Tapak Kawasan Wisata Telaga Ngebel

8
Penyusunan Rencana Tapak Kawasan Wisata Telaga Ngebel Bidang Prasarana BAPPEDA Ponorogo_@rief W 1 RENCANA TAPAK KAWASAN WISATA TELAGA NGEBEL 1. Latar Belakang Potensi wisata di Kabupaten Ponorogo, berupa kekayaan dan keindahan alam, secara umum belum dimanfaatkan secara optimal. Guna mendapatkan nilai tambah yang besar, potensi obyek dan daya tarik wisata perlu digali, dilindungi, dikelola dan dimanfatkan secara berdaya dan berhasil guna secara terpadu, menyeluruh, terencana, dan berkesinambungan. Berdasarkan pertimbangan bahwa kawasan wisata akan mampu berfungsi sebagai generator perkembangan ekonomi wilayah sekitarnya, maka diperlukan perencanaan yang baik untuk menangani perkembangan di atas. Secara kuantitas maupun kualitas wisata alam Telaga Ngebel Kabupaten Ponorogo memiliki modal untuk dikembangkan pada skala regional maupun nasional dan sekaligus sebagai salah satu simpul penyebaran aktivitas wisata dan pemerataan pendapatan masyarakat. Kajian ini diperlukan salah satunya untuk mengidentifikasi secara mendalam, seberapa besar potensi yang dimiliki serta mengkaitkannya dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara luas. Perencanaan Tapak Kawasan Wisata Telaga Ngebel, merupakan upaya pengembangan potensi wisata Telaga Ngebel yang khas/khusus untuk ditonjolkan dan dipromosikan, serta menunjukkan nilai-nilai potensial kawasan sehingga dapat menarik minat investor untuk menanamkan modalnya. Selain itu, upaya ini dapat digunakan untuk mendorong perkembangan wisata yang merupakan aspirasi dari masyarakat yang menghendaki adanya usaha serius dari pemerintah dan pihak swasta untuk pengembangan potensi wisata. Sehingga secara langsung atau tidak langsung, pengembangan pariwisata ini akan memberikan dampak positif berupa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar dengan munculnya usaha multiplier effect. Faktor-faktor yang mempengaruhi skala prioritas dalam pengembangan pariwisata, yaitu : 1. Motifasi kunjungan wisata 2. Aksesibilitas 3. Potensi dan aset wisata 4. Tingkat keintiman masyarakat 5. Pelayanan umum 6. Peranan pemerintah 7. Peranan swasta Secara linkage system, aktivitas wisata kawasan Wisata Telaga Ngebel terkait dengan ruang yang lebih makro yaitu Wisata Kawasan Gunung Wilis, dan juga wisata-wisata lain di Kabupaten Ponorogo sedangkan secara mikro akan terkait dengan pola sirkulasi di dalam obyek wisata Ngebel itu sendiri. Pengembangan obyek wisata Telaga Ngebel ini juga bisa digunakan untuk mendorong pengembangan sektor-sektor yang lain, yaitu membuka kesempatan kerja/ lapangan usaha baru bagi warga sekitar obyek wisata dan warga Kabupaten Ponorogo secara umum, untuk memasarkan hasil industri rumah tangga dan kerajinan yang diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Kabupaten Ponorogo. 2. Permasalahan Kawasan Wisata Telaga Ngebel selain berfungsi sebagai obyek wisata juga berfungsi sebagai konservasi. Fungsi wisata menunjuk pada aktivitas intervensi terhadap potensi tapak dalam rangka menarik dan meningkatkan jumlah pengunjung/ wisatawan. Sedangkan fungsi konservasi merujuk pada upaya-upaya untuk mempertahankan dan melestarikan potensi-potensi alam yang ada. Sebagai fungsi wisata, Kawasan Wisata Telaga Ngebel memiliki keterbatasan atraksi yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata. Selain itu, bentuk tapak kawasan wisata yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh pada kenyamanan

description

wisata

Transcript of Tapak Kawasan Wisata Telaga Ngebel

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    1

    RENCANA TAPAKKAWASAN WISATATELAGA NGEBEL

    1. Latar BelakangPotensi wisata di Kabupaten Ponorogo, berupa

    kekayaan dan keindahan alam, secara umum belumdimanfaatkan secara optimal. Guna mendapatkan nilaitambah yang besar, potensi obyek dan daya tarikwisata perlu digali, dilindungi, dikelola dan dimanfatkansecara berdaya dan berhasil guna secara terpadu,menyeluruh, terencana, dan berkesinambungan.Berdasarkan pertimbangan bahwa kawasan wisataakan mampu berfungsi sebagai generatorperkembangan ekonomi wilayah sekitarnya, makadiperlukan perencanaan yang baik untuk menanganiperkembangan di atas.

    Secara kuantitas maupun kualitas wisata alamTelaga Ngebel Kabupaten Ponorogo memiliki modaluntuk dikembangkan pada skala regional maupunnasional dan sekaligus sebagai salah satu simpulpenyebaran aktivitas wisata dan pemerataanpendapatan masyarakat. Kajian ini diperlukan salahsatunya untuk mengidentifikasi secara mendalam,seberapa besar potensi yang dimiliki sertamengkaitkannya dengan peningkatan kesejahteraanmasyarakat secara luas.

    Perencanaan Tapak Kawasan Wisata TelagaNgebel, merupakan upaya pengembangan potensiwisata Telaga Ngebel yang khas/khusus untukditonjolkan dan dipromosikan, serta menunjukkannilai-nilai potensial kawasan sehingga dapatmenarik minat investor untuk menanamkanmodalnya. Selain itu, upaya ini dapat digunakanuntuk mendorong perkembangan wisata yangmerupakan aspirasi dari masyarakat yangmenghendaki adanya usaha serius dari pemerintahdan pihak swasta untuk pengembangan potensiwisata. Sehingga secara langsung atau tidaklangsung, pengembangan pariwisata ini akanmemberikan dampak positif berupa peningkatankesejahteraan bagi masyarakat sekitar denganmunculnya usaha multiplier effect.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi skalaprioritas dalam pengembangan pariwisata, yaitu :1. Motifasi kunjungan wisata2. Aksesibilitas3. Potensi dan aset wisata4. Tingkat keintiman masyarakat5. Pelayanan umum6. Peranan pemerintah7. Peranan swasta

    Secara linkage system, aktivitas wisatakawasan Wisata Telaga Ngebel terkait denganruang yang lebih makro yaitu Wisata KawasanGunung Wilis, dan juga wisata-wisata lain di

    Kabupaten Ponorogo sedangkan secara mikro akanterkait dengan pola sirkulasi di dalam obyek wisataNgebel itu sendiri.

    Pengembangan obyek wisata Telaga Ngebelini juga bisa digunakan untuk mendorongpengembangan sektor-sektor yang lain, yaitumembuka kesempatan kerja/ lapangan usaha barubagi warga sekitar obyek wisata dan wargaKabupaten Ponorogo secara umum, untukmemasarkan hasil industri rumah tangga dankerajinan yang diharapkan bisa meningkatkanperekonomian masyarakat Kabupaten Ponorogo.

    2. PermasalahanKawasan Wisata Telaga Ngebel selain

    berfungsi sebagai obyek wisata juga berfungsisebagai konservasi. Fungsi wisata menunjuk padaaktivitas intervensi terhadap potensi tapak dalamrangka menarik dan meningkatkan jumlahpengunjung/ wisatawan. Sedangkan fungsikonservasi merujuk pada upaya-upaya untukmempertahankan dan melestarikan potensi-potensialam yang ada.

    Sebagai fungsi wisata, Kawasan WisataTelaga Ngebel memiliki keterbatasan atraksi yangdapat dijadikan sebagai daya tarik wisata. Selain itu,bentuk tapak kawasan wisata yang merupakanfaktor yang sangat berpengaruh pada kenyamanan

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    2

    dan kepuasan pengunjung kurang atau belumdirencanakan secara optimal. Oleh karena itu, perludikembangkan bentuk tapak kawasan yang sesuaipada lokasi dan dapat memberikan pelayanan optimalbagi pengunjung obyek wisata.

    Kawasan Wisata Telaga Ngebel selain berfungsisebagai konservasi, juga berfungsi sebagai PembangkitTenaga Listrik. Oleh karena itu, dengan didukung faktorlingkungan yang asri, perlu direncanakan konsep danupaya konservasi lingkungan di sekitar KawasanTelaga Ngebel.

    a. Maksud Dan TujuanPerencanaan Tapak Kawasan Wisata Telaga

    Ngebel dimaksudkan untuk memberikan padamasyarakat secara umum dan pemerintah secarakhusus kondisi eksisting terkait dengan potensi danpermasalahan kawasan terhadap rencanapengembangan Tapak Kawasan Wisata Telaga Ngebel.Sedangkan tujuan dari Perencanaan Tapak KawasanWisata Telaga Ngebel adalah :1. Mendata kondisi eksisting tapak terkait dengan

    potensi dan permasalahan yang ada.2. Menyusun pola zoning pengembangan kawasan.3. Merumuskan Rencana Pengembangan Tapak

    Kawasan dan sirkulasi yang sesuai pada KawasanWisata Telaga Ngebel.

    Selanjutnya identifikasi dan gambaranterhadap kondisi eksisting kawasan tersebutditujukan untuk menjadi acuan dan dasar agarPemerintah Kabupaten Ponorogo dapatmerumuskan dan mengambil langkah-langkah yangtepat, terkait rencana pengembangan kawasanwisata telaga Ngebel.

    b. SasaranSasaran dari Perencanaan Tapak Kawasan

    Wisata Telaga Ngebel adalah:1. Terdatanya segala potensi dan permasalahan

    dalam segala aspek dalam rencanapengembangan kawasan Wisata TelagaNgebel.

    2. Teridentifikasinya jenis-jenis fasilitas danatraksi yang dapat dikembangkan dalamkawasan wisata tersebut.

    3. Terbentuknya suatu zoning penggunaan lahanyang sesuai dengan kebutuhan dan jugaaturan tata ruang kawasan.

    4. Tersusunnya suatu perencanaan kawasanwisata yang dapat menarik pengunjung dalamkontribusinya mendukung PAD dan jugaekonomi masyarakat sekitar.

    5. Terbentuknya sebuah kawasan wisata alamyang dapat memenuhi kebutuhan rekreatif

    pengunjung dengan menawarkan tingkatkenyamanan yang tinggi.

    6. Terumuskannya suatu perencanaan globalkawasan yang tetap berlandaskan padakelestarian alam dan berkonsep konservasiterhadap Sumber Daya Alam, sehinggapengembangan yang dilakukan dapatmeningkatkan mutu lingkungan.

    c. Lingkup PerencanaanTelaga Ngebel sendiri berbatasan langsung

    dengan wilayah-wilayah desa Ngebel, Wagirlor,Gondowido, Ngrogung, dan Sahang.

    Identifikasi terhadap tapak pada prinsipnyameliputi tiga unsur yang saling berkaitan erat yaituunsur ekonomi, sosial-budaya dan fisik. Aspek fisikdalam hal ini juga mencakup Sumber Daya Alamyang ada di dalam tapak kawasan.

    Lingkungan alam merupakan salah satusumber daya yang perlu dijaga dan dilestarikan. Halini bisa menjadi sebuah masukan dalamperencanaan, karena mengingat kondisi alam yangmasih sangat asri di kawasan Ngebel jugadifungsikan sebagai kawasan lindung. Polahubungan antara manusia dengan alam perludiakomodasikan agar terbentuk suatu polahubungan yang saling menguntungkan dan tidaksaling merusak satu dengan lainnya. Konsep wisata

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    3

    alam yang ramah lingkungan inilah yang nantinya dapatdigunakan dalam pengembangan kawasan wisataNgebel, dalam hal ini kondisi lingkungan yang asri danalami itulah yang dijual sebagai sebuah tujuan wisata.

    d. Ruang LingkupRuang lingkup Perencanaan Tapak Kawasan

    Wisata Telaga Ngebel meliputi antara lain :1. Pemahaman terhadap maksud, tujuan serta

    sasaran yang akan dituju.2. Pengenalan dan identifikasi terhadap tapak

    eksisting.3. Penggalian terhadap potensi dan permasalahan

    yang ada.4. Penggalian data-data primer dan sekunder.5. Analisa data hasil survey, meliputi :

    a. Analisa kesesuaian dan daya dukung lahanterhadap pengembangan.

    b. Analisa potensi yang ada dalam kawasan.

    e. Konsep PerencanaanKonsep perencanaan Tapak Kawasan Wisata

    Ngebel, meliputi :a. Konsep pola struktur tata ruang kawasan

    wisata terhadap struktur tata ruang yangsudah ada.

    b. Konsep pemusatan kegiatan padakawasan wisata dengan memperhatikanpotensi dan daya dukung lahan yang ada.

    c. Konsep linkage system kawasan yangmenjadi pusat kegiatan dari kawasansekelilingnya, sehingga dimungkinkanmunculnya usaha multiplier effect.

    d. Konsep pola sirkulasi dan penataanfasilitas/atraksi wisata.

    KONDISI KAWASAN1. Potensi Budaya

    Telaga Ngebel sebagai wisata alam cukuppopuler di Ponorogo (khususnya) dan di JawaTimur. Telaga Ngebel dengan wisata alamnyamenjadikan daya tarik tersendiri bagi wisatawanlokal maupun wisatawan mancanegara karenatelaga ini memiliki kondisi panorama alam yangsangat menarik serta keadaan cuaca sejuk dari pagihingga sore hari. Oleh karena itu, PemerintahKabupaten Ponorogo menjadikan Kawasan WisataNgebel ini menjadi prioritas untuk dikembangkan.

    i. LegendaMenurut cerita yang berkembang di

    masyarakat, telaga ini muncul sebagai akibat darikemarahan seorang pemuda miskin bernama BaruKlinting yang menjadi bulan-bulanan ejekan

    penduduk sekitar yang arogan dan rakus. Ia sendirisebenarnya merupakan manusia jelmaan seekornaga yang baru saja dibunuh oleh warga setempatuntuk konsumsi pesta rakyat.

    ii. Pagelaran seniDisamping keindahan alamnya, Wisata

    Ngebel juga sering digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya meningkatkan potensi yangada di Kabupaten Ponorogo. Kegiatan itu dapatberupa pagelaran budaya, pameran hasil pertanian,industri dan kerajinan (kerajinan reog, produk mebeldari rotan, kerajinan kulit,anyaman bambu,gamelan, batik dan lain-lain) serta kegiatan yangsifatnya tahunan, misalnya acara larungan risalahdoa.

    Untuk seni budaya lokalnya sendiri berupapagelaran budaya berupa pentas reog dan wayangkulit. Di mana reog merupakan seni budaya asliPonorogo yang menggambarkan cerita petarunganRaja Kelana Sewandana dengan Singa Barong danDhadhak Merak dalam memperebutkan PutriSonggo Langit dari Kerajaan Kediri. Raja KelanaSewandana menang dalam pertarungannya,bahkan dengan satu lecutan cemeti PecutSamandimanpun dapat mengutuk Singa Barongdan Dhadhak Merak menjadi Reyog.

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    4

    iii . LarunganKegiatan yang bersifat tahunan lainnya berupa

    larungan Risalah Doa. Larungan ini merupakan acarapuncak Grebeg Suro yang diselenggarakan pada setiaptanggal 1 Suro. Upacara adat ritual ini dilaksanakandengan maksud untuk meminta berkah dankeselamatan yang berupa Gunungan Buceng Kuatyang dilarungkan di tengah-tengah Telaga Ngebel.Kegiatan ini menjadi akhir dari seluruh rangkaiankegiatan yang diadakan Pemda Ponorogo pada bulanSuro.

    Gambar 1. Acara Larunganiv. Kucur Bathoro

    Merupakan potensi wisata pensisikan dansejarah, karena merupakan tempat wudlhu BathoroKatong sebagai pendiri Kota Ponorogo. Kondisi dariKucur Bathoro saat ini sangat tidak terawat, bahkanbeberapa masyarakat setempat juga tidak mengenal

    adanya objek tersebut, hal ini perlu mendapatkanprioritas penanganan yang tepat.

    Gambar 2. Kucur Bathorov. Kerajinan Masyarakat Sekitar

    Beberapa hasil kerajinan dari masyarakat sekitarNgebel dapat dijadikan sebagai salah satu hal yangmenarik wisatawan, hasil-hasil tersebut bisadikembangkan untuk dijadikan sebagai souvenir.

    Gambar 3. Beberapa hasil kerajinanmasyarakat sekitar Ngebel Gambar 4. Mapping 1 Potensi diObyek Wisata Telaga Ngebel

    Tempat pembibitan ikan di Telaga Ngebelyang dibuat dengan tujuan agar habitat ikanyang hidup di telaga tidak punah, sehinggaakan mendukung faktor something to do yaitukegiatan wisata memancing

    Pemandangan Telaga Ngebel yang indah dandidukung dengan kesejukan udaranya dari zonainti pada obyek wisata Telaga Ngebel yangakan mendukung faktor something to see

    Pameran hasil pertanian dan industri penduduksetempat diharapkan mampu menarikpengunjung dari luar Ngebel. Pameran inibiasanya diselenggarakan secara periodik.

    Pintu masuk pada loket sebelah selatan yangmenggambarkan gerrbang masuk dengan ciri khasKesenian Reog Ponorogo sebagai landmark padaWisata Telaga Ngebel

    LEGENDAZO

    NAI

    ZONAIIZONAIIIZONAIVZONAV

    U

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    5

    Gambar 5. Mapping 2 Potensi di ObyekWisata Telaga Ngebel

    Gambar 6. Mapping 3 Masalah diObyek Wisata Telaga Ngebel

    Gambar 7. Mapping 4 Masalah diObyek Wisata Telaga Ngebel

    Merupakan satu-satunya sub terminal yangberada di Kawasan Telaga Ngebel yangberfungsi sebagi sarana penunjangtransportasi pengunjung yang datang kelokasi dengan menggunakan angkutanumum.

    Keberadaan bus air yang mendukungkegiatan wisatawan untuk menikmatikeindahan air Telaga Ngebel dan sekitarnyasecara langsung.

    Salah satu penginapan yang ada diKawasan Telaga Ngebel dengan kondisiyang cukup baik untuk sarana pendukungwisatawan yang maubersinggah/menginap.

    Banyaknya titik-titik lokasi di tepian TelagaNgebel yang dimanfaatkan pengunjung/wargauntuk memancing ikan. Selain memancing ikan,pengunjung juga dapat menikmati pemandanganalam Telaga Ngebel.

    LEGENDA

    ZONAI

    ZONAIIZONAIIIZONAIVZONAV

    U

    Lebar jalan yang hanya sebesar 3,3 m initidak dapat digunakan pengunjung yangmenggunakan kendaraan besar untukbersimpangan. Sehingga di jalan lingkartelaga ini hanya terdapat satu jalur sirkulasi.

    Kondisi warung makan yang berada disekitar telaga ngebel berupa semi permanendan dapat mengganggu keindahan telagakarena penataannya masih terkesansemrawut.

    Di sekitar lokasi telaga hanya terdapatbeberapa wartel sehingga kurang mampumemberikan pelayanan terhadappengunjung serta jarak wartel ke wartellainnya sekitar 5 m.

    Banyaknya sampah yang berserakan di sekitarpermukiman dapat mengganggu keindahanpengunjung yang melakukan wisata di sekitarlokasi telaga sehingga diperlukan penangananlebih lanjut untuk kedepannya.

    LEGENDA

    ZONAI

    ZONAIIZONAIIIZONAIVZONAV

    U

    Jalan setapak untuk track haking yangberupa batu dan kondisi licin pada saat hujankurang mendukung faktor something to doberupa kegiatan hiking.

    Kondisi jalan yang rusak dan berlubang disekitar loket pintu masuk mengakibatkanterganggunya aktivitas pengunjung yangkeluar masuk ke Telaga Ngebel.

    Tempat duduk-duduk yang bercampurdengan tempat berjualan buah danmakanan ini dapat mengganggu wisatawanyang ingin menikmati pemandanganTelaga Ngebel dari lokasi tersebut.

    Banyaknya sampah yang berasal dari areal pasardapat mencemari air Telaga Ngebel danmengurangi keindahan telaga sebagai daya tarikutama pengunjung.

    LEGENDA

    ZONAI

    ZONAIIZONAIIIZONAIVZONAV

    U

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    6

    KONSEP DAN RENCANA

    1. Konsep dan StrategiStrategi yang dijalankan untuk mengembangkan

    Kawasan Telaga Ngebel ini dengan memanfaatkankekuatan dan meminimalkan kelemahan dari faktorinternal serta memanfaatkan peluang yang ada danmenghindari ancaman dari faktor eksternal.

    1.1. Konsep DasarPenataan Kawasan secara terpadu melalui

    pendekatan Berwawasan Lingkungan.

    1.2. Konsep Keterpaduana. Terpadu antar Sektorb. Terpadu antar Stakeholdersc. Terpadu antar Wilayah Administratifd. Terpadu dalam Strategi

    1.3. Berwawasan Lingkungana. Pengatasan masalah kelerenganb. Pengatasan masalah dampak lingkungan

    baik pencemaran kimiawi maupun visualc. Penetapan Kawasan Konservasi untuk

    menjamin keberlangsungan aktivitasd. Pengembangan Aktivitas berdasarkan daya

    dukung kawasan

    1.4. Strategia. Perbaikan aksesibilitas terutama sarana dan

    prasarana jalan.b. Pemberdayaan masyarakat setempat dalam

    usaha pengembangan pariwisata di KawasanTelaga Ngebel.

    c. Pagelaran budaya lokal secara rutin atauperiodik.

    d. Pembangunan dan perbaikan saranapariwisata yang dibutuhkan wisatawan.

    e. Meningkatkan kondisi barang yang dijual diKawasan Wisata Ngebel dari segi penyajian,kualitas maupun jenis keragamannya.

    f. Membuat penataan ruang yang terencanasehingga dapat dilakukan penetapankawasan sebagai obyek wisata untukkegiatan wisata air, wana wisata maupunagrowisata.

    g. Mengadakan kerjasama yang melibatkanpemerintah, masyarakat, swasta atauinvestor dalam upanya pembangunanpariwisata di Telaga Ngebel.

    AAggrreessiiffMMaaiinnttee--nnaannccee

    (+) Internal(KEKUATAN)

    (+) Eksternal(KESEMPATAN)

    (-) Internal(KELEMAHAN)

    KKuuaaddrraann IIGGrroowwtthh

    RRaappiiddGGrroowwtthh

    SSttaabbeellGGrroowwtthh

    SSeelleeccttiivveeMMaaiinnttee--nnaannccee

    TTuurrnnAArroouunndd

    GGuuiirreellllee CCoonncceenn--ttrriicc

    CCoonngglloo--mmeerraattee

    KKuuaaddrraann IIIIIISSuurrvviivvaall

    KKuuaaddrraann IIIISSttaabbiilliittyy

    KKuuaaddrraann IIVVDDiivveerrssiiffiiccaattiioonn

    KONSEPBERWAWASAN

    LINGK

    MASALAH/POTENSIINTERNAL

    ANCAMAN/PELUANG

    EKSTERNAL KONSEPTERPADU

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    7

    2. Rencana2.1. Rencana Struktur Tata Ruang

    Kawasan2.1.1. Zona 1 (Entrance)

    Zona ini berada di sisi barat dari kawasanwisata Telaga Ngebel. Pada keadaan eksisting zona iniberfungsi sebagai zona penerimaan/pintu masukmenuju kawasan. Untuk ke depannya, zona ini tetapdirencanakan untuk pengembangan zona pintumasuk/penerimaan dengan menambah saranapariwisata berupa pintu gerbang masuk, kantorinformasi pariwisata, MCK, dan kios souvenir.Sedangkan untuk permukiman yang sudah ada tetapdipertahankan sebagaimana adanya hanya saja yangdiperlukan adalah pengendalian bangunan terkaidengan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) dan KLB(Koefisien Lantai Bangunan).

    2.1.2. Zona 2 (Telaga)Zona ini direncanakan sebagai zona

    pengembangan wisata air dan budidaya perikanandarat. Untuk kegiatan wisata yang direncanakan adalahseperti berperahu motor, memancing, mendayung,maupun bersepeda air. Sarana eksisting yang sudahada adalah tempat pembibitan ikan dan dermagaperahu. Sehingga perlu disediakan fasilitas maupunsarana yang menunjang fungsi rencana daripada zona

    ini. Fasilitas atau sarana terkait adalah perahumotor, dermaga, perahu dayung, dan sepeda air.Untuk pengelolaannya dapat diserahkan kepadainvestor atau kepada kelompok masyarakat yangada.

    Keramba untuk budidaya perikanan daratdiletakkan di sisi bagian barat telaga. Hal inidisamping untuk menjaga kualitas ekologislingkungan juga dapat mendukung fungsi kawasansebagai penunjang kegiatan edukasi karena di situjuga terdapat mini zoo sebagai sumberpengetahuan tentang kehidupan hewan.

    2.1.3. Zona 3 (Pelayanan danJasa)Zona ini layak untuk dikembangkan

    secara fisik karena berada pada topografi yangdatar. Tata guna lahan eksisting pada zona iniadalah permukiman, perdagangan, peribadatan,perkantoran, dan kesehatan. Sarana eksisting yangdapat menunjang kegiatan pariwisata pada zona iniadalah MCK, gazebo, shelter, lapangan danpanggung hiburan/plaza, toko, serta warungmakanan dan minuman. Zona ini akandirencanakan sebagai zona pelayanan dan jasadengan menambah sarana pariwisata berupa kantorpengelola, tempat parkir, taman, playground, tempatpersewaan alat olahraga dan alat pancing dan tidak

    lupa adalah penginapan untuk wisatawan yangmenginap.

    Sedangkan untuk fasilitas perkantoran(kantor desa, kantor polisi, puskesmas) tetapdipertahankan keberadaannya untuk menunjangfungsi yang dikembangkan.

    2.1.4. Zona 4 (Agrowisata)Zona ini direncanakan untuk

    pengembangan kegiatan agrowisata denganmenikmati buah-buahan yang banyak tumbuh dikebun maupun pekarangan rumah penduduk.Rencana pengelolaan kegiatan agrowisata untukskala kecil dapat diserahkan kepada penduduksetempat yang memiliki kebun buah-buahan, namunjika ingin dikembangkan sebagai sebuah kawasansendiri yang dapat memberikan nilai lebih bagipemasukan kas daerah pengelolaan kawasan dapatmelibatkan peran serta dari investor yang tentunyatetap berada dalam pengawasan pemerintahsetempat.

    Untuk menunjang fungsi zona tersebut harusdisediakan pula sarana atau fasilitas. Untuk zonaagrowisata sarana atau fasilitas yang diperlukanadalah gazebo, playground, MCK, kios buah dansouvenir, serta warung makanan dan minuman.

  • P e n y u s u n a n R e n c a n a T a p a k K a w a s a n W i s a t a T e l a g a N g e b e lB i d a n g P r a s a r a n a B A P P E D A P o n o r o g o _@ r i e f W

    8

    2.1.5. Zona 5 (Perdagangan)Keberadaan Pasar dapat memperkuat fungsi

    zona yang direncanakan yaitu sebagai zonaperdagangan dan jasa. Untuk itu langkah pertama yangperlu dilakukan terkait dengan hal ini adalah revitalisasibangunan pasar. Diharapkan melalui kegiatanrevitalisasi bangunan, nantinya perhatian wisatawandapat terpecah tidak hanya menuju pada pusatkegiatan saja namun kegiatan wisatawan dapat jugaterkonsentrasi pada ini. Hal ini adalah penting adanyasebagai usaha untuk menumbuhkan sub pusat kegiatanwisata.

    Untuk menunjang fungsinya tentunya tidakterlepas dari ketersediaan sarana maupun fasilitasperdagangan, seperti toko/kios souvenir, warungmakanan, gazebo sebagai tempat beristirahat sejenak,dan yang tak kalah penting adalah tempat parkir untukkendaraan pribadi wisatawan.

    2.1.6. Zona 6 (Hutan Penyangga)Zona ini merupakan zona privat yang tidak

    layak untuk dikembangkan secara fisik karena memilikitopografi yang curam dan berfungsi sebagai daerahresapan air bagi daerah-daerah yang ada di sekitarnya.Pengembangan fisik pada zona ini hendaknyadilakukan seminimal mungkin untuk mencegahkerusakan lingkungan di kawasan wisata TelagaNgebel. Zona ini direncanakan untuk kawasan

    penyangga namun kawasan hutan penyanggabagian barat yang bertopografi sedangdirencanakan sebagai tempat penangkaran satwa.Pada zona ini perlu dilengkapi dengan saranapariwisata berupa mini zoo, gazebo, MCK, sertaprasarana jalan setapak untuk track lintas alammaupun hiking.

    ----- @@@@rrrr ----2013