taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

32
8 T Edisi XLIII / Juli - September| 2018 TAAT ATURAN JALAN BERTAHAN Jalan Mantap, Ekonomi Lancar

Transcript of taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

Page 1: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

8 T

Edisi XLIII / Juli - September| 2018

taat aturanjalan bertahan

Jalan Mantap, Ekonomi Lancar

Page 2: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

inb

ox

LApORAn UTAMA4

Jalan dan Upaya Pertahankan Usianya

Air dan Bencana Alam Perusak Utama Jalan

8

pERISTIWA

pROFIL

WAWASAn

SEJEnAK

18 Prioritaskan Realisasi Perpres Bandung Raya

20 Mantapkan Pengadaan Jasa Konstruksi

12 “Jabar Juara, Bekerja untuk Indonesia”

14 Peringatan Kemerdekaan Harus Dimaknai

15 Perbaiki Bawah Jembatan Cipangmingkis Agar Tak Terkikis

Kebijakan Pembangunan Terowongan di Indonesia 28

Istiqomah dalam Hijrah 30

Kondusifitas Buat Ekonomi Jabar di Atas

10

12

12

Roller Barrier Minimalkan Kecelakaan

Agar Dimengerti danTak Terjerat Korupsi

Keinginan Geluti Pertanian yang Berbelok Jalan

Ruhiyat, ST, MTKepala UPTD Wilayah II

Sukabumi

Menata Citarum Kembali Harum 26

Pengarah:Plt. Kepala Dinas Bina Marga dan

Penataan RuangEddy Nasution.

Penanggung jawab:Sekretaris Dinas Bina Marga dan

Penataan RuangDrs. Satrio, M.Si.

Pemimpin Redaksi:Sekretaris Dinas Bina Marga dan

Penataan RuangDrs. Satrio, M.Si.

Sekretaris:Kepala Sub Bagian Kepegawaian

dan UmumRahayu K. Soewignya, SE

Narasumber:R. Asep Achmad Muhyidin ST., MT.

Ir. Barmansyah Bursjah M.Si.Ir. Gumilang, MT. Drs. Satrio, M.Si.

Ir. Agus Hendrarto, MM.Yongga Bhakti, ST., MT.Agus Budiono, ST., MM.

Agus Salim ST., MT. Bambang Sulistiabudi, ST., MM.

Aseng Supriatna, ST., M.Si.Imansyah, ST., MM.

Redaktur Pelaksana:Adnan Guntara, ST., MT

M. Aswal, ST., MT.Hendra Wardhana, ST., MT.Koresponden/Fotografer:

Galih, Sukarna

Sirkulasi/Umum:Endang Cahyana, Hari A. Sumirat

Operator Komputer:Andri S.

Alamat Redaksi:Jl. Asia Afrika no. 79 Bandung.

Telp. (022) 423 1602 (022) 423 1603 e-mail redaksi:

[email protected]

Page 3: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

Mang biMa ngageuing

Redaksi menerima tulisan orisinil (artikel,cerpen, dan lain-lain), hasil liputan atau foto dari semua keluarga besar Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang. Bila diperlukan, redaksi akan melakukan editing/koreksi sesuai

kebutuhan dan ketentuan yang ada. Semua artikel dapat dikirimkan ke Redaksi SiBiMa.

PemimPin baru

“M ang, kunaon eta panon meni cirambay? Kapireupeunan?” Si Abroh nyampeurkeun Mang Bima nu keur carindakdak di hareupeun patung setum.

“Urang mah sedih Broh, pamingpin urang nu balageur geus parangsiun,” tembal Mang Bima.

“Beuh, ai Mang Bima. Sugan teh aya papait nepi carindakdak kitu. Mang, pergantian pamingpin mah sudah ketentuan atuh, ada waktunya datang, ada waktunya pergi. Mamang jangan terbawa suasana, harusnya lebih optimis!” ceuk Si Abroh berapi-api.

“Naha Broh? Pan kita teh belum tahu atuh pemimpin yang baru itu kayak gimana orangnya?“ Tanya Mang Bima bari ngarempod.

“Ah Mang, ga usah kuatir atuh. Zaman sekarang mah informasi sudah banyak di medsos. Rekam jejak pemimpin bisa dilacak. Gubernur Jawa Barat yang sekarang, Pak M. Ridwan Kamil atau Kang Emil. Eta mah kids zaman now ge tos arapaleun,” ceuk Si Abroh panjang lebar.

“Iya yah, Kang Emil mah hasil karyanya juga sudah banyak di Kota Bandung dan bisa dinikmati semua warga,” lanjut Mang Bima.

“ Iya Mang, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar) kantor urang ayeuna pun, sudah ada pejabat (Pj) Kadis yang mengganti Kadis yang lama. Biar sementara, pengalamannya di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sudah puluhan tahun Mang. Jadi, sambil menunggu Kadis yang baru, dijamin DBMPR Jabar bakal selesai semua programnya di tahun 2018 ini,” tambah Si Abroh.

“Oh gitu ya Broh. Tapi ai posisi urang kira-kira masih aman ga ya kalo pemimpinnya baru?” Mang Bima nanya deui.

“Beuh, jadi Mamang teh sieun dipecat gara-gara pemimpinnya baru? Sebagai pegawai mah yang penting kerja yang bener. Hasilna mah gimana nanti we,” tembal Si Abroh bari ngaleos. v

3SiBiMa | Juli - September 2018

Page 4: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

Laporan

Utam

ajalan Dan uPaYa PertahanKan uSianYa

Jalan merupakan prasarana transportasi utama dalam mendukung pergerakan manusia atau barang. Sistem transportasi jalan memberikan kontribusi sangat penting terhadap sistem transportasi darat maupun sistem transportasi secara keseluruhan.

Foto. Internet

4 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 5: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

DaLaM Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004 pasal 1 ayat 4 dikatakan,

jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas yang berada pada permukaan tanah atau di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel.

Ketersediaan prasarana jalan sangat penting dalam mendukung berkembangnya suatu wilayah yang ditandai dengan lancarnya distribusi pergerakan manusia, barang, dan jasa, sehingga kegiatan perekonomian di wilayah tersebut menjadi lebih maju. Selain itu, jalan mendorong pertumbuhan sosial, budaya, dan stabilitas nasional serta menjadi upaya pemerataan dan penyebaran pembangunan.

Meskipun prasarana jalan satu sama lain saling terhubung, tapi aturan menyebutkan bahwa masing-masing jalan ada penanggung jawab yang mempunyai kewenangan untuk mengelolanya. Ada jalan nasional yang merupakan jalan arteri dan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antara ibu kota provinsi, lalu ada jalan strategis nasional, dan jalan tol.

Selanjutnya, jalan provinsi yang merupakan jalan kolektor dalam sistem jaringan jalan primer yang menghubungkan antara ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten/kota, dan jalan strategis provinsi. Sedangkan jalan kabupaten/kota merupakan jalan lokal dalam sistem jaringan jalan primer yang tidak termasuk jalan nasional dan jalan provinsi yang menghubungkan ibu kota kabupaten dengan pusat kegiatan lokal, antar-pusat kegiatan lokal, serta jalan umum dalam sistem jaringan jalan sekunder dalam wilayah kabupaten/kota dan jalan strategis kabupaten/kota.

Pada setiap ruas jalan, ada dinas terkait sebagai penanggung jawabnya. Dinas ini mempunyai kewenangan untuk melakukan pemeliharaan, rehabilitasi sampai pembuatan jalan. Di Provinsi Jawa Barat yang mempunyai kewenangan dan penanggung jawab terhadap infrastruktur jalan adalah Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DMBPR) Jabar.

Banjir Penghargaan BEgITU banyak yang dilakukan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat lewat DBMPR dalam memperbaiki /memelihara dan mengembangkan infrastruktur jalan. Aktivitasnya meliputi pembangunan, peningkatan, penggantian, serta rehabilitasi ratusan kilo meter jalan dan ribuan meter jembatan dengan dukungan dana yang setiap tahun meningkat.

Besarnya alokasi dana untuk jalan menandakan besarnya perhatian Pemprov Jawa Barat terhadap keberadaan jalan. Pasalnya, jalan memegang peran vital untuk mendukung perkembangan sektor-sektor lainnya.

Pengelolaan jalan di Jabar sendiri memperlihatkan peningkatan kinerja DBMPR Jabar. Hal ini ditandai dengan peningkatan kemantapan jalan, dari semula hanya 88,16 kini sudah mencapai 98,56.

Peningkatan kinerja penanganan jalan oleh Pemprov Jabar melalui DBMPR Jabar bahkan mendapatkan apresiasi positif Pemerintah Pusat. Sejumlah penghargaan diterima Pemprov Jabar terkait penanganan jalan.

Di antaranya Peringkat III PKPD (Penilaian Kinerja Pemerintah Daerah) Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Bidang Marga Tahun 2009 ; Peringkat II PKPD Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Bidang Marga Tahun 2010 ; Penghargaan Kementerian PU atas pembangunan Jalan Lingkar Nagreg. untuk mengatasi kemacetan pada koridor tengah Jawa ; Peringkat II PKPD Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Bidang Marga Tahun 2012 ; Peringkat I PKPD Bidang Pekerjaan Umum Sub Bidang Bidan Marga Tahun 2013.

Foto. Internet

5SiBiMa | Juli - September 2018

Page 6: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

Taati MSTagar Jalan Tak Lekas Rusak

UPaYa Pemprov Jabar melalui DBMPR Jabar untuk terus meningkatkan kemantapan jalan bakal sia-sia bila jalan tidak dipelihara dengan baik. Terlebih, kerusakan jalan akan mengakibatkan kerugian amat besar.

Berdasarkan penelitian, ada tiga penyebab dominan kerusakan jalan. Angkutan berat, air, dan bencana. Pertumbuhan pesat ekonomi mengakibatkan meningkatnya kebutuhan terhadap jasa transportasi

darat, khususnya angkutan barang. Di sisi lain, pengoperasian

kendaraan yang melebihi muatan maupun kendaraan berat seperti truk besar, angkutan peti kemas, dan lainnya telah menyebabkan kerusakan jalan. Kerusakan jalan mengakibatkan naiknya ongkos perjalanan, karena jalan terhambat, lalu lintas macet, dan pemakaian bahan bakar meningkat.

Pabrikan mobil sendiri seakan berlomba menciptakan kendaraan berat guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Kendaraan berat itu memungkinkan mengangkut barang melebihi muatan sumbu terberat dan dimensinya

melebihi ukuran maksimum yang ditetapkan. Kendaraan-kendaraan berat itu dapat mudah mengangkut barang melebihi tonasenya, karena didukung tenaga yang besar.

Di sisi lain, perencanaan konstruksi jalan didasarkan atas prakiraan beban lalu lintas yang melewatinya, dengan mengonversikannya menjadi satuan mobil penumpang (SMP), beban per roda kendaraan, dan jumlah beban roda kendaraan. Beban kumulatif lalu lintas itu menjadi masukan untuk memperhitungkan kekuatan lapis-lapis konstruksi jalan.

Satu Salah penyebab utama cepatnya kerusakan jalan adalah angkutan berat. Menurut teori, penambahan beban per roda kendaraan akan mengakibatkan tingkat kerusakan jalan pangkat 4. Sementara penambahan roda kendaraan akan sangat mempengaruhi umur layanan jalan. Kelebihan muatan melebihi dua kali lipat dari yang ditentukan akan memendekkan umur layanan jalan atau kerusakan sampai 16 kali lipat

Oleh karena itu, agar penggunaan jalan tertib, maka digunakan kelas jalan, yakni pengelompokan ruas jalan berdasarkan Muatan Sumber Terberat

(MST) yang diizinkan melewati jalan tersebut. Pembagiannya, Jalan Kelas 1, yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor, termasuk muatan dengan ukuran panjang tidak melebihi 18 meter, lebar 2,5 meter, dan MST tidak melebihi 10 ton.

Selanjutnya, Jalan kelas 2 , yaitu jalan arteri dan kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor, termasuk muatan dengan ukuran panjang tidak melebihi 12 meter, lebar 2,5 meter, dan MST 8 ton. Lalu, Jalan Kelas 3 Kolektor yang dapat dilalui kendaraan bermotor, termasuk muatan dengan ukuran panjang tidak melebihi 9 meter, lebar 2,1 meter , dan MST 8 ton.

Sesuai dengan fungsi jalan, maka untuk arteri yang merupakan jalan nasional, beban kendaraan yang boleh lewat 10 ton. Sedangkan untuk jalan kolektor yang masuk jalan provinsi beban maksimum yang ditetapkan adalah 8 ton.

Pengertian MST 8 ton bukan berarti beban yang diangkut kendaraan tak boleh melebihi 8 ton, tapi didasarkan pada jumlah sumbu kendaraan. Contohnya, untuk truk dengan sumbu tunggal, maka beban yang boleh diangkut kendaraan sebesar 12 ton (berat kendaraan dan muatan). Beban tersebut tersebar pada roda depan 4 ton dan roda belakang 8 ton.

Sedangkan untuk truk dengan sumbu ganda, beban yang bisa diangkut 21 ton, yang tersebar pada sumbu roda belakang 16 ton (masing-masing sumbu 8 ton) dan sumbu roda depan 5 ton.

Penyebab kerusakan jalan pada umumnya adalah beban kendaraan yang melewati kemampuan jalan secara berulang-ulang. Menurut teori, penambahan beban per roda kendaraan mengakibatkan tingkat kerusakan sebesar pangkat 4 serta rasio antara beban nyata yang bekerja dengan beban standar. Artinya, penambahan beban berakibat mengurangi umur layanan jalan jauh menjadi lebih pendek.

Lebih parahnya, perilaku pengguna jalan yang bersikap tidak harus mematuhi larangan ini dengan alasan efisiensi, sehingga mengangkut barang lebih dari seharusnya. Tetapi kalau aturan ini benar-benar dipahami malahan akhirnya tidak efisien, karena

‘‘Satu Salah penyebab utama cepatnya

kerusakan jalan adalah angkutan berat. Menurut teori, penambahan beban per roda

kendaraan akan mengakibatkan tingkat kerusakan jalan pangkat 4. Sementara

penambahan roda kendaraan akan sangat mempengaruhi umur layanan jalan.

Kelebihan muatan melebihi dua kali lipat dari yang ditentukan akan memendekkan

umur layanan jalan atau kerusakan sampai 16 kali lipat.

6 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 7: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

agaR jalan dijaga dan dipelihara bersama, pemerintah menyiapkan aturan pemberian sanksi bagi masyarakat dan pengguna jalan melalui UU No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Antara lain, “Untuk pengguna jalan yang melebihi muatan dapat dihukum dengan pidana kurungan paling lama 2 (dua) bulan atau denda paling banyak Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah).”

Sementara dalam UU No. 38 tahun 2004 tentang Jalan disebutkan, “Pihak yang merusak dan atau mengganggu fungsi jalan dapat dihukum dengan pidana penjara paling lama 18 (delapan belas) bulan atau denda paling banyak Rp 1.500.000.000 (satu miliar lima ratus juta rupiah).

Lantaran kerusakan jalan akan dirasakan semua pihak serta memakan biaya konstruksi dan biaya sosial sangat besar, maka peliharalah jalan dengan baik. v (aswal - wasu / DK)

Sanksi Rp 500 Ribu - Rp 1 Miliar

jalan cepat rusak. Akibatnya, biaya transportasi menjadi tinggi, karena kecepatan kendaraan menurun di jalan yang rusak. Kendaraan cepat rusak, karena guncangan, sehingga tidak stabil. Lantaran berjalan melambat, pemakaian BBM pun bertambah banyak.

Bagi pemerintah, jalan yang rusak lebih cepat dari umur pakai seharusnya jelas menjadi beban, karena harus menganggarkan dana lebih cepat untuk perbaikan. Padahal, pemeliharaan jalan membutuhkan anggaran cukup besar, apalagi jika harus membuat jalan baru.

Pemeliharaan 1 km jalan kabupaten/kota membutuhkan anggaran Rp 1 miliar. Bayangkan jika dilakukan untuk memelihara jalan provinsi atau nasional, anggaran yang dibutuhkan bakal jauh lebih besar. Untuk itu, diperlukan partisipasi masyarakat untuk memelihara jalan. Karena jika terjaga, umur teknis jalan akan tinggi. v (aswal - wasu / DK)

Foto. Internet

Foto. Internet

7SiBiMa | Juli - September 2018

Page 8: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

air Dan benCana alam PeruSaK utama jalan

S EPERTI diketahui, daya dukung tanah pada badan jalan sangat dipengaruhi oleh kandungan

air yang ada di dalam tanah tersebut. Jika kandungan air dalam tanah sudah melewati nilai optimumnya, maka daya dukung tanah akan menurun. Dalam kondisi jalan tersebut tetap dilewati kendaraan, maka terjadilah pelepasan ikatan antarbutiran pada tanah yang pada akhirnya menyebabkan permukaan jalan pecah dan amblas.

Suatu perkerasan jalan sekuat apa pun tanpa didukung fasilitas drainase yang bagus akan dengan mudah menurunkan kekuatannya sebagai akibat dari melemahnya kepadatan subgrain lapisan pondasi dan terurainya butiran agregat dari bahan pengikatnya.

Genangan air hujan akan melemahkan struktur perkerasan secara menyeluruh, sedangkan retak rambut pada lapisan permukaan suatu perkerasan bila tidak segera ditutup akan semakin membesar dan dimasuki air hujan, sehingga berdampak terurainya ikatan antarbutiran agregat dari bahan pengikatnya dan menjadikan kerusakan lebih besar.

Laporan UtamaDi samping angkutan berat, penyebab lain cepat rusaknya jalan adalah air dan bencana alam. Maka, tidak salah bila di kalangan ahli pembuat jalan ada ungkapan bahwa musuh jalan adalah air.

Foto. Internet8 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 9: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

Kerusakan jalan akan semakin cepat bertambah parah bila beban lalu lintasnya padat dan berat. Sistem drainase permukaan pada konstruksi jalan raya pada umumnya berfungsi untuk mengalirkan air hujan secepat mungkin ke luar dari permukaan jalan dan selanjutnya dialirkan pada saluran samping menuju saluran pembuangan akhir.

Drainase jalan hanya berfungsi membawa air dari permukaan jalan, bukan dari kawasan atau wilayah sekitarnya. Genangan air hujan akan melemahkan struktur perkerasan jalan tersebut, karena sekuat apa pun perkerasan jalan, namun bila tanpa didukung fasilitas drainase akan dengan mudah melemahkan kekuatannya.

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar) telah melaksanakan perencanaan matang dan pelaksanaan yang benar. Dalam merencanakan sistem drainase, ada 3 tahap proses, yaitu analisis hydrologi, perhitungan hydrolika, dan gambar rencana.

Tapi sebenarnya, permasalahan sistem drainase lebih banyak pada masalah non teknis, seperti faktor lingkungan, perilaku masyarakat, dan sampah. Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan serta menutup saluran air di mana diatasnya dipakai berjualan/berdagang, jalan akses, dan kebutuhan lainnya akan menyebabkan drainase tidak berfungsi optimal.

Analisis hydrologi didasarkan pada data curah hujan, topografi daerah, karakteristik daerah pengaliran serta frekuensi banjir rencana. Hasil analisis hydrologis adalah besarnya debit air yang harus ditampung pada drainase jalan. Selanjutnya, atas dasar debit air itulah dihitung dimensi drainase.

Permasalahannya, debit air pada sebagian ruas jalan sudah jauh meningkat dibandingkan dengan ketika ruas jalan tersebut dibangun. Hal ini karena koefisien pengaliran dipengaruhi oleh kondisi permukaan tanah yang sudah jauh berubah. Intensitas curah hujan meningkat, luas daerah pengaliran juga semakin besar, karena adanya perubahan guna lahan, sehingga air yang tidak terserap semakin besar.

Pada saat musin hujan, air tidak dapat ditampung oleh drainase yang ada. Akibatnya, air menggenangi permukaan badan jalan untuk jangka waktu yang cukup lama. Ini semua terjadi karena

pada saat jalan tersebut dibangun jumlah limpahan air hujan tidak sebesar saat ini.

Pada saat jalan dibangun, sekitar wilayah tersebut belum ada bangunan, sehingga air terserap tanah masih tinggi. Akibat perubahan guna lahan, maka air yang mengalir dan tidak terserap oleh tanah (run off) menjadi lebih tinggi. Begitu juga dengan kelakuan sebagian pengembang yang menjadikan kawasan sistem drainase jalan sebagai tempat mengalirkan air dari kawasan hunian mereka. Bahkan tidak hanya curah hujan, air limbah rumah tangga juga menyebabkan drainase jalan tidak berfungsi dengan sempurna.

Kerusakan jalan banyak ditemui pada pertokoan atau perkantoran yang terletak di sepanjang jalan. Umumnya, semua fasilitas dibuat setelah jalan

dibangun lengkap infrastrukturnya. Bahkan pada segmen tertentu dilengkapi dengan fasilitas pejalan kaki, sehingga ada ruang antara gedung, tempat parkir, dan jalan, termasuk bahu jalan.

Oleh pemilik toko/kantor dan rumah tinggal, saluran terbuka itu ditutup secara permanen dengan menggunakan beton semen masif untuk mempermudah akses ke luar masuk, sehingga perannya sebagai saluran terbuka berubah jadi saluran tertutup rapat.

Perubahan saluran menyebabkan saluran tidak berfungsi sama sekali, bahkan air permukaan pun tidak mempunyai kesempatan untuk mengalir ke saluran air tersebut. Pada akhirnya,

air tetap menggenang di permukaan jalan apabila curah hujan cukup lebat dan terjadilah banjir akibat air permukaan tak mengalir dan drainase dangkal karena sampah dibuang ke selokan.

Selain air, penyebab utama kerusakan jalan termasuk bencana alam serta faktor geologi, gempa bumi dan pelapukan batuan, faktor manusia, penambangan batu dan pasir di tebing, budi daya lahan di lereng, serta perambahan lahan untuk permukiman. Curah hujan besar sebenarnya tak masalah jika bukit dan gunung masih menyimpan banyak pepohonan, karena air diserap, sehingga tanah tak akan ambrol.

Karena penambangan, lereng menjadi rapuh, sehingga mudah ambrol dan mengenai jalan. Akibatnya, fungsi jaringan

akan mudah rusak. Jika semua pihak menjaga alam dengan tidak menebang pohon secara ilegal dan tetap melakukan penghijauan, maka bencana alam longsor tidak akan terjadi. Demikian pula saluran air jangan menjadi tempat penampungan sampah.

Memang ada hukum atau sanksi terhadap perilaku masyarakat yang menyebabkan kerusakan atau gangguan jalan, tapi masyarakat seperti tak peduli. Padahal, jika masyarakat mengetahui bahwa biaya membuat jalan itu mahal, maka pasti mereka akan sunguh-sungguh menjaga dan merawatnya bersama-sama.v (aswal – wawan / DK)

Foto. Internet

9SiBiMa | Juli - September 2018

Page 10: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

pE

RIS

TIW

A

KOnDuSiFitaS buat eKOnOmi jabar Di ataS

“Kondusifitas membuat Provinsi Jawa Barat mampu mencapai laju perekonomian di atas rata- rata nasional. Para investor tak ragu

berinvestasi di Jabar.” Demikian dikatakan Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Mochammad Iriawan, dalam sambutannya selaku

inspektur upacara peringatan kemerdekaan ke-73 RI tingkat Jabar di Lapangan gasibu, Jumat (17/8).

10 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 11: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

B ERKaT dukungan semua pihak pula, Jabar dapat menghadirkan kondusifitas pada pemilihan kepala daerah serentak 2018 (Pilkada Serentak 2018) Gubernur - Wakil Gubernur, Bupati - Wakil Bupati,

serta Walikota - Wakil Walikota di 16 kota/kabupaten se-Jabar beberapa waktu lalu. Bahkan angka partisipasi masyarakat Jabar pada Pilkada Serentak 2018 mencapai 72 persen, meningkat cukup signifikan dari pilkada sebelumnya yang hanya 63 persen.

“Pencapaian menggembirakan tersebut didukung dengan tidak adanya satu butir balon pun yang meletus, tidak ada satu kaca pun yang pecah, tidak ada setetes pun darah yang mengalir,” tegas mantan Kapolda Jabar dan Metro Jaya itu.

Capaian kondusifitas ini, sambung Iriawan, hadir seiring dengan matang dan dewasanya masyarakat Jabar dalam berpolitik. Terlebih, para inohong Jabar memberikan keteladanan dengan selalu mengamalkan perilaku terpuji.

“ Para tokoh politik di Jabar tampil dengan penuh santun sesuai adat ketimuran yang dijunjung tinggi. Selain itu, netralitas Gubernur hingga jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) Jabar memberikan nilai tambah pada wibawa pemilihan kepala daerah kali ini,” jelas Iriawan.

Kondusifitas memang menjadi landasan utama majunya peradaban Jabar sejak berabad lalu. Dalam konsepsi kenegaraan Prabu Niskala Wastu Kancana yang tertuang dalam Prasasti Astana Gede Kawali tertulis, “Pakeun Heubeul Jaya Dibuana, Pake Gawe Kerta Raharja, Nu Tinggal Dibumi Atis, Ulah Botoh Bisi Kaboro (apabila ingin jaya bernegara, harus mampu membangun kekuatan dengan kedamaian, membangun kekuatan dengan kerendahan hati, siapapun yang tinggal di wilayah ini, jangan serakah, karena hanya akan mengakibatkan kerusakan).”

“Membangun kekuatan dengan kedamaian dapat dimaknai sebagai kondusifitas kawasan untuk menjalankan berbagai agenda kenegaraan,” ujar Iwan Bule, sapaan akrab Iriawan.

Iriawan menambahkan, dalam konteks ekonomi, kondusifitas menciptakan iklim berusaha dan investasi yang semakin berkembang serta para investor dapat menjalankan roda investasinya dengan aman dan nyaman. “Setinggi apa pun target pertumbuhan ekonomi kita, tidak akan pernah berhasil apabila tidak didukung kondusifitas kawasan terhadap aktivitas perekonomian. Karena itu, cukup wajar apabila Jabar sampai saat ini menjadi provinsi dengan tingkat pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional,” katanya.

Sebagian rancangan berbagai sarana dan prasarana infrastruktur strategis seperti jalan dan jembatan, bandar udara, bendungan, pusat aktivitas ekonomi berbasis kerakyatan, hingga layanan pendidikan, kesehatan, dan sosial kemasyarakatan mulai memasuki tahap pembangunan. Bahkan beberapa di antaranya telah selesai dan mulai digunakan.

“Pada saat bersamaan, pembangunan proyek strategis nasional dan provinsi seperti implementasi perbaikan kualitas Sungai Citarum melalui program Citarum Harum, akselerasi berbagai program penanggulangan kemiskinan, serta pembangunan infrastruktur fisik Pelabuhan Patimban, Kereta Cepat, LRT Bodebek, dan Bandara Cikembar perlu dikawal bersama agar bisa selesai tepat waktu,” tutur Iriawan.

Upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-73 RI dihadiri pejabat sipil dan petinggi TNI/Polri di Jabar, Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar periode terdahulu, pimpinan DPRD Jabar, Kepala Kejaksaan Tinggi dan Ketua Pengadilan Tinggi Jabar, juga Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Jabar. Pun turut hadir sesepuh, pimpinan partai politik, tokoh agama, dan tokoh masyarakat Jabar serta para pejuang dan keluarga pejuang perintis kemerdekaan, veteran dan pejuang angkatan 45, purnawirawan, warakawuri, dan ribuan masyarakat.

Usai upacara, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Jabar berjalan kaki ke aula barat dan timur Gedung Sate untuk beramah tamah dengan para perintis kemerdekaan, veteran, angkatan 45, pepabri, wredatama, dan sesepuh Jabar. v (wasu / DK)

Foto. yadi-wasu/DK

11SiBiMa | Juli - September 2018

Page 12: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

pE

RIS

TIW

A

A CaRa dihadiri Pangdam III Siliwangi dan Kapolda Jabar, Bupati/Wali Kota se-Jabar, SKPD, ASN perwakilan Pemda se-Jabar, guru SMA/SMK,

pramuka, mantan pejabat dan tokoh masyarakat Jabar, serta masyarakat yang ingin menyaksikan kegiatan. Para pejabat yang hadir menggunakan pakaian adat Sunda.

Peringatan HUT ke-73 Provinsi Jabar tahun 2018 mengambil tagline “Jabar Juara, Bekerja untuk Indonesia”. Menurut Iriawan, tagline itu berarti Jabar merupakan provinsi terdepan dalam segala bidang. Berbagai penghargaan berhasil diraih sebagai bukti kontribusi besar Jabar untuk RI. “Banyak pembangunan dari pusat diberikan kepada Jabar dan Jabar banyak memperoleh apresiasi. Itu parameter bahwa Jabar berkontribusi besar untuk Indonesia,” paparnya.

Atas semua yang diperoleh Jabar, Iriawan mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pemerintah dan masyarakat yang telah bekerja bahu-membahu mewujudkan cita-cita Jabar menjadi provinsi sejahtera dan terdepan di Indonesia. “Terima kasih atas pengabdian dan kerja sama seluruh masyarakat yang menjadi sumbangan sangat berharga bagi pembangunan dan kemajuan Jabar hingga saat ini,” ujarnya.

“Peringatan Hari Jadi ke-73 Provinsi Jabar tahun ini kita selenggarakan dalam suasana yang melegakan setelah melewati masa-masa tahapan Pilkada Serentak Tahun 2018, yang memiliki banyak potensi kerawanan. Tapi,

“jabar juara, beKerja untuK inDOneSia”

Minggu (19/8), Provinsi Jawa Barat genap berusia 73 tahun. Seusia

dengan negara Kesatuan Republik Indonesia (nKRI). Seumur dengan

tujuh provinsi lain yang dikukuhkan selang dua hari pascakemerdekaan RI.

Peringatan ditandai dengan upacara di Lapangan gasibu yang dipimpin

langsung Pejabat (Pj) gubernur Jabar, Mochamad Iriawan.

Foto. wasu/DK

12 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 13: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

TERKaIT hal ini, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Iwa Kartiwa, mengutarakannya dalam Sidang Paripurna DPRD Provinsi Jawa Barat, Minggu (19/8), di Ruang Rapat Paripurna DPRD Jabar.

Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada 17 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengadakan sidang di bekas gedung Raad van Indie pada tanggal 18 Agustus 2018. Dalam sidang itu ditetapkan Undang-undang Dasar Republik Indonesia (UUD 1945).

Selanjutnya, dipilih Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI, serta membentuk panitia kecil yang diketuai Otto Iskandar Dinata buat menyusun rencana mengenai hal-hal yang perlu segera mendapat perhatian pemerintah.

Keesokan harinya, 19 Agustus 1945, pemerintah berhasil menyusun 12 Kementerian, antara lain Departemen Dalam Negeri yang dipimpin oleh R.A.A Wiranatakusumah. Dalam Berita Negara RI 1945 disebutkan pula bahwa pada tanggal 19 Agustus 2019 itu, PPKI berhasil membentuk delapan provinsi

yang dikepalai seorang Gubernur dan masing-masing provinsi terdiri atas keresidenan-keresidenan yang dikepalai Residen.

Kedelapan provinsi itu adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera, Borneo, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. Mr. R. Sutarjo Kartohadikusumo menjadi gubernur pertama Jawa Barat. Dengan demikian, Provinsi Jawa Barat lahir pada 19 Agustus 1945, dan waktu itu masih berkedudukan di Jakarta. Kemudian, pada bulan September 1945 pindah ke Bandung sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Barat sampai sekarang.

Mr. R. Sutarjo Kartohadikusumo diangkat menjadi Gubernur Jawa Barat oleh Presiden Soekarno melalui keputusan tanggal 19 Agustus 2019. Tanggal itu pun diputuskan menjadi hari lahir Provinsi Jawa Barat, karena memenuhi aspek legalitas, historis maupun simbolis. Keputusan tanggal 19 Agustus 1945 sebagai hari kelahiran Provinsi Jawa Barat tidak lepas dari kajian ahli sejarah Universitas Padjadjaran Bandung yang tertuang dalam Peraturan Daerah No. 26 Tahun 2010 tentang Hari Jadi Provinsi Jawa Barat. v (wasu / DK)

Mengapa Peringatan HUT Jabar Tanggal 19 agustus?

Alhamdulillah, seiring makin dewasanya politik masyarakat, pilkada serentak di Jabar berjalan aman dan lancar,” kata Iriawan.

Oleh karena itu, Iriawan memberikan penghargaan kepada KPU Jabar, Bawaslu Jabar, Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi, dan Pangdam Jaya. Dia memberikan juga penghargaan kepada lembaga kerja sama Tri Partit Kabupaten/ Kota terbaik di Jabar atas keberhasilannya mengembangkan hubungan harmonis antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah, sehingga mampu menciptakan suasana kondusif dan kegiatan industri yang produktif. Penghargaan serupa disampaikan pula kepada tokoh masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan Jabar, ASN yang loyal, dan pelopor pemberdayaan masyarakat Jabar.

Iriawan berharap, momentum peringatan HUT ke-73 Jabar bisa menjadi pengingat sekaligus penyemangat bagi semua pihak untuk bahu membahu membangun Jabar yang lebih baik serta terus melestarikan nilai-nilai dan semangat perjuangan para pahlawan dalam mewujudkan kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat Jabar. v (wasu / DK)

Foto. wasu/DK

Foto. wasu/DK

13SiBiMa | Juli - September 2018

Page 14: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

pE

RIS

TIW

A

PERIngaTan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia setiap tanggal 17 Agustus, menjadi hal wajib bagi setiap instansi pemerintah dan non pemerintah. Demikian pula

tahun 2018 ini, yang telah memasuki usia 73 tahun. Semua instansi pun menggelar upacara peringatan kemerdekaan, termasuk di lingkungan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar). Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Plt. Kepala DBMPR Jabar, Eddy Nasution.

Upacara yang berlangsung Jumat (17/8) di halaman depan Kantor DBMPR Jabar ini diikuti semua pegawai dan perwakilan setiap Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di lingkungan DBMPR. Prosesi upacara pun dilaksanakan seperti biasanya, mulai dari menaikkan Bendera Merah Putih diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, Proklamasi dan UUD 1945, sambutan Inspektur Upacara, hingga penutupan dengan doa.

Melihat prosesi upacara yang monoton hanya bersifat seremonial, Inspektur Upacara memberi “sentilan” dalam sambutannya. “Upacara peringatan HUT Kemerdekaan RI,

bukan sekadar kegiatan seremonial setahun sekali. Tapi, mari renungkan dan maknai. Arti kemerdekaan bukan hanya dalam slogan, tapi mari kita endapkan dalam hati sanubari yang paling dalam,” ujar Eddy.

Eddy melanjutkan, perjuangan tokoh-tokoh pejuang Indonesia merebut kemerdekaan disertai berbagai pengorbanan, karena mereka yakin para penjajah tidak akan mampu menyejahterakan bangsa Indonesia. “Dengan heroik dan tekad yang kuat, akhirnya bangsa Indonesia merdeka,” ungkap Eddy yang sebelumnya pernah bertugas di Gedung Sate.

Sesuai tema peringatan kemerdekaan RI ke-73 tahun 2018 yakni “Kerja Kita Prestasi Bangsa”, Eddy pun mengajak seluruh peserta upacara untuk berkontribusi lebih bagi kesejahteraan masyarakat. “Jika ingin mendapatkan prestasi, harus bekerja. Tentunya bukan sekadar bekerja, tapi bekerja yang menyejahterakan dan membahagiakan diri sendiri dan orang lain,” tandasnya.

Eddy pun menyoroti makin tergerusnya rasa nasionalisme di era globalisasi ini. Maka, ia pun menghimbau bagi seluruh pegawai di lingkungan DBMPR Jabar agar mengikuti kegiatan upacara bendera menggunakan pakaian rapi dan atribut lengkap termasuk peci hitam. “Di era globalisasi ini, peringatan HUT RI menjadi begitu penting untuk memupuk kembali semangat dan rasa nasionalisme yang terancam terkikis akibat terpaan media dan intervensi dari luar,” lanjutnya.

Pada penghujung sambutannya, Eddy berpesan bagi peserta upacara dalam menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya agar lebih bersemangat. “ Menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya temponya harus cepat dan ini sudah ada aturannya, terlebih dilakukan di acara resmi kenegaraan. Jangan ‘melow’, tapi lebih semangat. Semangat ini untuk maju, sehingga tidak dipandang sebelah mata oleh bangsa-bangsa lain,” pungkasnya. v (wasu / DK)

Eddy Nasution, Plt. Kadis BMPR Provinsi Jawa Barat

Peringatan KemerDeKaanharuS DimaKnai

Foto. wasu/DK

Foto. Yadi/DK

14 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 15: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

KOnSEnTRaSI selanjutnya, menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Wilayah

1, Yongga Bhakti, adalah mengadakan perbaikan untuk pengamanan bagian bawah jembatan agar tanah tidak tergerus dan membahayakan kembali pondasi. Perbaikan yang dilakukan cukup panjang, kurang lebih 50 meter ke hulu dan 50 meter ke hilir dengan anggaran berkisar Rp 80 miliar.

“Targetnya awal Desember 2018 nanti sudah selesai,” ungkap Yongga, yang tahun depan akan memasuki masa purna bhakti. Sebenarnya, lanjut Yongga, rencana perbaikan bagian bawah jembatan sudah direncanakan sebelum peristiwa patahnya jembatan akibat amblasnya tiang pondasi karena tanahnya tergerus air.

“Waktu itu, kami sudah merencanakan untuk memperbaiki bagian bawah jembatan Cipamingkis dan sudah masuk tahap tender. Tapi, ternyata jembatan patah karena amblasnya pondasi jadi prioritas untuk diperbaiki dahulu,” tambah Yongga.

Bersamaan dengan perbaikan bagian bawah jembatan, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar) sudah mengajukan proposal perencanaan pembuatan jembatan Cipamingkis baru di samping jembatan yang sudah ada. Rencananya, jembatan Cipamingkis yang baru tanpa tiang penyangga.

“Rencana pembangunan sudah kami usulkan dan desain jembatan sudah selesai dibuat. Diharapkan,

PerbaiKi baWahjembatan CiPangmingKiSagar taK terKiKiS

Jembatan Cipamingkis di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, yang patah di bagian tengahnya pada Desember 2017 telah diresmikan gubernur Jawa Barat, ahmad Heryawan. Selesai diperbaiki dalam waktu delapan bulan, kini jembatan itu sudah bisa dilalui lagi kendaraan.

tahun 2019 pembangunan jembatan baru bisa dimulai,” kata Yongga.

Dia memperkirakan, biaya pembangunan jembatan baru yang mempunyai bentangan 100 meter itu sekitar Rp 80 miliar. “Tanpa tiang penyangga di tengahnya, maka konstruksi jembatan tersebut harus lebih kuat, karena membentang langsung menyeberangi Sungai Cipamingkis,” ujar Yongga.

Dia menilai, jika terealisasi, jembatan tanpa tiang penyangga itu akan lebih aman. Apalagi kondisi tanah di bawah jembatan ditambah arus sungai yang deras menyebabkan tanah mudah terkikis hingga mempengaruhi kedudukan tiang pada tanah. “Jembatan yang ada saat ini sebenarnya masih sehat. Usianya baru 30 tahunan dari perkiraan hingga 50 tahun sesuai standar kualitas kementerian,” kata Yongga.

Di samping perbaikan bawah jembatan dan rencana pembuatan jembatan Cipamingkis baru, saat ini UPTD Wilayah 1 tengah menuntaskan rehabilitasi dan peningkatan jalan antara Parung Panjang-Bunar sepanjang 10 km. “Jalan ini rusak karena banyak dilalui angkutan berat, terutama pengangkut material tambang yang melebihi tonase,” ungkap Yongga.

Merespon keluhan masyarakat, DBMPR Jabar langsung memperbaiki sekaligus melanjutkan rehabilitasi 28 km jalan yang sudah selesai dan mulus kondisinya. Untuk menjaga dan merawatnya, DBMPR Jabar akan bekerja sama dengan stakeholder lain seperti Dinas Perhubungan dan kepolisian.

“Dinas Perhubungan mengatur kendaraan yang melewati jalan agar sesuai tonase yag diperbolehkan. Aparat kepolisian menegakkan hukum (law enforcement),” pungkas Yongga.v (wawan / DK)

Foto. wasu/DKYongga Bhakti,

15SiBiMa | Juli - September 2018

Page 16: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

pE

RIS

TIW

A

T InggInYa angka kecelakaan lalu lintas di wilayah Jawa Barat menempatkan provinsi

ini di posisi ketiga secara nasional setelah Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Timur dalam hal kecelakaan lalu lintas. Faktor penyebab terjadinya kecelakaan lalu lintas memang beragam, tetapi yang terbanyak lantaran kelalaian manusia, kendaraan dan kondisi alam (geografis), atau gabungan ketiganya.

Melihat kondisi tersebut, Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil yang akrab dengan panggilan Kang Emil membuat gagasan untuk

meminimalisir kecelakaan di jalanan dengan memasang sistem roller barrier atau pembatas jalan menggunakan tabung plastik, sehingga kendaraan yang menabrak pembatas jalan akan menepi dan benturan dimininalisir.

Di akun media sosialnya, Kang Emil memastikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera merealisasikan pemasangan pembatas jalan itu. Rencananya, pemasangan roller barrier akan dilakukan di sejumlah titik jalanan di Jabar.

“Teknologi baru pagar pembatas jurang ini bersilinder putar. Pagar

ini memiliki tabung silinder yang bisa berputar. Ini mengubah energi tabrakan linear menjadi energi rotasi, sehingga mobil menjadi melipir ke samping ketimbang terus ke depan,” tulis Kang Emil.

Teknologi buatan Korea Selatan ini diharapkan menjadi solusi yang membuat pengguna jalan di Jawa Barat lebih aman. Nantinya, setiap jalan yang memiliki kelokan tajam di sejumlah titik di wilayah Jabar akan dipasang sistem roller barrier di setiap pagar pembatasnya agar lebih aman untuk kendaraan. v (wasu / DK)

ROLLER BARRIERminimalKan KeCelaKaanMasih ingat kecelakaan di Tanjakan Emen-Subang yang menyebabkan puluhan korban meninggal dan luka berat/ringan? atau yang paling aktual kecelakaan bus di Cikidang Sukabumi yang juga menelan korban meninggal hingga 20 orang?

Foto. Internet

16 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 17: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

ROLLER Barrier merupakan pembatas atau pelindung jalan yang berfungsi menahan mobil saat terjadi kecelakan agar tidak berpindah ke jalur lain. Roller Barrier berbentuk tabung silinder dan diklaim lebih aman, karena bisa mengurangi angka kecelakaan. Manfaat lainnya adalah mengarahkan mobil kembali ke jalur semula, membuat mobil kembali seimbang agar tidak terbalik atau terlempar ka arah yang berbeda, serta perawatannya sangat hemat.

Seperti disebutkan situs ETI (Evolution in Traffic Innovation) selaku pemilik paten produksi sistem rolling, teknologi yang digunakan untuk pembatas jalan raya ini telah banyak digunakan di jalanan di Korea Selatan. Semua produk ETI sudah di prakualifikasi Otoritas Keselamatan Lalu Lintas Jalan Korea Selatan dan lulus uji tabrak.

Sistem roller ini dipasang di tempat rawan kecelakaan. Bentuknya sama seperti pembatas jalan atau rail guard. Selain lempeng baja, pembatas jalan ini juga dilengkapi roller plastik berwarna kuning yang dipasang menggunakan tiang sumbu pada rail guard.

Dengan cara kerja memutar, maka saat kendaraan hilang kendali dan menabrak sistem roller, maka hal itu akan langsung diserap dan energi kejut dari laju kendaraan yang menabrak diubah menjadi energi rotasi.

Dengan kata lain, jika pada umumnya kendaraan menabrak pembatas tetap akan merusak pembatas jalan dan masuk jurang, maka sistem roller membantu kendaraan kembali ke jalan dengan berputar saat mobil menabrak penggulung secara lateral.

Lalu, bagaimana pembatas jalan silinder putar ini bekerja? Adanya silinder putar atau roller di pembatas jalan membuat kendaraan yang menabrak akan melipir ke samping. Dengan demikian, kendaraan tidak terus melaju ke depan atau melewati pagar pembatas jalan. Pembatas jalan ini bisa diterapkan di beberapa jenis jalan, mulai jalanan yang lurus, pembatas jalan sebelum terowongan, hingga pembatas untuk jalanan berkelok. v (wasu / DK)

BagaIManaROLLER BARRIER

BEKERJa?

ILUSTRaSI KERJa TEKnIS

1. Jika ada kendaraan yang menabrak pembatas jalan, maka bagian silinder putar akan mengubah energi tabrakan menjadi energi putar untuk mengurangi kekuatan tabrakan tersebut.

2. Bagian atas dan bawah besi peyangga menyesuaikan ban kendaraan untuk mencegah hilangnya fungsi sistem kemudi.

3. Struktur tiga dimensi rangka berbentuk D dan braket penyangga akan mendistribusikan dan menyerap guncangan selanjutnya.

4. Penopang dengan interval 0,7 M bakal meningkatkan kekuatan silinder putar untuk mencegah kendaraan melewati pagar pembatas dan berbalik kembali ke daerah yang aman (misalnya kendaraan kembali ke jalan raya dan tidak masuk ke dalam jurang)

5. Silinder putar ini terbuat dari EVA, yang dapat menyerap dengan baik daya kejut yang diterimanya. Dengan kata lain, jika pada umumnya kendaraan yang menabrak pembatas tetap akan merusak pembatas jalan dan masuk jurang, maka sistem road barrier akan membantu kendaraan kembali ke jalan dengan berputar saat mobil menabrak pembatas. v (wasu / DK)

Foto. Internet

Foto. Internet

17SiBiMa | Juli - September 2018

Page 18: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

pE

RIS

TIW

A

S EBagaI Gubernur Jawa Barat yang baru, M. Ridwan Kamil dan pasangannya membawa visi dan misi “Jabar Juara” yang mengutamakan kolaborasi

dan penggunaan teknologi untuk membantu menjalankan roda pemerintahan. Terkait kepemimpinan, pasangan ini sudah memiliki rekam jejak dalam birokrasi. Sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat, M. Ridwan Kamil adalah Walikota Bandung periode 2014 - 2018. Sementara Uu Ruzhanul Ulum merupakan Bupati Kabupaten Tasikmalaya untuk periode yang sama.

Setelah menjalani proses pelantikan, pasangan Rindu melakukan serah terima jabatan (sertijab) Gubernur Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis (6/9). Sertijab dilakukan dari Pejabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, M. Iriawan kepada pasangan Rindu.

Setelah dianggap cukup berhasil membangun Kota Bandung, Ridwan Kamil mulai merancang sejumlah program yang akan dilakukan ke depan. Salah satu prioritasnya, merealisasikan Perpres Bandung Raya untuk mengurai masalah lalu lintas di wilayah Jawa Barat.

“Saya akan mulai mendorong namanya pemerintahan Bandung Raya dulu. Perpres itulah yang akan menjadi sumber mengurai benang kusut seperti banjir lintas wilayah, urusan transportasi, urusan Kawasan Bandung Utara (KBU), dan lain-lain,” ungkapnya sebagaimana dilansir Kompas.com.

Wacana pembentukan lembaga khusus untuk mengatasi masalah lalu lintas di Bandung Raya sudah lama didengungkan. Namun, hingga saat ini belum terealisasi. “Sekarang ke dinas masing-masing masih pingpong. Tapi nanti, sesuai Perpresnya, ada pemimpin di bawah Gubernur di atas Walikota yang mengkoordinasikan, termasuk anggarannya. Anggaran mengurusi banjir tidak hanya seperti sekarang, tapi terintegrasi,” lanjutnya.

Terkait transportasi, Ridwan Kamil merencanakan menghadirkan moda transportasi massal yang modern untuk wilayah Bandung Raya, khususnya untuk warga Kota Bandung. “Jika sudah menjadi Gubernur, untuk Kota Bandung kecepatannya dua kali lebih cepat. Jadi, itu menjawab urusan LRT, dan urusan sangkut paut sagala rupa,” ucapnya dalam bahasa Sunda.

Selain program prioritas itu, dalam 100 hari kepemimpinannya, Ridwan Kamil akan menjalankan program jangka pendek, yakni sistem pengaduan online. Sistem ini dianggap berhasil ketika memimpin Kota Bandung. Banyak permasalahan warga yang dapat terungkap berkat adanya sistem pengaduan online melalui media sosial. Maka, sistem ini pun akan diaplikasikan untuk semua kabupaten/kota di wilayah Jawa Barat.

Program selanjutnya adalah hibah bus bandros untuk kabupaten/kota di Jawa Barat. Kemudian, program satu desa satu perusahaan untuk meningkatkan ekonomi warga desa. Program lain yang disoroti Ridwan Kamil, adalah penataan Sungai Citarum seperti yang dilakukan pemerintah pusat, yakni Program Citarum Harum. v (wasu / DK)

PriOritaSKan realiSaSi PerPreS

banDung raYaSetelah melalui Pemilihan Kepala

Daerah Serentak, pasangan M. Ridwan Kamil dan UU Ruzhanul Ulum berhasil meraih suara sah

sebanyak 7.226.254 (32,88%) dan terpilih menjadi gubernur dan Wakil

gubernur. Keduanya kemudian dilantik sebagai gubernur dan Wakil

gubernur oleh Presiden Joko Widodo yang didampingi Wakil Presiden Jusuf

Kalla, Rabu (5/9), di Istana negara, Jakarta.

Foto. Dok. Pribadi

18 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 19: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

Upacara Hari Kesadaran Nasional adalah momentum yang baik untuk mengevaluasi hasil kerja Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam penyelenggaraan pemerintahan, memperbaharui semangat, dedikasi dan tanggung jawab serta memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat. v

Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, bekerjasama dengan Kementerian PUPR, PT. Wijaya Karya Bangunan Gedung dan Lembaga Pengembangan Jasa Kontruksi Provinsi Jawa Barat mengadakan tes di lapangan bagi tenaga kerja proyek pembangunan Masjid Raya Provinsi Jawa Barat untuk memperoleh sertifikat sesuai dengan amanat Undang-Undang, Selasa (25/9). Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 200 orang peserta, berlangsung di lokasi proyek pembangunan Masjid, Jl. Cimincrang, Gede Bage Bandung. v

Terkait pentingnya pelaksanaan yang baik dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat melaksanakan Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Kamis (20/9), agar mampu menggerakkan perekonomian nasional, menciptakan kepercayaan terhadap iklim kompetisi sehat, dan efisiensi. v

Sertifikasi Tenaga Terampil Konstruksi Pembangunan Masjid al-Jabbar

Hari Kesadaran nasional

Sosialisasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah

Foto. wasu/DK

Foto. wasu/DK

Foto. wasu/DK

19SiBiMa | Juli - September 2018

Page 20: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

pE

RIS

TIW

A

KESUKSESan dalam bidang konstruksi, salah satunya diawali dengan proses pengadaan barang dan jasa yang baik dan benar. Tahun

2018, pemerintah kembali mengeluarkan aturan baru melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa menggantikan Perpres No. 54 Tahun 2019. Maka, tahun 2018 dianggap sebagai tahun transisi, karena adanya perubahan aturan terkait hal ini.

Untuk menyamakan pandangan dan persepsi pihak-pihak terkait dalam pengadaan barang dan jasa konstruksi sesuai dengan aturan baru, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar) menggelar Sosialisasi Perpres No. 16 Tahun 2018. Kegiatan yang berlangsung di kantor DBMPR Jabar, Kamis (20/9) itu dihadiri Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) Jabar, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Jabar, Kejaksaan Tinggi Jabar, dinas-dinas terkait di tingkat kab/kota, asosiasi perusahaan jasa konstruksi, asosiasi profesi jasa konstruksi, perbankan, penyedia jasa konstruksi, dan lain-lain.

mantaPKan PengaDaan jaSa KOnStruKSi

Sosialisasi Perpres no. 16 tahun 2018

Pesatnya pembangunan infrastruktur di wilayah Jawa Barat membuat provinsi

ini diganjar penghargaan Infrastructure Effectiveness oleh Majalah Tempo baru-

baru ini. Bidang konstruksi memang salah satu fator yang membangkitkan

perekonomian Jabar.

Foto. Internet

Foto. wasu/DK

Eddy Nasution

Barmansyah Bursyah

20 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 21: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

“Tahun ini merupakan masa transisi yang diwarnai kegundahan menyikapi peraturan lama dan baru. Ada banyak hal yang perlu didiskusikan, supaya menjadi kepastian bagi kami dalam melangkah dan melakukan pekerjaan,” ungkap Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DBMPR Jabar, Eddy Nasution yang juga menjabat sebagai Asiten daerah bidang Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jawa Barat.

Dalam sambutannya, Eddy menyoroti beberapa hal terkait pembangunan di Jabar. Di antaranya selesainya pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, tol Cipali, pembangunan tol Cisumdawu, rencana pembangunan tol Bocimi, dan pembangunan Masjid Raya Jawa Barat di Gedebage.

Selain itu, visi Jabar Juara yang diusung Gubernur Jabar saat ini dengan mengutamakan kolaborasi dan inovasi perlu didukung bersama. Salah satunya dengan menyiapkan sumber daya manusia di bidang konstruksi yang mumpuni (tersertifikasi). “Jawa Barat pun masih dihadapkan pada masalah pengangguran, maka perlu menyiapkan bekal dengan pengetahuan dan sertifikasi, supaya kita tidak jadi penonton di negeri sendiri,” lanjutnya.

Dibandingkan aturan sebelumnya, Perpres No. 16 Tahun 2018 dinilai lebih ringkas dan lebih detail melalui 13 Perka yang dikeluarkan LKPP. Perubahan istilah pun banyak ditemui dalam Perpres ini, meski maknanya

sama. Selain itu, Perpres No. 16 Tahun 2018 memuat perubahan dalam hal pembatasan di bidang pengadaan barang/jasa.

Salah satunya aturan untuk melibatkan sebanyak mungkin kontraktor dan komponen lokal dan dalam negeri. Hal ini sebagai imbas kian tingginya nilai tukar rupiah terhadap dolar, sehingga Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) harus didorong supaya roda perekonomian lebih berkembang dan biaya konstruksi tidak melambung tinggi.

“Kami juga dibantu electronic procurement (e-procurement) dan e-purchasement, bahkan nanti ada e-catalog, sehingga tidak perlu repot membuat harga sendiri. Mudah-mudahan, dalam diskusi hal-hal yang saya sebutkan tadi bisa diangkat dan muncul kesepakatan bersama. Bicara pengadaan, bukan masalah pengadaan barang/jasa saja, tapi harus memiliki peran strategis dalam pelayanan publik agar dapat berkontribusi bagi perkembangan perekonomian negeri,” papar Eddy.

Sementara itu, Ketua LPJK Jawa Barat, Eman Sulaeman, menyatakan, Perpres No. 16 Tahun 2018 perlu disosialisasikan untuk mencapai tiga tujuan. Pertama, untuk menertibkan pengikatan dan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi. Kedua, menghasilkan pekerjaan konstruksi yang berkualitas. Terakhir, mendorong peningkatan peran masyarakat.

“Tentunya, tertib administrasi menjadi salah satu tujuan. Kegiatan ini sangat penting dilakukan dan dipandang strategis, karena Perpres No. 16 Tahun 2018 akan menjadi payung hukum dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah. Kami menyambut baik pelaksanaan sosialisasi ini agar terwujud kesamaan pandangan, persepsi atau substansi yang dikandung dalam Perpres. Kemudian, terjadi interaksi antara semua pihak terkait jasa konstruksi serta menghasilkan keseragaman dan pemahaman dalam penyelenggaraan jasa konstruksi di Jabar. Ujungnya, proses pengadaan barang dan jasa dapat berjalan lancar dan tertib sebagaimana yang ditetapkan pemerintah dan masyarakat,” papar Eman.

Pada kesempatan itu, Eman pun menyampaikan sejumlah pencapaian LPJK dalam percepatan pekerja konstruksi melalui sertifikasi. Antara lain kerja sama untuk membantu sertifikasi penghuni lapas bersama Kementerian Hukum dan HAM; kerja sama pelatihan dan sertifikasi untuk mahasiswa dengan perguruan tinggi (ITENAS); kerja sama sertifikasi untuk siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK); serta mengikuti percepatan tenaga terampil dan tenaga ahli pekerja konstruksi dalam pameran nasional LPJK bertema “Ketahanan Tenaga Jasa Konstruksi” di Kemayoran Jakartan pada Oktober 2018. Pada event ini, LPJK Jabar mengirimkan 100 tenaga ahli dan 600 tenaga terampil. Targetnya, percepatan pekerja konstruksi tenaga terampil 3.000 orang dan tenaga ahli 1.000 orang.

Berdasarkan laporan Kepala Bidang Jasa Konstruksi DBMPR Jabar, Barmansyah Bursyah, kegiatan sosialisasi Perpres No. 16 Tahun 2018 diikuti 250 peserta dari berbagai unsur. Acaranya diisi dengan paparan para narasumber, diskusi, dan tanya jawab. “Sementara untuk percepatan tenaga terampil di Jabar, targetnya 3.000 orang. Kegiatan dipusatkan di Masjid Raya Gedebage tanggal 25 September 2018. Kemudian pelatihan tenaga ahli dari beberapa instansi dan perguruan tinggi dilakukan Oktober 2018,” ujarnya. v (ipet-wasu / DK)

Eman Sulaeman

Foto. wasu/DK

21SiBiMa | Juli - September 2018

Page 22: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

agar Dimengerti Dan taK terjerat KOruPSi

menunjang optimalnya kerja instansi tersebut. Kebutuhan ini dipenuhi oleh beberapa pihak, baik perusahaan milik pemerintah maupun swasta. Berbeda dengan pengadaan barang dan jasa di instansi dan perusahaan swasta, pengadaan barang dan jasa di instansi pemerintah lebih rumit, karena berhubungan dengan perhitungan APBN/APBD yang digunakan untuk membayar barang dan jasa yang diperlukan tersebut.

Terlebih lagi ada beberapa aturan yang mengatur proses pengadaan barang dan jasa tersebut, Peraturan Presiden (Perpres) No. 16 tahun 2018 sebagai pengganti Perpres No.54 tahun 2010 dan seluruh perubahannya boleh jadi adalah era baru sebagai lanjutan dari reformasi sistem pengadaan barang/jasa pemerintah di Indonesia.

Ada beberapa perubahan mendasar antara Perpres 54/2010 dengan Perpres 16/2018, di antaranya perubahan pada definisi pengadaan barang/jasa itu sendiri.

Perpres 54/2018 menyatakan, “Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang selanjutnya disebut dengan Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/jasa oleh Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Institusi yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa.”

Sementara pada Perpres 16/2018 definisi pengadaan diubah menjadi : “Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Peraturan Presiden no. 16 Tahun 2018Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

Proses Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Pemerintah merupakan salah satu titik rawan korupsi d Indonesia. Menurut data, 8.095 korupsi PBJ

dilakukan oleh oknum penguasa dan pengusaha, termasuk legislatif, dari mulai PBJ bernilai kecil sampai bernilai triliunan. Tahun 2017 misalnya, menurut Kompas, ada sekitar 241 kasus korupsi terkait PBJ. Jumlah itu

naik dari tahun sebelumnya yang “hanya” 195, dengan nilai, menurut ICW, Rp 1,5 Triliun.

pE

RIS

TIW

A

SEHUBUngan dengan berubahnya Perpres Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ), maka pemerintah

melalui LKPP gencar melakukan sosialisasi atas Peraturan Presiden yang baru, yaitu Perpres No.16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa. agar pelaku dan masyarakat memahami secara komprehensif, guna tidak terjadi kesalahpahaman atau kelalaian dalam penerapannya, sehingga berpotensi terjadinya unsur-unsur korupsi.

Untuk lebih menyosialisasikan Perpres baru tersebut agar lebih dipahami, Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat

(DBMPR Jabar) bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK), Kamis, (20/9) di Ruang Bima Utama DBMPR Jl. Asia Afrika Bandung, mengadakan Sosialisasi Perpres No. 16 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah yang diikuti seluruh Dinas Marga/PU Kota/Kabupaten seluruh Jawa Barat, Perwakilan Asosiasi, Lembaga Konsultan, OPD, Kejaksaan, Kepolisian, DPRD Provinsi Jawa Barat, dan LPJK. Narasumber dari LKPP dan LPSE Jawa Barat.

Dalam menjalankan fungsi pemerintahan, sudah pasti dibutuhkan logistik peralatan dan jasa yang

Foto. Internet

22 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 23: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

yang selanjutnya disebut dengan pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh Barang/Jasa oleh Kementerian/Lembaga/ Perangkat Daerah dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya dimulai dari identifikasi kebutuhan sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.”

Perubahannya SKPD menjadi OPD, institusi dilebur kepada lembaga, penegasan dibiayai oleh APBN/APBD serta penegasan awal/akhir, bahwa pengadaan itu dimulai dari identifikasi kebutuhan dan diakhiri dengan serah terima.

Pada materi sosialisasi yang disampaikan oleh Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, disebutkan bahwa Perpres No.16/2018 hanya mengatur hal-hal bersifat normatif. Atas dasar ini kemudian disebut struktur Perpres menjadi lebih sederhana.

Yang perlu digarisbawahi adalah struktur aturannya, sedangkan proses pelaksanaan pengadaan barang/

jasanya tidak serta merta menjadi lebih sederhana dibanding Perpres No. 54/2010. Pemahaman tersebut harus diketahui karena tugas dan tanggung jawab pelaksanaan dengan terbitnya Perpres No. 16/2018 menjadi lebih mudah dari sebelumnya.

Jika dipahami dengan kacamata normatif dan tata laksana, maka Perpres 54/2010 secara normatif tidak berlaku lagi. Namun secara tata laksana, maka tata laksana yang ada dalam Perpres 54/2010 kemudian dituangkan dalam Peraturan Lembaga (Perlem) LKPP. Ada 13 LKPP yang diluncurkan tepat tanggal 2 Juli 2018 atau 3 bulan sejak Perpres 16/2018 diterbitkan. Tiga belas Perlem LKPP tersebut adalah 1. Perlem LKPP No.7 tahun 2018 Pedoman Perencanaan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah, 2. Perlem LKPP No.8 tahun 2018 tentang Pedoman Swakelola, 3. Perlem LKPP No.9 tahun 2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Melalui Penyedia, 4. Perlem LKPP No.10 tahun

2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Tender/Seleksi Internasional, 5. Perlem LKPP No.11 tahun 2018 tentang Katalog Elektronik, 6. Perlem LKPP No.12 tahun 2018 tentang Pedoman Pengadaan Barang/Jasa yang dikecualikan pada pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, 7. Perlem LKPP No.13 tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa dalam Penanganan Keadaan Darurat. 8. Perlem LKPP No.14 tahun 2018 tentang Unit Kerja Pengadaan Barang/Jasa, 9. Perlem LKPP No.15 tahun 2018 tentang Pelaku Pengadaan Barang/Jasa, 10. Perlem LKPP No.16 tahun 2018 tentang Agen Pengadaan, 11. Perlem LKPP No.17tahun 2018 tentang Sanksi Daftar Hitam Dalam Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 12. Perlem LKPP No.18 tahun 2018 tentang Layanan Penyelesaian Sengketa Kontrak Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan 13. Perlem LKPP No.13 tahun 2018 tentang Pengembangan Sistem dan Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa. v (wawan / DK)

Perbandingan Waktu

PERPRES 16 TaHUn 2018

PERPRES 54 Dan PERUBaHannYa

Tender Pascakualifikasi : ± 60 hari

Lelang/Seleksi Sederhana Pascakualifikasi,Lelang/Seleksi Umum Pascakualifikasi :± 30 hari

Tender/Seleksi Prakualifikasi :± 80 hari

Lelang/Seleksi Umum Prakualifikasi:± 45 hari

PERUBaHan Peraturan yang berpotensi berdampak kepada penyerapan Anggaran 2018 dan 2019. Peraturan Presiden No. 16 Tahun 2018 sebagai Perubahan Perpres 54 tahun 2010 dan perubahannya antara lain mengatur tentang penyusunan penjadwalan tahapan tender, yaitu:• Perubahan hari kalender menjadi hari kerja. • Penambahan jadwal sanggah kualifikasi pada Metode

Prakualifikasi.• Penambahan jadwal sanggah banding pada Pekerjaan

Konstruksi.

Jadwal di atas adalah estimasi waktu tercepat tergantung dari:• Cepatnya PPK merespons Proses kaji ulang (tidak hanya

berkas sudah di UKPBJ)

• Kepadatan Tugas Pokja • Kompleksitas persyaratan dokumen lelang yang

akan berakibat perpanjangan waktu pemasukan penawaran, evaluasi administrasi teknis dan harga, dll

• Jumlah hari Libur Nasional dalam bulan berjalan. • Jumlah keikutsertaan peserta tender yang

akan berakibat perpanjangan waktu evaluasi administrasi, teknis dan harga, dll.

• Dukungan Sarana, Fasilitas dan Anggaran untuk Kelancaran klarifikasi dan konfirmasi kebenaran dokumen.

• Koneksi Internet yang lancar dan cepat.• Kelancaran Aplikasi SPSE 4.2/4.3

Dengan Panjangnya proses tender/pemilihan penyedia, maka akan berpengaruh pada waktu pelaksanaan pemilihan penyedia terutama untuk tender Jasa Konstruksi dan Seleksi Umum Jasa Konsultasi, yang apabila pola tender dilaksanakan seperti tahun 2018, maka kemungkinan adanya perlambatan dan penurunan penyerapan anggaran untuk 2019.

Banyak diskusi yang terjadi saat sosialisasi. Salah satu ditanyakan dan diprotes adalah tentang pengadaan langsung konsultan yang bernilai hingga Rp 100.000.000 yang dinilai oleh peserta bisa menimbulkan kecemburuan dan tidak objektif dalam pelaksanaannya. Namun, menurut narasumber, penunjukan langsung tetap ada syarat dan ketentuan yang berlaku dan nilainya pun tidak mungkin sebesar itu. v (wawan / DK)

23SiBiMa | Juli - September 2018

Page 24: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

pR

OFI

L

Keinginan geluti Pertanian

Yang berbelOK jalanTak terbersit sedikit pun Ruhiyat bercita-cita

menjadi pegawai negeri, apalagi sampai mendapatkan kepercayaan menjadi Kepala

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) --d/h BPJ--. Menjadi aparatur Sipil negara

(aSn) saja bukan harapannnya. Cita-cita Ruhiyat adalah menjadi petani. Oleh

karena itu, dia ingin kuliah di Fakultas Pertanian.

Foto. pribadi

Ruhiyat (paling kanan)

24 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 25: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

P ERJaLanan karier Ruhiyat di Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat

(DBMPR Jabar) dimulai tahun 1985. Bermodalkan ijazah SMA plus sedikit bahasa Inggis, dia diterima bekerja di Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai pegawai honorer bagian administrasi.

Ruhiyat ditempatkan dalam proyek pembangunan jalan Ciamis-Cikijing sampai tahun 1987. Selanjutnya pindah ke Bandung, di proyek pembangunan jalan Bandung-Pangalengan (1987-1990). “Alhamdulillah, tahun 1990 saya menjadi calon pegawai negeri,” ujar Ruhiyat

Kepala UPTD Wilayah Pelayanan II

Ruhiyat, ST, MT

Masih di Bandung, kemudian dia menjadi tenaga adminstrasi pada proyek pembangunan jalan Cileunyi-Nagreg (1991-1998). “Tahun 1992, mengambil tugas belajar dengan memilih Teknik Sipil Universitas Diponegoro, dan lulus D3 tahun 1995. Dilanjutkan mengambil S1 di Universitas Jenderal Ahmad Yani, selesai tahun 1998,” ungkap Ruhiyat.

Sebetulnya ketika mengambil ikatan dinas, Ruhiyat sedang kuliah di semester 6 jurusan yang sama. “Saya harus memilih. Dan, ikatan dinas yang diambil, karena lebih mudah dalam penyesuaian kepangkatan,” jelas Ruhiyat, yang akhirnya bisa menyelesaikan S2 di ITB dengan mengambil jurusan Manajemen Rekayasa Infrastrutktur pada tahun 2005.

Tahun 1999-2000, Ruhiyat menjadi pimpinan proyek peningkatan dan rehabilitas jalan diperuntukan mempermudah akses ke daerah terpencil. Ketika Banten menjadi provinsi, Ruhiyat memilih kembali ke Jawa Barat. Dia lantas menjadi pimpro pemeliharaan dan peningkatan jalan Surade-Tegalbuleud-Argabinta (2001-2003 dan 2004), jalan Cileungsi- Cibeet (2002), serta jalan Cibeet- Selajambe dan Pasir Hayam - Sukanagara - Sindangbarang(2005-2006).

Tahun 2006, Ruhiyat tidak lagi menjadi pimpro. Dia mendapatkan tugas baru di kantor sebagai Seksi Peralatan dan Bahan BPJ Cianjur sampai tahun 2009. Ketika diadakan pemekaran, BPJ Cianjur dibagi dengan BPJ Sukabumi. Ruhiyat pun memperoleh tugas sebagai Kepala Seksi Pembangunan BPJ (UPTD) Wilayah Pelayanan 2. “Saya sempat menjadi Kasubag TU di UPTD Cirebon selama dua minggu, sebelum akhirnya kembali Sukabumi,” jelasnya.

Puncaknya, sejak Mei 2018, Ruhiyat menjadi Kepala UPTD Wilayah II Sukabumi. “Jangankan jadi kepala, jadi ASN saja saya tidak bercita-cita, bahkan bermimpi pun tidak. Tetapi mungkin sudah takdir Allah ditambah kebaikan dari pimpinan, saya menjadi kepala dengan kemampuan pas-pasan” ujar Ruhiyat.

Ruhiyat memandang jabatan itu sebagai amanah dan tanggung jawab

yang cukup besar dan berat. “Saya harus hati-hati bertindak dan melangkah, karena semua bisa berdampak pada kinerja atau hukum,” sebutnya.

Bagi Ruhiyat, di mana pun ditempatkan dan diberi tugas, dia akan mengerjakan dengan baik. “Tunjukkan etos kerja, sehingga bisa menghasilkan kinerja terbaik. Meskipun penuh tantangan, kalau ada kemauan pasti bisa,” ulas Ruhiyat, sembari menyebutkan, jangan lupa setia kepada pimpinan dan belajar dari mereka yang telah sarat pengalaman, serta hargai pula bawahan dan tidak malu menerima masukan dari mereka.

“Pimpinan punya gaya dan cara tersendiri dalam memimpin. Kita harus loyal pada mereka, karena dia atasan kita. Jalankan segala perintahnya dengan baik. Jaga nama baiknya, meskipun dia sudah tidak pemimpin kita,” jelas Ruhiyat.

Tiga puluh tiga tahun mengabdi di DBMPR Jabar, tak ada rasa puas dalam diri Ruhiyat setiap usai mengerjakan suatu tugas. Dia senantiasa berusaha mengerjakan tugas selanjutnya dengan perencanaan yang baik, sungguh-sungguh, dan hati-hati agar hasilnya maksimal.

Ada beberapa kejadian yang selalu dikenang Ruhiyat. Sebut saja, dia pernah harus menerjemahkan perintah teknik bahasa Inggris ke bahasa Indonesia. Meskipun “belepotan”, tugas itu akhirnya tuntas juga. “Karena ada istilah teknik yang susah dicari padanannya dalam bahasa Indonesia, maka dbiarkan apa adanya. Trik ini berhasil, semua perintah bisa dijalankan di lapangan,” jelas Ruhiyat yang hari liburnya banyak diisi kegiatan rohani bersama keluarga dan kerabat.

Ruhiyat yang bermukim di Cimahi mengingatkan, walaupun dalam mengerjakan tugas dipatok target waktu dan sasaran, tidak seharusnya mengabaikan kesehatan, lantaran hal itu modal untuk bisa terus bekerja. Sementara ihwal karier selanjutnya, dia menegaskan, ke depannya mengalir saja.

“Banyak senior yang lebih pantas dan bagus pendidikan, pengalaman maupun kinerjanya. Semua sudah diatur Allah,” pungkas Ruhiyat menutup perbincangan. v (wawan / DK)

Foto. wasu/DK

25SiBiMa | Juli - September 2018

Page 26: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

WA

WA

SAn

Harum

MenataCitarumKembali

Kabupaten Bandung menjadi salah satu wilayah di Jawa Barat yang masuk dalam enam Kawasan Strategi Pariwisata nasional (KSPn). Maka, Kabupaten Bandung menjadi wilayah yang harus diperhatikan Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat (DBMPR Jabar), terutama dalam aspek penataan ruang.

S ETELaH Kawasan Bandung Utara (KBU), Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum merupakan

wilayah yang perlu dibenahi. Pasalnya, kerusakan di Sungai Citarum sudah sangat memprihatinkan. Bahkan, sungai terpanjang di Jabar ini pernah dinobatkan sebagai sungai terkotor di dunia.

Sebagai bagian dari Kawasan Strategis Provinsi, Sungai Citarum sejatinya perlu dilindungi mulai dari bagian hulu, tengah, hingga hilirnya. Sayangnya, tingkat kesadaran masyarakat yang rendah dan minimnya kontrol dari pemerintah, membuat sungai ini tak ubahnya tempat sampah. Sampah plastik, limbah rumah tangga, hingga industri (kebanyakan limbah tekstil) memenuhi sungai sepanjang 297 km ini. Adanya alih fungsi lahan di wilayah hulu sungai dan sepanjang DAS Citarum juga membuat kerusakan kian parah.

Padahal, Sungai Citarum sangat berperan dalam berbagai hal. Salah

satunya menjadi penyangga tiga Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), yakni Saguling, Cirata, dan Jatiluhur. Selain itu, sungai ini pun berperan dalam irigasi dan pengairan serta suplai air baku untuk wilayah Jabar dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Upaya perlindungan Citarum sejatinya dilakukan sejak lama. Sejumlah program digulirkan pemerintah dan instansi terkait untuk mengatasi kerusakan dan proses pemulihannya. Sayangnya, banyak dari program itu tidak berjalan serta tidak mendapat evaluasi yang jelas terkait keberhasilannya.

Pasalnya, selama ini fokus pembenahan hanya pada kebijakan pemulihan, sehingga indikasi program yang dicanangkan tidak sebanding dengan total kerusakan yang terjadi. Hingga saat ini, kondisi Sungai Citarum masih mengalami pencemaran limbah industri dan sampah domestik. Sungai ini pun menjadi biang dari bencana

banjir yang terjadi setiap tahun di musim penghujan akibat luapan sungai serta sedimentasi yang kian menebal.

Program pemulihan dimulai dari Citarum Bergetar (bersih, geulis, dan lestari) pada tahun 2001 yang digagas Pemprov Jabar. Tapi, tingkat keberhasilannya tidak diketahui. Selanjutnya, ada program Investasi Pengelolaan Sumber Daya Air Terpadu Citarum atau Integrated Citarum Resources Management Investment Program (ICWRMIP) yang diusung Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan modal pinjaman Asian Development Bank (ADB) sebesar US $ 50 juta pada 2008. Namun program ini hanya fokus pada perbaikan kanal Tarum Barat sepanjang 54 km dari Karawang hingga Bekasi untuk meningkatkan kualitas suplai air baku di DKI Jakarta. Setelah itu, program ini tidak diketahui evaluasi keberhasilannya.

Foto. Arya/DK

26 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 27: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

DaLaM sambutannya, Presiden Joko Widodo menyatakan, ”Gerakan revitalisasi wilayah DAS Citarum dan rehabilitasi lahannya dimulai sejak awal Februari. Karena ini pekerjaan besar, mungkin baru bisa diselesaikan dalam waktu tujuh tahun.” Pemerintah optimis terhadap keberhasilan program ini, karena mendapat dukungan dan komitmen kuat dari berbagai elemen.

Ada lima langkah untuk memulihkan Sungai Citarum pada Program Citarum Harum. Pertama, penggabungan sejumlah lembaga terkait, mulai pemerintah (Kementerian Lingkungan Hidup dan dinas-dinas terkait), Kepolisian Daerah (Polda), Tentara Nasional Indonesia (TNI) Kodam III Siliwangi, dan masyarakat.

Kedua, melakukan reboisasi dan reforestisasi. Salah satu masalah Sungai Citarum adalah rusaknya wilayah hulu sungai akibat alih fungsi lahan hutan menjadi perkebunan dan permukiman. Untuk itu, penanaman kembali dan pengembalian fungsi lahan hutan pada 7.200 hektar lahan kritis akan dilakukan.

Selanjutnya, mendorong industri tekstil yang berada di sepanjang DAS Citarum agar membuat Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Tentu hal ini tak mudah, mengingat pembuatan IPAL membutuhkan dana lebih dari Rp 30 triliun.

Keempat, menghilangkan kawasan kumuh di sepanjang DAS Citarum. Bappenas menargetkan, Sungai Citarum harus bebas kawasan kumuh dan 100% air bersih.

Terakhir, membuat WC komunal untuk warga. Salah satu sumber pencemaran Sungai Citarum adalah kotoran manusia, karena masih banyak warga yang belum memiliki MCK di rumah. Maka, WC komunal dibuat supaya warga tidak membuang limbah ke sungai.

Tapi, target pemerintah untuk membersihkan Sungai Citarum dalam waktu tujuh tahun diragukan beberapa pihak. Di antaranya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat. Menurut Direktur Walhi Jabar, Dadan Ramdan, secara target kerangka program kerja, tujuh tahun cukup realistis. Namun, upaya pemulihan dan perbaikan lingkungan yang rusak memerlukan langkah panjang.

“Pemulihan Citarum hulu mungkin memerlukan 10-15 tahun agar dirasakan dampaknya. Target tujuh tahun realistis dalam pelaksanaan proyek. Tapi, regulasi dan roadmap-nya belum jelas. Yang terpenting adalah penataan ruang dan perizinan harus akuntabel,” papar Dadan.

Program Citarum Harum sendiri sudah berjalan dengan pelaksana dari TNI Kodam III/Siliwangi, mahasiswa, dan elemen masyarakat lain. TNI dan masyarakat dibagi 22 sektor sepanjang Sungai Citarum dengan tugas melakukan pembersihan secara berkala.

Khusus wilayah hulu, ditangani 1.400 prajurit dan sudah menanam 19.000 bibit dari total 230.000 bibit yang disiapkan. Targetnya, 125 juta pohon ditanam di DAS Citarum seluas 6.614 km2 dengan mengerahkan tenaga 7.100 prajurit. Prajurit TNI pun dikerahkan untuk membantu pengerukan bagian-bagian Sungai Citarum yang mengalami sedimentasi parah. Selain menanam pohon dan membersihkan sungai, TNI dan kepolisian bekerja sama menertibkan bangunan liar sepanjang DAS Citarum serta mengamankan industri, terutama tekstil, yang masih membuang limbahnya ke anak sungai dan Sungai Citarum. v (dari berbagai sumber/ DK)

Tujuh TahunCitarum Bersih

Tahun 2012, muncul Keputusan Presiden (Kepres) RI No. 12 tahun 2012 yang menyatakan sungai sebagai Kawasan Strategi Nasional, termasuk Sungai Citarum. Maka, pengelolaan sumber daya air menjadi kewenangan pemerintah pusat dengan operasional melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Sementara di lingkup provinsi, tahun 2013, Pemprov Jabar mencanangkan Gerakan Citarum Bersih, Sehat, Indah dan Lestari (Bestari). Targetnya tak

main-main, di tahun 2018 air Sungai Citarum dapat diminum. Sayangnya, program ini meleset dari target yang prestisius itu. Sampai saat ini, kualitas air Sungai Citarum belum memenuhi baku mutu air, sehingga tidak memungkinkan untuk dikonsumsi.

Program-program tersebut sejatinya dapat membantu memulihkan kodisi Sungai Citarum jika dilakukan secara komprehensif dan memiliki roadmap jelas. Tak hanya itu, diperlukan komitmen dari seluruh elemen masyarakat untuk mengembalikan

kondisi Sungai Citarum. Maka, pada 22 Februari 2018, Presiden RI Joko Widodo menghadiri pencanangan Program Citarum Harum di hulu Sungai Citarum, tepatnya di Situ Cisanti, Desa Tarumajaya, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung. Kegiatan diawali dengan penanaman pohon sebagai tanda dimulainya upaya pemulihan kawasan hulu Citarum. Program ini akan menangani Sungai Citarum dalam tiga tahap, yakni hulu, tengah, dan hilir. v (dari berbagai sumber/ DK)

Foto. Arya/DK

27SiBiMa | Juli - September 2018

Page 28: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

WA

WA

SAn

PERSOaLan lain di wilayah perkotaan adalah rendahnya kualitas, geometrik, dan kapasitas jalan yang

tidak mampu mengikuti pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor. Akibatnya, kinerja waktu tempuh (jam/100 km) saat ini berkisar antara 2,7 jam/100 km. Hal ini tentu berdampak pada tingginya biaya logistik, yang berimbas pada penurunan daya saing dibandingkan negara tetangga yang sudah mampu memberikan layanan waktu tempuh 1 – 1,5 jam/100 km.

Untuk menurunkan waktu tempuh tersebut dapat dilakukan dengan pemilihan teknologi pada pengembangan jaringan jalan baru, seperti cutting/embankment, jembatan, dan terowongan. Penggunaan terowongan di Indonesia sebagai pengembangan jaringan jalan baru sangat menarik untuk didiskusikan, karena penggunaannya belum banyak.

Beberapa daerah perkotaan seperti Jakarta dan Denpasar membangun

terowongan untuk mengatasi keterbatasan lahan dalam membangun jaringan jalan baru. Umumnya, kondisi tanah di Indonesia bersifat alluvial atau tanah lunak dan berpasir. Terowongan di perkotaan menggunakan metode pipe jacking system (micro tunnelling). Metode ini diterapkan pada terowongan yang melintasi jalan raya atau jalan kereta api.

Alat jacking pipe akan mendorong beton pracetaknya ke dalam tanah. Alat ini pun memiliki cairan untuk menyeimbangkan tekanan air tanah saat proses berlangsung. Metode ini relatif murah dan menguntungkan, karena tidak mengganggu lalu lintas, pipa dapat dipasang dalam keadaan cuaca apa pun dan penurunan level air dapat dicegah. Contohnya, Underpass Dukuh Atas dan Underpass Cibubur.

Metode selanjutnya, cut and cover system, yakni dengan cara menggali sebuah trench pada tanah. Kemudian dinding dan

atap terowongan dikonstruksikan di dalam galian, sesudah itu galian ditimbun kembali dan seluruh struktur berada di bawah timbunan tanah. Metode ini dilaksanakan jika elevasi terowongan relatif berada di permukaan tanah dan daya dukung tanah memungkinkan dengan metode ini. Contoh terowongannya, Underpass Tomang, Underpass Antasari (Jakarta), dan Underpass Simpang Tugu Ngurah Rai (Bali).

Sementara untuk terowongan bentang panjang menggunakan metode Tunneling Bor Machine (TBM), seperti pada Terowongan Bawah Tanah di Danau Singkarak sepanjang 19 km. Pembangunan konstruksi terowongan ini dilaksanakan selama enam tahun (1992 – 1998).

Contoh lainnya, pembangunan jalur Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menggunakan empat unit TBM dalam melakukan penggalian terowongan yang menghubungkan jalur MRT Lebak Bulus – Bundaran HI – Setiabudi. Metode ini

KebijaKan Pembangunan terOWOngan Di inDOneSia

oleh : Rully Trilenggono, S.T., M.T *)

Karakteristik topografi dataran di Indonesia sangat beragam, mulai dari dataran tinggi, rendah, perbukitan, pegunungan hingga pantai. Selain

itu, sejumlah kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, dan lain-lainnya berhadapan dengan tingkat kepadatan penduduknya. Sayangnya,

tingkat kepadatan penduduk ini belum semuanya didukung infrastruktur yang mampu membantu aktivitas pergerakan warganya. Alhasil, perlu

pengembangan jaringan jalan baru maupun jaringan angkutan massal.

Foto. penulis

28 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 29: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

menggunakan alat penggali berupa silinder yang dapat berputar membentuk lingkaran sepenuhnya.

Penggunaan mesin bor untuk terowongan ukuran besar, dimana pengeboran dilakukan secara terus menerus, karena mesin ini memiliki pipa pembuangan dengan kecepatan yang sama. Ketika terowongan menemukan tanah dengan karakteristik lunak akan membuat mesin ini sulit untuk mengebor, karena tanah tidak mampu menahan beban alat ini. Biasanya, jika ada tanah lunak akan dilakukan grouting terlebih dulu sebeum dilewati mesin bor, karena mesin akan memutar secara tidak konstan dan sering berubah posisi.

Sementara untuk wilayah pegunungan (overground/mountain tunnel), terowongan digunakan untuk menghubungkan jalan raya atau jalan kereta api di wilayah perbukitan/pegunungan. Umumnya, kondisi tanah pegunungan di Indonesia bercampur bebatuan. Maka, metode konstruksi yang digunakan menggunakan New Austrian Tunneling Methods (NATM). Misalnya, terowongan Cisumdawu pada paket pembangunan jalan Tol Cisumdawu Phase II yang saat ini sedang dilaksanakan, serta rencana terowongan Ngarai Sianok yang masih dalam tahap desain.

NATM sendiri adalah pembuatan terowongan dengan menggunakan shotcrete beton yang disemprotkan dengan tekanan tinggi dan rock bolt sebagai penyangga semenara tunnel sebelum diberi lapisan concrete. Setelah itu, terowongan diberi perkuatan dengan memasangkan tulangan dan dilakukan pengecoran menyeluruh.

Selain di darat, penggunaan terowongan dapat digunakan pada

penyeberangan sungai/selat yang memiliki kondisi topografi landai. Metode yang digunakan adalah Immersed-Tube Tunneling System. Pada umumnya, terowongan ini berfungsi sebagai jalan atau rel terowongan maupun suplai kabel listrik dan internet.

Pada metode ini, segmen terowongan dapat dikerjakan secara fabrikasi di tepi sungai/selat, selanjutnya dibawa ke lokasi terowongan dengan cara diapungkan dan ditarik menggunakan tug boat untuk ditenggelamkan dan dirangkai sebagai sebuah terowongan yang diletakkan di dasar sungai/selat tersebut.

Biaya Lebih MahalPADA Peraturan Menteri PU No.19/

PRT/M/2011 tentang Persyaratan Teknis Jalan dan Kriteria Perencanaan Teknis Jalan turut disebutkan persyaratan teknis terowongan. Ada enam kriteria, yaitu kelengkapan terowongan, kelandaian jalur lalu lintas, ventilasi, lebar badan jalan, ruang bebas vertikal, serta panjang jalan ke luar terowongan sampai ke persimpangan jalan.

Untuk kelengkapannya, terowongan wajib memiliki sistem drainase, tempat pemasangan utilitas, sistem aliran udara buatan, sistem penerangan jalan umum, dan fasilitas untuk keadaan darurat. Kelandaian jalur lalu lintas maksimum 30%.

Untuk ventilasi tergantung panjang terowongannya, jika > 300 m dan LHR ≥ 6000 kend/hari atau 75% kapasitas jalan (pilih yang paling kecil), perlu ventilasi. Untuk panjang terowongan ≥ 1000 m, perlu ventilasi. Sedangkan jika LHR ≤ 6000 kend/hari, dapat tidak dilengkapi ventilasi. Persyaratan lainnya, lebar badan jalan minimum 8 m dengan ruang bebas vertikal

5,1 m. Sementara panjang jalan ke luar terowongan sampai ke persimpangan jalan minimum 300 m.

Namun, biaya konstruksi relatif pembangunan terowongan dibandingkan pembangunan jalan layang lebih mahal antara 2 – 7 kali lipat. Hal ini pun dipengaruhi metode konstruksi yang digunakan, mulai dari cut and cover sampai dengan pembangunan terowongan ganda susun tiga yang kompleks. Mahalnya biaya konstruksi relatif pembangunan terowongan menjadi ganjalan dalam memilih teknologi terowongan sebagai solusi alternatif untuk membangunan konstruksi jalan.

Maka, perlu upaya untuk memanfaatkan keuntungan teknologi terowongan dibanding dengan teknologi lainnya. Salah satunya kemungkinan untuk memperpendek panjang konstruksi jalan yang perlu dibangun dengan teknologi terowongan. Pasalnya, tidak ada batasan perencanaan akibat keterbatasan kondisi di sekitar proyek jalan tersebut. Misalnya, jalan tidak dapat dibuat lurus akibat adanya gedung/rumah/infrastuktur lainnya yang tidak mungkin dipindahkan dan menyebabkan jalan yang akan dibangun harus menyesuaikan. Hal ini membuat panjang jalan bertambah dan perlu tambahan investasi untuk biaya pengadaan tanah.

Di masa depan, kebutuhan akan pembangunan terowongan jalan tidak dapat terelakkan. Dalam waktu dekat akan dilaksanakan pembangunan terowongan jalan pada Seksi Jalan Tol Payakumbuh – Pangkalan jalan Tol Trans Sumatera, yang sedang dalam pembahasan kelayakan dan basic design-nya. Kemudian, di Provinsi Aceh, studi kelayakan pembangunan terowongan jalan yang menghubungkan ruas jalan Paro – Kulu – Geurutee, sudah dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional I Banda Aceh pada tahun anggaran 2017.

Maka, kerja sama antara pemangku kepentingan (stakeholders) dan pemerintah sebagai pembuat kebijakan perlu dipertahankan dan dikembangkan agar lebih sinergis. Selain itu, peran dan sumbangsih para pakar dan akademisi, untuk peningkatan kompetensi tenaga engineer terowongan dan jembatan di Indonesia. v

*) Penulis : Widyaiswara Madya BPSDM Provinsi Jawa Barat. Disarikan dari Seminar Nasional

Terowongan (17 September 2018) – Pusat Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Bandung.

Foto. penulis 29SiBiMa | Juli - September 2018

Page 30: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

SEJE

nA

K

hijrahiStiQamahdalam

Istilah hijrah belakangan sedang ngetren. gerakan berhijrah populer di kalangan anak-anak muda, mulai selebritis hingga orang biasa. Kita bisa lihat pemuda yang dulunya disebut “preman” menjadi rajin ke masjid, bahkan menjadi dai atau ustadz. Mereka hijrah dengan tidak menghilangkan identitas sebelumnya, memakai kupluk, menggunakan bahasa gaul, bahkan tatonya pun tidak dihilangkan.

H IJRaH yang dilakukan mereka itu sesuai dengan tuntutan Nabi Muhammad SAW. Rasulullah

menjelaskan, orang yang berhijrah (muhajir) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah dan kembali kepada Allah dan agama Allah. Ini berlaku bagi siapa saja. Rasulullah bersabda : “Dan Al-Muhaajir (orang yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan Allah.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Sesungguhnya yang menyedihkan adalah ketika ada sebagian saudara kita yang “hijrahnya gagal”, yaitu tidak istiqamah di atas agama Allah, dan malah balik ke dunia kelamnya dahulu. Juga kembali lagi melanggar larangan Allah.

Berikut kiat-kiat agar “hijrah tidak gagal” dan dapat istiqamah di jalan Allah. Kesatu, Berniat Ikhlas Ketika Hijrah. Hijrah bukan karena tendensi dunia atau kepentingan dunia, tetapi ikhlas karena Allah. Seseorang akan mendapatkan berkah hijrah sesuai dengan apa yang diniatkannya dan sesuai dengan niat hijrahnya.

Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan rasul-Nya. Dan barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan atau mendapatkan wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya kepada apa yang ia inginkan itu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Sufyan Ats-Tsauri rahimahullah menambahkan : “Tidaklah aku berusaha untuk mengobati sesuatu yang lebih berat daripada meluruskan niatku, karena niat itu senantiasa berbolak-balik.” (Jami’ Al-‘ulum wal hikam hal.18, Darul Aqidah, Kairo)

ilustrasi. Internet

30 Juli - September 2018 | SiBiMa

Page 31: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

Selanjutnya, Segera Mencari Lingkungan yang Baik dan Sahabat yang Shalih. Ini adalah salah satu kunci utama sukses hijrah, yaitu memiliki teman dan sahabat yang membantu untuk dekat kepada Allah dan saling menasehati serta saling mengingatkan. Hendaknya kita selalu berkumpul bersama sahabat yang shalih dan baik akhlaknya.

Allah SWT berfirman : “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar (jujur).” (QS. At-Taubah : 119)

Perlu diperhatikan bahwa hati manusia lemah, apalagi ketika sendiri. Perlu dukungan dan saling menasehati antarsesama. Selevel Nabi Musa AS saja memohon kepada Allah agar mempunyai teman seperjuangan yang bisa membantunya dan membenarkan perkataannya, yaitu Nabi Harun AS. Musa berkata dalam Al-Quran : Mereka yang “gagal hijrah” bisa jadi dikarenakan masih sering berkumpul dan bersahabat dekat dengan teman-teman yang banyak melanggar larangan Allah.

Berikutnya, Menguatkan Fondasi Dasar Tauhid dan akidah yang Kuat. Syahadat adalah dasar dalam agama Islam. Kalimat ini tidak sekadar diucapkan, tapi kalimat ini mengandung makna yang sangat mendalam dan perlu dipelajari lebih mendalam. Allah menjelaskan dalam Al-Quran, kalimat syahadat akan meneguhkan seorang muslim untuk kehidupan dunia dan akhirat jika benar-benar mengetahui ilmunya dan mengamalkannya.

Allah SWT berfirman : “Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat ; dan Allah menyesatkan orang-orang yang lalim dan Allah memperbuat apa yang Dia kehendaki.” (QS. Ibrahim : 27).

Kemudian, Mempelajari al-Quran dan Mengamalkannya. Tentu saja, karena Al-Quran adalah petunjuk bagi manusia dalam menempuh kehidupan di dunia agar selamat dunia dan akhirat. Sebagaimana seseorang yang hendak pergi ke suatu tempat, tentu perlu petunjuk dan arahan berupa peta dan penunjuk jalan.

Allah menurunkan Al-Quran untuk meneguhkan hati orang yang beriman dan sebagai petunjuk. Membacanya juga dapat memberikan kekuatan serta kemudahan dalam beramal shalih maupun berakhlak mulia dengan izin Allah SWT.

Allah SWT berfirman : “Al-Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Fushilat: 44)

Lantas, Berusaha Tetap Terus Beramal Walaupun Sedikit. Amal adalah tujuan kita berilmu, bukan sekadar wawasan saja. Karenanya, kita diperintahkan tetap terus beramal, meskipun sedikit. Dan, ini adalah hal yang paling dicintai Allah.

Rasulullah SAW bersabda : “Amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” (HR. Muslim)

Beramal banyak dan terlalu semangat juga kurang baik. Apalagi tanpa ada ilmu di dalam amal tersebut. Nampak semangat di awal saja, tetapi setelahnya kendur, bahkan tidak beramal lagi.

Terakhir, Sering Berdoa dan Memohon Keistiqamahan dan Keikhlasan. Allah SWT berfirman : “Dan sembahlah Rabb-mu sampai datang kepadamu al-yaqin (yakni ajal).” (QS. Al-Hijr : 99)

Doa berikut ini sebaiknya sering dihafalkan : “Rabbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rahmatan, innaka Antal-Wahhaab.” (QS. Ali Imran : 8)

Artinya : “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau ; karena sesungguhnya, Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia)”.

Doa lainnya : “Ya Muqallibal Quluubi Tsabbit Qalbiy ‘Alaa Diinika”. Artinya : “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.”

Hijrah tidak semata-mata urusan dengan Tuhan, tetapi bagaimana keimanan itu mendorong seseorang mewujudkan kebaikan di mana pun berada dan sebagai apa pun selama hidup, kemudian mempertanggungjawabkannya di hadapan Tuhan kelak.

Hijrah itu berproses. Yang penting dan perlu diperhatikan adalah adanya kesadaran untuk terus-menerus memperbaiki diri, terutama saat sedang sendiri. Sebab, ketika sedang sendirian, seseorang akan lebih tergoda dan berani berbuat maksiat.

Padahal ketika kita sendiri, justru sejatinya kita sedang berdua dengan Allah. Artinya, kalau sedang berdua dengan Allah kita berani maksiat, maka berarti iman kita tidak teruji dan perlu diperbaiki terus-menerus. Jadi, hijrah adalah terus-menerus mengasah iman supaya bisa berbuah kebaikan kepada seluruh makhluk-Nya.

Semoga kita selalu diberikan keikhlasan dan keistiqamahan untuk memantapkan diri dalam berhijrah. v (wawan / DK)

ilustrasi. Internet 31SiBiMa | Juli - September 2018

Page 32: taat aturan jalan bertahan - dbmtr.jabarprov.go.id

M. Ridwan Kamil Uu Ruzhanul Ulum

Dinas Bina Marga dan Penataan RuangProvinsi Jawa BaratMengucapkan

Selamat Atas DilantiknyaM. Ridwan Kamil & Uu Ruzhanul Ulum

sebagai Gubernur & Wakil Gubernur Jawa Barat 2018 - 2023

“Jabar Juara Lahir Batin”

Gubernur Jawa Barat Wakil Gubernur Jawa Barat