TAMAN SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN ANAK DAN...
Transcript of TAMAN SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN ANAK DAN...
UNIVERSITAS INDONESIA
TAMAN SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN
ANAK DAN BEROLAHRAGA DI PERMUKIMAN
( STUDI KASUS TAMAN AMIR HAMZAH)
SKRIPSI
CHAIRUNNISA
0606075536
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
DEPOK
JANUARI 2011
i
UNIVERSITAS INDONESIA
TAMAN SEBAGAI PENDUKUNG AKTIVITAS BERMAIN
ANAK DAN BEROLAHRAGA DI PERMUKIMAN
( STUDI KASUS TAMAN AMIR HAMZAH)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Arsitektur
CHAIRUNNISA
0606075536
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN ARSITEKTUR
DEPOK
JANUARI 2011
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang
dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NAMA : CHAIRUNNISA
NPM : 0606075536
TANDA TANGAN :
TANGGAL : JANUARI 2011
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
iii
PENGESAHAN
Skripsi ini diajukan oleh
Nama : Chairunnisa
NPM : 0606075536
Program Studi : Arsitektur
Judul Skripsi : Taman Sebagai Pendukung Aktivitas Bermain dan Berolahraga diPermukiman (Studi Kasus Taman Amir Hamzah)
Telah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterimasebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelarSarjana Arsitektur pada Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,Universitas Indonesia.
DEWAN PENGUJI
Pembimbing : Ir. Antony Sihombing MPD., Ph.D.
Penguji : Prof. Ir. Gunawan Tjahjono M.Aerch., Ph.D
Penguji : Ir. Teguh Utomo Atmoko, MURP.
Ditetepkan di : Depok
Tanggal : Januari 2011
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Arsitektur Jurusan Arsitektur pada Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Saya
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi saya untuk
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Antony selaku dosen pembimbing skripsi yang selama satu semester ini
telah dengan sangat sabar membimbing saya. Dan yang telah banyak saya
kecewakan, namun masih mau mendampingi.
2. Bapak Hendrajaya, selaku dosen koordinator skripsi.
3. Bapak Gunawan dan Pak Tyu, selaku dosen penguji disaat sidang yang telah
memberikan masukan dan kritikan yang membangun.
4. Bapak Sukisno, selaku dosen pembimbing akademik.
5. Para pegawai Suku Dinas Tata Ruang dan Suku Dinas Pertamanan Walikota
Jakarta Pusat yang telah membantu dalam usaha memperoleh data yang saya
perlukan
6. Almarhum ayahanda H. Achyar, ibunda Hj. Neni Suryani, dan keluarga saya
yang telah memberikan bantuan, dukungan dan doa hingga selesainya skripsi
ini.
7. Rekan saya Hernindyasti, selaku teman seperjuangan dalam melakukan survey
dan pengerjaan skripsi
8. Rekan- rekan mahasiswa Arsitektur angkatan 2006.
9. Serta para sahabat penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu,
terima kasih semuanya, hanya Allah yang bisa membalas segala kebaikan
yang telah diberikan.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
v
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat
bagi pengembangan ilmu.
Depok, Januari 2011
Penulis
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Chairunnisa
NPM : 0606075536
Program Studi : Arsitektur
Departemen : Arsitektur
Fakultas : Teknik
Jenis Karya : Skripsi
demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada
Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-exclusive Royalty-
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
Taman Sebagai Pendukung Aktivitas Bermain Anak dan Berolahraga di
Permukiman (Studi Kasus Taman Amir Hamzah)
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di : Depok
Pada tanggal : Januari 2011
Yang menyatakan
( Chairunnisa )
0606075536
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
vii
ABSTRAK
Nama : Chairunnisa
Program Studi : Arsitektur
Judul : Taman Sebagai Pendukung Aktivitas Bermain Anak danOlahraga di Permukiman (Studi Kasus Taman Amir Hamzah).
Taman merupakan bagian dari ruang terbuka hijau yang memiliki fungsi utamasebagai pereduksi pollutan dan penyerap air hujan. Dalam perkembangannyapemanfaatan taman berubah menjadi suatu tempat yang dapat menampungkegiatan masyarakat yaitu aktivitas bermain anak dan berolahraga, terutama padasuatu permukiman. Tidak banyak taman yang dapat menyediakan kegiatanmasyarakat ini yang akhirnya membuat potensi taman tidak teroptimalkan denganbaik. Untuk itulah perlu diketahui kriteria apa saja yang harus dipenuhi dalammenghadirkan aktivitas bermain anak dan berolahraga pada sebuah taman.Kriteria-kriteria ini dijadikan dasar dalam perancangan taman sehinggapemanfaatan taman dapat dirasakan langsung oleh masyarakat sekitarnya.
Kata Kunci:
Taman, bermain, anak, olahraga
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
viii
ABSTRACT
Name : Chairunnisa
Studi Program: Architecture
Title : Park For Supporting Children Play Activity and Sport in the
Neighbourhood (Case Study Amir Hamzah Park)
Park is part of the green open space which has a primary function as a reducing
pollutants and absorbing rainwater. In its development the use of the park turned
into a place that can accommodate community activities which children play and
exercise activity, especially at a neighbourhood. Not many parks that can provide
this community activity that ultimately makes the potential of the park is not
optimized properly. For that to know what criteria must be met in presenting
children's playground activities and sport in a park. These criteria are used as the
basis in designing the park so that the use of the park can be felt directly by the
surrounding community.
Keywords:Parks, play, kids, sports
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i
PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH..........................vi
ABSTRAK............................................................................................................vii
ABSTRACT..........................................................................................................viii
DAFTAR ISI..........................................................................................................ix
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xi
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
I.1 LATAR BELAKANG..................................................................................1
I.2 PERUMUSAN MASALAH.........................................................................2
I.3 TUJUAN PENULISAN................................................................................2
I.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN.........................................................3
I.5 METODE PENULISAN...............................................................................3
I.6 URUTAN PENULISAN...............................................................................4
BAB II. KAJIAN LITERATUR...........................................................................5
II.1 RUANG TERBUKA HIJAU......................................................................5
II.1.1 Definisi Ruang Terbuka Hijau............................................................5
II.1.2 Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau........................................6
II.1.3 Jenis dan Bentuk Ruang Terbuka Hijau.............................................7
II.1.4 Ruang Terbuka Hijau dalam Neighbourhood ....................................8
II.2 RUANG BERMAIN ANAK.....................................................................13
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
x
II.2.1 Anak dan Aktivitas Bermain............................................................13
II.2.2 Lingkungan Bermain Anak..............................................................15
II.2.3 Perlengkapan Bermain Anak............................................................16
II.2.4 Kaitan Bermain Anak dengan Ruang Terbuka Hijau.......................17
II.3 RUANG BEROLAHRAGA......................................................................19
II.3.1 Fungsi dan Manfaat Olahraga..........................................................19
II.3.2 Kaitan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau.....................................19
BAB 3. STUDI KASUS........................................................................................21
III.1 DESKRIPSI UMUM................................................................................21
III.2 DATA DAN ANALISIS..........................................................................23
BAB 4. PEMBAHASAN......................................................................................36
BAB 5. KESIMPULAN.......................................................................................42
DAFTAR REFERENSI ......................................................................................44
LAMPIRAN
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Tiga dasar tata letak taman.............................................................11
Gambar 3.1 Peta lokasi Taman Amir Hamzah..................................................21
Gambar 3.2 Denah Taman Amir Hamzah.........................................................22
Gambar 3.3 Lapangan basket.............................................................................23
Gambar 3.4 Lapangan Futsal.............................................................................23
Gambar 3.5 Lapangan Voli................................................................................23
Gambar 3.6 Tempat bermain anak.....................................................................23
Gambar 3.7 Tempat bermain anak.....................................................................23
Gambar 3.8 Peta perencanan lingkungan...........................................................24
Gambar 3.9 Jl. Taman Matraman Timur............................................................25
Gambar 3.10 Jl. Taman Amir Hamzah................................................................25
Gambar 3.11 Pintu masuk di depan Kantor Kelurahan.......................................26
Gambar 3.12 Pintu masuk dari Jl. Matraman Timur............................................26
Gambar 3.13 Pintu masuk dari Jl. Taman Amir Hamzah....................................26
Gambar 3.14 Pagar pembatas...............................................................................27
Gambar 3.15 Remaja dan muda-mudi duduk sambil mengobrol........................28
Gambar 3.16 Jalan setapak, diperkeras dengan beton dan bebatuan krikil..........29
Gambar 3.17 Jalan setapak, diperkeras dengan paving.......................................29
Gambar 3.18 Bangku taman.................................................................................29
Gambar 3.19 Papan Pengumuman.......................................................................29
Gambar 3.20 Perlengkapan permainan memanjat...............................................31
Gambar 3.21 Perlengkapan permainan bergelantungan......................................31
Gambar 3.22 Lapangan berumput sebagai jarak antara ruang luar dan areabermain...................................................................................................................31
Gambar 3.23 Area bermain anak.........................................................................32
Gambar 3.24 Permainan anak memanjat.............................................................32
Gambar 3.25 Permainan anak bergelantungan....................................................32
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
xii
Gambar 3.26 Pola pada jalan setapak..................................................................33
Gambar 3.27 Anak bermain di lapangan basket..................................................33
Gambar 3.28 Lapangan voli dijadikan tempat bermain bola oleh remaja...........34
Gambar 3.29 Orangtua yang melakukan olahraga voli........................................34
Gambar 3.30 Lapangan voli dijadikan tempat bermain bola oleh anak...............34
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
1
Universitas Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah suatu wilayah perkotaan yang diisi oleh
tumbuhan, tanaman, dan vegetasi. RTH dapat berupa hutan, taman, lapangan
olahraga, kebun raya, dan lain-lain. Jakarta Pusat memiliki luas lahan 4.790 Ha
dan hanya 2,9% dari lahan tersebut digunakan sebagai taman (Indonesia.do.id).
Nilai tersebut lebih kecil dibandingkan persyaratan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
yang dipersyaratkan oleh pemerintah yaitu sebesar 30%. RTH kurang mendapat
perhatian disebabkan lahan ini dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Upaya
pemerintah untuk mendekati nilai ideal pun cukup sulit mengingat luas lahan yang
belum dimanfaatkan tidak lebih dari 11%. Hal lain yang dapat diupayakan yaitu
memaksimalkan RTH yang sudah ada menjadi taman, khususnya taman bermain.
Kebutuhan akan taman bermain cukup penting dikarenakan luas lahan perumahan
yang ada di Jakarta Pusat mencapai 3.097,69 Ha. Luas taman yang sudah ada
tidak lebih dari 4,5% dari luas perumahan tersebut atau sekitar 138,91 Ha
(Indonesia.do.id). Kebutuhan area taman yang cukup tinggi dapat dilihat dari
aktifitas bermain anak-anak yang tidak pada tempatnya. Aktifitas yang mudah
ditemui salah satunya yaitu anak-anak yang bermain di jalan raya.
Pihak swasta sebagai pembangun perumahan umumnya menyediakan beberapa
fasilitas umum seperti taman bermain. Taman bermain yang secara khusus
dibangun oleh pihak swasta umumnya dimanfaatkan sebagai area bermain dan
berolahraga. Konsep pihak swasta yang membangun perumahan dan taman secara
bersamaan dapat diterapkan oleh pemerintah dengan memaksimalkan area taman
yang sudah ada.
Fungsi taman dari segi ekologi yaitu untuk menurunkan tingkat pencemaran udara
sedangkan dari segi arsitektural yaitu untuk meningkatkan kerapihan dan
keteraturan kota, serta meningkatkan keindahan kota. Manfaat taman yang dapat
dirasakan secara langsung yaitu meningkatkan produktivitas masyarakat seperti
area bermain dan berolahraga.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
2
Universitas Indonesia
I.2 PERUMUSAN MASALAH
Kondisi RTH yang sangat memprihatinkan membuat pemanfaatan ruang hijau
belum maksimal. Kondisi yang tidak terawat mengakibatkan pemanfaat lahan ini
disalah gunakan sebagai tempat bermukim oleh beberapa tunawisma. Taman yang
beralih fungsi ini membuat taman kumuh, kotor, dan tak terawat. Disisi lain, pihak
swasta menyediakan fasilitas bermain dan berolahraga secara komersil sehingga
tidak semua golongan masyarakat dapat memanfaatkan fasilitas tersebut. Fakta ini
dapat menjadi pertimbangan untuk mengembalikan dan meningkatkan fungsi
taman yang sudah dibangun pemerintah sehingga taman dapat dimanfaatkan
secara maksimal oleh masyarakat sebagai salah satu fasilitas umum untuk bermain
dan berolahraga.
Jika lahan terbuka hijau dapat dimanfaatkan dengan baik, tidak hanya sebagai
paru-paru kota namun juga dapat mendukung sarana kegiatan bermain dan
berolahraga. Tetapi sejauh mana dapat dilakukan, hal yang harus diperhatikan
adalah sebagai berikut:
1. Sejauh mana daya dukung taman untuk memfasilitasi aktivitas bermain dan
berolahraga?
2. Kriteria apa saja yang diperlukan untuk mendukung suatu aktivitas bermain
dan berolahraga yang baik?
I.3 TUJUAN PENULISAN
Sebagai kota besar, Jakarta tidak seharusnya hanya menyediakan kebutuhan
masyarakat dari segi ekonomi tetapi juga menyediakan kebutuhan akan sarana
bermain dan olahraga. Karena dibalik kesibukan aktivitas masyarakat tiap harinya,
mereka membutuhkan sesuatu untuk melepaskan penat dan menyegarkan tubuh
dan pikiran mereka.
Tujuan dari penulisan skripsi ini adalah menyoroti sebuah ruang terbuka hijau
dikawasan permukiman yang mendukung aktivitas bermain anak dan berolahraga,
karena sering kali sebuah kota tidak memperhatikan kepentingan anak untuk
bermain dan masyarakat untuk berolahraga. Menguraikan betapa pentingnya
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
3
Universitas Indonesia
kegiatan-kegiatan tersebut bagi kehidupan masyarakat perkotaan. Menjabarkan
persyaratan apa saja yang dipelukan guna mendukung aktivitas tersebut. Dan
menjelaskan bagaimana ruang perkotaan perlu memiliki sebuah ruang bermain
anak dan berolahraga sebagai kepedulian akan kehidupan masyarakat diperkotaan.
I.4 RUANG LINGKUP PEMBAHASAN
Batasan terhadap permasalahan yang dibahas yaitu:
Kelompok anak yang dikaji adalah antara 3-12 tahun, dimana pada usia ini anak
akan lebih banyak meghabiskan waktunya berada diluar rumah untuk bermain.
Atau merupakan tahap dimana anak mulai memasuki tahap fase sekolah yang
mulai mengenal lingkungan diluar lingkup keluarga.
Jenis permukiman yang dikaji adalah lingkungan RT atau RW, dimana
masyarakat masih saling akrab mengenal satu sama lain dan sering melakukan
berbagai macam kegiatan bermasyarakat. Selain itu jarak untuk mengawasi
kegiatan anak dalam lingkungan ini tidak begitu jauh sehingga orangtua bisa
melakukan berbagai jenis kegiatan sambil mengawasi anak bermain.
I.5 METODE PENULISAN
Untuk menjawab permasalahan yang diajukan dan studi kasus pada penulisan
skripsi ini, maka penulis melakukan metode/pendekatan melalui, yaitu:
Kajian Literatur
Literatur yang berkaitan tentang ruang terbuka hijau, ruang bermain anak, dan
ruang berolahraga diperoleh dari buku referensi, makalah, majalah, surat kabar,
dan internet.
Studi Kasus
Dilakukan dengan survey dan wawancara kepada masyarakat yang berhubungan
langsung dengan permasalahan. Survey dilakukan dengan mengunjungi dan
mengamati lokasi penelitian secara spesifik. Data survey dilengkapi dengan
dokumentasi gambar menggunakan kamera. Wawancara dilakukan pada
masyarakat sekitar dengan data pelengkap berupa kuesioner.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
4
Universitas Indonesia
I.6 URUTAN PENULISAN
Penulisan skripsi ini terbagi atas lima bab dengan penyusunan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan penulisan, ruang lingkup pembahasan,
metode penulisan, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Literatur
Berisi mengenai kajian ruang terbuka hijau, ruang bermain anak dan ruang
berolahraga.
Bab III Studi Kasus
Berisi mengenai tinjauan langsung ke lapangan yaitu ruang terbuka hijau pada
sebuah permukiman.
Bab IV Pembahasan
Berisi mengenai analisis dan pendapat atas pemikiran pribadi mengenai topik
yang didiskusikan pada penulisan skripsi ini.
Bab V Kesimpulan
Berisi mengenai sebuah kesimpulan setelah melakukan kajian literatur dan
tinjauan langsung terhadap penulisan ilmiah ini.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
5
Universitas Indonesia
BAB II
KAJIAN LITERATUR
II.1 RUANG TERBUKA HIJAU
Ruang Terbuka di perkotaan terdiri dari Ruang Terbuka Hijau dan Ruang Terbuka
Non-Hijau. Ruang terbuka hijau adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah
perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman dan vegetasi guna mendukung
manfaat ekologis, sosial budaya dan arsitektural yang dapat memberikan manfaat
ekonomi bagi masyarakatnya. Sementara itu ruang terbuka non-hijau berupa
ruang terbuka yang diperkeras maupun ruang terbuka biru berupa sungai, danau,
maupun areal-areal yang diperuntukkan sebagai kawasan genangan (Dardak;
dalam Punomohadi, 2005).
II.1.1 Definisi Ruang Terbuka Hijau
Ruang Terbuka Hijau (RTH) kota adalah bagian dari ruang terbuka suatu wilayah
perkotaan yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna mendukung
manfaat langsung dan/atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH dalam kota
yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan keindahan wilayah perkotaan
(Makalah Lokakarya: RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB,
Bogor. 2005). Sedangkan menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
No.05/PRT/M/2008, RTH merupakan area memanjang/jalur dan atau
mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh
tanaman, baik yang tumbuh alami atau yang sengaja ditanam.
Berdasarkan referensi dan eksistensi nyata sehari-hari, RTH adalah : (1) suatu
lapangan yang ditumbuhi berbagai tetumbuhan, pada berbagai strata, mulai dari
penutup tanah, semak, perdu dan pohon; (2) sebentang lahan terbuka tanpa
bangunan yang mempunyai ukuran, bentuk dan batas geografis tertentu dengan
status penguasaan apapun yang didalamnya terdapat tetumbuhan hijau berkayu
(perennial woody plants), dengan pepohonan sebagai tumbuhan penciri utama dan
tumbuhan lainnya (perdu, semak, rerumputan, dan tanaman penutup tanah
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
6
Universitas Indonesia
lainnya), sebagai tumbuhan pelengkap, serta benda-benda lain yang juga sebagai
pelengkap dan penunjang fungsi RTH yang bersangkutan (Purnomohadi, 1995).
RTH kota merupakan perkembangan dari ruang terbuka yang disebut Taman
Kota, yang berada diluar atau diantara beberapa bangunan dilingkungan perkotaan
dimaksudkan sebagai ruang luar dan dalam pemanfaatannya terdapat kegiatan
interaksi yang dapat mendekatkan orang-orang yang bertinggal di sekitar RTH
tersebut (Purnomohadi, 2003). Dengan keadaan tersebut dapat terjadi
keseimbangan antara mental dan fisik manusia dengan habitat ataupun ekosistem
lingkungan.
II.1.2 Fungsi dan Manfaat Ruang Terbuka Hijau
Keberadaan RTH sangat penting karena banyak fungsi dan manfaat yang berguna
bagi manusia baik secara langsung ataupun tidak. RTH memiliki fungsi utama
(intrinsik) yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi
arsitektural, sosial, dan fungsi ekonomi. RTH berfungsi ekologis, yang menjamin
keberlanjutan suatu wilayah kota secara fisik, harus merupakan satu bentuk RTH
yang berlokasi, berukuran, dan berbentuk pasti dalam suatu wilayah kota, seperti
RTH untuk perlindungan sumberdaya penyangga kehidupan manusia dan untuk
membangun jejaring habitat hidupan liar. RTH untuk fungsi-fungsi lainnya
(sosial, ekonomi, arsitektural) merupakan RTH pendukung dan penambah nilai
kualitas lingkungan dan budaya kota tersebut, sehingga dapat berlokasi dan
berbentuk sesuai dengan kebutuhan dan kepentingannya, seperti untuk keindahan,
rekreasi, dan pendukung arsitektur kota (Makalah Lokakarya: RTH Wilayah
Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor. 2005).
Helen Woolley (2003) mengelompokkan fungsi dan manfaat dari ruang terbuka
hijau perkotaan dalam empat kategori, yaitu:
1. Fungsi Sosial
Berupa pemberian kesempatan pada anak untuk bermain, rekreasi aktif, dan
rekreasi pasif.
2. Fungsi Kesehatan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
7
Universitas Indonesia
Berkontribusi bagi kesehatan fisik dan kesehatan mental berupa kesempatan
untuk berolahraga dan nuansa alam yang memberikan efek penyembuhan.
3. Fungsi Lingkungan
Sebagai pengatur iklim secara makro seperti memperbaiki aliran angin,
mereduksi polusi udara, mereduksi kenaikan suhu, mereduksi radiasi dan sinar
matahari, dan kebisingan dengan tanaman atau ruang hijau.
4. Fungsi Ekonomi
Tidak memberikan manfaat secara langsung bagi ekonomi akan tetapi dengan
keberadaan ruang terbuka memberikan pengaruh yang kuat bagi nilai suatu
properti.
Manfaat RTH berdasarkan fungsinya dibagi atas manfaat langsung seperti
mendapatkan bahan-bahan untuk dijual (kayu, daun, bunga), kenyamanan fisik
(teduh, segar), keinginan dan manfaat tidak langsung (berjangka panjang) seperti
perlindungan tata air dan konservasi hayati atau keanekaragaman hayati (Makalah
Lokakarya: RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB, Bogor.
2005).
II.1.3 Jenis dan Bentuk Ruang Terbuka Hijau
Direktur Jenderal Penataan Ruang A. Hermanto Dardak mengklasifikasikan RTH
secara fisik, yaitu RTH alami yang berupa habitat liar alami, kawasan lindung dan
taman-taman nasional dan RTH non-alami atau binaan seperti taman, lapangan
olahraga, dan kebun bunga. Berdasar status kepemilikan RTH diklasifikasikan
menjadi RTH Pribadi, yaitu RTH yang berada pada lahan-lahan milik pribadi
seperti halaman rumah. RTH Publik, yaitu RTH yang berada pada lahan-lahan
publik atau lahan milik Pemerintah seperti taman-taman kota, kebun binatang,
taman pemakaman umum (TPU), dan lainnya. Dan terakhir adalah RTH semi
publik, yaitu RTH yang berada pada lahan-lahan milik badan usaha, seperti
sekolah, rumah sakit, tempat rekreasi, dan lainnya.( Punomohadi, 2003 )
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 1 tahun 2007 jenis-jenis
RTH adalah sebagai berikut:
1. taman kota;
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
8
Universitas Indonesia
2. taman wisata alam;
3. taman rekreasi;
4. taman lingkungan perumahan dan permukiman;
5. taman lingkungan perkantoran dan gedung komersial;
6. taman hutan raya;
7. hutan kota;
8. hutan lindung;
9. bentang alam seperti gunung, bukit, lereng dan lembah;
10. cagar alam;
11. kebun raya;
12. kebun binatang;
13. pemakaman umum;
14. lapangan olah raga;
15. lapangan upacara;
16. parkir terbuka;
17. lahan pertanian perkotaan;
18. jalur dibawah tegangan tinggi (SUTT dan SUTET);
19. sempadan sungai, pantai, bangunan, situ dan rawa;
20. jalur pengaman jalan, median jalan, rel kereta api, pipa gas dan pedestrian;
21. kawasan dan jalur hijau;
22. daerah penyangga lapangan udara; dan
23. taman atap
II.1.4 Ruang Terbuka Hijau Dalam Neighbourhood
Ruang terbuka hijau dalam neighbourhood1 pada dasarnya merupakan suatu
wadah untuk menampung aktivitas tertentu dari masyarakat baik secara individu
maupun berkelompok. Ditempat ini warga bertemu, bersosialisasi, berkegiatan
satu sama lainnya yang dapat menstimulasi kreativitas dan produktivitas warga
kota. Selain itu juga dapat digunakan sebagai tempat rekreasi secara aktif maupun
pasif, seperti : bermain, berolah raga atau kegiatan sosialisasi lain yang sekaligus
menghasilkan keseimbangan fisik dan psikis.
1Neighbourhood yang dimaksud adalah kehidupan bertetangga didalam suatu permukiman.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
9
Universitas Indonesia
Neighbourhood sendiri berarti tetangga. Berdasarkan world english dictionary,
neighbourhood adalah:
lingkungan dekat; hubungan sekitar
sebuah distrik dimana manusia tinggal/hidup
orang-orang dalam kawasan tertentu; tetangga
perasaan yang ramah.
Sedangkan Simonds (1994) memaparkan bahwa neighbourhood adalah sebuah
tempat dimana orang disebelah rumah, atau diseberang halaman, atau diseberang
jalan, merasakan diri mereka sebagai ‘tetangga’ dari pada orang asing. Dari hal
tersebut tampak bahwa sebuah neighbourhood tidak hanya menggambarkan
sebuah kedekatan secara fisik berada dalam suatu kawasan, tetapi juga
menggambarkan suatu kedekatan secara emosional antara penghuninya. Jadi dapat
disimpulkan bahwa suatu kawasan dikatakan neighbourhood jika adanya
kedekatan jarak dan kebersamaan antara penghuni.
“ Neighbourhood are not created by planners and builders but by network of
people who knows each other, share some of their social life, help each other out
in emergencies and get together to manage community project”(Barnett;2003.
hal.95)
Neighbourhood terbentuk karena adanya interaksi sosial antara warga yang saling
mengenal. Untuk saling mengenal harus ada suatu pertemuan, baik disengaja
ataupun tidak disengaja. Pertemuan ini tidak mungkin hanya dilakukan sekali,
setidaknya ada pengulangan dan waktu yang berdekatan sehingga dapat
mengingat dan menaruh perhatian kepada orang tersebut yang dapat menimbulkan
suatu interaksi sosial. Untuk membuat pertemuan ini tentu dibutuhkan faktor fisik
yang mendukung berupa fasilitas untuk berkumpul antar warga, salah satunya
adalah taman.
Berdasarkan petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Ditjen Ciptakarya
Dep PU (1987) yang ditegaskan oleh Inmendagri No. 14 tahun 1988 tentang
Penataan RTH di wilayah perkotaan, mensyaratkan tersedianya taman dalam
sebuah permukiman sebagai berikut:
1. Setiap 250 penduduk tersedia satu taman seluas 250 m2, taman ini merupakan
taman lingkungan perumahan untuk melayani penduduk satu Rukun Tetangga
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
10
Universitas Indonesia
(RT) khususnya aktivitas balita, manula, dan ibu rumah tangga sehingga
menjadi sarana sosialisasi penduduk disekitarnya. Idealnya taman ini berada
pada radius 100-200 m.
2. Setiap 2.500 penduduk tersedia satu taman seluas 1.250 m2, taman ini
melayani penduduk satu RW untuk menampung kegiatan remaja seperti
berolah raga atau kegiatan kemasyarakatan lainnya. Idealnya taman ini berada
pada radius 200 sampai 300 m.
3. Setiap 30.000 penduduk tersedia satu taman seluas 9.000 m2, taman ini
melayani penduduk satu Kelurahan untuk menampung kegiatan masyarakat
seperti pertunjukan musik atau kegiatan olahraga minggu pagi, seperti jogging
atau sepakbola, shalat Idul Fitri, pameran pembangunan atau kampanye di
musim Pemilu. RTH ini dapat pula menampung kegiatan pasif, sehingga
fasilitas yang disediakan berupa kursi-kursi taman, jalur sirkulasi serta pohon-
pohon besar sebagai peneduh.
4. Setiap 120.000 penduduk tersedia satu taman seluas 24.000 m2, taman ini
melayani penduduk satu Kecamatan untuk manampung kegiatan skala kota
maupun skala bagian wilayah kota. RTH ini didominasi oleh pepohonan jenis
pohon tahunan sehingga kegiatan didalamnya lebih banyak kegiatan pasif,
atau jogging mengikuti jalur sirkulasi yang ada. Disediakan fasilitas
pendukung seperti MCK, parkir dan sebagainya.
5. Setiap 480.000 penduduk tersedia taman seluas 144.000 m2, taman ini
melayani penduduk satu kota atau bagian kota dan lebih dikenal dengan nama
taman kota. Taman ini berupa kompleks olahraga masyarakat dilengkapi
dengan fasilitas olahraga seperti lapangan atletik, lapangan volley atau basket,
lapangan softball, ruang hijau sebagai leisure area serta fasilitas pendukung
lainnya.
Helen (2003) memaparkan ruang terbuka pada permukiman berupa taman, taman
bermain, lapangan olahraga, taman sekolah, kebun, dan ruang-ruang tambahan.
Beliau menambahkan bahwa taman merupakan ruang terbuka yang paling tepat
karena mereka tersedia untuk semua. Mulai dari kegiatan mengajak bayi
menghirup udara yang sejuk, anak-anak bermain, mengajak anjing jalan-jalan,
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
11
Universitas Indonesia
jogging, bertemu teman dan keluarga, semua adalah aktivitas sehari-hari yang
dapat ditemui dalam taman.
Clare Cooper Marcus dan Carolyn Francis (1998) memaparkan bahwa terdapat
dua aspek penting dalam perencanaan sebuah taman yang dibutuhkan bagi
pengguna taman tersebut, yaitu hasrat dan kebutuhan untuk berada dalam keadaan
alami dan kebutuhan terhadap hubungan dengan orang lain. Mereka juga
mengklasifikasikan RTH berdasarkan tingkat kepadatan penduduk mulai dari
kepadatan rendah, kepadatan sedang, dan kepadatan tinggi.
Besaran taman dilingkungan permukiman berbeda ditiap kawasan. Dikota besar
seperti New York, taman hanya sebesar 20 feet, sedangkan di Texas taman bisa
mencapai 1,5 Ha. Perbedaan ini terjadi karena adanya perbedaan tingkat
kepadatan penduduk dan keberadaan lahan yang belum terbangun. Terdapat
beberapa hal yang biasanya ada dalam sebuah taman kawasan permukiman, yaitu
tanaman atau pepohonan, tempat untuk orang duduk, tempat untuk anak bermain,
memperkenalkan logo: lukisan dinding, nama, bagan warna, jaring bola basket,
dan area yang cukup besar untuk bermain permainan kelompok (Clare Cooper
Marcus and Carolyn Francis; 1998.h.150).
Clare Cooper Marcus dan Carolyn Francis (1998;h.151) mengusulkan persyaratan
yang harus dipenuhi dalam perancangan taman pada sebuah permukiman, yaitu:
Pemilihan tempat
Taman dapat ditempuh dengan berjalan kaki radius empat blok atau lebih, yaitu
sekitar 200 m atau lebih. Sebaiknya berada ditempat yang berpotensi adanya
pengguna, seperti: permukiman yang padat, pusat aktivitas, toko, dan transportasi.
Tata Letak
Terdapat tiga dasar mengenai tata
letak, yaitu:
1. Corner lots, yaitu menempati
sudut atau pojokan suatu lahan.
2. Mid-block lots, yaitu menempati
bagian tengah suatu lahan yang
Gambar 2.1 tiga dasar tata letak taman(sumber: buku)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
12
Universitas Indonesia
diapit oleh perumahan, biasanya kurang terlihat dari jalan.
3. Through-block lots, yaitu menempati sepanjang lahan dengan menghubungkan
dua jalan atau menghubungkan dua permukiman dimana anak-anak dan orang
dewasa dapat berjalan secara langsung antara rumah dan sekolah, toko, atau
rumah teman.
Pintu masuk
Berupa pintu masuk kecil yang dapat memperlihatkan aktivitas didalam taman
tanpa memasukinya.
Batas
Karena ukurannya yang kecil, dua atau tiga sisi minipark dibatasi oleh: jalan,
perumahan, properti.
Kawasan fungsional
Diutamakan ruang untuk pengguna dibandingkan ruang visual dan area untuk
estetis harus memiliki dua fungsi.
Kawasan bermain
Minimal mempunyai satu perlengkapan area bermain bagi anak.
Jenis tanaman
Semua jenis tanaman harus bisa berpotensi didayagunakan oleh anak. Selain itu
harus kuat, tahan diinjak-injak, cepat tumbuh dan tidak beracun.
Permukaan
Untuk sirkulasi utama digunakan aspal atau material perkerasan lainnya,
permukaan jalan kecil dan area duduk tertutup oleh tembok beton atau aspal, dan
rumput ditempat mendaki.
Perlengkapan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
13
Universitas Indonesia
Menyediakan drinking fountain, penerangan, meja dan bangku serbaguna, tempat
sampah, dan toilet jika memungkinkan.
Keberadaan taman dalam sebuah pemukiman sangat dibutuhkan sebagai sebuah
ruang rekreasi, yang dapat digunakan anak-anak umur 6-12 tahun, remaja, anak-
anak yang lebih kecil dan orangtuanya. Merupakan sebuah tempat yang nyaman
bagi orang tua untuk mengawasi anak-anaknya bermain ketika anak beraktivitas
dan berkreasi.
II.2 RUANG BERMAIN ANAK
Semua orang menyadari bahwa bermain dibutuhkan oleh anak, akan tetapi banyak
orang tidak menyadari bahwa dibutuhkan suatu tempat untuk aktivitas bermain
tersebut (Senda, 1992). Kenyataannya anak-anak bermain dijalan-jalan, atau
menonton televisi, atau bermain permainan televisi. Hal ini timbul akibat
ketersedian ruang untuk anak bermain semakin berkurang atau hampir tidak ada
karena ketidaksadaran orang dewasa akan pentingnya sebuah tempat bermain.
II.2.1 Anak dan Aktivitas Bermain
Bermain menurut Encarta World English Dictionary (Smith,2010) berarti :
Mengambil bagian dari aktivitas yang menyenangkan untuk kepentingan
hiburan.
Melakukan sesuatu untuk kesenangan, tanpa ketekunan.
Dari sini kita dapat menyimpulkan bahwa pokok utama dari bermain adalah untuk
kesenangan. Bisa dikatakan ini merupakan tujuan dari kegiatan bermain.
Anak adalah seseorang dengan kecerdasan yang sangat tinggi yang mampu
menemukan dan membentuk sesuatu menjadi sebuah permainan dimanapun,
kapanpun dan dapat mengubah suatu tempat menjadi tempat bermain. Mereka
mengubah sesuatu menjadi tidak biasa. Senda (1992; h.1) mengatakan bahwa bagi
seorang anak, bermain pastilah menjadi seluruh kehidupannya, atau minimal, ini
harus menjadi pusat kehidupan mereka. Anak-anak belajar, memperoleh teman,
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
14
Universitas Indonesia
dan mengasah kreativitas mereka melalui bermain. Lebih lanjut Senda
mengatakan bahwa bermain merupakan permulaan dari rutinitas dan kebiasaan.
Karena itulah kita harus menyediakan sebuah lingkungan yang baik yang dapat
memperlihatkan kecerdasan mereka.
Lillemyr (2009) dalam bukunya yang berjudul Taking Play Seriously: children
and play in early childhood Education- an exiting challenge mengatakan bahwa
terdapat beberapa karakteristik khusus dari play2, yaitu:
1. Play adalah aktivitas khusus diantara anak-anak
2. Play adalah sesuatu yang menyenangkan dan memberikan suatu kebahagiaan.
3. Play adalah sebuah aktivitas pilihan, dimana seorang anak dapat ikut serta.
4. Play adalah ‘berpura-pura’ diluar dunia nyata.
5. Play menciptakan suatu perintah dengan peraturan dan sistem.
6. Play terbatasi oleh tempat dan waktu.
7. Play menciptakan kegembiraan
8. Play adalah sebuah ekspresi dari naluri yang terdalam.
9. Play adalah persiapan masa dewasa.
Dari hal ini dapat dikatakan bahwa bagi anak, bermain merupakan sebuah
aktivitas khusus yang menyenangkan dimana anak dapat mengekspresikan diri
secara bebas yang memberikan kegembiraan.
Disisi lain bermain memberikan banyak kegunaan bagi anak, diantaranya adalah :
(Lillemyr,2009)
1. Bermain sebagai pemecah masalah, dimana anak menjelajahi lingkungan dan
mengembangkan kreativitas.
2. Bermain merangsang perkembangan anak berbagai macam area yang berbeda,
seperti intelektual, emosional, sosial, dan fisik.
3. Melalui bermain, anak mengembangkan dan memperkuat identitas dirinya,
konsep dirinya dan kehormatannya.
4. Melalui bermain, anak dapat mencoba mengeluarkan pendapat, nilai dan
norma.
Sedangkan dilihat dari sudut pandang orang tua bermain memberikan keuntungan
tersediri karena anak mereka menikmati dirinya, menjadi aktif dan belajar diwaktu
yang bersamaan.
2Play yang dimaksud adalah aktivitas bermain yang dilakukan oleh anak.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
15
Universitas Indonesia
Berdasarkan penelitian Peter dan Iona Opie mengenai aktivitas bermain anak,
mereka mengungkapkan bahwa terdapat aspek yang berbeda di tiap kegiatan
bermain anak, yaitu dari permainan, interaksi, dan ritme. Dari penelitian ini
mereka menemukan bahwa anak melakukan tipe perrmainan yang berbeda-beda,
yaitu berkejaran, menangkap, mencari-cari, berburu, adu kecepatan, pertandingan,
keberanian, tebakan, dan permaianan berpura-pura.
Hellen (2003) mengatakan bahwa terdapat kelakuan yang berbeda dalam
permainan anak berdasarkan tingkatan umur.
1. Anak yang berumur 1-3 tahun cenderung melakukan permainan berdampingan
satu dengan lainnya dan menikmati permainan peran dan fantasi.
2. Anak pra-sekolah atau sekitar 3-6 tahun mencoba melakukan suatu
keterampilan baru seperti berlari, memanjat dan menggali.
3. Anak sekolah dasar atau sekitar 6-12 tahun mulai menyelidiki lingkungan
seperti bermain pasir, air dan tanah, dan permainan susunan bentuk, dan lebih
jauh lagi mereka menjadi lebih berkompetisi dan mengikuti kegiatan
berkelompok.
Hal ini bisa dijadikan dasar dalam perancangan tempat bermain anak, dimana
anak memiliki ketertarikan yang berbeda disesuaikan dengan umur sehingga perlu
memisahkan area antara anak yang lebih kecil dengan anak yang mulai besar atau
beranjak remaja.
II.2.2 Lingkungan Bermain Anak
Aktivitas bermain anak membutuhkan suatu lingkungan yang dapat mendukung
dan memfasilitasi kegiatan ini. Lingkungan bermain yang baik membutuhkan
waktu dan ruang yang cukup untuk aktivitas bermain. Senda (1992) mengatakan
bahwa lingkungan bermain anak terdiri atas empat elemen, yaitu: tempat untuk
bermain, waktu untuk bermain, teman untuk bermain, dan apa yang mereka/anak
kerjakan.
Lebih lanjut Senda (1992, h.97) mengkategorikan enam tipe ruang yang dapat
dijadikan sebagai lingkungan bermain bagi anak, yaitu:
1. Nature Spaces
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
16
Universitas Indonesia
Ruang ini dipenuhi dengan pepohonan, air dan elemen alam lainnya yang
menjadi dasar utama dan terpenting dalam pembentukan ruang untuk bermain
anak.
2. Open Spaces
Ruang ini merupakan ruang terbuka yang dapat mengakomodasi kegiatan
anak yang aktif bergerak.
3. Road spaces
Ruang ini terbentuk dari salah satu aktivitas anak yang bertemu dan
berhubungan dengan teman seusianya.
4. Adventure Spaces
Ruang ini membangkitkan imajinasi anak-anak yang bermain melalui elemen-
elemen ruangnya.
5. Hideout Spaces
Ruang ini ada karena setiap anak memiliki sisi mandiri dan rahasia masing-
masing yang tidak ingin diketahui oleh orang tua dan guru mereka.
6. Play structure Spaces
Ruang ini biasanya menjadi media bermain anak yang dilengkapi dengan alat untuk
bermain.
II.2.3 Perlengkapan Bermain Anak
Anak saat ini hanya memiliki sedikit ruang yang dapat digunakan dengan bebas
oleh mereka. Mereka butuh mempunyai seperangkat peralatan dan ruang yang
memikat mereka untuk bermain. Hal ini tersedia dalam bentuk suatu struktur
permainan dan tempat bermain.
Perlengkapan/peralatan bermain anak harus menyediakan landasan sebagai
permulaan aktivitas bermain anak. Senda (1992;h.8) menyarankan bahwa untuk
mendapatkan hasil yang memuaskan dalam ruang dan perlengkapan bermain
harus mengikuti tujuh persyaratan, yaitu:
1. Adanya alur dalam sirkulasi permainan.
2. Aman digunakan bagi anak, tetapi banyak ragam permainan sehingga tingkat
keragaaman bermain anak semakin besar.
3. Tidak memiliki pola yang monoton
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
17
Universitas Indonesia
4. Harus menyediakan simbolik sebuah tempat yang tinggi.
5. Memiliki bagian dimana anak dapat merasakan pengalaman berpetualang
secara terus menerus mengikuti sebuah pola yang terus berputar dan
berkelanjutan.
6. Tersedianya ruang untuk tempat berkumpul dan bersosialisasi dalam skala
yang kecil atau besar.
7. Tidak boleh tertutup, harus terbuka dan berkelanjutan serta memiliki urutan
dalam pengalaman berjalan.
Perlengkapan pemainan ditentukan berdasarkan jenis permainan, yaitu :
1. Permainan Kompetisi
Ciri dari perlengkapan untuk permainan ini adalah alat ini menyediakan
berbagai macam-macam aliran. Sebagai contoh adalah perosotan, dapat
digunakan banyak anak dalam satu waktu dan mereka dapat membandingkan
kecepatan saat mereka menaiki permaianan ini.
2. Permainan Pemburuan
Pada perlengkapan permainan ini terdapat pola pada aliran yang memberikan
rasa kepeningan. Contohnya adalah didalam perlengkapan permainan ini
terdapat aksi memanjat, berlari dan meluncur.
3. Permainan Pertarungan
Biasanya dilakuakan pada tempat dengan lantai yang lembut, jaring, pasir, dan
material-material penutup lainnya yang sejenis.
4. Permainan Tiruan
Contohnya adalah permainan kereta-keretaan dan pesawat-pesawatan,
permainan ini memberikan rasa kepeningan dengan berloncatan dan melunjur.
Senda juga mengatakan bahwa unsur yang terpenting dalam suatu perlengkapan
permainan adalah tantangan. Adanya rasa tertantang yang diberikan oleh anak
akan memberikan perkembangan dari permainan yang mereka lakukan.
II.2.4 Kaitan Bermain Anak dan Ruang Terbuka Hijau
Bagi sebagian orang mengajak anak bermain merupakan salah satu alasan utama
berkunjung ke ruang terbuka perkotaan ( Greenhalgh and Worpole, 1995; Dunnett
etal., 2002).
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
18
Universitas Indonesia
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya salah satu persyaratan perancangan
taman disebuah permukiman adalah menyediakan tempat bermain untuk anak.
Clare Cooper Marcus dan Carolyn Francis (1998; h.266) mengatakan sebuah
taman bagi anak harus memenuhi rasa aman, menstimulasi anak dan
mengembangkan potensi anak. Beberapa elemen diperlukan untuk mencapai
persyaratan tersebut:
1. Skala
Anak sangat memperhatikan detail yang terkadang dilupakan oleh orang
dewasa. Dalam mendesain untuk anak penting untuk memperhatikan
ketinggian anak dan detail menurut garis pandang mereka. Contohnya adalah
ketika ada sesuatu yang lebih tinggi dan menarik perhatian, anak akan
mencoba untuk menghampirinya dengan cara melompat.
2. Rasa aman
Rasa aman adalah hal yang paling penting yang harus diciptakan dalam
mendesain ruang untuk anak. Rasa aman dapat diterapkan melalui aplikasi
penutup lantai misalnya dengan menggunakan bahan lunak dan alami seperti
rumput/pasir, kenyamanan dan keamanan dari alat permainan dan lingkungan
sekitar ruang bermain.
3. Keberagaman dan Kesempatan
Adanya berbagai macam jenis permainan yang dapat dimainkan. Dan terdapat
berbagai kesempatan untuk mempotensikan eleman yang ada dilingkungan
sekitar untuk dijadikan suatu permainan.
Lebih lanjut Marcus dan Francis mengatakan bahwa sebaiknya terdapat
pemisahan antara anak yang lebih kecil dengan anak yang lebih besar didalam
sebuah perancangan taman bermain. Hal ini terjadi karena kecenderungan anak
yang lebih kecil terluka ketika melakukan permainan yang disediakan untuk anak
yang lebih besar. Selain itu para orang tua juga merasa lebih aman ketika terdapat
pemisahan ruang bermain ini, hal ini dapat mengurangi konflik yang terjadi antara
anak yang lebih besar dengan anak yang lebih kecil.
II.3 RUANG BEROLAHRAGA
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
19
Universitas Indonesia
Olahraga adalah aktivitas untuk melatih tubuh seseorang, tidak hanya secara
jasmani tetapi juga secara rohani (wikipedia.com). Olahraga atau dalam Inggris
disebut sport berasal dari bahasa Latin ‘desporto’ yang berarti ‘membawa jauh’.
Sport digunakan untuk menjelaskan aktivitas fisik yang dikompetisikan dan
diorganisir dan yang mengalihkan orang dari aktivitas sehari-hari yang
berhubungan dengan kegiatan ekonomi dan keberlanjutan hidup (Wood; 2007)
Ron wood dalam buku yang berjudul social issue in sport menjelaskan
karakteristik khusus yang terdapat pada kegiatan olahraga, yaitu:
1. Olahraga harus melibatkam komponen fisik.
2. Olahraga bersifat kompetisi atau persaingan.
3. Olahraga melibatkan suatu kelembagaan.
4. Olahraga hampir selalu memerlukan peralatan dan fasilitas khusus.
II.3.1 Fungsi dan Manfaat Olahraga
Olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Dengan berolahraga
metabolisme tubuh menjadi lancar sehingga distribusi dan penyerapan nutrisi
dalam tubuh menjadi lebih efektif dan efisien (wikipedia.com). Secara umum
manfaat olahraga antara lain meningkatkan kebugaran tubuh, menguatkan fungsi
jantung, melancarkan peredaran darah, menguatkan paru-paru, menguatkan otot
besar dan otot kecil. Manfaat lainnya adalah meningkatkan daya ingat dan
meningkatkan kemampuan kerja otak menjadi lebih baik.
II.3.2 Kaitan Olahraga dan Ruang Terbuka Hijau
Seperti yang telah dijelaskan sebelumya, ruang terbuka hijau menyediakan banyak
kesempatan dan manfaat untuk banyak orang dalam kehidupan sehari-hari di
perkotaan. Salah satunya adalah memberikan kesempatan untuk masyarakat
berolahraga atau latihan-latihan pada ruang terbuka.Olahraga sendiri dilakukan
pada ruang terbuka jadi dapat dikatakan bahwa ruang terbuka hijau dapat
memfasilitasi kegiatan berolahraga.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
20
Universitas Indonesia
Tidak semua jenis ruang terbuka hijau dapat menghadirkan aktivitas berolahraga.
salah satunya adalah taman perumahan. Seperti yang dikatakan oleh helen (2003),
taman pada permukiman menyediakan kesempatan untuk berolahraga, terutama
remaja dan anak-anak yang merupakan pengunjung terbanyak dalam taman ini.
Lebih lanjut beliau memaparkan bahwa remaja merupakan usia yang produktif
karenanya dia membutuhkan aktivitas yang aktif, dan kegiatan yang dilakukan
adalah berolahraga.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
21
Universitas Indonesia
BAB III
STUDI KASUS
TAMAN AMIR HAMZAH
III.1 Deskripsi Umum
Taman Amir Hamzah terletak pada suatu lokasi permukiman penduduk. Taman
ini terbentuk akibat kebutuhan masyarakat mengenai ruang terbuka hijau di
lingkungan mereka yang dapat mengakomodir berbagai jenis kegiatan
bermasyarakat. Taman Amir hamzah ini memiliki luas ± 1000 m2 dengan bentuk
memanjang dan melengkung pada dua sisi yang berseberangan.
Lokasi
Taman ini diapit oleh dua jalan, yaitu Jl.
Taman Amir Hamzah dan Jl. Taman
Matraman Timur. Tepatnya berada didepan
kantor Kelurahan Pegangsaan, Jakarta
Pusat dan Masjid Matraman. Walaupun
dikelilingi oleh jalan akan tetapi arus lalu
lintas ditempat ini tidak terlalu padat dan
ramai karena jalan ini berada pada layer
kedua dari jalan utama yang ada
didepannya, yaitu Jl. Tambak.
Dengan kondisi seperti ini memudahkan
pengguna untuk mencapai lokasi taman ini,
baik yang berasal dari masyarakat
sekeliling taman maupun masyarakat
sekitarnya.
Taman Amir Hamzah ini merupakan salah satu wujud kepedulian Pemerintah
Kota Jakarta, khususnya Kelurahan Pegangsaan untuk menyediakan ruang terbuka
hijau yang dapat berfungsi sebagai paru-paru kota, juga sebagai wadah kegiatan
masyarakat berupa tempat bermain anak dan berolahraga dengan suasana yang
aman dan nyaman. Selain itu juga sebagai tempat masyarakat bersosisalisasi antar
TAMAN AMIR
HAMZAH
Gambar 3.1 Peta Lokasi Taman Amir Hamzah
(sumber: peta metropolitan 2009-2010)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
22
Universitas Indonesia
warga yang dapat mengakrabkan kerukunan bermasyarakat atau biasa disebut
sebagai ruang publik.
Perancangan
Keterangan
1,2,3,4,5 : pintu masuk taman
6 : lapangan voli
7 : lapangan bola/futsal
8 : lapangan basket
9, 10 : area bermain anak
Taman Amir Hamzah ini dirancang tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan
kehidupan perkotaan akan arena hijau tetapi juga suatu ruang yang dapat
menampung berbagai macam kegiatan didalamnya. Perancangan didasari oleh
kebutuhan akan suatu ruang terbuka hijau, karenanya fokus utama adalah
keberadaan pepohonan didalam taman ini. Hal ini terlihat dari adanya banyak
pepohonan besar yang rindang yang mengelilingi taman ini dan beberapa pohon
yang lebih kecil di beberapa titik pada bagian tengah dan pemandangan
rerumputan di ruang-ruang yang terbuka. Pada bagian tengah terdapat lingkaran
yang diisi dengan tanaman menjadi pusat perhatian pengunjung. Keberadaan
Gambar 3.2 denah Taman Amir Hamzah(sumber: suku dinas pertamanan)
1
2
3
4
5
6
78
9
10
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
23
Universitas Indonesia
pepohonan ini membuat suasana yang sejuk dan nyaman membuat orang betah
berlama-lama ditempat ini.
Selain berfungsi sebagai penghijauan taman ini juga menyediakan berbagai
kesempatan untuk berkegiatan, seperti kesempatan untuk anak bermain dan
kesempatan untuk berolahraga. Dalam mewadahi aktivitas-aktivitas tersebut
terbentuk dua ruang utama dengan kelengkapan yang mendukungnya sebagai
pusat kegiatan ditaman ini, yaitu ruang bermain anak dan ruang berolahraga.
Ruang bermain anak sendiri terdapat dua buah ditempat yang berbeda. Sedangkan
untuk ruang berolahraga terdapat tiga buah berupa lapangan voli, lapangan basket
dan lapangan futsal yang terletak menyebar ditaman.
III.2 Data dan Analisis
Analisis yang akan dilakukan berdasarkan atas kriteria yang akan dibagi dalam
dua spesifikasi dasar, yaitu mengenai keberadaan ruang terbuka hijau itu sendiri
didalam sebuah kawasan permukiman, lalu keberadaan pemanfaatan ruang
terbuka hijau dalam mendukung aktivitas bermain anak dan berolahraga.
Gambar 3.3 lapangan basket(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.7tempat bermain anak(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.5 lapangan voli(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3. 4 lapangan futsal(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.6 tempat bermain anak(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
24
Universitas Indonesia
Pada kajian literatur telah disebutkan bahwa dalam perancangan sebuah taman
didalam permukiman terdapat beberapa aspek penting yang harus diperhatikan,
yaitu mengenai lokasi, tata letak, pintu masuk, batas, kawasan fungsional,
kawasan bermain, jenis tanaman, permukaan, dan perlengkapan. Pada analisis
berikut dibahas mengenai ruang terbuka hijau didalam pemukiman sebagai tempat
yang mengakomodasi kegiatan masyarakat yang dilanjutkan mengenai ruang yang
dihadirkan untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut.
III.2.1 Ruang Terbuka Hijau dalam Permukiman
Pemilihan Tempat
Keterangan
Taman Amir Hamzah
Perumahan Penduduk
(sekeliling Taman)
Kantor Kelurahan
Masjid Matraman
Perumahan penduduk
(Matraman Dalam)
Taman diapit oleh dua jalan, yaitu Jl. Taman Amir Hamzah dan Jl. Taman
Matraman Timur. Kondisi keadaan sekitarnya berupa permukiman, gedung
Pemerintahan, dan sarana beribadah yang membuat taman ini tidak pernah sepi
dari pengunjung. Hal ini juga didukung oleh akses menuju Taman Amir Hamzah
ini sangat mudah dicapai masyarakat. Mereka berbondong-bondong ketaman ini
dengan berjalan kaki, naik sepeda atau naik kendaraan bermotor.
Sangat disayangkan masyarakat yang bertempat tinggal disekeliling taman tidak
menggunakan taman ini. Pengguna Taman ini berasal dari permukiman yang
berada dibalik rumah penduduk sekitar taman (Matraman Dalam) dengan jarak
Gambar 3.8 peta perencanaan lingkungan(sumber: suku dinas tata ruang)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
25
Universitas Indonesia
sekitar dari 500 m - 1 km. Karenanya banyak kendaraan terutama motor yang
digunakan sebagai alat transportasi menuju tempat ini.
Selain masyarakat sekitar, pengunjung taman ini juga berasal dari berbagai
macam tempat. Ketika siang hari banyak karyawan perkantoran yang
mengunjungi taman ini, kemudian ada juga orang-orang yang yang beristirahat
dari perjalanan dan lainnya.
Tata letak
Taman Amir Hamzah menempati satu blok lahan yang menghubungkan dua jalan,
yaitu Jl. Taman Amir Hamzah dan Jl. Taman Matraman Timur yang dapat terlihat
dari berbagai sisi atau disebut Through-block lots3. Dengan kondisi letak yang
seperti ini memudahkan akses dari taman menuju ke berbagai tempat, serta dari
berbagai tempat menuju taman. Kondisi ini juga dapat menarik minat orang yang
melewati kedua jalan tersebut untuk berkunjung atau memasuki taman ini,
membuat taman ini tidak pernah sepi dari pengunjung.
Pintu Masuk
Taman Amir Hamzah memiliki 5 buah pintu masuk yang tersebar
mengelilinginya. Dua buah pintu masuk terletak pada sisi Jl. Taman Amir
Hamzah, dua buah lainnya terletak pada sisi Jl. Taman Matraman Timur, keempat
pintu ini saling berseberangan satu dengan yang lainnya. Dan terakhir satu buah
tepat berada di depan kantor Kelurahaan Pegangsaan.
3Through-block lots adalah salah satu dasar mengenai tata letak sebuah taman dikawasan permukiman yaitu menempati
sepanjang lahan dengan menghubungkan dua jalan atau menghubungkan dua permukiman.
Gambar 3.9 Jl. Taman Matraman Timur(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.10 Jl. Taman Amir Hamzah(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
26
Universitas Indonesia
Pintu masuk pada taman ini berupa pintu masuk kecil
dengan lebar ± 1 m yang dapat memperlihatkan aktivitas
didalamnya ketika kita berjalan disisi jalan yang ada
disekitar taman.
Setiap pintu masuk menuju ketempat-tempat yang berbeda.
1. Pintu masuk yang berada di depan kantor Kelurahan
adalah menuju lapangan voli. Melalui pintu ini kita
langsung dapat melihat kegiatan yang sedang dilakukan
dilapangan voli tersebut ( pintu 1, lihat gambar 3.2).
2. Pintu yang lain yaitu menuju tempat bermain anak dan
lapangan futsal yang terletak di tengah taman. Dari pintu
ini anak dapat langsung menuju area permainan dan
melakukan aktivitas bermain ( pintu 2 da 5, lihat gambar
3.2).
3. Pintu yang lain yaitu menuju tempat bermain anak yang
dibuat lebih tinggi dari lansekap lainnya dan lapangan
basket. Dari pintu ini kita dapat melihat kegiatan dari
lapangan basket dan kegiatan bermain anak dari tempat
bermain ( pintu 3 dan 4, lihat gambar 3.2).
Dapat dikatakan keseluruhan pintu masuk langsung
menyuguhkan sarana untuk kegiatan yang aktif sehingga
dapat menarik perhatian orang-orang untuk memasuki
taman ini ketika melihat aktivitas yang terjadi didalam
taman dari luar.
Masyarakat sekitar yang mengunjungi taman berasal dari
Matraman Dalam yang berada pada sisi dibalik rumah-
rumah di Jl. Matraman Timur, karenanya pintu masuk yang banyak digunakan
adalah pada sisi ini. Untuk pintu masuk sisi Jl. Taman Amir Hamzah digunakan
oleh pengunjung yang membawa kendaraan, karena juga sebagai tempat parkir.
Batas
Gambar 3.11 pintu masukdidepan kantor kelurahan
(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.12 pintu masuk drJl. Taman Matraman Timur
(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.13 pintu masuk drJl. Taman Amir Hamzah(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
27
Universitas Indonesia
Taman Amir Hamzah memiliki batas non masif
pada lingkungan sekitarnya. Batas non masif
tersebut dapat dilihat pada muka tiap sisi dari
taman ini. Bagian mukanya merupakan pagar
bolong yang terbuat dari besi dan berbatasan
langsung dengan saluran pembuangan kota dan
jalan raya. Hal ini dapat menguntungkan dari
taman Amir Hamzah sendiri. Dengan kondisi
tersebut, orang-orang yang melewati jalan disekeliling taman akan merasa tertarik
untuk mengunjungi taman baik sekedar untuk beristirahat maupun beraktifitas.
Elemen lain yang membantu terbentuknya batas ini adalah pepohonan yang besar
dengan ketinggian 3-6 m yang tidak terlalu rapat. Adanya pepohonan ini
membantu perasaan aman terhadap lingkungan aktivitas pengunjung dan juga
memberikan rasa nyaman atas keteduhan yang diberikan. Selain itu keberadaan
pepohonan ini mengelilingi taman adalah untuk mereduksi polusi, baik suara
maupun udara yang diberikan dari jalan yang ada disekitar taman ini.
Kawasan fungsional
Sebagian besar area ditaman ini termanfaatkan untuk kegiatan aktif dibandingkan
kegiatan pasif. Hal ini dinyatakan dengan adanya lapangan-lapangan dan area
bermain anak yang merupakan aktivitas aktif yang ada ditaman ini.
Selain itu area terbuka yang tertutupi rumput dapat digunakan anak untuk
kegiatan bermain, seperti berlari-larian dan melakukan permainan tradisional,
seperti petak umpet dan bermain bola. Jalan setapak pun tak luput dijadikan
permainan bagi anak, dengan adanya pola pada jalan setapak mereka menciptakan
suatu permainan baru dengan peraturan yang mereka buat sendiri, yaitu dengan
meloncati area yang berbatu yang ada dijalan setapak (berdasar hasil
pengamatan).
Untuk aktifitas pasif tersedia tempat duduk yang cukup banyak jumlahnya yang
tersebar didalam taman ini. Biasanya digunakan oleh remaja-remaja yang sedang
berkumpul hanya sekedar mengobrol, atau orang tua yang menjaga anaknya
bermain.
Gambar 3.14 pagar pembatas(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
28
Universitas Indonesia
Banyak fasilitas yang disediakan untuk kegiatan yang lebih fungsional, namun
pengunjung kurang memanfaatkan fasilitas tersebut. Walaupun banyak remaja
yang mengunjungi taman ini namun kegitan yang mereka lakukan adalah duduk-
duduk dan mengobrol bersama pasangannya. Sedangkan salah satu manfaat yang
dihadirkan ditaman ini adalah memfasilitasi kegiatan pertumbuhan anak dan
remaja melalui kegiatan berolahraga.
Kawasan Bermain
Taman menyediakan kawasan bermain untuk anak. Terdapat dua area bermain
masing-masing dengan perlengkapan bermain didalamnya. Perlengkapan bermain
menggunakan berbagai macam warna yang cerah untuk menarik perhatian anak-
anak. Dalam area bermain ini selain disediakan perlengkapan permainan juga
disediakan tempat duduk sehingga orang tua dapat mengawasi kegiatan anak
terutama anak-anak yang masih kecil untuk menjaga keamanan dan keselamatan
mereka.
Terdapat perbedaan ketinggian diantara kedua area bermain. Area yang satu
ketinggiannya sama dengan sebagian besar permukaan taman tetapi area yang satu
lagi memiliki ketinggian yang berbeda, yaitu lebih tinggi sekitar 50 cm dari
permukaan lainnya. Hal ini dibuat untuk memberikan suasana yang berbeda
dalam kegiatan bermain, karena anak mudah menemukan kebosanan dalam
melakukan suatu aktivitas.
Jenis Tanaman
Tanaman yang ada ditempat ini berfungsi sebagai peneduh dan unsur keindahan.
Untuk peneduh dipilih pepohonan besar dengan batang yang tebal dan dedaunan
Gambar 3.15 remaja dan muda-mudi duduk sambil mengobrol(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
29
Universitas Indonesia
yang rindang yang mengelilingi taman. Untuk keindahan dipilih yang lebih kecil
dengan batang yang berduri pada bagian tengah dan berberapa macam tanaman
perdu, serta rerumputan.
Tetapi tanaman-tanaman ini tidak berpotensi didayagunakan oleh anak, terbukti
tidak ada anak yang mendekati atau bermain menggunakan pepohonan.
Seharusnya taman yang menyediakan tempat bermain anak menyediakan jenis
pepohohonan yang dapat dipotensikan anak untuk permainan.
Permukaan
Kebanyakan perkerasan yang
digunakan sebagai penutup
permukaan ditaman ini adalah
paving, batu-batuan kerikil dan
beton. Untuk perkerasan lapangan
voli berupa beton, lapangan basket
berupa aspal, sedangkan lapangan
futsal tidak diperkeras hanya berupa
tanah sehingga ketika hujan turun
pada area ini air menggenang dan lapangan ini tidak dapat
digunakan. Dan untuk area terbuka lainnya tertutupi oleh rerumputan.
Perlengkapan
Untuk mendukung aktivitas yang
ada ditempat ini maka disediakan
berbagai macam perlengkapan,
yaitu bangku-bangku duduk yang
berada disekitar area bermain
anak, disekeliling lapangan voli,
dan di beberapa tempat di
sepanjang jalan setapak, selain itu
terdapat tempat sampah dan
lampu-lampu taman sebagai penerangan. Perlengkapan lain yang ada ditaman ini
adalah adanya papan-papan informasi yang menginformasikan identitas taman ini
Gambar 3.16 jalan setapak,diperkeras dengan beton dan
bebetuan kerikil(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.17 jalan setapak,diperkeras dengan paving
(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.18 bangku taman(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.19 papanpengumuman
(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
30
Universitas Indonesia
dan jenis kegiatan yang ada ditaman ini, seperti pengumuman waktu diadakannya
kegiatan senam jantung sehat.
Kondisi perlengkapan ditaman ini masih dalam kondisi yang sangat baik dan
kondisi lingkungan juga cukup bersih. Kondisi ini terbentuk karena adanya
perawatan yang dilakukan pihak pengelola yaitu dinas pertamanan, yang rutin
dilakukan setiap hari dengan adanya petugas kebersihan.
III.2.2 RTH sebagai pendukung aktivitas bermain anak dan olahraga
Taman Amir hamzah selain berfungsi sebagai paru-paru kota yang dapat
mereduksi polutan yang ditimbulkan dari kendaraan, taman ini juga memberikan
kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan berbagai aktivitas baik pasif dan
aktif. Contohnya adalah aktivitas bermain anak dan aktivitas berolahraga. Ini
merupakan salah satu daya dukung yang dihasilkan dari keberadaan ruang terbuka
hijau.
Pendukung Bermain Anak
Taman Amir Hamzah menyediakan area bermain bagi anak. Terdapat dua tempat
yang dijadikan kawasan bermain anak, dan diletakkan secara terpisah. Yang satu
berada berdekatan dengan lapangan voli dan satunya berdekatan dengan lapangan
basket. Kondisi yang dihadirkan berbeda antara yang satu dengan lainnya, yaitu
dengan adanya permainan ketinggian disalah satu area bermaian. Tempat ini lebih
tinggi sekitar 50 cm, dan material perkerasan lantaipun menggunakan batu-batuan
alam menimbulkan suasana yang berbeda dibandingkan tempat bermain lainnya.
Guna mendukung kegiatan bermain anak, maka ditambahkan berbagai macam
perlengkapan permainan dan tempat duduk untuk para orang tua yang mengawasi
kegiatan bermain anak.
Terdapat tiga kriteria utama taman yang baik bagi anak, yaitu harus memenuhi
rasa aman, menstimulasi anak dan mengembangkan potensi anak. Dalam
mencapai kriteria tersebut diperlukan persyaratan yang harus dipenuhi yaitu skala,
rasa aman, keberagaman dan kesempatan.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
31
Universitas Indonesia
Skala
Taman yang baik memperhatikan tingkat kedetailan
melalui sudut pandang anak. Hal ini dilakukan dalam
pemilihan fasilitas bermain anak, mulai dari jenis
permainan yang disediakan dan peralatan lain yang
mendukung kegiatan bermain anak. Pemilihan ini
berdasarkan ketinggian dan jangkauan yang dapat dicapai
oleh anak.
Taman Amir Hamzah memberikan berbagai macam jenis
permainan anak. Perlengkapan ini memiliki ketinggian
1m sampai dengan 2,5m. Dengan ketinggian
tersebut memberikan rasa tantangan kepada anak.
Tetapi tidak semua anak dapat menjangkau
permainan ini terutama jenis permainan dengan
ketinggian diatas 2 m.
Hal ini perlu diperhatikan karena segmentasi anak
yang mengunjungi taman ini mulai dari tingkat
balita sampai usia sekolah.
Rasa Aman
Salah satu faktor yang sangat penting
dari tempat bermain anak adalah
mengenai keselamatan anak. Salah satu
alasan orangtua tidak membiarkan anak
bermain diluar adalah karena adanya
ketakutan yang ditimbulkan dari luar.
Terdapat jarak yang dibuat antara ruang
bermain dengan ruang luar yang ditandai
adanya padang rumput selebar 2-3
meter. Adanya jarak ini berupaya untuk mempersulit anak dengan ruang luar.
Ditambah pepohonan dan pagar yang mengelilingi taman ini membuat keamanan
anak cukup terjamin.
Gambar 3.20 perlengkapanpermainan memanjat(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.22 lapangan berumput sebagai jarakantara ruang luar dan area bermain
(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.21 perlengkapan permainanbergelantungan
(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
32
Universitas Indonesia
Tetapi untuk perkerasan pada penutup permukaan kurang memperhatikan
keamanan. Hal ini karena material yang digunakan sebagian besar adalah paving.
Tentu hal ini cukup membahayakan bagi anak karena anak sering berlari-larian
dan dapat membuat luka ketika anak terjatuh.
Begitu pula yang terdapat pada
perlengkapan permainan. Alas pada
perlengkapan permainan diperkeras oleh
material paving dan tanah, hal ini dapat
membahayakan keselamatan anak.
Beberapa dari ketinggiain perlengkapan
permainan ini mencapai 2 meter,
sehingga diperlukan suatu permukaan
yang lunak sebagai alas permainan
tersebut yang dapat melindungi anak dari rasa sakit saat terjatuh.
Keberagaman dan Kesempatan
Keberagaman sangat diperlukan dalam ruang bermain anak karena anak memiliki
kecenderungan cepat bosan terhadap sesuatu hal. Untuk itu diperlukan
keberagaman baik permainan
maupun lingkungan yang dapat
mendukung aktivitas bermain
anak.
Terdapat 6 jenis permainan yang
terdapat pada Taman Amir
Hamzah. Jenis permainan ini
hampir serupa yaitu memerlukan
keterampilan untuk
memanjatinya, dapat dikatakan
bahwa tipe permainan ini adalah permainan yang memerlukan suatu keterampilan
yang merupakan tipe dari permainan anak usia sekolah yaitu 6-12 tahun ( berdasar
hasil pengamatan). Akan tetapi kenyataannya permainan ini tidak hanya
digunakan anak berumur 6-12 tahun, anak balitapun memainkan permainan ini
Gambar 3.23 area bermain anak(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.24 permainan anakmemanjat
(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.25 permainan anakbergelantungan
(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
33
Universitas Indonesia
dengan pendampingan dari orang tua masing-masing. Bisa dikatakan Taman Amir
Hamzah kurang memperhatikan segmentasi dari pengguna permainan, terlihat dari
adanya kesamaan dari jenis permainan yang dihadirkan.
Taman Amir Hamzah selain menyediakan perlengkapan
permainan juga menyediakan ruang terbuka yang cukup
luas untuk anak bermain. Dengan penutupan tanah berupa
rerumputan membuat anak dapat dengan leluasa berlari-
larian atau berguling-gulingan direrumputan ini.
Sayangnya tanaman yang ada tidak dapat dipotensikan
sebagai suatu permainan.
Jalan setapakpun tidak luput dipotensikan anak sebagai
area bermain, hal ini dibuktikan adanya sekelompok anak
yang bermain loncat-loncatan mengikuti pola yang dibuat
di jalan ini. Selain itu jalan setapak ini juga dijadikan jalur
atau landasan untuk bermain sepeda bagi sebagian anak.
Lapangan yang tak terpakaipun kerap
mereka jadikan tempat bermain. Jenis
permainan yang dilakukan adalah
berkelompok dan mereka membawa
perlengkapan permainan guna
mendukung aktivitas bermain. Salah
satu yang terlihat ditaman ini adalah
adanya sekelompok anak perempuan
yang memainkan lompat karet. Salah
satu dari mereka membawa alat ini, dan memulai permainan dilapangan basket
yang saat itu tidak terpakai.
Pendukung Olahraga
Taman ini memberikan kesempatan warganya untuk berolahraga. Mulai dari anak
kecil sampai orang tua diberikan kesempatan untuk melakukan kegiatan tersebut.
Kegiatan olahraga yang dilakukan ditaman ini yaitu basket, voli, futsal dan senam
Gambar 3.27 anak bermain di lapangan basket(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.26 pola pada jalansetapak
(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
34
Universitas Indonesia
Gambar 3.28 lapangan voli dijadikantempat bermain bola oleh remaja
(sumber: dok.pribadi)
jantung sehat. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan tersebut difasilitasi dengan
berbagai jenis lapangan, seperti lapangan basket, lapangan futsal, dan lapangan
voli.
Aktivitas-aktivitas tersebut dilakukan secara bergantian. Pada pagi hari diadakan
senam jantung sehat yang diikuti para orangtua dan manula. Lalu berlanjut anak-
anak mulai berdatangan untuk bermain sepulang mereka dari bersekolah.
Biasanya mereka berkelompok untuk melakukan permainan futsal. Mereka
menggunakan lapangan voli sebagai tempat bermain futsal karena
ketidaknyamanan yang dirasakan pada lapangan futsal terutama sehabis hujan
turun akibat penggunaan material tanah sebagai penutup permukaan. Lalu sore
mulai dipadati oleh remaja dan orang tua yang mengajak anak mereka yang kecil,
yang mulai berdatangan dan melakukan aktivitas olahraga.
Lapangan voli merupakan tempat yang paling sering digunakan sebagai aktivitas
dibandingkan lapangan lainnya. Dengan luasan yang cukup besar, tempat ini
dapat menampung olahraga dengan kelompok besar. Tidak hanya olahraga voli,
olahraga bola dan senam pun kerap menggunakan lapangan ini sebagai tempat
kegiatan. Bisa dikatakan lapangan voli ini multifungsional yang dapat
menampung berbagai macam kegiatan. Lapangan ini tidak pernah sepi dari
kegiatan.
Sedangkan lapangan lainnya memiliki luasan lebih kecil dari lapangan voli. Tidak
banyak kegiatan yang dilakukan dikedua lapangan tersebut, bahkan lapangan
futsal tidak digunakan oleh pengunjung. Karenanya dikedua tempat ini terlihat
lebih sepi.
Gambar 3.29 Orangtua yangmelakukan olahraga voli
(sumber: dok.pribadi)
Gambar 3.30 lapangan voli dijadikantempat bermain bola oleh anak
(sumber: dok.pribadi)
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
35
Universitas Indonesia
Peralatan untuk mendukung kegiatan berolahraga ditaman ini tidak hanya berupa
lapangan olahraga. Akan tetapi ternyata beberapa diantara peralatan bermain anak
ada yang digunakan untuk berolahraga bagi remaja maupun orang dewasa. Hal ini
terlihat dari skala peralatan permainan yang mencapai 2 m, yang hanya dapat
dicapai oleh orang yang sudah beranjak dewasa. Dan jenis olahraga ini merupakan
olahraga yang melibatkan komponen fisik, yaitu kekuatan. Hal ini dilakukan
dengan mengangkat tubuh ataupun bergelantungan pada tiang permainan.
Olahraga ini membantu dalam pembentukan otot dan melatih kekuatan tangan.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
36
Universitas Indonesia
BAB IV
PEMBAHASAN
Taman Amir Hamzah adalah salah satu ruang terbuka hijau pada permukiman
yang dianggap berhasil mengakomodir kebutuhan masyarakat yang
pengelolaannya dilakukan oleh Pemerintah. Tidak banyak ruang terbuka hijau
pada pemukiman yang disediakan oleh Pemerintah yang dapat mengakomodir
kebutuhan masyarakat akan sebuah tempat hijau yang dapat dimanfaatkan sebagai
tempat bermain anak dan berolahraga. Dan taman Amir Hamzah termaksimalkan
dengan baik dengan menyajikan aktifitas fungsional yang dapat menghidupkan
keberadaan taman tersebut.
RUANG TERBUKA HIJAU DALAM PERMUKIMAN
Jika mengacu pada petunjuk perencanaan kawasan perumahan kota Ditjen
Ciptakarya Dep PU (1987) yang ditegaskan oleh Inmendagri No. 14 tahun 1988,
Taman Amir Hamzah merupakan taman yang menjangkau wilayah RW. Hal ini
dibuktikan oleh besaran luas dari taman amir hamzah yaitu ±1000 m2 dan jenis
kegiatan yang mampu dilayaninya yaitu kegiatan bermain anak dan kegiatan
berolahraga bagi masyarakat, terutama remaja.
Namun kenyataannya taman ini adalah sebuah taman yang menjangkau wilayah
Kelurahan. Masyarakat yang datang ke taman berasal dari berbagai wilayah. Dari
hasil survey, didapat bahwa jarak terjauh warga yang datang ketempat ini
mencapai 1 km. Mereka sengaja ketaman ini karena memang tidak ada taman
didekat wilayah mereka. Untuk mencapai taman ini mereka menggunakan
kendaraan bermotor. Selain itu pengelolaan taman ini dipegang oleh pihak Dinas
Pertamanan.
Jika dilihat dari kriteria sebuah taman kelurahan, taman Amir Hamzah tidak
memenuhi persyaratan tersebut. Dari besaran, luas taman ini jauh dari syarat yang
ditetapkan yaitu 9000 m2. Dari jenis kegiatan, taman ini hanya melayani jenis
kegiatan dalam kelompok kecil seperti olahraga voli, senam, anak-anak bermain,
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
37
Universitas Indonesia
dan lainnya, sedangkan seharusnya kegiatan yang bisa dilakukan pada sebuah
taman kelurahan adalah kegiatan kelompok besar yang dapat menampung banyak
mayarakat dalam satu waktu atau kegiatan, seperti shalat Idul Fitri Bersama.
Terdapat dua aspek penting dalam perencanaan sebuah taman, yaitu hasrat dan
kebutuhan untuk berada dalam keadaan alami dan kebutuhan terhadap hubungan
dengan orang lain. Hal ini dikemukakan oleh Cooper dan Carolyn yang telah
dijelaskan pada bab kajian literatur. Untuk memenuhi aspek tersebut, maka taman
Amir Hamzah menyediakan perlengkapan untuk kebutuhan tersebut.
Kebutuhan berada dalam keadaan yang alami
Taman ini memberikan beberapa unsur alam, yaitu pepohonan, rerumputan, dan
bebatuan. Hal ini membuat suasana yang sejuk dan nyaman tercipta ditaman ini.
Terbukti ketika penulis mengunjungi tempat ini disiang hari dengan cuaca yang
terik, tetapi kita dapat merasakan kesejukan. Pengunjung pun mengatakan bahwa
ditaman ini mereka merasakan kenyamanan dengan suasana yang ditimbulkan
dari pepohonan rindang yang mengelilingi taman. Seolah-olah berada disuatu
lingkungan alam dan bukan berada di dalam suatu permukiman penduduk
perkotaan.
Taman RW Taman Kelurahan Taman Amir Hamzah
Luas 1250 m2 Luas 9000 m2 Luas 1000m2
Jangkauan 2500
penduduk
Idealnya 200m-300m
Jangkauan 30.000
penduduk
Jarak jangkauan
mencapai 5 km
Kegiatan:
- kelompok kecil
- berolahraga
- kegiatan mayarakat
Kegiatan:
- kelompok besar
- pertunjukkan musik
- shalat Idul Fitri
- jogging
Kegiatan:
- bermain anak
- olahraga
Tabel 1. Perbandingan antara taman Rw, taman Kelurahan, dantaman Amir Hamzah
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
38
Universitas Indonesia
Kebutuhan berhubungan dengan orang lain
Berhubungan dengan orang lain terjadi ketika ada suatu kegiatan bersama. Untuk
memenuhi kebutuhan ini maka taman Amir Hamzah menyediakan dua aktivitas
utama yang menjadi ajang masyarakat saling berhubungan. Yaitu aktivitas
bermain anak dan aktivitas berolahraga. Melalaui kegiatan ini masyarakat saling
berinteraksi, terutama dalam kegiatan olahraga tipe berkelompok.
Cooper dan Carolyn juga memberikan persyaratan yang harus dipenuhi dalam
perancangan taman yang baik. Secara keseluruhan taman Amir Hamzah dirancang
cukup baik, dengan mengikuti persyaratan yang berlaku. Seperti yang telah
dijelaskan pada bab 3. Namun ada suatu permasalah penting yang mengganggu
ditaman ini, yaitu adanya pedagang kaki lima, motor yang terparkir dipinggir
jalan, dan tunawisma yang beristirahat.
Banyaknya pengunjung membuat para kaki lima mangkal ditempat ini. Mereka
memakai sebagian badan jalan sebagai lapaknya. Para kaki lima ini melihat
adanya kesempatan untuk berdagang ditempat ini, selain karena pengunjung yang
ramai faktor jarak juga mempengaruhi keberadaannya. Pengunjung yang datang
ketaman berada dalam jarak yang cukup jauh dan waktu yang mereka habiskan
ditempat ini 1-2 jam. Inilah salah satu yang memicu para pengunjung untuk
membeli makanan atau minuman. Keberadaan kaki lima ini cukup bermanfaat
bagi pengunjung taman akan tetapi mereka mengganggu lalu lintas disekitar
taman.
Selanjutnya adalah keberadaan motor yang diparkir dipinggir jalan. Salah satu
faktor yang membuat hal ini terjadi adalah jarak. Karena jarak yang ditempuh
cukup jauh maka masyarakat memanfaatkan kendaraan motor sebagai alat
transportasi menuju tempat ini. Namun karena cukup banyak kendaraan motor
yang terparkir dipinggir jalan, membuat arus lalu lintas cukup terganggu.
Terakhir adalah keberadaan tunawisma yang beristirahat pada tempat ini. Taman
ini memberikan kesempatan bagi siapa saja untuk mengunjunginya, tidak
menutup kemungkinan tunawisma. Mereka mengunjungi taman ini untuk sekedar
beristirahat atau tidur. Mereka merasa nyaman atas suasana yang disajikan dalam
taman ini. Akan tetapi aktivitas lainnya menjadi terganggu, terutama anak-anak.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
39
Universitas Indonesia
Karena keberadaan mereka, ruang gerak anak menjadi terbatas dan para orang tua
sedikit khawatir mengenai keselamatan anak mereka. Hal ini terjadi ketika siang
hari, karena pada malam hari taman ini dijaga oleh penjaga keamanan.
Pendukung Bermain Anak
Salah satu persyaratan yang ditetapkan dalam perancangan taman adalah
menyediakan permainan bagi anak. Taman Amir Hamzah telah menerapkan hal
tersebut dengan menyediakan berbagai macam permainan bagi anak. Ini untuk
mendukung aktivitas anak bermain.
Sebuah ruang bermain anak harus menciptakan sebuah lingkungan bermain yang
baik dengan memenuhi 4 elemen utama, yaitu:
1. Tempat untuk bermain
Taman Amir Hamzah menyediakan 2 area sebagai kawasan bermain anak.
Selain itu lapangan olahraga dan padang rumput juga merupakan tempat yang
berpotensi sebagai tempat main. Secara keseluruhan semua ruang terbuka yang
ada ditama dapat menjadi tempat bermain anak.
2. Waktu untuk bermain
Taman Amir Hamzah dibuka dari pagi sampai malam hari. Pada hari sekolah
anak datang ketaman ini setelah pulang sekolah atau sore hari. Sedangkan pada
hari libur mereka datang mulai dari pagi.
3. Teman Untuk bermain
Teman untuk bermain dapat ditemukan ketika anak saling berinteraksi dalam
sebuah perlengkapan permainan. Mereka saling bekerjasama menaiki permainan
tersebut walaupun tidak saling mengenal.
4. Apa yang akan dikerjakan
Selain bermain pada perlengkapan permainan, anak juga dapat berolahraga
dilapangan yang dapat melatih perkembangan tubuh anak. Dengan adanya
interaksi dari permainan kelompok anak akan lebih berani mengekspresikan
diri. Anak juga dapat menjelajahi seluruh lingkungan Taman Amir Hamzah
yang dapat membantu merangsang daya kreativitas dan imajinasi mereka.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
40
Universitas Indonesia
Beberapa aspek penting terlupakan dalam penyajian area bermain anak. Seperti
yang disebutkan oleh Cooper dan Carolyn terdapat persyaratan mengenai tempat
bermain anak. Faktor keamanan adalah salah satu faktor yang penting. Disini
keamanan untuk perlengkapan permainan kurang diperhatikan, terbukti dari
pemakaian material penutup yang keras sedangkan disyaratkan penutup yang
digunakan adalah penutup yang lembut, seperti penggunaan pasir. Pada taman ini
juga tidak dibedakan antara tempat untuk anak yang lebih besar dengan anak yang
lebih kecil. Dan jenis perlengkapan permainan yang disajikan tidak memenuhi
kriteria bagi anak yang lebih kecil . Masyarakat sendiri mengeluhkan kurang
tersedianya jenis permainan bagi anak kecil.
Walaupun telah memenuhi kriteria-kriteria dalam perancangan sebuah tempat
bermain anak namun hal ini kurang mendukung pengertian dari bemain yang
dikatakan oleh Senda. Beliau mengatakan bahwa dengan bermain anak belajar,
mendapat teman dan mengasah kreativitas mereka dengan menyediakan
lingkungan yang dapat mengeluarkan potensi dan kecerdasan yang dimiliki anak.
Jenis perlengkapan permainan yang disediakan kurang mampu mengembangkan
potensi dan kecerdasan anak sehingga permainan yang dilakukan tidak dapat
berkembang yang akhirnya menimbulkan suatu kebosanan. Rasa gembira akan
sesuatu yang menyenangkanpun kurang terhadirkan dengan sedikitnya canda tawa
dari anak-anak yang sedang bermain. Seharusnya bermain itu sesuatu yang
menyenangkan dengan canda tawa yang mengiringi aktivitas tersebut.
Pendukung Berolahraga
Untuk mendukung aktivitas berolahraga disediakan berbagai jenis lapangan. Akan
tetapi pada lapangan futsal jenis material penutup yang digunakan kurang
memenuhi persyaratan. Seharusnya lapangan sepak bola menggunakan
rerumputan sebagai penutupnya tetapi pada taman ini yang digunakan adalah
penutup tanah. Hal ini membuat pemanfaatan taman ini tidak termaksimalkan
dengan baik.
Jenis olahraga yang dihadirkan pada taman ini adalah jenis olahraga berkelompok.
Dimana dalam olahraga berkelompok diperlukan fasilitas yang mendukung
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
41
Universitas Indonesia
kegiatan tersebut. Dan pendukung yang disediakan pada taman ini adalah
lapangan-lapangan olahraga.
Jenis olahraga yang dipilihpun yang populer dikalangan remaja dan anak, yaitu
futsal, voli dan basket. Hal ini untuk membuat fasilitas olahraga yang disediakan
dapat dipakai secara maksimal karena sebagian besar pengguna taman adalah
remaja dan anak-anak.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
42
Universitas Indonesia
BAB V
KESIMPULAN
Pada prinsipnya sebuah taman pada permukiman dapat mendukung untuk
aktivitas bermain dan berolahraga. Karena dalam persyaratan perancangan sebuah
taman permukiman telah disebutkan bahwa harus menyediakan kegiatan
fungsional dan menyediakan perlengkapan permainan. Kegiatan fungsional yang
dapat dilakukan adalah kegiatan berolahraga sedangkan peralatan permainan
merupakan pendukung aktivitas bermain anak.
Terdapat persyaratan khusus yang harus disajikan dalam perancangan tempat
bermain anak. Syarat-syarat tersebut adalah skala, keamanan dan keberagaman.
Faktor penting lainnya dalam penyediaan sebuah perlengkapan permainan adalah
usia anak. Harus dibedakan antara aktivitas bermain anak yang lebih kecil dengan
aktivitas anak yang lebih besar. Sehingga bisa mengurangi resiko keamanan bagi
anak. Pemilihan materialpun menjadi suatu kunci utama dalam penyediaan tempat
bermain. Karena ini menyangkut mengenai keselamatan dari anak.
Untuk kegiatan berolahraga yang harus diperhatikan adalah perlengkapan
olahraga itu sendiri. Pemilihan jenis olahraga yang disediakan disesuaikan dari
banyaknya pengguna yang mengunjungi taman atau bisa dipilih sesuai trend yang
sedang digandrungi oleh banyak orang dan sifatnya tahan lama. Penggunaan
material dari lapangan yang dihadirkan sangat penting karena hal ini menjadi
pemicu dipakai atau tidaknya suatu lapangan olahraga.
Secara keseluruhan Taman Amir Hamzah sudah mengakomodir kegiatan aktivitas
bermain dan berolahraga, akan tetapi faktor jarak menjadi salah satu kendala.
Jarak yang cukup jauh harus ditempuh, membuat sebagian anak harus menunggu
orang yang lebih dewasa untuk mengantarnya ketaman tersebut. Sedangkan salah
satu tujuan dari taman permukiman adalah agar anak dapat bermain dilingkungan
yang dekat tempat tinggalnya.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
43
Universitas Indonesia
Keberadaan taman yang sedikit membuat taman-taman yang ada harus melayani
kebutuhan masyarakat akan ruang terbuka hijau. Untuk itu pemanfaatan taman
permukiman harus termaksimalkan dengan baik dengan menyajikan aktifitas
fungsional yang dapat menghidupkan keberadaan taman tersebut.
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
44
Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
Barnett Jonathan, FAICP
2003. Redesigning Cities. Chicago:American Planning Association Press
Clare Cooper Marcus, Carolyn Francis
People Place: Design Guidelines for Urban Open Space. Canada: John Wiley &Sons, Inc., 1998).
DR. Ir. Ning Purnomohadi, MS,
2006. Ruang Terbuka Hijau : Sebagai Unsur Utama Tata Ruang Kota.Departemen Pekerjaan Umum. Ditjen Penataan Ruang
Helen Woolley
2003. Urban Open Spaces. London: Spon Press.
Ole Fredrik Lillemyr
2009. Taking Play Seriously: Children and Play in Early Childhood Education-anExciting Challenge. Age Publishing inc.
www.books.google.co.id
Peter K. Smith
2010. Children and Play. John Willey & Sons.
www.books.google.co.id
Ronald B. Wood
2007. Soccial Issues in Sport
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
45
Universitas Indonesia
www.books.google.co.id
Senda Mitsuru
1992. Design of Children’s Play Environments. Tokyo: McGraw-Hill
Simonds John Ormsbee
1994. Garden Cities 21: Creating A Livable Urban Environment.
Makalah Lokakarya: RTH Wilayah Perkotaan. Lab. Perencanaan Lanskap IPB,Bogor. 2005
www.wikipedia.com
Desember 2010
www.indonesia.do.id
Desember 2010
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lampiran 1 : DENAH TAMAN AMIR HAMZAH
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lampiran 2: PETA PERENCANAAN LINGKUNGAN
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lampiran 3: CONTOH PEDOMAN WAWANCARA
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011
Lanjutan
Taman sebagai..., Chairunnisa, FT UI, 2011