Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

22
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan tidak hanya dilakukan di bangku sekolah saja. Kita dapat menimba ilmu dari berbagai kejadian yang kita saksikan secara langsung maupun dengan melihat berbagai peristiwa lewat sebuah diorama yang menceritakan kejadian masa lampau. Salah satu upaya pendidikan selain yang dilaksanakan di sekolah adalah adanya studi wisata, yaitu mengunjungi suatu tempat tertentu dengan harapan dapat menimba suatu ilmu baru. Selain itu dengan pelaksanaan studi wisata kita dapat belajar dengan suasana yang berbeda dari saat belajar di sekolah. Dengan pelaksanaan studi wisata, kegiatan belajar dilaksanakan dalam suasana yang menyenangkan. Pariwisata di Indonesia saat ini menunjukan perkembangan yang semakin meningkat. Setelah pemerintah menetapkan bahwa pariwisata sebagai sarana pembangunan agar dapat menjadi penghasil devisa nomor dua setelah minyak dan gas bumi. Sebagai salah satu unsur didalam pariwisata, hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk memberikan jasa pelayanan penginapan, makan, minum, serta lainya bagi umum dan 1

Transcript of Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

Page 1: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan tidak hanya dilakukan di bangku sekolah saja. Kita dapat

menimba ilmu dari berbagai kejadian yang kita saksikan secara langsung maupun

dengan melihat berbagai peristiwa lewat sebuah diorama yang menceritakan

kejadian masa lampau.

Salah satu upaya pendidikan selain yang dilaksanakan di sekolah adalah

adanya studi wisata, yaitu mengunjungi suatu tempat tertentu dengan harapan

dapat menimba suatu ilmu baru. Selain itu dengan pelaksanaan studi wisata kita

dapat belajar dengan suasana yang berbeda dari saat belajar di sekolah. Dengan

pelaksanaan studi wisata, kegiatan belajar dilaksanakan dalam suasana yang

menyenangkan.

Pariwisata di Indonesia saat ini menunjukan perkembangan yang semakin

meningkat. Setelah pemerintah menetapkan bahwa pariwisata sebagai sarana

pembangunan agar dapat menjadi penghasil devisa nomor dua setelah minyak dan

gas bumi. Sebagai salah satu unsur didalam pariwisata, hotel adalah salah satu

jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk

memberikan jasa pelayanan penginapan, makan, minum, serta lainya bagi umum

dan dikelola secara komersial (SK Menparpostel No.KM.34/HK.103/MPPT-

1987).

Dunia pariwisata secara umum pada saat ini berkembang sangat pesat dan

maju, akan tetapi di negara Indonesia keadaanya masih sangat terpuruk dan

belum stabil. Hal ini disebabkan karena dampak dari krisis ekonomi global yang

sedang melanda dunia dan krisis keamanan yang membuat wisatawan takut untuk

berkunjung ke Indonesia. Tetapi sebagai insan pariwisata, segenap masyarakat

dan rakyat Indonesia harus selalu optimis dan bekerjasama dengan pemerintah

untuk mewujudkan keadaan yang aman di Indonesia, sehingga pariwisata di

Indonesia dapat berkembang dengan pesat pada tahun-tahun yang akan datang.

1

Page 2: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

Industri pariwisata di indonesia telah menampilkan peranannya dengan

nyata dalam memberikan kontribusinya terhadap kehidupan ekonomi, sosial dan

budaya bangsa. Kesempatan kerja bagi orang-orang terampil di bidang ini,

semakin bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun. Selain itu, pendapatan negara

dari sektor pajak dan devisa juga bertambah. Dengan adanya sektor tersebut,

keadaan sosial dalam masyarakat yang terlibat menjadi semakin baik.

Salah satu obyek wisata terkenal di Bali yang terkenal hingga manca

negara adalah objek wisata Tanah Lot. Dengan berbagai keunggulannya, objek

Wisata Tanah Lot mampu menarik wisatawan baik manca maupun domestik

untuk datang dan berkunjung. Namun demikian dengan sistem pengelolaan objek

wisata yang lebih baik lagi diharapkan mampu meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan yang ingin memanjakan mata dan pikiran dengan keindahan panorama

Tanah Lot.

Berdasarkan uraian di atas, dalam penyusunan karya tulis ini penulis

mengambil judul “Upaya Meningkatkan Kunjungan Wisata di Objek Wisata

Tanah Lot Bali”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka yang

menjadi pokok permasalahan dalam penulisan ini adalah :

1. Bagaimanakah upaya yang dilakukan oleh pengelola obyek wisata Tanah Lot

Bali dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan?

2. Kendala apakah yang muncul dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan ke Objek Wisata Tanah Lot Bali?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui berbagai upaya yang dilakukan oleh pengelola obyek

wisata Tanah Lot Bali dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang muncul dalam upaya meningkatkan

jumlah kunjungan wisatawan ke Objek Wisata Tanah Lot Bali.

2

Page 3: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

D. Metode Pengumpulan Data

1. Metode wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan cara

mengajukan pertanyaan kepada petugas / pemandu wisata untuk mendapatkan

jawaban yang sedetail mungkin. Saat malakukan tanya jawab harus dilakukan

minimal dua orang, yang satu sebagai penanya dan yang satu sebagai penulis.

2. Metode Observasi/Pengamatan

Metode observasi atau pengamatan adalah metode pengumpulan data

dengan cara mengamati secara langsung ke lokasi wisata untuk mengetahui

berbagai hal penting khususnya tentang berbagai upaya dan kendala yang

muncul dalam meningkatkan jumlah wisatawan yang datang dan berkunjung

di Tanah Lot Bali.

3. Study Pustaka

Studi pustaka, adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari

tahu sebanyak-banyaknya tentang tempat wisata tersebut didalam buku. Kita

dapat mencari buku tentang tempat wisata tersebut ataupun meminta brosur

wisata kepada pengelola tempat wisata. Selain itu kita juga dapat mencari di

perpustakaan sekolah ataupun daerah.

E. Sistematika Karya Tulis

Untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap isi karya tulis ini,

berikut penulis sajikan sistematika sebagai berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

Merupakan bab awal yang berisi latar belakang masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, metode pengumpulan data dan sistematika

karya tulis

BAB II KAJIAN TEORI

Membahas tentang berbagai teori terkait judul karya tulis yaitu :

BAB III PEMBAHASAN

3

Page 4: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

Merupakan inti bab yang membahas dengan detail terkait objek

penelitian yaitu

BAB IV PENUTUP

Merupakan bab akhir yang berisi kesimpulan hasil pengamatan dan

saran-saran perbaikan.

4

Page 5: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pariwisata

Istilah pariwisata berasal dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari

berarti banyak, berkali-kali atau berputar-putar. Wisata berarti perjalanan atau

bepergian. Jadi pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan berkali-kali atau

berputar-putar dari suatu tempat ke tempat yang lain.

UU No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan dalam pasal 1 menyebutkan

bahwa :

1. Wisata adalah kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau

sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi,

pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang

dikunjungi dalam jangka waktu sementara.

2. Wisatawan adalah orang yang melakukan wisata.

3. Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai

fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha,

Pemerintah, dan Pemerintah Daerah.

4. Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata

dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud

kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan

masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan

pengusaha.

5. Daya Tarik Wisata adalah segala sesuatu yang memiliki keunikan, keindahan,

dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil

buatan manusia yang menjadi sasaran atau tujuan kunjungan wisatawan.

6. Daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut Destinasi Pariwisata adalah

kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif

yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas

pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi

terwujudnya kepariwisataan.

5

Page 6: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

Pengertian pariwisata secara luas dapat dilihat dari beberapa definisi

sebagai berikut :

1. Menurut A.J. Burkart dan S. Medlik yang dikutip dari Soekadijo (2000:3)

menyebutkan bahwa :

“Pariwisata berarti perpindahan orang untuk sementara (dan) dalam jangka

waktu pendek ke tujuan-tujuan di luar tempat dimana mereka biasanya hidup

dan bekerja, dan kegiatan-kegiatan mereka selama tinggal di tempat-tempat

tujuan tersebut.”

2. Menurut Prof. Hunzieker dan Prof. K. Krapf yang dikutip dari Soekadijo

(2000:12) menyebutkan bahwa :

“Pariwisata dapat didefinisikan sebagai keseluruhan jaringan dan gejala-gejala

yang berkaitan dengan tinggalnya orang asing di suatu tempat, dengan syarat

bahwa mereka tidak tinggal di situ untuk melakukan suatu pekerjaan yang

penting yang memberikan keuntungan yang bersifat permanen maupun

sementara.”

3. Menurut World Tourism Organization (WTO) menyebutkan bahwa :

“Pariwisata adalah kegiatan seseorang yang bepergian ke atau tinggal di suatu

tempat di luar lingkungannya yang biasa dalam waktu tidak lebih dari satu

tahun secara terus menerus, untuk kesenangan, bisnis ataupun tujuan lainnya”

4. UU No. 9 tahun 1990 pasal 1 bahwa :

“Pariwisata merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan kegiatan

perjalanan yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk

menikmatai abjek dan daya tarik wisata termasuk pengusahaan objek dan daya

tarik wisata tersebut”.

B. Jenis-jenis Wisata

Menurut Soekadijo (2000:23-25) wisata berdasarkan jenis-jenisnya dapat

dibagi ke dalam dua kategori, yaitu :

1. Wisata Alam

Wisata Alam yang terdiri dari:

6

Page 7: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

a. Wisata Pantai (Marine tourism), merupakan kegiatan wisata yang

ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing,

menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana dan prasarana

akomodasi, makan dan minum.

b. Wisata Etnik (Etnik tourism), merupakan perjalanan untuk mengamati

perwujudan kebudayaan dan gaya hidup masyarakat yang dianggap

menarik.

c. Wisata Cagar Alam (Ecotourism), merupakan wisata yang banyak

dikaitkan dengan kegemaran akan keindahan alam, kesegaran hawa udara

di pegunungan, keajaiban hidup binatang (margasatwa) yang langka, serta

tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di tempat-tempat lain.

d. Wisata Buru, merupakan wisata yang dilakukan di negeri-negeri yang

memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh

pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

e. Wisata Agro, merupakan jenis wisata yang mengorganisasikan perjalanan

ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, dan ladang pembibitan dan

wisata rombongan dapat mengadakan kunjungan serta peninjauan untuk

tujuan studi maupun menikmati segarnya tanaman di sekitarnya.

2. Wisata Sosial-Budaya

Wisata Sosial-Budaya, yang terdiri dari :

a. Peninggalan sejarah kepurbakalaan dan monumen, wisata ini termasuk

golongan budaya, monumen nasional, gedung bersejarah, kota, desa,

bangunan-bangunan keagamaan, serta tempat-tempat bersejarah lainnya

seperti tempat bekas pertempuran (battle fields) yang merupakan daya tarik

wisata utama di banyak negara.

b. Museum dan fasilitas budaya lainnya, merupakan wisata yang berhubungan

dengan aspek alam dan kebudayaan di suatu kawasan atau daerah tertentu.

Museum dapat dikembangkan berdasarkan pada temanya, antara lain

museum arkeologi, sejarah, etnologi, sejarah alam, seni dan kerajinan, ilmu

pengetahuan dan teknologi, industri, ataupun dengan tema khusus lainnya.

7

Page 8: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

C. Wisatawan

Definisi wisatawan ini ditetapkan berdasarkan rekomendasi International

Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan World Tourism Organization

(WTO, 1990:4). Wisatawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang

melakukan perjalanan ke sebuah atau beberapa negara di luar tempat tinggal

biasanya atau keluar dari lingkungan tempat tinggalnya untuk periode kurang dari

12 (dua belas) bulan dan memiliki tujuan untuk melakukan berbagai aktivitas

wisata.

Terminologi ini mencakup penumpang kapal pesiar (cruise ship

passenger) yang datang dari negara lain dan kembali dengan catatan bermalam.

Adapun menurut Soekadijo (2000:16) wisatawan adalah orang yang melakukan

kegiatan wisata. Sedang wisatawan menurut jenisnya dibagi ke dalam kategori :

1. Wisatawan mancanegara (internasional), yaitu wisatawan dari berbagai negara

lain yang berkunjung ke wilayah negara X dan warga negara X yang berwisata

ke luar wilayah negara X (outbond tourist).

2. Wisatawan nasional (domestik), yaitu wisatawan melakukan kegiatan wisata di

dalam wilayah negara.

D. Pengembangan Pariwisata

Pada dasarnya pengembangan pariwisata adalah suatu proses yang

berkesinambungan untuk melakukan matching dan adjustment yang terus

menerus antara sisi supply dan demand kepariwisataan yang tersedia untuk

mencapai misi yang telah ditentukan (Soekadijo, 2000:15).

Sedangkan pengembangan potensi pariwisata mengandung makna upaya

untuk lebih meningkatkan sumber daya yang dimiliki oleh suatu obyek wisata

dengan cara melakukan pembangunan unsur-unsur fisik maupun non fisik dari

sistem pariwisata sehingga meningkatkan produktivitas. Dalam hal ini yang

dimaksud produktivitas obyek wisata berupa meningkatnya pendapatan daerah

yang diperoleh dari kunjungan wisatawan yang masuk.

Di samping itu untuk dapat melakukan pengembangan, perlu

memperhatikan berbagai aspek (Soekadijo, 2000:13). Suatu obyek wisata harus

8

Page 9: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

memperhatikan syarat-syarat pengembangan daerah menjadi obyek wisata yang

dapat diandalkan, yaitu :

1. Seleksi terhadap potensi, hal ini dilakukan untuk memilih dan menentukan

potensi obyek wisata yang memungkinkan untuk dikembangkan sesuai

dengan dana yang ada.

2. Evaluasi letak potensi terhadap wilayah, pekerjaan ini mempunyai latar

belakang pemikiran tentang ada atau tidaknya pertentangan atau

kesalahpahaman antar wilayah administrasi yang terkait.

9

Page 10: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

BAB III

PEMBAHASAN

A. Objek Wisata Tanah Lot

1. Pengertian Tanah Lot

Mungkin tak asing lagi kata tanah, disana terdapat pura yang

terpenting bagi rakyat Bali. Tanah Lot berasal dari kata medelot yang terletak

paling selatan. Karena orang-orang sudah sekali menyebutnya akhirnya

menjadi tanah Lot. Tanah ini terletak pada kecamatan Kediri yang mempunyai

jarak + 29 Km dari pusat Denpasar.

2. Sejarah Tanah Lot

Pura tanah Lot di bangun oleh Maha Resi yang bernama Dahyang

Diwerta kira-kira pada abad 14, ketika itu Dahyang Diwerta sedang

melakukan Tirta Yatra yang biasa dikenal dengan sebutkan melakukan

perjalanan suci untuk menyebarkan ajaran Hindu di wilayah Bali. Ketika di

dalam perjalanan itu Dahyang Diwerta mempergunakan alat transportasi yang

tak mungkin seseorang dapat mempergunakan, dikarenakan bahayanya alat

itu. sesudah itu Dahyang melakukan perjalanan sempat terhenti dengan jalan

kaki dan kemudian melewati pura :

a. Puncak

b. Rabun Siri

c. Gandi Melati

d. Tanah Lot

3. Kegunaan Tanah Lot

Tanah Lot ialah pura terbesar, jadi tak heran bila pura ini seringkali

dipergunakan sebagai tempat peribadahan pada hari-hari besar umat Hindu

misalnya pada hari : Galungan, Kuningan, Nyepi. Hal seperti ini yang perlu

dilaksanakan karena menurut kepercayaan tersebut ritual ini berlangsung

supaya roh-roh penjaga tak murka dan tak memberi suatu musibah apapun.

10

Page 11: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

4. Tanah Lot sebagai obyek wisata dilihat dari ekonomi, Sosial, Budaya

Tanah Lot jika di lihat dari segi ekonomi pasti memberi penghasilan

bagi setiap masyarakat yang menghidupi keluarga dari sektor itu. jadi bisa

diambil kesimpulan kegiatan seperti itu dapat menurunkan angka

pengangguran bagi tiap-tiap keluarga dan menambah penghasilan tersendiri.

Tanah Lot jika dilihat dari sisi sosial disini dapat terlihat bahwa sosial

yang terbentuk ialah rasa kekeluargaan dan tenggang rasa. Memang ada

kalanya di dunia perdagangan mengalami persaingan dalam menjual produk

yang ada pada mereka, walaupun mereka berlomba-lomba mencari sesuap

nasi tetapi mereka tak kan melupakan rasa kebersamaan.

Tanah Lot dilihat dari sisi budaya adanya tanah lot yang memiliki pura

terbesar sehingga budaya yang tercermin dapat dipastikan budaya Indonesia

dilihat dari pahatan dan tata artistic sehingga itu semua yang menjunjung

orang untuk datang menikmati panorama itu.

B. Kendala Dalam Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Objek

Wisata Tanah Lot dan Upaya Mengatasinya

1. Kendala Meningkatkan Jumlah Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata

Tanah Lot Bali dan Upaya Mengatasinya

Upaya peningkatan kunjungan wisatawan di Objek Wisata Tanah Lot

yang telah dilakukan oleh berbagai pihak di atas, tidak selamanya berjalan

mulus dan sesuai dengan target yang diharapkan.

Berbagak kendala yang muncul dalam upaya meningkatkan kunjungan

wisatawan di Tanah Lot, adalah sebagai berikut :

a. Sumber daya manusia

Sebagaimana umumnya negara berkembang, keberadaan Sumber Daya

Manusia yang memiliki kemampuan di atas sangatlah sedikit. Demikian

pula halnya di Indonesia khususnya di Bali. Khusus mengenai Objek

Wisata Tanah Lot, masih banyak masyarakat sekitar yang kurang

berupaya secara maksimal untuk meningkatkan kemampuannya

khususnya di bidang pariwisata, seperti meningkatkan kemampuan

11

Page 12: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

menguasai bahasa asing, penguasaan berbagai hal terkait obyek wisata

baik dari sisi sejarah, maupun pemanfaatannya untuk meningkatkan

standar kehidupan.

b. Sarana Pendukung

Meski kondisi saat ini, objek Wisata Tanah Lot dapat dikategorikan

sebagai obyek wisata unggulan, namun untuk sarana penunjang lainnya

perlu lebih ditingkatkan lagi. Dengan banyaknya outlet yang berada di

sekitar lokasi obyek wisata, hal ini tentunya kurang memberikan pilihan

bagi wisatawan khususnya mereka yang menginginkan berbagai souvenir

unik untuk koleksi atau sebagai buah tangan. Dengan hanya

mengandalkan satu objek wisata saja, hal ini tentunya kurang

memberikan warna bagi wisatawan yang datang dan berkunjung.

c. Kebersihan

Sebagaimana umumnya wisata alam, faktor kebersihan sangatlah susah

untuk dilaksanakan, mengingat kondisi objek yang berada di alam bebas.

Sehingga seringkali dijumpai berbagai benda yang berserakan, yang

tentunya kurang sedap untuk dipandang.

2. Upaya mengatasi kendala dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan

ke objek wisata Tanah Lot Bali

Dengan kondisi yang ada sekarang, keberadaan Tanah Lot sebagai

objek wisata unggulan sebenarnya sudah memenuhi syarat sebagai objek

wisata unggulan. Dengan kelengkapan sarana pendukung wisata, seperti

kondisi lingkungan yang bersih, jasa penginapan yang memenuhi standar

internasional dan juga tersedianya pasar cinderamata yang menawarkan

berbagai benda khas Bali khususnya yang berkaitan dengan Tanah Lot.

Namun demikian, hal tersebut tidak dapat dibiarkan berjalan sendiri,

perlu adanya dukungan dan upaya dari Pemerintah Daerah khususnya Dinas

Pariwisata dan Kabudayaan Bali, untuk terus berusaha meningkatkan image

dan pemeliharaan dan penambahan fasilitas penunjang lainnya.

12

Page 13: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi

Bali dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan baik manca maupun

domestik, diantaranya :

a. Mengadakan kegiatan promosi baik melalui media cetak maupun

elektronik, yang memuat tentang berbagai keistimewaan wisata alam dan

budaya yang ada di Tanah Lot.

b. Mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak terkait, dalam hal ini

khususnya Travel Agent untuk memasukkan objek Wisata Tanah Lot

sebagai saslah satu tujuan wisata yang utama.

c. Mengadakan berbagai atraksi wisata budaya yang berlokasi di sekitar

Tanah Lot untuk menambah daya tarik wisatawan.

d. Mengadakan berbagai kursus untuk meningkatkan kemampuan para guide

(pemandu wisata), sebagai salah satu upaya meningkatkan kwalitas

layanan yang diberikan kepada wisatawan mancanegara maupun

domestik.

13

Page 14: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

BAB IV

P E N U T U P

A. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, dapat penulis tarik beberapa kesimpulan sebagai

berikut :

1. Tanah Lot adalah salah satu objek wisata unggulan di Bali yang menawarkan

keindahan alam dan budaya yang mampu memanjakan mata para

pengunjungnya.

2. Penurunan jumlah wisatawan yang berkunjung ke obyek wisata Tanah Lot

disebabkan karena kurangnya fasilitas pendukung yang menawarkan berbagai

hal yang mampu menarik minat wisatawan untuk datang dan berkunjung,

diantaranya kondisi objek yang kurang bersih, kurangnya kemampuan

pemandu wisata dalam memberikan keterangan kepada wisatawan dan lain

sebagainya.

3. Dengan banyaknya objek wisata sejenis yang ada di Bali, penanganan secara

profesional dalam upaya meningkatkan kunjungan wisatawan ke obyek wisata

Tanah Lot mutlak untuk segera dilaksanakan.

4. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Provinsi Bali

sebagai upaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke obyek wisata

Tanah Lot, diantaranya adalah meningkatkan kemampuan SDM dalam hal ini

adalah para Guide untuk meningkatkan kemampuan dan skill khususnya

dalam penguasaan bahasa asing.

B. Saran

Sedikit saran yang ingin penulis kemukakan yang mudah-mudahan dapat

berguna dan bermanfaat khususnya dalam upaya meningkatkan jumlah kunjungan

wisatawan baik domestik maupun mancanegara, yaitu :

1. Pihak pengelola objek wisata

Sebagai salah satu tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Bali,

keberadaan Objek Wisata Tanah Lot sebagai maskot wisata, perlu penanganan

14

Page 15: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

yang lebih nyata lagi, baik berupa penambahan sarana dan prasarana wisata

pendukung maupun pihak-pihak lain yang berkompeten dalam bidang

tersebut, sehingga tujuan peningkatan jumlah wisatawan yang datang dan

berkunjung ke Tanah Lot dapat tercapai.

2. Pihak sekolah

Perlu penjadwalan yang lebih matang lagi mengenai susunan acara, sehingga

keberadaan siswa di objek wisata sesuai dengan kriteria wisata tersebut

sehingga dapat menikmati secara maksimal hasil kunjungannya.

15

Page 16: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

DAFTAR PUSTAKA

Soekadijo, 2000 Pengertian Kerangka Dasar Kepariwisataan, Dasur-Dasar Managemen Kepariwisataan. Yogyakarta: Liberty.

International Union of Office Travel Organization (IUOTO) dan World Tourism Organization, 1990

UU No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan

16

Page 17: Tanah Lot Bali Sman 1 Sukoharjo

LAMPIRAN

17