T05K02DraftProposalPenelitianVer01 (1).PDF
-
Upload
slamet-riyanto -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of T05K02DraftProposalPenelitianVer01 (1).PDF
Penentuan Kandungan Fosfat dalam Air dengan Metode Analisis Flow Injection
1. Pendahuluan
Penentuan kadar ion fosfat dalam air dengan metode biru molibden secara
kolorimetri mengalami hambatan. Kompleks biru molibden tidak stabil
dan memiliki kecenderungan pengurangan intensitas. Hal ini disebabkan
reaksi pembentukan kompleks merupakan reaksi kesetimbangan.
Akibatnya hasil pengukuran seringkali tidak tepat. Oleh karena itu
diusulkan metode pengukuran menggunakan sistem flow injection.
2. Tinjauan Pustaka
2.1 Penentuan Kandungan Fosfat dalam Air dengan Metode Biru
Molibden
Kandungan fosfat dalam air dapat ditentukan dengan cara biru molibdat.
Asam fosfat bereaksi dengan asam molibdat membentuk kompleks
heteropoli H3[P(Mo3O10)4] dalam suasana asam. Asam heteropoli dalam
air berwarna kuning. Asam heteropoli akan berwarna biru bila direduksi
dengan SnCl2. Larutan kuning terbentuk lebih cepat daripada larutan biru.
Larutan biru molibden lebih kuat warnanya daripada warna kompleks
kuning. Sifat inilah yang menjadi dasar penentuan kadar fosfat dalam air.
Karena larutan biru lebih lama dibentuk dan lebih kuat, biasanya cara ini
lebih sering digunakan.
Senyawa biru hasil reduksi tidak stabil. Kecenderungan mengalami
pengurangan intensitas sangat besar akibat adanya reaksi tambahan. Oleh
karena itu pengukuran harus dilakukan tepat saat warna biru terbentuk
sehingga kesetimbangan tidak bergeser ke arah berlawanan. Saat itu fosfat
berubah menjadi pirofosfat (P2O72-) dan P2O93-. Sedangkan analisis biru
molibden hanya peka terhadap ion ortofosfat (PO43-).
2.2 Metode Flow Injection
Dengan menggunakan sistem flow injection, reagen-reagen yang terlibat
dalam penentuan fosfat sedemikian rupa diinjeksikan ke dalam sistem
untuk kemudian direaksikan dan segera dianalisis.
3. Alat dan Bahan
3.1 Alat
Peralatan gelas
Peralatan flow injection
3.2 Bahan
Sampel air
Standar larutan fosfat
SnCl2
Larutan Amonium Molibdat
Asam sulfat pekat
4. Prosedur
4.1 Penyiapan sampel
a. Standar fosfat
0,1834 gram KHPO4 kering dilarutkan dalam labu ukur 1 liter,
volumenya ditetapkan dengan air suling (100ppm PO43-)
b. Larutan Amonium Molibdat
Amonium Molibdat (NH4)6Mo7O24.aH2O sebanyak 25 gram
dilarutkan dengan 175 ml air suling. Sebanyak 310 ml asam sulfat
pekat ditambahkan ke 400 ml air suling perlahan-lahan sambil
diaduk. Larutan asam sulfat ditambahkan ke larutan Amonium
Molibdat, lalu didinginkan sampai suhu kamar. Larutan yang telah
dingin diencerkan sampai dengan 1 liter dengan air suling.
c. Larutan 0,5 M SnCl2
Sebanyak 2,5 gram SnCl2.2H2O dilarutkan dalam 100 ml gliserin,
dipanaskan dalam penangas air, lalu diaduk dengan batang kaca.
Larutan disimpan tertutup terhadap udara.
4.2 Penyiapan Alat
Alat flow injection dikalibrasi. Setelah itu, sampel ion fosfat
dianalisis. Hasil pengukuran standar ini akan dijadikanacuan untuk
pengukuran kadar ion fosfat dalam sampel air.
5. Hasil yang Ingin Dicapai
Dari percobaan menggunakan alat flow injection, diharapkan kesalahan selama
pengukuran dengan cara kolorimetri biasa dapat diminimalkan. Masalah warna
biru molibden yang tidak stabil (intensitasnya berangsur-angsur berkurang) dapat
diatasi dengan menginjeksikan langsung reagen yang terlibat ke dalam alat flow
injection. Dengan demikian, sebelum warna sempat menghilang, detektor sudah
selesai mendeteksi warna tersebut.
6. Daftar Pustaka
1) Skoog, Holler, Nieman. Principles of Instrumental Analysis. Edisi kelima. 1998. Sounders college Publishing. Hal 829-849.
2) Jeffrey, et. al. Vogel's Textbook f Quantitative Chemical Analysis. Edisi kelima. 1994. ELBS. Hal 702-703.
3) Shideler CE, Stewart KK, Crump J, Wills MR, SavoryJ, Renoe BW. Automated Multiple Flow-Injection Analysis in Clinical Chemistry: Determination of Total Protein with Biuret Reagent. Clin. Chem. 1980 Sep; 26(10):145-8.