TA Zainal Sumardi

25
ANALISIS OPERASI PENANGKAPAN IKAN DENGAN KAPAL PURSE SEINE DITINJAU DARI KECEPATAN SETTING DAN HAULING TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN SELAT BALI BANYUWANGI PROPOSAL TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan di Bidang Konsentrasi Nautika Perikanan Laut Program Studi Manajemen Agroindustri (D-IV) Jurusan Manajemen Agribisnis Oleh: Zainal Sumardi K4090744 www.bangzabar.com

Transcript of TA Zainal Sumardi

Page 1: TA Zainal Sumardi

ANALISIS OPERASI PENANGKAPAN IKAN DENGAN KAPAL PURSE SEINE DITINJAU DARI KECEPATAN

SETTING DAN HAULING TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI PERAIRAN SELAT BALI

BANYUWANGI

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan di Bidang Konsentrasi Nautika Perikanan Laut Program Studi Manajemen

Agroindustri (D-IV) Jurusan Manajemen Agribisnis

Oleh:Zainal Sumardi

K4090744

KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONALPOLITEKNIK NEGERI JEMBER

2010

www.bangzabar.com

Page 2: TA Zainal Sumardi

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ikan pelagis merupakan jenis ikan perenang cepat dan tergolong kedalam

ikan yang paling agresif yang bergerombol. Ini berarti bahwa dalam penangkapan

ikan jenis pelagis ini memerlukan kecepatan Setting dan Hauling guna mencegah

ikan lari/berenang keluar dari lingkaran jaring yang akan ditebar. Sifat ikan

pelagis yang bergerombol (Schooling) sangat tepat dan efektif apabila

penangkapannya dilakukan dengan cara melingkari jaring pada gerombolan ikan

pelagis.

Pukat cincin (Purse Seine) adalah alat penangkap ikan berbentuk hampir

segiempat hingga trapesium yang terbentuk dari sejumlah gabungan lembaran

webbing yang dipasangkan pada tali pelampung (float line) dan tali pemberat

(lead line), dilengkapi dengan tali kerut (purse line) dan sejumlah cincin (purse

ring). Pukat cincin merupakan jaring yang sangat lebar yang melingkari atau

mengurung gerombolan (Schooling) ikan. Alat tangkap Purse Seine cukup

produktif dan tergolong alat tangkap aktif. Pengoperasian alat tangkap Purse

Seine dilakukan dengan cara melingkarkan jaring pada gerombolan ikan sehingga

ikan yang terkepung tidak bisa melarikan diri dan tertangkap.

Dalam melakukan operasi penangkapan menggunakan alat penangkap ikan

dengan Purse Seine, ada 2 (dua) faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam

penangkapan ikan yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Yang tergolong

kedalam faktor internal adalah sumber daya manusia (SDM), kapal dan alat

penangkap ikan (jaring). Sedangkan yang tergolong kedalam faktor eksternal

adalah arus, angin dan gelombang. Sedangkan kecepatan Setting dan Hauling

dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan kapal.

Hasil tangkapan ikan akan meningkat apabila kedua faktor tersebut

mendukung dalam melakukan operasi penangkapan ikan. Hal ini menunjukkan

bahwa keberhasilan operasi penangkapan ikan dapat dioptimalkan dengan cara

memperhatikan dan memaksimalkan kinerja dari faktor internal. Diskripsi di atas

menunjukkan bahwa perlu adanya penelitian tentang analisis faktor internal kapal

www.bangzabar.com

Page 3: TA Zainal Sumardi

penangkapan ikan dengan menggunakan alat penangkap Purse Seine ditinjau dari

kecepatan Setting dan Hauling di perairan Muncar.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun batasan-batasan masalah yang dapat di rumuskan dalam penelitian

ini yaitu:

1. Bagaimana hubungan kecepatan Setting terhadap hasil tangkapan?

2. Bagaimana hubungan kecepatan Hauling terhadap hasil tangkapan?

3. Faktor apakah yang paling berperan terhadap keberhasilan operasi

penangkapan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui hubungan antara kecepatan Setting terhadap hasil tangkapan.

2. Mengetahui k ecepatan Hauling terhadap hasil tangkapan.

3. Mengetahui faktor yang paling berperan antara Setting dan Hauling terhadap

keberhasilan operasi penangkapan dengan menggunakan alat penangkap

Purse Seine.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam pengembangan perikanan.

2. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang

pengoperasiann alat penangkap Purse Seine ditinjau dari kecepatan Setting

dan Hauling.

3. Digunakan sebagai sumber informasi, khasanah wacana kepustakaan serta

dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya.

www.bangzabar.com

Page 4: TA Zainal Sumardi

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Beberapa Penelitian Terdahulu (Studi Empiris)

Menurut Fuad (2006) dengan judul “Analisis Efisiensi Operasi

Penangkapan Kapal Purse Seine di Perairan Probolinggo” Alat tangkap Purse

Seine tergolong alat tangkap yang sangat produktif dibandingkan dengan pancing,

gillnet dan payang, namun biaya operasinya juga sangat tinggi. Tingginya biaya

operasi penangkapan disebabkan oleh harga bahan bakar yang mahal dan

penggunaan tenaga ABK yang banyak. Efisiensi operasi penangkapan bertujuan

untuk mengurangi biaya operasi dengan mengoptimalkan operasi penangkapan.

Operasi penangkapan akan berjalan dengan optimal apabila kapal, alat tangkap,

alat bantu penangkapan dan ABK kapal mampu menjalankan proses penangkapan

dengan cepat dan hasil tangkapannya banyak.

Dalam penelitian Mukhlisa A Ghaffar (2006) dengan judul “Optimasi

Pengembangan Usaha Perikanan Mini Purse Seine di Kabupaten Jeneponto

Provinsi Sulawesi Selatan” menyatakan Faktor ukuran kapal, kekuatan mesin,

jumlah bahan bakar minyak, panjang jaring, tinggi jaring, jumlah tenaga kerja dan

jumlah lampu yang dipergunakan dalam pengoperasian mini purse seine di

Kabupaten Jeneponto berpengaruh nyata terhadap produksi pada tingkat

kepercayaan 95%. Secara parsial, hanya kekuatan mesin, panjang jaring dan

jumlah lampu yang berpengaruh nyata terhadap produksi mini purse seine

pada tingkat kepercayaan 95%.

Edi Purnomo (2007) dengan judul “Komposisi Ikan Hasil Tangkapan

Ditinjau dari Kecepatan Setting dan Daerah Penangkapan Ikan dengan Purse

Seine di KM. Nusantara Milik PT. Bintang Mandiri Bersaudara Bitung-Sulawesi

Utara” hasil pengamatan selama praktek yang dilakukan pada bulan Maret sampai

dengan April di daerah perairan Maluku, Doi, Halmahera, Tobelo, diperoleh rata-

rata ikan hasil tangkapan yang ditinjau dari kecepatan Setting yang terdiri dari :

a. Rata-rata ikan hasil tangkapan berdasarkan lama pelingkaran jaring adalah :

101-150 detik sebesar 19500 kg/ Setting, 151-200 sebesar 12576,92 kg/

www.bangzabar.com

Page 5: TA Zainal Sumardi

Setting, 201-250 detik sebesar 4666,67 kg/ Setting, 251-300 detik sebesar

2050 kg/ Setting, dan 301-350 detik sebesar 500 kg/. Rata ikan hasil

tangkapan paling banyak pada lama pelingkaran jaring 100-150 detik

sebanyak 19.500 kg.

b. Rata-Rata ikan hasil tangkapan berdasarkan lama penarikan tali kerut adalah :

601-650 detik sebesar 16800 kg/ Setting, 651-700 detik sebesar 12666,67 kg/

Setting, 701-750 detik menghasilkan 11000 kg/ Setting, 751-800 detik sebesar

8350 kg/ Setting, 801-850 detik sebesar 3737,5 kg/Setting, 851-900 detik

sebesar 7877,78 kg/ Setting, 901-950 detik tidak menghasilkan ikan, 951-

1001 sebesar 2433,33 kg/ Setting, dan 1001-1050 detik menghasilkan ikan

200 kg/ Setting. Rata-rata ikan hasil tangkapan terbanyak pada lama

penarikan tali kerut 601-650 detik sebanyak 16.800 kg.

c. Rata-rata ikan hasil tangkapan berdasar lama Setting adalah : 701-800 detik

sebanyak 25000 kg/ Setting, 801-900 detik sebanyak 12833,33 kg/ Setting,

901-1000 detik sebanyak 11666,67 kg/ Setting, 1001-1100 detik sebanyak

5615,38 kg/Setting, 1101-1200 detik sebanyak 2614,28 kg/ Setting, dan 1201-

1300 detik sebanyak 500 kg/ Setting. Rata-rata ikan yang banyak tertangkap

adalah pada lama Setting 700-800 detik sebanyak 25.000 kg.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Kapal Perikanan

Menurut  Kepres  nomor  51  tahun  2002  Kapal  adalah  kendaraan  air 

dengan bentuk  dan  jenis  apapun,  yang  digerakkan  dengan  tenaga mekanik, 

tenaga  angin,  atau ditunda, termasuk  kendaraan  yang  berdaya  dukung 

dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung dan bangunan

terapung yang tidak berpindah‐ pindah. 

Menurut Kepmen nomor : KEP. 02/MEN/2002 Kapal Perikanan adalah 

kapal atau perahu  atau  alat  apung  lainnya  yang  digunakan  untuk  melakukan 

penangkapan ikan termasuk melakukan survai atau eksplorasi kelautan.

Kapal penangkap ikan adalah kapal atau perahu atau alat apung lainya

yang dipergunakan untuk melakukan penangkapan ikan, termasuk untuk

www.bangzabar.com

Page 6: TA Zainal Sumardi

melakukan survai atau eksplorasi perikanan (Sudirman dan Achmar Mallawa,

2004).

Kapal perikanan adalah kapal yang dioperasikan di perairan air tawar,

payau atau laut untuk menangkap ikan, mengangkut, pendaratan, pengawetan atau

pengolahan ikan, kerang-kerang dan hewan air lainya (selain paus) juga termasuk

di dalamnya adalah kapal yang mempunyai fungsi lain tapi masih berhubungan

dengan perikanan seperti kapal suplay, pelindung, pemberi bantuan atau

menyelenggarakan penelitian dan pelatihan (Direktorat Jendral Perikanan

Tangkap,1994).

Supardi Ardidja (2007) Kapal pukat cincin adalah kapal yang paling

penting dan efektif untuk menangkap sekumpulan (Schooling) ikan yang berada di

dekat permukaan. Sebagai sarana pengamatan ikan dibangun tempat panjarwala

(crows nest) pada tiang utama.

2.2.2 Alat Tangkap Ikan

Purse Seine adalah alat (gear) yang digunakan untuk menangkap ikan

pelagis yang membentuk gerombolan. Purse Seine pertama kali dipergunakan di

perairan Rhode Island untuk menangkap ikan menhaden (brevoortiatyrannus).

Selanjutnya Purse Seine dipatenkan atas nama Berent Vilder dari Bergen di

Norwegia pada tanggal 12 Maret 1859. Pada tahun 1860 alat ini telah digunakan

diseluruh pantai Atlantik dan Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1870

panjang Purse Sine telah diubah dari 65 Fathom menjadi 250 Fathom (1=1,825

m). Dari bentuk inilah Purse Seine di perkenalkan ke negara-negara Scandinavia

pada tahun yang sama (Uktolseja dalam Muttaqin, 2009).

Berdasarkan data statistik tahun 1962, perikanan Purse Seine

menghasilkan sebanyak 15,1 % dari total hasil tangkapan sebagai alat tangkap.

Dengan demikian, Purse Seine merupakan alat penangkapan yang paling baik

untuk perikanan pantai maupun perikanan lepas pantai (off shore) (Nomura dalam

Muttaqin, 2009).

Menurut Ayodhya, (1981) ikan yang menjadi tujuan penangkapan dari

Purse Seine adalah ikan-ikan “pelagis Schooling Spesies” yang berarti ikan-ikan

www.bangzabar.com

Page 7: TA Zainal Sumardi

tersebut haruslah membentuk school (gerombolan), berada dekat permukaan air

(sea Surface) dan sangatlah diharapkan pula densitas school tersebut tinggi, yang

berarti jarak ikan dengan ikan lainnya haruslah sedekat mungkin. Di mana,

perinsip menangkap ikan dengan alat tangkap Purse Seine ini adalah melingkar

gerombolan ikan dengan jaring, sehingga jaring tersebut membentuk dinding

Vertikal, dengan demikian gerakan ikan ke arah horizontal dapat dihalangi.

Setelah itu, bagian bawah jaring dikerucutkan untuk mencegah ikan lari ke arah

bawah jaring.

Menurut Usemahu dkk (2003), menyatakan bahwa penurunan alat dapat

dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut :

1) Mula-mula ujung tali kerut yang diberi pelampung tanda dan disatukan

dengan ujung-ujung tali ris atas dan tali ris bawah dilemparkan ke posisi yang

telah ditentukan.

2) Selanjutnya kapal penangkap segera melingkari gerombolan ikan sambil

menurunkan jaring dan peralatannya (jaring, pelampung, pemberat, ring)

menuju ke ujung tali kerut yang telah dilemparkan pada waktu permulaan

operasi.

2.2.3 Pengoperasian Purse Seine

Subani Waluyo dan Barus (1989) mengungkapkan pada umumnya jaring

dipasang dari bagian belakang kapal (buritan) sungguhpun ada juga yang

menggunakan samping kapal. Urutan operasi dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Pertama-tama haruslah diketemukan gerombolan ikan terlebih dahulu. Ini

dapat dilakukan berdasarkan pengalaman-pengalaman, seperti adanya

perubahan warna permukaan air laut karena gerombolan ikan berenang dekat

dengan permukaan air, ikan-ikan yang melompat di permukaan terlihat riak-

riak kecil karena gerombolan ikan berenang dekat permukaan. Atau bisa juga

menggunakan alat bantu penangkapan modern seperti fish finder.

2. Dalam waktu melingkari gerombolan ikan kapal dijalankan cepat dengan

tujuan supaya gerombolan ikan segera terkepung. Setelah selesai mulailah

Purse Seine ditarik yang dengan demikian bagian bawah jaring akan tertutup.

www.bangzabar.com

Page 8: TA Zainal Sumardi

Melingkari gerombolan ikan dengan jaring adalah dengan tujuan supaya ikan-

ikan jangan dapat melarikan diri dalam arah horisontal. Sedang dengan

menarik purse line adalah untuk mencegah ikan-ikan supaya ikan-ikan jangan

dapat melarikan diri ke bawah. Antara dua tepi jaring sering tidak dapat

tertutup rapat, sehingga memungkinkan menjadi tempat ikan untuk melarikan

diri.

2.3 Kerangka Konseptual

Tujuan operasi penangkapan adalah untuk memperoleh hasil tangkapan

sebanyak-banyaknya dan ramah lingkungan. Ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor internal kapal Purse Seine

yaitu: Kecepatan Setting, kecepatan Hauling dan hasil tangkapan (ikan).

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian maka dapat dibuat kerangka

konseptual seperti gambar 2.3.1

Gambar: 2.3.1 Kerangka Konseptual

2.4 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Diduga kecepatan Setting berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan.

2. Diduga kecepatan Hauling berpengaruh terhadap jumlah hasil tangkapan.

www.bangzabar.com

Kecepatan Setting Kecepatan Hauling

Hasil tangkapan ikan (berdasarkan berat)

Page 9: TA Zainal Sumardi

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan menggunakan metode survey

(survey research) dengan objek penelitian pada operasi penangkapan ikan dengan

menggunakan Purse Seine di perairan Muncar.

Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari suatu

populasi dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) sebagai alat

pengumpul data yang pokok di lapang.

3.2 Populasi Penelitian, Besar dan Teknik Pengambilan Sampel

3.2.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian ini adalah para nelayan yang menggunakan kapal Purse

Seine di perairan Muncar.

3.2.2 Besar dan Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan (random sampling

simple) yaitu pengambilan sampel acak sederhana dengan cara, mengambil

beberapa sampel dari jumlah populasi kapal Purse Seine di perairan Muncar

dengan kriteria:

1. Sampel digunakan keseluruhan apabila populasi berjumlah 30 (sampel kecil)

2. Sampel diambil 10% apabila jumlah populasi lebih dari 30 (sampel besar)

3.3 Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel teramati

(observed variable) dimana dapat langsung diamati atau diukur yang berupa

variabel bebas (independent variable). (X1) = kecepatan Setting, (X2) = kecepatan

Hauling. Variabel terikat (dependent variable) (Y) dalam hal ini hasil tangkapan

Purse Seine.

www.bangzabar.com

Page 10: TA Zainal Sumardi

3.3.1 Klasifikasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

X1 = Kecepatan Setting Alat Penangkap Ikan

X2 = Kecepatan Hauling Alat Penangkapan Ikan

Y = Jumlah hasil tangkapan Ikan

3.3.2 Definisi Operasional Variabel

a) (X1) Kecepatan Setting, yaitu kecepatan kapal pada saat penurunan

jaring. Dimana jika kapal dijalankan dengan cepat maka gerombolan ikan

dapat segera terkepung.

b) (X2) Kecepatan Hauling merupakan kecepatan pada saat penarikan jaring

setelah proses Setting dilakukan. Purse Seine ditarik yang dengan

demikian bagian bawah jaring akan tertutup. Melingkari gerombolan ikan

dengan jaring adalah dengan tujuan supaya ikan-ikan jangan dapat

melarikan diri dalam arah horisontal. Sedang dengan menarik purse line

adalah untuk mencegah ikan-ikan supaya ikan-ikan jangan dapat melarikan

diri ke bawah.

c) (Y) Hasil Tangkapan, yaitu berat ikan yang tertangkap oleh Purse Seine,

dalam hal ini hasil tangkapan yang didaratkan di tempat pelelangan ikan.

3.4 Instrumen Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain instrument survey yaitu pengamatan

dilapangan dengan kriteria yang diamati sebagai berikut:

a. Mengadakan kuesioner dengan membuat daftar pertanyaan yang disebarkan

kepada nelayan.

b. Mengamati langsung kegiatan penangkapan ikan, dengan mengikuti kapal

nelayan.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur pada butir-butir pertayaan dalam

kuesioner yang kita buat. Untuk mengetahui valid tidaknya kuesioner yang telah

www.bangzabar.com

Page 11: TA Zainal Sumardi

kita buat dapat diukur dangan rumus uji Validitas dan Reliabilitas yaitu sebagai

berikut:

(1). Uji Validitas dengan rumus, (Singarimbun & Effendi ,1989:124).

rxy = N∑XY-(∑X)(∑Y)

[{∑X2-(∑X2}{N∑Y2-(∑Y)2}]

Keterangan :

Rxy = kolerasi product moment

N = cacah subjek uji coba

∑x = jumlah sekor butir (x)

∑y = jumlah sekor variable (y)

∑x2 = jumlah sekor butir kuadrat (x)

∑y2 = jumlah sekor variabel (y)

∑xy = jumlah perkalian butir (x) dan sekor variable (y)

(2). Uji Reliabilitas, (Singarimbun & Effendi ,1989:124).

Rtt = M 1 - Vx

M-1 Vt

Keterangan :

Rtt = Kofisien alpha

Vx = Variasi butir

Vt = Variasi total (faktor)

M = Jumlah butir

3.5 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar

Kabupaten Banyuwangi, pada nelayan yang melakukan penangkapan ikan dengan

menggunakan Purse Seine. jangka waktu penelitian 1 bulan dilaksanakan pada

bulan April 2010. Penetapan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja atas dasar

pertimbangan usaha penangkapan ikan mempunyai potensi besar untuk

dikembangkan lebih luas.

www.bangzabar.com

Page 12: TA Zainal Sumardi

3.6 Prosedur Pengumpulan Data

Tahapan pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut.

1. Tahap sebelum pengambilan data di lapangan, yaitu mengadakan

pengamatan dan penelitian pada operasi penangkapan ikan di Muncar.

2. Tahap pengumpulan data primer dengan menggunakan kuesioner (sebagai

alat pokok pengambilan data di lapangan) melalui wawancara secara

langsung.

3. Tahap pengumpulan data sekunder, yang diperoleh dari perpustakaan

maupun literatatur (dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan) yang

berkaitan dengan operasi penangkapan ikan menggunakan Purse Seine.

3.7 Teknik Analisis

Teknik analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah :

Untuk mengetahui pengaruh dari variabel bebas (X1X2 ) terhadap Variabel terikat

( Y ) digunakan persamaan:

1. Regresi Linier Berganda.

Rumus Regresi Linier Berganda (Singarimbun & Effendi ,1989:124).

Y = a + b1 X1+ b2 X2 + eKeterangan:

Y = Hasil tangkapan

X1 = Kecepatan Setting

X2 = Kecepatan Hauling

a = Konstanta regresi

b1,b2 = Kofisien regresi

e = Variabel pengganggu

www.bangzabar.com

Page 13: TA Zainal Sumardi

2. Analisis Koefisien Determinasi Berganda

Untuk mengetahui erat tidaknya hubungan antara variabel bebas dan

terikat digunakan koefisien korelasi berganda yang merupakan akar dari

koefisien determinasi. Koefisien determinasi dapat dirumuskan sebagai

berikut: (Singarimbun & Effendi ,1989:124).

b1∑x1y+ b2∑x2y

R2 =

∑y2

Keterangan:

R2 = koefisien penentu berganda.

3. Uji F

Atau test koefisien regresi secara menyeluruh, untuk mengetahui

apakah seluruh variabel bebas (X) berpengaruh terhadap (Y). Formulasi

yang digunakan : (Suhermin.2008.dalam.http;//blog.its.ac.id/)

R2/(K-1)

F0=

1-R2/(n-k

Dimana :

F0 = Pengujian secara serentak

R2 = Koefisien determinasi / penentuan berganda

k = Banyak variabel

n = Banyak observasi

www.bangzabar.com

Page 14: TA Zainal Sumardi

4. Uji “t”

Atau test koefisien secara individu untuk mengetahui apakah setiap

variabel (X1,X2) berpengaruh terhadap Y. (Suhermin, 2008 dalam

http;//blog.its.ac.id)

bk t0 =

Sbk

Dimana :

t0 = Pengujian secara individu

bk = b1, b2

Sbk = Standart error dari b1, b2

IV. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

www.bangzabar.com

Page 15: TA Zainal Sumardi

Jadwal pelaksanaan penelitian dapat diuraikan pada tabel dibawah ini:

No Uraian kegiatan Waktu pelasanaanMaret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 41 Pengajuan judul 4 Revisi dan perbaikan Proposal5 Seminar Proposal6 Pengambilan data dilapangan7 Analisis data / konsultasi data8 Pembuatan laporan tugas Akhir9 Revisi & perbaikan laporan

10 Ujian Tugas Akhir

11 Perbaikan & Penjilidan Laporan

V. PERKIRAAN BIAYA

www.bangzabar.com

Page 16: TA Zainal Sumardi

Perkiraan biaya penelitian Analisis Operasi Penangkapan Kapal Purse

Seine Ditinjau dari Kecepatan Setting dan Hauling di Perairan Muncar, adalah

sebagai berikut:

1.Transportasi   200.0002.Akomodasi 350.0003.Alat tulis dan photocopy 200.0004. Pembuatan laporan   350.000Total   1.100.000 Terbilang: satu juta rupiah

DAFTAR PUSTAKA

www.bangzabar.com

Page 17: TA Zainal Sumardi

Ardidja, S. 2007. Metode penangkapan ikan. Sekolah tinggi perikanan jakarta.

Ayodhya, A. U. 1981. Metode Penangkapan Ikan. Yayasan Dewi Sri Bogor.

Ayodhya, A. U. 1976 Teknik Penangkapan Ikan. Bagain Teknik Penangakapan Ikan. Bogor: institut pertanian,.

Derektorat Pengkajian Ilmu Kelautan-Badan Pengkajian Dan Penerapan Teknologi, 1996. Pengembangan Kapal Nelayan. Jakarta

Departemen Pertanian-Derektorat Jenderal Perikanan, 1991. Purse Seine Dan Lampara Dasar. Jakarta

Fuad, 2006. Analisis Efisiensi Operasi Penangkapan Kapal Purse Seine di Perairan Probolinggo. Fakultas Kelautan Institut Teknologi 10 November, Surabaya.

Ghaffar, A Mukhlisa, 2006. Optimasi Pengembangan Usaha Perikanan Mini Purse Seine di Kabupaten Jeneponto Provinsi Sulawesi Selatan. Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor: Kep.02/Men/2002 Tentang Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Penangkapan Ikan, 2002.

Muttaqin A, 2009. Operasi Penangkapan Ikan Pelagis Dengan Alat Tangkap Purse Seine. (jurnal tidak dipublikasikan). PPPPTK. Cianjur

Nomura, M., and T. Yamazaki. Fishing Tehnigues. Compilation Of Transcript Of Lecturer Presented at the Training Departement SEAFDEC. Japan International Corperation Agency. Tokyo, 1975.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 51 tahun 2002, Tentang Perkapalan.

Purnomo Edi. 2007. Komposisi Ikan Hasil Tangkapan Ditinjau dari Kecepatan Setting dan Daerah Penangkapan Ikan dengan Purse Seine di KM. Nusantara Milik PT. Bintang Mandiri Bersaudara Bitung-Sulawesi Utara. Penangkapan Ikan Sekolah Tinggi Perikanan. Jakarta.

Singarimbun, M dan Efendi, S 1995. Metode Penelitian Survei. Jakarta : LP3E5.

Sudirman, dan Achmar Mallawa. 2004. Teknik Penangkapan Ikan .Rineka Cipta,Jakarta.

Suhermin.2008.uji validitas dan uji reliabilitas.http;//blog.its.ac.id/

www.bangzabar.com

Page 18: TA Zainal Sumardi

Usemahu, A Rahman dan Tomasila, Leopold A. 2003. Teknik Penangkapan Ikan. Departemen Kelautan dan Perikanan. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Perikanan. Jakarta. Hal 44-55.

Waluyo Subani dan H.R Barus.1989.Alat Penangkapan Ikan Dan Udang Laut Di Indonesia. Balai Penelitian Perikana. Jakarta

www.bangzabar.com