TA BSI BAB I 1-7

7
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Istilah industri kreatif telah mulai banyak dibicarakan oleh kalayak ramai, tetapi pengertian industri ini masih samar-samar bagi kebanyakan orang. Banyak pertanyaan yang tidak sempat terjawab sebab sudah muncul lagi istilah-istilah lainnya. Pertumbuhan industri kreatif pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari perkembangan peradaban umat manusia sendiri. Pada tahap awal perkembangan peradaban manusia ditandai oleh sektor pertanian, yang kemudian disusul oleh peradaban berbasis industri, teknologi dan kini gagasan (kreatifitas). Industri kreatif kerapkali dimaknai sebagai industri yang berfokus pada kreasi dan eksploitasi produk yang memiliki hak kekayaan intelektual. Di samping itu, aktivitas industri kreatif berkisar pada pendesainan, penciptaan dan pemasaran objek atau karya seni di mana nilai dari objek tersebut bersumber pada orisinalitas estetikanya. Definisi industri kreatif yang paling banyak dirujuk, berasal dari Departemen Budaya, Media dan Olah Raga pemerintah Inggris yang berbunyi “industri yang berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut”. Definisi ini memiliki pengaruh yang luas, sehingga sejumlah negara, termasuk Indonesia, mengadopsinya.

Transcript of TA BSI BAB I 1-7

Page 1: TA BSI BAB I 1-7

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Umum

Istilah industri kreatif telah mulai banyak dibicarakan oleh kalayak ramai,

tetapi pengertian industri ini masih samar-samar bagi kebanyakan orang. Banyak

pertanyaan yang tidak sempat terjawab sebab sudah muncul lagi istilah-istilah

lainnya. Pertumbuhan industri kreatif pada dasarnya tidak bisa dilepaskan dari

perkembangan peradaban umat manusia sendiri. Pada tahap awal perkembangan

peradaban manusia ditandai oleh sektor pertanian, yang kemudian disusul oleh

peradaban berbasis industri, teknologi dan kini gagasan (kreatifitas).

Industri kreatif kerapkali dimaknai sebagai industri yang berfokus pada kreasi

dan eksploitasi produk yang memiliki hak kekayaan intelektual. Di samping itu,

aktivitas industri kreatif berkisar pada pendesainan, penciptaan dan pemasaran objek

atau karya seni di mana nilai dari objek tersebut bersumber pada orisinalitas

estetikanya.

Definisi industri kreatif yang paling banyak dirujuk, berasal dari Departemen

Budaya, Media dan Olah Raga pemerintah Inggris yang berbunyi “industri yang

berasal dari pemanfaatan kreatifitas, keterampilan serta bakat individu untuk

menciptakan kesejahteraan serta lapangan pekerjaan dengan menghasilkan dan

mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu tersebut”. Definisi ini memiliki

pengaruh yang luas, sehingga sejumlah negara, termasuk Indonesia, mengadopsinya.

Page 2: TA BSI BAB I 1-7

2

Setidaknya ada empat belas sektor yang termasuk dalam industri kreatif itu,

menurut cetak biru ekonomi kreatif Departemen Perdagangan, antara lain:

a. Periklanan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan produksi iklan, diantaranya

riset pasar, perencanaan komunikasi iklan, iklan luar ruang, produksi material

iklan, promosi, kampanye relasi publik dan tampilan iklan di media cetak dan

elektronik.

b. Arsitektur

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan cetak biru bangunan dan informasi

produksi diantaranya arsitektur taman, perancangan kota, perencanaan biaya

konstruksi, konservasi bangunan warisan dan dokumentasi lelang.

c. Pasar Seni dan Barang Antik

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi dan perdagangan produk antik dan

hiasan melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan internet.

d. Kerajinan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan produksi dan distribusi pokok kerajinan,

antara lain kerajinan yang terbuat dari besi, tembaga, batu berharga, batu mulia,

kayu, porselin, marmer, kain dan kapur.

e. Desain

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kegiatan desain grafis, desain interior,

desain produk, desain industri, desain pengemasan dan konsultasi identitas

perusahaan.

Page 3: TA BSI BAB I 1-7

3 f. Fashion

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi desain pakaian, desain alas kaki,

desain asesoris mode, produksi pakaian mode dan asesorisnya, konsultan lini

produk fashion serta distribusi produk fashion.

g. Video, Film dan Fotografi

Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi produksi video, film dan jasa

fotografi. Termasuk didalamnya penulisan naskah, alih suara, sinematografi,

sinetron dan eksibisi film.

h. Permainan Interaktif

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan distribusi permainan

komputer dan video yang bersifat hiburan, ketangkasan dan edukasi.

i. Musik

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi dan ritel rekaman suara,

hak cipta rekaman, promosi musik, penulisan lirik, penciptaan lagu dan

aransemen musik, pertunjukan musik dan komposisi musik.

j. Seni Pertunjukan

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perkembangan isi pertunjukan seni,

produksi pertunjukan, pertunjukan tari, pertunjukan drama, pertunjukan musik,

opera, desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung dan tata

pencahayaan.

k. Penerbitan dan Percetakan

Kegiatan kreatif yang terkait dengan penulisan dan penerbitan buku, jurnal,

koran, majalah, tabloid, konten digital serta kegiatan kantor berita.

Page 4: TA BSI BAB I 1-7

4 l. Layanan Komputer dan Piranti Lunak

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan pengembangan teknologi informasi

termasuk jasa layanan computer, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem,

desain dan analisa sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain prasarana piranti

lunak dan piranti keras serta desain portal.

m. Televisi dan Radio

Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan usaha kerasi, produksi dan pengemasan,

pernyiaran dan transmisi televisi dan radio.

n. Riset dan Pengembangan

Kegiatan kreatif yang terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan

ilmu pengetahuan serta penerapan ilmu pengetahuan tersebut dalam perbaikan

produk, kreasi produk baru, proses baru, material baru, alat baru, metode baru,

dan teknologi baru yang dapat memenuhi kebutuhan pasar.

Scissors Apparel adalah suatu perusahaan yang termasuk dalam salah satu

kategori industri kreatif yaitu, fashion. Dalam kegiatan penjualannya, Scissors

Apparel menggunakan sistem penjualan secara konsinyasi. Sebagai objek penelitian,

penulis memilih Scissors Apparel, karena secara umum tempat tersebut masih

menggunakan sistem manual dalam proses pengolahan data termasuk dalam sistem

penjualan konsinyasi. Oleh karena itu penulis mengambil judul tugas akhir

“Komputerisasi Sistem Penjualan Produk Apparel Secara Konsinyasi pada

Scissors Apparel Sukabumi”.

Page 5: TA BSI BAB I 1-7

5

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dari penulisan tugas akhir ini yaitu:

a. Sebagai pengalaman untuk menerapkan dan memperluas wawasan pengetahuan

di dalam kegiatan riset, membentuk pola pikir penulis untuk menjadi pribadi yang

memiliki wawasan pengetahuan yang konkrit.

b. Sebagai penerapan ilmu yang telah diperoleh selama menjalani proses

perkuliahan di Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana

Informatika dengan memberikan rancangan sistem komputerisasi pada

perusahaan Scissors Apparel.

Sedangkan tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai salah satu

syarat kelulusan program Diploma Tiga pada jurusan Komputerisasi Akuntansi di

Akademi Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika Sukabumi.

1.3. Metode Penelitian

Dalam penulisan laporan tugas akhir ini, penulis melakukan beberapa metode

dalam proses pengumpulan data, antara lain:

a. Metode Wawancara

Suatu bentuk metode riset dengan mengajukan beberapa pertanyaan terhadap

orang yang mempunyai peran penting pada objek penelitian penulis. Penulis

melakukan wawancara secara langsung kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan

sistem penjualan secara konsinyasi di Scissors Apparel.

Page 6: TA BSI BAB I 1-7

6 b. Observasi

Proses pengamatan objek penelitian secara langsung di lapangan pada saat

melakukan riset. Penulis melakukan pengamatan langsung ke perusahaan tersebut

untuk mendapatkan segala sesuatu yang ada kaitannya dengan kegiatan penjualan

konsinyasi untuk mengetahui masalah yang terjadi pada sistem berjalan.

c. Studi Pustaka

Mencari data dan fakta dengan mengkaji sumber-sumber pustaka yang

berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini penulis memperoleh sumber

pustaka dari buku-buku referensi.

1.4. Ruang Lingkup

Penulis membuat batasan-batasan permasalahan secara spesifik agar lebih

mudah dimengerti yaitu untuk mengetahui proses penjualan secara konsinyasi yang

meliputi proses persiapan barang, proses pengiriman barang dan proses pembuatan

laporan.

1.5. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan penjabaran dari setiap isi bab yang ditulis

didalam laporan secara global. Sistematika penulisannya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini meliputi pembahasan umum, maksud dan tujuan, metode penelitian,

ruang lingkup serta sistematika penulisan.

Page 7: TA BSI BAB I 1-7

7 BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan penjelasan mengenai konsep dasar sistem dan peralatan

pendukung.

BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN

Bab ini berisikan masalah umum, tinjauan organisasi, struktur organisasi,

tugas dan fungsi organisasi, prosedur sistem berjalan, diagram alir data,

spesifikasi sistem berjalan, bentuk dokumen masukan dan keluaran,

permasalahan pokok serta alternatif pemecahan masalah.

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

Menjelaskan rancangan sistem akuntansi usulan, prosedur sistem akuntansi

usulan, Diagram Alir Data sistem akuntansi usulan, Kamus Data sistem

akuntansi usulan, spesifikasi rancangan sistem akuntansi usulan, spesifikasi

sistem komputer dan jadwal implementasi.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran.