Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

20
PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI & STIMULASI PERSEPSI Oleh : MULYADI (201010300511014) ERNI HERAWATI (201010300511036) FITROTUL ULFA K (201010300511068) LUTFI PERTIWI (201010300511101) RENGGANIS (201010300511044) ILHAM (201010300511020) M. SYUKRON (201010300511058)

Transcript of Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

Page 1: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

PROPOSAL TERAPI

AKTIFITAS KELOMPOK

SOSIALISASI & STIMULASI PERSEPSI

Oleh :

MULYADI (201010300511014)

ERNI HERAWATI (201010300511036)

FITROTUL ULFA K (201010300511068)

LUTFI PERTIWI (201010300511101)

RENGGANIS (201010300511044)

ILHAM (201010300511020)

M. SYUKRON (201010300511058)

PROGRAM STUDI D3 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS

MUHAMMADIYAH MALANG

2013

Page 2: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

PROPOSAL TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

SOSIALISASI & STIMULASI PERSEPSI

A. DESKRIPSI

Manusia adalah mahluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang lain

disekitarnya. Salah satu kebutuhannya adalah kebutuhan sosial untuk

melakukan interaksi sesama manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah

rasa dimiliki oleh orang lain, pengakuan dari orang lain, penghargaaan orang

lain, serta pernyataan diri. Interaksi yang dilakukan tidak selamanya

memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh individu

sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap kemampuan individu

untuk berinteraksi dengan orang lain.

Untuk mengatasi gangguan interaksi pada klien jiwa, therapi aktivitas

kelompok sering diperlukan dalam praktek keperawatan kesehatan jiwa

karena merupakan keterampilan therapeutik. Therapi aktivitas kelompok

merupakan bagian dari therapi modalitas yang berupaya meningkatkan

psikotherapi dengan sejumlah klien dalam waktu yang bersamaan.

Ada dua tujuan umum dari terapi aktivitas kelompok ini yaitu tujuan

terapeutik dan tujuan rehabilitatif. Tujuan terapeutik meliputi : 1)

Menggunakan kegiatan untuk memfasilitasi interaksi, 2) Mendorong

sosialisasi dengan lingkungan (hubungan dengan luar diri klien),

3)Meningkatkan stimulus realitas dan respon individu, 4) Memotivasi dan

mendorong fungsi kognitif dan afektif, 5) Meningkatkan rasa dimiliki, 6)

Meningkatkan rasa percaya diri, 7)Belajar cara baru dalam menyelesaikan

masalah.

Page 3: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

Sedangkan tujuan rehabilitatif meliputi 1) Meningkatkan kemampuan untuk

ekpresi diri, 2) Meningkatkan kemampuan empati, 3) Meningkatkan

keterampilan sosial, 4) Meningkatkan pola penyelesaian masalah.

Beberapa aspek dari klien yang harus diperhatikan dalam penjaringan klien

yang akan diberikan aktivitas kelompok adalah :

1. Aspek emosi

Gelisah, curiga, merasa tidak berguna, tidak dicintai, tidak dihargai, tidak

diperhatikan, merasa disisihkan, merasa terpencil, klien merasakan takut

dan cemas, menyendiri, menghindar dari orang lain

2. Aspek intelektual

Klien tidak ada inisiatif untuk memulai pembicaraan, jika ditanya klien

menjawab seperlunya, jawaban klien sesuai dengan pertanyaan perawat

3. Aspek sosial

Klien sudah dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat,

klien mengatakan bersedia mengikuti therapi aktivitas, klien mau

berinteraksi minimal dengan satu perawat lain ke satu klien lain

Therapi aktivitas kelompok sosialisasi dan stimulasi persepsi merupakan sebagian

dari terapi aktifitas kelompok yang bisa dilaksanakan dalam praktek keperawatan

jiwa. Terapi ini diharapkan dapat memacu klien untuk melakukan hubungan

interpersonal yang adekuat dan mengidentifikasi secara benar stimulus persepsi

eksternal.

B. MASALAH KEPERAWATAN

Therapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi ditujukan pada

klien dengan masalah keperawatan :

1. Isolasi sosial : Menarik diri

2. Harga diri rendah

3. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi

Page 4: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

C. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Klien mampu meningkatkan hubungan interpersonal antar anggota

kelompok dan memotivasi proses pikir dan afektif

2. Tujuan Khusus

- Klien mampu mengidentifikasi dan mengklasifikasi stimulus eksternal

yang diberikan melalui gambar

- Klien mampu menyebutkan identitas dirinya

- Klien mampu menyebutkan identitas klien lain

- Klien mampu berespon terhadap klien lain dengan mendengarkan

klien lain yang sedang berbicara

- Klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan

- Klien mampu menterjemahkan perintah sesuai dengan permainan

- Klien mampu mengikuti aturan main yang telah ditetapkan

- Klien mampu mengemukakan pendapat mengenai therapi aktivitas

kelompok yang dilakukan

D. PERSIAPAN

1. Analisa situasi meliputi : waktu pelaksanaan, jumlah perawat, pembagian

tugas perawat, alat bantu yang dipakai dan persiapan ruangan

2. Uraian tugas perawat (therapist)

a. Leader dan Co-Leader bertugas menganalisa dan mengobservasi pola-

pola komunikasi dalam kelompok, membantu anggota kelompok

untuk menyadari dinamisasi kelompok, menjadi motivator, membantu

kelompok untuk menetapkan tujuan dan membuat peraturan.

Pemimpin dan anggota kelompok mendiskusikan apa yang harus

dilakukan selanjutnya, memotivasi kesatuan kelompok dan membantu

kelompok untuk berkembang dan bergerak secara dinamis

b. Fasilitator bertugas memberikan stimulus kepada anggota kelompok

lain agar dapat mengikuti jalannya kegiatan dalam kelompok

Page 5: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

c. Observer bertugas mencatat serta mengamati respon klien, jalannya

aktivitas therapi, peserta yang aktif dan pasif dalam kelompok serta

yang drop out (tidak dapat mengikuti kegiatan sampai selesai)

3. Proses Seleksi

a. Berdasarkan observasi prilaku sehari-hari klien yang dikelola oleh

perawat

b. Berdasarkan informasi dan diskusi mengenai prilaku klien sehari-hari

serta kemungkinan dilakukan therapi kelompok pada klien tersebut

dengan perawat ruangan

c. Melakukan kontak pada klien untuk mengikuti aktivitas yang akan

dilakukan

4. Program antisipasi masalah

Suatu intervensi keperawatan yang dilakukan dalam mengantisipasi

keadaan yang bersifat darurat atau emergensi yang dapat mempengaruhi

proses pelaksanaan kegiatan therapi aktivitas kelompok.

E. KEGIATAN

1. Perkenalan

Kelompok perawat memperkenalkan identitas diri masing-masing

dipimpin oleh leader. Leader menjelaskan peraturan kegiatan dalam

kelompok.

2. Kegiatan

Klien mencari pasangan yang tepat, melakukan perkenalan dengan

pasangan, melakukan perkenalan di depan kelompok, melakukan perintah

permainan dan memberikan jawaban atas pertanyaan dari kelompok.

3. Evaluasi

Setelah mengikuti kegiatan klien dipersilahkan untuk mengemukakan

perasaan dan pendapatnya tentang kegiatan

4. Terminasi/Penutup

Leader menjelaskan kembali tujuan dan manfaat kegiatan, klien

menyebutkan kembali tujuan dan manfaat kegiatan.

Page 6: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

F. KRITERIA EVALUASI

Presentasi jumlah klien yang mengikuti kegiatan sesuai dengan yang

direncanakan :

- 80% klien mendapatkan pasangan yang tepat

- 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas dirinya

- 90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas klien lain

- 80% dari jumlah klien mampu bersepon terhadap klien lain dengan

mendengarkan klien lain yang sedang berbicara

- 80% dari jumlah klien mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan

yang diajukan

- 70% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah permainan

- 70% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang telah

ditentukan

- 50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang therapi

aktifitas kelompok yang dilakukan

G. RENCANA PELAKSANAAN

1. Kriteria klien yang mengikuti terapi TAK di ruang BANGAU RSJ Dr.

RADJIMAN WIDIODININGRAT.

- Klien menarik diri yang sudah mulai berinteraksi dengan beberapa

klien lain

- Klien halusinasi yang sudah dapat mengontrol halusinasinya

2. Peserta :

3. Masalah Keperawatan

- Menarik diri

- Harga diri rendah

- Halusinasi

Page 7: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

4. Persiapan

a. Analisa Situasi

1). Waktu Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Jumat, 22 februari 2013

Waktu : Pk.10.00 – 11.00 WIB

Alokasi Waktu : Perkenalan dan pengarahan (5 menit)

Permainan (35 menit)

Ekpress feeling (15 menit)

Penutup (5 menit)

2). Jumlah Perawat

Mahasiswa D3 keperawatan : 7 Orang

Perawat Ruangan : 7 orang

3). Pembagian Tugas

Leader : Fitrotul Ulfa K

Co-Leader : Erni Herawati

Motifator : Lutfi pertiwi

Observer : 1. Rengganis

2. M.Syukron yasin

Fasilitator : 1. Mulyadi

2. Ilham

4). Alat Bantu

Tape Recorder & Kaset

Gambar-gambar berpasangan

Kotak kecil

Balon dan kertas perintah

b. Proses Pelaksanaan

1). Perkenalan

- Kelompok perawat memperkenalkan diri, urutan ditunjuk oleh

pembimbing untuk memulai menyebut nama, kemudian leader

menjelaskan tujuan dan peraturan kegiatan dalam kelompok

Page 8: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

- Bila akan mengemukakan perasaannya klien diminta untuk

lebih dulu menunjukkan tangannnya

- Bila klien ingin keluar untuk minum, BAB/BAK harus minta

ijin pada perawat

- Pada akhir perkenalan pemimpin mengevaluasi kemampuan

identifikasi terhadap perawat dengan menanyakan nama

perawat yang ditunjuk oleh leader

2). Permainan

- Klien yang telah diseleksi dikumpulkan di tempat yang cukup

luas dan duduk membentuk lingkaran

- Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar pasangan

dari alat-yang setiap hari digunakan : piring dengan sendok,

sapu dengan tempat sampah, pensil dengan buku, sepatu

dengan kaus kaki, meja dengan kursi, dan membagikan pada

setiap peserta secara acak.

- Selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai dengan

gambar yang dipegang. Selanjutnya berkenalan dan

menanyakan identitas selengkapnya : nama, alamat, hobby,

yang disukai tentang dirinya, serta ketrampilan yang dimiliki.

- Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada

kelompok identitas dirinya dan pasangannya selengkap-

lengkapnya.

- Kemudian co leader memutar kaset lagu dangdut untuk

berjoget bersama masing-masing pasangan dengan

berpegangan tangan. Musik dihentikan selanjutnya masing-

masing pasangan meledakkan balon untuk mencari kegiatan

yang dituliskan pada kertas didalam balon. Setelah kertas

perintah dibaca, masing-masing pasangan melakukan kegiatan

yang diminta.

- Setelah selesai, Leader, Co leader dan motifator memotivasi

klien lain untuk menanyakan sesuatu kepada klien yang sedang

Page 9: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

didepan. Kemudian klien yang didepan menjawab pertanyaan

tersebut, setelah klien menjawab pertanyaan perawat

memberikan reinforcement positip dan memperjelas apa yang

dibicarakan /dijawab oleh klien. Kemudian dilemparkan

kepada klien lagi sehingga klien memiliki persepsi yang

positip/baik tanpa dipengaruhi oleh perawat.

- Kemudian dilanjutkan dengan pasangan berikutnya dengan

cara yang sama

- Selama kegiatan berlangsung observer mengamati jalannya

acara .

3). Peer Review (Evaluasi Kelompok)

- Klien dapat mengemukakan perasaannya setelah

memperkenalkan dirinya

- Klien mengemukakan perasaannya setelah disapa oleh klien

lain dengan menyebut nama

- Klien mengemukakan pendapat tentang kegiatan ini

4).Terminasi

- Klien dapat menyebutkan kembali tujuan kegiatan

- Leader menjelaskan kembali tentang tujuan dan manfaat dari

kegiatan kelompok ini

5. Antisipasi Masalah

a. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok

- Memanggil klien

- Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab

sapaan perawat atau klien yang lain

b. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit :

- Panggil nama klien

- Tanya alasan klien meninggalkan permainan

- Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan

penjelasan pada klien bahwa klien dapat melaksanakan

keperluannya setelah itu klien boleh kembali lagi

Page 10: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

c. Bila ada klien lain ingin ikut

- Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang

telah dipilih

- Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin

dapat diikuti oleh klien tersebut

- Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak

memberi peran pada permainan tersebut

Pelaksanaan TAK

Tanggal : 23 februari 2013 pukul 10.00- 11.00 .

Tempat : Ruang Perawatan Bangau.

Jumlah peserta : 10 Orang dengan masalah GHS : Menarik diri.

Metode : Bermain dan bernyanyi bersama.

Pembagian tugas anggota : Leader : Fitrotul Ulfa K

Co-Leader : Erni Herawati

Motifator : Lutfi pertiwi

Observer : 1. Rengganis

2. M.Syukron

Fasilitator : 1. Mulyadi

2. Ilham

Jalannya Acara :

1. FASE PERKENALAN.

- Mengumpulkan anggota diruang Perawatan Bangau.

Perawat melakukan kontrak ulang untuk mengikuti TAK, perawat berhasil

mengumpulkan sepuluh orang klien sesuai dengan rencana semula.

Page 11: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

- Leader memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan kegiatan TAK

kepada klien kemudian co leader menjelaskan aturan permainan.

2. FASE KERJA

Leader memberikan lembaran kertas yang bergambar pasangan dari alat-yang

setiap hari digunakan : piring dengan sendok, sapu dengan tempat sampah, pensil

dengan buku, sepatu dengan kaus kaki, meja dengan kursi, dan membagikan pada

setiap peserta secara acak, selanjutnya peserta mencari pasangannya yang sesuai

dengan gambar yang dipegang. Selanjutnya berkenalan dan menanyakan identitas

selengkapnya : Nama, alamat, hobby, yang disukai tentang dirinya, serta

ketrampilan yang dimiliki. Selanjutnya masing-masing peserta menerangkan pada

kelompok identitas dirinya dan pasangannya selengkap-lengkapnya. Kemudian

co leader memutar kaset lagu dangdut untuk berjoget bersama masing-masing

pasangan dengan berpegangan tangan. Musik dihentikan selanjutnya masing-

masing pasangan harus menampilkan suatu ketrampilan didepan kelompok. Co

leader menyiapkan musik, dan masing-masing pasangan menyanyikan lagu

dengan diiringi musik. Setelah berhenti menyanyi Leader , Co leader dan

motifator memotifasi klien lain untuk menanyakan sesuatu kepada klien yang

sedang didepan. Kemudian klien yang didepan menjawab pertanyaan tersebut ,

setelah klien menjawab pertanyaan dan selesai bernyanyi perawat memberikan

reinforcement positip dan memperjelas apa yang dibicarakan /dijawab oleh klien.

Kemudian dilemparkan kepada klien lagi ,sehingga klien memiliki persepsi yang

positip / baik tanpa dipengaruhi oleh perawat. Selama kegiatan berlangsung

observer mengamati jalanya acara .

3. FASE TERMINASI.

- Melakukan sharing perasaan antara klien dan perawat tentang terapi

aktifitas kelompok yang dilakukan.

Klien : Merasa senang karena tidak melamun ,dapat mengurangi setress, terjalin

keakraban,tidak membosankan,mengisi waktu luang dan klien menanyakan kapan

ada acara seperti ini lagi.?

Page 12: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

Perawat : Merasa senang karena klien dapat kooperatif mengikuti kegiatan TAK.

Merasa dibutuhkan oleh klien.

- Melakukan evaluasi :

a. Proses

90 % klien berpartisipasi aktif.

90 % Klien dapat memberikan respon verbal dan non verbal yang sesuai dengan

Stimulus external.

90 % Klien mampu bekerja sama dalam kelompok.

100 %Klien mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.

b. Hasil

90 % Klien mampu memperkenalkan diri /menyebutkan nama,alamt serta mampu

menjawab pertanyaan yang diajukan oleh klien lain.

80 % Klien mampu menyanyikan sebuah lagu.

50 % Klien mampu mengungkapkan manfaat kegiatan TAK.

- Terakhir leader menyimpulkan manfaat seluruh kegiatan dan memotifasi

kepada klien untuk melakukan kegiatan serupa/yang lain bersama klien lain..

Page 13: Tak Sosialisasi & Stimulus Persepsi

DAFTAR PUSTAKA

Herawaty, Netty, Materi Kuliah Terapi Aktivitas Kelompok, FIK Jakarta 1999

Gail Wiscart Stuart, Sandra J. Sundeen, Buku Saku Keperawatan Jiwa, Edisi 3,

EGC, Jakarta 1995