Ta10
-
Upload
mario-erik-elsela -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
description
Transcript of Ta10
CURRENT COST ACCOUNTING
Anggota Kelompok :
Hanif Fadhillah 041113011
Erlangga Putra S 041113022
Rahmat Akbar S 041113045
M Ario Wisanggeni 041113061
Alief Vidiansyah 041113070
Arif Rahman Sidy 041113084
Hafiz Andriansyah 041113092
Brahmanta Satyo 041113211
Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Airlangga
CURRENT COST ACCOUNTING
Current Cost Accounting adalah sistem akuntansi penilaian aset menggunakan current market
buying price dan penilaian profit menggunakan alokasi berdasar current cost. Current entry price
didasarkan pada replacement cost atau reproduction cost.
Konsep mendasar Current Cost ialah adanya pengakuan Holding Gain/Loss
Financial Capital Maintenance (investasi pemilik)
o Include holding gain/loss
o Maintains the same financial value of capital
Physical Capital Maintenance (entitas terpisah)
o Exclude holding gain/loss
o Maintains the same physical value of capital
Kritik Financial Capital Maintenance
o Bukan cost saving, melainkan capital maintenance adjustment
o Tidak menghasilkan cashflow melainkan mengeluarkan cashflow.
Kritik Physical Capital
o Tidak dapat digunakan untuk different unit
o Jika cost di akhir periode mengalami decreasing, tidak mencerminkan profit
sesungguhnya
o Pada pasar yang sama, tidak ada profit yang diakui
o Untuk partial investment, pada akhirnya terjadi loss
Kritik Atas Current Cost
1) Melanggar konservatisme
2) Market price change tidak relevan dengan operating profit
3) Subjektif
4) Sulit menghitung keuntungan/kerugian operasional
5) Opportunity cost pada umumnya ialah sales price, bukan buying price
6) Pelaporan Backlog depreciation pada income atau capital, memiliki dampak jauh berbeda
7) Masalah matematis pelaporan neraca yang memiliki berbagai domain pengukuran
8) Tidak relevan dengan keputusan investasi
Pendukung Current Cost
1) Pengakuan secara aktual
2) Objektivitas adalah relatif
3) Merefleksikan perubahan teknologi setelah adanya adjustment
4) Current cost menyerang Exit Price:
Biaya akuisisi dalam exit price tidak dimasukkan
Exit price lebih mengindikasikan pendekatan jangka pendek
Exit price untuk inventory barang jadi menyebabkan adanya anggapan operating profit
sebelum titik penjualan karena penilaiannya melebihi current cost
EXIT PRICE ACCOUNTING
Exit price accounting ialah pendekatan sistem akuntansi di mana menggunakan harga jual pasar.
Exit price didasarkan pada Net Realisable Value (NRV) atau biasanya berdasar Discounted Cash
Flow.
Pendukung Exit Price
Menyediakan informasi yang berguna, melihat pasar yang berkembang pada masa kini,
investor cenderung menginginkan informasi yang relevan terkait posisi keuangan
perusahaan sehingga menuntut penilaian yang mengakui keuntungan baik yang sudah
maupun belum direalisasi atas nilai aset di pasar kompetitif.
Pengambilan keputusan yang adaptif, seluruh aset non moneter dinilai dengan komponen
kas yang dapat diperoleh dari harga jual di market sehingga keputusan yang adaptif dan
fleksibel meungkinkan untuk diambil
Informasi relevan dan andal, tersedia berbagai alternatif keputusan yang dapat diambil
Additivity, exit price dapat diterapkan secara konsisten pada seluruh elemen keuangan
melalui penilaiannya dengan uang atau setara uang (current cash equivalent)
Bebas alokasi dan estimasi
Realitas, karena harga mengacu pada harga market saat ini
Objektivitas, harga pasar obyektif
Pengukuran risiko, melalui exit price diketahui aset yang memiliki proporsi risiko,
sehingga dapat dilakukan manajemen risiko
Kritik atas Exit Price
Konsep profit, perusahaan membeli suatu aset dengan rencana untuk operasi sehingga
menghasilkan profit, jika ada ketidakberesan sehingga menuntut perubahan rencana
hingga menjual aset, harus dilakukan evaluasi terlebih dahulu atas rencana yang dibuat.
Karena aset tidak semata-mata dibeli untuk dijual. Menggunakan exit price, tidak dapat
melacak berapa keuntungan penjualan dari harga awal inventory.
Additivity, penilaian atas aset yang dijual secara sendiri atau secara bersama memiliki
nilai jual yang berbeda karena mengandung intangible asset yang tidak dapat diakui oleh
exit price.
Value in use vs Value in exchange, tidak semua asset memiliki nilai yang sesuai dengan
nilai sesuai harga jualnya. Aset yang sangat cocok dengan tipe perusahaan kemungkinan
bernilai nol di pasar namun sangat bernilai tinggi jika tetap digunakan oleh perusahaan.
AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA
Dalam kondisi inflasi, ada 2 masalah yang dihadapi akuntansi dengan kos historis :
1. Masalah PENILAIAN : Nilai aktiva akan berubah dibanding aktiva lain walau daya beli
uang tetap
2. Masalah UNIT PENGUKUR : Unit moneter sebagai unit pengukur akan berubah pada
saat inflasi
Perubahan harga ada 3 jenis :
Perubahan harga UMUM : Perubahan nilai satuan uang, dinyatakan dalam index harga
umum
Contoh : INDEX HARGA KONSUMEN
Inflasi : Index harga Umum cenderung naik dari waktu ke waktu
Kenaikan harga umum suatu periode dibanding periode sebelumnya : LAJU INFLASI
Perubahan harga SPESIFIK : Perubahan harga barang dan jasa TERTENTU.
Perubahan harga RELATIF : Mengukur tingkat penyimpangan perubahan harga
barang/jasa tertentu terhadap perubahan harga umum seluruh barang/jasa. Misal : Harga
barang/jasa umum naik 10%,harga barang tertentu naik 32%, maka Perub.Harga Relatif :
12%.
POS MONETER DAN NON MONETER
Besar untung / rugi daya beli ditentukan dengan memisahkan pos moneter dan non moneter,
karena untung dan rugi daya beli biasanya berhubungan dengan pos moneter netto.
Pos moneter berhubungan dengan aliran kas , pos non moneter berhubungan dengan aliran
potensi jasa fisik (non kas)
Aktiva moneter : klaim untuk menerima sejumlah rupiah di masa depan tanpa memperhatikan
perubahan daya beli uang. Contoh : kas, deposito, investasi dalam obligasi, piutang dagang,
piutang wesel dan uang muka jaminan kontrak.
Aktiva non moneter : aktiva yang mengandung jumlah unit rupiah yang berubah dengan
berjalannya waktu.
Contoh : Persediaan barang dagangan, fasilitas fisik, investasi dalam saham dan goodwill
Untung/Rugi Daya Beli : berhubungan dengan penahanan pos moneter
Untung/Rugi fluktuasi harga : Berhubungan dengan pos non moneter
AKUNTANSI DAYA BELI KONSTAN
Tujuan : mempertahankan kapital atas dasar nilai rupiah konstan yang diukur dengan index harga
umum
AKUNTANSI KOS SEKARANG
Tujuan : mempertahankan kapital atas dasar kapasitas operasi / kemampuan untuk menyediakan
barang/jasa dengan kuantitas yang sama dengan kapasitas / kemampuan kapital.
DASAR PENGUKURAN :
Harga masukan / kos pengganti
Kos penggantian aktiva milik perusahaan dengan aktiva sejenis
Nilai Keluaran / Harga jual sekarang
Nilai sekarang aktiva diukur atas dasar harga aktiva seandainya perusahaan menjual
aktiva tersebut
Aliran kos diskontoan
Nilai sekarang aliran kas masa datang.
Sumber informasi penentuan kos sekarang :
1. Informasi harga dari pihak eksternal (mis : BPS)
2. Infomrasi harga dari perusahaan sendiri
Teknik pengukuran kos sekarang :
1. Langsung (direct pricing) : membebankan langsung bahan dan tenaga kerja ke aktiva
2. Per unit (unit costing)
3. Fungsional (functional pricing) : menentukan kos pengganti fungsi produksi bukan aktiva
yang berdiri sendiri
Perbedaan Akuntansi Daya Beli KONSTAN dan KOS SEKARANG :
AKUNTANSI DAYA BELI KONSTAN AKUNTANSI KOS SEKARANG
1. Revisi atau revaluasi aktiva non moneter pada
akhir periode
2. Menggunakan index harga umum
3. Mengabaikan untung/rugi fluktuasi harga pada saat
revaluasi
4. Mengungkapkan untung/rugi daya beli atau aktiva
moneter netto
1. Revisi/revaluasi aktiva non-moneter secara terus
menerus
2. Menggunakan index harga spesifik
3. Mengungkapkan untung/rugi pada saat revaluasi
baik sebagai pos laporan rugi/laba maupun sebagai
kenaikan /penurunan modal pemegang saham
4. Mengungkapkan untung/rugi atas aktiva moneter
netto