T1-T10 Al Heat Treatment
description
Transcript of T1-T10 Al Heat Treatment
Panji Maulana/1006676823
Tugas Heat Treatment and Surface Engineering
T1-T10
T1
Aging secara alami setelah pendinginan dari proses pembentukan pada temperatur terelevasi seperti ektrusi atau pengecoran dan sifat-sifat mekaniknya telah distabilkan dengan aging pada temperatur ruang. Contoh: paduan aluminium 6xxx seperti 6005, 6463 (extruded rod, bar, shapes and tube), 6063
T2
Pendinginan dari proses pembentukan pada temperatur terelevasi lalu di-cold work kemudian di-aging secara alami. Biasanya digunakan pada produk yang di-cold work secara khusus untuk meningkatkan kekuatan setelah pendinginan dari proses hot working seperti rolling atau ekstrusi dan sifat mekanisnya telah distabilkan dengan aging pada temperatur ruang. Contoh: aluminium alloy 2024
T3
solution treatment, cold worked lalu di-aging alami. Biasanya digunakan pada produk yang di-cold work secara khusus untuk meningkatkan kekuatan setelah solution treatment dan sifat mekanisnya telah distabilkan dengan aging pada temperatur ruang. Contoh: aluminium alloy 2090 (Sheet), 2091 (sheet, extruded bar), 8090 (extruded bar), 2011, 2014
T4
Solution treatment lalu di-aging alami (pada temperatur ruang). Digunakan pada produk yang setelah di-solution treatment tidak di-coldworked dan sifat mekaniknya distabilkan oleh aging pada temperatur ruang. Contoh: 2017 (rolled or cold finished wire rod and bar), 2117 (rolled or cold finished wire, rod and bar), 2618 (forging and rolled rings), 4032 (die forgings) , 2219
T5
Dinginkan dari proses pembentukan pada temperatur terelevasi lalu di-aging artificial. Biasanya pada produk yang tidak di cold worked setelah proses pembentukan dan sifat-sifat mekaniknya bertambah dengan precipitation heat treatment. Contoh: paduan aluminium cast 535.0, 705.0, 707.0, aluminium alloy 6101, 6351
T6
Solution treatment lalu di-aging secara artificial. Digunakan pada produk yang tidak dicold work setelah solution heat treatment dan sifat mekanik dan kestabilan dimensinya bertambah dengan precipitation heat treatment. Contoh: aluminium cast 204.0, 206.0, 355.0, aluminium alloy 7050, 6013, 6063.
T7
Solution treatment lalu di-stabilisasi (overaged). Digunakan untuk produk yang dilakukan precipitation treatment hingga overaging untuk mencapai beberapa karakteristik tertentu, seperti ketahanan
Panji Maulana/1006676823
Tugas Heat Treatment and Surface Engineering
terhadap stress-corrosion cracking. Contoh: aluminium cast 295.0 (sand molding), 333.0 (permanent molding), aluminium alloy 7050
T8
Solution treatment, cold worked lalu di-aging artificial. Digunakan pada produk yang di cold worked setelah dilakukan solution treatment dan kekuatan serta stabilitas dimensinya didapat dengan precipitation heat treatment Contoh: aluminium alloy 2111, 6013, 6020
T9
Solution treatment, di-aging artificial lalu cold worked.
T10
Pendinginan setelah proses pembentukan temperatur terlevasi lalu di coldworked kemudian di-aging artificial.
Non-heat treatable Ferrous
Non-heat treatable non-ferrous metals adalah logam-logam non ferrous yang tidak mengalami penambahan kekuatan setelah diberi perlakuan panas yang bisa berupa precipitation hardening. Penambahan kekuatannya dapat dilakukan dengan pemberian kerja kepada logam tersebut, seperti cold working atau stain hardening. Pada logam aluminium, beberapa paduannya seperti Mn, Si, dan Mg hanya menambah sedikit sekali kekuatan pada aluminium apabila dilakukan perlakuan panas. Seri paduan logam Al yang non-heat treatable antara lain 1xxx (Al murni), 3xxx (paduan Mangan), 4xxx (paduan silicon), 5xxx (paduan magnesium). Selain Al, paduan nikel-kromium-besi juga memiliki jenis yang termasuk non-heat treatable karena tidak memiliki banyak paduan silicon, titanium, aluminium dan berilium. Contoh paduannya antara lain inconel 600, 625, incoloy 825, 800HT, Hastelloy X.
Referensi:
1. ASM Metals Handbook Vol. 4
2. http://www.substech.com/dokuwiki/doku.php?id=non-heat-treatable_nickel-chromium-iron_alloys