tamanplaza hal 17

1
Inspirasi USAHA asa kopi relatif sama, begitu juga dengan aneka jenis makanan; nasi goreng, ikan bakar, sate kambing, soto, sop iga, dan sebagainya. Lantas apa yang Rmenyebabkan konsumen lebih memilih tempat yang satu, dan meninggalkan tempat lain? Harga? Tidak juga, cafe-cafe dan resto yang bertebaran di sudut-sudut kota Wonosobo itu sudah tentu lebih mahal dibanding warung kaki lima, bisa berlipat-lipat harganya, tapi tetap ramai pengunjung. Yups, inilah era dimana makanan dan jajanan ternyata tidak melulu urusan perut, tapi sudah menjadi gaya hidup. Cita rasa saja belum cukup, wirausahawan kuliner perlu menjual ‘suasana’ yang dapat menggoda customer. Suasana itulah yang terus dibangun Allure, sebuah food court yang terletak di selatan alun-alun Wonosobo. Sebagai pujasera, tempat ini sudah menawarkan puluhan jenis makanan dengan menu unggulan yang bervariasi, sebab tenant-tenant yang terlibat di dalamnya masing-masing memiliki koki andalan. “Melibatkan 10 tukang masak yang siap menyajikan resep berbeda-beda sesuai selera konsumen,” kata Chandra Salim, owner Allure. Banyaknya resep kuliner yang ditawarkan oleh baragam tenant itu menjadi nilai jual tersendiri, ditambah fasilitas futsal yang ada didalamnya, sudah pasti memperluas customer, tidak saja mereka yang ingin makan dan ngobrol santai, tapi juga komunitas pecinta futsal yang diharapkan juga mampir makan dan minum sehabis olahraga. Namun itu saja ternyata belum cukup untuk mengundang jumlah konsumen yang signifikan. Jumlah kehadiran konsumen masih belum sepadan dengan luasnya tempat dan banyaknya pedagang yang ada. Sampai akhirnya live music menjadi pilihan alternatif, sebagai daya tarik dan ciri khas tersendiri. Selain untuk promosi, oleh sang pemilik, Allure memang ingin dijadikan sebagai perekat komunitas, tempat berbagai kelompok yang ingin makan sambil ngobrol. Proses pun terus mengalir sampai akhirnya live music ini menjadi identik dengan Allure. Dari sini pula segmentasi terbentuk, jika pada awalnya lebih banyak konsumen dari kalangan orang tua, baik dari Wonosobo maupun luar kota seperti Banjarnegara, Parakan dan Temanggung, bergeser ke kalangan anak muda. Chandra mengakui dalam suatu usaha memang sulit mengharapkan semua sama banyaknya, pasti peningkatannya lebih ke salah satu segmen, dan perkembangannya lebih banyak kalangan muda, “Trendnya sedang anak muda ya kita ikuti untuk anak muda, tapi kalangan orang tua juga tidak kita lepas,” paparnya. Acara-acara musik yang digelar telah menjadi magnet sendiri bagi konsumen Allure, banyaknya acara musik berbanding lurus dengan peningkatan pengunjung, sebaliknya bila even musik jeda untuk waktu lama, jumlah konsumen pun berangsur menurun. Live music terus menjadi perekat komunitas yang turut meramaikan Allure, sekarang sudah dibentuk komunitas AGA (Anak Gaul Allure), yang dipelopori komunitas anak-anak reggae. Kehadiran komunitas ini sangat membantu meramaikan suasana, karena reggae memang memiliki komunitas besar, dan jaringannya luas, yang datang bukan saja reggae Wonosobo tapi juga dari Banjarnegara dan Purwokerto. Live Music Trial and Error Membuka Alun-alun Square di kota dingin ini sempat memunculkan kegamangan, mungkinkah dapat mengangkat keramaian di seputar alun-alun, mengingat denyut aktivitas masyarakat Wonosobo cepat sepi menjelang sore hari. Akankah bisa bertahan, padahal food court sejenis di kota-kota besar seperti Semarang saja banyak yang berguguran. “Allure ini memang sebuah trial and error,” begitu kata Chandra, pertama, kondisi Wonosobo yang sepi di malam hari, kedua, lulusan Marketing & Enterpreneurship sebuah perguruan tinggi di Australia ini mengaku nol di bisnis kuliner, dan Allure adalah gamblingnya. Sepulang dari Australia tiga tahun lalu, Chandra tidak langsung bergerak ke food court, ia masih larut dalam kesibukan di toko pertanian milik ayahnya di sebelah barat pasar induk Wonosobo, dua tahun kemudian baru merintis usaha tersendiri. Kenapa kuliner? Menurut Chandra hal ini tidak lepas dari potensi Wonosobo yang berhawa dingin, dari informasi yang sering diterima, orang-orang Wonosobo itu sebagian hobi makan. Adapun model food court dipilih karena konsepnya cukup ideal, dapat membuka lapangan kerja baru, di Allure bukan hanya pekerjaan seorang Chandra, melainkan bahu-membahu dengan tenant-tenant untuk menciptakan Allure menjadi pujasera yang menarik konsumen. Semula Chandra membidik pedagang kaki lima untuk ikut sharing berdagang didalam, tapi tapi dalam prakteknya cuma sedikit pedagang kaki lima yang berminat, sehingga lebih banyak diisi pedagang non-kaki lima. Model food court sendiri menurut Chandra sudah lama dikenal, cuma mungkin karena melibatkan banyak pihak, jadi masih jarang pelaku bisnis Wonosobo yang mau terjun disitu. Ia merasa tanggungjawabnya memang lebih besar, harus bisa bekerjasama dengan tenant-tenant yang terlibat. “Dibilang ribet ya ada ribetnya karena melibatkan orang banyak,” akunya. Kini setelah setahun berjalan, Ia berharap bisa mulai merasakan hasil perjuangannya. Diakui, selama satu tahun ini memang fokus pada even- even musik dan hiburan lainnya dalam rangka promosi, dan ditahun kedua ini berharap peningkatan konsumen bisa mulai stabil. Banyak kendala memang, namun Chandra bertekad agar Allure dapat bertahan di tengah persaingan usaha kuliner. Even-even musik juga tidak boleh berhenti, kedepan ia ingin menambah acara-acara yang lebih bervariasi, semacam bazar atau ekspo produk, tentu, dengan melibatkan banyak pihak. (Husni) Allure Square Perut, Gaya Hidup, dan Food Court Sewa Mobil ( RIZAL RENTAL CAR ) JL. MAY. JEND. BAMBANG SUGENG No. 45 ( PERTIGAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN ) WONOSOBO Hp : 081 327 755 067 - 081 578 950 999 - 081 804 244 448 Phone Office : 0828 1860 7745 - Xenia - Avanza - APV - Terios - Luxio 17 Toko VARIA Pusat Oleh-oleh Khas Wonosobo Jl. Angkatan 45 Wonosobo (0286) 321613

description

Inspirasi USAHA - Xenia - Avanza - APV - Terios - Luxio Live Music Trial and Error ( RIZAL RENTAL CAR ) Jl. Angkatan 45 Wonosobo (0286) 321613 17 asa kopi relatif sama, begitu juga dengan aneka jenis makanan; nasi goreng, ikan bakar, sate kambing, soto, sop iga, dan sebagainya. Lantas apa yang JL. MAY. JEND. BAMBANG SUGENG No. 45 ( PERTIGAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN ) WONOSOBO Hp : 081 327 755 067 - 081 578 950 999 - 081 804 244 448 Phone Office : 0828 1860 7745

Transcript of tamanplaza hal 17

Page 1: tamanplaza hal 17

Inspirasi USAHA

asa kopi relatif sama, begitu juga dengan aneka jenis makanan; nasi goreng, ikan bakar, sate kambing, soto, sop iga, dan sebagainya. Lantas apa yang Rmenyebabkan konsumen lebih memilih tempat yang satu, dan meninggalkan

tempat lain? Harga? Tidak juga, cafe-cafe dan resto yang bertebaran di sudut-sudut kota Wonosobo itu sudah tentu lebih mahal dibanding warung kaki lima, bisa berlipat-lipat harganya, tapi tetap ramai pengunjung.

Yups, inilah era dimana makanan dan jajanan ternyata tidak melulu urusan perut, tapi sudah menjadi gaya hidup. Cita rasa saja belum cukup, wirausahawan kuliner perlu menjual ‘suasana’ yang dapat menggoda customer.Suasana itulah yang terus dibangun Allure, sebuah food court yang terletak di selatan alun-alun Wonosobo. Sebagai pujasera, tempat ini sudah menawarkan puluhan jenis makanan dengan menu unggulan yang bervariasi, sebab tenant-tenant yang terlibat di dalamnya masing-masing memiliki koki andalan. “Melibatkan 10 tukang masak yang siap menyajikan resep berbeda-beda sesuai selera konsumen,” kata Chandra Salim, owner Allure.

Banyaknya resep kuliner yang ditawarkan oleh baragam tenant itu menjadi nilai jual tersendiri, ditambah fasilitas futsal yang ada didalamnya, sudah pasti memperluas customer, tidak saja mereka yang ingin makan dan ngobrol santai, tapi juga komunitas pecinta futsal yang diharapkan juga mampir makan dan minum sehabis olahraga.

Namun itu saja ternyata belum cukup untuk mengundang jumlah konsumen yang signifikan. Jumlah kehadiran konsumen masih belum sepadan dengan luasnya tempat dan banyaknya pedagang yang ada. Sampai akhirnya live music menjadi pilihan alternatif, sebagai daya tarik dan ciri khas tersendiri. Selain untuk promosi, oleh sang pemilik, Allure memang ingin dijadikan sebagai perekat komunitas, tempat berbagai kelompok yang ingin makan sambil ngobrol.

Proses pun terus mengalir sampai akhirnya live music ini menjadi identik dengan Allure. Dari sini pula segmentasi terbentuk, jika pada awalnya lebih banyak konsumen dari kalangan orang tua, baik dari Wonosobo maupun luar kota seperti Banjarnegara, Parakan dan Temanggung, bergeser ke kalangan anak muda.

Chandra mengakui dalam suatu usaha memang sulit mengharapkan semua sama banyaknya, pasti peningkatannya lebih ke salah satu segmen, dan perkembangannya lebih banyak kalangan muda, “Trendnya sedang anak muda ya kita ikuti untuk anak muda, tapi kalangan orang tua juga tidak kita lepas,” paparnya.

Acara-acara musik yang digelar telah menjadi magnet sendiri bagi konsumen Allure, banyaknya acara musik berbanding lurus dengan peningkatan pengunjung, sebaliknya bila even musik jeda untuk waktu lama, jumlah konsumen pun berangsur menurun. Live music terus menjadi perekat komunitas yang turut meramaikan Allure, sekarang sudah dibentuk komunitas AGA (Anak Gaul Allure), yang dipelopori komunitas anak-anak reggae. Kehadiran komunitas ini sangat membantu meramaikan suasana, karena reggae memang memiliki komunitas besar, dan jaringannya luas, yang datang bukan saja reggae Wonosobo tapi juga dari Banjarnegara dan Purwokerto.

Live Music

Trial and ErrorMembuka Alun-alun Square di kota dingin ini sempat

memunculkan kegamangan, mungkinkah dapat mengangkat keramaian di seputar alun-alun, mengingat denyut aktivitas masyarakat Wonosobo cepat sepi menjelang sore hari. Akankah bisa bertahan, padahal food court sejenis di kota-kota besar seperti Semarang saja banyak yang berguguran.“Allure ini memang sebuah trial and error,” begitu kata Chandra, pertama, kondisi Wonosobo yang sepi di malam hari, kedua, lulusan Marketing & Enterpreneurship sebuah perguruan tinggi di Australia ini mengaku nol di bisnis kuliner, dan Allure adalah gamblingnya.

Sepulang dari Australia tiga tahun lalu, Chandra tidak langsung bergerak ke food court, ia masih larut dalam kesibukan di toko pertanian milik ayahnya di sebelah barat pasar induk Wonosobo, dua tahun kemudian baru merintis usaha tersendiri. Kenapa kuliner? Menurut Chandra hal ini tidak lepas dari potensi Wonosobo yang berhawa dingin,

dari informasi yang sering diterima, orang-orang Wonosobo itu sebagian hobi makan. Adapun model food court dipilih karena konsepnya cukup ideal, dapat membuka lapangan kerja baru, di Allure bukan hanya pekerjaan seorang Chandra, melainkan bahu-membahu dengan tenant-tenant untuk menciptakan Allure menjadi pujasera yang menarik konsumen.

Semula Chandra membidik pedagang kaki lima untuk ikut sharing berdagang didalam, tapi tapi dalam prakteknya cuma sedikit pedagang kaki lima yang berminat, sehingga lebih banyak diisi pedagang non-kaki lima. Model food court sendiri menurut Chandra sudah lama dikenal, cuma mungkin karena melibatkan banyak pihak, jadi masih jarang pelaku bisnis Wonosobo yang mau terjun disitu. Ia merasa tanggungjawabnya memang lebih besar, harus bisa bekerjasama dengan tenant-tenant yang terlibat. “Dibilang ribet ya ada ribetnya karena melibatkan orang banyak,” akunya.

Kini setelah setahun berjalan, Ia berharap bisa mulai merasakan hasil perjuangannya. Diakui, selama satu tahun ini memang fokus pada even-even musik dan hiburan lainnya dalam rangka promosi, dan ditahun kedua ini berharap peningkatan konsumen bisa mulai stabil.

Banyak kendala memang, namun Chandra bertekad agar Allure dapat bertahan di tengah persaingan usaha kuliner. Even-even musik juga tidak boleh berhenti, kedepan ia ingin menambah

acara-acara yang lebih bervariasi, semacam bazar atau ekspo produk, tentu, dengan melibatkan banyak pihak. (Husni)

Allure SquarePerut, Gaya Hidup, dan Food Court

Sewa Mobil ( RIZAL RENTAL CAR )

JL. MAY. JEND. BAMBANG SUGENG No. 45( PERTIGAAN TAMAN MAKAM PAHLAWAN ) WONOSOBOHp : 081 327 755 067 - 081 578 950 999 - 081 804 244 448

Phone Office : 0828 1860 7745

- Xenia- Avanza- APV- Terios- Luxio

17

Toko VARIAPusat Oleh-oleh Khas

Wonosobo

Jl. Angkatan 45 Wonosobo(0286) 321613