TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI LAHAN · PDF fileKutipan pasal 113 (1) ... pada Usaha...
Transcript of TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI LAHAN · PDF fileKutipan pasal 113 (1) ... pada Usaha...
TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI LAHAN
BASAH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
SUMATERA SELATAN
Penulis:
Hengki Siahaan
Agus Sumadi
Editor:
Harbagung
Mamat Rahmat
Disain Sampul dan Tata Letak:
Hendra Priatna
Hak Penerbitan ada pada Penerbit Universitas Muhammadiyah Palembang
Jl. Jenderal A. Yani 13 Ulu Palembang
Phone: 0711-514103, Fax : 0711-514103/08127833088
Email: [email protected]
Cetakan Pertama, November 2016
ISBN: 978-602-6875-30-3
Diterbitkan oleh:
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
Anggota IKAPI No: 005/SMS/2005
Sanksi pelanggaran pasal 113 UU No. 28 Tahun 2014 tentang hak cipta, sebagaimana yang telah
diatur dan diubah dari UU nomor : 19 tahun 2002, bahwa :
Kutipan pasal 113
(1) Setiap orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagai mana
dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf 1 untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidanan denda paling banyak Rp.
100.000.000,- (seratus juta rupiah)
(2) Setiap orang yang dengan tanpa hak/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta
melakukan pelanggaran hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1)
huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk penggunaan secara komersial dipidana
dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
(3) Setiap orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin pencipta atau pemegang hak cipta
melakukan penggandaan hak ekonomi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1)
huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk penggunaan secara komersial dipidana dengan
pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp.
1.000.000.000,- (satu miliar rupiah)
(4) Setiap orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan
dalam bentuk pembajakan, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun
dan/atau pidana denda paling banyak Rp. 4.000.000.000,- (empat miliar rupiah)
TABEL TEGAKAN HUTAN TANAMAN INDUSTRI LAHAN
BASAH DI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR
SUMATERA SELATAN
Penulis
HENGKI SIAHAAN
AGUS SUMADI
Editor
HARBAGUNG
MAMAT RAHMAT
Universitas Muhammadiyah Palembang
2016
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel iii
KATA PENGANTAR
Kelestarian pengelolaan hutan tanaman harus didukung dengan
perencanaan yang baik pada tingkat manajemen tapak. Perencanaan pada
tingkat tapak membutuhkan berbagai informasi dalam bentuk perangkat
pengelolaan, yang salah satu bentuk dari perangkat tersebut adalah
informasi pertumbuhan dan hasil dari jenis tanaman/tegakan yang
dikelola. Informasi pertumbuhan dan hasil tersebut dapat berbentuk tabel
tegakan maupun berbentuk model pertumbuhan/ hasil.
Sesuai dengan kebijakan Pemerintah yang tertuang dalam
Peraturan Menteri Kehutanan No. P.30/Menhut-II/2014 tentang
Inventarisasi Hutan Menyeluruh Berkala (IHMB) dan Rencana Kerja
pada Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Industri
(RKUPHHK-HTI) yang dijabarkan dalam Peraturan Direktur Jenderal
Bina Usaha Kehutanan No. P.7/VI-BUHT/2014 tentang Pedoman
Penyusunan, Penilaian dan Persetujuan RKUPHHK-HTI, perusahaan
pemegang IUPHHK-HTI diwajibkan melibatkan institusi penelitian dan
perguruan tinggi dalam penyusunan tabel tegakan. Berkenaan dengan hal
tersebut, Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (BP2LHK) Palembang telah menjalankan amanah peraturan
tersebut dalam bentuk kegiatan bimbingan teknis dalam rangka
penyusunan Tabel Tegakan di tiga perusahaan pemegang ijin IUPHHK-
HTI di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan, yaitu di PT.
Sebangun Bumi Andalas Wood Industries (SBA WI), PT. Bumi Mekar
Hijau (BMH), dan PT. Bumi Andalas Permai (BAP).
Tabel Tegakan disusun untuk hutan tanaman industri jenis Acacia
crassicarpa dan Acacia mangium yang dikembangkan pada lahan basah.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel iv
Tabel tersebut disusun secara terpisah untuk masing-masing jenis, tipe
lahan, dan lokasi pengembangan. Tipe lahan pada ketiga areal konsesi
perusahaan tersebut terdiri atas tiga tipe, yaitu marine clay, gambut
dangkal (kedalaman < 1 meter) dan gambut dalam (kedalaman >1 meter)
yang selanjutnya dikategorikan ke dalam kelas kesesuaian lahan IV, VI,
dan VII.
Kami berharap semoga Tabel Tegakan ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, baik pemerintah, akademisi, maupun dunia usaha. Khusus
bagi ketiga perusahaan pemegang ijin IUPHHK-HTI di Kabupaten Ogan
Komering Ilir, Sumatera Selatan, semoga Tabel Tegakan ini dapat
membantu dalam menyusun perencanaan pengelolaan HTI pada tingkat
tapak.
Palembang, November 2016
Kepala Balai Litbang Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Palembang,
Ir. Choirul Ahmad, ME.
NIP. 196701291994031007
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................. 3
II. KONDISI LAHAN DAN PEMILIHAN JENIS TANAMAN ......... 5
A. Letak dan Luas Areal ........................................................... 5
B. Kondisi Tanah dan Ekosistem ............................................. 5
C. Penilaian Kualitas Lahan dan Pemilihan Jenis .................... 6
III. PEMBUATAN DAN PENGUKURAN PETAK UKUR .................. 11
A. Pembuatan dan Lokasi PUP ................................................. 11
B. Pengumpulan Data ............................................................... 12
C. Penyusunan Model Pertumbuhan ........................................ 12
D. Pengujian dan Validasi Model Hasil Tegakan ..................... 13
E. Penyusunan Tabel Tegakan ................................................. 14
IV. MODEL HASIL TEGAKAN ............................................................ 15
A. IUPHHK-HTI PT. SBA WI .................................................. 15
B. IUPHHK-HTI PT. BAP ........................................................ 19
C. IUPHHK-HTI PT. BMH ....................................................... 23
V. TABEL TEGAKAN .......................................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 31
LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................ 33
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel vi
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah
di Kabupaten OKI, Sumatera Selatan 1
BAB. I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI) merupakan upaya
strategis untuk memenuhi bahan baku bagi industri berbasis kayu,
terutama industri pulp dan kertas, sehingga secara simultan dapat
mengurangi tekanan terhadap hutan alam yang saat ini telah mengalami
deplesi. Berdasarkan Statistik Kehutanan Tahun 2014, luas hutan
tanaman di Indonesia baru mencapai 5.042.400 ha dan di Sumatera
Selatan baru mencapai 555.600 ha (KLHK, 2015), sehingga berbagai
upaya masih diperlukan untuk meningkatkan realisasi pembangunan
hutan tanaman di Indonesia termasuk di Provinsi Sumatera Selatan.
Keberhasilan pembangunan HTI sangat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, salah satunya adalah ketersediaan informasi pertumbuhan dan
hasil (growth and yield) dari jenis-jenis hutan tanaman yang
dikembangkan (Krisnawati, 2007; Harbagung, 2010). Perencanaan
pembangunan HTI yang didasarkan atas informasi pertumbuhan yang
akurat sangat diperlukan dalam pencapaian pengelolaan hutan secara
lestari.
Penyusunan informasi pertumbuhan dilakukan berdasarkan
serangkaian pengumpulan data pertumbuhan tanaman dalam bentuk plot-
plot pengukuran sementara dan plot-plot pengukuran yang bersifat serial
atau lebih dikenal sebagai Petak Ukur Permanen (PUP). Dari data
pertumbuhan yang dikumpulkan secara series pada berbagai tipe tapak
dan rezim pengelolaan dapat diperoleh informasi pertumbuhan tanaman
yang akurat dan terandalkan.
Tabel Tegakan Hutan Tanaman Industri Lahan Basah di Kabupaten OKI, Provinsi Sumsel 2
Informasi pertumbuhan hutan tanaman dapat disajikan dal