t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit...

47
Juli 2015 Vol.19 No. 3 Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id SAYA SENANTIASA MENGUTAMAKAN KESEHATAN PENDERITA ISSN : 14106450 MERS (Midle East Respiratory Syndrome) / 02 25 Tempat Wisata yang Paling sering Dikunjungi di Dunia / 20 Sonografi Muskuloskeletal / 09 UU RI No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan Insert :

Transcript of t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit...

Page 1: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Juli 2015 Vol.19 No. 3

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabayawww.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id

Saya SenantiaSa MengutaMakan keSehatan Penderita

ISSN : 14106450

MERS (Midle East Respiratory Syndrome) / 02

25 Tempat Wisata yang Paling sering Dikunjungi di Dunia / 20

Sonografi Muskuloskeletal / 09

UU RI No. 36

Tahun 2014

tentang

Tenaga Kesehatan

Insert :

Page 2: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Kamis, 30 Juli 2015

Halal Bihahal 1436 H keluarga besar RSUD Dr. Soetomo kali ini dengan Plt. Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Harsono, tampak atas Jajaran Direksi beserta pejabat struktural dengan ketua panitia duduk empat dari kanan drg. Sri Wahjulien K, M. Searah jarum jam Direktur beserta Ibu dan para Wakil Direktur, Direktur beserta Ibu, Dekan FK. Unair beserta ibu dan Tim kembar Siam RSUD Dr. Soetomo dengan bapak & Ibu Kembar lima hasil iseminasi (3 & 6 dari kiri), Prof. R. Prajitno Prabowo, dr, SpOG (K) berjabat tangan dengan ibu Direktur, para Purnabakti Mantan Wakil Direktur dan mantann pejabat Struktural, mantan Wakil Direktur Marsianto, dr, SpOG(K) beserta ibu dan mantan Kasubbag TU Bambang W. Wiryadinata, dr, dari kiri Wakil Instalasi PKRS & Humas Didi Aryono Budiyono, dr, SpKJ(K),Hardiono,dr, SpAn,KIC,Prof. Dr.Kuntaman, dr,MS,SpMK(K), & Khayin Mashudi P, SH, MM, mantan Wakil Direktur Dr . Mujib Affan,, M.Kes beserta ibu (tengah) dan para karyawan-karyawati RSUD Dr. Soetomo menikmati hidangan yaitu Tahu Campur, Kimlo Solo, Bakso dan Tahu Telor, tidak ketinggalan es cincau sebagai penutup hidangan.

Direktur dan Jajaran Direksi RSUD Dr. Soetomo serta Redaksi Majalah MimbarMengucapkan : Selamat Hari Raya Idul Fitri 1436 H | Maaf Lahir dan Batin

Halal Bihalal 1 Syawal 1436 H, RSUD Dr. Soetomo 2015

Page 3: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Pelindung : Plt. dr. Harsono - Direktur RSUD Dr. Soetomo

Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar

Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra.

Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,

SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian.

Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas

Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas

Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH,

Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS

• Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani,

S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM

Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A.

Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123

• eMail: [email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •

Foto-foto : ZM

Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi.

26

20

11

02

28

• SupJamurEs• NuggetAyam

kuis mimbar

COVEr :

sEkiLas iNFO

1. SeputarSoetomo

HospitalExpoXITahun2015

ruaNG WaNiTa

bEriTa FOTO

iNsPirasi

TOkOH

karYa bHakTi

arTikEL kEsEHaTaN

bEriTa uTama

27

18

ruaNG uNik & LuCu

bEriTa baGiaN

daftar isijuli 2015 Vol. 19 No. 3

Dari Redaksi

Susunan Redaksi

• 25tempatwisatayangpalingseringdikunjungidiDunia

• Mengenal10TandaNyeriKepala

Wijoto,dr,SpS(K)

Restiningsih,S.Keb.Bd

H.DidiAryonoBudiyono,dr.,SpKJ(K)

1. USGbisauntukototdansendi

MERS

08

24

06

09

TampakdarikiriGubernurJatimDr. H. Soekarwo, SH, M.Hum,Deputi Bidang PelayananPublik Mirawati Sudjono, AK,M.Sc, Menteri PendayagunaanAparaturNegaradanReformasiBirokrasi Prof. Dr. YuddyChrisnandi,ME, Wakil DirekturPenunjang Medik RSUD Dr.SoetomoDra.SriWidayati,Apt,SpFRSdanKepalaInstalasiPKRS& Humas RSUD Dr. SoetomoSunarso Suyoso, dr, SpKK(K) diStand RSUDDr. Soetomo padaGelarPameranPelayananPublikNasional tanggal 14-16 Juni diGORKabupatenSidoarjo.

SaatinipenyakitMERSmemangbelumadadiIndonesiawalaupun telahadapasienkecurigaanMERSyangdirawatdiRSUDDr.Soetomodanhasilnyanegatif,namunkitaharuswaspada dan mengenal gejala-gejala kecurigaan MERS,dapatdibacadiBeritaUtama.

UltraSonografiMuskuloskeletalyangtelahdikembangkandi Instalasi Radiologi RSUD Dr. Soetomo, maka kita perlumengetahuinyaapamanfaatUSGMuskuloskeletaltersebut.Sering kita mengalami nyeri kepala ternyata kita perlumengenaltandabahayanyerikepalatersebutdapatdibacadikolomartikelkesehatan.

Dan masih banyak artikel yang menarik lainnya yangperlu dibaca. Jangan lupa mengisi kuis mimbar terutamaSudokuobatantipikun.SelamatIdulFitri1436Hdanmaaflahirbatin.

juli 2015 1mimbar

Page 4: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

berita utama

MERS (Middle East Respiratory Syndrome), jugadikenalsebagaiflu Camel,adalahvirusinfeksisaluranpernapasan baru diidentifikasi yang disebabkan

oleh MERS coronavirus (MERS-CoV). MERS-CoV adalahbetacoronavirus berasal dari kelelawar. Unta telah terbuktimemiliki antibodiuntukMERS-CoV, tetapi sumberyang tepatdari infeksipadauntabelumdiidentifikasi.SebuahStraindariMERS-CoV dikenal sebagai HCoV-EMC / 2012 ditemukan diorang yang terinfeksi pertama di London pada tahun 2012ditemukan memiliki 100% cocok dengan kelelawar makamMesir.

M E R S(Middle East Respiratory Syndrome)

Tanda dan Gejala Laporan awal

m em b a n d i n g k a nvirus untuk SevereAcute RespiratorySyndrome (SARS), dantelah disebut sebagaisepertivirusSARSArabSaudi.Pasienpertama,Pada bulan Juni 2012,dengan tujuh haridemam, batuk, dahak,dansesaknapas.Satureviewdari47kasusyangdikonfirmasilaboratoriumdiArabSaudimemberigejalayangmunculpalingumumsepertidemampada98%,batukpada83%,sesaknapasdi 72% dan mialgia/nyeri otot di 32% dari pasien. Ada jugagejalagastrointestinalseringdengandiaredi26%,muntahdi21%, sakitperutdi 17%. 72%daripasiendiperlukanventilasimekanis.Ada3,3laki-lakiuntuksetiapperempuan.Satustudidariwabahberbasis rumahsakit,MERSdiperkirakanmemilikimasa inkubasi5,5hari (95%confidenceinterval1,9-14,7hari).MERS dapat berkisar dari penyakit tanpa gejala ke parahpneumoniamengarahkesindromgangguanpernapasanakut(ARDS). Gagal ginjal , disseminated intravascular coagulation

(DIC)danperikarditisjugatelahdilaporkan.

Penyebab Virologi Sindrom MERS disebabkan yang baru diidentifikasi oleh

MERScoronavirus(MERS-CoV),spesiesbarudenganRNAuntaitunggal yang termasuk dalam genus betacoronavirus yangberbeda dari SARS coronavirus dan coronavirus influenza.Genomnyafilogenetisyangdiklasifikasikanmenjadiduaclades,cladesAdanB.kasusAwalMERSyangdariCladeAcluster(EMC

/2012danJordan-N3 /2012) sedangkankasusbarusecaragenetik berbeda pada umumnya (Clade B). Virus tumbuhmudahpadaselVerodanselLLC-MK2.

Transmisi Unta Sebuahstudiyangdilakukanantaratahun2010dan2013,

dimanakejadianMERSdievaluasidalam310untadromedaris,mengungkapkantitertinggiantibodiuntukMERS-CoVdalamserum darah hewan tersebut. Sebuah studi lebih lanjutsequencingMERSS-COVdaripenyekahidunguntadromedarisdiArabSaudidanditemukanmerekamemilikiurutanidentikdengan sequencing sebelumnya dan isolat pasif manusia.Beberapaunta individu jugaditemukanmemiliki lebihdarisatuvariangenomikdinasofaringmereka.Adajugalaporandari seorang pria Arab Saudi yangmenjadi sakit tujuh harisetelah menerapkan obat topikal ke hidung beberapaunta sakitdan kemudian iadan salah satuuntaditemukanmemilikistrainidentikMERS-COV.Halinimasihbelumjelasbagaimanavirusditularkandariuntakemanusia.OrganisasiKesehatanDuniamenyarankanmenghindarikontakdenganuntadandianjurkanmakandaginguntayangdimasakpenuh,susuuntadipasteurisasi,danuntukmenghindariminumairkencing unta. Kencing unta dianggap sebagai obat untukberbagaipenyakitdiTimurTengah.KementerianPertanianSaudi telah menyarankan orang-orang untuk menghindarikontakdenganuntaataumemakaimaskerpernapasanketikadisekitarunta.Untukmenanggapi“beberapaorangmenolakuntukmendengarkansaranpemerintah”danmenciumuntamereka,menentangnasihatpemerintah.

Antara orang Ada bukti yang terbatas, tetapi tidak berkelanjutan

penyebaranMERS-CoVdariorangkeorang,baikdalamrumahtanggamaupun di layanan kesehatan seperti rumah sakit.Sebagianbesartransmisitelahterjadi“dalamkeadaankontakdekat dengan pasien yang sakit parah dalam pelayanankesehatanataurumahtangga”dantidakadabuktipenularandarikasus tanpagejala. Kelompokkasusnyatelahberkisarantara1sampai26orang,denganrata-rata2,7.

Diagnosis Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, definisi kasus

interimadalahbahwakasusdikonfirmasidiidentifikasipadaseseorangdengan tes laboratoriumpositif oleh ”diagnostikmolekuler termasuk baik positif PCR pada setidaknya duatarget genom tertentu atau target yang positif tunggaldengansequencingpadayangkedua.”

Organisasi Kesehatan Dunia MenurutWHO,kasusyangmungkinadalah

• seseorangdengandemam,infeksisaluranpernapasan,danbuktipneumoniaatausindromgangguanpernapasanakut

juli 20152 mimbar

Page 5: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

danpengujianuntukMERS-CoVtidaktersediaataunegatifpadaspesimentunggalyangtidakmemadaidanorangtersebutmemilikilinklangsungdengankasusyangtelahdikonfirmasi.

• Seseorangdenganpenyakitpernapasan,demamakutdenganklinis,buktiradiologis,atauhistopatologidaripenyakitparenkimparu(misalnyapneumoniaataugangguanSindrompernapasanakut)danteslaboratoriumMERS-CoVyangmeyakinkan(yaitu,positiftesskriningtanpakonfirmasi)danwargaatauwisatawankenegara-negaraTimurTengahdimanavirusMERS-CoVdiyakiniberedardi14harisebelumtimbulnyapenyakit.

• SeseorangdenganpenyakitpernapasandemamakutdansetiapgejalayangparahdanteslaboratoriumMERS-CoVyangmeyakinkan(yaitu,tesskriningpositiftanpakonfirmasi)danpasienmemilikilangsungepidemiologi-linkdengankasusMERS-CoVyangtelahdikonfirmasi.

Pusat Pengendalian PenyakitDiAmerikaSerikat,PusatPengendaliandanPencegahan

Penyakit(CDC)merekomendasikanmenyelidikisetiaporangdengan:• Demam dan pneumonia atau sindrom gangguan

pernapasanakut(berdasarkanbuktiklinisatauradiologis)dan disetujui dengan :o Ada kunjungan wisata dari negara-negara di atau

dekat Semenanjung Arab dalam waktu 14 harisebelumonsetgejala,atau

o kontakdekatdenganwisatawandengangejalayangadademamdanpenyakitpernapasanakut(tidakharuspneumonia) dalamwaktu 14 hari setelah bepergiandarinegaradiataudekatSemenanjungArabatau

o anggota dari sekelompok pasien dengan penyakitakut pernapasan (misalnya demam dan pneumoniayangmembutuhkan rawat inap) etiologi yang tidakdiketahui di mana MERS-CoV sedang dievaluasi,dalam konsultasi dengan departemen kesehatannegarabagiandanlokal.

• Demam dan gejala penyakit pernapasan (tidak haruspneumonia, misalnya batuk, sesak napas) dan beradadi fasilitas kesehatan (sebagai pasien, pekerja, ataupengunjung)dalamwaktu14harisebelumonsetgejaladisuatunegaraatauwilayahdiataudekatArabPeninsuladimanakasus-kesehatanterkaitbaru-baruiniMERStelahdiidentifikasi.

• Demam atau gejala penyakit pernapasan (tidak haruspneumonia, misalnya batuk, sesak napas) dan kontakdekatdengankasusMERSyangdikonfirmasi sementarakasusyangsakit.

Radiologi Temuan X-ray thorax/ dada cenderung menunjukkan

bilateral infiltrat konsisten dengan pneumonitis virus danARDS.Lobuslebihrendahcenderunglebihterlibat.CTscanmenunjukkaninterstitialinfiltrat.

Pengujian laboratorium Kasus MERS telah dilaporkan memiliki jumlah sel darah

putihyangrendah,dankhususnyalimfosityangrendah.Untuk pengujian PCR, yang WHO merekomendasikan

memperoleh sampel dari saluran pernapasan bagian bawahmelalui lavage bronchoalveolar (UUPA), sampel sputum atauaspirasitrakea,sepertiinimemilikiviralloadtertinggi.Adajugatelahmemanfaatkanpenelitiansampelpernafasanatasmelaluiswabnasofaring.

Beberapa sangat sensitif, konfirmasi real-time RT-PCR tesada untuk identifikasi cepat sebagai MERS-CoV dari sampelpasien yang diturunkan.Tes ini berusaha untukmemperkuatUpE(unsurtargethuludarigenE),pembacaanterbukabingkai1B (target gen ORF1b) dan pembacaan terbuka bingkai 1A(targetgenORF1a).WHOmerekomendasikantargetUpEuntukskrining tes seperti itu sangat sensitif. Selain itu, sequencinghemi untuk amplikon menargetkan RdRp (hadir di semuacoronavirus) dan gen nukleokapsid (N) fragmen (khususuntuk MERS-CoV) dapat dihasilkan untuk konfirmasi melaluisequencing. Laporan dari polimorfisme yang potensial padagenNantaraisolate,perlunyauntukkarakterisasiberdasarkanurutansequencing.

WHO merekomendasikan algoritma pengujian adalahuntukmemulaidenganUpERT-PCRdanjikakonfirmasipositifkemudian konfirmasi dengan ORF 1A assay atau RdRp atauuji urutan genN. Jika keduaUpEdan uji sekunder positif itudianggapkasusdikonfirmasipositif.

Protokol untuk biologis yang aman imunofluoresensi tes(IFA) juga telah dikembangkan; Namun, antibodi terhadapbetacoronaviruses diketahui bereaksi silang dalam genus.Ini secara efektif membatasi penggunaannya untuk aplikasikonfirmasi.Sebuahujiprotein-microarrayberbasislebihspesifikjugatelahdikembangkanyangtidakmenunjukkanreaktivitassilang terhadap sampel populasi dan serum diketahui positifbagi betacoronaviruses lainnya. Karena validasi terbatasdilakukan selama ini dengan tes serologi, bimbingan WHOadalah bahwa “kasus di mana laboratorium pengujian telahmelaporkan hasil uji serologi positif dengan tidak adanyapengujianPCRatausequencing,dianggapkemungkinankasusinfeksi MERS-CoV, jika memenuhi kondisi lainnya itu sesuaidefinisikasus.”

Pencegahan Sementara mekanisme penyebaran MERS-CoV saat ini

tidakdiketahui,berdasarkanpengalamandengancoronavirussebelumnya, seperti SARS, WHO saat ini merekomendasikanbahwa semua individu datang ke dalam kontak dengan

MERScoronavirusdibawahmikroskopelektronik

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

juli 2015 3mimbar

Page 6: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

berita utama

tersangkaMERS(selaintindakanpencegahanstandar)harus:• Memakaimaskermedis• Memakaipelindungmata (yaitukacamataataupelindung

wajah)• Kenakan gaun berlengan panjang bersih, tidak steril, dan

sarung tangan (beberapaprosedurmungkinmemerlukansarungtangansteril)

• Membersihkan tangan sebelum dan sesudah kontakdengan pasien dan atau sekelilingnya dan segera setelahpembuanganalatpelindungdiri(APD)

Untuk prosedur yang membawa risiko aerosolisasi, sepertiintubasi,WHOmerekomendasikanbahwapenyedialayananjuga:

• Kenakan respirator partikulat, dan saat meletakkan padarespiratorpartikulatsekalipakai,selalumemeriksasegel

• Memakaipelindungmata (yaitukacamataataupelindungwajah)

• Kenakan gaun dan sarung tangan lengan panjang yangbersih, non-steril, (beberapa prosedur ini memerlukansarungtangansteril)

• Memakaicelemekkedapuntukbeberapaprosedurdenganyangmungkin ada cairan yangbervolume banyak yangmungkinmenembusgaun

• Melakukanprosedurdi ruangberventilasi yangmemadai;yaituminimal6sampai12pertukaranudaraperjamdalamfasilitasdenganruangventilasimekanikdansetidaknya60liter/detik/pasiendifasilitasdenganventilasialami

• Batasi jumlah orang yang hadir di ruangan untuk jumlahminimumyangabsolutdiperlukanuntukperawatanpasien

• MembersihkantangansebelumdansesudahkontakdenganpasiendanlingkungannyadansetelahpembuanganAPD.Durasi infeksi pasien juga tidak jelas diketahui sehingga

berapalamapasienharusdiisolasi,tetapirekomendasisaatiniselama24jamsetelahresolusigejala.DalamwabahSARSvirustidakdikulturdaripasiensetelahresolusigejalamereka.

Hal ini diyakini bahwa penelitian SARS yang ada dapatmemberikantemplateyangbergunauntukmengembangkanvaksin dan terapi terhadap infeksi MERS-COV. Bakal vaksinsedangmenungguujiklinis.

Pengobatan Meskipun MERS-CoV telah terbukti menyerang produksi

interferon (IFN) endogen, pengobatan dengan eksogen tipeI dan III IFN (IFN-α dan IFN-λ), masing-masing telah efektifmengurangireplikasivirusinvitro.Ketikakerarhesusdiberikaninterferon-α2b dan ribavirin dan terkena MERS, merekamengembangkankurangpneumoniadarihewankontrol.LimapasiensakitkritisdenganMERSdiArabSaudidenganARDSdanpadaventilatordiberi interferon-α2bdanribavirintapisemuaberakhir dengan kematian. Perawatan dimulai pada akhirpenyakit(rata-rata19harisetelahmasukrumahsakit)dansudahgagalujisteroidsehinggamasihharusdilihatapakahmungkinmemilikimanfaatawalperjalananpenyakit. Terapi lainyangdiusulkan adalah penghambatan virus protease atau enzimkinase. Parapeneliti sedangmenyelidiki sejumlahcarauntukmemerangiwabahMERScoronavirus,termasukmenggunakaninterferon,klorokuin,klorpromazin, loperamide,danlopinavir,sertaagenlainsepertiasammikofenolatdancamostat.

Pada dasarnya saat ini belum ada pengobatanyang dapat mematikan virus korona penyebab MERS.Namun, selain terapi suportif sesuaiparahnyapenyakit,makaada limaobat yangkini cobadigunakandibeberapanegara.Obat2 inibelumbenar2 teruji secara ilmiah, tapi sudahmulaidigunakan,yaitu:

1. Plasma konvalesens, yaitu darah dari pasien yang yangsembuhdariMERSdianggappunyazatanti

2. Ribavirin,suatujenisantivirus3. Protease inhibitor dengan nama Kaletra, yang biasa

dipakaimengobatiHIVAIDS4. Betainterferon,yangpernahdipakaimengobatiSARS5. Interferonalfa2A

Selainitu,jenisobatlainyangkadang2digunakanmeliputiNitazoxanide,CyclosporinA,ImmunoglobulinIntravenadanDipeptidylPeptidase4(DPP4,ataudikenaldgnCD26).

Epidemiologi

Filipina PadabulanApril 2014,MERSmunculdi Filipinadengan

kasus yang diduga pekerja asing di luar negeri. Beberapadugaan kasus yang melibatkan individu-individu yangberada di penerbangan yang sama sebagai kasus awaltersangka sedang dilacak tetapi percaya telah tersebar diseluruh negeri. Lainnya diduga MERS yang meninggal diprovinsi Sultan Kudarat sehingga Departemen Kesehatanmemberikanperingatan.

Konfirmasi kasus MERS dan kematian Dari September 2012 hingga 10 Maret 2015, dan Juni 2015

Kasus Kematian Kematian Total WHO 1227 449 37%Total ECDC 1082 439 41%

Dilaporkan kasus yang dikonfirmasi per negara ArabSaudi 1029 452 44%KoreaSelatan 166 32 17,5%UniEmiratArab 74 10 14%Jordan 19 6 32%Qatar 10 4 40%Oman 5 3 60%Iran 5 2 40%Inggris 4 3 75%Jerman 3 1 33%Kuwait 3 1 33%Aljazair 2 1 50%Tunisia 3 1 33%Prancis 2 1 50%Spanyol 2 0 0%Belanda 2 0 0%Filipina 2 0 0%AmerikaSerikat 2 0 0%

juli 20154 mimbar

Page 7: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Yunani 1 1 0%Malaysia 1 1 100%Turki 1 1 100%Yaman 1 1 100%Austria 1 0 0%Mesir 1 0 0%Italia 1 0 0%Lebanon 1 0 0%Thailand 1 0 0%Total dilaporkan 1342 513 38%

Arab Saudi MERS jugadalamwabahpadabulanApril 2014diArab

Saudi, di mana MERS telah dilaporkan sejak 2012 yaituterinfeksi 688orangdan282kematian. Menanggapi kasusdankematianyangbarudilaporkan,makaempatdokterdiRumah Sakit Jeddah Raja Fahd mengundurkan diri yangmenolak untuk mengobati pasien MERS karena takutterinfeksi, pemerintah telah mengganti Menteri Kesehatandan mendirikan tiga pusat pengobatan. 18 lebih kasusdilaporkanpadaawalMei.PadabulanJuni2014,ArabSaudimengumumkan113kasussebelumnyayangtidakdilaporkandariMERS,merevisijumlahkorbantewasmenjadi282.

Amerika Serikat Pada tanggal 2 Mei 2014, Pusat Pengendalian dan

PencegahanPenyakit(CDC)menegaskandiagnosispertamaMERS di Amerika Serikat di Indiana. Pria yang didiagnosisadalahseorangpekerjaperawatankesehatandariArabSaudiseminggusebelumnya,dandilaporkanberadadalamkondisiyang baik. Seorang pasien kedua yang juga melakukanperjalanan dari Arab Saudi dilaporkan di Orlando, Floridapada12Mei2014.Pada14Mei2014,parapejabatdiBelandamelaporkankasuspertamatelahmuncul.PadaSabtu,17Mei,2014,seorangpriadariIllinoisyangmerupakanrekanbisnisdarikasusASpertama(iatelahbertemudanberjabattangandenganpetugaskesehatanIndiana)dinyatakanpositifMERScoronavirus,Dr.DavidSwerdlowdaripusatCDCmengatakankasus yang merasa baik dan belum diperiksa dan belummembutuhkan perawatan medis, belum dianggap kasusresmi dan pedoman pencegahan tidak berubah. Ujilaboratorium menunjukkan bukti infeksi masa lalu dalamdarahnya.

Korea Selatan (2015) Pada bulan Mei 2015, kasus pertama di Korea Selatan

dikonfirmasi pada seorang pria yang mengunjungi ArabSaudi, Uni Emirat Arab dan Bahrain. Seorang pria lain dariKoreaSelatan,yangbepergiankeChina,didiagnosissebagaikasus pertama di Cina . Sejauh ini, tidak ada warga Chinatelahditemukanterinfeksi.

Pada 17 Juni 2015, 19 orang di Korea Selatan telahmeninggal akibat wabah ini, dengan 162 kasus yangdikonfirmasi infeksi. Setidaknya telah ada 6508 yangdikarantina.

Pada berita Jakarta Post 24 Juni 2015 dinyatakan 175kasusyangterkonfirmasi,27meninggal,54sembuh,dan94masih diobati yangmana 16 nyamendapat perawatan life support machine. 2805 orangmasih dalam karantina, turunsekitarseperempatnyadariSenin22Juni2015.Pada27Juniyangmeninggal32kasusMERS.

Thailand (2015) Kasus pertama MERS adalah pasien pria dari Oman usia

75 tahun yang berobat ke Bangkok untuk penyakit jantungdi RS Bumrungrad yang terkenal dengan pasien-pasienInternasionalnyayangmana20%nyapasiendariTimurTengah.Sekarangpasien tersebutdi Rawatdi Institut Penyakit InfeksiBamrasnaradura dan telahmembaik dan 3 keluarganya yangdikarantina dinyatakan negatif. 58 staf RS Bumrungrad telahdikarantinadalamobservasi. Sampai sekarangada176orangyang kontak dengan pasien dari Oman tersebut, 94 nyadiketemukan dan dimonitor sampai 14 hari dan belum adakasusbaruyangdicurigailagisesudahitu.

Di Airport Suvarnabhumi dipasang 4 thermoscaning diterminalFuntukpenumpangyangdatangdari7negarayangada infeksiMERSnya yaituOman,Qatar, SaudiArabia,UnitedArabEmirates, Iran, JordandanKorea Selatan. Setiaphari ada30.000 pengunjung yang datang melalui lapangan terbangSuvarnabhumi.Dibagikankepenumpangmaskerdangeltanganyangdatangdari37Airlinesdarinegara-negaraTimurTengahdan Korea Selatan, dan diperiksa juga Taxi Airport. Diadakantempat parkir pesawat disamping kedatangan pesawat darinegara-negararisikotinggitersebut.

Indonesia (2015Ada2pasienyangdidugamenderitaMERSnamunsetelah

diperiksaternyatahasilnyanegatifsemua,yaitu:1. Anak usia 2 tahun dirawat di RSPI Sulianti Suroso Jakarta

negatifMERSCoVdanInfluenza,yangkontakjugadiperiksahasilnya negatif, gejalanya timbul 15 hari setelah pasienkembali dari wisata ke Korea Selatan bersama orangtuanya.GejalaMERS tampak terseringdalam14hari, kataDirektur Jenderal Pengendalian Penyakit dan PenyehatanLingkungan(PP-PL)dr.H.MohamadSubuh,MPPM

2. Pasien dari China yang dirawat di RSUD Dr. SoetomoSurabayajugadinyatakanbukanMERSsetelahpemeriksaanLaboratoriumPCRdiLabBSL3BalitbangkesJakarta.SelanjutnyadiamenyatakanbahwaumumnyapasienMERS

adalahdewasadiatas40 tahun,namunanak-anakdapat jugaterkena. Data-data menyatakan saat ini umur pasien MERSsemakinberkurangsetiaptahun.Statistikmenyatakantidakadaanak-anakyangterkenaMERS.2014yangterkenasekitarumur55 tahun, 2015 ini turun ke umur 49 tahun. dr. H.MohamadSubuh, MPPM juga menyatakan angka kematian MERS 47%pada2014dan39%pada2013.

Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan KesehatanKemenkesRIProf.TjandraYogaAditama,SpP(K),MARS,DTM&H,DTCEyang jugasebagaiAnggotaWHOEmergencyCommitteon MERS CoV menyatakan Indonesia harus sangat hati-hatibila keluar negeri terutama yang menunaikan Umroh danHajikeSaudiArabia,negarayangvirusnyapertamaterdeteksipadatahun2012.SebaiknyasaatmasihdiIndonesiaperiksakedokteruntukpenyakitkronisyangdideritayaituParu,JantungdanGinjalkarenadapatmeningkatkanterkenainfeksiMERS.

Prof. Tjandra Yoga Aditama, SpP(K), MARS, DTM&H, DTCEmengingatkan selain panduan preventif dasar seperti cucitangan cara WHO dan pemakaian masker, sebaiknya jugamenjauhi dari Unta, jangan berfoto atau naik Unta, janganminumsusuUntadanjanganberkunjungkepeternakanUnta.

Sumber : 1. Wikipedia, ensiklopedia, 2. The Jakarta Post June 22, 2015,

3. The Jakarta Post June 24, 2015, 4. The Jakarta Post June 26, 2015, dan 5. www.litbang.depkes.go.id

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

juli 2015 5mimbar

Page 8: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

karya bhakti

HIDUP ITU

INDAH

Menapak usia 65 tahun merupakan dambaan setiap orang khususnya PNS. DrH. Didi Aryono Budiyono, Sp.KJ(K), sangat mensyukurinya meski waktu masihberakhirbeberapaharilagidiakhirbulanAgustus2015.Menapaktilas,kilasbalik

perjalananpanjangyangditekunibagidirinyayanglahirdiKotaGudegJogjakarta.Masakecilyangbahagiaharusberakhirbegitucepatketikaayahnyawafatsaatdirinyamenapakkelas III SD. Keadaanberubah cepat untukmampubertahan ketikapensiun almarhumayahsangattidakmencukupikebutuhanhidupbersamaibudanadikbungsu-nyayangmasih belum sekolah, sementara beberapa kakak yang baru berkarir mempunyai artibesardalamhidupnya.BeradadiutarakampusUGMdikotaJogjaharusmenempuhjalankakibersekolahkekotaadalahsebuahperistiwayangamatmemorabiliabaginya.Inspirasidansemangatkakak-kakakamatmemacudirinyayangtertatih-tatih.

Perjalanan panjang selepas kuliah menjadi dokter dan diabdikan di KabupatenProbolinggobersama isteriyangdicintainya; dr. Hj.SriMurtiwi,Sp.PDKEMD,sungguhkenikmatantersendiriketikasepasangdokterumumyangsuamiisteriasliJawaTengahdanharusbertugasdikawasanyangberbahasaMaduradiJawaTimuryangbelumpernahdipelajarinya.NamunsetelahmenekunicukuppanjangakhirnyacukupfasihberbahasaMadura, malahan kini di RS Dr. Soetomo sering ditampilkan jika teman-teman dokterlain yangmenghadapi pasien tidak mampu berbahasa Madura maka dr. Didi dimintamenterjemahkannya atau menanganinya. Selepas INPRES di Puskesmas dr. Didi ABmenempuhpendidikanSpesialisasiPsikiatridiUNAIR,sedangisterinya,dr.HjSriMurtiwimenempuhIlmuPenyakitDalam.

H. Didi Aryono Budiyono, dr., SpKJ(K)Kepala IRNA Jiwa/Psikiatri

Bersama tutor di Kobe dari kiri ke kanan : Didi (INA), Prof Allan (USA), DR Mellisa(USA), dr. Sherchan (Nepal) Bersama Bapak Gubernur Jawa Timur, DR. H. Soekarwo.

juli 20156 mimbar

Page 9: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

SelamaberkarirdiRSUDDr.Soetomo/FKUNAIRdr.DidiABmendalamibeberapa sub-spesialisasi yaitudibidangPsikiatri Bencana, Consultation Liaison Psychiatry (CLP)& Psikosomatik, Psikiatri Bencana (Disaster Psychiatry),sertaPsikiatriKultural,PsikiatriForensik.Makatidakheranjika tugas yang ditempuh cukup menantang terutamadi daerah terpapar bencana di beberapa tempat diIndonesia.Daerahyangamatparahakibatbencanaalamkatastrofik di Indonesia yaitu di Aceh ketika terdampakbencana tsunami terdahsyat di dunia dalam abad ini.Halitumenjadilengkapketikadirinyaditugaskanbelajarmendalami bencana psikiatrik di Kobe University/JICA.Ternyata setelah ditekuni bahwa menghadapi bencanaitu indah; sebuah keniscayaan, dihadapi dan disyukurikarenamanusiaitumenjadikecil,nistadantakberdayadihadapanIlahiRabbiTuhanYME.

Syukur yang lain yaitu pernah terjadinya sebuahepisode dimana dr. Didi AB diamanahi 4 (empat) tugasyangsaatitusekaligusdirangkapyaitu:1. KetuaDep/SMFIlmuKedokteranJiwa.

2. KetuaPDSKJI (Perhimp.Dr.Sp.Kedokt. Jiwa Indonesia)CabangSurabaya.

3. KetuaRWTamanIndah,dan4. Ketua Rukun Kifayah (Rukun Kematian) di tempat

kediamannya.TernyatayangpalingsulitsekaligusrumitadalahKetua

Rukun Kematian; karena kejadian kematian seseorangumumnya mendadak, tanpa persiapan menuntutpenatalaksanaan segera, bersifat keagamaan dan sosial,misalnya saat ini mencari makam cukup rumit dan sulit.Terjadinya kematian tentu tidak pernah ada pengalamandan proseswafat seseorangmanusia, hal itu rahasia SangIlahiRabbiTuhanYME.SebagaiKetuaRukunKematianharusmengaturmempersiapkanwargayangwafat,baikmasalahsuku,maupun agama apapun,waktu yangmendesakdansebagaiKetuaRWharusdirangkapnyamakaharusmemberikatasambutansaatpelepasanjenasah.

Demikianlahsekelumitpengalamanhidupyangmudah-mudahanmenjadiinspirasibagipembacakhususnyateman-temandiRSUDDr.SoetomodanFKUNAIR.(LiputanTimPKRS)

Menerima Sertifikasi Disaster Management dari Prof DR Sakamoto dalam Disaster Management di Kobe University Jepang.

Briefing staf IRNA JIWA dalam antisipasi disaster FOKUS K3RS.

Bangga merengkuh Sang Merah Putih di Kobe University, Jepang.

Bersama keluarga besar: dr. Didi AB.,SpKJ(K), dr Sri Murtiwi, SpPD KEMD, putra-putri, menantu, keluarga, serta cucu.

Country Report di depan peserta International Meeting Disaster Management di Kobe University,

Kobe,Jepang.

juli 2015 7mimbar

Page 10: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

inspirasi

RIWAYAT PENDIDIKANTahun1959-1965lulusSDNLowayuGresik,Tahun1965-

1968lulusSMPN1Gresik,Tahun1968-1970lulusSTMSiangPawiyatan Surabaya, Tahun 1970-1972 lulus SPK Gresik,Tahun 1974-1976 lulus SMA Muhammadiyah Gresik danTahun1976-1985menyandanggelarS-1FKUnairkemudianmelanjutkanspesialisTahun1989-1995PPDSNeurologiFKUnair.

RIWAYAT PEKERJAANPertama kali bekerja sebagai PNS Pemda Kabupaten

GresikdanmenjabatKepalaPuskesmasKedamaianGresik.Sebagai Tenaga paramedis diruangan Seruni A, SeruniB, dan Bappenkar RSUD Dr. Soetomo. Setelah lulus S1 FKUnairmenjadiDokter jagaUGDMedikRSUDDr.Soetomo.KemudianmenjadiSekretarisDepartemen/SMFNeurologiRSUD Dr. Soetomo Surabaya. Sekarang menjabat KepalaDepartemen/SMF Neurologi RSUD Dr. Soetomo Surabaya,KetuaDivisiNeurobehaviourDepartemen/SMFNeurologiRSUD Dr. Soetomo, Koordinator Pelaksanaan PemeriksaanPilkadadibidangNeurobehaviour,danSeksiDakwahBinaRohaniAgamaIslamRSUDDr.Soetomo.

KELUARGAIstri :Dra.SitiSriMurni,MSiAnak:

1. dr.DimaSariWynirito,Sp.M Menantu : dr.YudhiAdrianto,SpS Cucu : NauraZalfaAlyaAdrianto Muh.ZayyanAttarAdrianto2. RadixAraWinyrito Menantu: DewiBudiarti Cucu : NabilaNurPutriRadix

RIWAYAT HIDUP1. Beliau mendapatkan nilai terbaik semasa menempuh

pendidikan di SPK Gresik sehingga langsung diangkatmenjadiPNSdikabupatenGresikdanmenjabatkepalaPuskesmas Kedamaian. Namun, nilai terbaik tidakmenjamin adanya kemudahan selamamenjabat, justrumerasamendapatbanyakhalangandantantangan.

2. Kesulitan selama menjabat kepala Puskesmasmemberikan motivasi tambahan untuk kembalimenempuhpendidikan SMAMuhammadiyahdiGresikdemimencapaicita-citasebagaidokter.

3. SelamasekolahbeliautetapmenggunakanwaktuluangyangadauntukbekerjadiPuskesmasPembina.

4. Setelah lulus SMA Muhammadiyah Gresik, beliaumelanjutkanpendidikandiFKUnair,namuntetappulang-pergiSurabaya-GresikuntukmemenuhitanggungjawabbertugasdiPuskesmas.

5. Mendapat pengalaman buruk yaitu difitnah di tempatkerja sehingga tidak mendapat gaji selama 4 bulan,namun diberikan kemudahan oleh Allah SWT, yaituditerimabekerjadiRSUDDr.Soetomosebagaiperawathonorertahun1977.

6. Tahun 1977, menikah dengan sang istri, sambil terus

Wijoto, dr, SpS(K)Ketua SMF Neurologi

Mimbar edisi kali ini menampilkan rubrik Inspirasi untuk pertama kali

yaitu Wijoto, dr, SpS (K) sebagai Ketua SMF Neurologi, berikut

perjalanan hidupnya ….

belajar di FK Unair dan bekerja sebagai perawatditambahmengajardiSMASunanGirimataajarBiologiselamaduatahun.

7. Setelah lulus FK tahun 1985, turun SK diangkatdari tenaga paramedic menjadi tenaga medis, lalumelanjutkan tugas sebagai dokter UGDMedik RSUDDr.Soetomo.

8. Melanjutkan sekolah sebagai PPDS Neurologi tahun1989danlulustahun1995.

9. Melanjutkan minat konsultan di bidangNeurobehaviour.

KESAN DAN PESANKesanTugas sebagai dokter di RSUD Dr. Soetomo sangat

kompleks, mulai dari urusan administrasi, pelayanan,pendidikan, manajemen, penelitian, dan lain-lainsehingga sulitmengatur waktu. Beban kerja juga tinggiterutama saat tugas datang pada saat yang bersamaan.Tapi, bagaimanapun tetap terasamenyenangkan karenasesuaidengancita-citadanharapan.Senangmengerjakantugas-tugas yang ada karena ingin Neurologi terusberkembangmenjadi institusi yangmemberpendidikandanpelayananterbaik.Saatinicita-citapelan-pelanmulaiterwujud dengan adanya divisi Neurointervensi, SleepDisorders,NeurointensiveCare,Pain,danlain-lain.

Pesan1. Betapapun beratnya pekerjaan dan tugas, jika itu

dilaksanakan bersama-sama dalam susasana yangsalingmembantu,makatidaksatupunpekerjaanyangmenjadiberat.

2. Semua langkah dan keputusan yang kita ambilhendaklah diputuskan atas dasar panduan iman,jangansemata-mataatasdasarakal.

3. Terima kasih kepada guru-guru saya khususnyakepadaProf.dr.TroeboesPoerwadi,SpS(K) danAlm.Prof. Karjadi sebagai Direktur RSUD. Dr. SoetomoSurabaya serta teman-teman perawat yang selamaini membantu dan member dorongan moril kepadasayadalammenempuhpendidikandiFK.Unairsambilmerangkapbekerjasebagaiperawat.

juli 20158 mimbar

Page 11: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

artikel kesehatan

Sebelum saya mengikuti kursus praktek sonografimuskuloskeletal (MSK)di luarnegeridi tahun1998,tidakpernahterpikirkanbahwametodepemeriksaan

sonografi, lengkapnya disebut “ultrasonografi”, bisadipakai untuk memeriksa, otot, tendon, ligamen, sendidanpermukaantulang.

Dokter spesialis radiologi, memang berkompetenuntukmengoperasikanalatsonografi,sepertipemeriksaankandungan, liver, pancreas, kandung empedu, limpa,ginjaldankandungkemih.Kompetensiinihasilpelatihanberjenjangselamalebihdaritigatahundalamkurunmasapendidikanradiologi.

Sonografimuskuloskeletal adalah teknik“baru” yangberkembang pesat yang mendapatkan popularitaskarena kemampuannya mengevaluasi penyakit sendidanjaringanlunak.KotaSidneyyangmenyelenggarakanpesta olahraga dunia (Olympic Games 2000), sudahmenyediakan para pakar sonografi MSK di venuepertandinganuntukmelakukanpemeriksaan-segerapadaatlityangcederauntukmenentukanapakahatlittersebutbisamelanjutkanbertandingatauharusberhenti.

Gambar USG-MSK biasanya digunakan untuk membantu mendiagnosis kelainan di bawah ini:• Robekantendonatautendinosispadanyeribahu.• Kelainan tendon Achilles di pergelangan kaki, serta

tendonlainnyadiseluruhtubuh.• Robekan,tumor,koleksicairandalamotot.• Keseleo(sprain)sampairobekanligamen.• Peradanganataupenumpukancairandalambursadan

sendi.• Perubahanawalpada radangsendi - rheumatoid dan

gouty arthritis.• Penjepitansarafsepertisindromcarpaltunnel.• Benjolanatautumorjinakdanganasjaringanlunakdi

pemukaantubuh.• Kistaganglionsendidanganglionselaputtendon• Herniaotot(robekanfasciaotot).• Benda asing pada jaringan lunak (seperti serpihan

kaca/kayu–yangtidaktampakpadafotosinar-x).• Dislokasi sendi panggul pada bayi baru lahir (di luar

negerimerupakanskriningstandar).• Cairandalamsendipanggulpadaanak-anak(infeksi).• Kelainanototleherpadabayidengantortikolis(leher

memutar).

Pelayanan Sonografi MSK di RSUD Dr. SoetomoSetelahmenyiapkandiridengantigapelatihanintensif

berjenjangdi luarnegeri,pelayananSonografiMSKbarudimulai sejak dua tahun yang lalu, tepatnya sejak alatsonografi high resolusion tersedia di unit Pelayanan USG lantai dua Gedung Pusat Diagnositik. Saat ini kamimemilikitigasonografihigh resolusion.

Pelayanan ini mendapat sambutan yang luar biasadari sejawat dokter dari Rehabilitasi Medis, Ortopedi,Neurologi, Reumatologi, tim Patologi Muskuloskeletal

dan tim Sport Clinic. Setelah pemeriksaan selesai, pasienakankembalikedokterpengirimdengangambarsekaligusekspertis,atauhasiltertulis,yangdipakaiuntukmenentukanpengobatan atau tindakan berikutnya, ataumengevaluasihasildaripengobatanatautindakanyangsudahdilakukan.

Sebagai pusat pelayanan sonografi MSK di IndonesiaTimurkamimulaimenerimarujukandariluarkota,bahkanluarpulau.Selainitu,padabulanFebruari2015,PerhimpunanDokterSpesialisRadiologiuntukpertamakalinyadiIndonesiamengadakan Training for Trainers untuk Sonografi MSKselama tiga hari untukmencetak pakar dalampendidikansonografi kelas nasional yang diselenggarakan di RuangPertemuanLantaitigadiGedungPusatDiagnostikRSUDDr.Soetomo.

Keunggulan Sonografi MSKDari kualitas gambar yang dihasilkan, secara umum

sonografimemangberadadibawahMRI,tetapikeuntungandari sonografi adalah: alatnya tersedia di hampir semuafasilitaspelayananradiologi,waktupemeriksaanyangrelatifcepat, biayanya yang lebih rendah dari MRI, kemampuanmultiplanar,dankemampuanuntukmelakukanpencitraandengan pasien bergerak, dan dengan mudah dapatmembandingkan dengan bagian tubuh yang sama di sisiseberangnya.

Kemajuan teknologi telah menghadirkan transduserfrekuensi tinggi dengan resolusi yang luar biasa. Jugakemampuan Power Doppler sangat bermanfaat untukmendeteksi peningkatan dan dilatasi pembuluh darahkecilpadainfeksidankeradangan.DansemuanyabisakitalakukandiInstalasiRadiologi.

Keterbatasan USG MuskuloskeletalUSG-MSK memiliki kesulitan menembus tulang dan,

karena itu,hanyabisamelihatpermukaan luardari tulang.Untukmemvisualisasikanstrukturinternaltulangatausenditertentu, modalitas pencitraan lain seperti MRI biasanyadigunakan.

Adajugaketerbatasankedalamanyangdapatditembusolehgelombangsuara.Olehkarenaitu,strukturyanglebihdalampada pasien yang lebih besar (gemuk), tidak dapatterlihat dengan mudah. USG-MSK tidak mampu untukmenentukanpenyebabnyeripunggungbawah.

Prosedur Pendaftaran dan PemeriksaanPasien datang membawa formulir permintaan

pemeriksaan radiologi yang telah terisi, mendaftar danmenyelesaikanpersyaratanadministrasidi loket lantaisatuGPDT/ GDC. Pemeriksaan dilakukan di lantai II yang bisadiaksesmelaluitanggadarilobbylantaidasarataulewatlift.Sebelum dilakukan pemeriksaan, dokter akan memeriksahasil-hasilpemeriksaanradiologisebelumnya.

Untuk hampir semua kondisi klinis, hasil pemeriksaansonografi MSK ditetapkan setelah mengevaluasi danmempertimbangkan hasil pemeriksaan sebelumnya,utamanya foto polos. Jadi, jangan lupa membawa hasil

“USG bisa untuk otot dan sendi?”: Sonografi Muskuloskeletal

Paulus Rahardjo, Divisi Muskoloskeletal Radiologi, Dept./SMF Radiologi – RSUD Dr. Soetomo

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

juli 2015 9mimbar

Page 12: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

pemeriksaanradiologisebelumnya.Dokter akanmenanyakan lokasi dan lamanya keluhan.

Bagianyangnyeribisalangungditunjukkanolehpasiendanlangsungpuladiperiksatepatdiatasbagianyangdikeluhkan.Perbandingandapatdilakukandenganbagianyangsamadisisiyangberbeda.Pasiendimintamenggerakkansendinyadanpemeriksaandilakukansecaradinamis danreal-time.

Prosedur Pemeriksaan USG-MSKPosisipasiendapatdudukatauberbaring.Dokterakan

membantu dan meminta pasein untuk memposisikanbagian tubuh yang diperiksa, atau pemeriksaan dilakukansewaktupasienmenggerakanbagianyangdiperiksa.UntukUSGbayidananak-anak,dilakukandengananakberbaringditempatpemeriksaan.

Setelah posisi pasien tepat dokter akan mengoleskangel-USG yang berbasis air ke daerah tubuh yang sedangdiperiksa. Gel membantu transduser melakukan kontakdenganpermukaantubuhdanmenghilangkancelahudaraantara transduser dan kulit yang dapat memblokir alirangelombangsuaramasukkedalamtubuhpasien.Transduserakan digeser beberapa kali sampai dokter mendapatkangambaryangdiinginkan(Gambar1.).

Biasanya tidak ada rasa sakit yang ditimbulkan daripemeriksaan.Pasienmungkinmerasa tekanan ringanataunyeri ringan akibat dari posisi tubuh yang diminta olehdokter.

Setelah pencitraan selesai, gel-USG akan dihapus darikulit pasien. Setiap bagian yang belum terhapus akan

mengering akan menjadi bubuk. Gel-USG tidak akanmenimbulkannodaataumenghitamkanpakaian.

Waktu penyelesaian pemeriksaan tergantung daribagianyangdiperiksa.Biasanyadibutuhkanwaktu15-30menit.Danselamapemeriksaanpasiendandokterdapatterusberkomunikasi.

Pemeriksaan yang paling sering dimintaPemeriksaan nyeri bahu merupakan pemeriksaan

yangpalingseringdilakukan.Daristatistik,66persendaripolulasi akan mengalami nyeri bahu. Dari pengalamanselamadua tahun terakhir ini, kamimenemukanbahwaada profesi tertentu yang lebih seringmengalami nyerisendibahu.Danprofesi ituadalahguruyangmenulisdipapan tulis, pekerja salon yang menservis pelanggandenganposisilengandansikujauhdaritubuh,jugapadadoktergigidenganalasanyangsama.Jugapekerjaindustrirokok tertentu yang melinting rokok secara manualdengangerakanberulangsampairibuankalidalamsehari.Kadang-kadangjugadokteryangmemeriksaUSGdenganposisiyangsalahuntukwaktuyanglama.

DengansonografiMSKditentukanapakahadarobekantendon,danapakahrobekanitutotalatauparsial.Temuaninitentusajamenentukanterapiselanjutnya(Gambar2.)

Sumberyangbisadibacaselanjutnya:h t tp : / /www.a j ron l ine .o rg/do i / fu l l /10 .2214/

ajr.175.3.1750637

Gambar 1: Aplikasi pemeriksaan ultrasonografi bahu.Bagiantubuhyangakandiperiksadiberi gel untukmenjaminkontak antara transduser yang dipegang dokter denganpermukaankulitpasien.(FotokoleksiDr.PaulusRahardjo)

Gambar 2: Gambar kiriadalah gambar tendonsupraspinatus (SST) yangnormal, sedangkan gambarkanan tampak robekan tendon(anak panah). GT= greatertuberosity, HH= humeralhead (Foto koleksi Dr. PaulusRahardjo)

Gambar 3:PelatihanUSG-MSKPPDSRadiologisebagaikompetensidasarseorangdokterspesialisradiologilulusanFKUNAIR-RSUDDr.Soetomo(FotokoleksiDr.PaulusRahardjo)

juli 201510 mimbar

Page 13: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

seputar soetomo

RSUD Dr. Soetomo bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendirikan Pojok Donor Darah di Lingkungan Kantor Pemprov Jatim. Ini merupakan terobosan yang dilakukan oleh RSUD Dr. Soetomo dalam upaya peningkatan pelayanan khususnya untuk pemenuhan kebutuhan darah.“Setetes darah dapat menyelamatkan nyawa orang lain,” ungkap Sekda Prov Jatim Dr. H Akhmad Sukardi, MM saat meresmikan Pojok Darah di Klinik Kesehatan Kantor Gubernur Jawa Timur Jl. Pahlawan 110 Surabaya, Jumat tanggal 26 Juni 2015).

Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Dodo Anondo, MPH, menyerahkan cinderamata secara simbolis kepada Direktur Utama PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, Drs. Rusdi Rosman, MBA, Apt.. dalam acara penandatanganan MoU dengan PT. Kimia Farma (Persero) Tbk, PT. Syslab, PT. Darya Varia Laboratoria Tbk, dan PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) pada Rabu 27 Mei 2015.

Direktur RSUD Dr. Soetomo menerima cinderamata

dari Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IX DPR RI, Pius

Lustrilanang, SIP, M.Si, saat acara kunjungan Komisi IX

DPR RI ke RSUD Dr. Soetomo, Senin 11 Mei 2015.

Penyerahan Piala pemenang lomba MTQ KORPRI Provinsi Jawa Timur dari RSUD Dr. Soetomo oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo, dr. Dodo Anondo, MPH. Juara I Putri Cabang Tartil Al Qur’an, Mariyatul Qibtiyah, Apt., Sp.FRS dan Juara II Putri Cabang Tilawah Al Qur’an, Binafsih, SST.

Penandatangan MOU Pelayanan Kardiografi di GRIU

Graha Amerta pada Selasa 30 Juni 2015 antara RSUD

Dr. Soetomo dengan pihak ke-3.Penyerahan bayi terlantar oleh Wadir

Pelayanan Medik RSUD Dr. Soetomo,

Dr. Kohar Hari Santoso, dr, Sp.An.KIC,

kepada Dinas Sosial Prov. Jawa Timur,

diwakili oleh Ibu Dwi Antini pada Selasa 30 Juni 2015.

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

juli 2015 11mimbar

Page 14: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Kegiatan di Bulan Ramadhan 1436 H di RSUD Dr. Soetomo

seputar soetomo

Pembagian takjil untuk buka puasa oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH kepada salah satu keluarga pasien Ruang Bona pada Sabtu 27 Juni 2015.

Pelaksanaan Sholat Tarawih bersama Direktur, Staf dan Karyawan pada Sabtu 27 Juni 2015 dengan penceramah Dr. KH. Achmad Imam Mawardi Dosen IAIN Sunan Ampel & Pimpinan Pondok Pesantren Kota ‘Alif Laam Miim’ Surabaya.

Lomba Klomca Kapita Selekta Puasa Ramadhan ke 12 diselenggarakan pada Rabu 8 Juli 2015 tampak ketua Panitia Dr.H.Imam Susilo, dr, SpPA(K) bersama para pemenang dari kiri yaitu Jingle terbaik dari GBPT dan juara 1 dari Instalasi Gizi, II. SMF Penyakit Dalam, III Instalasi Farmasi dan Harapan I dari GBPT, II Instalasi Rehabilitasi Medik dan III dari Instalasi Patologi Anatomi.

Tampak kiri Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, MPH menandatangani prasasti peresmian renovasi Masjid Annur RSUD Dr. Soetomo pada Pengajian Akbar dalam rangka memperingati Isro Mi’roj dengan penceramah Dr. KH Ma’ruf Islamuddin diiringi group sholawat Walisongo Sragen Jawa Tengah pada Rabu 13 Mei 2015.

Page 15: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Dirjen Bina Upaya Kesehatan (BUK) Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. Akmal Taher, dr., Sp.U (K), memberikan pengarahan menujuRS terakreditasi JCI kepada Kepala Bidang/ Bagian/ SMF/ Instalasi di Hall GPDT saat berkunjung ke RSUD Dr. Soetomo pada Jum’at 12 Juni 2015.

Kegiatan Workshop Manajemen Resiko RS dalam rangka Musrenbang RSUD Dr. Soetomo Th. 2015. Tampak jajaran direksi, para pejabat struktural, dan para Kepala Instalasi saat sesi desk tanggal 22-24 Mei 2015 di Hotel Horison Malang.

Pelepasan balon oleh Sekda Prov. Jatim (tengah), H.A.

Sukardi, Direktur RSUD Dr. Soetomo (kiri), Dekan FK Unair

(kanan), sebagai simbol Pencanangan Pelaksanaan JCI

(Joint Committee International) di RSUD Dr. Soetomo pada

Kamis 11 Juni 2015

Wakil Direktur Umum & Keuangan, Drs. Pungky

Hendriastjarjo, M.Ak., menyerahkan 2 unit sepeda motor

scoopy kepada 2 pemenang undian dalam rangka HUT

GRIU Graha Amerta ke 12. Pemenang adalah Retiasih

dan Nia Widaryati, Amd.Kep. Tampak mendampingi Ka.

Instalasi GRIU Graha Amerta, Prof. Heru Santoso, dr.,

Sp.OG (K) Onk., dan Ka. Sub Bagian Perlengkapan &

Aset, Choirul Wangit, ST. pada Selasa 30 Juni 2015.

juli 2015 13mimbar

Page 16: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

seputar soetomo

Pemberian “Bantuan Biaya Hidup” oleh PT.Sido Muncul Tbk kepada 700 pasien kurang mampu di RSUD Dr.Soetomo. Bantuan diberikan secara simbolis oleh Direktur Utama PT. Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat kepada Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur, Saefullah Yusuf,

kepada Plt.Direktur RSUD Dr.Soetomo, dr.Harsono.Turut menyaksikan dr.Dodo anondo,MPH.pada Sabtu 3 Juli 2015. Tampak baju merah Donny Kesuma maskot Kuku Bima Energi.

Direktur RSUD Dr. Soetomo Dodo Anondo, dr, MPH sedang memberikan materi pada Bimtek PKRS & Humas, Rabu 27 Mei 2015.

Permintaan Bimtek PKRS & Humas dari RS PKU Muhammadiyah Gombong pada tanggal 21-22 April 2015.

Instalasi PKRS & Humas RSUD Dr. Soetomo Go-Public

Pemberian cindera mata dari Mahasiswa D3 Keperawatan Poltekes. Permintaan Bimtek PKRS & Humas dari RSUD Dr. Wahidin

Sudiro Husono Mojokerto pada tanggal 11-12 Mei 2015.

Kunjungan Mahasiswa D3 Keperawatan Poltekes Surabaya ke Museum RSUD Dr. Soetomo pada pokok bahasan Antropologi Kesehatan

dengan topic Sejarah Pelayanan Kesehatan dan Keperawatan dibagi menjadi 2 sesi pada Senin-Selasa tanggal 20-21 April 2015

juli 201514 mimbar

Page 17: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Peresmian Kantor Dharmawanita

Persatuan RSUD Dr. Soetomo

oleh Direktur Dodo Anondo, dr,

MPH dan pengguntingan bunga

melati oleh Ketua Dharmawanita

pada Senin 15 Juni 2015.

1. Buka puasa bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) RSUD Dr. Soetomo & DWP FK. Unair dengan anak-anak Panti Asuhan Darul Aytan Zainuddin Jl. Geluran PLN I/17 Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo pada Rabu 24 Juni 2015, 2. Hj.Hendun Masrufah, sedang

tausjiah dihadapan Yapi dan DWP RSDS, 3. Hj.Maskurin, Ketua Yayasan Yapi Zainudin menerima sumbangan.

Kamis, 23 April 2015 Dharma Wanita Persatuan

RSUD Dr. Soetomo – FK Unair mengadakan lomba

masak mengolah Ikan. Lomba ini diadakan dalam

rangka memperingati Hari Kartini 2015 dengan tema

“Hidup Sehat dengan Mengolah dan Konsumsi Ikan

sebagai Sumber Protein”. Juara I dari IIDI, II Irna

Anak dan III SMF Kesehatan Kulit & Kelamin..

1

2 3

juli 2015 15mimbar

Page 18: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

seputar soetomo

Gubernur Jatim Pakde Karwo mengunjungi IGDROI I Lt. 3 (bezuk pasien) pada 26 Juni 2015 sekaligus Sidak IGD bersama Direktur RSDS dr. Dodo dan Wadir Yan Med RSDS dr. Kohar.

Manajemen IGD RSDS dengan seragam barunya bersama Pembina/Sesepuh IGD RSDS Prof Abdus Syukur, dr., SpB(K)(Dig) juga mengucapkan Selamat Berlebaran & Mohon Maaf Lahir Batin 1436 H.

Tim penanggulangan bencana RSUD Dr. Soetomo (dr. Suhudi, dr. Urip Murtedjo, dr. Chris Yoga, dr. April Mustika, dr. Teddy, dr. Marta). Foto bersama di helipad (lapangan kecil helikopter) di atas Gedung IGD RSUD Dr. Soetomo.

Workshop Osteosynthesis Fracture Maxillo Facial telah diseleng-garakan di Malang FK Unibraw, 12 Mei 2015 dalam rangka P2B2 PABI ke XIII diikuti oleh dokter spesialis bedah seluruh Indonesia untuk meningkatkan kompetensi keahlian. Tampak para peserta foto bersama dengan para Instruktur Dokter Bedah Kepala Leher FK Unair/RSUD Dr. Soetomo.

Foto yang jarang; 3 mantan Direktur RSDS Prof. Dikman, Dr. Slamet, dr. Abdus Syukur rapat bersama dalam suatu rapat di RS UA, 26 Juni 2015.

Tim futsal bedah umum FK Unair/RSUD Dr. Soetomo sebagai Juara II Dekan FK Unair Cup 2015 foto bersama di lapangan futsal Kampus C Unair.

Audiensi organisasi profesi PABI (Persatuan Ahli Bedah Indonesia) dengan Menkes RI Prof. Nila Djuwita Muluk, 6 Mei 2015. Nampak foto bersama Menkes RI dengan Prof. Paul Tahalele (Ketua PP IKABI dan dr. Urip Murtedjo (Ketua PP PABI) dari RSUD Dr. Soetomo.

Pelatihan ATLS (Advance Trauma Life Support) Mei 2015 di Ruang G Oval IGD RSUD Dr. Soetomo. Foto bersama antara para instruktur ATLS dengan peserta. Instruktur yang berasal dari RSUD Dr. Soetomo dr. Agung Prasmono, dr. April Mustika, dr. Urip Murtedjo.

juli 201516 mimbar

Page 19: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Dalam kegiatan Customer Relationship Management (CRM ) di IRJ yang dilakukan setiap tahun untuk memberikan pendekatan kepada pasien-pasien yang telah mendapat pelayanan di IRJ. Penyaji CRM kali ini dari Poli Pre Eklampsia & HPP dengan harapan pasien dan keluarga dapat mengerti dan pencegahan pre eklampsia dengan melihat faktor resiko dan riwayat ibu seperti abortus

berulang,hipertensi,diabetes mellitus,lupus dll.

Dalam rangka memperingati hari kartini 2015 diadakan lomba berbusana kebaya dan mensosialisasikan cuci tangan sehat pada saat pertemuan PKK.

Memperingati HUT Paguyuban Sumber Waras diadakan lomba mengambar dan menghias wajah ,usia boleh tua tapi senyum selalu terukir dibibir.Paguyuban Sumber Waras berdiri tanggal 21 Mei 2002 diketuai oleh Ibu Nunik Sriwahyuni yang dihadiri sekitar 40-50 ibu-ibu dari

berbagai kalangan.Setiap pertemuan diisi kegiatan dan penyuluhan kesehatan oleh dokter yang bertugas di IRJ.Pertemuan diadakan minggu III setiap bulan di ruang kartini IRJ lt.IV

KEGIATAN PAGUYUBAN SUMBER WARAS IRJ

juli 2015 17mimbar

Page 20: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

berita bagian

RSUDDr.Soetomo adalah salah satu penyelenggarapelayanan publik di bidang kesehatan. Sebagaipenyelenggara pelayanan publik RSUD Dr. Soetomo

wajibmemberikaninformasimengenaiberbagaipelayanankesehatan yang ada kepada masyarakat luas. Denganadanya perkembangan masyarakat yang semakin kritisdanmenuntutkepuasanpelayananyangtinggikhususnyadalam bidang pelayanan kesehatan, maka rumah sakitmemandang perlu memberikan perhatian yang seriusdan menempatkan Pemasaran sebagai program prioritas.Rumah sakit berkomitmen untuk senantiasa berupayameningkatkan mutu dan mengembangkan pelayanansesuaidengankebutuhanmasyarakat.

Di sisi lain RSUD Dr. Soetomo sebagai Pusat rujukanwilayah Indonesia Timur serta rumah sakit Pendidikanmempunyai berbagai produk pelayanan kesehatanyang dapat dimanfaatkan oleh institusi kesehatan,institusi pendidikan maupun masyarakat luas. Produk-produk pelayanan, pelatihan dan penelitian kesehatantersebut belum semuanya diketahui dan dimanfaatkanoleh masyarakat. Oleh karenanya perlu dilakukan upayapemasaranyangtepat,terarah,danterkoordinir.

Salahsatuupayapemasaranyangdapatdilakukanadalahmelalui kegiatan pameran. Diharapkan melalui kegiatanpameran ini institusi kesehatan, institusi pendidikan,maupun masyarakat luas dapat lebih mengenal produklayananyangadadiRSUDDr.Soetomo.

AdapunsalahsatupameranrutinyangdiikutiolehRSUDDr. Soetomo yaitu Hospital Expo yang diselenggarakan

oleh Persatuan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI)Jawa Timur. Tahun 2015 ini ialah tahun ke-sebelasterselenggaranya Hospital Expo dan kali keenam bagiRSUDDr.Soetomomengikutipamerantersebut.

PameranHospitalExpoXI inidiselenggarakanselamatigahariberturut-turutpadatanggal21–23April2015danbertempatdiHotelShangri-LaSurabaya. Padapameranini,RSUDDr.SoetomomenyajikanlimamateripelayananyanglebihdifokuskanpadapelayananrujukandariRumahSakitlainyangtergabungdalamPERSI,yaitu:1. RuangIsolasiKhusus Ruang Isolasi Khusus merupakan bagian dari IRNA

Medikyangmemberikanpelayananperawatanpasiendengan H5NI, H1N1 & penyakit-penyakit menularlainnya yangmembutuhkan perawatan dan ruangankhusus dengan tujuan mencegah / meminimalkanpenularan dan Memudahkan perawatan pasiendenganpenyakittersebutuntukmengisolasikan.

2. DiklatMandiri Diklat Mandiri merupakan kegiatan pelatihan yang

dirancang khusus untuk tenaga-tenaga kesehatanrumahsakit.Berbagaipaketpelatihantelahdisiapkanuntuk menampung kebutuhan rumah sakit dalammeningkatkankompetensisumberdayamanusianya.

3. SterilisasidanBinatu PelayananSterilisasidanBinatudiRSUDDr.Soetomo

ditunjang oleh teknologi mesin yang modern sertastaf yang profesional berusaha untuk membantumeningkatkan kuantitas dan kualitas pelayanan

Hospital Expo XI Tahun 2015Oleh: Seksi Pemasaran

juli 201518 mimbar

Page 21: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

sterilisasi bagi rumah sakit, poliklinik dan instansi kesehatan lain denganmemberikanpelayanansterilisasidanbinatu.

4. PatologiAnatomi LaboratoriumPatologiAnatomiyangadadiRSUDDr.Soetomomemilikifungsi

yang sangatvital sebagaipenentubagi kelanjutan tindakanmedikyangakandiberikanpadapasien.Bentukpemeriksaanyangdiberikanantaralain:FNAB / Sitologi Aspiratif, Sitologi Exfoliative, Histopatologi, Histokimia, ImunohistokimiadanFrozen Section

5. GrahaAmerta Gedung Rawat InapUtama –Graha Amerta adalah unit pelayanan kesehatan

diRSUDDr.Soetomoyangdiperuntukanbagimasyarakatyangmenginginkankepuasantersendiri.GedunginimerupakanpengembangandaripaviliunRSUDDr.Soetomoyangdikelolasecaraprofesionaldandilengkapidenganperalatanmedis,penunjangmedisyangmutakhirsertamemilikifasilitasmedisyangsiap24jamdalammenerimapasiendanmelakukantindakanmedis.Selainkelimamateritersebutyangdisajikan,jugaadademontrasidaripemenang

Persi Awards Tahun 2014 dari Graha Amerta yang berjudul “Perananan Densus2013DalamPenangananPenggantianInfusDiRawatInapGrahaAmertaRSUDDr.Soetomo Surabaya”. Tujuan dari demonstrasi ini adalah untuk berbagi inovasi dibidangpelayanankesehatanagar rumahsakit lain jugabisamenerapkan. Inovasipelayanankesehataninimenjelaskantentangkasustetesaninfusdikamarpasienyangakanhabis ataumacet yangbisamengirimkan sinyal kenurse station yangselanjutkanakansegeraditindaklanjutiolehperawatyangbertugas.

Jumlah pengunjung pada pameran Hospex XItahun 2015 ini sebanyak 181 pengunjung yangberasal dari Rumah Sakit lain, Instansi pendidikan,perusahaan farmasi, danmasyarakat umum.Tamu-tamuVIPyangberkunjungkestandpameranRSUDDr. Soetomo yaitu Kementerian Kesehatan, WakilGubernur JawaTimur, Ketua Persi Pusat dan KetuaPersiJatim.

Dalam kesempatan ini kamimembuka peluangbagi unit kerja yang telah siap secara internaldan memerlukan publikasi pelayanan, dapatmenyampaikanusulankepadaBidangPemasaran&RekamMedikuntukkegiatantahun2016.

Semoga dengan berpartisipasinya RSUD Dr.Soetomodalampameran-pamerankesehatandapatlebihmeningkatkancitrapositifRSUDDr.Soetomo.PengunjungstanRSUDDr.Seotomo

KunjunganStafAhliKemenkesChairulRadjabNasutiondr,SpPD,K-GEH,FINASIM,FACP,M.Kes,KetuaUmumPengurusPusatPERSIDr.dr.Sutoto,M.KesdanDr.dr.SlametRiyadiYuwono,DTM&H,MARSdidampingiolehDirektur

RSUDDr.Soetomodr.DodoAnondo,MPHKeStanRSUDDr.Soetomo

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

juli 2015 19mimbar

Page 22: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

sekilas info

25

No. 1 Grand Bazaar, IstanbulPengunjung Tiap Tahun : 91.250.000

No. 3 Times Square, New York CityPengunjung Tiap Tahun : 50,000,000

No. 6 Las Vegas StripPengunjung Tiap Tahun : 30.500.000

No. 2 The Zócalo, Mexico City

Pengunjung Tiap Tahun : 85.000.000

No. 5 Union Station, Washington, D.C.

Pengunjung Tiap Tahun : 40.000.000

No. 4 Central Park, New York City

Pengunjung Tiap Tahun : 40.000.000

Page 23: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Tempat Wisata yang Paling Sering Dikunjungi di Dunia25

No. 7 Meiji Jingu Shrine, TokyoPengunjung Tiap Tahun : 30.000.000

No. 8 Sensoji Temple, TokyoPengunjung Tiap Tahun : 30.000.000

No. 9 Niagara Falls, New York and OntarioPengunjung Tiap Tahun : 22.000.000

No. 10 Grand Central Terminal, New York CityPengunjung Tiap Tahun : 21,600,000

No. 11 Mexico City

Pengunjung Tiap Tahun :

20,000,000

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

juli 2015 21mimbar

Page 24: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

sekilas info

No. 12 Disney World’s Magic Kingdom, Orlando, FloridaPengunjung Tiap Tahun : 18,588,000

No. 14 Tokyo Disneyland

Pengunjung Tiap Tahun : 17,214,000

No. 13 Faneuil Hall Marketplace, Boston

Pengunjung Tiap Tahun : 18,000,000

No. 15 Disneyland Park, Anaheim, CaliforniaPengunjung Tiap Tahun : 16,202,000

No. 16 Forbidden City, BeijingPengunjung Tiap Tahun : 15,340,000

No. 18 Tokyo Disney SeaPengunjung Tiap Tahun : 14,084,000

No. 17 Golden Gate National Recreation Area, San FranciscoPengunjung Tiap Tahun : 14,289,121

juli 201522 mimbar

Page 25: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

No. 19 Notre Dame Cathedral, ParisPengunjung Tiap Tahun : 14,000,000

No. 21 Balboa Park, San DiegoPengunjung Tiap Tahun : 12,000,000 to 14,000,000

No. 20 Golden Gate Park, San FranciscoPengunjung Tiap Tahun : 13,000,000

No. 22 South Street Seaport, New York City Pengunjung Tiap Tahun : 12,000,000

No. 25 St. Peter’s Basilica, Vatican City, ItalyPengunjung Tiap Tahun : 11,000,000

No. 23 San Antonio River Walk, San Antonio, TexasPengunjung Tiap Tahun : 11,500,000

No. 24 Epcot, Walt Disney World Resort,

Lake Buena Vista, FloridaPengunjung Tiap Tahun : 11,229,000

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

juli 2015 23mimbar

Page 26: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

tokoh

RIWAYAT PEKERJAAN1 Januari 2014 s/d sekarang bekerja di RuangMerpatiRSUDDr.SOETOMOSurabaya

PENGALAMAN SELAMA BEKERJA DI RSUD Dr. SOETOMO

- Selama bekerja di Ruang Merpati banyakpengalamanyangsayadapat.Ibuhamil,bersalindan nifas adalah sesuatu yang fisiologis namunternyata banyak sekali yang menjadi patologis.Hampirsebagianbesarkematianibudapatterjadiketika ibu berada dalam masa nifas. Prinsipnyajanganpernahmenganggapjikabayisudahlahiribunyasudahdalamfaseaman justrusaat itulahfokus kita lebih berat yaitu pada kesehatan ibudanbayinya.

SUKA DAN DUKA SELAMA BEKERJASUKA :

- Belajarsambilbekerja- Dapat menyalurkan hoby menari melalui

kegiatan-kegiatandiIRNAOBGYN- Rekan kerja yang amat sangat solid dan

friendly.DUKA :

- Komplainpasienyangsangatkomplek- Transfer pasien bayi setelah lahir SC yang

kurangefisien

PESAN-PESAN- Tanggapterhadapkondisipasien- Bekerjadenganniatmembantusesama- Merawat pasien adalah seni sehingga jangan

terlalu kaku yang penting tahu evidence basednya.

- BudayakanselaluBudayaMaluAparatur- Kedisiplinanadalahawaldarikesuksesan

Pemenang Lomba Budaya Malu – Ruang Merpati Irna Obgyn RSUD Dr. Soetomo

Pada edisi kali ini Mimbar menampilkan

sosok tokoh yang menjadi pemenang lomba budaya malu

aparatur dengan kategori terbaik

Keperawatan.

SELAIN BEKERJA DI RS BEKERJA DI MANA SAJA- Home carepijatbayidanpijatibuhamil- Homebusiness“JelyArt”- EventOrganizer“SHE24”

RIWAYAT PENDIDIKAN1997-2002 :SDNNGRONGGOVIIIKEDIRI2002-2005 :SMPN1KEDIRI2005-2008 :SMAN2KEDIRI2008-2013 :PROGRAMSTUDIPENDIDIKANBIDANFAK.

KEDOKTERANUNAIR

RIWAYAT HIDUPLahir di Kediri 29 Juli 1989, anak pertama dari dua

bersaudara, lahir dari pasangan (Bpk Basuki dan Ibu SriPurwani). 24April 2015dipersuntingolehWahyuAjiCahyaRomadhon(StafBankMegaSyariahPusat).

Restiningsih, S.Keb.Bd

juli 201524 mimbar

Page 27: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Nyeri kepala adalah keluhan tersering saatpasien datang ke dokter, baik ke dokter umummaupun dokter saraf. 90% nyeri kepala tidak

membahayakan,karena terkategori sebagainyerikepalaprimer. 10% sisanya terkategori sebagai nyeri kepalasekunder. Nyeri kepala primer adalah nyeri kepala yangterjadisaattidakditemukanadanyakerusakanstrukturalmaupunmetabolikyangmendasarinya,sedangkannyerikepala sekunder adalah nyeri kepala yang terjadi saatdidapatkanadanyakerusakanstrukturalatausistemik.1,2,3

Banyakpasientakutnyerikepalanyaberbahaya.Ada10 tanda bahaya nyeri kepala. Berikut adalah 10 tandabahayanyerikepala1:1. Gejala sistemik seperti panas badan, menggigil,

keringatmalam,kakukuduk,penurunanberatbadan,ruam,ataumenggigil.

2. Faktorrisikosekundersepertikankerdaninfeksi3. Kejang4. Gejala/ abnormalitas neurologi seperti: gangguan

lapangpandang,gangguanvisus,pandangandobel,buta sesaat, gangguan cara berjalan (gait), adanyamukamerot,pelo,lemahseparuhbadan,ataudefisitneurologifokallain.

5. Onset yangmendadakataukronikprogresif (makinlamamakinberat)

6. Usiatua(≥50tahun)

Hanik Badriyah Hidayati, dr, SpSStaf Departemen Neurologi FK UNAIR-RSUD Dr. Soetomo Surabaya

MENGENAL 10 TANDA BAHAYA

NYERI KEPALA

7. Nyerikepalayangprogresif,misalnya:makinmeningkatdurasiataufrekuensinya

8. Nyerikepalayangmunculpadaperubahanposisitertentu9. Papiledema10. Faktor pencetus seperti: batuk, mengejan, bersin,

aktivitasseksual,danmanuvervalsava.Bilanyerikepaladisertaisalahsatudari10tandabahaya

ini,makaperluwaspada,mungkinnyerikepalayangsedangterjadi bukanlah nyeri kepala primer. Hal tersebut perluditindaklanjuti denganpemeriksaandiagnostik,mulai daripemeriksaanlaboratorium,CTscankepalaataubahkanMRIkepala.1

DAFTAR PUSTAKA1. GrosbergBM,FriedmanBW,SolomonS,2013.Approach

to the Patient with Headache in Robbins MS, Grosberg BM, Lipton RB (Eds), Headache. Hong Kong,Wiley Blackwell:16-25.

2. KelompokStudiNyeriKepalaPERDOSSI,2013.Diagnostik dan Penatalaksanaan Nyeri Kepala. AirlanggaUniversityPress:1–44

3. SolomonS,GrosbergBM,2013.Diagnosis and Subtypes of Migraine in Robbins MS, Grosberg BM, Lipton RB (Eds), Headache.HongKong,WileyBlackwell:57-61.

sekilas infoRumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

Hari Besar KesehatanNO TaNGGaL kETEraNGaN1 9 Juli Hari Keluarga Nasional2 12 Juli Hari Diabet Nasional3 17 Juli Hari Saka Bakti Husada4 23 Juli Hari Anak Nasional5 01 Agustus Hari Remaja Asia6 01-07 Agustus Pekan ASI Se- Dunia7 15 September Hari Peduli Limfoma se- Dunia8 16 September Hari Pangan Nasional9 17 September Hari Palang Merah Indonesia10 21 September Hari Alzheimer se- Dunia11 24 September Hari Jantung se- Dunia12 28 September Hari Rabies se- Dunia13 30 September Hari Hati Sedunia14 04-12 September Pekan Peduli Hepatitis B

Sumber : Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013

april 2015 25mimbar

Page 28: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

ruang wanita

BAHAN :• 500grdagingayam,fillet,haluskan• 2butirtelur• 5lembarrotiputih• Airmatang• 5siungbawangputih,haluskan• ½sdtmericabubuk• 1sdtgaram• Kalduayamsecukupnya(jikasuka)

Bahan Pelumar :• 2butirtelur,kocoklepas• 150grtepungroti

CARA MEMBUAT :1. Rendamrotitawartampapinggirkedalamairmatang

hinggajadilunak,laluperas2. Campurkandengandagingayamyangsudahdigiling,

telur,bawangputihdanbumbu.Adukhinggatercampurrata

3. Masukkanadonantadikedalamloyangyangdiolesdenganminyakgoreng,ratakanadonantersebut

4. Kukuskuranglebihselama20menit,laluangkatdandinginkan

5. Potongdanbentuksesuaiyangdiinginkan.Lalucelupkankedalamtelurdangulingkankedalamtepungroti

6. Gorengnuggetpadaminyakgorengyangsudahdipanaskan,masakhinggamatang

7. Tandasudahmatangwarnanyaagakkuningkeemasan,laluangkatdantiriskan.

BAHAN :• 100grJamures• 100grwortel,potongdadu2cm• 100grfilletdagingayam,potongdadu2cm• 100grkacangpolong• 2batangdaunbawang,potongbulat1cm• 5butirbaksoikan,belahmenjadi4bagian• 1literkalducair• 2sdmminyakgoreng

BUMBU HALUS :• 3siungbawangputih,cincang• ½buahbawangbombay,cincang• Mericabubukdangaram• 1sdtkaldububuk

CARA MEMBUAT :1. Rendamjamureshinggamekar,tiriskan,iriskasar2. Panaskanminyak,tumisbawangbombayhingga

harum3. Masukkandagingayam,worteldanbakso,tumis

hinggalayu,tuangkankalducair,adukdandidihkan4. Masukkanjamures,kacangpolong,daunbawang,

garam,mericadankaldububuk.Masakhinggamatang,angkat

5. Tuangsupkemangkuk,taburiseledricincang,Sajikan

ENERGI PER PORSI : Energi:182,62kkal, Protein:7,22grLemak:9,55gr, Karbohidrat:23,8gr

NUGGET AYAM

SUP JAMUR ES (5 PORSI)

Resep oleh : Tim Gizi RSUD Dr. Soetomo

juli 201526 mimbar

Page 29: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya

SALAH BACA

Suatupagi dr.Y sedang kena jagadi ruang skreninglantai1InstalasiRawatJalan.Kemudiandatangbecakyangmembawaduapenumpang2oranglaki-lakimuda,yangkalaumelihatpenampilandanbajunyasepertidarisebuahpondokpesantren.Salahseorangpemudatersebutsakitdanberjalanmasukkeloketpendaftarandengandipapahtemannya.Wajahpemudatersebutpucatdantangannyamemegangdada.drYsegeratanggapdanmenghampiripasientersebut

Dr.Y :pakmaukepollmana? Pemuda1 :mauberobatdok!Dr.Y :yapak,masnyainisesaksepertinya.Pemuda2 : ya dok badan saya gak karu-karuan,

dadasayandredek.Dr.Y :ayopakberbaringdidalamsinidulupakDr.Y segeramempersilahkan pasien tersebutmasuk

ruang skrening dan duduk di tempat tidur, dan jugadiberikanoksigen karenapernafasanpasien agak cepat.Dr. Y kemudian menganamnesa keluarga dan pasientersebut

Dr.Y :iniceritagimanapakPemuda1 :ginidoktadimalamtemansaya inike

dokerXkarenasudah3haribadannyameriang,kemudiandiberiobat.Sampaidirumahobatnyadiminumtapitidakmembaik tapimalah jadi seperti ini. Semalam tidakbisatidur, katanya jantungnya berdebar-debar dan keringatdinginterus

Dr.Y :cobasayalihatobatnyaObatnya segera dicek ternyata tidak ada yang

mencurigakanhanyaantipiretikbiasadantidakkadaluarsaDrY :sampeanminumnyagimanamas?Pemuda2 : Ya seperti ditulisannya saya minum 3

butirDr.Y :Lhotulisannyaminumnya3kalidalam

sehari,sekaliminum1tabletPemuda2 :endakdok1kali3(1X3)Dr.Y :yaendakmaswong jelas-jelas3kali1

(3X1)Pemuda1 : lyamas ini bacanya ya 3 x 1, bacanya

darikirimasbukandarlkanan.Maafbudokterkakaksayabiasanyabacakitabkuningjadiinimungkinkarenasakitkelirudibacadarikananjuga.........

Dr.Y : yaAllahpak inikantulisanbiasapak,bukantulisanarab........yasudahayosayaperiksalainkalihati-hatiyapak...................

Ari Suwandari - InstalasI Rawat Jalan

HARAP MAKLUM

Suatu hari di ruangan kami Ruang THT ada pasienakanMRS,usianyapunhampirmendekatiusialanjut,diadatang bersama istrinya, pasien ini tidak pernahMRS diRSUDr.Soetomo.

Pasien : Sus, saya mau ngamar katanya setelah daridokternyadisuruhkeperawatnya

Perawat:Iyapak,bapakmemakaijaminanapa?Pasien : JPS sus (Perawat membuatkan pengantar

untukmengurusjaminannya)Perawat : Pak ini bapak mengurus status masuk RS

samangurusjaminannyayaPasien:dimanasus?Perawat : lni kertas kuningbapakmengurus ke team

pengendali sedangkan kertas putih surat masuk RSngurusnyadiGDCpak

Pasien:DTCnggihsus(denganbahasaaslinya)Perawat:GDCpakbukanDTCPasien:LhaiyasusDTC(dengannadameninggi)Perawat:bukanDTCpaktapiGDCGedungDiagnostik

CentersebelabnyaIRDPasien:oalahgedungbaruitutohPerawat : iya pak (Perawat hanya bisa tersenyum,

Makium pasien kami banyak yang bermasalah denganpendengarannya)

Keesokanharinyapasienbapak iniakandiperiksakanlaboratoriumnya, perawat telah usal mengambil sampeldarah,danmemberikankepadakeluarganyaseorangibu-ibutua

Perawat:Bu,bapakakandiperiksakandarahnya.IniibubawakeGDClantai1bagianlahoratorium

Kelg pasien : Nggih sus (Keluarga pasien berangkatrupanyaibuinitidakkembali-kembali,setelahbeberapajamakhirnyakembali)

Perawat:sudahdikirimbu,koklamabukembalinyaKelgpasien:(Denganbahasaaslinyabercerita),Aduh

kesel kulo sus,Wau kulo ngeteraken darah lewat pintungajengnikulhosus,Lhakokpintunebukanutuppiambaktohsus.Kulobadhelewatbukapiambak, Ihakulowedhipaskulolewatpintunenutuplhamenggkekulokecepit.Akhirekuloancangancangsuskulounggahakensewekkulobenmbotentiboteruskuloloncat.Lhakokternyatatenglebetpunwontentiyangkatahtohsus

Perawat:lhanikupintuotomatisbuKelg pasien : Lha teng daerah kulo mboten wonten

koyokngontensusPerawat:Tersenyumsambilpergi.

SMF Kesehatan THT & KL

ruang unik & lucu

PANIK

Dengan penuh kekhawatiran, seorang pria dengankursi rodanya menelusuri lorong rumah sakit menujupintukeluarsesaatsebelumoperasi,sesaatsetelahdokterbedahmendatanginya.

Susterkepalayangrnelihatnya,menghentikannyadanbertanya,"Adaapa?'

Pria ituberkata, "Akudengar suster yangmerawatkuberkata, 'Yang sebentar lagi kamu jalani adalah operasisederhana, tidakperlupanik.Akuyakinoperasinyaakanberjalandenganbaik.'"

"Suster ituhanyaberusahamenghiburmu..Apayangmembuatmubegitukhawatir?"

"Suster itu tidak berbicara denganku. la berbicaradengandokternya!"

SMF Bedah Plastik

DIGOSOK

SeorangpasiendatangkePoliRehabilitasiMedikRSdr.Soetomodengankeluhannyeripada lehersarnpaibahukanannya. Setelah diperiksa, didapatkan spasme ototuppertrapeziuskanandankiri.PasiendirencanakanuntukdiberikanterapiUSD.

Dokter : Ibu, dari pemeriksaan yang sayalakukan,sayarnendapatkanadakekakuanpadaototbahukanandankiri. Inilahsumberdannyeriyangsaat ini Iburasakan.UntukmengurangikekakuaninisayarencanakanuntukpemberianUSD.Jadinantibahukanandankiriibuakandigosok...

Tiba-tibapasienmemotongpembicaraan..Pasien:Jadidoktermaumenyeterikabahusaya??Saya

kesiniinginsembuhDok..bukanmalahditambahluka..Dokter : ibu, pemberian terapi USD atau Ultrasound

Diathermy itu adalah dengan cara digosok. Jadi nantibahuibuakandigosokdenganalatyangtelahdiberi jel.Jadi bukan diseterika. Ibu nanti akanmerasakan sedikithangat,dannyerinyaakanhilang.

Pasien:ohhgituyaDok...

Nurdiana, dr - INSTALASI REHABILITASI MEDIK

juli 2015 27mimbar

Page 30: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

?Su Doku Teka-Teki abad ini :Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.

Pemenang Su Doku :Pemenangnya :1. Suharti Komite Dalin RSUD Dr. Soetomo2. Umiyati Bagian Penerimaan RSUD Dr. Soetomo

?Ketentuan menebak :• Jawaban terakhir sampai dimeja redaksi paling lambat 6 minggu

setelah terbit.• Pemenang diumumkan pada majalah “Mimbar” terbitan

berikutnya.• Keputusan juri mutlak tidak dapat di ganggu gugat.

• Pemenang harus mengambil hadiah sendiri dengan menunjukkan

kartu identitas.

• Hadiah dapat diambil di kantor Instalasi PKRS Telp. 1086-1088

pada Jam kerja.

Hadiah sebesar Rp. 75.000,-

Tebak Siapa Dia Tulis nama lengkapdan unit kerjanya !!!

?

9 15 7 4

7 9 1 5 89 2 4 8

7 2 8 33 5 2 7

8 3 9 4 74 6 9

6 3

3 6 2 1 8 7 9 5 48 9 1 3 4 5 2 6 75 4 7 9 2 6 8 3 14 5 9 8 1 2 6 7 32 8 3 6 7 4 5 1 91 7 6 5 3 9 4 8 27 3 4 2 5 8 1 9 69 1 8 4 6 3 7 2 56 2 5 7 9 1 3 4 8

Angket Berhadiah

Jawaban Su Doku

Tebak Siapa Dia: Imam HusniBagian Radio Medik (IRD Lantai 3)RSUD Dr. Soetomo

Pemenangnya :1. Agus Prasetyo, AMAK Mikrobiologi Klinik RSUD Dr. Soetomo2. Muhammad Fahrul Instalasi Farmasi RSUD Dr. Soetomo

Jawaban “KuIS MIMbaR” Vol. 19, no.2 :

Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini :1. ...................................................................... ......................................................................

2. ...................................................................... ......................................................................

Pemenang angket berhadiah :1. Sri Sasmitaningrum Ruang Anak (Artikel Kesehatan & Sekilas Info)2. Intan Permata Instalasi Sanitasi Lingkungan (Berita Utama & Sekilas Info)

kuis mimbar

juli 201528 mimbar

Page 31: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 imimbar

Menimbang:a. bahwa tenaga kesehatan memiliki peranan penting

untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat mampu untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat sehingga akan terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

b. bahwa kesehatan sebagai hak asasi manusia harus diwujudkan dalam bentuk pemberian berbagai pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat melalui penyelenggaraan pembangunan kesehatan yang menyeluruh oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan masyarakat secara terarah, terpadu dan berkesinambungan, adil dan merata, serta aman, berkualitas, dan terjangkau oleh masyarakat;

c. bahwa penyelenggaraan upaya kesehatan harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang bertanggung jawab, yang memiliki etik dan moral yang tinggi, keahlian, dan kewenangan yang secara terus menerus harus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan, sertifikasi, registrasi, perizinan, serta pembinaan, pengawasan, dan pemantauan agar penyelenggaraan upaya kesehatan memenuhi rasa keadilan dan perikemanusiaan serta sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan;

d. bahwa untuk memenuhi hak dan kebutuhan kesehatan setiap individu dan masyarakat, untuk memeratakan pelayanan kesehatan kepada seluruh masyarakat, dan untuk memberikan pelindungan serta kepastian hukum kepada tenaga kesehatan dan masyarakat penerima upaya pelayanan kesehatan, perlu pengaturan mengenai tenaga kesehatan terkait dengan perencanaan kebutuhan, pengadaan, pendayagunaan, pembinaan, dan pengawasan mutu tenaga kesehatan;

e. bahwa ketentuan mengenai tenaga kesehatan masih tersebar dalam berbagai peraturan perundangundangan dan belum menampung kebutuhan hukum masyarakat sehingga perlu dibentuk undangundang tersendiri yang mengatur tenaga kesehatan secara komprehensif;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu membentuk Undang-Undang tentang Tenaga Kesehatan.

Mengingat:1. Pasal 5 ayat (1), Pasal 20, Pasal 28H ayat (1), dan Pasal 34

ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).

Dengan Persetujuan Bersama:DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

danPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

MEMUTUSKAN:Menetapkan:

UNDANG-UNDANG TENTANG TENAGA KESEHATAN

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:1. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan

diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.

2. Asisten Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan bidang kesehatan di bawah jenjang Diploma Tiga.

3. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

4. Upaya Kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 36 TAHUN 2014

TENTANG

TENAGA KESEHATANDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Page 32: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015ii mimbar

Pemerintah dan/atau masyarakat.5. Kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang

Tenaga Kesehatan berdasarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap profesional untuk dapat menjalankan praktik.

6. Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik pada perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi bidang Kesehatan.

7. Sertifikat Kompetensi adalah surat tanda pengakuan terhadap Kompetensi Tenaga Kesehatan untuk dapat menjalankan praktik di seluruh Indonesia setelah lulus uji Kompetensi.

8. Sertifikat Profesi adalah surat tanda pengakuan untuk melakukan praktik profesi yang diperoleh lulusan pendidikan profesi.

9. Registrasi adalah pencatatan resmi terhadap Tenaga Kesehatan yang telah memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu lain serta mempunyai pengakuan secara hukum untuk menjalankan praktik.

10. Surat Tanda Registrasi yang selanjutnya disingkat STR adalah bukti tertulis yang diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan kepada Tenaga Kesehatan yang telah diregistrasi.

11. Surat Izin Praktik yang selanjutnya disingkat SIP adalah bukti tertulis yang diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota kepada Tenaga Kesehatan sebagai pemberian kewenangan untuk menjalankan praktik.

12. Standar Profesi adalah batasan kemampuan minimal berupa pengetahuan, keterampilan, dan perilaku profesional yang harus dikuasai dan dimiliki oleh seorang individu untuk dapat melakukan kegiatan profesionalnya pada masyarakat secara mandiri yang dibuat oleh organisasi profesi bidang kesehatan.

13. Standar Pelayanan Profesi adalah pedoman yang diikuti oleh Tenaga Kesehatan dalam melakukan pelayanan kesehatan.

14. Standar Prosedur Operasional adalah suatu perangkat instruksi/langkah-langkah yang dibakukan untuk menyelesaikan proses kerja rutin tertentu dengan memberikan langkah yang benar dan terbaik berdasarkan konsensus bersama untuk melaksanakan berbagai kegiatan dan fungsi pelayanan yang dibuat oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan berdasarkan Standar Profesi.

15. Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia adalah lembaga yang melaksanakan tugas secara independen yang terdiri atas konsil masing-masing tenaga kesehatan.

16. Organisasi Profesi adalah wadah untuk berhimpun tenaga kesehatan yang seprofesi.

17. Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan adalah badan yang dibentuk oleh Organisasi Profesi untuk setiap cabang disiplin ilmu kesehatan yang bertugas mengampu dan meningkatkan mutu pendidikan cabang disiplin ilmu tersebut.

18. Penerima Pelayanan Kesehatan adalah setiap orang yang melakukan konsultasi tentang kesehatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada tenaga kesehatan.

19. Pemerintah Pusat yang selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintah negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

20. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, dan Walikota serta perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan.

21. Menteri adalah Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Pasal 2Undang-Undang ini berasaskan:a. Perikemanusiaan;b. manfaat;c. pemerataan;d. etika dan profesionalitas;e. penghormatan terhadap hak dan kewajiban;f. keadilan;g. pengabdian;h. norma agama; dani. pelindungan.

Pasal 3Undang-Undang ini bertujuan untuk:a. memenuhi kebutuhan masyarakat akan Tenaga

Kesehatan;b. mendayagunakan Tenaga Kesehatan sesuai dengan

kebutuhan masyarakat;c. memberikan pelindungan kepada masyarakat dalam

menerima penyelenggaraan Upaya Kesehatan;d. mempertahankan dan meningkatkan mutu

penyelenggaraan Upaya Kesehatan yang diberikan oleh Tenaga Kesehatan; dan

e. memberikan kepastian hukum kepada masyarakat dan Tenaga Kesehatan.

BAB IITANGGUNG JAWAB DAN WEWENANG PEMERINTAH

DAN PEMERINTAH DAERAHPasal 4

Pemerintah dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab terhadap:a. pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan peningkatan

mutu Tenaga Kesehatan;b. perencanaan, pengadaan, dan pendayagunaan Tenaga

Kesehatan sesuai dengan kebutuhan; danc. pelindungan kepada Tenaga Kesehatan dalam

menjalankan praktik.

Pasal 5Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, Pemerintah

berwenang untuk:a. menetapkan kebijakan Tenaga Kesehatan skala nasional

selaras dengan kebijakan pembangunan nasional;b. merencanakan kebutuhan Tenaga Kesehatan;c. melakukan pengadaan Tenaga Kesehatan;d. mendayagunakan Tenaga Kesehatan;e. membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu Tenaga

Kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan sertifikasi Kompetensi dan pelaksanaan Registrasi Tenaga Kesehatan;

f. melaksanakan kerja sama, baik dalam negeri maupun luar negeri di bidang Tenaga Kesehatan; dan

g. menetapkan kebijakan yang berkaitan dengan Tenaga Kesehatan yang akan melakukan pekerjaan atau praktik di luar negeri dan Tenaga Kesehatan warga negara asing yang akan melakukan pekerjaan atau praktik di Indonesia.

Pasal 6Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pemerintah

daerah provinsi berwenang untuk:a. menetapkan kebijakan Tenaga Kesehatan selaras

dengan kebijakan pembangunan nasional;b. melaksanakan kebijakan Tenaga Kesehatan;c. merencanakan kebutuhan Tenaga Kesehatan;d. melakukan pengadaan Tenaga Kesehatan;e. melakukan pendayagunaan melalui pemerataan,

pemanfaatan dan pengembangan;f. membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu

Tenaga Kesehatan melalui pembinaan dan pengawasan

Page 33: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 iiimimbar

pelaksanaan praktik Tenaga Kesehatan; dang. melaksanakan kerja sama dalam negeri di bidang Tenaga

Kesehatan.

Pasal 7Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, pemerintah

daerah kabupaten/kota berwenang untuk:a. menetapkan kebijakan Tenaga Kesehatan selaras

dengan kebijakan nasional dan provinsi;b. melaksanakan kebijakan Tenaga Kesehatan;c. merencanakan kebutuhan Tenaga Kesehatan;d. melakukan pengadaan Tenaga Kesehatan;e. melakukan pendayagunaan melalui pemerataan,

pemanfaatan, dan pengembangan;f. membina, mengawasi, dan meningkatkan mutu Tenaga

Kesehatan melalui pelaksanaan kegiatan perizinan Tenaga Kesehatan; dan

g. melaksanakan kerja sama dalam negeri di bidang Tenaga Kesehatan.

BAB IIIKUALIFIKASI DAN PENGELOMPOKAN

TENAGA KESEHATANPasal 8

Tenaga di bidang kesehatan terdiri atas:a. Tenaga Kesehatan; danb. Asisten Tenaga Kesehatan.

Pasal 9(1) Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

8 huruf a harus memiliki kualifikasi minimum Diploma Tiga, kecuali tenaga medis.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai kualifikasi minimum Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 10(1) Asisten Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 8 huruf b harus memiliki kualifikasi minimum pendidikan menengah di bidang kesehatan.

(2) Asisten Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat bekerja di bawah supervisi Tenaga Kesehatan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai Asisten Tenaga Kesehatan diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 11(1) Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:

a. tenaga medis;b. tenaga psikologi klinis;c. tenaga keperawatan;d. tenaga kebidanan;e. tenaga kefarmasian;f. tenaga kesehatan masyarakat;g. tenaga kesehatan lingkungan;h. tenaga gizi;i. tenaga keterapian fisik;j. tenaga keteknisian medis;k. tenaga teknik biomedika;l. tenaga kesehatan tradisional; danm. tenaga kesehatan lain.

(2) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a terdiri atas dokter, dokter gigi, dokter spesialis, dan dokter gigi spesialis.

(3) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga psikologi klinis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b adalah psikologi klinis.

(4) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c terdiri atas berbagai jenis perawat.

(5) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kebidanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d adalah bidan.

(6) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kefarmasian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.

(7) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f terdiri atas epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.

(8) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga kesehatan lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf g terdiri atas tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.

(9) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf h terdiri atas nutrisionis dan dietisien.

(10) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keterapian fisik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf i terdiri atas fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, dan akupunktur.

(11) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga keteknisian medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf j terdiri atas perekam medis dan informasi kesehatan, teknik kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah, refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi, penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan audiologis.

(12) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok tenaga teknik biomedika sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf k terdiri atas radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik.

(13) Jenis Tenaga Kesehatan yang termasuk dalam kelompok Tenaga Kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf l terdiri atas tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan.

(14) Tenaga Kesehatan lain sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf m ditetapkan oleh Menteri.

Pasal 12Dalam memenuhi perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang kesehatan serta kebutuhan pelayanan kesehatan, Menteri dapat menetapkan jenis Tenaga Kesehatan lain dalam setiap kelompok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11.

BAB IVPERENCANAAN, PENGADAAN, DAN PENDAYAGUNAAN

Bagian KesatuPerencanaan

Pasal 13Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi

kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan pembangunan kesehatan.

Pasal 14(1) Menteri menetapkan kebijakan dan menyusun

perencanaan Tenaga Kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan secara nasional.

(2) Perencanaan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara berjenjang berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan dan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan dan Upaya Kesehatan.

(3) Ketersediaan dan kebutuhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui pemetaan Tenaga Kesehatan.

Page 34: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015iv mimbar

Pasal 15Menteri dalam menyusun perencanaan Tenaga Kesehatan

harus memperhatikan faktor:a. jenis, kualifikasi, jumlah, pengadaan, dan distribusi Tenaga

Kesehatan;b. penyelenggaraan Upaya Kesehatan;c. ketersediaan Fasilitas Pelayanan Kesehatan;d. kemampuan pembiayaan;e. kondisi geografis dan sosial budaya; danf. kebutuhan masyarakat.

Pasal 16Ketentuan lebih lanjut mengenai perencanaan Tenaga

Kesehatan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Bagian KeduaPengadaan

Pasal 17(1) Pengadaan Tenaga Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan dan pendayagunaan Tenaga Kesehatan.(2) Pengadaan Tenaga Kesehatan dilakukan melalui

pendidikan tinggi bidang kesehatan.(3) Pendidikan tinggi bidang kesehatan sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) diarahkan untuk menghasilkan Tenaga Kesehatan yang bermutu sesuai dengan Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi.

(4) Pendidikan tinggi bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diselenggarakan dengan memperhatikan:a. keseimbangan antara kebutuhan penyelenggaraan

Upaya Kesehatan dan dinamika kesempatan kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri;

b. keseimbangan antara kemampuan produksi Tenaga Kesehatan dan sumber daya yang tersedia; dan

c. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.(5) Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana dimaksud

pada ayat (3) dilaksanakan oleh Pemerintah dan/atau masyarakat sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengadaan Tenaga Kesehatan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 18(1) Pendidikan tinggi bidang kesehatan diselenggarakan

berdasarkan izin sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapatkan rekomendasi dari Menteri.

(3) Pembinaan teknis pendidikan tinggi bidang kesehatan dilakukan oleh Menteri.

(4) Pembinaan akademik pendidikan tinggi bidang kesehatan dilakukan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.

(5) Dalam penyusunan kurikulum pendidikan Tenaga Kesehatan, penyelenggara pendidikan tinggi bidang kesehatan harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan dan berkoordinasi dengan Menteri.

(6) Penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 19(1) Dalam rangka penjaminan mutu lulusan, penyelenggara

pendidikan tinggi bidang kesehatan hanya dapat menerima mahasiswa sesuai dengan kuota nasional.

(2) Ketentuan mengenai kuota nasional penerimaan mahasiswa diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan bidang pendidikan setelah

berkoordinasi dengan Menteri.

Pasal 20(1) Penyelenggaraan pendidikan tinggi bidang kesehatan

harus memenuhi Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan.

(2) Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.

(3) Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun secara bersama oleh kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan, kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan, asosiasi institusi pendidikan, dan Organisasi Profesi.

(4) Standar Nasional Pendidikan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.

Pasal 21(1) Mahasiswa bidang kesehatan pada akhir masa

pendidikan vokasi dan profesi harus mengikuti Uji Kompetensi secara nasional.

(2) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi bekerja sama dengan Organisasi Profesi, lembaga pelatihan, atau lembaga sertifikasi yang terakreditasi.

(3) Uji Kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditujukan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang memenuhi standar kompetensi kerja.

(4) Standar kompetensi kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disusun oleh Organisasi Profesi dan konsil masing-masing Tenaga Kesehatan dan ditetapkan oleh Menteri.

(5) Mahasiswa pendidikan vokasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus Uji Kompetensi memperoleh Sertifikat Kompetensi yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi.

(6) Mahasiswa pendidikan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang lulus Uji Kompetensi memperoleh Sertifikat Profesi yang diterbitkan oleh Perguruan Tinggi.

(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaan Uji Kompetensi diatur dengan Peraturan Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan.

Bagian KetigaPendayagunaan

Pasal 22(1) Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dilakukan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

(2) Pendayagunaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas pendayagunaan Tenaga Kesehatan di dalam negeri dan luar negeri.

(3) Pendayagunaan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan memperhatikan aspek pemerataan, pemanfaatan, dan pengembangan.

Pasal 23(1) Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan

pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib melakukan penempatan Tenaga Kesehatan setelah melalui proses seleksi.

(2) Penempatan Tenaga Kesehatan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat

Page 35: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 vmimbar

(1) dilaksanakan dengan cara:a. pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil;b. pengangkatan sebagai pegawai pemerintah dengan

perjanjian kerja; atauc. penugasan khusus.

(3) Selain penempatan Tenaga Kesehatan dengan cara sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Pemerintah dapat menempatkan Tenaga Kesehatan melalui pengangkatan sebagai anggota TNI/POLRI.

(4) Pengangkatan sebagai pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a dan huruf b serta penempatan melalui pengangkatan sebagai anggota TNI/POLRI dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

(5) Penempatan Tenaga Kesehatan melalui penugasan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c dilakukan dengan penempatan dokter pascainternsip, residen senior, pascapendidikan spesialis dengan ikatan dinas, dan tenaga kesehatan lainnya.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai penempatan dengan penugasan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 24(1) Penempatan Tenaga Kesehatan dilakukan dengan tetap

memperhatikan pemanfaatan dan pengembangan Tenaga Kesehatan.

(2) Penempatan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui seleksi.

Pasal 25(1) Pemerintah dalam memeratakan penyebaran Tenaga

Kesehatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat dapat mewajibkan Tenaga Kesehatan lulusan dari perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh Pemerintah untuk mengikuti seleksi penempatan.

(2) Selain Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), seleksi penempatan dapat diikuti oleh Tenaga Kesehatan lulusan perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh masyarakat.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penempatan Tenaga Kesehatan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 26(1) Tenaga Kesehatan yang telah ditempatkan di Fasilitas

Pelayanan Kesehatan wajib melaksanakan tugas sesuai dengan Kompetensi dan kewenangannya.

(2) Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau kepala daerah yang membawahi Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus mempertimbangkan pemenuhan kebutuhan sandang, pangan, papan, dan lokasi, serta keamanan dan keselamatan kerja Tenaga Kesehatan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.

Pasal 27(1) Tenaga Kesehatan yang diangkat oleh Pemerintah

atau Pemerintah Daerah dapat dipindahtugaskan antarprovinsi, antarkabupaten, atau antarkota karena alasan kebutuhan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau promosi.

(2) Tenaga Kesehatan yang bertugas di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan serta daerah bermasalah kesehatan memperoleh hak kenaikan pangkat istimewa dan pelindungan dalam pelaksanaan tugas.

(3) Dalam hal terjadi kekosongan Tenaga Kesehatan, Pemerintah atau Pemerintah Daerah wajib menyediakan Tenaga Kesehatan pengganti untuk menjamin keberlanjutan pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang bersangkutan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemindahtugasan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan Tenaga Kesehatan yang bertugas di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan serta daerah bermasalah kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 28(1) Dalam keadaan tertentu Pemerintah dapat memberlakukan

ketentuan wajib kerja kepada Tenaga Kesehatan yang memenuhi kualifikasi akademik dan Kompetensi untuk melaksanakan tugas sebagai Tenaga Kesehatan di daerah khusus di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

(2) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah memberikan tunjangan khusus kepada Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Tenaga Kesehatan yang diangkat oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah di daerah khusus berhak mendapatkan fasilitas tempat tinggal atau rumah dinas yang disediakan oleh Pemerintah Daerah.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai penugasan sebagai Tenaga Kesehatan dalam keadaan tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tunjangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 29(1) Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah dapat

menetapkan pola ikatan dinas bagi calon Tenaga Kesehatan untuk memenuhi kepentingan pembangunan kesehatan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pola ikatan dinas bagi calon Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 30(1) Pengembangan Tenaga Kesehatan diarahkan untuk

meningkatkan mutu dan karier Tenaga Kesehatan.(2) Pengembangan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud

pada ayat (1) dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan serta kesinambungan dalam menjalankan praktik.

(3) Dalam rangka pengembangan Tenaga Kesehatan, kepala daerah dan pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan bertanggung jawab atas pemberian kesempatan yang sama kepada Tenaga Kesehatan dengan mempertimbangkan penilaian kinerja.

Pasal 31(1) Pelatihan Tenaga Kesehatan dapat diselenggarakan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.(2) Pelatihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus

memenuhi program pelatihan dan tenaga pelatih yang sesuai dengan Standar Profesi dan standar kompetensi serta diselenggarakan oleh institusi penyelenggara pelatihan yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggara pelatihan Tenaga Kesehatan, program dan tenaga pelatih sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

Pasal 32(1) Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara

Indonesia ke luar negeri dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan Tenaga Kesehatan di Indonesia dan peluang kerja bagi Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia di luar negeri.

(2) Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia ke luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Page 36: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015vi mimbar

Pasal 33Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan Tenaga

Kesehatan diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB VKONSIL TENAGA KESEHATAN INDONESIA

Pasal 34(1) Untuk meningkatkan mutu Praktik Tenaga Kesehatan serta

untuk memberikan pelindungan dan kepastian hukum kepada Tenaga Kesehatan dan masyarakat, dibentuk Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.

(2) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas konsil masingmasing Tenaga Kesehatan.

(3) Konsil masing-masing Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) termasuk Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Praktik Kedokteran.

(4) Konsil masing-masing Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dalam melaksanakan tugasnya bersifat independen.

(5) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri.

Pasal 35Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia berkedudukan di

ibukota negara Republik Indonesia.

Pasal 36(1) Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia mempunyai fungsi

sebagai koordinator konsil masing-masing Tenaga Kesehatan.

(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia memiliki tugas:a. memfasilitasi dukungan pelaksanaan tugas konsil

masing-masing Tenaga Kesehatan;b. melakukan evaluasi tugas konsil masing-masing

Tenaga Kesehatan; danc. membina dan mengawasi konsil masing-masing

Tenaga Kesehatan.(3) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia memiliki wewenang menetapkan perencanaan kegiatan untuk konsil masing-masing Tenaga Kesehatan.

Pasal 37(1) Konsil masing-masing tenaga kesehatan mempunyai

fungsi pengaturan, penetapan dan pembinaan tenaga kesehatan dalam menjalankan praktik Tenaga Kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.

(2) Dalam menjalankan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), konsil masing-masing Tenaga Kesehatan memiliki tugas:a. melakukan Registrasi Tenaga Kesehatan;b. melakukan pembinaan Tenaga Kesehatan dalam

menjalankan praktik Tenaga Kesehatan;c. menyusun Standar Nasional Pendidikan Tenaga

Kesehatan;d. menyusun standar praktik dan standar kompetensi

Tenaga Kesehatan; dane. menegakkan disiplin praktik Tenaga Kesehatan.

Pasal 38Dalam menjalankan tugasnya, konsil masing-masing

Tenaga Kesehatan mempunyai wewenang:a. menyetujui atau menolak permohonan Registrasi Tenaga

Kesehatan;b. menerbitkan atau mencabut STR;c. menyelidiki dan menangani masalah yang berkaitan

dengan pelanggaran disiplin profesi Tenaga Kesehatan;

d. menetapkan dan memberikan sanksi disiplin profesi Tenaga Kesehatan; dan

e. memberikan pertimbangan pendirian atau penutupan institusi pendidikan Tenaga Kesehatan.

Pasal 39Dalam melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenang,

Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dibantu sekretariat yang dipimpin oleh seorang sekretaris.

Pasal 40(1) Keanggotaan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia

merupakan pimpinan konsil masing-masing Tenaga Kesehatan.

(2) Keanggotaan konsil masing-masing Tenaga Kesehatan terdiri atas unsur:a. kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang kesehatan;b. kementerian yang menyelenggarakan urusan

pemerintahan di bidang pendidikan;c. Organisasi Profesi;d. Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan;e. asosiasi institusi pendidikan Tenaga Kesehatan;f. asosiasi fasilitas pelayanan kesehatan; dang. tokoh masyarakat.

Pasal 41Pendanaan untuk pelaksanaan kegiatan Konsil Tenaga

Kesehatan Indonesia dibebankan kepada anggaran pendapatan dan belanja negara dan sumber lain yang tidak mengikat sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 42Ketentuan mengenai pelaksanaan tugas, fungsi, dan

wewenang Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 43Ketentuan lebih lanjut mengenai susunan organisasi,

pengangkatan, pemberhentian, serta keanggotaan Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia dan sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia diatur dengan Peraturan Presiden.

BAB VIREGISTRASI DAN PERIZINAN TENAGA KESEHATAN

Bagian KesatuRegistrasiPasal 44

(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik wajib memiliki STR.

(2) STR sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan setelah memenuhi persyaratan.

(3) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:a. memiliki ijazah pendidikan di bidang kesehatan;b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;d. memiliki surat pernyataan telah mengucapkan

sumpah/janji profesi; dane. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan

ketentuan etika profesi.(4) STR berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat diregistrasi

ulang setelah memenuhi persyaratan.(5) Persyaratan untuk Registrasi ulang sebagaimana

dimaksud pada ayat (4) meliputi:a. memiliki STR lama;b. memiliki Sertifikat Kompetensi atau Sertifikat Profesi;c. memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental;d. membuat pernyataan mematuhi dan melaksanakan

Page 37: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 viimimbar

ketentuan etika profesi;e. telah mengabdikan diri sebagai tenaga profesi atau

vokasi di bidangnya; danf. memenuhi kecukupan dalam kegiatan pelayanan,

pendidikan, pelatihan, dan/atau kegiatan ilmiah lainnya.

Pasal 45Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara Registrasi

dan Registrasi ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 diatur dengan Peraturan Konsil masing-masing Tenaga Kesehatan.

Bagian KeduaPerizinanPasal 46

(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik di bidang pelayanan kesehatan wajib memiliki izin.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan dalam bentuk SIP.

(3) SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diberikan oleh pemerintah daerah kabupaten/kota atas rekomendasi pejabat kesehatan yang berwenang di kabupaten/kota tempat Tenaga Kesehatan menjalankan praktiknya.

(4) Untuk mendapatkan SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Tenaga Kesehatan harus memiliki:a. STR yang masih berlaku;b. Rekomendasi dari Organisasi Profesi; danc. tempat praktik.

(5) SIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masing-masing berlaku hanya untuk 1 (satu) tempat.

(6) SIP masih berlaku sepanjang:a. STR masih berlaku; danb. tempat praktik masih sesuai dengan yang tercantum

dalam SIP.(7) Ketentuan lebih lanjut mengenai perizinan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 47Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik mandiri

harus memasang papan nama praktik.

Bagian KetigaPembinaan Praktik

Pasal 48(1) Untuk terselenggaranya praktik tenaga kesehatan

yang bermutu dan pelindungan kepada masyarakat, perlu dilakukan pembinaan praktik terhadap tenaga kesehatan.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh Menteri bersama-sama dengan Pemerintah Daerah, konsil masing-masing Tenaga Kesehatan, dan Organisasi Profesi sesuai dengan kewenangannya.

Bagian KeempatPenegakan Disiplin Tenaga Kesehatan

Pasal 49(1) Untuk menegakkan disiplin Tenaga Kesehatan dalam

penyelenggaraan praktik, konsil masing-masing Tenaga Kesehatan menerima pengaduan, memeriksa, dan memutuskan kasus pelanggaran disiplin Tenaga Kesehatan.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), konsil masing-masing Tenaga Kesehatan dapat memberikan sanksi disiplin berupa:a. pemberian peringatan tertulis;b. rekomendasi pencabutan STR atau SIP; dan/atauc. kewajiban mengikuti pendidikan atau pelatihan di

institusi pendidikan kesehatan.(3) Tenaga Kesehatan dapat mengajukan keberatan atas

putusan sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Menteri.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengenaan sanksi disiplin sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB VIIORGANISASI PROFESI

Pasal 50(1) Tenaga Kesehatan harus membentuk Organisasi

Profesi sebagai wadah untuk meningkatkan dan/atau mengembangkan pengetahuan dan keterampilan, martabat, dan etika profesi Tenaga Kesehatan.

(2) Setiap jenis Tenaga Kesehatan hanya dapat membentuk 1 (satu) Organisasi Profesi.

(3) Pembentukan Organisasi Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 51(1) Untuk mengembangkan cabang disiplin ilmu dan standar

pendidikan Tenaga Kesehatan, setiap Organisasi Profesi dapat membentuk Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan.

(2) Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan badan otonom di dalam Organisasi Profesi.

(3) Kolegium masing-masing Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Organisasi Profesi.

BAB VIIITENAGA KESEHATAN WARGA NEGARA INDONESIA

LULUSAN LUAR NEGERI DAN TENAGAKESEHATAN WARGA NEGARA ASING

Bagian KesatuTenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia Lulusan Luar

NegeriPasal 52

(1) Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia lulusan luar negeri yang akan melakukan praktik di Indonesia harus mengikuti proses evaluasi kompetensi.

(2) Proses evaluasi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:a. penilaian kelengkapan administratif; danb. penilaian kemampuan untuk melakukan praktik.

(3) Kelengkapan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a paling sedikit terdiri atas:a. penilaian keabsahan ijazah oleh menteri yang

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan;

b. surat keterangan sehat fisik dan mental; danc. surat pernyataan untuk mematuhi dan melaksanakan

ketentuan etika profesi.(4) Penilaian kemampuan untuk melakukan praktik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dilakukan melalui uji kompetensi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(5) Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia lulusan luar negeri yang telah lulus Uji Kompetensi dan yang akan melakukan praktik di Indonesia memperoleh STR.

(6) Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia lulusan luar negeri yang akan melakukan praktik sebagaimana dimaksud pada ayat (5) wajib memiliki SIP sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

(7) STR sebagaimana dimaksud pada ayat (5) diberikan oleh konsil masing-masing Tenaga Kesehatan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(8) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara proses evaluasi kompetensi bagi Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia lulusan luar negeri sebagaimana dimaksud pada

Page 38: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015viii mimbar

ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian KeduaTenaga Kesehatan Warga Negara Asing

Pasal 53(1) Fasilitas Pelayanan Kesehatan dapat mendayagunakan

Tenaga Kesehatan warga negara asing sesuai dengan persyaratan.

(2) Pendayagunaan Tenaga Kesehatan warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan mempertimbangkan:a. alih teknologi dan ilmu pengetahuan; danb. ketersediaan Tenaga Kesehatan setempat.

Pasal 54(1) Tenaga Kesehatan warga negara asing yang akan

menjalankan praktik di Indonesia harus mengikuti evaluasi kompetensi.

(2) Evaluasi kompetensi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui:a. penilaian kelengkapan administratif; danb. penilaian kemampuan untuk melakukan praktik.

(3) Kelengkapan administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a paling sedikit terdiri atas:a. penilaian keabsahan ijazah oleh menteri yang

bertanggung jawab di bidang pendidikan;b. surat keterangan sehat fisik dan mental; danc. surat pernyataan untuk mematuhi dan melaksanakan

ketentuan etika profesi.(4) Penilaian kemampuan untuk melakukan praktik

sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b dinyatakan dengan surat keterangan yang menyatakan telah mengikuti program evaluasi kompetensi dan Sertifikat Kompetensi.

(5) Selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Tenaga Kesehatan warga negara asing harus memenuhi persyaratan lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 55(1) Tenaga Kesehatan warga negara asing yang telah mengikuti

proses evaluasi kompetensi dan yang akan melakukan praktik di Indonesia harus memiliki STR Sementara dan SIP.

(2) STR sementara bagi Tenaga Kesehatan warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang hanya untuk 1 (satu) tahun berikutnya.

(3) Tenaga Kesehatan warga negara asing sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukan Praktik di Indonesia berdasarkan atas permintaan pengguna Tenaga Kesehatan warga negara asing.

(4) SIP bagi Tenaga Kesehatan warga negara asing berlaku selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang hanya untuk 1 (satu) tahun berikutnya.

Pasal 56Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan dan

praktik Tenaga Kesehatan warga negara asing diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB IXHAK DAN KEWAJIBAN TENAGA KESEHATAN

Pasal 57Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak:

a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional;

b. memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya;

c. menerima imbalan jasa;d. memperoleh pelindungan atas keselamatan dan

kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilai-nilai agama;

e. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan profesinya;

f. menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau pihak lain yang bertentangan dengan Standar Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan

g. memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 58(1) Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib:

a. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi,

Standar Prosedur Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;

b. memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya atas tindakan yang akan diberikan;

c. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;

d. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan tindakan yang dilakukan; dan

e. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai Kompetensi dan kewenangan yang sesuai.

(2) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf d hanya berlaku bagi Tenaga Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan perseorangan.

Pasal 59(1) Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik pada

Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib memberikan pertolongan pertama kepada Penerima Pelayanan Kesehatan dalam keadaan gawat darurat dan/atau pada bencana untuk penyelamatan nyawa dan pencegahan kecacatan.

(2) Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilarang menolak Penerima Pelayanan Kesehatan dan/atau dilarang meminta uang muka terlebih dahulu.

BAB XPENYELENGGARAAN KEPROFESIAN

Bagian KesatuUmum

Pasal 60 Tenaga Kesehatan bertanggung jawab untuk:a. mengabdikan diri sesuai dengan bidang keilmuan yang

dimiliki;b. meningkatkan Kompetensi;c. bersikap dan berperilaku sesuai dengan etika profesi;d. mendahulukan kepentingan masyarakat daripada

kepentingan pribadi atau kelompok; dane. melakukan kendali mutu pelayanan dan kendali biaya

dalam menyelenggarakan upaya kesehatan.

Pasal 61Dalam menjalankan praktik, Tenaga Kesehatan yang

memberikan pelayanan langsung kepada Penerima Pelayanan Kesehatan harus melaksanakan upaya terbaik untuk kepentingan Penerima Pelayanan Kesehatan dengan tidak menjanjikan hasil.

Bagian KeduaKewenangan

Page 39: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 ixmimbar

Pasal 62(1) Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik harus

dilakukan sesuai dengan kewenangan yang didasarkan pada Kompetensi yang dimilikinya.

(2) Jenis Tenaga Kesehatan tertentu yang memiliki lebih dari satu jenjang pendidikan memiliki kewenangan profesi sesuai dengan lingkup dan tingkat Kompetensi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai kewenangan profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 63(1) Dalam keadaan tertentu Tenaga Kesehatan dapat

memberikan pelayanan di luar kewenangannya.(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai menjalankan

keprofesian di luar kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 64Setiap orang yang bukan Tenaga Kesehatan dilarang

melakukan praktik seolah-olah sebagai Tenaga Kesehatan yang telah memiliki izin.

Bagian KetigaPelimpahan Tindakan

Pasal 65(1) Dalam melakukan pelayanan kesehatan, Tenaga

Kesehatan dapat menerima pelimpahan tindakan medis dari tenaga medis.

(2) Dalam melakukan pekerjaan kefarmasian, tenaga teknis kefarmasian dapat menerima pelimpahan pekerjaan kefarmasian dari tenaga apoteker.

(3) Pelimpahan tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilakukan dengan ketentuan:a. tindakan yang dilimpahkan termasuk dalam

kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh penerima pelimpahan;

b. pelaksanaan tindakan yang dilimpahkan tetap di bawah pengawasan pemberi pelimpahan;

c. pemberi pelimpahan tetap bertanggung jawab atas tindakan yang dilimpahkan sepanjang pelaksanaan tindakan sesuai dengan pelimpahan yang diberikan; dan

d. tindakan yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan keputusan sebagai dasar pelaksanaan tindakan.

(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelimpahan tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian KeempatStandar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar

Prosedur OperasionalPasal 66

(1) Setiap Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berkewajiban untuk mematuhi Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional.

(2) Standar Profesi dan Standar Pelayanan Profesi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk masingmasing jenis Tenaga Kesehatan ditetapkan oleh organisasi profesi bidang kesehatan dan disahkan oleh Menteri.

(3) Standar Pelayanan Profesi yang berlaku universal ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

(4) Standar Prosedur Operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai penerapan Standar Profesi, Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 67(1) Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik dapat

melakukan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan.

(2) Penelitian dan pengembangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditujukan untuk menghasilkan informasi kesehatan, teknologi, produk teknologi, dan teknologi informasi kesehatan untuk mendukung pembangunan kesehatan.

(3) Penelitian dan pengembangan kesehatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundangundangan.

Bagian KelimaPersetujuan Tindakan Tenaga Kesehatan

Pasal 68(1) Setiap tindakan pelayanan kesehatan perseorangan

yang dilakukan oleh Tenaga Kesehatan harus mendapat persetujuan.

(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah mendapat penjelasan secara cukup dan patut.

(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup:a. tata cara tindakan pelayanan;b. tujuan tindakan pelayanan yang dilakukan;c. alternatif tindakan lain;d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dane. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

(4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan, baik secara tertulis maupun lisan.

(5) Setiap tindakan Tenaga Kesehatan yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.

(6) Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri.

Pasal 69(1) Pelayanan kesehatan masyarakat harus ditujukan untuk

kepentingan masyarakat dan tidak melanggar hak asasi manusia.

(2) Pelayanan kesehatan masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang merupakan program Pemerintah tidak memerlukan persetujuan tindakan.

(3) Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap harus diinformasikan kepada masyarakat Penerima Pelayanan Kesehatan tersebut.

Bagian KeenamRekam Medis

Pasal 70(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang melaksanakan pelayanan

kesehatan perseorangan wajib membuat rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan.

(2) Rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah Penerima Pelayanan Kesehatan selesai menerima pelayanan kesehatan.

(3) Setiap rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan harus dibubuhi nama, waktu, dan tanda tangan atau paraf Tenaga Kesehatan yang memberikan pelayanan atau tindakan.

(4) Rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh Tenaga Kesehatan dan pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Pasal 71(1) Rekam medis Penerima Pelayanan Kesehatan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 70 merupakan milik Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Page 40: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015x mimbar

(2) Dalam hal dibutuhkan, Penerima Pelayanan Kesehatan dapat meminta resume rekam medis kepada Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Pasal 72Ketentuan lebih lanjut mengenai rekam medis diatur

dengan Peraturan Menteri.

Bagian KetujuhRahasia Kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan

Pasal 73(1) Setiap Tenaga Kesehatan dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan wajib menyimpan rahasia kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan.

(2) Rahasia kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan dapat dibuka hanya untuk kepentingan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan, pemenuhan permintaan aparatur penegak hukum bagi kepentingan penegakan hukum, permintaan Penerima Pelayanan Kesehatan sendiri, atau pemenuhan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut tentang rahasia kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian KedelapanPerlindungan bagi Tenaga Kesehatan dan Penerima

Pelayanan KesehatanPasal 74

Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilarang mengizinkan Tenaga Kesehatan yang tidak memiliki STR dan izin untuk menjalankan praktik di Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

Pasal 75Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak

mendapatkan pelindungan hukum sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 76Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam

meningkatkan dan menjaga mutu pemberian pelayanan kesehatan dapat membentuk komite atau panitia atau tim untuk kelompok Tenaga Kesehatan di lingkungan Fasilitas Pelayanan Kesehatan.

BAB XIPENYELESAIAN PERSELISIHAN

Pasal 77Setiap Penerima Pelayanan Kesehatan yang dirugikan

akibat kesalahan atau kelalaian Tenaga Kesehatan dapat meminta ganti rugi sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 78Dalam hal Tenaga Kesehatan diduga melakukan kelalaian

dalam menjalankan profesinya yang menyebabkan kerugian kepada penerima pelayanan kesehatan, perselisihan yang timbul akibat kelalaian tersebut harus diselesaikan terlebih dahulu melalui penyelesaian sengketa di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

Pasal 79Penyelesaian perselisihan antara Tenaga Kesehatan dan

Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan.

BAB XIIPEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 80Pemerintah dan Pemerintah Daerah melakukan

pembinaan dan pengawasan kepada Tenaga Kesehatan

dengan melibatkan konsil masing-masing Tenaga Kesehatan dan Organisasi Profesi sesuai dengan kewenangannya.

Pasal 81(1) Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 80 diarahkan untuk:a. meningkatkan mutu pelayanan kesehatan yang

diberikan oleh Tenaga Kesehatan;b. melindungi Penerima Pelayanan Kesehatan dan

masyarakat atas tindakan yang dilakukan Tenaga Kesehatan; dan

c. memberikan kepastian hukum bagi masyarakat dan Tenaga Kesehatan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB XIIISANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 82(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang tidak melaksanakan

ketentuan Pasal 47, Pasal 52 ayat (1), Pasal 54 ayat (1), Pasal 58 ayat (1), Pasal 59 ayat (1), Pasal 62 ayat (1), Pasal 66 ayat (1), Pasal 68 ayat (1), Pasal 70 ayat (1), Pasal 70 ayat (2), Pasal 70 ayat (3) dan Pasal 73 ayat (1) dikenai sanksi administratif.

(2) Setiap Fasilitas Pelayanan Kesehatan yang tidak melaksanakan ketentuan Pasal 26 ayat (2), Pasal 53 ayat (1), Pasal 70 ayat (4), dan Pasal 74 dikenai sanksi administratif.

(3) Pemerintah, pemerintah daerah provinsi, dan pemerintah daerah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya memberikan sanksi administratif kepada Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2).

(4) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat berupa:a. teguran lisan;b. peringatan tertulis;c. denda administratif; dan/ataud. pencabutan izin.

(5) Tata cara pengenaan sanksi administratif terhadap Tenaga Kesehatan dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dan ayat (4) diatur dengan Peraturan Pemerintah.

BAB XIVKETENTUAN PIDANA

Pasal 83Setiap orang yang bukan Tenaga Kesehatan melakukan

praktik seolah-olah sebagai Tenaga Kesehatan yang telah memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.

Pasal 84(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian berat

yang mengakibatkan Penerima Pelayanan Kesehatan luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun.

(2) Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mengakibatkan kematian, setiap Tenaga Kesehatan dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.

Pasal 85(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang dengan sengaja

menjalankan praktik tanpa memiliki STR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 44 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Page 41: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 ximimbar

(2) Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang dengan sengaja memberikan pelayanan kesehatan tanpa memiliki STR Sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

Pasal 86(1) Setiap Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik

tanpa memiliki izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

(2) Setiap Tenaga Kesehatan warga negara asing yang dengan sengaja memberikan pelayanan kesehatan tanpa memiliki SIP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 55 ayat (1) dipidana dengan pidana denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).

BAB XVKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 87(1) Bukti Registrasi dan perizinan Tenaga Kesehatan

yang telah dimiliki oleh Tenaga Kesehatan, pada saat berlakunya Undang-Undang ini, dinyatakan masih tetap berlaku sampai habis masa berlakunya.

(2) Tenaga Kesehatan yang belum memiliki bukti Registrasi dan perizinan wajib menyesuaikan dengan ketentuan Undang-Undang ini paling lama 2 (dua) tahun sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 88(1) Tenaga Kesehatan lulusan pendidikan di bawah Diploma

Tiga yang telah melakukan praktik sebelum ditetapkan Undang-Undang ini, tetap diberikan kewenangan untuk menjalankan praktik sebagai Tenaga Kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun setelah Undang-Undang ini diundangkan.

(2) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh dengan mengajukan permohonan mendapatkan STR Tenaga Kesehatan.

Pasal 89Majelis Tenaga Kesehatan Indonesia dan Komite

Farmasi Nasional sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tetap melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya sampai terbentuknya Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.

Pasal 90(1) Konsil Kedokteran dan Konsil Kedokteran Gigi menjadi

bagian dari Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia setelah Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia terbentuk sesuai dengan ketentuan Undang-Undang ini.

(2) Konsil Kedokteran Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431) tetap melaksanakan fungsi, tugas, dan wewenangnya sampai dengan terbentuknya Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.

(3) Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431) tetap melaksanakan fungsi dan tugasnya sampai dengan terbentuknya sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.

BAB XVIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 91Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua

peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Tenaga Kesehatan dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Pasal 92Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 93Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 34 harus dibentuk paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 94Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku:

a. Pasal 4 ayat (2), Pasal 17, Pasal 20 ayat (4), dan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku; dan

b. Sekretariat Konsil Kedokteran Indonesia sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431) menjadi sekretariat Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia setelah terbentuknya Konsil Tenaga Kesehatan Indonesia.

Pasal 95Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus

ditetapkan paling lama 2 (dua) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 96Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan Di Jakarta,Pada Tanggal 17 Oktober 2014

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

Diundangkan Di Jakarta,Pada Tanggal 17 Oktober 2014

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

Ttd.

AMIR SYAMSUDIN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 298

Page 42: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015xii mimbar

Perencanaan kebutuhan Tenaga Kesehatan secara nasional disesuaikan dengan kebutuhan berdasarkan masalah kesehatan, kebutuhan pengembangan program pembangunan kesehatan, serta ketersediaan Tenaga Kesehatan tersebut. Pengadaan Tenaga Kesehatan sesuai dengan perencanaan kebutuhan diselenggarakan melalui pendidikan dan pelatihan, baik oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, maupun masyarakat, termasuk swasta.

Pendayagunaan Tenaga Kesehatan meliputi penyebaran Tenaga Kesehatan yang merata dan berkeadilan, pemanfaatan Tenaga Kesehatan, dan pengembangan Tenaga Kesehatan, termasuk peningkatan karier.

Pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatan terutama ditujukan untuk meningkatkan kualitas Tenaga Kesehatan sesuai dengan Kompetensi yang diharapkan dalam mendukung penyelenggaraan pelayanan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia. Pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatan dilakukan melalui peningkatan komitmen dan koordinasi semua pemangku kepentingan dalam pengembangan Tenaga Kesehatan serta legislasi yang antara lain meliputi sertifikasi melalui Uji Kompetensi, Registrasi, perizinan, dan hak-hak Tenaga Kesehatan.

Penguatan sumber daya dalam mendukung pengembangan dan pemberdayaan Tenaga Kesehatan dilakukan melalui peningkatan kapasitas Tenaga Kesehatan, penguatan sistem informasi Tenaga Kesehatan, serta peningkatan pembiayaan dan fasilitas pendukung lainnya.

Dalam rangka memberikan pelindungan hukum dan kepastian hukum kepada Tenaga Kesehatan, baik yang melakukan pelayanan langsung kepada masyarakat maupun yang tidak langsung, dan kepada masyarakat penerima pelayanan itu sendiri, diperlukan adanya landasan hukum yang kuat yang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan serta sosial ekonomi dan budaya.

II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1

Cukup jelas. Pasal 2

Huruf a Yang dimaksud dengan “asas perikemanusiaan”

adalah bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan harus dilandasi atas perikemanusiaan yang berdasarkan pada Ketuhanan Yang Maha Esa dengan tidak membedakan suku, bangsa, agama, status sosial, dan ras serta tidak membedakan perlakuan terhadap perempuan dan laki-laki.

Huruf b Yang dimaksud dengan “asas manfaat” adalah

bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi kemanusiaan dan perikehidupan yang sehat bagi setiap orang.

Huruf c Yang dimaksud dengan “asas pemerataan”

adalah bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan dimaksudkan untuk memberikan pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.

Huruf d Yang dimaksud dengan “asas etika dan

profesionalitas” adalah bahwa pengaturan tenaga kesehatan harus dapat mencapai dan meningkatkan profesionalisme Tenaga

PENJELASANUNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 36 TAHUN 2014TENTANG

TENAGA KESEHATAN

I. UMUM Undang-Undang tentang Tenaga Kesehatan ini

didasarkan pada pemikiran bahwa Pembukaan UUD 1945 mencantumkan cita-cita bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu wujud memajukan kesejahteraan umum adalah Pembangunan Kesehatan yang ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif.

Kesehatan merupakan hak asasi manusia, artinya, setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan. Kualitas pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau juga merupakan hak seluruh masyarakat Indonesia. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam rangka melakukan upaya kesehatan tersebut perlu didukung dengan sumber daya kesehatan, khususnya Tenaga Kesehatan yang memadai, baik dari segi kualitas, kuantitas, maupun penyebarannya.

Upaya pemenuhan kebutuhan Tenaga Kesehatan sampai saat ini belum memadai, baik dari segi jenis, kualifikasi, jumlah, maupun pendayagunaannya, Tantangan pengembangan Tenaga Kesehatan yang dihadapi dewasa ini dan di masa depan adalah:1. pengembangan dan pemberdayaan Tenaga

Kesehatan belum dapat memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan untuk pembangunan kesehatan;

2. regulasi untuk mendukung upaya pembangunan Tenaga Kesehatan masih terbatas;

3. perencanaan kebijakan dan program Tenaga Kesehatan masih lemah;

4. kekurangserasian antara kebutuhan dan pengadaan berbagai jenis Tenaga Kesehatan;

5. kualitas hasil pendidikan dan pelatihan Tenaga Kesehatan pada umumnya masih belum memadai;

6. pendayagunaan Tenaga Kesehatan, pemerataan dan pemanfaatan Tenaga Kesehatan berkualitas masih kurang;

7. pengembangan dan pelaksanaan pola pengembangan karir, sistem penghargaan, dan sanksi belum dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan;

8. pengembangan profesi yang berkelanjutan masih terbatas;

9. pembinaan dan pengawasan mutu Tenaga Kesehatan belum dapat dilaksanakan sebagaimana yang diharapkan;

10. sumber daya pendukung pengembangan dan pemberdayaan Tenaga Kesehatan masih terbatas;

11. sistem informasi Tenaga Kesehatan belum sepenuhnya dapat menyediakan data dan informasi yang akurat, terpercaya, dan tepat waktu; dan

12. dukungan sumber daya pembiayaan dan sumber daya lain belum cukup.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan adanya penguatan regulasi untuk mendukung pengembangan dan pemberdayaan Tenaga Kesehatan melalui percepatan pelaksanaannya, peningkatan kerja sama lintas sector, dan peningkatan pengelolaannya secara berjenjang di pusat dan daerah.

Page 43: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 xiiimimbar

Kesehatan dalam menjalankan praktik serta memiliki etika profesi dan sikap profesional.

Huruf e Yang dimaksud dengan “asas penghormatan

terhadap hak dan kewajiban” adalah bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan harus bertujuan untuk menghormati hak dan kewajiban masyarakat sebagai bentuk kesamaan kedudukan hukum.

Huruf f Yang dimaksud dengan “asas keadilan” adalah

bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan harus dapat memberikan pelayanan yang adil dan merata kepada semua lapisan masyarakat dengan pembiayaan yang terjangkau.

Huruf g Yang dimaksud dengan “asas pengabdian”

adalah bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan diarahkan agar Tenaga Kesehatan lebih mengutamakan kepentingan pemberian pelayanan kesehatan kepada masyarakat daripada kepentingan pribadi.

Huruf h Yang dimaksud dengan “asas norma agama”

adalah bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan harus memperhatikan dan menghormati serta tidak membedakan agama yang dianut masyarakat.

Huruf i Yang dimaksud dengan “asas pelindungan”

adalah bahwa pengaturan Tenaga Kesehatan harus memberikan pelindungan yang sebesar-besarnya bagi tenaga kesehatan dan masyarakat.

Pasal 3 Cukup jelas.Pasal 4 Cukup jelas.Pasal 5 Cukup jelas.Pasal 6 Cukup jelas.Pasal 7 Cukup jelas.Pasal 8

Huruf a Cukup jelas.Huruf b Yang dimaksud dengan “Asisten Tenaga

Kesehatan” adalah tenaga yang memiliki kualifikasi di bawah Diploma Tiga bidang kesehatan dan bekerja di bidang kesehatan.

Pasal 9 Cukup jelas.Pasal 10 Cukup jelas.Pasal 11

Ayat (1)Huruf a Cukup jelas.Huruf b Cukup jelas.Huruf c Cukup jelas.Huruf d Cukup jelas.Huruf e Cukup jelas.Huruf f Cukup jelas.

Huruf g Cukup jelas.Huruf h Cukup jelas.Huruf i Cukup jelas.Huruf j Cukup jelas.Huruf k Cukup jelas.Huruf l Tenaga kesehatan tradisional yang termasuk

ke dalam Tenaga Kesehatan adalah yang telah memiliki body of knowledge, pendidikan formal yang setara minimum Diploma Tiga dan bekerja di bidang kesehatan tradisional.

Huruf m Cukup jelas.

Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Cukup jelas.Ayat (4) Jenis perawat antara lain perawat kesehatan

masyarakat, perawat kesehatan anak, perawat maternitas, perawat medikal bedah, perawat geriatri, dan perawat kesehatan jiwa.

Ayat (5) Cukup jelas.Ayat (6) Tenaga teknis kefarmasian meliputi sarjana

farmasi, ahli madya farmasi, dan analis farmasi.Ayat (7) Cukup jelas.Ayat (8) Cukup jelas.Ayat (9) Cukup jelas.Ayat (10) Cukup jelas.Ayat (11) Cukup jelas.Ayat (12) Cukup jelas.Ayat (13) Cukup jelas.Ayat (14) Cukup jelas.

Pasal 12 Cukup jelas.Pasal 13 Cukup jelas.Pasal 14

Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Yang dimaksud dengan “disusun secara

berjenjang” adalah perencanaan yang dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi, sampai dengan Pemerintah secara nasional.

Ayat (3) Pemetaan Tenaga Kesehatan ditujukan untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat yang dapat dilakukan dengan cara pendataan, pengkajian, atau cara lain.

Pasal 15 Cukup jelas.Pasal 16 Cukup jelas.

Page 44: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015xiv mimbar

Pasal 17 Cukup jelas.Pasal 18

Ayat (1) Izin meliputi izin pembentukan institusi

pendidikan baru, penambahan jurusan, dan program studi baru.

Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Yang dimaksud dengan “pembinaan teknis” adalah

pembinaan teknis keprofesian untuk mencapai standar profesi atau standar Kompetensi berdasarkan kurikulum dalam proses pendidikan.

Ayat (4) Yang dimaksud dengan “pembinaan

akademik” antara lain berupa pemberian izin penyelenggaraan, kurikulum, sistem penjaminan mutu internal, dan akreditasi.

Ayat (5) Koordinasi dalam penyusunan kurikulum

pendidikan Tenaga Kesehatan dimaksudkan agar Tenaga Kesehatan dapat menjalankan kewenangannya sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan.

Ayat (6) Cukup jelas.

Pasal 19 Cukup jelas.Pasal 20 Cukup jelas.Pasal 21 Cukup jelas.Pasal 22

Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Aspek pemerataan merupakan upaya distribusi

Tenaga Kesehatan sesuai dengan kebutuhan melalui proses rekrutmen, seleksi, dan penempatan.

Aspek pemanfaatan merupakan proses pemberdayaan Tenaga Kesehatan sesuai dengan kompetensi dan kewenangannya.

Aspek pengembangan merupakan proses pengembangan Tenaga Kesehatan yang bersifat multidisiplin dan lintas sektor serta lintas program untuk meratakan dan meningkatkan kualitas Tenaga Kesehatan.

Pasal 23Ayat (1) Penempatan Tenaga Kesehatan dimaksudkan

untuk mendayagunakan Tenaga Kesehatan pada daerah yang dibutuhkan, terutama daerah terpencil, tertinggal, perbatasan dan kepulauan, serta daerah bermasalah kesehatan.

Ayat (2)Huruf a Cukup jelas.Huruf b Cukup jelas.Huruf c Penugasan khusus adalah pendayagunaan

secara khusus tenaga kesehatan dalam kurun waktu tertentu guna meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan pada daerah tertinggal, perbatasan dan kepulauan, daerah bermasalah kesehatan, serta rumah sakit

kelas C atau kelas D di kabupaten/kota yang memerlukan pelayanan medis spesialistis serta memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan lain oleh tenaga kesehatan.

Ayat (3) Cukup jelas.Ayat (4) Cukup jelas.Ayat (5) Cukup jelas.Ayat (6) Cukup jelas.

Pasal 24Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Seleksi sebagaimana dimaksud pada ayat ini

dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor sehingga Tenaga Kesehatan tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan dapat berkembang sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Faktor-faktor tersebut antara lain:a. kondisi geografis, meliputi daerah terpencil,

sangat terpencil, daerah tertinggal, tidak diminati, serta perbatasan dan kepulauan;

b. masalah kesehatan/pola penyakit;c. sarana, prasarana, dan infrastruktur yang

tersedia;d. rasio Tenaga Kesehatan dengan luas wilayah;e. daerah rawan konflik atau bencana;f. indeks pembangunan kesehatan masyarakat

daerah;g. kemampuan fiskal daerah; danh. lama pengabdian di daerah penempatan.

Pasal 25 Cukup jelas.Pasal 26 Cukup jelas.Pasal 27

Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Yang dimaksud dengan “pelindungan dalam

pelaksanaan tugas” adalah pelindungan terhadap tenaga kesehatan berupa keamanan, keselamatan, dan kesehatan kerja dalam menjalankan tugasnya.

Ayat (3) Cukup jelas.Ayat (4) Cukup jelas.

Pasal 28 Cukup jelas.Pasal 29 Cukup jelas.Pasal 30

Ayat (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta

mengembangkan dan menerapkan pola karier Tenaga Kesehatan yang dilakukan secara transparan dan terbuka.

Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 31Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Dalam suatu pelatihan terdapat komponen

Page 45: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015 xvmimbar

kurikulum, pelatih, peserta, dan penyelenggara yang masingmasing harus memenuhi standar tertentu.

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 32 Cukup jelas.Pasal 33 Cukup jelas.Pasal 34 Cukup jelas.Pasal 35 Cukup jelas.Pasal 36 Cukup jelas.Pasal 37

Ayat (1) Fungsi pengaturan merupakan pengaturan

dalam bidang teknis keprofesian.Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 38 Cukup jelas.Pasal 39 Cukup jelas.Pasal 40

Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2)

Huruf a Cukup jelas.Huruf b Cukup jelas.Huruf c Cukup jelas.Huruf d Cukup jelas.Huruf e Cukup jelas.Huruf f Yang dimaksud tokoh masyarakat adalah

setiap orang yang mempunyai reputasi dan kepedulian terhadap kesehatan.

Pasal 41 Cukup jelas.Pasal 42 Cukup jelas.Pasal 43 Cukup jelas.Pasal 44 Cukup jelas.Pasal 45 Cukup jelas.Pasal 46 Cukup jelas.Pasal 47 Cukup jelas.Pasal 48 Cukup jelas.Pasal 49 Cukup jelas.Pasal 50 Cukup jelas.Pasal 51 Cukup jelas.Pasal 52 Cukup jelas.Pasal 53 Cukup jelas.Pasal 54

Ayat (1)

Cukup jelas.Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Cukup jelas.Ayat (4) Cukup jelas.Ayat (5) Yang dimaksud dengan “ketentuan peraturan

perundang-undangan” antara lain berupa ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan dan keimigrasian.

Pasal 55 Cukup jelas.Pasal 56 Cukup jelas.Pasal 57 Cukup jelas.Pasal 58 Cukup jelas.Pasal 59 Cukup jelas.Pasal 60 Cukup jelas.Pasal 61 Praktik Tenaga Kesehatan dilaksanakan dengan

kesepakatan berdasarkan hubungan kepercayaan antara Tenaga Kesehatan dan Penerima Pelayanan Kesehatan dalam bentuk upaya maksimal (inspanningsverbintenis) pemeliharaan kesehatan, pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Profesi, Standar Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan.

Pasal 62Ayat (1) Yang dimaksud dengan “kewenangan

berdasarkan Kompetensi” adalah kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan secara mandiri sesuai dengan lingkup dan tingkat kompetensinya, antara lain:a. apoteker memiliki kewenangan untuk

melakukan pekerjaan kefarmasian;b. perawat memiliki kewenangan untuk

melakukan asuhan keperawatan secara mandiri dan komprehensif serta tindakan kolaborasi keperawatan dengan Tenaga Kesehatan lain sesuai dengan kualifikasinya; atau

c. bidan memiliki kewenangan untuk melakukan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana.

Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 63Ayat (1) Yang dimaksud dengan “keadaan tertentu” adalah

suatu kondisi tidak adanya Tenaga Kesehatan yang memiliki kewenangan untuk melakukan tindakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan serta tidak dimungkinkan untuk dirujuk.

Tenaga Kesehatan yang dapat memberikan pelayanan di luar kewenangannya, antara lain adalah:a. perawat atau bidan yang memberikan

pelayanan kedokteran dan/atau kefarmasian dalam batas tertentu; atau

Page 46: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk

juli 2015xvi mimbar

b. tenaga teknis kefarmasian yang memberikan pelayanan kefarmasian yang menjadi kewenangan apoteker dalam batas tertentu.

Ayat (2) Cukup jelas.

Pasal 64 Cukup jelas.Pasal 65

Ayat (1) Yang dimaksud dengan Tenaga Kesehatan dalam

ketentuan ini, antara lain adalah perawat, bidan, penata anestesi, tenaga keterapian fisik, dan keteknisian medis.

Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Cukup jelas.Ayat (4) Cukup jelas.

Pasal 66 Cukup jelas.Pasal 67 Cukup jelas.Pasal 68

Ayat (1) Pada prinsipnya yang berhak memberikan

persetujuan adalah penerima pelayanan kesehatan yang bersangkutan. Apabila penerima pelayanan kesehatan tidak kompeten atau berada di bawah pengampuan (under curatele), persetujuan atau penolakan tindakan pelayanan kesehatan dapat diberikan oleh keluarga terdekat, antara lain suami/istri, ayah/ ibu kandung, anak kandung, atau saudara kandung yang telah dewasa.

Dalam keadaan gawat darurat, untuk menyelamatkan nyawa Penerima Pelayanan Kesehatan, tidak diperlukan persetujuan. Namun, setelah Penerima Pelayanan Kesehatan sadar atau dalam kondisi yang sudah memungkinkan segera diberi penjelasan.

Dalam hal Penerima Pelayanan Kesehatan adalah anak-anak atau orang yang tidak sadar, penjelasan diberikan kepada keluarganya atau yang mengantar.

Apabila tidak ada yang mengantar dan tidak ada keluarganya, sedangkan tindakan pelayanan kesehatan harus diberikan, penjelasan diberikan kepada anak yang bersangkutan atau pada kesempatan pertama saat Penerima Pelayanan Kesehatan telah sadar.

Ayat (2) Cukup jelas.Ayat (3) Cukup jelas.Ayat (4) Cukup jelas.Ayat (5) Cukup jelas.Ayat (6) Cukup jelas.

Pasal 69Ayat (1) Cukup jelas.Ayat (2) Yang dimaksud dengan “program Pemerintah”

adalah program yang merupakan keharusan

untuk dilaksanakan, antara lain imunisasi dan upaya lain dalam rangka pengendalian penyakit menular, serta penanganan bencana, termasuk wabah dan kejadian luar biasa serta kegiatan surveilans.

Ayat (3) Cukup jelas.

Pasal 70 Cukup jelas.Pasal 71 Cukup jelas.Pasal 72 Cukup jelas.Pasal 73 Cukup jelas.Pasal 74 Cukup jelas.Pasal 75 Cukup jelas.Pasal 76 Cukup jelas.Pasal 77 Cukup jelas.Pasal 78 Cukup jelas.Pasal 79 Cukup jelas.Pasal 80 Cukup jelas.Pasal 81 Cukup jelas.Pasal 82 Cukup jelas.Pasal 83 Cukup jelas.Pasal 84 Cukup jelas.Pasal 85 Cukup jelas.Pasal 86 Cukup jelas.Pasal 87 Cukup jelas.Pasal 88 Cukup jelas.Pasal 89 Cukup jelas.Pasal 90 Cukup jelas.Pasal 91 Cukup jelas.Pasal 92 Cukup jelas.Pasal 93 Cukup jelas.Pasal 94 Cukup jelas.Pasal 95 Cukup jelas.Pasal 96 Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 5607

Page 47: t : 36 ahun 2014 esehatantentangrsudrsoetomo.jatimprov.go.id/wp-content/uploads/... · 21%, sakit perut di 17%. 72% dari pasien diperlukan ventilasi mekanis. Ada 3,3 laki-laki untuk