TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam...

62
RENCANA KINERJA TAHUN 2017 KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT NOMOR KEP 61/PW27/6/2017 TANGGAL 20 FEBRUARI 2017 PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Transcript of TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam...

Page 1: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

RENCANA

KINERJA

TAHUN 2017

KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT

NOMOR KEP 61/PW27/6/2017 TANGGAL 20 FEBRUARI 2017

PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT

Page 2: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

i

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN PROVINSI PAPUA BARAT

KEPUTUSAN

KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARAT

NOMOR KEP – 61/PW27/6/2017

TENTANG

RENCANA KINERJA

PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARAT TAHUN 2017

KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARAT,

Menimbang : a. bahwa Rencana Kinerja Perwakilan Badan Pengawasan

Keuangan dan Pembangunan Provinsi Papua Barat

Tahun 2017 merupakan salah satu bagian yang tidak

terpisahkan dari siklus akuntabilitas kinerja yang dimulai

dari perencanaan strategis dan diakhiri dengan adanya

Laporan Kinerja (LKj);

b. bahwa Rencana Kinerja merupakan jembatan yang

menghubungkan antara Rencana Strategis dan Laporan

Kinerja (LKj) dengan sistem penganggaran. Rencana Kinerja

memberikan gambaran lebih mendetail mengenai sasaran

dan strategi pencapaiannya yang memuat program-program

dan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu

tahun dalam rangka mencapai sasaran yang telah

ditetapkan;

c. bahwa indikator-indikator dari kegiatan output dan outcome

dituangkan dalam dokumen ini dengan harapan kegiatan-

kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya;

d. bahwa untuk dapat mengukur capaian kinerja perlu

ditetapkan Rencana Kinerja Tahun 2017 dengan Surat

Page 3: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

ii

Keputusan Kepala Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan Provinsi Papua Barat;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional;

2. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

3. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019;

4. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 192 Tahun

2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan;

6. Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan Dan

Pembangunan Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2014

tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan

Pengawasan Keuangan dan Pembangunan;

7. Keputusan Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

Nomor Kep-64.1/PW27/6/2015 tentang Rencana Strategis

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan

Provinsi Papua Barat Tahun 2015-2019;

M E M U T U S K A N :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN

KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT

TENTANG RENCANA KINERJA PERWAKILAN BADAN

PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI

PAPUA BARAT TAHUN 2017

PERTAMA : Rencana Kinerja Tahun 2017 sebagaimana diuraikan dalam

Lampiran Keputusan ini merupakan penjabaran target kinerja

Page 4: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Page 5: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

LAMPIRAN

SURAT KEPUTUSAN KEPALA PERWAKILAN

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PROVINSI PAPUA BARAT

NOMOR KEP 61/PW27/6/2017

TANGGAL 20 FEBRUARI 2017

Page 6: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

iv

KATA PENGANTAR

R

encana Kinerja tahun 2017 merupakan bagian dari siklus

akuntabilitas kinerja yang dimulai dari perencanaan strategis dan

diakhiri dengan

penyusunan Laporan Kinerja (LKj). Rencana Kinerja merupakan suatu

jembatan yang menghubungkan antara Rencana Strategis dan Laporan

Kinerja (LKj) dengan sistem penganggaran untuk memberikan gambaran

mengenai sasaran dan strategi pencapaiannya serta memuat program dan

kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun dalam rangka mencapai

sasaran yang telah ditetapkan.

Rencana Kinerja Tahun 2017 menjabarkan target kinerja yang harus dicapai

dalam satu tahun pelaksanaan kegiatan. Target kinerja ini

merepresentasikan nilai kuantitatif yang harus dicapai baik pada tingkat

sasaran strategik maupun tingkat kegiatan dan merupakan alat pengukur

keberhasilan setiap akhir periode pelaksanaan.

Target kinerja kegiatan yang disusun dalam bentuk indikator-indikator

dituangkan secara sistematis dengan alur yang jelas untuk menggambarkan

cara pencapaian sasaran. Indikator-indikator dari kegiatan berupa input,

output, dan outcome dituangkan dalam dokumen ini dengan target yang jelas

dengan harapan kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur capaian kinerjanya.

Rencana Kinerja 2017 merupakan gambaran rinci cara pencapaian tujuan

dan sasaran tahun 2017 untuk mewujudkan visi dan misi Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat. Komitmen ini hanya dapat dicapai melalui

pelaksanaan kinerja seluruh pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

yang optimal dan terorganisasi.

Page 7: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

v

KETETAPAN RENCANA KINERJA TAHUN

2017………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR……………………………..……… iv

DAFTAR ISI………………………………………………….. v

RINGKASAN EKSEKUTIF………………………………. vi

A. Tugas Pokok dan

Fungsi..…………………………………………... 1

B. Struktur Organisasi ……………...………… 2

C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis

………………………………………………………… 4

D. Keterkaitan dengan Anggaran ………... 4

A. Visi dan Misi………………………………..…. ヵ

B. Tujuan……………….………………..……..…. ヲ0

A. Pengukuran Kinerja…………………….… ヲΒ

B. Sasaran Kinerja ………………….…………. 33

C. Anggaran Rencana Kinerja……….…….. ヴン

D. SDM dan Sarana Penunjang

Lainnya………………………………………….. ヴヴ

Penutup……………………………………… ヴΑ

Daftar Isi

I. Pendahuluan

II. Rencana Strategis

III. Rencana Kinerja

IV. Penutup

Page 8: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

vi

RINGKASAN EKSEKUTIF

V

isi Reformasi Birokrasi sesuai Peraturan Presiden Nomor 81

Tahun 2010 menghendaki terwujudnya pemerintahan kelas dunia

yang clean government.

Hal ini merupakan tantangan bagi BPKP sebagai auditor internal pemerintah,

yang selanjutnya melakukan reposisi dan revitalisasi dengan visi sebagai

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk Meningkatkan

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah

Provinsi Papua Barat”. Hal ini merupakan kondisi impian yang diharapkan

dapat mendorong seluruh pimpinan dan pegawai untuk melaksanakan setiap

kegiatan dengan kualitas kelas dunia. Pengawasan dapat menghasilkan

rekomendasi strategis, proses pelaksanaan pengawasan sesuai dengan

standar profesi, kegiatan dukungan secara sinergis dan terintegrasi

menghasilkan nilai tambah pada pengelolaan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional.

Melalui Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, BPKP mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan

negara/daerah dan pembangunan nasional. Dalam melaksanakan tugas

tersebut, BPKP menyelenggarakan fungsi yang antara lain sebagai berikut:

1) perumusan kebijakan nasional pengawasan intern terhadap akuntabilitas

keuangan negara/daerah dan pembangunan nasional yang bersifat lintas

sektoral, kebendaharaan umum negara, dan kegiatan lain berdasarkan

penugasan dari Presiden;

2) pelaksanaan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan

pengawasan lainnya terhadap perencanaan, pelaksanaan dan

pertanggungjawaban akuntabilitas penerimaan dan pengeluaran

keuangan negara/daerah serta pembangunan nasional dan/atau kegiatan

lain yang seluruh atau sebagian keuangannya dibiayai oleh anggaran

Page 9: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

vii

negara/daerah dan/atau subsidi termasuk serta akuntabilitas pembiayaan

keuangan negara/daerah;

3) pengawasan intern terhadap perencanaan dan pelaksanaan

pemanfaatan aset negara/daerah;

4) pemberian konsultansi terkait dengan manajemen risiko, pengendalian

intern, dan tata kelola terhadap instansi/badan usaha/badan lainnya dan

program/ kebijakan pemerintah yang strategis;

5) pengawasan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program dan/atau

kegiatan yang dapat menghambat kelancaran pembangunan, audit atas

penyesuaian harga, audit klaim, audit investigatif terhadap kasus-kasus

penyimpangan yang berindikasi merugikan keuangan negara/daerah,

audit penghitungan kerugian keuangan negara/daerah, pemberian

keterangan ahli, dan upaya pencegahan korupsi;

6) pengkoordinasian dan sinergi penyelenggaraan pengawasan intern

terhadap akuntabilitas keuangan negara/daerah dan pembangunan

nasional bersama-sama dengan aparat pengawasan intern pemerintah

lainnya;

7) pelaksanaan reviu atas laporan keuangan dan laporan kinerja pemerintah

pusat;

8) pelaksanaan sosialisasi, pembimbingan, dan konsultansi

penyelenggaraan sistem pengendalian intern kepada instansi pemerintah

pusat, pemerintah daerah, dan badan-badan yang di dalamnya terdapat

kepentingan keuangan atau kepentingan lain dari Pemerintah Pusat

dan/atau Pemerintah Daerah;

9) pelaksanaan kegiatan pengawasan berdasarkan penugasan Pemerintah

sesuai peraturan perundang-undangan;

10) pembinaan kapabilitas pengawasan intern pemerintah dan sertifikasi

jabatan fungsional auditor;

Page 10: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

viii

Dalam melaksanakan fungsi tersebut dirumuskan arah kebijakan

pengawasan Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat, yaitu sebagai berikut:

1) Melakukan pengawasan secara independen dengan kewenangan

dan kekuasaan mandiri melalui kegiatan lintas sektoral dan aktif

melakukan pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian dalam

memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan dan mendorong tercapainya

tujuan organisasi;

2) Menghasilkan rekomendasi perbaikan kebijakan Kebendaharaan Umum

Negara baik dari substansi formulasi maupun implementasi kebijakan

pengelolaan keuangan negara/daerah termasuk korporasinya. Kegiatan

pengawasan atas pengelolaan keuangan negara/daerah ini akan

mencakup antara lain (a) Pengawasan terhadap Peningkatan Penerimaan

Negara/Daerah untuk meningkatkan ruang fiskal, (b) Alokasi Anggaran

(transfer) daerah, (c) Perencanaan dan Pelaksanaan Pemanfaatan Aset

dan Kekayaan Negara/Daerah, (d) Pengelolaan Hutang, (e) Pengelolaan

Subsidi, dan (f) Pengelolaan Korporasi.

3) Memberikan keyakinan yang memadai atas tercapainya tujuan organisasi

melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,

pengamanan aset negara/daerah, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan;

4) Peningkatan tata kelola atau governance yang memadai melalui

pemantapan penerapan sistem pengendalian intern kementerian,

lembaga, pemerintah daerah dan korporasi serta peningkatan kapabilitas

pengawasan intern dan sinergitas APIP.

Arah kebijakan pengawasan tersebut dijabarkan dalam target sasaran yang

hendak dicapai dalam tahun 2017 dalam Rencana Kinerja yang berisikan

seluruh program dengan indikator dan target kinerja masing-masing kegiatan.

Dalam tahun 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat menetapkan

target kinerja pada 8 (delapan) sasaran program dan 6 (enam) sasaran

kegiatan yang memuat indikator kinerja utama sebagai berikut:

Page 11: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

ix

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

Satuan Jumlah

1 2 3 4

A. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Sasaran Program Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

Indikator Kinerja Program 1.1. Perbaikan tatakelola, manajemen

risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

1.2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi

2.1. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

2.2. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

2.3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

2.4. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

2.5. Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

3.1. Persentase penyelesaian hambatan kelancaran pembangunan

4.1. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

5.1. Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

6.1. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)

6.2. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)

6.3. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2)

6.4. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 2)

6.5. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1)

6.6. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 1)

6.7. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

%

55

55

40

70

60

0

0

70

50

60

100

38,46

0

61,54

0

0

33,33

Page 12: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

x

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

Satuan Jumlah

7. 1. 2. 3. 4.

Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda. Sasaran Kegiatan Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab Terlaksananya Bimtek dan penilaian

6.8. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

7.1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3).

7.2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3).

7.3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2).

7.4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2).

7.5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1).

7.6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1).

Indikator Kinerja Kegiatan 1.1. Jumlah Laporan Hasil Audit dalam

rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

1.2. Jumlah Laporan Pemberian Keterangan Ahli

1.3. Jumlah Laporan Hasil Audit Investigatif

1.4. Jumlah Laporan FCP 1.5. Jumlah Laporan Hasil Audit

Penyesuaian Harga 1.6. Jumlah Laporan Hasil Audit Klaim 1.7. Jumlah Laporan Evaluasi

Hambatan Kelancaran Pembangunan

1.8. Jumlah Laporan Kajian Pengawasan

1.9. Jumlah Laporan Hasil Sosialisasi

1.10. Jumlah laporan hasil pengawasan dalam rangka pemberian rekomendasi strategis

2.1. Laporan Hasil Pengawasan BPKP

Perwakilan

3.1. LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan.

3.2. Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kab/Kota

4.1. LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan

%

%

%

%

%

%

%

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan Laporan

Laporan Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Laporan

Surat

Laporan

66,67

100

15,38

0

69,24

0

15,38

3

5

2

2 0

0 1

2

2

0

57

18

14

11

Page 13: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

xi

SASARAN PROGRAM/ KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA TARGET

Satuan Jumlah

B. 1. 1. 2.

kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab Sasaran Program Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama Sasaran Kegiatan Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan Termanfaatkannya Aset secara optimal

4.2. Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kab/Kota

Indikator Kinerja Program 1.1. Persepsi kepuasan layanan

Sekretariat Utama (skala likert 1-10)

Indikator Kinerja Kegiatan 1.1. Jumlah Layanan Dukungan

Manajemen Perwakilan BPKP. 2.1. Terlaksananya rehabilitasi berat

rumah negara perwakilan BPKP. 2.2. Tersedianya alat pengolahan data

BPKP. 2.3. Tersedianya meubelair perwakilan

BPKP tipe B. 2.4. Tersedianya alat rumah tangga

BPKP. 2.5. Terlaksananya rehabilitasi kantor

perwakilan BPKP. 2.6. Tersedianya sarana dan prasarana

BPKP. 2.7. Terlaksananya Pembangunan

Konstruksi Gedung. 2.8. Dst

Surat

Skala

Laporan

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

Unit

14

7

80

0

0

0

0

0

0

0

0

Page 14: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi
Page 15: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

1

BAB 1

ENDAHULUAN

W

ujud transparansi dan akuntabilitas

pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat,

adalah diawali dengan menyusun suatu

Rencana Strategis (Strategic Plan), Rencana

Kinerja (Performance Plan) yang kemudian akan di evaluasi

atau dinilai melalui Laporan Pertanggungjawaban Kinerja

(Performance Accountability Report) secara periodik.

Rencana kinerja ini memuat pelaksanaan tugas pokok dan

fungsi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yang

dijabarkan secara nyata dalam bentuk kerangka kegiatan

yang harus dijalankan dan target kinerja yang harus dicapai

dalam satu tahun anggaran.

A. Tugas Pokok dan Fungsi

TTuuggaass PPookkookk ddaann

FFuunnggssii

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dibentuk berdasarkan

Peraturan Kepala BPKP Nomor PER-955/K/SU/2011 tanggal

15 Agustus 2011 tentang Perubahan Keempat atas

Keputusan Kepala BPKP Nomor KEP-06.00.00-286/K/2001.

Selanjutnya Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diubah

menjadi Tipe B berdasarkan Peraturan Kepala BPKP Nomor

13 Tahun 2014 yang merupakan perubahan atas peraturan

Peraturan Kepala BPKP Nomor 11 Tahun 2013 tentang

Perubahan Ketujuh atas Keputusan Kepala BPKP Nomor

KEP-06.00.00-286/K/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan mempunyai tugas pokok sebagai berikut:

Page 16: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

2

B. Struktur Organisasi

SSttrruukkttuurr

OOrrggaanniissaassii Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsi yang telah

dibebankan, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat memiliki

struktur organisasi yang terdiri dari Kepala Perwakilan yang

membawahi satu Kepala Bagian Tata Usaha dan 5 (lima)

Koordinator Pengawasan serta kelompok PFA.

Struktur Organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

dapat dilihat pada diagram berikut:

TTuuggaass PPookkookk BBaaggiiaann//BBiiddaanngg//

KKeelloommppookk

Masing-masing Bagian/Korwas/Kelompok PFA mempunyai

tugas sebagai berikut:

Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana dan program pengawasan, urusan

“MELAKSANAKAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN

PEMBANGUNAN SERTA PENYELENGGARAAN

AKUNTABILITAS DI DAERAH SESUAI DENGAN

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERLAKU”

KKeeppaallaa PPeerrww.. BBPPKKPP

BBaaggiiaann TTaattaa UUssaahhaa

SSuubb..BBaagg.. KKeeuuaannggaann SSuubb.. BBaagg.. UUmmuumm &&

KKeeppeeggaawwaaiiaann

KKoorrwwaass

IIPPPP KKoorrwwaass

AAPPDD KKoorrwwaass

AANN

KKoorrwwaass

IInnvveessttiiggaassii

JJ FF AA

KKoorrwwaass

PP33AA

Page 17: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

3

kepegawaian, keuangan, persuratan, urusan dalam,

perlengkapan, rumah tangga, pengelolaan perpustakaan,

dan pelaporan hasil pengawasan;

Korwas Pengawasan Instansi Pemerintah Pusat

mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana,

program, pelaksanaan pengawasan instansi pemerintah

pusat, dan pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima

pemerintah pusat serta pengawasan penyelenggaraan

akuntabilitas instansi pemerintah pusat dan evaluasi hasil

pengawasan;

Korwas Akuntabilitas Pemerintah Daerah mempunyai

tugas melaksanakan penyusunan rencana, program, dan

pengawasan instansi pemerintah daerah atas permintaan

daerah serta pelaksanaan pengawasan penyelenggaraan

akuntabilitas dan evaluasi hasil pengawasan;

Korwas Akuntan Negara mempunyai tugas

melaksanakan penyusunan rencana, program, dan

pelaksanaan pemeriksaan serta evaluasi pelaksanaan

good corporate governance dan laporan akuntabilitas

kinerja badan usaha milik negara, badan-badan lain yang

di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah, badan

usaha milik daerah (BUMD), badan layanan umum daerah

(BLUD) serta evaluasi hasil pengawasan;

Korwas Investigasi mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana, program, dan pelaksanaan

pemeriksaan terhadap indikasi penyimpangan yang

merugikan negara, badan usaha milik negara/daerah,

badan layanan umum daerah (BLUD) dan badan-badan

lain yang di dalamnya terdapat kepentingan pemerintah,

pemeriksaan terhadap hambatan kelancaran

pembangunan dan pemberian bantuan pemeriksaan pada

instansi penyidik dan instansi pemerintah lainnya.

Korwas P3A mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan rencana, program, pelaporan dan

pelaksanaan pembinaan APIP Pemerintah Daerah.

Kelompok Jabatan Fungsional Auditor mempunyai

Page 18: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

4

tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan

fungsional masing-masing berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

C. Keterkaitan dengan Rencana Strategis

KKeetteerrkkaaiittaann

ddeennggaann RReennssttrraa

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dalam menjalankan

tugas pokok dan fungsinya telah menyusun Rencana

Strategis tahun anggaran 2015 sampai dengan 2019,

dengan maksud dapat mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan pada kurun waktu lima tahun. Sebagai

penjabaran dari rencana strategis, setiap tahun disusun

Rencana Kinerja yang berisi tolok ukur/target

sasaran/kegiatan yang harus dicapai dalam kurun waktu satu

tahun. Rencana Kinerja Tahun 2017 disusun berdasarkan

Renstra Tahun 2015 - 2019.

D. Keterkaitan dengan Anggaran

KKeetteerrkkaaiittaann

ddeennggaann AAnnggggaarraann

Penyusunan rencana strategis dan rencana kinerja tidak

terlepas dari penganggaran yang ada. Kaitan dengan

anggaran dipertimbangkan dalam rangka menyesuaikan

sasaran dan tujuan serta strategi pencapaiannya dengan

besaran anggaran kegiatan. Volume kegiatan yang besar

membutuhkan anggaran yang lebih besar pula. Sedangkan

penyesuaian-penyesuaian dalam anggaran diperlukan

sehingga sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan juga

dapat disesuaikan dengan perubahan anggaran tersebut.

Page 19: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

5

BAB 2

ENCANA STRATEGIS

RReennssttrraa V

isi, misi dan tujuan Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat merupakan gambaran besar tentang

tekad besar BPKP. Bersama-sama dengan

sasaran strategis, visi misi dan tujuan tersebut

diharapkan dapat menggerakkan penggunaan

seluruh sumber daya pengawasan BPKP ke satu

arah yang sama, yaitu Visi Pembangunan

Nasional 2015-2019: “Terwujudnya Indonesia

yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian

berdasarkan Gotong Royong”.

A. Visi dan Misi

1. Pernyataan Visi

VViissii

Melalui proses dan tahapan yang melibatkan berbagai lapisan

pegawai hingga pimpinan tertingginya, Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat menetapkan suatu komitmen untuk

mewujudkan visi BPKP ke depan yaitu:

“Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia untuk

Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi Papua Barat”

Pernyataan visi ini sekaligus mengartikan bahwa visi

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat ini telah konsisten

dengan visi Presiden yang telah berwujud menjadi visi

pembangunan nasional.

Sebagai gambaran yang diimpikan tahun 2019 atau

Page 20: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

6

setelahnya, visi BPKP diharapkan menjadi acuan bagi setiap

pegawai BPKP di semua tingkatan untuk melaksanakan

tugasnya. Terdapat beberapa kata kunci yang perlu diberi

makna secara khusus agar dapat membangun persepsi yang

sama di antara insan pegawai di lingkungan BPKP.

1. Auditor Internal Pemerintah RI

Terdapat dua kata kunci dalam frase auditor internal

pemerintah RI yaitu audit intern dan auditor pemerintah RI.

i) Audit Intern

Audit atau pengawasan intern yang diadopsi oleh BPKP

mengacu pada definisi Institute of Internal Auditor (IIA)

tentang internal auditing yaitu “an independent, objective

assurance and consulting activity designed to add value

and improve an organization’s operations. It helps an

organization accomplish its objectives by bringing a

systematic, disciplined approach to evaluate and improve

the effectiveness of risk management, control, and

governance processes”.

Sesuai definisi tersebut, dua sifat aktivitas peran BPKP

dalam melaksanakan pengawasan intern yaitu sebagai

pemberi jasa assurance dan pemberi jasa consultancy.

Melihat pendekatannya, pengawasan intern dimaksud

menuntut jasa assurance dan consultancy yang diperoleh

dengan pendekatan yang sistematis dan metodologis

untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas

pengelolaan risiko, pengendalian dan proses governance.

ii) Auditor Pemerintah RI

Auditor pemerintah RI mengacu kepada posisi BPKP

sebagai aparat pengawasan intern pemerintah yang

bertanggung jawab langsung kepada Presiden sebagai

pemegang kekuasaan Pemerintah RI dalam bingkai

Page 21: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

7

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebagai Auditor

Pemerintah RI, BPKP merupakan mata dan telinga

Presiden yang difungsikan untuk melihat dan mendengar

secara langsung fakta lapangan dan memberikan respon

berupa informasi assurance melalui suatu sistem

pengawasan, dalam hal ini sistem informasi akuntabilitas.

Demi kepentingan Presiden, BPKP juga berfungsi sebagai

mitra strategis KLPK dalam hal pemberian jasa

consultancy. Jika informasi assurance di atas

menunjukkan adanya risiko terhadap pencapaian tujuan

program pemerintah, maka BPKP berfungsi memberikan

rekomendasi perbaikan untuk memitigasi risiko dan

memastikan tujuan program pemerintah, dalam hal ini

sasaran pembangunan nasional dapat tercapai.

2. Auditor Berkelas Dunia

Terdapat tiga aspek yang menunjukkan kualitas BPKP

sebagai auditor internal berkelas dunia yaitu aspek SDM,

aspek organisasi dan aspek produk.

i) Profesionalisme Sumber Daya Manusia

SDM BPKP yang memiliki kompetensi minimal dalam

bidang pengawasan, diarahkan menjadi personil yang

lebih memiliki kompetensi sesuai tujuan dan sasaran

strategis BPKP. Kompetensi yang memungkinkan

kemahiran profesional dalam pelaksanaan pengawasan

intern, berdasarkan Standard Operating Procedure (SOP)

yang berlaku dan memperhatikan standar audit dari AAIPI

atau IIA, dengan quality assurance berjenjang untuk

memastikan kualitas proses pelaksanaan pengawasan.

Pemilihan obyek pengawasan dilakukan sejak

perencanaan stratejik sampai dengan perencanaan

tahunan dengan memperhatikan risiko (risk based

planning). Demikian juga, pelaksanaan pengawasannya

Page 22: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

8

tetap memperhatikan risiko pengawasan (risk based audit)

untuk melindungi timbulnya gugatan pihak ketiga.

ii) Kewenangan dan Kapabilitas Organisasi

Kewenangan BPKP dalam pengawasan program lintas

satker-satker di kementerian, lembaga dan pemerintah

daerah di Provinsi Papua Barat diwujudkan dalam

pemberian kualitas yang independen dan obyektif atas

pengendalian intern yang diterapkan dalam sertifikasi

profesi pengawasan. Setiap auditor BPKP memiliki

keahlian dan kapasitas yang memadai dalam melakukan

koordinasi dan kerjasama tim, paham atas budaya

organisasi serta sistem dan proses yang berlaku di BPKP.

Di samping itu, BPKP selalu mengusahakan peningkatan

kompetensi dalam berbagai bidang terkait sehingga

meningkatkan kemampuan dalam mengidentifikasi

masalah dan solusinya serta memahami perubahan

peraturan terkait dan standar baru di bidang pengawasan.

Untuk meningkatkan dan memperbaiki proses

pengawasan selalu dilakukan reviu dan melakukan

pembelajaran dari proses pengawasan yang berlangsung

di negara-negara lain (best practices benchmarking)

melalui studi literatur maupun studi ke organisasi internal

audit negara yang bersangkutan. Dengan perbaikan yang

terus-menerus tersebut, diharapkan BPKP dapat menjadi

pembina yang lebih kompeten bagi aparat pengawasan

pemerintah lainnya.

Kapabilitas pengelolaan organisasi dan profesional

pengawasan BPKP diarahkan pada kerangka penilaian

Internal Audit Capability Model dengan target minimal

kapabilitas pada level 3 pada tahun 2019, dengan

Page 23: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

9

karakteristik sebagai berikut:

1) Peran dan jasa pengawasan BPKP saat ini berupa jasa

assurance dan consulting diarahkan menuju kepada

peran sebagai penggerak perubahan (Service and Role

of Internal Audit Element).

2) Pengelolaan SDM BPKP diarahkan untuk membangun

pegawai yang profesional, meningkatkan koordinasi

serta meningkatkan kompetensi dan kerjasama tim

(People Management Element).

3) Pengawasan intern BPKP dalam rencana strategi

pengawasan berfokus pada kebutuhan shareholder dan

stakeholder dengan memperhatikan fokus prioritas dan

risiko. Memperbaiki metodologi pengawasan

berdasarkan perbaikan proses internal maupun praktik-

praktik terbaik pengawasan (Professional Practices

Element).

4) Mengembangkan manajemen kinerja pengawasan baik

organisasi maupun individu, melalui SIM HP dan

IPMS/SKI serta SIMA untuk kepentingan manajemen

hasil pengawasan maupun untuk manajemen sumber

daya pengawasan (Performance Management and

Accountability Element).

5) Sinergitas dengan aparat pengawasan intern

pemerintah lainnya dalam melakukan pengawasan

lintas sektor dan menjadi mitra pemerintah dalam tindak

lanjut perbaikan manajemen hasil pemeriksaan BPK RI.

Sementara itu, hasil pengawasan BPKP berupa

rekomendasi kepada Presiden dan pimpinan KLPK

dalam rangka mewujudkan hubungan yang harmonis

dan efektif dengan mitra kerja (Organizational

Relationship and Culture Element).

Page 24: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

10

6) Dalam kedudukannya sebagai auditor Presiden,

Perwakilan BPKP melakukan pengawasan secara

independen dengan kewenangan dan kekuasaan

mandiri. Perwakilan BPKP aktif untuk melakukan

pengawasan dalam rangka meningkatkan pengendalian

intern dalam memitigasi risiko, meningkatkan kepatuhan

dan mendorong tercapainya tujuan organisasi

(Governance Structure Element).

Pengembangan kapabilitas dan kapasitas pengawasan

intern Perwakilan BPKP senantiasa dilakukan dengan

penerapan sistem pengendalian intern pemerintah, untuk

memberi keyakinan bahwa tujuan BPKP dapat tercapai.

Penerapan sistem pengendalian intern diarahkan pada

penyelenggaraan yang efektif dengan kerangka penilaian

kematangan implementasi SPIP. Maturitas

penyelenggaraan SPIP ditargetkan berada padal level 3,

dengan karakteristik bahwa BPKP telah menetapkan

kebijakan dan prosedur pengendalian untuk semua

kegiatan pokok BPKP sebagai media pengendalian

(control design). Kebijakan dan prosedur atas kegiatan

pengelolaan keuangan dan atas beberapa kegiatan

operasional telah mulai dilaksanakan dan

didokumentasikan secara konsisten.

iii) Leverage Rekomendasi Hasil Pengawasan

Dari sudut perannya, hasil pengawasan internal

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat berupa

informasi assurance dan/atau consultancy. Informasi

assurance memberikan jaminan kepada Presiden dan

Kepala Daerah bahwa tata kelola pemerintahan atas

seluruh program-program prioritas pembangunan telah

dijalankan sesuai dengan standar, aturan, kebijakan atau

instrumen operasional manajemen risiko dan governance

Page 25: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

11

lainnya. Informasi consultancy berwujud rekomendasi

tentang perbaikan manajemen risiko, aktivitas

pengendalian dan proses governance dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan program

pembangunan. Kualitas informasi assurance dan

rekomendasi strategis tersebut harus sedemikian rupa

sehingga mempunyai daya ungkit (leverage) yang cukup

signifikan dalam meningkatkan kinerja pemerintahan dan

program pembangunan.

3. Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan

Terdapat dua ruang lingkup utama terkait dengan

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan pembangunan.

Pertama, terkait dengan fungsi manajemen lingkup

pengawasan intern yang meliputi perencanaan,

penganggaran, pelaksanaan, pelaporan dan

pertanggungjawaban.

Kedua, terkait dengan lingkup APBN, pengawasan intern

akan meliputi fungsi penerimaan, program prioritas nasional

dan kebijakan fiskal keuangan daerah. Pengawasan

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dilakukan untuk

merespon permasalahan yang mengemuka pada

pembangunan nasional yang menjadi perhatian Presiden,

Kepala Daerah atau masyarakat luas. Uraian lebih rinci dapat

dilihat di tujuan dan sasaran strategis.

Dengan kualitas tersebut, Perwakilan BPKP diharapkan dapat

menjadi mitra srategis KLPK dalam mensukseskan

pembangunan nasional untuk kesejahteraan rakyat.

Visi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat sebagai

penjabaran visi BPKP yaitu “Auditor Internal Pemerintah RI

Page 26: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

12

Berkelas Dunia untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi

Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019. Hal tersebut dapat

dibuktikan dari adanya persinggungan antara peran BPKP

dengan beberapa agenda prioritas Pembangunan Nasional

(Nawa Cita) antara lain agenda kedua yang isinya adalah

membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun tata

kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan

terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik,

mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan

fungsi yang dilaksanakannya, Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat mengambil peran penting yang mengerucut

sebagai Auditor Internal Pemerintah yang Selalu Hadir dalam

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih, Efektif

dan Terpercaya.

Peran penting Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

sebagai auditor internal pemerintah yang selalu hadir dalam

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan

terpercaya tersebut dapat diuraikan secara rinci sebagai

berikut:

Auditor Internal Pemerintah yang Selalu Hadir

Selalu hadir mempunyai makna suatu tindakan proaktif yang

sudah sampai pada tataran sebuah kebiasaan untuk berada

pada suatu tempat, setiap saat dibutuhkan oleh pemerintah

dan masyarakat. Dalam pemahaman ini, selalu hadir diartikan

sebagai keberadaan Perwakilan BPKP sebagai auditor

internal pemerintah selalu ada atau hadir untuk memberikan

jawaban kepada masyarakat dan pemerintah di bidang

pengawasan pembangunan dan pembangunan pengawasan.

Kehadiran fungsi pengawasan dalam pelaksanaan

pembangunan tersebut; baik program lintas sektoral maupun

Page 27: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

13

program yang masuk dalam kategori current issue mulai dari

tahap perencanaan, pelaksanaan sampai pada pelaporan

akuntabilitasnya diharapkan menghasilkan informasi hasil

pengawasan yang sifatnya strategis sebagai masukan penting

bagi Presiden dan Wakil Presiden, beserta kabinetnya.

Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh

BPKP pada akhirnya diharapkan dapat memberikan nilai

tambah atau added value yang mempunyai makna

mendorong pencapaian Sasaran Pokok Pembangunan.

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih

Membangun tata kelola pemerintah yang bersih didefinisikan

sebagai membangun suatu kondisi pemerintahan yang para

penyelenggaranya menjaga diri dari perbuatan korupsi, kolusi,

dan nepotisme (KKN) dengan tools pengawasan berupa

sosialiasi, bimbingan teknis, diklat, audit, evaluasi, verifikasi

dan pemantauan. Terkait dengan Agenda Pembangunan

Nasional, fungsi pengawasan internal BPKP dilakukan melalui

tindakan represif untuk preventif, membantu Aparat Penegak

Hukum dalam memberantas Tindak Pidana Korupsi (TPK).

Untuk membangun sebuah tata kelola pemerintahan yang

bersih, Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat dapat

memfasilitasi dan mendorong KLPK dengan cara membangun

SPIP serta mendorong peningkatan level maturitas SPIP

pada setiap KLPK. Hal penting lainnya yang harus dilakukan

adalah SPIP juga harus diterapkan pada Program Lintas. Di

samping itu, tindakan lain yang dapat dilakukan adalah

mendorong dan memfasilitasi APIP untuk meningkatkan

kapabilitas pengawasan intern masing-masing APIP. Upaya

penting di atas dapat terlaksana dengan baik maka tata kelola

pemerintahan di Indonesia akan semakin baik.

Page 28: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

14

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Efektif

Membangun tata kelola pemerintahan yang efektif

didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah

dalam rangka mewujudkan hasil pelaksanaan pembangunan

sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan serta

mampu memenuhi kebutuhan masyarakat luas. Terpenuhinya

kebutuhan masyarakat dalam bentuk penyediaan barang/jasa

dalam jumlah yang memadai dan berkualitas merupakan

salah satu indikator pemerintahan yang efektif.

Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat hendaknya dapat

memastikan bahwa program dan kegiatan pembangunan

nasional dapat menghasilkan output yang tepat secara jumlah

dan kualitas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam kondisi

demikian, pengawasan internal sejak tahap perencanaan

menjadi sangat penting dilakukan oleh BPKP. Upaya ini

dilakukan untuk menghindari terjadinya missing link antara

kebutuhan masyarakat dengan barang/jasa yang tersedia. Di

samping itu, pengawasan internal oleh Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat dilakukan untuk memastikan efektivitas

pelaksanaan program tersebut.

Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Terpercaya

Membangun tata kelola pemerintahan yang terpercaya

didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah

dalam rangka memulihkan kepercayaan publik pada instansi

pemerintah. Praktik birokrasi selama ini dirasakan oleh

sebagian masyarakat sebagai profil yang lambat dalam

memberikan pelayanan, berbelit dan berbudaya koruptif.

Pemerintah pun berupaya keras melakukan perbaikan agar

kesan negatif tersebut tidak terus-menerus menguat yang

pada akhirnya menurunkan kepercayaan masyarakat

Page 29: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

15

terhadap pemerintah.

Kehadiran fungsi pengawasan internal yang dilakukan oleh

Perwakilan BPKP diharapkan dapat mengurangi perilaku

koruptif para penyelenggara pemerintahan dan mendorong

aparatur pemerintah untuk memberikan pelayanan prima

kepada masyarakat.

2. Pernyataan Misi

MMiissii

Misi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat merupakan

pengejawantahan tugas dan fungsi yang diamanatkan dalam

peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai pelaksana

fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan oleh

Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Peraturan

Presiden Nomor 192 Tahun 2014 dan Instruksi Presiden

Nomor 9 Tahun 2014. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP

juga dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun

2002 dan Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997. Rumusan

Misi Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat adalah:

1) Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Nasional guna Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan

Korporasi yang Bersih dan Efektif di Wilayah Provinsi

Papua Barat;

2) Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat;

dan;

3) Mendorong Pengembangan Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di

Wilayah Provinsi Papua Barat.

Page 30: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

16

1. Misi Pertama dan Penjelasannya

Misi pertama yaitu “Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional guna Mendukung Tata Kelola

Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih dan Efektif di

Wilayah Provinsi Papua Barat”. Misi ini mengandung dua

hal yaitu tugas dan fungsi Perwakilan BPKP serta manfaat

Perwakilan BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan

intern terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif.

A. a. Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan

Akuntabilitas

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan dalam misi ini akan

bermuara pada pemberian informasi assurance dan

rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara/daerah dan

pembangunan nasional. Prinsip dari akuntabilitas

adalah kesiapan pemerintah untuk merespon

pertanyaan (scrutiny) masyarakat dan stakeholder

lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan

sumber daya yang diamanatkan kepada

penyelenggara pemerintahan.

Jasa assurance dan consultancy dihasilkan melalui

pelaksanaan kegiatan assurance dan konsultansi.

Kegiatan dimaksud dapat mengacu kepada PP 60

Tahun 2008, Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun

2014 dan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2014. PP

60/2008 memberi batasan pengawasan intern sebagai

Page 31: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

17

seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi,

pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap

penyelenggaraan tugas dan fungsi organisasi dalam

rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa

kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolok ukur

yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk

kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata

kepemerintahan yang baik.

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan

Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat melaksanakan

fungsi pengawasan intern terhadap akuntabilitas

pengelolaan keuangan dan pembangunan. Dalam

periode sebelumnya fokus pengawasannya banyak

diarahkan pada aspek pengelolaan keuangan antara

lain meliputi: pelaporan keuangan, kebijakan fiskal,

kebijakan alokasi atau transfer daerah, maka pada

periode 2015-2019, sesuai misi ini, sasaran program

pengawasan intern Perwakilan BPKP termasuk

mengawal dan mendorong bagaimana program

pembangunan nasional dapat mencapai tujuannya

dengan efektif dan efisien.

Pengelolaan Keuangan Negara dan Daerah

Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan mengikuti kerangka APBN. Dalam hal

pengelolaan keuangan, pengawasan intern Perwakilan

BPKP akan berupaya meningkatkan kualitas

akuntabilitas Presiden sebagai pemegang kekuasaan

pemerintahan tertinggi di bidang keuangan dan atau

Menteri Keuangan selaku Bendahara Umum Negara.

Dalam hal pengawasan intern atas kualitas pelaporan,

Perwakilan BPKP mendorong mitra kerjanya untuk

Page 32: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

18

memenuhi persyaratan minimal kualitas laporan

keuangan (LK) yang direpresentasikan oleh opini WTP

dari audit BPK atas LK KLPK. Kegiatan pengawasan

intern ini akan diarahkan bagi Pemerintah Daerah yang

LK-nya belum mendapatkan opini WTP dari BPK.

Pengelolaan Pembangunan Nasional

Terkait dengan pembangunan nasional, pengawasan

intern dilakukan secara menyeluruh mengikuti tahapan

pengelolaan keuangan negara, namun terfokus pada

implementasi strategi pembangunan nasional. Strategi

pembangunan nasional membedakan tiga dimensi

pembangunan, yaitu: (1) dimensi pembangunan

manusia yang sifatnya wajib, (2) dimensi

pembangunan sektor unggulan yang sifatnya prioritas;

dan (3) dimensi pemerataan dan kewilayahan. Untuk

melaksanakan strategi ini perlu menciptakan kondisi

pendukung sebagai prasyarat minimal yang harus

terpenuhi. Indikator pencapaian sasaran strategi

pembangunan tersebut dituangkan dalam Sasaran

Pokok Pembangunan RPJMN 2015-2019.

B. b. Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang Bersih

dan Efektif

Pengawasan intern terhadap akuntabilitas pengelolaan

keuangan dan pembangunan diselenggarakan untuk

mendukung tata kelola pemerintah yang bersih dan

efektif, termasuk tata kelola korporasi. Pengawasan

intern Perwakilan BPKP diarahkan untuk memastikan

bahwa governance process dalam penyelenggaraan

pemerintahan dan pembangunan telah berjalan secara

partisipatif, akuntabel, transparan dan efektif.

Page 33: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

19

2. Misi Kedua dan Penjelasannya

Misi kedua Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat yaitu

“Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif di Wilayah Provinsi Papua

Barat”. Misi dua ini terkait erat dengan Misi Satu. Untuk

menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan adalah

dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk

organisasi pemerintahan dan pembangunan, dibutuhkan

suatu sistem pengendalian intern yang dapat memberi

keyakinan memadai bahwa kegiatan berjalan efektif dan

efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan yang handal,

penanganan aset yang aman dan taat terhadap peraturan

perundang-undangan. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008,

sistem yang dimaksud adalah SPIP. Sesuai dengan PP

tersebut, BPKP diberikan mandat untuk melakukan

pembinaan penyelenggaraan SPIP.

3. Misi Ketiga dan Penjelasannya

Misi ketiga BPKP yaitu “Mengembangkan Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemerintah yang Profesional dan

Kompeten di Wilayah Provinsi Papua Barat”. Misi ini juga

terkait dengan Misi Dua dan Misi Satu. Salah satu unsur

penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian, mewajibkan

setiap pimpinan instansi pemerintah untuk membentuk dan

memelihara lingkungan pengendalian yang menimbulkan

perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan budaya

pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya

pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan

melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern

pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran

APIP sebagai aparat pengawasan intern diperlukan

kapabilitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya.

Melanjutkan pembinaan yang telah dilaksanakan pada

Page 34: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

20

periode sebelumnya, tugas dan fungsi pengembangan

kapabilitas pengawasan intern tersebut, sesuai dengan PP 60

Tahun 2008, difokuskan pada peningkatan kapabilitas APIP.

Kapabilitas APIP diarahkan untuk peningkatan kapasitas

organisasi APIP maupun peningkatan kompetensi auditornya.

Peningkatan kapabilitas APIP diarahkan pada peningkatan

enam elemen kapabilitas APIP yaitu (a) peran APIP dalam

organisasi; (b) pola pengembangan auditor APIP; (c) praktek

profesionalisme pengawasan intern; (d) eksistensi

manajemen kinerja dan akuntabilitas; (e) kualitas hubungan

Inspektur dengan pimpinan/atasan dan pimpinan satuan kerja

lainnya; dan (f) struktur tata kelola APIP termasuk kualitas

independensi APIP.

B. Tujuan

TT uu jj uu aa nn Tujuan merupakan pengejawantahan visi dan misi yang telah

ditetapkan, dan berorientasi pada operasionalisasi visi dan

misi.

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari

pernyataan misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu satu sampai dengan lima tahun. Dalam

penetapan tujuan. Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

mengadopsi konsep Balanced Score Card (BSC) dengan

beberapa modifikasi disesuaikan dengan karakteristik

organisasi publik. Berbeda dengan konsep BSC di sektor

privat/bisnis yang berorientasi profit. Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat memodifikasi Perspektif Keuangan

menjadi Perspektif Manfaat Bagi Stakeholder dan Perspektif

Pelanggan menjadi Perspektif Manfaat Bagi Auditan/

Pengguna Jasa. Dengan menggunakan pendekatan strategi

berimbang (balanced score card) tersebut maka tujuan-tujuan

utama dari perspektif manfaat bagi pihak stakeholders utama

dan manfaat kepada auditan/pengguna jasa diseimbangkan

Page 35: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

21

dengan tujuan-tujuan pendukung yang berada pada perspektif

proses internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

yang berorientasi ke dalam.

TTuujjuuaann ddaann

SSaassaarraann SSttrraatteeggiiss

Dalam menyelenggarakan misinya, Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat menetapkan tiga tujuan, yaitu kondisi

yang ingin dicapai oleh BPKP pada tahun 2019, yaitu:

1) Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Nasional yang Bersih

dan Efektif di Wilayah Provinsi Papua Barat;

2) Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi

Papua Barat; dan

3) Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah

Provinsi Papua Barat.

Tujuan 1

Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

dan Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif di

Wilayah Provinsi Papua Barat

Sasaran Strategis 1

Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan

Keuangan dan Pembangunan Nasional di Wilayah Provinsi

Papua Barat

Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian

sasaran strategis di atas, disusun indikator akuntabilitas

pengelolaan keuangan negara dan pembangunan nasional,

sebagai ukuran kuantitatif peningkatan kualitas dimaksud.

BPKP mengusulkan indikator pengukuran sasaran ini sebagai

Indeks Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan (APKP). Indeks APKP ini merupakan indikator

Page 36: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

22

yang menunjukkan level assurance BPKP tentang

kemampuan institusi publik untuk menyiapkan respon yang

akuntabel tentang pencapaian atau kegagalan pencapaian

tujuan pemerintahan dan pembangunan sebagai akibat

pengelolaan uang negara yang diamanatkan kepadanya.

Indeks APKP ini akan menunjukkan keyakinan kualitas

pelaksanaan kewenangan sebagai pengelola keuangan

negara dan keyakinan keberhasilan program pembangunan

yang menjadi tanggung jawabnya.

Tujuan 2

Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah di Wilayah Provinsi Papua

Barat di Wilayah Provinsi Papua Barat

Sasaran Strategis 2

Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada

Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi

dan Program Prioritas Pembangunan Nasional di Wilayah

Provinsi Papua Barat

Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian

tujuan dan sasaran strategis di atas, disusun indikator

Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem

Pengendalian Intern Pemerintah, sebagai ukuran kuantitatif

peningkatan kualitas dimaksud. Perwakilan BPKP Papua

Barat menetapkan indikator pengukuran sasaran ini, yaitu

Tingkat Maturitas SPIP. Tingkat Maturitas SPIP ini merupakan

kerangka kerja yang menunjukkan karakteristik dasar

kematangan penyelenggaraan SPIP yang terstruktur dan

berkelanjutan yang dapat digunakan sebagai instrumen

evaluatif dan panduan generik peningkatan efektivitas SPIP.

Perwakilan BPKP Papua Barat akan melakukan pembinaan

Page 37: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

23

SPI kepada kementerian, lembaga, pemerintah daerah dan

korporasi yang terlibat dalam pembangunan nasional di

wilayah Provinsi Papua Barat. Fokus pembangunan nasional

yang akan menjadi prioritas perhatian BPKP adalah program

pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur,

kedaulatan pangan, kemaritiman, kedaulatan energi,

perhubungan, perlindungan sosial dan pariwisata, yang

mencakup:

a) Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah pada Kementerian, Lembaga, Pemerintah

Daerah dan upaya pencegahan korupsi pada

Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah.

Terkait dengan upaya pencegahan korupsi, BPKP akan

secara aktif menawarkan antara lain kegiatan fraud

control plan dan sosialisasi pemahaman anti korupsi.

b) SPI Korporasi dan Upaya Pencegahan Korupsi pada

Korporasi.

SPI korporasi sebagaimana layaknya internal auditor

diharapkan dapat meningkatkan peran dan tugasnya

dalam memberikan nilai tambah kualitas tata kelola dan

pengelolaan risiko korporasi di Indonesia. Di samping hal

tersebut, peran SPI korporasi diharapkan dapat

mendorong upaya pencegahan korupsi di sektor

korporasi, sehingga dapat meningkatkan kontribusi

korporasi terhadap APBN. Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat sesuai dengan perannya akan berperan aktif

dalam membantu dan bekerjasama dengan korporasi

untuk meningkatkan kapabilitas SPI korporasi sehingga

peran korporasi semakin nyata dalam meningkatkan

kesejahteraan masyarakat.

Page 38: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

24

Tujuan 3:

Mendorong Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah yang Profesional dan Kompeten di Wilayah

Provinsi Papua Barat

Sasaran Strategis 3

Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

pada Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta

Korporasi di Wilayah Provinsi Papua Barat

Untuk dapat mengelola (manage) secara efektif pencapaian

tujuan dan sasaran strategis di atas, disusun indikator

Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten, sebagai ukuran kuantitatif

peningkatan kualitas dimaksud. Perwakilan BPKP

menetapkan indikator pengukuran sasaran ini, yaitu Tingkat

Kapabilitas APIP. Tingkat Kapabilitas APIP ini merupakan

suatu kerangka kerja untuk memperkuat atau meningkatkan

pengawasan intern melalui langkah-langkah untuk maju dari

tingkat pengawasan intern yang kurang kuat menuju kondisi

yang kuat, efektif dengan organisasi yang lebih matang dan

kompleks, sesuai yang dimaksud dalam PP 60 Tahun 2008

bahwa peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP)

yang efektif merupakan perwujudan dari unsur lingkungan

pengendalian.

Page 39: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

25

BAB 3

ENCANA KINERJA

R

encana kinerja merupakan rencana hasil yang

akan dicapai Perwakilan BPKP Provinsi Papua

Barat selama satu tahun anggaran. Rencana

Kinerja tahun ini ditetapkan sebagai

implementasi Perencanaan Strategis dengan

tetap mempertimbangkan perubahan-perubahan lingkungan

yang terjadi serta tetap berpedoman pada kebijakan

Pemerintah dengan tidak mengurangi esensi Perencanaan

Strategis tersebut, sehingga dimungkinkan penetapan tujuan

dan program yang tidak dituangkan dalam Perencanaan

Strategis, akan dituangkan dalam Rencana Kinerja tahun

2017 sepanjang hal tersebut memiliki landasan hukum untuk

dijadikan acuan.

Untuk dapat mengukur keberhasilan dari implementasi

Rencana Kinerja Tahun 2017 di atas, Perwakilan BPKP

Provinsi Papua Barat menetapkan target untuk masing-

masing Program yang harus dicapai. Target ini dituangkan

dalam dokumen ”Perjanjian Kinerja Tahun 2017”.

Target kinerja sasaran program dan kegiatan yang ditetapkan

untuk dicapai sesuai Perjanjian Kinerja dalam tahun 2017,

sebagai berikut:

Page 40: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

26

SASARAN PROGRAM/KEGIATAN

INDIKATOR KINERJA Satuan

Target Setahun

Jumlah

1 2 3 8

A. Sasaran Program Indikator Kinerja Program

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

1.1 Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 55

1.2 Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi

% 55

2. Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan keinvestigasian

2.1 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan di persidangan

% 40

2.2 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh APH

% 70

2.3 Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 60

2.4 Persentase hasil audit penyesuaian harga yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 0

2.5 Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K

% 0

3. Meningkatnya

penyelesaian hambatan pelaksanaan pembangunan nasional

3.1 Persentase penyelesaian hambatan

kelancaran pembangunan

% 70

4. Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi

4.1 Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP (termasuk FRA)

% 50

5. Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

5.1 Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat

% 60

6. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

6.1 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 100

6.2 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

% 38,46

6.3 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 2) % 0 6.4 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota

(level 2) % 61,54

6.5 Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 1) % 0

6.6 Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 1)

% 0

6.7 Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 33,33

6.8 Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

% 66,67

7. Meningkatnya

kapabilitas pengawasan intern Pemda

7.1 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

% 100

Page 41: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

27

7.2 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

% 15,38

7.3 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 2)

% 0

7.4 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

% 69,24

7.5 Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

% 0

7.6 Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

% 15,38

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

1. Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan

pada Perwakilan BPKP

1.1 Jumlah Laporan Hasil Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

laporan 3

1.2 Jumlah Laporan Pemberian Keterangan Ahli laporan 5

1.3 Jumlah Laporan Hasil Audit Investigatif laporan 2

1.4 Jumlah Laporan FCP laporan 2

1.5

Jumlah Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga

laporan 0

1.6 Jumlah Laporan Hasil Audit Klaim laporan 0

1.7

Jumlah Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan

laporan 1

1.8 Jumlah Laporan Kajian Pengawasan laporan 2

1.9 Jumlah Laporan Hasil Sosialisasi laporan 2

1.10

Jumlah laporan hasil pengawasan dalam

rangka pemberian rekomendasi strategis

laporan 0

2. Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah

2.1 Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan

laporan 57

3. Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab

3.1 LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan laporan 18

3.2 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kab/Kota

surat 14

4. Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab

4.1 LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan

laporan 11

4.2 Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda, menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kab/Kota

surat 14

B. Sasaran Program Indikator Kinerja Program

1. Tersedianya Dukungan Teknis

Kepuasan atas Pelayanan Sekretariat Utama

1.1 Persepsi kepuasan layanan Sekretariat Utama (skala likert 1-10)

skala 7

Page 42: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

28

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan

1. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

1.1 Jumlah Layanan Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP

laporan 80

2. Termanfaatkannya

Aset secara optimal 2.1

Terlaksananya rehabilitasi berat rumah

negara perwakilan BPKP

unit 0

2.2 Tersedianya alat pengolahan data BPKP unit 0

2.3

Tersedianya meubelair perwakilan BPKP tipe B

unit 0

2.4 Tersedianya Alat Rumah tangga BPKP unit 0

2.5

Terlaksananya rehabilitasi kantor perwakilan BPKP

unit 0

2.6 Tersedianya sarana prasarana BPKP unit 0

2.7 Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung

unit 0

2.8 dst

unit 0

A. Pengukuran Kinerja

1. Indikator Kinerja dan Pengukuran Kinerja

Indikator

Kinerja & Pengukuran Kinerja

Indikator kinerja yang digunakan dalam mengukur kinerja

meliputi input, output, dan outcome. Penetapan indikator

kinerja didasarkan pada perkiraan yang realistis dengan

memperhatikan tujuan dan program yang ditetapkan serta

data pendukung yang ada.

Indikator kinerja input yang digunakan adalah dana dengan

satuan Rupiah (Rp), sumber daya manusia yang

bertanggung jawab atas terlaksananya kegiatan, waktu yang

dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan, serta sarana dan

prasarana.

Indikator proses menggunakan ketepatan Rencana Mulai

Pemeriksaan (RMP) dan Rencana Penerbitan Laporan

(RPL). Penggunaan RMP dan RPL sekaligus sebagai

kontrol atas pelaksanaan kegiatan apakah telah sesuai

dengan rencana atau tidak.

Page 43: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

29

Indikator output bervariasi sesuai dengan apa yang

diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan, begitu pula

indikator outcome bervariasi tergantung dari output yang

dihasilkan.

Indikator kinerja program diidentifikasi untuk mengukur hasil

yang hendak dicapai dari program yang bersangkutan.

Indikator ini diselaraskan dengan kegiatan yang mendukung

program dikaitkan dengan indikator outcome pada program

yang bersangkutan, dengan perumusan formula sebagai

berikut:

1. Sasaran Program 1: Perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan negara.

1.1. Indikator 1: Perbaikan Tata Kelola, Manajemen Risiko

dan Pengendalian Intern Pengelolaan Program Nasional.

Indikator 1 terdiri dari 3 (tiga) bidang, yakni:

1.1.1. Bidang Perekonomian dan Kemaritiman. Jumlah Tindak Lanjut HPJumlah Rekomendasi Strategis HP x などど%

1.1.2. Bidang Polhukam dan PMK. Jumlah Tindak Lanjut HPJumlah Rekomendasi Strategis HP x などど%

1.1.3. Bidang Keuangan Daerah. Jumlah Pemda LKPD Opini WTP Jumlah Pemda di Papua Barat xなどど%

Hasil perhitungan Indikator 1 diperoleh dari hasil rata-

rata ketiga bidang diatas yaitu: % Bid. Perekonomian + % Bid. Polhukam PMK + % Bid Keu Daerah ぬ x などど%

1.2. Indikator 2: Persentase tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern

pengelolaan korporasi, dengan formula sebagai berikut: Jumlah Tindak Lanjut HP Jumlah Rekomendasi Strategis HP x などど%

Page 44: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

30

2. Sasaran Program 2: Meningkatnya efektivitas hasil

pengawasan keinvestigasian.

2.1. Indikator 1: Persentase hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan di persidangan. Jumlah Laporan PKA yang Diserahkan ke APHJumlah Penugasan PKA xなどど%

2.2. Indikator 2: Persentase hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan oleh APH. Jumlah Laporan yang Diserahkan ke APHJumlah Penugasan AI/PKKN/Permintaan APH xなどど%

2.3. Indikator 3: Persentase hasil pengawasan keinvestigasian

yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K. Jumlah Laporan yang Diserahkan ke K/L/P/KJumlah Penugasan AI Non APH + Jumlah Penyusunan Kajian Pengawasan xなどど%

2.4. Indikator 4: Persentase hasil audit penyesuaian harga

yang dimanfaatkan oleh K/L/P/K. Jumlah Laporan Audit Penyesuaian Harga yang Diserahkan ke K/L/P/KJumlah Penugasan Audit Penyesuaian Harga xなどど%

2.5. Indikator 5: Persentase hasil audit klaim yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K. Jumlah Laporan Audit Klaim yang Diserahkan ke K/L/P/KJumlah Penugasan Audit Klaim xなどど%

3. Sasaran Program 3: Meningkatnya penyelesaian hambatan

pelaksanaan pembangunan nasional.

3.1. Indikator 1: Persentase penyelesaian hambatan

kelancaran pembangunan. Jumlah Laporan Hambatan Kelancaran PembangunanJumlah Penugasan Hambatan Kelancaran Pembangunan xなどど%

4. Sasaran Program 4: Meningkatnya kualitas tata kelola

pemerintah dan korporasi dalam pencegahan korupsi.

4.1. Indikator 1:Persentase K/L/P/K yang

mengimplementasikan FCP (termasuk FRA). Jumlah Laporan FCPJumlah Penugasan FCP xなどど%

5. Sasaran Program 5: Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan

masyarakat terhadap korupsi.

5.1. Indikator 1: Persentase Komunitas Pembelajar Anti

Page 45: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

31

Korupsi (KPAK) yang mengimplementasikan sistem

pengaduan masyarakat. Jumlah Laporan SospakJumlah Penugasan Sospak xなどど%

6. Sasaran Program 6: Meningkatnya kualitas penerapan SPIP

Pemda/korporasi.

6.1. Indikator 1: Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3),

dengan formula sebagai berikut: Jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi 岫Level ぬ岻Jumlah Pemerintah Provinsi 岫Level ぬ岻 xなどど%

6.2. Indikator 2: Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 3), dengan formula sebagai berikut:

Jumlah Pemda Kabupaten/Kota yang Telah Level ぬJumlah Pemda Kabupaten/Kota xなどど%

6.3. Indikator 3: Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2),

dengan formula sebagai berikut: Jumlah Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi 岫Level に岻 Jumlah Pemerintah Provinsi 岫Level に岻 xなどど%

6.4. Indikator 4: Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 2), dengan formula sebagai berikut: Jumlah Pemda Kabupaten/Kota yang Telah Level にJumlah Pemda Kabupaten/Kota xなどど%

6.5. Indikator 5: Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1),

dengan formula sebagai berikut: 岫Rencana – 岫Realisasi – Rencana岻岻 Rencana岻 xなどど%

6.6. Indikator 6: Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 1), dengan formula sebagai berikut: 岫Rencana – 岫Realisasi – Rencana岻岻 Rencana岻 xなどど%

6.7. Indikator 7: Pesentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina, dengan formula

sebagai berikut: Jumlah BUMD yang Berpredikat BaikJumlah BUMD yang Dibina xなどど%

6.8. Indikator 8: Pesentase BLUD yang kinerjanya minimal

Page 46: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

32

berpredikat baik dari BLUD yang dibina, dengan formula

sebagai berikut: Jumlah BLUD yang Berpredikat BaikJumlah BLUD yang Dibina などど%

7. Sasaran Program 7: Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan

Intern Pemerintah Daerah.

7.1. Indikator 1: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3), dengan formula sebagai berikut: Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ �堅剣懸�券嫌�岫詣�懸�健 ぬ岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ �堅剣懸�券嫌� xなどど%

7.2. Indikator 2: Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3), dengan formula sebagai

berikut: Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠岫詣�懸�健 ぬ岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠 xなどど%

7.3. Indikator 3: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level

2), dengan formula sebagai berikut: Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ �堅剣懸�券嫌�岫詣�懸�健 に岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ �堅剣懸�券嫌� xなどど%

7.4. Indikator 4: Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 2) dengan formula sebagai

berikut: Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠岫詣�懸�健 に岻Jumlah ���� ��兼�堅�券建欠ℎ 計欠決憲喧欠建�券/計剣建欠 xなどど%

7.5. Indikator 5: Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1), dengan formula sebagai berikut: 岫Rencana – 岫Realisasi – Rencana岻岻 Rencana岻 xなどど%

7.6. Indikator 6: Kapabilitas Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 1) dengan formula sebagai berikut:

岫Rencana – 岫Realisasi – Rencana岻岻 Rencana岻 xなどど%

2. Sistem Pengumpulan Data Kinerja

Sistem

Pengumpulan Data Kinerja

Penyusunan serta pengembangan sistem pengumpulan

data kinerja pada Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

Page 47: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

33

diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat,

lengkap dan konsisten mengenai capaian kinerja dalam

rangka proses pengambilan keputusan bagi perbaikan

kinerja, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan

biaya dan manfaat serta efisiensi, keekonomisan dan

efektivitas.

Data kinerja yang digunakan telah ada dan dikembangkan

terus-menerus untuk mendapatkan data yang akurat dan

dapat dipertanggungjawabkan. Data tersebut diperoleh

melalui program Integrated Performance Management

System (IPMS), SKI, SIMA, Sistem Informasi Manajemen

Hasil Pengawasan (SIMHP), KM12, laporan bulanan dan

laporan lainnya yang kemudian dicocokkan dengan sumber

data dari bidang/bagian.

B. Sasaran Kinerja

Sasaran kinerja tahun 2017 terdiri dari 8 (delapan) sasaran

program dan 6 (enam) sasaran kegiatan, dimana 7 (tujuh)

sasaran program dan 4 (empat) sasaran kegiatan berfokus

pada program pengawasan sedangkan 1 (satu) sasaran

program dan 2 (dua) sasaran kegiatan berfokus pada

program dukungan pengawasan, dijelaskan sebagai berikut:

Page 48: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

34

PK 2017

Prog.

Pengawasan

Prog.

Dukungan Pengawasan

SP 4

Tersedianya

Dukungan Teknis

Kepuasan atas

Pelayanan Sekretariat Utama

SP 6

Meningkatnya

kualitas penerapan

SPIP Pemda/korporasi

SK 4

Tersedianya dukungan

manajemen dan

pelaksanaan tugas

teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan

SK 5

Termanfaatkannya Aset secara optimal

SK 3

Terlaksananya

asistensi dan penilaian

untuk meningkatkan

level maturitas

penyelenggaraan SPIP

di Provinsi/Kota/Kab

SK 1

Tersedianya Informasi

Hasil Pengawasan pada Perwakilan BPKP

SK 4

Terlaksananya Bimtek

dan penilaian

kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab

SP 7

Meningkatnya

kapabilitas pengawasan intern

Pemda

SP 1

Perbaikan

pengelolaan program

prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan negara

SP 2

Meningkatnya

efektivitas hasil

pengawasan keinvestigasian

SP 5

Meningkatnya

kepedulian K/L/P/K

dan masyarakat terhadap korupsi

SP 3

Meningkatnya

penyelesaian

hambatan

pelaksanaan

pembangunan nasional

SP 4

Meningkatnya

kualitas tata kelola

pemerintah dan

korporasi dalam pencegahan korupsi

SK 2

Terlaksananya

monitoring evaluasi

atas program prioritas

yang dilaksanakan di daerah

Page 49: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

35

PPrrooggrraamm PPeennggaawwaassaann

Tingkat keberhasilan program pengawasan tergambar

dalam 7 (tujuh) sasaran program, yaitu:

SP 1

Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan negara

Sasaran program tersebut didukung oleh 2 (dua) indikator

kinerja program sebagai berikut:

1.1. Perbaikan tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan program nasional,

dengan target sebesar 55%.

1.2. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern korporasi,

dengan target sebesar 55%.

SP 2

Meningkatnya efektivitas hasil pengawasan

keinvestigasian

Sasaran program tersebut didukung oleh 5 (lima) indikator

kinerja program sebagai berikut:

2.1. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan di persidangan, dengan target sebesar

40%.

2.2. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh APH, dengan target sebesar 70%.

2.3. Persentase hasil pengawasan keinvestigasian yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K, dengan target sebesar 60%.

2.4. Persentase hasil audit penyesuaian harga yang

dimanfaatkan oleh K/L/P/K, dengan target sebesar 0%.

2.5. Persentase hasil audit klaim yang dimanfaatkan oleh

K/L/P/Kdengan target sebesar 0%.

SP 3

Meningkatnya penyelesaian hambatan pelaksanaan

pembangunan nasional

Sasaran program tersebut didukung oleh 1 (satu) indikator

Page 50: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

36

kinerja program sebagai berikut:

33..11.. Persentase penyelesaian hambatan kelancaran

pembangunan, dengan target sebesar 70%.

SP 4

Meningkatnya kualitas tata kelola pemerintah dan korporasi

dalam pencegahan korupsi

Sasaran program tersebut didukung oleh 1 (satu) indikator

kinerja program sebagai berikut:

4.1. Persentase K/L/P/K yang mengimplementasikan FCP

(termasuk FRA), dengan target sebesar 50%.

SP 5

Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap

korupsi

Sasaran program tersebut didukung oleh 1 (satu) indikator

kinerja program sebagai berikut:

5.1. Persentase Komunitas Pembelajar Anti Korupsi (KPAK) yang

mengimplementasikan sistem pengaduan masyarakat,

dengan target sebesar 60%.

SP 6

Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

Sasaran program tersebut didukung oleh 8 (delapan)

indikator kinerja program sebagai berikut:

66..11.. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 3), dengan

target sebesar 100%.

66..22.. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3),

dengan target sebesar 38,46%.

66..33.. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 2), dengan

target sebesar 0%.

66..44.. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2),

dengan target sebesar 61,54%.

66..55.. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (Level 1), dengan

target sebesar 0%.

66..66.. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1),

dengan target sebesar 0%.

Page 51: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

37

66..77.. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dari BUMD yang dibina dengan target sebesar

33,33%.

66..88.. Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari

BLUD yang dibina dengan target sebesar 66,67%.

SP 7

Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Sasaran program tersebut didukung oleh 6 (enam) indikator

kinerja program sebagai berikut:

7.1. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3), dengan

target sebesar 100%.

7.2. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3),

dengan target sebesar 15,38%.

7.3. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2), dengan

target sebesar 0%.

7.4. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2),

dengan target sebesar 69,24%.

7.5. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1), dengan

target sebesar 0%.

7.6. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1),

dengan target sebesar 15,38%.

Untuk mendukung pencapaian 7 (tujuh) sasaran program

pengawasan, maka ditetapkan 4 (empat) sasaran kegiatan

yakni tersedianya informasi hasil pengawasan pada

Perwakilan BPKP.

SK 1

Tersedianya Informasi Hasil Pengawasan pada Perwakilan

BPKP

Tingkat keberhasilan kegiatan tersedianya informasi hasil

pengawasan pada perwakilan BPKP diukur atau tergambar

dalam 10 (sepuluh) indikator kinerja kegiatan, yaitu:

Page 52: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

38

1.1. Jumlah Laporan Hasil Audit dalam rangka

Penghitungan Kerugian Keuangan Negara

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 58.820.000

Hari Efektif Hari 235

Output Jumlah Laporan Laporan 3

1.2. Jumlah Laporan Pemberian Keterangan Ahli

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 18.440.000

Hari Efektif Hari 50

Output Jumlah Laporan Laporan 5

1.3. Jumlah Laporan Hasil Audit Investigatif

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 64.880.000

Hari Efektif Hari 170

Output Jumlah Laporan Laporan 2

1.4. Jumlah Laporan FCP

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Page 53: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

39

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 50.720.000

Hari Efektif Hari 150 Output Jumlah Laporan Laporan 2

1.5. Jumlah Laporan Hasil Audit Penyesuaian Harga

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 0

Hari Efektif Hari 0 Output Jumlah Laporan Laporan 0

1.6. Jumlah Laporan Hasil Audit Klaim

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 0

Hari Efektif Hari 0 Output Jumlah Laporan Laporan 0

1.7. Jumlah Laporan Evaluasi Hambatan Kelancaran

Pembangunan

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 22.494.844 Hari Efektif Hari 115

Output Jumlah Laporan Laporan 1

1.8. Jumlah Laporan Kajian Pengawasan

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

Page 54: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

40

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 33.680.000

Hari Efektif Hari 150

Output Jumlah Laporan Laporan 2

1.9. Jumlah Laporan Hasil Sosialisasi

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 26.500.000

Hari Efektif Hari 120

Output Jumlah Laporan Laporan 2

1.10. Jumlah laporan hasil pengawasan dalam rangka

pemberian rekomendasi strategis

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 0

Hari Efektif Hari 0 Output Jumlah Laporan Laporan 0

SK 2

Terlaksananya monitoring evaluasi atas program prioritas

yang dilaksanakan di daerah

Tingkat keberhasilan kegiatan terlaksananya monitoring

evaluasi atas program prioritas yang dilaksanakan di daerah

diukur atau tergambar dalam 1 (satu) indikator kinerja

kegiatan, yaitu:

1.11. Laporan Hasil Pengawasan BPKP Perwakilan

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

Page 55: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

41

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 931.014.930

Hari Efektif Hari 5.235 Output Jumlah Laporan Laporan 57

SK 3

Terlaksananya asistensi dan penilaian untuk

meningkatkan level maturitas penyelenggaraan SPIP di

Provinsi/Kota/Kab

Tingkat keberhasilan kegiatan terlaksananya asistensi dan

penilaian untuk meningkatkan level maturitas

penyelenggaraan SPIP di Provinsi/Kota/Kab diukur atau

tergambar dalam 2 (dua) indikator kinerja kegiatan, yaitu:

2.1. LHP Pembinaan SPIP BPKP Perwakilan

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 284.580.000 Hari Efektif Hari 1.290

Output Jumlah Laporan Laporan 18

2.2. Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda,

menyampaikan rekomendasi hasil asistensi dan

penilaian maturitas penyelenggaraan SPIP di

Provinsi/Kab/Kota

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan

mendukung pencapaian indikator kinerja ini adalah

sebagai berikut:

Page 56: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

42

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 0

Hari Efektif Hari 36 Output Jumlah Surat Surat 14

SK 3

Terlaksananya Bimtek dan penilaian kapabilitas APIP di

Provinsi/Kota/Kab

Tingkat keberhasilan kegiatan terlaksananya Bimtek dan

penilaian kapabilitas APIP di Provinsi/Kota/Kab diukur atau

tergambar dalam 2 (dua) indikator kinerja kegiatan, yaitu:

3.1. LHP Peningkatan Kapabilitas APIP BPKP Perwakilan

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan mendukung

pencapaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja

Input Dana Rp. 178.287.226 Hari Efektif Hari 758

Output Jumlah Laporan Laporan 11

3.2. Surat Kepala Perwakilan BPKP kepada Pemda,

menyampaikan rekomendasi hasil bimtek dan penilaian

kapabilitas APIP di Provinsi/Kab/Kota

Tahun 2017 indikator kinerja kegiatan ini ditargetkan

sebanyak 100%. Adapun kegiatan yang akan mendukung

pencapaian indikator kinerja ini adalah sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 0

Hari Efektif Hari 36 Output Jumlah Surat Surat 14

PPrrooggrraamm DDuukkuunnggaann PPeennggaawwaassaann

Tingkat keberhasilan program dukungan pengawasan diukur

atau tergambar dalam 1 (satu) sasaran program, yaitu:

Page 57: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

43

SP 8

Tersedianya Dukungan Teknis Kepuasan atas Pelayanan

Sekretariat Utama

Sasaran program tersebut didukung oleh 1 (satu) indikator

kinerja program yaitu Persepsi kepuasan layanan

Sekretariat Utama (skala likert 1-10), dengan target sebesar

7 skala likert.

Untuk mendukung pencapaian 1 (satu) sasaran program

dukungan pengawasan, maka ditetapkan 2 (dua) sasaran

kegiatan yakni tersedianya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan

layanan dan termanfaatkannya aset secara optimal.

SK 5

Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Tingkat keberhasilan kegiatan tersedianya dukungan

manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan diukur atau tergambar dalam 1

(satu) indikator kinerja kegiatan, yaitu Jumlah layanan

Dukungan Manajemen Perwakilan BPKP, dengan rincian

sebagai berikut:

Indikator Kinerja Satuan Target Kinerja Input Dana Rp. 12.664.732.00

Output Jumlah Laporan Laporan 80

SK 6

Termanfaatkannya Aset secara optimal

Pada Perjanjian Kinerja 2017 tidak terdapat target kinerja

pada sasaran kegiatan Termanfaatkannya Aset Secara

Optimal.

C. Anggaran Rencana Kinerja

Untuk melaksanakan kegiatan Tahun 2017, Perwakilan

BPKP Papua Barat mendapatkan dan merencanakan

Page 58: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

44

alokasi penggunaan dana sebesar Rp14.334.149.000,00

yang berasal dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran

(DIPA) Nomor: DIPA-089.01.2.689291/2017 tanggal 07

Desember 2016. Alokasi anggaran tersebut direncanakan

berdasarkan jumlah dan volume kegiatan yang ada dengan

mempertimbangkan plafon anggaran yang tersedia, dengan

rincian sebagai berikut:

No. Program Anggaran

( Rp )

1 Pelaksanaan Pengawasan Intern

Akuntabilitas Keuangan Negara dan

Pembinaan Penyelenggaraan SPIP

1.669.417.000,00

2 Dukungan Manajemen dan

Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP 12.043.749.000,00

3 Fasilitas Dukungan Manajemen

Perwakilan BPKP 620.983.000,00

4 Pengadaan dan Penyaluran Sarana

dan Prasarana -

Jumlah 14.334.149.000,00

D. SDM dan Sarana Penunjang Lainnya

SDM dan Sarana

Penunjang Lainnya

Pelaksanaan Rencana Kinerja tahun 2017 didukung dengan

sarana penunjang berupa Sumber Daya Manusia (SDM) dan

sarana prasarana penunjang lainnya, sebagia berikut:

1. Sumber Daya Manusia

1) Keadaan Pegawai

Posisi

Pegawai Posisi pegawai Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat per

31 Desember 2016 sebagai berikut:

Page 59: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

45

No. Jenjang Jabatan

Posisi per Mutasi 2016

Posisi per

31/12/2015 31/12/2016

(Orang) Tambah Kurang (Orang)

I. Struktural 4 - - 4

1. Eselon II 1 - - 1

2. Eselon III 1 - - 1

3. Eselon IV 2 1 1 2

II. Fungsional 71 25 27 69

A. Fungsional Auditor 62 25 26 61

1. Korwas 5 3 3 5

2. Auditor Madya 9 - 1 8

3. Auditor Muda 7 - 2 5

4. Auditor Pertama 16 20 - 36

5. Auditor Penyelia 2 - - 2

6. Auditor Pelaksana 3 1 1 3

7. Auditor Pelak. Lanjutan 1 1 - 2

8.Calon Auditor Pratama 19 - 19 -

9.Calon Auditor Pelaksana - - - -

B. Fungsional Tertentu Lainnya 4 - 1 3

1. Analis Kepegawaian Terampil - - - -

2. Arsiparis Penyelia 1 - - 1

3. Pranata Komputer Terampil - - - -

a. Pengelola BMN dan BP 1 - 1 -

b. Bendahara

Pengeluaran 1 - - 1

c. Verifikator Keuangan 1 - - 1

III. Fungsional Umum 5 - - 5

1. Fungsional Umum 5 - - 5

Jumlah 75 25 27 73

2. Sarana Penunjang

1) Gedung Kantor

Gedung Kantor

Gedung kantor yang dimiliki oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat seluas 700 m2, terletak di Jalan Angkasa

Mulyono, Amban Manokwari. Fasilitas gedung kantor sudah

cukup memadai.

Page 60: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

46

2) Rumah Dinas

Rumah Dinas

Rumah dinas (Rumah Dinas Gol II tipe D Permanen) yang

dimiliki oleh Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat per 31

Desember 2017 seluruhnya berjumlah 2 unit yang berlokasi di

Manokwari dengan total nilai sebesar Rp306.378.550,00.

3) Kendaraan Dinas

Jumlah kendaraan dinas pada tahun 2017 mengalami

penambahan sebanyak 1 buah minibus Toyota Kijang Inova

jika dibandingkan dengan jumlah kendaraan dinas tahun

2016.

Saldo nilai kendaraan dinas yang dimiliki oleh Perwakilan

BPKP Propinsi Papua Barat per 31 Desember 2016 adalah

sebesar Rp709.594.500,00.

4) Barang Inventaris

Barang Inventaris Barang inventaris yang dimiliki oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Papua Barat per 31 Desember 2016 seluruhnya telah

tercantum dalam Daftar Inventaris.

Saldo nilai barang inventaris per 31 Desember 2016 selain

tanah, bangunan dan kendaraan dinas sesuai dengan Laporan

Barang Milik Negara tahun 2016 sebesar Rp1.884.538.403,00,

dengan jumlah kuantitas sebanyak 467 unit barang.

Jenis/Tipe Kendaraan Jumlah ( Unit )

Keterangan (Kondisi) Kendaraan Roda – 4

Minibus Toyota Kijang Inova

2 Baik

Minibus Daihatsu Terios 1 Baik

Kendaraan Roda – 2

- Honda Beat 2 Baik

- Honda Spacy 1 Baik

- Honda Supra 125 1 Baik

Sub Jumlah 7

Page 61: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

Rencana Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat Tahun 2017

47

BAB 4

ENUTUP

R

encana kinerja memberikan gambaran lebih

mendetail mengenai sasaran dan strategi

pencapaiannya yang memuat program dan kegiatan

yang akan dilaksanakan dalam satu tahun dalam

rangka mencapai sasaran yang telah ditetapkan dan didukung

dengan kebijakan yang berlaku. Indikator-indikator kinerja

sasaran dan kegiatan (berupa input, output, dan outcome)

dituangkan dalam dokumen ini sehingga diharapkan sasaran

dan kegiatan-kegiatan tersebut dapat diukur capaian

kinerjanya.

Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan Rencana Kinerja

Tahun 2017 ini hendaknya seluruh anggota organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Papua tetap memperhatikan

strategi pemecahan masalah yang telah dituangkan dalam

Laporan Kinerja (LKj) Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat

dan berkomitmen untuk mencapai kinerja semaksimal

mungkin.

Setelah akhir periode tahun anggaran 2017 pelaksanaan

kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat diukur dengan

rencana kinerja ini dan akan dituangkan dalam Laporan

Kinerja (LKj) Tahun 2017.

Page 62: TAHUN 2017 - BPKPbpkp.go.id/public/upload/unit/pabar/files/RENJA 2017 PABAR.pdfdan korporasi dalam pencegahan korupsi Meningkatnya kepedulian K/L/P/K dan masyarakat terhadap korupsi

BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERWAKILAN BPKP PROVINSI PAPUA BARAT Jalan Angkasa Mulyono, Amban – Manokwari

Telepon (0986) 2217087, Faksimile (0986) 2217088

Web: http://www.bpkp.go.id, email:[email protected]