Taman Ujung Karangasem

9
TAMAN UJUNG KARANGASEM TAMAN UJUNG KARANGASEM ini terdapat di desa Tumbu , kecamatan Karangasem , taman ujung ini merupakan kombinasi arsitektur Bali dan Eropa . BALAI GILI KAMBANG Di Balai Gili kambang terdapat tempat peraduran Raja yang di keramatkan di dalam kamar suci.di dalam kamar suci terdapat kamar tidur dan lukisan Anak Agung Anglurah Ketut Karangasem. RUANG RAJA KELUARGA Di dalam ruangan ini terdapat kursi duduk dan lukisan RUANG UNTUK PUTRA RAJA Di dalam ruangan ini terdapat lukisan tiga (3) putra- putra raja 1) Anak Agung Gede Djalantik 2) Anak Agung Made Djelantik 3

Transcript of Taman Ujung Karangasem

Page 1: Taman Ujung Karangasem

TAMAN UJUNG KARANGASEM

TAMAN UJUNG KARANGASEM ini terdapat di desa Tumbu , kecamatan

Karangasem , taman ujung ini merupakan kombinasi arsitektur Bali dan Eropa .

BALAI GILI KAMBANG

Di Balai Gili kambang terdapat tempat peraduran Raja yang di keramatkan di dalam kamar

suci.di dalam kamar suci terdapat kamar tidur dan lukisan Anak Agung Anglurah Ketut

Karangasem.

RUANG RAJA KELUARGA

Di dalam ruangan ini terdapat kursi duduk dan lukisan

RUANG UNTUK PUTRA RAJA

Di dalam ruangan ini terdapat lukisan tiga (3) putra- putra raja

1) Anak Agung Gede Djalantik

2) Anak Agung Made Djelantik

3) Anak Agung Ketut Djelantik

Dengan berpakian adat tahun 1925

Foto keluarga besar raja karangasem beserta 24 putra dengan 2 orang pengasuh asing di

MASKERDAM tahun 1925. foto keluarga besar raja dan seorang menantu dari belanda (

Astri) di Puri Karta Sura Karangasem 1925.

3

Page 2: Taman Ujung Karangasem

SEJARAH UJUNG KARANGASEM

SEJARAH : di bangun oleh Raja Karangasem Anak Agung Gede Djelantik

tahun 1901 , kolam Dilah ( di bagian selatan ) di lanjutkan oleh Anak Agung Bagus

Djelantik tahun 1909 – 1920 ,

Kolam 1 ( di bagian barat )

Kolam 2 ( di bagian timur)

Bagunan Balai Gili Konopi , Balai Kapal , Balai Lunjuk rumah penjaga

Tahun 1920 – 1937 : Pura Manikan dan Kolam Manikan

Tahun 1937 – 1976 ; Balai Warak

Tahun 1963 : Terkena gempa bumi seririt

Tahun 1998 : tahap awal rekonstuksi ( suaka purbakala)

Tahun 2001 : Tahap kedua rekontruksi di parda karangasem

Di ujung karangasem terdapat kolam besar yang berisi ikan- ikan besar

- Balai lunjuk terdapat 97 anak tangga.

- Taman ujung karangasem ini sering dipaki trmpat pemotretan.

4

Page 3: Taman Ujung Karangasem

KERTA GOSA

KERTA GOSA

Sebagai bekas kerajaan, wajar

jika Klungkung mempunyai

banyak peninggalan yang saat

ini menjadi objek wisata. Salah

satunya adalah Taman Gili

Kerta Gosa, peninggalan

budaya kraton Semarapura

Klungkung. Kerta Gosa adalah

suatu bangunan (bale) yang

merupakan bagian dari bangunan komplek kraton Semarapura dan telah dibangun sekitar

tahun 1686 oleh peletak dasar kekuasaan dan pemegang tahta pertama kerajaan Klungkung

yaitu Ida I Dewa Agung Jambe.

Kerta Gosa terdiri dari dua buah bangunan (bale) yaitu Bale akerta Gosa dan Bale Kambang.

Disebut Bale Kambang karena bangunan ini dikelilingi kolam yaitu Taman Gili. Keunikan

Kerta Gosa dengan Bale Kambang ini adalah pada permukan plafon atau langit-langit bale ini

dihiasi dengan lukisan tradisional gaya Kamasan (sebuah desa di Klungkung) atau gaya

wayang yang sangat populer di kalangan masyarakat Bali. Pada awalnya, lukisan yang

menghiasi langit-langit bangunan itu terbuat dari kain dan parba. Baru sejak tahun 1930

diganti dan dibuat di atas eternit lalu direstorasi sesuai dengan gambar aslinya dan masih utuh

hingga sekarang. Sebagai peninggalan budaya Kraton Semarapura, Kerta Gosa dan Bale

Kambang difungsikan untuk tempat mengadili perkara dan tempat upacara keagamaan

terutama yadnya yaitu potong gigi (mepandes) bagai putra-putri raja.

Fungsi dari kedua bangunan terkait erat dengan fungsi pendidikan lewat lukisan-lukisan

wayang yang dipaparkan pada langit-langit bangunan. Sebab, lukisan-lukisan tersebut

merupakan rangkaian dari suatu cerita yang mengambil tema pokok parwa yaitu

Swargarokanaparwa dan Bima Swarga yang memberi petunjuk hukuman karma phala (akibat

dari baik-buruknya perbuatan yang dilakukan manusia selama hidupnya) serta penitisan

5

Page 4: Taman Ujung Karangasem

kembali ke dunia karena perbuatan dan dosa-dosanya. Karenanya tak salah jika dikatakan

bahwa secara psikologis, tema-tema lukisan yang menghiasi langit-langit bangunan Kerta

Gosa memuat nilai-nilai pendidikan mental dan spiritual. Lukisan dibagi menjadi enam

deretan yang bertingkat.

Deretan paling bawah menggambarkan tema yang berasal dari ceritera Tantri. Dereta kedua

dari bawah menggambarkan tema dari cerita Bimaswarga dalam Swargarakanaparwa.

Deretan selanjutnya bertemakan cerita Bagawan Kasyapa. Deretan keempat mengambil tema

Palalindon yaitu ciri atau arti dan makna terjadinya gempa bumi secara mitologis. Lanjutan

cerita yang diambil dari tema Bimaswarga terlukiskan pada deretan kelima yang letaknya

sudah hampir pada kerucut langit-langit bangunan. Di deretan terakhir atau keenam ditempati

oleh gambaran tentang kehidupan nirwana. Selain di langit-langit bangunan Kerta Gosa,

lukisan wayang juga menghiasi langit-langit bangunan di sebelah barat Kerta Gosa yaitu Bale

Kambang. Pada langit-langit Bale Kambang ini lukisan wayang mengambil tema yang

berasal dari cerita Kakawin Ramayana dan Sutasoma.

Pengambilan tema yanga berasal dari kakawin ini memberi petunjuk bahwa fungsi bangunan

Bale Kambang merupakan tempat diselenggarakannya upacara keagamaan Manusa Yadnya

yaitu potong gigi putra-putri raja di Klungkung. Daya tarik dari Kerta Gosa selain lukisan

tradisional gaya Kamasan di Bale Kerta Gosa dan Bale Kambang, peninggalan penting

lainnya yang masih berada di sekitarnya dan tak dapat dipisahkan dari segi nilai sejarahnya

adalah pemedal agung (pintu gerbang/gapura). Pemedal Agung terletak di sebelah barat Kerta

Gosa yang sangat memancarkan nilai peninggalan budaya kraton. Pada Pemedal Agung ini

terkandung pula nilai seni arsitektur tradisional Bali. Gapura inilah yang pernah berfungsi

sebagi penopang mekanisme kekuasaan pemegang tahta (Dewa Agung) di Klungkung selama

lebih dari 200 tahun (1686-1908).

Pada peristiwa perang melawan ekspedisi militer Belanda yang dikenal sebagai peristiwa

Puputan Klungkung pada tanggal 28 April 1908, pemegang tahta terakhir Dewa Agung

Jambe dan pengikutnya gugur. (Rekaman peristiwa ini kini diabadikan dalam monumen

Puputan Klungkung yang terletak di seberang Kerta Gosa). Setelah kekalahan tersebut

bangunan inti Kraton Semarapura (jeroan) dihancurkan dan dijadikan tempat pemukiman

penduduk. Puing tertinggi yang masih tersisa adalah Kerta Gosa, Bale Kambang dengan

Taman Gili-nya dan Gapura Kraton yang ternyata menjadi objek yang sangat menarik baik

dari sisi pariwisata maupun kebudayaan terutama kajian historisnya.

6

Page 5: Taman Ujung Karangasem

Kerta Gosa ternyata juga pernah difungsikan sebagai balai sidang pengadilan yaitu selama

berlangsungnya birokrasi kolonial Belanda di Klungkung (1908-1942) dan sejak diangkatnya

pejabat pribumi menjadi kepala daerah kerajaan di Klungkung (Ida I Dewa Agung Negara

Klungkung) pada tahun 1929. Bahkan, bekas perlengkapan pengadilan berupa kursi dan meja

kayu yang memakai ukiran dan cat prade masih ada. Benda-benda itu merupakan bukti-bukti

peninggalan lembaga pengadilan adat tradisional seperti yang pernah berlaku di Klungkung

dalam periode kolonial (1908-1942) dan periode pendudukan Jepang (1043-1945). Pada

tahun 1930, pernah dilakukan restorasi terhadap lukisan wayang yang terdapat di Kerta Gosa

dan Bale Kambang oleh para seniman lukis dari Kamasan. Restorasi lukisan terakhir

dilakukan pada tahun 1960.

RUANGAN KESENIAN

Di ruangan ini terdapat lukisan wayang kamasan / painting

Museum daerah samarajaya di remiskan pada tanggal 28 April 1992 oleh Menteri dalam

Negeri Rudini .

Lukisan kontemporer , lukisan wayang kamasan , lukisan abstrak untuk hiasan di dalam

ruangan ini terdapat benda – benda unik seperti

Barong ket atau barong ketket.

Jenis makluk yang di mitoskan dan dianggap jenis barong yang paling keramat di

bali , barong di simbolkan sebagai pihak berilmu kanan ( penegen) yaitu sebagai

lawan rangda ,perlambang ilmu kiri ( pengiwa)

- Pis bolong besar

- Piala

- Beberapa alat saji

- Rompi

RUANGAN TRADISIONAL

Di ruangan ini terdapat beberapa benda seperti ;

- Saput songket

- Kamen songket

- Gelang

- Julu hiasan

- Bilu

- Caket kuda

- Teknologi tradisional

7

Page 6: Taman Ujung Karangasem

- Belong

- Keris

- Siwakrana

RUANGAN PRASEJARAH

Di ruangan ini terdapat beberapa benda seperti ;

- Tempayan

No . inv : 08.01

Fungsi : sebagai tempat air

Bahan : tanah liat

- Peluru tertutup

No .inv ; 05.17

Bahan ; besi / iron

Fungsi ; senjata

- Replika stempel

- Canggahwang kertagosa

- Lesung

- Meriam

- Fragmen meriam

- Peluru meriam

Beliung

- Pahat

- Mata tombak

RUANGAN SEJARAH

Di ruangan ini terdpat benda seprti ;

- tandu kerajaan

- meja kursi persidangan

- album foto kerajaan klungkung

- surat

- naskah tulis bali

Kebudayaan bali terdiri dari unsur – unsur kebudayaan jaman prasejarah , sejarah dan

pengaruh kebudayaan modern.

8