Tandar Profesi Perawat Gigi

download Tandar Profesi Perawat Gigi

of 6

Transcript of Tandar Profesi Perawat Gigi

  • 8/11/2019 Tandar Profesi Perawat Gigi

    1/6

    TANDAR PROFESI PERAWAT GIGI

    25/Nov/2008

    PENDAHULUAN

    Standar Profesi Perawat Gigi disusun berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992

    tentang Kesehatan, Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

    dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1035/Menkes/SK/1998 tentang Perawat Gigi.

    Profesi bukan sekedar pekerjaan atau vocation melainkan suatu voksi khusus yang

    mempunyai ciri-ciri expertise: keahlian, responsibility, tanggung jawab dan corporateness,

    rasa kesejawatan (Nugroho 1982).

    Standar profesi berlaku bagi tenaga kesehatan tertentu yang memberikan pelayanan kesehatan

    kepada klien/pasien secara langsung di unit-unit kesehatan baik secara individual maupun

    secara berkelompok dan pelayanan kesehatan di lapangan dalam rangka program public

    health harus memenuhi Standar Profesinya.

    Ruang lingkup Standar Profesi mencakup antara lain pendidikan dan atau pelatihan

    profesional, teknis dan metoda kerja, prosedur kerja, kewenangan dan sertifikasi. Pedoman

    mengenai hal-hal tersebut disusun oleh organisasi profesi dan disahkan oleh Pemerintah

    Departemen Kesehatan.

    Organisasi profesi merupakan suatu wadah tempat para anggota profesi tersebut

    menggabungkan diri dan mendapat perlindungan. Di Indonesia, organisasi profesi bidang

    keperawatan gigi yang sudah ada yakni Persatuan Perawat Gigi Indonesia.

    Profesi ialah pekerjaan yang :

    - Memerlukan pendidikan yang lama untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan.

    - Memerlukan sistem ujian teori dan praktik untuk mendapatkan kewenangan yang

    berhubungan dengan pelaksanaan tugas seseorang/seperti hubungan dengan pasien, dengan

    mahasiswa atau kliennya dan diikuti dengan pemberian sertifikat lisensi / Diploma.

    - Mempunyai organisasi profesi untuk memelihara kepentingan kewenangan dan mutu

    profesi.

    - Mempunyai kode etik untuk menjadi pegangan anggota profesi dalam bertugas.

    - Mempunyai standar pengetahuan dan keterampilan khusus yang selalu dipelihara dan

    dikembangkan dan yang membedakan dari profesi yang lain.

    Standar Pendidikan Perawat Gigi, dimulai dari Tingkat Pendidikan Perawat Gigi Indonesia :

  • 8/11/2019 Tandar Profesi Perawat Gigi

    2/6

    sekolah Perawat Gigi,Sekolah Pengatur Rawat Gigi ,Akademi Kesehatan Gigi Program D

    III.DIV Perawat Gigi Pendidik / DIV Keperawatan Gigi

    Penyelenggara pendidikan berorientasi kepada kemampuan yang harus dikuasai oleh peserta

    didik sehingga mereka kelak dapat melakukan tugas profesionalnya sesuai dengan kebutuhan

    pelayanan kesehatan.

    Dalam hal ini pada pelaksanaannya peserta didik selain diberi pengetahuan yang bersumberdari literatur yang ada juga dari pengalaman praktek yang diperlukan.

    Kurikulum pendidikan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga guna mendukung

    pelayanan kesehatan. Dengan demikian kurikulum pendidikan perlu bermuatan materi yang

    berisikan ilmu dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar memiliki

    kemampuan mendukung pelayanan kesehatan yang berkualitas.

    Tenaga pendidik perlu dipersiapkan sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Pendidikan

    diharapkan memiliki kemampuan mengidentifikasi kebutuhan peserta didik dan memberi

    pelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan tujuan pendidikan serta memotivasi

    peserta didik agar mereka mampu secara mandiri mengembangkan dirinya dan menimba ilmuserta pengalaman selama mengikuti pendidikan.

    Sarana dan fasilitas pendidikan perlu disediakan sesuai dengan kebutuhan pendidikan yang

    dari waktu ke waktu terus berkembang. Institusi perlu mengikuti perkembangan tuntutan

    kebutuhan tenaga untuk pelayanan kesehatan. Lulusan pendidikan atau tenaga yang telah

    selesai dilatih harus memiliki kemampuan dalam menangani tugas yang diberikan kepadanya.

    kompentensi

    a. Mampu mengembangkan diri menjadi insan yang beriman, bertaqwa, berbudi pekerti

    luhur, sehat jasmani dan rohani, serta berkepribadian Indonesia.

    b. Mampu mengidentifikasi masalah kesehatan gigi dan mulut di masyarakat.

    c. Mampu mencegah terjadinya penyakit pada jaringan keras gigi/penyangga gigi.

    d. Mampu melakukan pelatihan kader.

    e. Mampu membuat dan menggunakan media komunikasi untuk promosi kesehatan gigi

    dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.

    f. Mampu menyuluh dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut.

    g. Mampu melaksanakan program promotif dan preventif di sekolah dan fasilitas kesehatan

    lain.

    h. Mampu membuat karya tulis ilmiah.

    i. Mampu melakukan asuhan keperawatan gigi terhadap pasien tindakan spesialistik.

    j. Mampu melakukan penumpatan satu bidang.k. Mampu melakukan pencabutan gigi sulung dengan topikal anestesi.

    l. Mampu memberikan pertolongan pertama pada kegawat daruratan pasien kedokteran gigi.

    m. Mampu merujuk pasien.

    n. Mampu melakukan hygiene pelayanan kesehatan gigi.

    o. Mampu sebagai mitra dokter gigi.

    p. Mampu melaksanakan administrasi pelayanan kesehatan gigi.

    q. Mampu mengelola pelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut.

    r. Mampu melakukan kewirausahaan.

    STANDAR KOMPETENSI PERAWAT GIGI

    Penyelenggaraan pendidikan berbagai jenis dan jenjang tenaga kesehatan mempunyai tujuan

  • 8/11/2019 Tandar Profesi Perawat Gigi

    3/6

    yang mulia yaitu selain mencerdasakan bangsa juga memenuhi kebutuhan pelayanan

    kesehatan gigi. Pendidikan tenaga kesehatan gigi jenjang Diploma seperti halnya Perawat

    Gigi termasuk dalam kelompok Pendidikan Profesional yang artinya pendidikan diarahkan

    terutama pada kesiapan penerapan kemampuan tertentu berdasarkan tuntutan pasar kerja.

    Untuk memberikan yang terbaik maka perlu dihindari tumpang tindih peran dan kesenjangan

    mutu, melalui pendekatan kemitraan keprofesian.Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna perlu diadakan kurikulum yang hasil

    keluarannya memiliki kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat

    pengguna perlu diadakan kurikulum yang hasil keluarannya memiliki kemampuan yang

    sesuai dengan kebutuhan masyarakat pengguna yaitu kurikulum berbasis kompetensi.

    Dalam menelaah kebutuhan-kebutuhan kompetensi berbagai jenis SDM kesehatan gigi, perlu

    memandang dari aspek kebutuhan masyarakat dan daya kemampuan masyarakat, aspek

    kemajuan Iptek yang diterapkan secara benar dan layak (etis) di masyarakat.Pendekatan

    kuratif saja dianggap kurang efektif dan mahal sebaliknya pendekatan edukatif dan preventif

    lebih efektif dan hemat.

    Dengan demikian Perawat Gigi menjadi ujung tombak Pembangunan Kesehatan GigiIndonesia,dan sebagai sumber daya manusia kesehatan gigi yang mempunyai peran sentral

    dalam asuhan kesehatan gigi yang merupakan barisan terdepan dalam aspek promotif dan

    preventif pelayanan gigi mulut.

    Standar Profesi Perawat Gigi digunakan sebagai pedoman dalam menjalankan profesi secara

    baik dengan tujuan :

    a. Memberikan pelayanan asuhan kesehatan gigi sesuai dengan tujuan, fungsi, dan wewenang

    yang dimilikinya.

    b. Memberikan perlindungan kepada Perawat Gigi dari tuntutan hukum.

    c. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari mal praktek perawat gigi.

    Kompetensi dan Unjuk Kerja Tenaga Perawat Gigi Indonesia

    UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT

    Mampu menyuluh dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut. Mampu

    melakukan pelatihan kader kesehatan gigi. Mampu membuat dan menggunakan media

    komunikasi

    UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT GIGI

    Mampu melakukan pemeriksaan gigi dan mulut, Mampu menginstruksikan tehnik menyikat

    gigi yang baik. Mampu melakukan skalling, Mampu melakukan pembersihan plak ekstrinsik

    staining dan kalkulus. Mampu melakukan topical aplikasi. Mampu melakukan fissure sealant.

    Mampu memelihara kesehatan gigi dan mulut pasien umum rawat inap

    KEGIATAN PENYEMBUHAN PENYAKIT GIGIMampu melakukan tindakan pengobatan darurat sesuai Standar Pelayanan,

    Mampu melakukan penambalan gigi susu dua bidang dengan bahan tumpatan amalgam/

    sewarna gigi. Mampu melakukan penambalan gigi tetap dua, bidang dengan bahan, tumpatan

    amalgam/sewarna, gigi., Mampu melakukan pencabutan gigi susu dengan topical anaesthesi

    atau infiltrasi anaesthesi, Mampu melakukan pencabutan gigi tetap akar tunggal dengan

    infiltrasi anaesthesi., Mampu melakukan perawatan pasca tindakan

    KEGIATAN MENDIAGNOSA PENYAKIT GIGI

    Mampu mengidentifikasi tanda-tanda penyakit gigi dan mulut, Mampu mendiagnosa penyakit

    , Mampu melakukan komunikasi terapeutik, Mampu mengelola pasien mulai dari tahap

    orientasi pelaksanaan sampai terminasi.

    KEGIATAN MANAGERIALMampu mengenal bisnis , Mampu mengenal bisnis kesehatan gigi, Mampu mengelola

  • 8/11/2019 Tandar Profesi Perawat Gigi

    4/6

  • 8/11/2019 Tandar Profesi Perawat Gigi

    5/6

    yang selalu mengumandangkan kebenaran.

    Dalam penyusunan Standar Profesi ini digunakan berbagai acuan atau masukan pihak terkait

    pelayanan Perawat Gigi. Pertimbangan lain adalah Standar ini disusun dalam mengantisipasi

    era globalisasi agar profesi Perawat Gigi Indonesia siap bersaing dalam era pasar bebas.

    Sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi bidang Perawat Gigi dan bidang Kesehatan,Standar Profesi ini akan ditinjau kembali setiap lima tahun sekali.

    Daftar Kepustakaan

    1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah

    diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan

    Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan atasUndang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan

    Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom

    6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 547 Tahun 2000 tantang Kebijakan Pembangunan

    Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010;

    7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1392/Menkes/ SK/XII/2001 Tentang Registrasi Dan

    Izin Kerja Perawat Gigi;

    8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/MENKES/ SK/X/2003 tentang Standar

    Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

    9. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 378/Menkes/Sk/III/2007Tentangstandar profesi

    perawat gigi

    Disarikan oleh : Netty T. Pakpahan, SH, MH

    Daftar Artikel

    Standar Profesi Terapis Wicara Standar Profesi Perekam Medis

    http://www.hukor.depkes.go.id/?art=28&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=28&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=27&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=27&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=27&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=28&set=3
  • 8/11/2019 Tandar Profesi Perawat Gigi

    6/6

    Standar Profesi Perawat Gigi

    Profesi Teknisi Elektromedis

    Standar Profesi Ahli Gizi

    Standar Kompetensi Fisioterapi

    Standar Profesi Bidan

    Tinjauan Terhadap Ketentuan 3( Tiga ) Tempat Praktik Dokter Dan Dokter GigiSesuai Dengan Undang Undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran

    Penanganan Kasus Malpraktik Medis

    Mal Praktek Dokter Menurut Hukum

    Kedudukan Direksi Di Rumah Sakit Berdasarkan Kepmenkes No. 772 Tahun 2002

    Tentang Hospital By Laws

    Tugas Dan Fungsi Konsil Kedokteran Indonesia

    Apotek Sebagai Badan Hukum

    Norma Etika, Disiplin, Dan Hukum Di Bidang Kedokteran

    Rekam Medis Sebagai Alat Bukti Hukum

    Surat Izin Praktik Dokter Dan Dokter Gigi Dalam Undang-undang Praktek

    Kedokteran Pengawasan Praktik Kedokteran

    Badan Hukum Rumah Sakit

    Tenaga Kesehatan Tertentu Menurut Permenkes 269/menkes/per/iii/2008 Tentang

    Rekam Medis

    Penguatan Komitmen Oleh "aktor Politik" Untuk Membuat Rakyat Sehat Di Era

    Desentralisasi

    sebelumnya selanjutnya

    http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=25&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=25&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=24&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=24&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=23&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=23&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=22&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=22&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=21&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=21&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=21&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=21&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=21&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=20&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=20&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=19&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=19&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=18&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=18&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=18&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=18&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=18&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=17&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=17&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=16&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=16&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=15&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=15&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=14&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=14&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=13&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=13&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=13&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=13&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=13&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=12&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=12&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=11&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=11&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=10&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=10&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=10&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=10&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=10&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=9&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=9&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=9&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=9&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=9&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=-17http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=23http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=23http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=-17http://www.hukor.depkes.go.id/?art=9&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=9&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=10&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=10&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=11&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=12&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=13&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=13&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=14&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=15&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=16&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=17&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=18&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=18&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=19&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=20&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=21&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=21&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=22&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=23&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=24&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=25&set=3http://www.hukor.depkes.go.id/?art=26&set=3