T1 [682007037] Full text - Institutional...
Transcript of T1 [682007037] Full text - Institutional...
1
1. Pendahuluan
Dewasa ini, peranan sistem informasi dalam suatu organisasi tidak
diragukan lagi, dukungan sistem informasi dapat membuat sebuah perusahaan
memiliki keunggulan kompetitif. Hal ini berarti bahwa suatu perusahaan dapat
bersaing dengan perusahaan lain dengan mempergunakan sistem informasi.
Keberadaan sistem informasi tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan, tetapi juga
bagi nasabah atau konsumen. Sebagai contoh, dengan adanya sistem informasi
para nasabah bank dengan mudah dapat mengambil uang di mesin-mesin ATM,
memperoleh informasi saldo tabungan, atau melakukan transfer melalui telpon
[1].
Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Salatiga merupakan organisasi
yang memiliki berbagai macam aset, misalnya server, komputer, berbagai
perlengkapan laboratorium, berbagai perlengkapan ruang kelas, bangunan, tanah
dan lain-lain, dengan jumlah aset yang banyak, maka memunculkan kompleksitas
dalam melakukan manajemen aset. Selain itu juga ada beberapa masalah yang
dihadapi oleh bagian sarana prasarana dalam menangani manajemen aset SMA
Negeri 3 Salatiga, antara lain sistem manajemen aset yang ada saat ini masih
dilakukan secara manual sehingga penelusuran aset lebih sulit, kurangnya efisien
waktu dan biaya, belum adanya sistem yang terintegrasi menyebabkan pembuatan
berbagai laporan aset menjadi sulit, selain itu dari sisi biaya penggunaan kertas
dan tinta menyebabkan biaya lebih tinggi. Oleh karena itu, diperlukan sebuah
sistem yang dapat mengelola seluruh aset yang ada, dimana dengan adanya sistem
manajemen aset, maka dapat dilakukan optimalisasi aset secara maksimal, karena
aset teridentifikasi dengan jelas, dan akan mempermudah untuk mengetahui
bagaimana status aset tersebut, apakah saatnya diganti atau masih layak pakai.
Tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan mengimplementasikan sistem
informasi manajemen aset berbasis web pada SMA Negeri 3 Salatiga.
2. Tinjauan Pustaka
Perancangan sistem informasi yang membahas manajemen aset, sudah
banyak dilakukan, salah satunya tentang “Perancangan Sistem Manajemen Aset
dengan Menggunakan Metode Garis lurus (Studi Kasus: Fakultas Teknologi
Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga)”. Dalam penelitian ini
membahas pengolahan data aset teknologi informasi atau elektronik berbasis web
pada Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga
[2].
Penelitian selanjutnya membahas tentang ”Perancangan Sistem Informasi
Manajemen Aset Berbasis Intranet pada Program Studi Teknik Industri UNDIP”.
Mengatakan bahwa tanpa adanya sistem yang menyajikan informasi tentang data
aset barang yang telah dimiliki maka akan timbul banyak masalah. Pada penelitian
ini digunakan metode SDLC (System Development Life Cycle) dengan
menggunakan IDEFO dan ERD. Hasil dari penelitian tersebut adalah sebuah
sistem yang menyediakan bermacam-macam fasilitas, meliputi inventarisasi
barang, dokumentasi perawatan, peminjaman barang dan pembuatan laporan [3].
2
Berdasarkan penelitian-penelitian yang dilakukan tentang manajemen aset,
maka akan dilakukan penelitian tentang Sistem Informasi Manajemen Aset
Berbasis Web. Persamaan dua penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang
adalah sama-sama melakukan penelitian tentang aset dari suatu perusahaan atau
organisasi dan menyediakan bermacam-macam fasilitas, antara lain inventarisasi
barang dan pembuatan laporan. Perbedaannya dengan peneliti pertama yaitu,
penulis tidak hanya meneliti tentang aset teknologi informasi atau aset elektronik
saja tetapi juga aset gedung dan bangunan, jalan, irigasi dan jaringan dan aset
tetap lainnya. Perbedaannya dengan peneliti kedua yaitu, dalam pengembangan
sistem penulis menggunakan metode prototype dan UML sedangkan pada peneliti
sebelumnya menggunakan metode SDLC (System Development Life Cycle)
dengan menggunakan IDEFO dan ERD.
Penelitian yang dilakukan mengambil studi kasus pada SMA Negeri 3
Salatiga, dan diharapkan dapat membantu SMA Negeri 3 Salatiga dalam
melakukan manajemen aset. Sistem informasi yang dibuat akan memberikan
sarana penyampaian dan penyimpanan informasi yang berkaitan dengan aset yang
dimiliki SMA Negeri 3 Salatiga. Sistem yang dibangun bersifat internal, dimana
informasi hanya dapat diakses dalam ruang lingkup SMA Negeri 3 Salatiga.
Sasaran pengguna sistem informasi yang dibangun adalah pegawai sarana
prasarana SMA Negeri 3 Salatiga.
Manajemen Aset
Aset adalah sumber daya yang mempunyai manfaat ekonomik masa
datang yang cukup pasti, atau diperoleh atau dikuasai/dikendalikan oleh suatu
entitas akibat transaksi atau kejadian masa lalu. Aset mempunyai sifat sebagai
manfaat ekonomik dan bukan sebagai sumber ekonomik, karena manfaat
ekonomik tidak membatasi bentuk atau jenis sumber ekonomik yang dapat
dimasukkan sebagai aset. Pengertian aset bila dikaitkan dengan properti maka
dapat dijabarkan melalui beberapa aspek, antara lain: 1) Memiliki nilai ekonomis
yang terkait dengan nilai pemanfaatan tertinggi dan terbaik (highest and best use);
2) Menghasilkan pendapatan dari pengoperasian properti; 3) Memiliki fisik,
fungsi dan hak penguasaan yang baik; dan 4) Economical life-time yang panjang.
Dikaitkan dengan properti sebagai suatu aset, maka tugas seorang manajemen
properti adalah bagaimana manajemen mampu mempertahankan, meningkatkan,
dan menjamin kontinuitas dari nilai yang ada pada properti [4].
Siklus manajemen aset mempertimbangkan semua pilihan dan strategi
manajemen sebagai bagian dari aset masa pakai, dari perencanaan sampai
penghapusan aset. Tujuan adalah untuk mencari biaya terendah dalam jangka
panjang (bukan penghematan dalam jangka pendek) ketika membuat keputusan
dalam aset manajemen. Siklus manajemen aset dapat dilihat pada Gambar 1 [5].
3
Gambar 1 Siklus Manajemen Aset [5]
Fungsi-fungsi dari manajemen aset pada Gambar 1 adalah sebagai
berikut: 1) Asset Planning (Perencanaan Aset) meliputi konfirmasi tentang
pelayanan yang dibutuhkan oleh pelanggan dan memastikan bahwa aset yang
diajukan merupakan solusi yang paling efektif untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan; 2) Asset Creation/Acquistion (Pengadaan Aset) merupakan pengadaan
atau peningkatan dari aset dimana pembiayaan dapat menjadi alasan yang
diharapkan untuk menyediakan keuntungan di luar tahun pembiayaan. Sebuah
pendekatan management yang berharga dapat diadopsi untuk menghasilkan solusi
yang paling ekonomis dan kreatif; 3) Pengoperasian aset mempunyai fungsi yang
berhubungan dengan kerja, pengendalian aset dan biaya yang berhubungan
dengannya yang merupakan komponen penting dalam aset yang dinamis atau
berumur pendek; dan 4) Asset Disposal / Rasionalisation (Pembuangan /
Rasionalisasi Aset) adalah pilihan ketika sebuah aset tidak diperlukan lagi,
menjadi tidak ekonomis untuk dirawat atau direhabilitasi. Pembuangan /
rasionalisasi menyediakan kesempatan untuk melakukan review konfigurasi, tipe
dan lokasi dari aset dan proses layanan yang dihasilkan yang relevan dengan
aktivitas.
Kategori Aset
Aset mempunyai beberapa kategori, sebagai berikut: 1) Aset Operasional
adalah aset yang dipergunakan dalam operasional perusahaan/pemerintah yang
dipakai secara berkelanjutan dan atau dipakai pada masa mendatang, dimiliki dan
dikuasai/diduduki untuk digunakan/dipakai untuk operasional
perusahaan/pemerintah, bukan aset khusus, jika aset khusus yang berupa
prasarana dan aset peninggalan sejarah yang dikontrol oleh pemerintah, tetapi
secara fisik tidak harus dihuni untuk tujuan operasional, diklasifikasikan sebagai
aset operasional; 2) Aset non operasional adalah aset yang tidak merupakan
bagian integral dari operasional perusahaan/pemerintahan dan diklasifikasikan
sebagai aset berlebih. Aset berlebih merupakan aset non integral yang tidak
dipakai untuk penggunaan secara berkelanjutan atau mempunyai potensi untuk
digunakan di masa akan datang, dan karena itu bersifat surplus terhadap
persyaratan operasional; 3) Aset infrastruktur adalah aset yang melayani
kepentingan publik yang tidak terkait, biaya pengeluaran dari aset ditentukan
kontinuitas penggunaan aset bersangkutan, seperti jalan raya, jembatan dan
sebagainya; dan 4) Commonity asset adalah aset milik pemerintah dimana
penggunaan aset tersebut secara terus menerus, umur ekonomis atau umur guna
aset tidak ditetapkan, dan terkait pengalihan yang terbatas (tidak dapat dialihkan).
Contoh aset ini adalah musium, kuburan, rumah ibadah dan sebagainya [6].
4
Metode Garis Lurus
Metode garis lurus (straight line method) menghasilkan jumlah beban
penyusutan yang sama setiap tahun sepanjang umur manfaat suatu aset tetap [7].
Biaya penyusutan harus dialokasikan berdasarkan berlalunya waktu dalam
jumlah yang sama. Biaya penyusutan tahunan dalam metode ini dihitung dengan
Rumus 1 [8]. Harga Perolehan – Nilai Sisa
Biaya penyusutan = (1)
Taksiran Umur Berguna
Metode Saldo Menurun
Jika dalam metode garis lurus dianggap bahwa biaya penyusutan akan
merata sepanjang umur harta tetap yang bersangkutan, dalam metode saldo
menurun penyusutan yang dibebankan sebagai biaya akan makin lama makin
menurun dari tahun ke tahun sepanjang umur harta tetap. Pembebanan yang
makin menurun ini didasarkan pada anggapan bahwa kapasitas harta tetap tadi
dalam memberikan jasanya juga makin menurun apabila umurnya bertambah tua.
Dalam saldo menurun ini biaya penyusutannya dihitung dengan Rumus 2 [8].
Biaya penyusutan = (100% /umur ekonomis) x Nilai buku awal periode (2)
Framework CodeIgniter CodeIgniter (CI) adalah aplikasi open source yang berupa framework
dengan model MVC (Model, View, Controller) untuk membangun website
dinamis dengan menggunakan PHP. CodeIgniter memudahkan developer untuk
membuat aplikasi web dengan cepat dan mudah dibandingkan dengan
membuatnya dari awal. Ada beberapa kelebihan CodeIgniter (CI) dibandingkan
dengan Framework PHP lain: 1) Performa sangat cepat; bisa dibilang CodeIgniter
merupakan framework yang paling cepat di banding framework yang lain; 2)
Konfigurasi yang sangat minim (nearly zero configuration); tentu saja untuk
menyesuaikan dengan database dan keleluasaan routing tetap diizinkan
melakukan konfigurasi dengan mengubah beberapa file konfigurasi seperti
database.php atau autoload.php, namun untuk menggunakan CodeIgniter dengan
setting standard, hanya perlu merubah sedikit saja file pada folder config; 3)
Banyak komunitas; dengan banyaknya komunitas CI ini memudahkan user untuk
berinteraksi dengan yang lain, baik itu bertanya atau teknologi terbaru; dan 4)
Dokumentasi yang sangat lengkap, setiap paket instalasi CodeIgniter sudah
disertai user guide yang sangat bagus dan lengkap, serta bahasanya mudah
dipahami [9].
Web Application Perfomance Testing (WAPT)
WAPT adalah sebuah tool software testing yang digunakan untuk
pengujian tingkat stress pada suatu aplikasi web [10]. WAPT dapat digunakan
untuk menguji performa web yang berjalan pada jaringan intranet maupun
internet. Hasil dari pengujian menggunakan software ini dapat digunakan untuk
menganalisis performa dari sebuah aplikasi web. Dalam sistem penilaian respon
server terdapat tiga batas penting, yaitu sebagai berikut.
− 0.1 detik, Merupakan waktu respon ideal. Pengguna sistem akan
merasakan reaksi sistem yang singkat, cepat dan tidak terasa adanya
interupsi (gangguan).
5
− 1.0 detik, Merupakan waktu respon terlama yang masih dapat ditoleransi.
− 10 detik, Merupakan batas waktu terlama yang sudah tidak dapat
ditoleransi lagi. Berdasarkan hasil pengamatan dan survey, waktu respon
di atas 8 detik akan membuat user meninggalkan akses ke sistem.
3. Metode dan Perancangan Sistem
Pengembangan aplikasi ini menggunakan metode prototype. Metode ini
memungkinkan adanya interaksi antara pengembang sistem dengan pengguna
sistem, sehingga dapat mengatasi ketidakserasian antara pengembang dan
pengguna. Metode prototype merupakan salah satu teknik atau pendekatan dalam
menerapkan desain sistem.
Gambar 2 Metode Prototype [11]
Gambar 2 merupakan tahapan yang harus dilakukan dalam metode
prototype. Tahapan pertama yang dilakukan pada metode prototype adalah
mengidentifikasi kebutuhan pengguna mengenai aplikasi yang akan dibangun.
Pada tahap ini dilakukan identifikasi mengenai kebutuhan pemakai, baik meliputi
model interface maupun teknologi yang digunakan. Berdasarkan informasi pada
tahap pertama, maka tahap selanjutnya adalah mengembangkan prototype sesuai
kebutuhan pengguna. Tahapan berikutnya adalah menentukan apakah prototype
yang dibangun dapat diterima oleh pengguna atau tidak. Proses yang terjadi pada
proses ini adalah evaluasi kegunaan prototype, evaluasi dilakukan untuk
menambah kelengkapan dari aplikasi. Tiga tahapan prototype terus berulang
sampai prototype yang dibangun sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Tahapan pada metode ini berakhir jika prototype sudah sesuai dengan kebutuhan
pengguna dan prototype siap untuk diimplementasikan.
Analisis Kebutuhan Pemakai
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan pemakai, yaitu melakukan
wawancara dengan bagian sarana prasarana SMA Negeri 3 Salatiga, untuk
mendapatkan data kebutuhan pemakai. Wawancara dilakukan dengan Bapak
Takarina, selaku Kepala Sarana Prasarana SMA Negeri 3 Salatiga. Dalam tahap
ini penulis mendapatkan data-data aset yang dimiliki SMA Negeri 3 Salatiga.
Kebutuhan pemakai tersebut di antaranya: User: 1) Dapat melihat data aset yang
diinginkan; dan 2) Dapat melihat report yang berisi keadaan aset yang ada,
apakah masih dalam keadaan baik, cacat ataupun rusak. Administrator: 1) Dapat
melakukan penambahan data barang dan data aset yang dibeli; 2) Dapat
6
melakukan perubahan terhadap data barang dan data aset yang diinginkan; dan 3)
Dapat melakukan perhitungan nilai penyusutan aset.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan, diperoleh juga data tentang
golongan aset yang dimiliki SMA Negeri 3 Salatiga. Golongan aset tersebut
terlihat pada Tabel 1 Tabel 1 Golongan Aset SMA Negeri 3 Salatiga
Golongan
Aset
Keterangan
Aset
Tanah
Aset tanah yang dikelompokkan sebagai aset tetap ialah
tanah yang diperoleh dengan maksud untuk dipakai dalam
kegiatan operasional pemerintah, dan dalam kondisi siap
pakai.
Aset
Peralatan
dan Mesin
(PM)
Aset peralatan dan mesin mencakup, mesin-mesin,
kendaraan bermotor, alat elektronik, dan seluruh inventaris
kantor yang masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas)
bulan, dan dalam kondisi siap pakai. Yang termasuk dalam
aset peralatan dan mesin adalah alat besar, alat angkut, alat-
alat bengkel dan alat ukur, alat-alat pertanian dan alat ukur,
alat-alat kantor dan rumah tangga, alat-alat studio dan
komunikasi, alat-alat kedokteran, alat-alat laboratorium dan
alat-alat keamanan.
Aset
Gedung
dan
Bangunan
(GB)
Aset gedung dan bangunan (GB) mencakup seluruh gedung
dan bangunan yang dibeli atau dibangun dengan maksud
untuk dipakai dalam kegiatan operasional pemerintah dan
dalam keadaan siap pakai. Yang termasuk dalam aset GB
adalah bangunan gedung dan bangunan monumen.
Aset Jalan
Irigasi
dan
Jaringan
(JIJ)
Aset Jalan, Irigasi, dan Jaringan (JIJ) mencakup jalan irigasi
dan jaringan yang dibangun oleh pemerintah dan dalam
kondisi siap pakai. Yang temasuk dalam kategori aset JIJ
adalah jalan dan jembatan, bangunan air/irigasi, instalasi,
dan jaringan.
Aset
Tetap
Lainnya
(Tetap)
Aset tetap lainnya adalah aset yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam aset tanah, aset PM, aset GB, dan
aset JIJ. Yang termasuk dalam kategori aset tetap lainnya
adalah buku perpustakaan, barang bercorak
kesenian/kebudayaan, hewan ternak dan tumbuhan. (Sumber: Hasil Wawancara dengan Bpk. Hendri, selaku Pengurus Barang SMA Negeri 3 Salatiga)
Berdasarkan kategori aset yang ada, maka golongan aset tanah, aset
peralatan dan mesin, aset gedung dan bangunan, aset jalan, irigasi dan jaringan,
aset tetap lainnya termasuk dalam kategori aset operasional.
Proses Bisnis
Proses bisnis pada perusahaan atau organisasi sangat penting untuk
mencapai tujuan dari perusahaan atau organisasi tersebut. Begitu juga pada SMA
Negeri 3 Salatiga membutuhkan proses bisnis agar dapat mencapai apa yang
menjadi tujuan dari SMA Negeri 3 Salatiga.
7
Gambar 3 Proses Bisnis SMA Negeri 3
Gambar 3 menggambarkan proses bisnis dari SMA Negeri 3 Salatiga
untuk manajemen aset. Proses dimulai dari bagian sarana prasarana yang
menganalisis data aset di setiap ruang kelas, laboratorium, kantor, dan mencatat
aset yang dibutuhkan serta mengusulkan kebutuhan tersebut setiap awal tahun
kepada kepala sekolah SMA Negeri 3 Salatiga. Berdasarkan data yang ada, kepala
sekolah dapat mengambil keputusan, apakah aset tersebut ditambah, dihapus,
dirawat atau diganti, setelah disetujui kepala sekolah mengembalikan lagi ke
bagian sarana prasarana, bagian sarana prasarana membuat rencana anggaran
sekolah, kemudian dikirim ke dinas.
Perancangan Proses
Perancangan proses dalam sistem menggunakan metode UML (Unified
Modelling Language) yaitu Use Case Diagram dan Class Diagram.
Gambar 4 Use Case Diagram Manajemen Aset
Use case diagram manajemen aset pada Gambar 4, menjelaskan sistem
informasi manajemen aset yang akan dibuat memiliki 2 (dua) aktor utama yaitu
8
admin dan user. Aktor admin memiliki use case pengolahan Aset Tanah,
pengolahan Aset Peralatan, pengolahan Aset Gedung, pengolahan Aset Jalan,
pengolahan Aset Tetap Lainya, dan lihat report. Sedangkan aktor user memiliki
use case lihat report.
Gambar 5 Class Diagram Manajemen Aset
Class diagram manajemen aset pada Gambar 5, dijelaskan sebagai
berikut. Class Aset menyimpan informasi tentang aset yang dimiliki SMA 3
Salatiga. Class ini memiliki beberapa relasi terhadap class-class lainnya. Di
antaranya class Aset berelasi dengan class AsetTanah. Relasi antara class Aset
dengan class AsetTanah adalah one to many. Relasi class Aset dengan class
AsetPeralatan yaitu one to many. Relasi class Aset dengan class AsetGedung
yaitu one to many. Relasi class Aset dengan class AsetJalan yaitu one to many.
Relasi class Aset dengan class AsetTetapLainnya yaitu one to many. Class
Purchase menyimpan informasi tentang barang yang dibeli oleh SMA 3 Salatiga.
Class ini memiliki relasi dengan 1 (satu) tabel lainnya. Relasi class Purchase
dengan class Aset yaitu one to many. Class Lokasi menyimpan informasi tentang
lokasi-lokasi aset di SMA 3. Class ini memiliki relasi dengan 1 (satu) tabel
lainnya. Relasi class Lokasi dengan Class aset yaitu one to many. Class Barang
menyimpan informasi tentang data barang yang sudah dibeli oleh SMA 3 Salatiga.
Class ini memiliki 1 (satu) relasi terhadap class-class lainnya. Relasi class Barang
Golongan
idGolongan : v archar (20)
deskripsi : v archar (100)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
Barang
kodeBarang : v archar (30)
namaBarang : varchar (200)
idGolongan : v archar (20)
register : varchar (30)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
n1
Lokasi
kodeLokasi : v archar (30)
deskripsi : v archar (200)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
asetJalan
kodeAset : v archar (30)
konstruksi : v archar (200)
panjang : int (11)
lebar : int (11)
luas : int (11)
dokumenTanggal : date
dokumenNomor : v archar (30)
statusTanah : v archar (200)
noKodeTanah : v archar (30)
asalUsul : v archar (200)
harga : bigint (20)
kondisi : v archar (200)
keterangan : v archar (200)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
AsetPeralatan
kodeAset : v archar (30)
ty pe : v archar (500)
ukuran : v archar (200)
bahan : v archar (200)
tahunPembelian : v archar (10)
noPabrik : v archar (50)
noRangka : v archar (50)
noMesin : v archar (50)
noPolisi : v archar (20)
noBpkb : varchar (30)
asalUsul : v archar (200)
harga : bigint (20)
keterangan : v archar (200)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
AsetTetap
kodeAset : v archar (30)
bukuJudul : v archar (200)
bukuSpesif ikasi : v archar (200)
kesenianAsal : v archar (200)
kesenianPencipta : v archar (200)
kesenianBahan : v archar (200)
hewanTumbuhanJenis : v archar (200)
hewanTumbuhanUkuran : v archar (200)
jumlah : int (11)
tahunCetakPembelian : v archar (10)
asalUsul : v archar (200)
harga : bigint (20)
keterangan : v archar (200)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
AsetTanah
kodeAset : v archar (30)
luas : double
tahunPengadaan : v archar (20)
statusHak : v archar (100)
statusTgl : date
statusNomor : v archar (30)
penggunaan : v archar (200)
asalUsul : v archar (200)
harga : bigint (21)
keterangan : v archar (200)
alamat : v archar (200)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
AsetGedung
kodeAset : v archar (30)
kondisiBangunan : v archar (100)
bertingkat : tiny int (1)
beton : tiny int (1)
luasLantai : int (11)
lokasi : v archar (200)
dokumenTanggal : date
dokumenNomor : v archar (100)
luas : int (11)
statusTanah : v archar (200)
nomorKodeTanah : v archar (200)
asalUsul : v archar (200)
harga : begint (20)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
Aset
kodeAset : v archar (30)
idPembelian : v archar (30)
tglPembelian : date
namaAset : v archar (200)
kodeLokasi : v archar (30)
umurEkonomis : int (11)
aktif : tiny int (1)
kondisi : v archar (20)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()
n
1n
1
n
1
n
1
n
1
n
1
Purchase
idPembelian : v archar (30)
noNota : v archar (50)
tglPembelian : date
kodeBarang : v archar (30)
supplier : v archar (100)
totalPembelian : int (11)
simpan()
tambah()
hapus()
tampil()n
1
n
1
9
dengan class Purchase yaitu one to many. Class Golongan menyimpan informasi
tentang golongan dari masing-masing aset di SMA 3. Class ini memiliki relasi
dengan 1 (satu) tabel lainnya. Relasi class Golongan dengan class Barang yaitu
one to many.
4. Hasil dan Pembahasan
Evaluasi Prototype Sistem
Pada proses pembuatan prototype, terdapat tiga versi
pengembangan/perbaikan prototype yang dilakukan. Perbaikan yang terjadi dapat
dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Versi Prototype Sistem Informasi Manajemen Aset
Versi Tanggal Update
Versi 01.2012 03 Juni 2012 User terdiri dari pimpinan SMA
Negeri 3 Salatiga, guru-guru
dan pegawai SMA Negeri 3
Salatiga.
Versi 02.2012 25 Juni 2012 Memperbaiki interface dan
laporan/report.
Versi 03.2012 23 Juli 2012 Memperbaiki error yang terjadi.
Berdasarkan Tabel 2 dapat dilihat perkembangan dari prototype yang
dibuat. Hasil dari versi 03.2012 merupakan versi yang diterima SMA Negeri 3
Salatiga.
Pembahasan Sistem
Sistem informasi manajemen aset ini memiliki dua pengguna utama yaitu
admin dan user. Admin memiliki hak akses dapat melihat, menambah, mengubah
dan menghapus data barang dan data aset, sedangkan user hanya dapat melihat
report data aset tanpa bisa merubah dan menghapus data aset.
Akses Sebagai User
Pada saat sistem dijalankan pertama kali, akan ditampilkan antarmuka
sistem, jika seorang user yang melakukan login.
Gambar 6 Form Report Aset
Form report aset pada Gambar 6 menunjukkan menu utama dari seorang
user. Jika user memilih menu aset tanah, maka akan muncul data aset tanah,
seperti nama barang, kode barang, luas, tahun pengadaan, letak/alamat, status
tanah (hak, tanggal, dan nomor), penggunaan, asal-usul, harga dan keterangan.
10
Jika user memilih menu aset PM, maka akan muncul data aset PM, seperti nama
barang, kode barang, register, type, ukuran, bahan, tahun pembelian, nomor
pabrik, nomor rangka, nomor mesin, nomor polisi, nomor BPKB, asal-usul, harga,
dan keterangan. Jika user memilih menu aset GB, maka akan muncul data aset
GB, seperti nama barang, kode barang, register, kondisi bangunan, bertingkat,
beton, luas lantai, dokumen tanggal, dokumen nomor, luas, status tanah, nomor
kode tanah, asal-usul, harga, dan keterangan. Jika user memilih menu aset JIJ,
maka akan muncul data aset JIJ, seperti nama barang, kode barang, register,
konstruksi, panjang, lebar, luas, dokumen tanggal, dokumen nomor, status tanah,
nomor kode tanah, asal-usul, harga, dan keterangan. Jika user memilih menu aset
tetap, maka akan muncul data aset tetap seperti, nama barang, kode barang,
register, judul buku dan spesifikasi buku, asal kesenian, pencipta, bahan, jenis
hewan dan ukuran, jumlah, tahun cetak pembelian, asal-usul, harga, dan
keterangan. User hanya dapat melihat report dari Aset Tanah, Aset PM, Aset GB,
Aset JIJ, dan Aset Tetap Lainnya, tanpa bisa merubah data aset.
Akses Sebagai Admin Pada saat sistem dijalankan pertama kali, akan ditampilkan antarmuka
sistem, jika seorang admin yang akan melakukan login.
Gambar 7 Menu Barang
Menu barang pada Gambar 7 menunjukkan data awal barang yang baru
dibeli oleh SMA Negeri 3 Salatiga sebelum di proses menjadi aset, terdapat
pilihan untuk melihat data barang, input golongan, input barang dan input
pembelian. Menu data barang digunakan untuk melihat data barang secara
keseluruhan, pada menu data barang, admin dapat melihat kode barang, nama
barang, golongan barang, no.nota, tanggal beli barang, supplier, dan total
pembelian barang serta dapat melakukan pencarian data aset sesuai kebutuhannya.
Menu golongan menunjukkan data golongan aset yang dimiliki SMA Negeri 3
Salatiga, di antaranya golongan tanah, golongan peralatan dan mesin, golongan
gedung dan bangunan, dan golongan aset tetap lainnya. Tidak ada pilihan edit atau
delete golongan, karena data golongan yang ada sudah paten atau tidak dapat
dirubah lagi. Menu input barang menunjukkan jika seorang admin ingin
menambah data pembelian barang baru, admin dapat memasukkan nama barang,
golongan dan nomor register barang. Pada menu input barang tersimpan semua
11
data-data pembelian barang yang dilakukan oleh SMA Negeri 3 Salatiga. Admin
dapat melakukan edit dan hapus data barang, tetapi jika data barang tersebut sudah
diinventarisasikan maka data barang tidak dapat dihapus.
Setelah mengisi data barang, admin dapat mengisi data pembelian pada
menu input pembelian, admin dapat memasukkan no.nota, tanggal pembelian,
kode barang, supplier, dan total pembelian barang. Kode barang dimasukkan
setelah berhasil memasukkan nama barang, golongan, dan register pada menu
data barang, jika belum memasukkan data barang pada menu barang maka akan
muncul tampilan error. Pada menu input pembelian tersimpan semua data-data
pembelian barang. Admin dapat melakukan edit dan delete data pembelian barang.
Fungsi untuk select data barang terlihat pada Kode Program 1, untuk
insert data barang terlihat pada Kode Program 2, untuk delete data barang
terlihat pada Kode Program 3, dan untuk update data barang terlihat pada Kode
Program 4. Kode Program 1 Fungsi Select Data Barang
1 public function read($per_page=null, $offset=null, $field=null, 2 $order=null) { 3 if (!$field) 4 $field = $this->colom_id; 5 if (!$order) 6 $order = 'desc'; 7 if ($this->session->userdata('search')) 8 $this->search(); 9 return $this->db->select(' 10 A.*,B.deskripsi,C.no_nota,C.tgl_pembelian,C.suplier,C.total_pembelian 11 ') 12 ->from("$this->table A") 13 ->join('tb_golongan B','A.id_golongan=B.id_golongan', 'left') 14 ->join('tb_purchase C', 'A.kode_barang=C.kode_barang', 'left') 15 ->limit($per_page, $offset) 16 ->order_by($field, $order) 17 ->get() 18 ->result(); 19 }
Fungsi select data barang pada Kode Program 1 dapat dijelaskan sebagai
berikut. Perintah baris ke sembilan sampai ke empat belas merupakan fungsi yang
digunakan untuk memanggil/select record dari tabel tb_barang beserta data yang
berelasi dengan tabel tb_barang yaitu tb_golongan dan tb_purchase. Perintah baris
ke lima belas merupakan fungsi yang digunakan untuk menentukan berapa banyak
record dalam satu halaman. Perintah baris ke enam belas merupakan fungsi yang
digunakan untuk mengurutkan data. Perintah baris ke delapan belas merupakan
fungsi dalam CI yang digunakan untuk mengembalikan data. Kode Program 2 Fungsi Insert Data Barang
1 private $table = 'tb_barang'; 2 .... 3 public function getRequest() { 4 $data = array( 5 'kode_barang' =>$this->getNewId(), 6 'nama_barang' => $this->input->post('nama_barang'), 7 'id_golongan' => $this->input->post('id_golongan'), 8 'register' => $this->input->post('register'), 9 ); 10 return $data; 11 } 12 ..... 13 public function create() { 14 if ($this->validate()) { 15 $this->uploading('image', $this->path);
12
16 if ($this->db->insert($this->table, $this->getRequest())) { 17 $this->updateNextnum(); 18 return true; 19 } 20 Else 21 return false; 22 }else { 23 return false; 24 } 25 } 26 .... }
Fungsi insert data barang pada Kode Program 2 dapat dijelaskan sebagai
berikut. Perintah baris ke satu merupakan dekralasi variabel tabel dari tb_barang.
Perintah baris ketiga dan keempat merupakan fungsi yang digunakan untuk
menerima input form dari user. Perintah baris kelima sampai tiga belas merupakan
fungsi untuk memanggil generate kode barang baru. Perintah baris ke empat belas
dan lima belas merupakan fungsi cek validasi dari input user. Perintah baris ke
enam belas merupakan fungsi untuk memasukkan data ke tabel tb_barang.
Perintah baris ke tujuh belas merupakan fungsi yang digunakan untuk generate
kode barang baru. Kode Program 3 Fungsi Delete Data Barang
1 public function delete($id) { 2 return $this->db->where($this->colom_id, $id)->delete($this-
>table);
Fungsi delete data barang pada Kode Program 3 dapat dijelaskan sebagai
berikut. Perintah baris pertama dan kedua merupakan fungsi yang digunakan
untuk delete data dari tabel tb_barang berdasarkan kode_barang. Kode Program 4 Fungsi Update Data Barang
1 public function update() { 2 $id = $this->input->post('kode_barang'); 3 $this->uploading('image', $this->path, $id); 4 if ($this->db->where($this->colom_id, $id)->update($this-
>table, $this 5 >getRequestUpdate())) 6 return true; 7 Else 8 return false; 9 }
Fungsi update data barang pada Kode Program 4 dapat dijelaskan sebagai
berikut. Perintah baris pertama sampai ketiga merupakan fungsi yang digunakan
untuk input hidden dari form data barang. Perintah baris keempat sampai kelima
merupakan fungsi db dimana id=$ id di-update sesuai input user data yang baru.
Gambar 8 Form Aset
13
Form aset pada Gambar 8 merupakan tampilan utama jika seorang admin
ingin memasukkan data-data aset. Pada form aset terdapat kode aset, nama aset,
nota pembelian, nama barang, tanggal pembelian, kode lokasi, lokasi, pemilik,
umur ekonomis, aktif, dan kondisi aset. Setelah berhasil memasukkan data aset,
admin dapat melihat laporan/report data aset berdasarkan golongan aset, adapun
golongan yang dimaksud adalah golongan aset tanah, golongan aset peralatan dan
mesin, golongan gedung dan bangunan, golongan aset jalan, irigasi dan jaringan,
dan golongan aset tetap lainnya. Admin dapat melakukan edit data-data aset yang
ada pada tiap-tiap golongan aset, menghapus data aset, dan mencari data aset
sesuai kebutuhan.
Pada form input data aset terdapat pilihan ID Pembelian, Nama Aset, Kode
Lokasi, Pemilik, Umur Ekonomis, Aktif, dan Kondisi Aset. Id Pembelian akan
muncul jika aset tersebut sudah tercatat pada menu barang dan menu pembelian,
jika tidak maka aset tidak dapat ditambah dan akan terjadi error pada saat
penambahan data baru. Kode lokasi dapat disesuaikan dengan kode lokasi yang
ada pada menu lokasi aset. Aset aktif jika tidak digunakan, sedangkan aset tidak
aktif jika sedang digunakan. Kondisi menunjukkan keadaan aset, apakah aset
dalam keadaan baik, cacat, atau rusak. Fungsi untuk menampilkan depresiasi per
tahun dapat dilihat pada Kode Program 5 Kode Program 5 Fungsi Depresiasi Aset
1 function depressi($harga,$tgl_beli,$umur){ 2 $dep_pertahun=$harga/$umur; 3 $nilai_dep=((EDateNow()-$tgl_beli))*$dep_pertahun; 4 $nilai_akhir=$harga-$nilai_dep; 5 if( $nilai_akhir>0) return $nilai_akhir; 6 else return 0; 7 }
Fungsi depresiasi aset pada Kode Program 5 menggunakan nama fungsi
depresiasi. Perintah baris kedua sampai ketujuh digunakan untuk menghitung
pembagian antara harga beli dengan umur ekonomis sehingga menghasilkan
depresiasi pertahun.
Gambar 9 Form Data Aset Tanah
Form data aset tanah pada Gambar 9 merupakan tampilan dari menu
golongan aset tanah, dimana terdapat pilihan edit dan delete data aset tanah.
Admin dapat memilih edit untuk memasukkan kode aset, luas tanah, tahun
pengadaan, alamat, status hak, status tanggal, status nomor, penggunaan, asal-
usul, harga, dan keterangan. Admin juga dapat melihat report aset tanah.
14
Gambar 10 Form Data Aset Peralatan dan Mesin
Form data aset peralatan dan mesin pada Gambar 10 merupakan tampilan
dari menu golongan aset peralatan dan mesin, dimana terdapat pilihan edit dan
delete data aset peralatan dan mesin. Admin dapat memilih edit untuk
memasukkan kode aset, type, ukuran, bahan, tahun pembelian, nomor pabrik,
nomor rangka, nomor mesin, nomor polisi, nomor BPKB, asal-usul, harga, dan
keterangan. Admin juga dapat melihat report aset peralatan dan mesin.
Gambar 11 Form Data Aset Gedung dan Bangunan
Form data aset gedung dan bangunan pada Gambar 11 merupakan
tampilan dari menu golongan aset gedung dan bangunan, dimana terdapat pilihan
edit dan delete data aset gedung dan bangunan. Admin dapat memilih edit untuk
memasukkan kode aset, kondisi bangunan, bertingkat, beton, luas lantai, dokumen
tanggal, dokumen nomor, luas, status tanah, nomor kode tanah, asal-usul, harga,
dan keterangan. Admin juga dapat melihat report data aset gedung dan bangunan.
Gambar 12 Form Data Aset Jalan Irigasi dan Jaringan
Form data aset jalan irigasi dan jaringan pada Gambar 12 merupakan
tampilan dari menu golongan aset jalan irigasi dan jaringan, dimana terdapat
pilihan edit dan delete data aset jalan, irigasi dan jaringan. Admin dapat memilih
edit untuk memasukkan kode aset, konstruksi, panjang, lebar, luas, dokumen
tanggal, dokumen nomor, status tanah, nomor kode tanah, asal-usul, harga, dan
keterangan. Admin juga dapat melihat report data aset jalan irigasi dan jaringan.
15
Gambar 13 Form Data Aset Tetap Lainnya
Form data aset tetap lainnya pada Gambar 13 merupakan tampilan dari
menu golongan aset tetap lainnya, dimana terdapat pilihan edit dan delete data
aset tetap lainnya. Admin dapat memilih edit untuk memasukkan kode aset, judul
buku, spesifikasi buku, asal, pencipta, bahan, jenis, ukuran, jumlah, tahun cetak
pembelian, asal-usul, harga, dan keterangan. Admin juga dapat melihat report
data aset tetap lainnya.
Gambar 14 Form Data Lokasi Aset
Form lokasi aset pada Gambar 14 merupakan tampilan dari menu lokasi
aset. Lokasi aset terdiri dari Kode Lokasi dan Nama Lokasi. Admin dapat
menambah dan menghapus data lokasi aset yang ada, serta dapat memasukkan
lokasi baru aset.
Analisis Manfaat Sistem Informasi Manajemen Aset
Sistem informasi manajemen aset (SIMA) memberikan manfaat terhadap
SMA Negeri 3 Salatiga sebagai berikut. SIMA dapat membantu user dalam hal ini
pihak SMA Negeri 3 Salatiga melakukan penambahan dan pengaturan data barang
dan data aset dengan mudah dan cepat. Pengaturan yang dimaksud adalah
melakukan edit dan delete data barang maupun data aset, dapat melakukan
pencarian data barang maupun data aset dengan cepat. Berbeda dengan
manajemen aset sebelumnya, dengan adanya perhitungan penurunan nilai aset
atau depresiasi pada sistem ini, dapat memberikan kemudahan kepada bagian
sarana prasarana untuk menghitung rata-rata penurunan nilai aset setiap tahunnya
dalam memantau aset.
Pengujian Aplikasi
Setelah tahapan perancangan dan pembuatan aplikasi, maka pada tahap
akhir dilakukan pengujian aplikasi untuk mengetahui aplikasi yang dibuat dapat
berjalan dengan baik. Pengujian sistem yang dilakukan meliputi pengujian black
box, pengujian performance dan pengujian pengguna sistem.
16
Pengujian Black Box
Pengujian aplikasi menggunakan teknik black box testing, dimana
pembuat aplikasi akan melakukan ujicoba dengan memasukkan data-data yang
telah dibuat oleh bagian Sarana Prasarana SMA Negeri 3 Salatiga yaitu data
pembelian dan data aset. Hal yang diuji dan hasil pengujian dapat dilihat pada
Tabel 3 1) Operasi Login
Tabel 3 Operasi Login
Operation
ID
Kondisi Respon Sistem Status
Uji
01 Syarat untuk login
lengkap dan benar
Melanjutkan ke
menu halaman
utama
Berhasil
02 Username dan
password tidak diisi
semua
Menampilkan
username/password
Anda salah
Berhasil
03 Salah satu antara
username dan
password tidak diisi
Menampilkan
username/password
Anda salah
Berhasil
04 Kesalahan input
username dan
password (tidak
terdapat di database)
Menampilkan
username/password
Anda salah
Berhasil
Tabel operasi login pada Tabel 3 menjelaskan mengenai black box testing
yang dilakukan dalam tes operasi login, dimana syarat untuk login adalah
memasukkan username dan password yang benar, jika username dan password
salah, username dan password tidak diisi semua, username dan password salah
satunya salah, atau salah memasukkan username dan password maka, login tidak
akan berhasil.
2) Operasi Penambahan Data Tabel 4 Operasi Penambahan Data
Operating
ID
Kondisi Respon
Sistem
Status
uji
01 Data pada form aset
yang dimasukkan
lengkap, pilih tombol
add
Tampil form
data aset
Berhasil
02 Ada bagian yang
tidak diisi dengan
data, misalnya belum
memasukkan nama
aset
Tampil form
data aset
dengan
keterangan
data gagal
diisi
Berhasil
03 Memasukkan id
pembelian tidak
sesuai dengan id
Menampilkan
peringatan
isian yang
Berhasil
17
pembelian
sebelumnya
dilakukan
salah, harus
sesuai dengan
tipe data awal.
Operasi penambahan data pada Tabel 4 menjelaskan tes untuk operasi
tambah data, untuk memasukkan data aset beberapa field harus diisi, jika ada
salah satu field yang tidak diisi maka akan terjadi error, begitu juga jika
memasukkan data yang tidak sesuai dengan tipe data yang sudah ditentukan
sebelumnya.
3) Operasi Hapus Data Tabel 5 Operasi Hapus Data
Operating
ID
Kondisi Respon
Sistem
Status Uji
01 Data aset dihapus dari
form aset
Tampil form
data aset
Berhasil
02 Data barang yang
sudah diproses jadi
aset tidak dapat
dihapus
Tampil error Berhasil
Operasi hapus data pada Tabel 5 menjelaskan tes untuk operasi
penghapusan data. Jika data barang sudah diproses menjadi data aset, maka admin
tidak dapat melakukan penghapusan data.
Pengujian Performance
Pengujian performance sistem menggunakan bantuan Software Web
Application Testing 7.5 (WAPT). WAPT dapat digunakan untuk menguji
performa web yang berjalan pada jaringan intranet maupun internet. Hasil dari
pengujian menggunakan software WAPT dapat digunakan untuk menganalisis
performa dari sebuah aplikasi web.
Gambar 15 Grafik Performance Aplikasi
Gambar 15 menunjukkan grafik performance aplikasi dengan WAPT.
Grafik pada Gambar 15 menunjukkan hasil pengujian performance aplikasi
menggunakan WAPT yang meliputi waktu response yang dibutuhkan oleh
18
seorang user untuk menunggu response dari server, waktu download yang
dibutuhkan oleh user dan banyaknya halaman web yang dapat dieksekusi tiap
detik yang disimulasikan menggunakan 10 user.
− Response Time. Hasil pengujian performance sistem menggambarkan bahwa waktu respon
rata-rata sistem masih berada di antara batas 0.1 detik sampai dengan 0.5
detik. Sehingga respon server terhadap client masih berada dalam batas
toleransi.
− Download Time. Hasil pengujian performace sistem menggambarkan bahwa download time
seirama dengan response time. Dalam analisa, response dan download time
yang sama atau menunjukkan selisih 0 detik menunjukkan bahwa aplikasi
memiliki download time yang cepat dan tidak membuat user menunggu.
− Page per Second. Hasil pengujian performance sistem menggambarkan bahwa untuk tiap
interval waktu tertentu tidak terjadi perubahan pages per second yang besar.
Didapatkan paling sedikit 0 halaman tiap detik dan paling banyak 1 halaman
tiap detik.
Pengujian Pengguna
Untuk menguji kegunaan dari aplikasi yang telah dibuat, maka dilakukan
implementasi aplikasi yang telah dibuat, kemudian pengguna memberikan
penilaian melalui kuisioner yang telah diberikan. Analisis kualitas aplikasi yang
dilakukan berdasarkan nilai dengan menggunakan skala 1-5, dengan rincian
sebagai berikut: Skala 1 untuk kualitas buruk; Skala 2 untuk kualitas kurang;
Skala 3 untuk kualitas cukup; Skala 4 untuk kualitas baik; dan Skala 5 untuk
kualitas sangat baik. Tabel 6 Pengujian Pengguna
No Obyek Pengujian Penilaian
Pengguna
1 Antar Muka 4
2 Kemudahan Sistem 4
3 Manfaat Aplikasi 4
4 Kecepatan Akses 4
Tabel 6 menunjukkan hasil pengujian pengguna sistem. Subyek yang
menguji aplikasi menilai antar muka dengan skala 4 (kualitas Baik); Kemudahan
yang diberikan, Subyek yang menguji aplikasi menilai kemudahan yang diberikan
dengan skala 4 (kualitas Baik); Manfaat, Subyek yang menguji aplikasi menilai
manfaat dengan skala 4 (kualitas Baik) dan; Kecepatan Akses, Subyek yang
menguji aplikasi menilai kecepatan akses dengan skala 4 (kualitas Baik);
Berdasarkan seluruh pengujian yang dilakukan maka Sistem Informasi
Manajemen Aset (SIMA) yang dibangun dapat diimplementasikan dengan baik,
dan bermanfaat bagi SMA Negeri 3 Salatiga.
19
5. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan pengujian sistem, dapat
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. Terbangunnya sistem informasi
manajemen aset SMA Negeri 3 Salatiga berbasis web. Sistem informasi
manajemen aset yang telah dibangun dapat memberikan sarana bagi administrator
dalam pengolahan informasi data barang dan pengolahan informasi data aset,
karena seluruh data tersimpan dan terstuktur dalam database. Adapun saran
pengembangan yang dapat dilakukan pada penelitian ini adalah menambah
fasilitas seperti menu log dan mutasi aset.
6. Daftar Pustaka
[1] Kadir, Abdul, 2003. Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi
Offset.
[2] Suprapto, Listiany, 2011. Skripsi Perancangan Sistem Manajemen Aset
dengan Menggunakan Metode Garis Lurus (Studi Kasus: FTI UKSW).
[3] Setiadi, Deny, 2007. Perancangan Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Intranet pada Program Studi Teknik Industri UNDIP.
http://www.ebookf.com/pr/program-studi-sistem-informasi-book.doc.
Diakses tanggal 10 April 2012.
[4] Siregar, Doli D, 2004. 2frameit.blogspot.com/2011/05/pengertian-dan-
manajemen-aset.html. Diakses tanggal 04 April 2012.
[5] Mitchell, John S., 2006. Physical Asset Management Handbook. Boston:
CLARION Technical.
[6] Setiawan, Budisusilo, 2005. Manajemen Aset. Jakarta: Penerbit
AgroMedia Pustaka.
[7] Fees, Reeve, Warren, 2005. Pengantar Akuntansi Edisi 21. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
[8] Soemarso, 2005. Akuntansi Suatu Pengantar Buku 2 Edisi 5. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat.
[9] Myer, Thomas, 2008. Professional CodeIgniter. IndianaPolis: Wiley
Publishing.
[10] Afriani, Devie, 2012. Stress Testing Pada Aplikasi Web Dengan WAPT,
http://devieafriani.blogspot.com/2012/05/stress-testing-pada-aplikasi-web-
dengan.html. Diakses tanggal 5 juni 2012.
[11] Sommerville, Ian, 2001. Software Engineering Edisi 6. England:
AddisonWesley Publishing Company.