TABEL-PENDIDIKAN

6
Nama : GUGUS (F1231141014) Prodi : Pendidikan Sejarah Mata Kuliah : Sejarah Pendidikan Hari / Tanggal : Senin, 30 Maret 2015 Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Mashudi, M.Pd TABEL JENIS - JENIS PENDIDIKAN DARI ZAMAN KE ZAMAN Zaman Pendidikan Model Pendidikan Pendidikan pada zaman Hindu Budha Pengelola pendidikan oleh kaum Brahmana dari tingkat dasar samapai dengan tingkat tinggi. Bersifat tidak formal, dimana murid dapat berpindah-pindah guru. Kaum bangsawan biasanya mengundang guru untuk mengajar anak-anaknya di istana, ada juga yang menyuruh anak-anaknya pergi ke guru-guru tertentu. Pendidikan kejuruan atau keterampilan dilakukan secara turun temurun melalui jalur kastanya masing-masing. Pendidikan pada zaman Islam Pendidikan dilaksanakan di Langgar dan di Pesantren. Kelemahan pendidikan di Langgar adalah tidak adanya kurikulum, kurangnya sarana dan 1

description

Pendidikan

Transcript of TABEL-PENDIDIKAN

Nama : GUGUS (F1231141014)Prodi : Pendidikan SejarahMata Kuliah : Sejarah Pendidikan Hari / Tanggal : Senin, 30 Maret 2015Dosen Pengampu : Prof. Dr. H. Mashudi, M.Pd

TABEL JENIS - JENIS PENDIDIKAN DARI ZAMAN KE ZAMAN

Zaman PendidikanModel Pendidikan

Pendidikan pada zaman Hindu Budha

Pengelola pendidikan oleh kaum Brahmana dari tingkat dasar samapai dengan tingkat tinggi. Bersifat tidak formal, dimana murid dapat berpindah-pindah guru. Kaum bangsawan biasanya mengundang guru untuk mengajar anak-anaknya di istana, ada juga yang menyuruh anak-anaknya pergi ke guru-guru tertentu. Pendidikan kejuruan atau keterampilan dilakukan secara turun temurun melalui jalur kastanya masing-masing.

Pendidikan pada zaman Islam Pendidikan dilaksanakan di Langgar dan di Pesantren. Kelemahan pendidikan di Langgar adalah tidak adanya kurikulum, kurangnya sarana dan prasarana, guru kurang mendalami nilai-nilai agama islam. Kelebihannya adalah menanamkan sedini mungkin tentang tata cara hidup secara islam, menanamkan kedisiplinan sikap dan moral anak sejak dini, meningkatkan keimanan dan ketakwaan. Ciri-ciri pokok untuk mengenal pendidikan dipesantren adalah pondok, masjid, pengajaran kitab klasik, santri, para santri. Asas yang diterapkan dipesantren adalah kebijaksanaan, bebas terpimpin, mandiri, kebersamaan, hubungan guru, santri, orang tua, dan masyarakat, kemampuan diri sendiri, sederhana, metode pengajaran khas, ibadah.

Pendidikan pada zaman Portugis Metode yang dipergunakannya berupa ceramah, menghapal, mengkaji ulang pekerjaan. Ciri-ciri pendidikannya adalah, yang memberikan pelajaran biasanya dipanggil pastur atau pendeta. Metode yang diajarkan bersifat ceramah, menghapal, mengkaji ulang pekerjaan. Waktu belajar pada hari minggu. Bersifat klasikal.

Pendidikan pada zaman Belanda Pendidikannya bercorak keagamaan (Kristen Protestan) System pendidikannya berupa pendidikan dasar, sekolah latin, sekolah seminari, akademi pelayanan, sekolah cina, pendidikan islam. Untuk pendidikan islam sendiri pendidikannya relative telah mapan. Pendidikan islam pada masa ini terbagi menjadi 3 yaitu sistem pendidikan peralihan Hindu Islam, sistem pendidikan surau (langgar), system pendidikan pesantren

Pendidikan pada zaman Jepang Dijadikannya bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi pengantar pendidikan menggantikan bahsasa Belanda. Adanya integrasi sisitem pendidikan dengan dihapusnya sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial pada era penjajahan zaman Belanda. Pendidikan dasar (kokumin gakko / sekolah rakyat) lama studi yaitu 6 tahun. Pendidikan lanjutan terdiri dari shoto chu gakko (sekolah menengah pertama) dengan lama studi 3 tahun dan koto chu gakko (sekolah menengah tinggi) juga dengan lama studi 3 tahun. Pendidikan kejuruan mencakup sekolah lanjutan bersifat vokasional antara lain dibidang pertukangan, pelayaran, pendidikan, teknik, dan pertanian. Pendidikan tinggi. Jepang juga memandang perlu melatih guru-guru agar memiliki keseragaman pengertian tentang maksud dan tujuan pemerintahannya. Materi pokok dalam latihan tersebut antara lain, indoktrinasi ideology hakko ichiu, Nippon seisyin yaitu latihan kemileteran dan semangat jepang, bahasa sejarah dan adat-istiadat jepang, ilmu bumi dengan perspektif geopolitics, olah raga dan nyanyian jepang. Jepang mewajibkan bagi setiap siswa untuk rutin melakukan beberapa aktifitas yaitu, menyanyikan lagu kebangsaan jepang kimigayo setiap pagi, mengibarkan bendera jepang hinomura dan menghormat kaisar jepang Tenno Heika setiap pagi, setiap pagi mereka harus melakuakan taiso senam jepang, setiap pagi mereka juga harus melakukan dai toa bersumpah setia kepada cita-cita asia raya, melakukan latihan fisik dan militer, menjadikan bahasa Indonesia sebagai pengantar dalam pendidikan, bahasa jepang menjadi bahasa yang juga wajib di ajarkan. Sementara itu terhadap pendidikan islam, jepang mengambil beberapa kebijakan antara lain, mengubah kantor voor islamistische zaken pada masa belanda yang dipimpin oleh kaum orientalis menjadi sumubi yang dipimpin oleh tokoh islam sendiri yakni K.H. Hasyim Asyari, pondok pesantren sering mendapat kunjungan dan bantuan pemerintah jepang, mengizinkan pembentukan barisan hizbullah yang mengajarkan latihan dasar seni kemileteran bagi pemuda islam dibawah pimpinan K.H. Zainal Arifin, mengizinkan berdirinya sekolah tinggi islam di Jakarta dibawah asuhan K.H. Wahid Hasyim, Kahar Muzakkir dan Bung Hatta, diizinkannya ulama dan pemimpin nasionalis membentuk barisan pembela tanah air (PETA) yang belakangan menjadi cikal-bakal TNI dizaman kemerdekaan, diizinkannya Majelis islam Ala Indonesia (MIAI) terus beroperasi sekalipun kemudian dibubarkan dan diganti dengan Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi) yang menyertakan dua ormas besar Islam Muhammadiyah dan NU.

1