Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

13
Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19 GEMILANG TARIGAN Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (APTRINDO) Jakarta, 4 Juni 2020

Transcript of Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

Page 1: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

GEMILANG TARIGANKetua Umum

Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia(APTRINDO)

Jakarta, 4 Juni 2020

Page 2: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

2

TRUK merupakan saranadistribusi Logistik paling efisiendan Murah untuk jarak kurang

dari 400 Km dibandingkanKereta Api atau Kapal

KINERJA LOGISTIK INDONESIA : Truk Paling Efisen dan Murah Untuk Jarak Dekat

Page 3: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

Mengapa tarif angkutan truk sangat murah?1. Operasional: Angkutan truk memilik kecenderungan untuk berkelebihan

muatan (sampai hampir 2x muatan yang diperbolehkan)2. Struktur biaya: Tidak ada access charges, truk diperbolehkan menggunakan

bbm bersubsidi, sebagian besar perusahaan truk mengabaikan biaya depresiasidan biaya perawatan minimum meskipun usia kendaraan sebagian besar lebihdari 10-15 tahun, serta pengemudi tidak memiliki asuransi

3. Praktik bisnis: Lebih dari 90% truk yang melayani rute Jakarta-Surabayamenggunakan sistem pembayaran lump sum untuk pengemudi, dengan rata-rata sebesar 4,2 juta rupiah (setara 350 USD) untuk 1x perjalanan pp.

Note: Dari keseluruhan alat transportasi angkutan barang, 90% masih menggunakan truk.

KONDISI TRANSPORTASI DARAT: Distribusi Logistik Menggunakan Truk Paling Dominan

Page 4: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

Bisnis Trucking Sebelum Pandemi CovidTumbuh, BAGAIMANA SAAT PANDEMI ?

1. Armada Truk : Tahun 2019 Pertumbuhan jumlah Truk diIndonesia meningkat pesat, tumbuh 7% (93.594 unit).

2. Pasar: Potensi pasar jasa logistik pertumbuhan sekitar 15,2 %sampai tahun 2019

3. Investasi: Tahun 2019 realisasi investasi angkutan barang selama2019 mencapai Rp.139 triliun

4. Kontribusi Pajak: Tahun 2019 Kontribusi pajak bagi negara darisektor angkutan barang dan pergudangan mencapai Rp. 50,3triliun atau tumbuh 18,7%.

5. Saat Covid : Tahun 2020 (5 bulan terakhir omset perusahaanusaha angkutan barang telah menurun diatas 60%

Tahun 2019 Bisnis Trucking tumbuh 15%, Tahun 2020 (5 bulan masa Pandemi Covid) Turun Drastis, Saatini Bisnis Trucking MERUGI omset perusahaan Trucking menurun sampai 60% (utilisasi bisnis hanyasekitar 40%).

KONDISI BISNIS ANGKUTAN BARANG (TRUCKING) SEBELUM DAN SAAT PANDEMI COVID

-

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

160.000

2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Pertumbuhan Jumlah Truk Tiap TahunCenderung Meningkat

Penjualan Truk

Tahun 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Penjualan Truk 139.515 116.096 74.769 66.774 89.348 113.909 93.594

Page 5: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

SEKTOR INDUSTRI YANG TERDAMPAK COVID-19

KONDISI INDUSTRI MANUFAKTUR

DIMASA PANDEMI COVID

SAAT PANDEMI COVID: Industri Manufaktur Mempengaruhi Bisnis Trucking

Sebagian Industri terkena dampak cukup tinggi dengan utilisasi kapasitas dikisaran 20% - 50%

• Industri garment/tektil (utilisasi 20%),

• otomotif (utilisasi 50%),

• Komponen otomotif (utilisasi 25%),

• Keramik (utilisasi 45%),

• plastik (utilisasi 30%),

• Semen (Utilisasi 45%),

• kaca (utilisasi 45%),

• Dalam 5 bulan pertama 2020 rata-rata impor bahan baku/penolong turun sekitar 30% dan barang modal turun sekitar 35%

• Kinerja Industri manufaktur selama pandemi Covid 19 mengalami penurunan rata-rata 50%

Industri Manufaktur adalah KONSUMEN utama Perusahaan Trucking Kinerja Industri Manufaktur sangat mempengaruhi kinerja Trucking

Page 6: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

KERUGIAN YANGDIALAMI

PENGUSAHA TRUK SELAMA PANDEMI COVID

BIAYA OPERASIONAL PERUSAHAAN TERGANGGU

PERUSAHAAN DAN ARMADA TRUK

KONDISI PERUSAHAAN TRUCKING SELAMA PANDEMI COVID: Mengalami Kerugian

Uraian Jumlah

Total Jumlah Perusahaan Bisnis Trucking di seluruh Indonesia 1.900 Perusahaan

Total Jumlah armada Truk Anggota Aptrindo yang beroperasi

melayani Distibusi Logistik setiap hari

43.351 unit Truk

Jumah Pegawai Perusahaan Truk termasuk Sopir 73.635 Orang

Jumlah Armada Truk yang beroperasi dimasa Wabah Covid 19 17.340 Unit Truk

(HANYA 40%)

• Omset perusahaan rata-rata menurun 60% - 90%

• Ada sekitar 26.011 kendaraan truk (60%) menganggur di garasi ( tidak beroperasi) karenamuatan tidak ada selama 5 bulan terakhir

• Perusahaan Kesulitan bayar Kredit kendaraan, kewajiban bayar kredit/cicilannya telahmembebani perusahaan karena kendaraan tidak beroperasi

• Sebanyak 38. 983 Sopir mengganggur (tidak beroperasi/ jalan), Telah membebani biayaoperasional perusahaan karena mereka masih menerima penghasilan dari perusahaan walautidak full

• Rata-rata perusahaan truk hanya bisa bertahan 3 bulan untuk bisa mempertahankanpegawai dan pembayaran kredit

• Fokus perusahaan saat ini berusaha mempertahankan karyawan agar tidak PHK

Page 7: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

TANTANGAN BISNIS DISTRIBUSI LOGISTIK SEBELUM PANDEMI COVID: Telah TerjadiPergeseran Key Performance Indicators (KPI) di Sektor Transportasi Angkutan Barang

7

SustainabilityKeTransportability

• Mobilitas• Keandalan• Aksesibilitas• Keamanan

• Mobilitas yang dapat mengurangikemacetan Harus Integrasi antara modatransportasi

• Meningkatkan keamanan dan efisiensi Perlunya terminal terpadu dan fasilitaspelayanan alihmoda untuk perpindahanbarang secara cepat dan nyaman.;

• Kecepatan / Speed Perlunya kendaraancerdas dan bisa berintegrasi denganteknologi dalam upaya percepatanpengiriman barang

• Ramah lingkungan

Pergeseran KPI harus diantisipasidengan pemanfaatan TeknologiInfomasi dan Komunikasi diSektor transportasi AngkutanBarang (Truk)

Page 8: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

PENINGKATAN KAPASITASAgar bisnis Trucking dapat

bertahan Saat Pandemi Covid

KOMPETISI TINGGI/ORDER TERBATASTeknologi untuk peningkatan daya

saing truk

BIAYA OPERASIONAL LEBIH TINGGI disebabkan harus mentaati Protokol

Kesehatan

• Pandemi Covid telah mendorong perusahaan angkutan Truk untuk beradaptasimenggunakan teknologi (digitalisasi armada Truk) agar dapat bertahan saat pandemi

• Mahalnya investasi IT merupakan hambatan utama bagi perusahaan Trucking maupunpengguna jasa angkutan barang (konsumen) menggunakan TI di perusahaan.

KONDISI

• Transformasi digital akan menekan biaya logistik sampai 10 % (efisien)

Harus ada dukungan dan komitmen dari pemerintah melalui:

KomitmenMenjadikan operasional angkutan barang menjadi lebih efektif sekaligus hemat biaya

Dukungan Penyediaan infrastruktur IT di setiap layanan publik dan penyediaan stimulus bagipelaku usaha (pengusaha Truk) yang mengimplementasikan IT,

EFISIENSI DAN DIGITALISASI

ARMADA TRUK

TANTANGAN DISTRIBUSI LOGISTIK SAAT PANDEMI COVID : Efisiensi dan Digitalisasi

Page 9: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

TANTANGAN DISTRIBUSI LOGISTIK SAAT PANDEMI COVID: Infrastruktur harus Terintegrasi

Mengintegrasikan dan Menghubungkan infrastruktur:

Simpul-Simpul Transportasi (Pelabuhan, Bandara, Stasiun Kereta Api, Terminal, PusatDistribusi);Jaringan Transportasi (AngkutanTruk, Laut, Udara);

Mendukung AksesibilitasAntar Kawasan

Konektivitas dan Aksesibilitas

Kawasan Industri

KawasanEkonomi Pariwisata Khusus

Kawasan

Mengintegrasikan LayananTransportasi angkutan Barangbaik moda laut, udara, darat,dan kereta api melalui sistemantarmoda / multimoda.

Implementasi Angkutan Multimoda

Page 10: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

ORIENTASI KECEPATAN DIPENUHI MELALUI MODERENISASI ARMADA TRUK, APABILA: Pemerintah memberikan kebijakan fiskal peremajaan truk-truk melalui stimulus fiskal (bebas

PPh dan PPN bagi usaha truk, bebas biaya balik nama kendaraan serta pemerintahmendorong sistem pendanaan murah dengan bunga 4-5 persen/tahun.

Implementasi transformasi digital atau penggunaan IT pada armada Truk di implementasikansecara menyeluruh pada setiap layanan publik di pusat mapupun di daerah, sehingga kegiatanoperasional angkutan barang menjadi lebih efektif dan hemat biaya.

• Saat ini, sektor angkutan Truk mengalami banyak tantangan yang sangat dinamis, seiringdengan kebijakan ODOL dan kondisi jalan yang semakin bagus, sehingga berdampak padabisnis jasa angkutan Truk. Para Pelaku usaha Truk harus merubah orientasi jasa angkutan daridaya angkut banyak kepada orientasi kecepatan pengiriman barang yang cepat (speed)

UMUM

TANTANGAN ARMADA TRUK

KEDEPAN

• Banyak Truk sudah tua (banyak umur truk lebih dari 10-15 tahun)

• Kondisi infrastruktur jalan tol semakin baik

• Tarif Angkutan barang cenderung turun

• BanyakkKecepatan truk tidak memenuhi syarat kecepatan di jalan tol.

• Pengusaha Truk kesulitan melakukan peremajaan Truk karena tidak ada insentif daripemerintah dalam pengedaan Truk Baru

KONDISIARMADA TRUK

SAAT INI

TANTANGAN DISTRIBUSI LOGISTIK SAAT PANDEMI COVID: Orientasi Kecepatan/Speed

Page 11: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

11https://www.youtube.com/watch?v=eusTXcrOSi8

TANTANGAN DISTRIBUSI LOGISTIK SAAT PANDEMI COVID: Digitalisasi Penindakan ODOL, melalui Weigh-in-Motion dengan Peringatan Dini

Digitalisasi Penindakan ODOL, melalui Weigh-in-Motiondengan Peringatan Dini

Pelajaran Dari Pengalaman PenertibanOdol SEBELUM PANDEMI COVID,Menertibkan odol SAAT PANDEMICOVID tidaklah mudah, banyak halyang perlu kita pertimbangkan:

1. Saat ini petugas dan sopir wajibmelaksanakan Protokol kesehatansangat ketat

2. Bahwa selama pandemi Covid, satu-satunya cara untuk menerapkanpenindakan pelangaran ODOL yangefektif adalah melalui digitalisasipenerapan teknologi pengawasanatau peringatan dini yaitumengembangkan ETLE, sehingga adakepastian.

Page 12: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

12

PERMASALAHAN USULAN SOLUSI KEBIJAKAN/STIMULUS

JUMLAH TENAGA KERJA

1. Dalam 5 bulan terakhir terjadi penurunanomset perusahaan Truk mencapai 60% danpotensi bisa menurun lagi mencapai 90%.maka perusahaan akan kesulitan untukbertahan karena proses recovery bagiperusahaan bisa mencapai selama 1-2 tahun.apabila gagal recovery maka akan terjadi PHKbesar-besaran

2. Mnimnya order saat ini maka banyakperusahaan akan kesulitan bayar pinjamankepada bank dan non bank (leasing).

3. Saat ini perusahaan berusaha untuk bertahandengan tidak melakukan PHK, makaperusahaan perlu dukungan insentif relaksasipajak penghasilan sebagai upaya meringankanbeban perusahaan. Apabila perusahaan gulungtikar maka pemerintah akan kehilanganpotensi pajak dari jasa angkutan barang.

1. Relaksasi Pengembalian Pinjaman pokokbagi perusahaan jasa angkutan barangselama 12 bulan baik kredit investasimelalui Bank atau Non-Bank (leasing.

2. Penurunan suku bunga pinjamansebesar 50%.

3. Pajak Penghasilan Pasal 21 (PPh Pasal21) ditiadakan selama 12 Bulan

4. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 23(PPh Pasal 23)

5. Relaksasi Pajak Penghasilan Pasal 25(PPh Pasal 25) tahun 2019

6. Bantuan BLT bagi Sopir angkutanBarang

7. Kepastian berusaha dan beroperasikendaran di lapangan

Perusahaan anggotaAptrindo di seluruhIndonesia ada sebanyak1.900 perusahaan denganmempekerjakan sebanyak73.635 Orang Karyawandan Sopir, denganperincian 8.663 OrangKaryawan office dan64.972 orang Sopir

(TERACAM PHK)

TANTANGAN DISTRIBUSI LOGISTIK SAAT PANDEMI COVID: Kebijakan Stimulus bagiPerusahaan Truk

Page 13: Tantangan Distribusi Logistik pada Masa Pandemi Covid-19

13

APTRINDOGraha APTRINDO

Jl. Raya Sulawesi No.23, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, DKI Jakarta

Tel: (021) 43900464Email: [email protected]