Tarif Dan Utang Pajak
description
Transcript of Tarif Dan Utang Pajak
TARIF PAJAKTARIF PAJAK
Tarif pajak adalah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif pajak biasanya berupa persentase (%). Salah satu unsur keadilan dalam pemungutan pajak bagi Wajib Pajak dalam pemungutan pajak bagi Wajib Pajak (WP) adalah tarif pajak yang besarnya harus dicantumkan dalam UU Pajak. Besarnya tarif pajak dalam UU Pajak tidak selalu ditentukan secara nilai persentase, namun bisa dengan nilai nominal.
�Mudahnya, tarif pajak adalah ketentuan besar kecilnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. tanggungannya.
� Semua jenis pajak mempunyai tarif yang berbeda-beda.
MACAMMACAM--MACAM TARIF PAJAKMACAM TARIF PAJAKMacam-macam tarif pajak diantaranya:
a. Tarif Proporsional ( sebanding )
b. Tarif Tetap
c. Tarif Progresif ( Meningkat )
d. Tarif Degresif ( menurun )
e. Tarif Advalorem
f. Tarif Spesifik
Tarif Proporsional ( sebanding )Tarif Proporsional ( sebanding )
Yaitu tarif pajak yang persentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar pengenaan pajak.
Contoh: Tarif PPNContoh: Tarif PPN
Dasar Pengenaan PajakTarif Pajak
Jumlah Pajak
Rp10.000.000,00 10% Rp1.000.000,00
Rp20.000.000,00 10% Rp2.000.000,00
Rp30.000.000,00 10% Rp3.000.000,00
Rp40.000.000,00 10% Rp4.000.000,00
Tarif TetapTarif Tetap
Yaitu tarif pajak yang jumlah nominalnya tetap walaupun dasar pengenaan pajaknya berbeda/berubah, sehingga jumlah pajak yang terutang selalu tetap.
Dasar Pengenaan Pajak Jumlah Pajak
Rp10.000.000,00 Rp3.000,00
Rp20.000.000,00 Rp3.000,00
Rp30.000.000,00 Rp3.000,00
Rp40.000.000,00 Rp3.000,00
Tarif Progresif ( Meningkat )Tarif Progresif ( Meningkat )
Yaitu tarif pajak akan semakin naik sebanding dengan naiknya dasar pengenaan pajak.
Macam Tarif Progresif
• Progresif-Proporsional;
• Progresif-Progresif;
• Progresif-Degresif.
Tarif ProgresifTarif Progresif--ProporsionalProporsional
Dasar
Pengenaan
Pajak
Tarif PajakPeningka
tan TarifJumlah Pajak
Rp10.000.000s.d Rp10.000.000
= 10%-
Rp1.000.000
(10.000.000 x 10%)
Rp20.000.000
di atas
Rp10.000.000 s.d
Rp20.000.000 5%
Rp2.500.000
(10.000.000 x 10%
+ 10.000.000 x 15%)Rp20.000.000
= 15%+ 10.000.000 x 15%)
Rp30.000.000
di atas
Rp20.000.000 s.d
Rp30.000.000
= 20%
5%
Rp4.500.000
(10.000.000 x 10%
+ 10.000.000 x 15%
+ 10.000.000 x 20%)
Rp40.000.000
di atas
Rp30.000.000
= 25%
5%
Rp4.500.000
(10.000.000 x 10%
+ 10.000.000 x 15%
+ 10.000.000 x 20%
+ 10.000.000 x 25%)
Tarif ProgresifTarif Progresif--ProgresifProgresif
DasarPengenaan Pajak
Tarif PajakPeningkatan Tarif
Jumlah Pajak
Rp10.000.000s.d Rp10.000.000 = 10%
-Rp1.000.000 (10.000.000 x 10%)
Rp20.000.000
di atas Rp10.000.000 s.d Rp20.000.000
5%Rp2.500.000(10.000.000 x 10%Rp20.000.000
Rp20.000.000 = 15%
5% (10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 15%)
Rp30.000.000
di atas Rp20.000.000 s.d Rp30.000.000 = 25%
10%
Rp5.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 15%+ 10.000.000 x 25%)
Rp40.000.000di atas Rp30.000.000 = 40%
15%
Rp9.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 15%+ 10.000.000 x 25%+ 10.000.000 x 40%)
Tarif ProgresifTarif Progresif--DegresifDegresif
DasarPengenaan
PajakTarif Pajak
Peningkatan Tarif
Jumlah Pajak
Rp10.000.000s.d Rp10.000.000 = 10%
-Rp1.000.000 (10.000.000 x 10%)
Rp20.000.000
di atas Rp10.000.000 s.d Rp20.000.000
15%Rp3.500.000(10.000.000 x 10%Rp20.000.000
Rp20.000.000 = 25%
15% (10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 25%)
Rp30.000.000
di atas Rp20.000.000 s.d Rp30.000.000 = 35%
10%
Rp7.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 25%+ 10.000.000 x 35%)
Rp40.000.000di atas Rp30.000.000 = 40%
5%
Rp11.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 25%+ 10.000.000 x 35%+ 10.000.000 x 40%)
Tarif Degresif ( menurun )Tarif Degresif ( menurun )
Yaitu kenaikan persentase tarif pajak akan semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.
Macam Tarif Degresif
• Degresif-Proporsional;
• Degresif-Progresif;
• Degresif-Degresif.
Tarif DegresifTarif Degresif--ProporsionalProporsional
Dasar
Pengenaan
Pajak
Tarif PajakPeningkat
an TarifJumlah Pajak
Rp10.000.000s.d Rp10.000.000
= 25%-
Rp2.500.000
(10.000.000 x 25%)
Rp20.000.000
di atas
Rp10.000.000 s.d
Rp20.000.000 5%
Rp4.500.000
(10.000.000 x 25%Rp20.000.000Rp20.000.000
= 20%
5% (10.000.000 x 25%
+ 10.000.000 x 20%)
Rp30.000.000
di atas
Rp20.000.000 s.d
Rp30.000.000
= 15%
5%
Rp6.000.000
(10.000.000 x 10%
+ 10.000.000 x 20%
+ 10.000.000 x 15%)
Rp40.000.000
di atas
Rp30.000.000
= 10%
5%
Rp7.000.000
(10.000.000 x 25%
+ 10.000.000 x 20%
+ 10.000.000 x 15%
+ 10.000.000 x 10%)
Tarif DegresifTarif Degresif--ProgresifProgresif
Dasar
Pengenaan
Pajak
Tarif Pajak
Peningk
atan
Tarif
Jumlah Pajak
Rp10.000.000s.d Rp10.000.000 =
40%-
Rp4.000.000
(10.000.000 x 40%)
Rp20.000.000
di atas
Rp10.000.000 s.d 5%
Rp7.500.000
(10.000.000 x 40%Rp20.000.000Rp10.000.000 s.d
Rp20.000.000
= 35%
5% (10.000.000 x 40%
+ 10.000.000 x 35%)
Rp30.000.000
di atas
Rp20.000.000 s.d
Rp30.000.000
= 25%
10%
Rp10.000.000
(10.000.000 x 40%
+ 10.000.000 x 35%
+ 10.000.000 x 25%)
Rp40.000.000
di atas
Rp30.000.000
= 10%
15%
Rp11.000.000
(10.000.000 x 40%
+ 10.000.000 x 35%
+ 10.000.000 x 25%
+ 10.000.000 x 10%)
Tarif DegresifTarif Degresif--DegresifDegresif
Dasar
Pengenaan
Pajak
Tarif Pajak
Pening
katan
Tarif
Jumlah Pajak
Rp10.000.000s.d Rp10.000.000
= 40%-
Rp4.000.000
(10.000.000 x 40%)
Rp20.000.000
di atas
Rp10.000.000 s.d 15%
Rp6.500.000
(10.000.000 x 40%Rp20.000.000Rp10.000.000 s.d
Rp20.000.000
= 25%
15% (10.000.000 x 40%
+ 10.000.000 x 25%)
Rp30.000.000
di atas
Rp20.000.000 s.d
Rp30.000.000
= 15%
10%
Rp10.000.000
(10.000.000 x 40%
+ 10.000.000 x 25%
+ 10.000.000 x 15%)
Rp40.000.000
di atas
Rp30.000.000
= 10%
5%
Rp9.000.000
(10.000.000 x 40%
+ 10.000.000 x 25%
+ 10.000.000 x 15%
+ 10.000.000 x 10%)
Tarif AdvaloremTarif Advalorem� Yaitu suatu tarif dengan persentase tertentu yang dikenakan atau ditetapkan pada harga atau nilai suatu barang.
Contoh:
PT SaKaWw mengimpor barang jenis XX sebanyak 1000 unit dengan harga per unit Rp190.000,00. Jika tarif bea masuk atas impor barang tersebut 10%, maka besarnya bea masuk yang harus di bayar?harus di bayar?
Nilai barang impor =1000 x Rp190.000
= Rp190.000.000
Tarif bea masuk 10%, maka:
Bea masuk yang harus dibayar =10%x Rp190.000.000
= Rp19.000.000
Tarif SpesifikTarif Spesifik� Yaitu tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu.
Contoh:
PT WaKS mengimpor barang jenis ZZ sebanyak 1000 unit dengan harga Rp150.000. Jika tarif bea masuk atas impor barang Rp100.000 per unit, maka besarnya bea masuk yang barang Rp100.000 per unit, maka besarnya bea masuk yang harus dibayar?
Jumlah barang impor = 1000 unit
Tarif Rp100.000/unit, maka:
Bea masuk yang harus dibayar = 1000 x Rp100.000
= Rp100.000.000
Tarif Pajak di IndonesiaTarif Pajak di IndonesiaDi Indonesia, sistem tarif pajak yang digunakan adalah:� Pajak Penghasilan menggunakan tarif progresif.
� Pajak Pertambahan Nilai menggunakan tarif proporsional.
� Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan menggunakan tarif bentham. (Tarif bentham yaitu tarif pajak yang memodifikasi tariff proporsional dengan memberikan jumlah tertentu sebagai batas tidak kena pajak yang tidak dikenakan pajak. Pajak hanya dikenakan atas jumlah yang melebihi batas tidak kena pajak.)
UTANG PAJAKUTANG PAJAK
Utang Pajak adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam Bagian Tahun Pajak menurut ketentuan peraturan Tahun Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
Timbulnya Utang PajakTimbulnya Utang Pajak
� Pendapat Materiil
Timbulnya utang pajak yaitu saatdiundangkannya undang-undang pajak
� Pendapat Formil
Timbulnya utang pajak terjadi saatTimbulnya utang pajak terjadi saatdikeluarkannya surat ketetapan pajak olehpemerintah.
Cara Pengenaan Utang PajakCara Pengenaan Utang Pajak
� Stelsel Riil (Pengenaan di Belakang)
Merupakan cara pengenaan pajak didasarkan pada keadaan sesungguhnya (riil) atau nyata, yang diperoleh dalam suatu tahun pajak.
� Stelsel Fiksi (Pengenaan di Depan)� Stelsel Fiksi (Pengenaan di Depan)
Merupakan cara pengenaan pajak yang didasarkan atas suatu anggapan (fiksi) dan anggapan tersebut tergantung pada ketentuan bunyi undang-undang.
� Stelsel Campuran (Pengenaan Riil dan Fiksi)
Penghapusan Utang PajakPenghapusan Utang Pajak
� Pembayaran
� Kompensasi
� Kadaluwarsa
� Penghapusan