Tahapan Pengolahan Data Dan Penyajian Data Besok
-
Upload
hadi-van-komink -
Category
Documents
-
view
167 -
download
6
description
Transcript of Tahapan Pengolahan Data Dan Penyajian Data Besok
TAHAPAN PENGOLAHAN DATA DAN PENYAJIAN DATA
OLEH:HADI WIRANATHA
1306306305005
MATERI EDITING DATA CODING (PEMBERIAN KODE PADA
DATA) TABULASI
EDITING DATAEditing adalah kegiatan yang dilaksanakan
setelah peneliti selesai menghimpun data di lapangan. Kegiatan ini menjadi penting karena kenyataannya bahwa data yang terhimpun kadang kala belum memenuhi harapan peneliti, ada diantaranya kurang atau terlewatkan, tumpang tindih, berlebihan bahkan terlupakan. Oleh karena itu, keadaan tersebut harus diperbaiki melalui editing ini. Biasanya editing dilakukan terhadap daftar-daftar pertanyaan yang disusun secara berstruktur dan diisi lewat wawancara formal.
Dalam editing hal-hal yang akan diteliti
Lengkapnya pengisian Keterbacaan tulisan Kejelasan makna jawaban Konsistensi jawaban satu sama lain Keseragaman satuan data
KESALAHAN DAN KEKURANGN INFORMASI YANG MENGGANGU Dengan cara mengembalikan ke survayor, apabila
survay lagi tidak mungkin dilakukan maka response yang tidak lengkap dapat diganti dengan missing value atau ditulis tidak menjawab.
Menyingkirkan hasil survay dengan jawaban yang tidak lengkap (apabila jumlahnya kecil dan sampel yang diambil besar).
Menyisihkan instrumen tersebut sebagai instrumen yang tak terpakai atau rusak.
Melakukan cek silang atau berkonsultasi dengan penelitian lain untuk mengecek kebenaran data yang terkumpul.
Coding (Pemberian Kode pada data)
Coding adalah usaha untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban para responden menurut macamnya. Dengan kata lain dapat disebutkan bahwa tujuan dari coding adalah untuk mengklasifikasikan jawaban-jawaban ke dalam kategori-kategori yang penting. Kumpulan dari kategori-kategori tersebut biasanya disebut coding frame. Klasifikasi itu dilakukan dengan jalan menandai masing-masing jawaban dengan kode tertentu, biasanya dalam bentuk angka.
Pengkodean data 1.Pengkodean terhadap Jawaban yang Berupa Angka. Contoh dari pemberian kode untuk jawaban yang berupa angka yaitu :
Apabila jawaban berupa angka tersebut terdapat dalam bentuk interval, maka perlu pengkodean sendiri. Perhatikan contoh berikut ini :
2.Pengkodean terhadap Jawaban dari Pertanyaan TertutupPertanyaan untuk mengetahui pendapat responden
3.Pengkodean terhadap Jawaban dari Pertanyaan Semi Terbuka. Perhatikan contoh pengkodean
4. Pengkodean terhadap Jawaban dari Pertanyaan TerbukaUntuk jenis ini, sebelum melakukan pengkodean,
peneliti harus membuat kategorisasi atas jawaban-jawaban dari pertanyaan terbuka ini karena variasi jawaban yang diperoleh barangkali cukup banyak. Untuk membuat kategori jawaban harus memerhatikan beberapa hal, yaitu :
A. Perbedaan kategori jawaban harus tegas, agar tidak tumpang tindih antara jawaban yang satu dengan jawaban yang lainnya.B. ika terdapat jawaban yang tidak sesuai dengan kategori yang sudah disusun, maka jawaban tersebut dikelompokkan dalam ‘lain-lain’. Namun persentase jawaban untuk ‘lain-lain’ harus kecil, karena jika terlampau tinggi banyak informasi yang terbuang.
contoh pengkodean :Bagaimanakah tanggapan Anda tentang
tayangan sinetron bertemakan percintaan remaja di televisi swasta di Indonesia?•Sangat baik, karena kita sedang butuh hiburan seperti itu.•Cukup baik.•Kurang baik, karena tidak layak ditonton anak-anak di bawah umur.•Tidak tahu.•Dibanding tahun lalu, sinetron seperti itu tahun ini sedikit meningkat.•Sinetron seperti itu terlalu sedikit, sehingga membosankan.•Perlu penambahan jumlah jam tayang untuk sinetron seperti itu.•Tidak memberi jawaban.Bentuk pengkodean berdasarkan kategori jawaban yang telah dibuat adalah sebagai berikut :
Tabulasi
Proses penghitungan frekuensi yang terbilang di dalam masing-masing kategori (seperti yang dibahas pada bagian dimuka) disebut tabulasi. Oleh karena itu hasil penghitungan demikian hampir selalu disajikan dalam bentuk tabel, maka istilah tabulasi seringkali disebut sebagai proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel. Tabulasi (dalam arti menyusun data ke dalam bentuk tabel) merupakan tahap lanjutan dalam rangkaian proses analisis data.
Kategori Frekuensi %
Bersih
Cukup
Kotor
Tidak dapat mengatakan
Tak bersedia menjawab
164
324
1.052
39
21
10,25
20,25
65,75
2,44
1,31
Jumlah 1.600 100,0
Tabel 1Hasil penilaian warga kota “Y” terhadap kebersihan kotanya
Sumber: Data Hipotesis
KategoriLama Menghuni
Jumlah-5 tahun 5-10 tahun 10 tahun +
Bersih
Cukup
Kotor
Tidak dapat
mengatakan
Tak bersedia
menjawab
102
72
56
12
3
47
167
334
18
8
15
85
662
9
10
164
324
1.052
39
21
Jumlah 245 574 781 1.600
Tabel 2Hasil penilaian warga kota terhadap kotanya menurut lamanya menghuni kota “Y”
Sumber: Data Hipotesis
SESI DISKUSI