Tahap Preparasi Inlay Onlay GungIs

7
Prinsip-prinsip Preparasi Untuk pembuatan restorasi rigid preparasi dinding tegaknya idealnya sejajar. Terbentuknya undercut harus dihindari. Upaya yang dilakukan adalah meminimalkan kemiringan dinding, sudut kemiringan dinding diantara dua dinding tegak berhadapan yang dianggap memadai adalah sebesar 6 0 , dengan perkataan lain setiap dinding tegak membuat sudut 3 0 dengan sumbu panjang gigi. Dalam praktek kemiringan tersebut tidak realistis sehingga toleransi sudut diantara dua dinding yang dianggap memadai adalah 10 0 . Tahap Preparasi Inlay Logam 1. Syarat umum preparasi inlay logam: outline form, retention form, resistance form. Tahap pertama preparasi adalah memperoleh akses ke dentin karies. Jika akses telah diperoleh, kavitas bisa dilebarkan ke arah buko-palatal sampai dicapai pertautan enamel dentin yang sehat. Lalu pembuatan keyway untuk retensi berbentuk dove tail pada kavitas aproksimal. Membuat bentukan boks aproksimal. Pembuangan karies dalam. 2. Dinding kavitas bentuk box atau divergen 3-5 0 3. Tidak ada undercut

description

Tahap preparasi restorasi rigid inlay onlay

Transcript of Tahap Preparasi Inlay Onlay GungIs

Prinsip-prinsip PreparasiUntuk pembuatan restorasi rigid preparasi dinding tegaknya idealnya sejajar. Terbentuknya undercut harus dihindari. Upaya yang dilakukan adalah meminimalkan kemiringan dinding, sudut kemiringan dinding diantara dua dinding tegak berhadapan yang dianggap memadai adalah sebesar 60, dengan perkataan lain setiap dinding tegak membuat sudut 30 dengan sumbu panjang gigi. Dalam praktek kemiringan tersebut tidak realistis sehingga toleransi sudut diantara dua dinding yang dianggap memadai adalah 100.

Tahap Preparasi Inlay Logam1. Syarat umum preparasi inlay logam: outline form, retention form, resistance form. Tahap pertama preparasi adalah memperoleh akses ke dentin karies. Jika akses telah diperoleh, kavitas bisa dilebarkan ke arah buko-palatal sampai dicapai pertautan enamel dentin yang sehat. Lalu pembuatan keyway untuk retensi berbentuk dove tail pada kavitas aproksimal. Membuat bentukan boks aproksimal. Pembuangan karies dalam.2. Dinding kavitas bentuk box atau divergen 3-503. Tidak ada undercut4. Kedalaman kavitas 1,5 mm5. Bevel pada cavo surface enamel margin (bevel sudut 450) pada tepi logamFungsi bevel: Menambah retensi Mendapatkan adaptasi yang baik Tepi inlay dapat diburnish6. Isthmus 1/3 atau < 1/3 antar cusp7. Perlindungan tonjol (pengasahan 0,5-1,5 mm)8. Sudut internal tajan9. Garis sudut axio pulpa dibevel (membulat) Retensi utama inlay logam didapatkan dari gesekan antara dinding kavitas (frictional retention)Retensi tambahan berasal dari:1. Line angle tajam pada alas kavitas2. Outline form kavitas yang sempit dan bersudut tajam3. Pinhole4. Semen5. Reserve bevel pada gingival axial line angle6. Short bevel pada cavo surface line angle7. Bentukan dove tail

Tahap Preparasi Inlay Resin Komposit1. Buang semua jaringan karies atau bahan tumpatan yang lama2. Preparasi dengan membentuk dinding kavitas 5-100 divergen ke oklusal3. Seluruh dinding kavitas dihaluskan dengan dasar kavitas rata, semua sudut kavitas dibuat membulat (internal line angle membulat)4. Bentuk resistensi didapat dari preparasi bentuk boks dengan sudut yang bulat5. Pembuatan groove tidak dilakukan6. Retensi dan resistensi didapat dari perlekatan di enamel dan dentin7. Tidak dilakukan pembuatan bevel pada permukaan oklual8. Margin gingival tidak dilakukan bevel atau chamfer9. Cavosurface margin tidak boleh kurang dari 900 dan harus ditempatkan bebas dari tekanan oklusal10. Dibutuhkan ketebalan minimal 2 mm agar didapatkan kekuatan bahan komposit11. Lebar isthmus 1-1,5 mm dan lebar dinding gingival 1-1,5 mm

a. Teknik DirectInlay/onlay dengan teknik direk intraoral1. Pemilihan warna2. Setelah preparasi kavitas kemudian melapisi dinding kavitas dengan lubricant larut air3. Menempatkan matrix band dan wedge4. Tumpat resin komposit secara berlapis dengan ketebalan 2 mm, lakukan polimerisasi. Perbaiki dengan bur bentukan pit dan fissure serta margin5. Buka matriks dan wedge6. Inlay komposit dilepas dengan eskavator atau sonde. Perhatikan daerah undercut diperbaiki dengan bur7. Lakukan polimerisasi akhir dengan alat khusus (Post cure). Post curing dilakukan dengan unit processing inlay (temperature minimum 1100 selama 7 menit). Unit oven panas atau sinar panas atau autoclave juga dapat digunakan8. Trial inlay pada kavitas, periksa kontak interproksimal, oklusi dan adaptasi9. Penyemenan dengan semen resin

b. Teknik Direct-IndirectLangkah langkah pembuatan inlay/onlay komposit dengan teknik direct-indirect:1. Pemilihan warna2. Setelah prepatasi, dilakukan pencetakan3. Hasil cetakan diisi dengan stone gips untuk model kerja dalam waktu yang singkat4. Aplikasikan separator pada model, kemudian resin komposit diletakkan selapis demi selapis dengan ketebalan 2 mm kemudian disinar5. Lepaskan inlay dari model kerja, rapikan seluruh tepi dan perbaiki anatominya (perhatikan kontak proksimal)6. Lakukan polimerisasi akhir dengan alat khusus (post cure)7. Dilakukan prosedur penyemenan dengan menggunakan semen resin

c. Teknik IndirectLangkah-langkah pekerjaan inlay/onlay komposit indirect: Kunjungan I1. Pemilihan warna2. Preparasi kavitas3. Pencetakan kemudian di cor untuk model kerja4. Insersi inlay sementara, model kerja dikirim ke lab Kunjungan II1. Tumpatan sementara dibuka, kavitas dibersihkan2. Dilakukan trial resin komposit dengan memperhatikan adaptasi dan oklusi3. Dilakukan prosedur penyemenan dengan menggunakan semen resin

Inlay PorselenTeknik preparasi1. Pengurangan oklusal 1,5 sampai 2,0 mm2. Pengurangan cusp fungsional 1,5-2,0 mm, pengurangan cusp non fungsional 1,5 mm3. Sisa jaringan gigi yang tersisa minimum 2,0-2,5 mm4. Internal atau eksternal line angle membulat5. Dinding vertikal kavitas utama yang hampir sejajar dan divergen 50-1006. Lebar minimum area isthmus 2,0 mm7. Tanpa bevelInlay Porselen Fused to MetalTeknik preparasi1. Dinding kavitas tegak atau divergen 30 sampai 502. Tidak ada undercut3. Internal line angle tajam4. Eksternal line angle membulat5. Retensi dovetail, isthmus 1/3 atau < 1/3 antar puncak tonjol6. Ketebalan restorasi 2,5 mm

Widyowati, drg. Ekiyantini. Restorasi Rigid Inlay/Onlay. Bagian Konservasi Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember.Ford, T.R. Pitt. 1993. The Restoration of Teeth. Jakarta: EGC.