Tandar Makanan Di Rumah Sakit

14
tandar Makanan di Rumah Sakit KATA PENGANTAR Assalamualaikum wr.wb. Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas terselesaikannya makalah ini dengan judul “STANDAR MAKANAN DI RUMAH SAKIT” sebagai hasil penugasan mata ajaran Ilmu Gizi oleh dosen kepada Kami pada 12 Desember 2011 di Semarang. Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin. Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini. Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami ucapkan terima kasih. Wassalamualaikum wr.wb. Penulis

description

Tandar Makanan Di Rumah Sakit

Transcript of Tandar Makanan Di Rumah Sakit

Page 1: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

tandar Makanan di Rumah Sakit

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas terselesaikannya

makalah ini dengan judul “STANDAR MAKANAN DI RUMAH SAKIT” sebagai hasil penugasan mata ajaran Ilmu Gizi oleh dosen kepada Kami pada 12 Desember 2011 di Semarang.

Dengan terselesaikannya makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin.

Makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu kami memohon maaf atas segala kekurangan tersebut dan kami harapkan juga saran dan kritik untuk perbaikan makalah ini.

Demikian sedikit dari kami, atas perhatian kritik dan saran kami ucapkan terima kasih.Wassalamualaikum wr.wb.

Penulis

Page 2: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

DAFTAR ISI

Halaman Judul. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2

Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB I Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

A.    Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

B.     Tujuan Masalah. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

a.       Tujuan Umum. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

b.      Tujuan Khusus . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB II Tinjauan Pustaka.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 6

Page 3: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menangani aspek kuratif dan

rehabilitatif disamping beberapa pelayanan kesehatan yang lain. Dalam pelaksanaannya dibagi

dalam beberapa instalasi, diantaranya adalah instalasi gizi yang tidak hanya menangani

manajemen sistem penyelenggaraan makanan, akan tetapi juga menangani asuhan gizi dan

penelitian serta pengembangan. Pelayanan gizi rumah sakit meliputi empat hal penting yaitu

asuhan Gizi rawat inap, asuhan gizi rawat jalan, penyelenggaraan makanan, dan penelitian dan

pengembangan penerapan gizi. Harus disadari bahwa gizi mempunyai peran yang tidak kecil

terhadap tingkat kesembuhan dan lama perawatan pasien di rumah sakit yang akan berdampak

pada meningkatnya biaya perawatan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa prevalensi kurang

gizi sedang pasien di rumah sakit mencapai 21 % sedangkan kurang gizi berat mencapai 10 %.

(Detsky at.al, 1987) dan penyebab kematian utama balita di negara-negara berkembang adalah

kurang gizi sebesar 54 %. Masalah gizi pasien di rumah sakit akan berdampak pada banyak hal,

yaitu gangguan syaraf, pembedahan, kanker, aids, kejiwaan, dan gangguan gastrointestinal. Pada

sistem metabolism tubuh, kurang gizi berdampak pada beberapa perubahan penting diantaranya

penurunan tingkat filtrasi pada glomerular yang terjadi di ginjal, gangguan pada pertahanan

intestinal di perubahan pada fungsi kardiak pada jantung.Beberapa dampak diatas akan banyak

merugikan berbagai pihak, tidak hanya pasien, tetapi pihak rumah sakit dan semua yang berperan

dalam pelayanan di rumah sakit akan mendapat dampak dari masalah gizi ini ( Usman DCN,

2008).

Page 4: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

B.     Tujuan Masalah

1.      Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memahami standarisasi makanan di rumah sakit.

2.      Tujuan Khusus

a.       Mahasiswa mampu menjelaskan cara pembagian makanan sehari rumah sakit.

b.      Mahasiswa mampu memahami beberapa macam makanan standar rumah sakit.

c.       Mahasiswa mampu mengimplementasikan kriteria makanan yang boleh dan tidak boleh

diberikan kepada pasien.

d.      Mahasiswa mampu mengetahui cara menyiapkan dan memberikan makanan kepada pasien.

Page 5: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.    Standar Makanan Rumah Sakit

1.      MAKANAN BIASA

Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan makanan khusus karena penyakitnya.

Makanan harus cukup energi, protein, dan zat-zat gizi lain. Salah satu standar makanan

biasa yang mengandung antara 1100 –2500 kilokalori sehari dapat diberikan. Makanan yang

tidak boleh diberikan adalah makanan yang terlalu merangsang saluran pencernaan

seperti makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu berbumbu, dan minuman

yang mengandung alkohol.

a. Pembagian makanan sehari:

Pagi : nasi, telur, sayuran, minyak, susu bubuk, gula pasir

Pukul 10.00 : kacang hijau, gula, pisang

Siang : nasi, daging, tempe, sayuran, minyak, pisang

Pukul 16.00 : maizena, gula pasir, susu bubuk

Malam : nasi, daging, tempe, sayuran, minyak, pisang

Pukul 21.00 : biskuit, gula pasir, susu bubuk

2.      MAKANAN LUNAK

Diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu dan pasien dengan suhu badan

meninggi. Makanan harus cukup energi, protein, dan zat gizi lain. Salah satu standar

makanan lunak yang mengandung 900 – 1900 kilokalori sehari dapat diberikan. Syarat-syarat

makanan lunak adalah mudah cerna, tidak banyak mengandung serat, tidak menimbulkan

gas, tidak mengandung bumbu yang merangsang, tidak digoreng dan diberikan dalam porsi

kecil dan sering. Makanan yang boleh diberikan adalah nasi ditim, ditanak, dikukus:

kentang direbus, dipure: mie, bihun, makaroni, soun, misoa direbus: roti, tepung-tepungan

dibuat bubur atau puding; gula. Mentega, margarin untuk mengoles roti atau dicampur ke dalam

Page 6: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

makanan: minyak untuk menumis, santan encer, daging sapi, kerbau, ikan, unggas

direbus dan ditim, dikukus, disemur, dipanggang: telur direbus, didadar, diceplok air

dicampur dalam makanan atau minuman: keju, joghurt, susu, kacang hijau, kacang merah dalam

jumlah terbatas direbus: tempe, tahu, oncom direbus, ditumis, dikukus, dipanggang: susu

kedelai. Sayuran yang tak banyak serat dimasak: bayam, kangkung, kacang panjang, buncis

muda, oyong muda dikupas, labu siam, labu kuning, labu air, tomat, terubuk, kembang kol,

ketimun muda dikupas. Buah segar: pisang, pepaya, jeruk, mangga, sawo, alpukat, sari

sirsak, buah lain dimasak: nanas, jambu biji tanpa biji, buah dalam kaleng.

Bumbu dapur: pala, kayu manis, asam, gula, garam dalam jumlah terbatas. Teh encer,

sirop, coklat, susu. Makanan yang tidak boleh diberikan adalah nasi goreng, beras ketan,

jagung, cantel, ubi, singkong, talas. Margarin, minyak goreng untuk menggoreng: santan kental.

Daging berlemak banyak: daging, ikan, unggas, telur digoreng, kacang tanah digoreng:

tempe, tahu, oncom digoreng. Sayuran mentah (sayuran yang menimbulkan gas): kol, sawi,

lobak, sayuran banyak serat: genjer, kapri, daun singkong, nangka, keluwih, melinjo, pare.

Buah banyak serat atau menimbulkan gas: kedondong, nangka, durian. Cabe, merica dan

bumbu lain yang merangsang. Minuman yang mengandung gas: air soda, coca-cola, fanta dan

sebagainya: minuman beralkohol.

3.      MAKANAN SARING

Diberikan kepada pasien sesudah mengalami operasi tertentu, menderita infeksi akut,

seperti gastroenteritis, tifus abdominalis, kurang kalori protein (KKP) dengan nafsu makan yang

sudah membaik, tetanus dan sukar menelan.

Makanan diberikan untuk jangka waktu pendek karena tidak memenuhi kebutuhan

gizi, terutama energi dan tiamin. Salah satu standar makanan saring yang mengandung 900-

1700 kilikalori sehari dapat diberikan.

Syarat-syarat makanan saring adalah mudah dicerna, rendah serat, tidak menimbulkan

gas, tidak merangsang saluran pencernaan, dan diberikan dalam porsi kecil dan sering.

Makanan yang boleh diberikan adalah bubur beras dihaluskan atau disaring, roti

dipanggang atau dibuat bubur, biskuit, kraker, tepung dibuat bubur, bubur havermout, puding:

kentang rebus dihaluskan atau dipure, gula, sirup, mentega atau margarin dalam jumlah

terbatas dioleskan atau dicampur ke dalam makanan. Daging giling dihaluskan, dikukus,

Page 7: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

dipanggang, telur rebus ½ masak, dicep-lok air, ditim, diorakarik, dicampur ke dalam makanan

atau minuman, tempe dan tahu digiling atau dihaluskan, kacang hijau saring, sari kedelai, ikan

tanpa duri ditim, disetup, dipanggang, susu.

Sayuran rendah serat direbus, disetup dan disaring atau dihaluskan, bayam, wortel, labu

siam, labu kuning, dan sebagainya. Buah-buahan rendah serat dihaluskan atau disaring:

pepaya, pisang, jeruk, dan sebagainya. Bumbu-bumbu tidak merangsang dalam jumlah terbatas.

Susu, teh encer, dan coklat.

Makanan yang tidak boleh diberikan adalah beras ketan, jagung, cantel, ubi,

singkong. Minyak, semua makanan yang digoreng, kelapa santan.

Daging berlemak, daging digoreng, diawet: daging asap, dendeng, abon, sosis, ikan banyak

duri: bandeng, mujair, mas digoreng, kacang tanah, kacang merah.

Sayuran banyak serat: daun singkong, daun kacang, kangkung. Sayuran yang menimbulkan

gas: kol, sawi,lobak sayur mentah.

Buah-buahan tinggi serat dan yang menimbulkan gas: nanas, jambu biji, nangka,

kedondong, durian, dan sebagainya. Cabai, merica dan bumbu lain yang merangsang.

Minuman yang mengandung gas: air soda, minuman botol ringan (coca-cola, fanta, dan

sebagainya), minuman beralkohol.

4.      MAKANAN CAIR

Diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, dalam keadaan mual

dan muntah, dengan kesadaran menurun, suhu badan sangat tinggi, tetanus dengan keadaan

belum dapat membuka mulut cukup lebar, tifus abdominalis dan Kurang Kalori Protein

(KKP) berat dengan berat badan lebih dari 7 kg dan umur lebih dari 1 tahun.

Makanan ini mengandung cukup energi dan protein tapi rendah zat besi, tiamin, dan

vitamin. Makanan cair standar mengandung 1000 kilokalori tiap 1000ml tapi atas

permintaan khusus dapat dibuat makanan cair yang mengandung 1200 kilokalori tiap 1000ml.

Syarat-syarat makanan cair adalah jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan

dengan kebutuhan cairan dan energi, makanan tidak merangsang, Bila diberikan lewat pipa,

konsistensi sedemikian rupa hingga dapat melalui pipa karet yang digunakan untuk bayi dan

Page 8: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

anak, bila tidak melalui pipa karet, perhatikan variasi makanan dalam rupa dan rasa, diberikan

dalam porsi kecil dan sering (6-8 kali sehari).

B.     Cara Menyiapkan dan Memberikan Makanan

1. Bila ada lemari es, makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, dimasukkan

dalam botol steril dan disimpan.

2.    Bila tidak ada lemari es, makanan hendaknya dibuat menjelang waktu makan.

3.    Makanan tidak boleh dibiarkan pada suhu kamar selama 6 jam.

4.    Makanan cair dapat diberikan dengan sendok atau melalui pipa (sonde).

5.    Sebelum diberikan, makanan dihangatkan hingga suhu badan.

Page 9: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

BAB III

PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Ada berbagai jenis makanan yang diberikan untuk pasien yaitu makanan biasa, makanan

lunak, makanan saring, dan makanan cair. Masing-masing memiliki kriteria dalam

pemberiannya.

Cara menyiapkan da memberikan makanan kepada pasien:

1.      Bila ada lemari es, makanan dapat dibuat sekaligus untuk 24 jam, dimasukkan dalam botol

steril dan disimpan.

2.        Bila tidak ada lemari es, makanan hendaknya dibuat menjelang waktu makan.

3.        Makanan tidak boleh dibiarkan pada suhu kamar selama 6 jam.

4.        Makanan cair dapat diberikan dengan sendok atau melalui pipa (sonde).

5.        Sebelum diberikan, makanan dihangatkan hingga suhu badan.

Page 10: Tandar Makanan Di Rumah Sakit

DAFTAR PUSTAKA

Liza, Dr. 2007. Standar Makanan Rumah Sakit. http://drlizagizi.blogspot.com/2007/12/standar-

makanan-rumah-sakit.html. (Dipostkan pada hari Minggu, 30 Desember 2007).

DCN, Usman. 2008. Apakah Sudah Waktunya Terapkan NCP?.

http://gizikom.wordpress.com/2008/05/30/apa-sudah-waktunya-terapkan-ncp/.

( Dipostkan pada 30 Mei 2008).