Syringe Pump

15
3.1 Peralatan lab klinik Syringe Pump Syringe pump merupakan salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk memasukan cairan obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi. 3.1.1 Inventaris Alat Nama : Syringe pump Merk : Presenius Kabi Type/Model : Injectomat Aglia Buatan : France Tegangan : 110 - 240 V Frequency : 50-60 Hz Ruangan : Perinatologi Sn : 018090/20379669 3.1.2 Spesifikasi Alat

description

electromedic engineering

Transcript of Syringe Pump

Page 1: Syringe Pump

3.1 Peralatan lab klinik

Syringe Pump

Syringe pump merupakan salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk memasukan cairan obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi.

3.1.1 Inventaris Alat

Nama : Syringe pump

Merk : Presenius Kabi

Type/Model : Injectomat Aglia

Buatan : France

Tegangan : 110 - 240 V

Frequency : 50-60 Hz

Ruangan : Perinatologi

Sn : 018090/20379669

3.1.2 Spesifikasi Alat

Nama : Syringe Pump

Merk : Presenius Kabi

Type/Model : Injectomat Aglia

Page 2: Syringe Pump

Buatan : France

Tegangan : 110 - 240 V

Berat : 2.1 kg

ukuran : 135 x 345x 160

Ruangan : Perinatologi

Sn : 018090/20379669

Ukuran LCD : 70 x 35

Kapasitas syringe : 5, 10, 20, 30/50, 50/60

Bolus rate : 50ml/h to 1200ml/h

3.1.3 Fungsi Alat

Pada dasarnya syringe pump merupakan peralatan elektromedis yang digunakan untuk memberikan cairan obat kedalam tubuh pasien melalui suntikan dengan menggunakan system perputaran motor sebagai pendorongnya, cairan obat yang di atur oleh syringe pump adalah satuan milliliter / jam.

3.1.4 Prinsip Kerja

Syringe pump merupakan salah satu peralatan elektromedis yang berfungsi untuk memasukan cairan obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur. Pada dasarnya pada syringe pump terdiri dari beberapa rangkaian yaitu rangkaian pengatur laju motor (pendeteksi rpm), rangkaian komparator, dan rangkaian sinyal referensi. Motor akan berputar untuk menggerakan spuit merespon sinyal yang diberikan oleh rangkaian pengendali motor, tetapi putaran motor itu sendiri tidak stabil sehingga perubahan-perubahan itu akan dideteksi oleh rangkaian pendeteksi rpm dan akan dibandingkan dengan sinyal referensi, dimana hasil dari perbandingan tersebut akan meredakan kestabilan motor. Motor akan mengurangi lajunya jika perputarannya terlalu cepat dan sebaliknya akan menambah kecepatan jika putarannya terlalu pelan sehinga didapatkan putaran motor yang stabil. Syringe pump didesain agar mempunyai ketepatan yang tinggi dan mudah untuk digunakan. Syringe pump dikendalikan dengan mikro computer dan dilengkapi dengan system alarm menyeluruh.

Page 3: Syringe Pump

3.1.4.1 diagram blok

3.1.5 Sistem Kerja

Pada saat tombol power ditekan ON makan alat mendapat supply dari rangkaian power supply untuk menghidupkan mikrokontroler yang berfungsi untuk kecepatan pelaksanaan dari intruksi persiklus rangkaian setting. Rangkaian setting berfungsi untuk mengatur jumlah cairan yang akan dikeluarkan dalam ml/jam. Output dari rangkaian display yang berfungsi untuk menampilkan hitungan jumlah (ml/jam) sesuai dengan keinginan operator yang di proses oleh micro. Lalu sensor berfungsi bila mana ada indikasi ganguan pada tempat syringe atau ada tekanan sumbatan didalam selang dan alarm berfungsi untuk menandakan bunyi bila mana output dari sensor ada indikasi atau gangguan yang diproses oleh micro.

Power supply

sensor

Display

R.setting alarmMicro controller

motor

Page 4: Syringe Pump

3.1.6 Bagian Bagian Alat

Keterangan :

1. Display2. Indicator charging3. Control panel4. Base 5. Cable supply6. Pelindung plunger (pendorong syringe )7. Plunger (pendorong syringe )8. Syringe holder (penahan syringe)

Keterangan :

1. Tombol ON/OFF2. Tombol prime untuk mempercepat laju syringe3. Tombol UP/DOWN untuk pengaturan pemilihan menu4. Tombol OK/ENTER5. Tombol emergency stop6. Tombol menu/exit7. Tombol silent alarm

2

3

4

15

6

7

8

1

4

2

3

5

6

7

Page 5: Syringe Pump

3.1.7 Standar Oprating Procedure

RSUP FATMAWATI

PROSEDUR PENGOPERASIAN SYRINGE PUMP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :1 dari 2

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur Utama

dr.Andi Wahyuningsih Attas, Sp.AnNIP. 195708021987102001

Pengertian Prosedur tetap pengoperasianSYRINGE PUMP adalah bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah – langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan kegiatan pengoperasian SYRINGE PUMPyang berdasarkan prasyarat dan urutan kerja yang harus dipenuhi. Prosedur ini berdasarkan pada petunjuk pengoperasian dan petunjuk lain yang terkait, berupa : prasyarat, persiapan pemanasan pelaksanaan pengoperasian, pengemasan dan penyimpanan, agar alat dapat di fungsikan dengan baik untuk memberikan pembiusan kepada pasien dengan mengalirkan gas anaesthesi untuk menunjang tindakan bedah.

Tujuan Tersedianya Prosedur Tetap (Protap) Pengoperasian alat Syiringe Pump Merk B Braun adalah :

1. Hasil kerja alat maksimal, mutu pelayanan terjamin.2. Memperpanjang usia teknis alat.3. Aman bagi pasien dan operator. 4. Terhindar dari kesalahan operasional alat

Kebijakan 1 Melaksanakan pengelolaan kegiatan perencanaan, pengembangan, pemeliharaan alat medik dan keperawatan, monitoring dan evaluasi di Bidang Fasilitas Medik dan Keperawatan.

( SK Direktur Utama No.HK.03.05.1.1049 Tahun 2010 tentang perubahan SOTK Bidang Fasilitas Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati )

Prosedur 1.Prasyarat1.1. SDM terlatih dan siap1.2. Catu daya sesuai dengan kebutuhan alat1.3. Alat dilengkapi dengan grounding1.4. Alat Laik pakai1.5. Aksesori alat lengkap dan baik1.6. Bahan operasional tersedia

2.Persiapan2.1. Tempatkan alat pada ruangan pemeriksaan/tindakan2.2. Lepaskan penutup debu2.3. Siapkan aksesori dan pasang sesuai keperluan2.4. Siapkan bahan operasional

syringe2.5. Periksa hubungan alat ke terminal pembumian

Page 6: Syringe Pump

3. Pemanasan3.1. Hubungkan alat dengan catu daya3.2. Hidupkan alat dengan menekan/memutar tombol ON/OFF ke

posisi ON3.3.Lakukan pemanasan secukupnya3.4. Atur tombol sesuai kebutuhan pelayanan

4. Pelaksanaan4.1. Perhatikan protap pelayanan4.2. pasang syringe pada alat4.3. atur flow rate dengan menekan tombol selektor4.4. lakukan priming dengan menekan tombol PURGE 4.5.pasang selang infus kepada pasient4.6. lakukan tindakan dengan menekan tombol START4.7. apabila indicator plunger/clutch menyala, ulangi lagi prosedur

dari nomor 2 (dua).

5. Pengemasan/Penyimpanan5.1. Kembalikan tombol-tombol ke posisi OFF atau minimum/nol5.2. Matikan alat dengan menekan /memutar tombol ON/OFF ke

posisi OFF5.3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya5.4. bersihkan alat5.5. Pasang penutup debu5.7. Simpan alat pada tempatnya5.8. Catat beban kerja alat dalam jumlah pasien

Unit terkait 1. Instalasi Rawat Inap : IRNA A, IRNA B2. Instalasi Rawat Darurat3. Instalasi Rawat Intensif

3.1.9 Standar Pemeliharaan

RSUP FATMAWATI

PROSEDUR PEMELIHARAAN SYRINGE PUMP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :1 dari 2

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur Utama

dr.Andi Wahyuningsih Attas, Sp.AnNIP. 195708021987102001

Pengertian Prosedur tetap pemeliharaan alat SYRINGE PUMP adalah bentuk standar mengenai langkah – langkah teknis yang harus diikuti oleh teknisi elektromedis dalam

Page 7: Syringe Pump

melaksanakan pemeliharaan alat SYRINGE PUMP yang berdasarkan prasyarat dan prosedur yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual dan petunjuk lain yang terkait dengan urutan kerja : Pembersihan, pelumasan, pengencangan, pengecekan fungsi dan kondisi bagian alat, penggantian bahan pemeliharaan, pemeriksaan kinerja aspek keselamatan kerja dan penyetelan / adjustment. Kesimpulan hasil pemeliharaan alat baik atau tidak baik.

Tujuan 1. Tersedianya Prosedur Tetap (Protap) Pemeliharaan Alat Syringe Pump Merk B-Brauna. Peralatan kesehatan selalu dalam kondisi laik pakaib. Peralatan kesehatan dapat difungsikan dengan baik

2. Terjamin usia teknis alat.Kebijakan 1. Melaksanakan pengelolaan kegiatan perencanaan, pengembangan,

pemeliharaan alat medik dan keperawatan, monitoring dan evaluasi di Bidang Fasilitas Medik dan Keperawatan.

( SK Direktur Utama No.HK.03.05.1.1049 Tahun 2010 tentang perubahan SOTK Bidang Fasilitas Medik dan Keperawatan RSUP Fatmawati )

Prosedur1. PRASYARAT

1.1. SDM tersertifikasi1.2. Peralatan kerja dan alat ukur lengkap1.3. Dokumen teknis penyerta lengkap,protap

pemeliharaan dan protap pengoperasian, tersedia1.4. Bahan pemeliharaan, Bahan operasional dan Material

bantu tersedia1.5. Ruang kerja memenuhi ketentuan kondisi lingkungan

2. Peralatan 1. Alat kerja : Tool set elektronik2. Alat ukur: leakage current meter(terkalibrasi)

multimeter (terkalibrasi) ground tester (terkalibrasi)timer (terkalibrasi)

3. PERSIAPAN3.1. Siapkan perintah kerja3.2. Siapkan formulir Laporan Kerja dan kartu

pemeliharaan alat3.3. Siapkan dokumen teknis penyerta:

Service manual Protap pemeliharaan dan protap pengoprasian alat

3.4. Siapkan peralatan kerja: Tool set elektronik Ground tester Timer Multimeter Leakage current meter

3.5. Siapkan bahan pemeliharaan, bahan operasional dan material bantu:

Page 8: Syringe Pump

Cairan pembersih Kain lap/kertas tissue Kuas Grase

3.6. Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat

4. PELAKSANAAN

No. Kegiatan pemeliharaan Periode123456

7

8

Cek dan bersihkan seluruh bagian alatCek system catu daya,bila rusak perbaikiCek tombol selector dan indikatorCek kondisi syringe clampCek kondisi battery, ganti bila perluCek fungsi alarm baik alarm empty, maupun oclusionCek fungsi mekanika slinderLakukan pengukuran arus bocorlakukan uji kinerja alat

1 bulan3 bulan3 bulan3 bulan

3 bulan3bulan 3

tahun

1 tahun

3 bulan

5. PENCATATAN5.1. Isi kartu pemeliharaan alat5.2. Isi formulir laporan kerja5.3. Simpulkan hasil pemeliharaan, alat baik/tidak baik5.4. Pengguna menandatangani laporan kerja dan alat

diserahkan kembali kepada user

6. PENGEMASAN ALAT KERJA DAN DOKUMEN TEKNIS PENYERTA6.1. Cek alat kerja dan sesuaikan dengan catatan6.2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta6.3. Kembalikan alat kerja dan dokumen teknis penyerta

ke tempat semula6.4. Bersihkan alat mesin anasthesi dan lokasi

pemeliharaan

7. LAPORAN

7.1. Laporkan hasil pemeliharaan alat kepada unit pelayanan pengguna alat dan serahkan kembali alat mesin anasthesi yang telah dipelihara

7.2. Laporkan hasil pekerjaan kepada pemberi tugas

Page 9: Syringe Pump

Unit terkait 1. Instalasi Rawat Inap : IRNA A, IRNA B2. Instalasi Rawat Darurat3. Instalasi Rawat Intensif

3.1.10 Standar Perbaikan Alat

RSUP FATMAWATI

PROSEDUR PERBAIKAN SYRINGE PUMP

No. Dokumen : No. Revisi : Halaman :1 dari 2

PROSEDUR TETAP

Tanggal Terbit : Ditetapkan Direktur Utama

dr.Andi Wahyuningsih Attas, Sp.AnNIP. 195708021987102001

Pengertian Prosedur tetap perbaikan fungsi SYRINGE PUMP adalah bentuk dari standar yang berupa cara atau langkah – langkah yang harus diikuti dalam melaksanakan perbaikan kerusakan alat SYRINGE PUMP yang berdasarkan prasyarat dan prosedur kerja yang harus dipenuhi. Prosedur ini disusun berdasarkan pada service manual, dan petunjuk lain yang terkait, dengan urutan kerja : analisa kerusakan, penyiapan suku cadang, perbaikan, penyetelan/adjustment, kalibrasi internal, uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja. Kesimpulan hasil perbaikan dapat disimpulkan alat baik alat tidak baik.

Tujuan 1. Agar perbaikan dapat dilakukan sesuai prosedur yang benar2. Alat yang mengalami kerusakan dapat diperbaiki dan berfungsi

kembaliKebijakan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit tentang tugas dan fungsi IPS

RSProsedur A. Persiapan

1. Siapkan surat perintah kerja(SPK)2. Siapkan folmulir lembar perbaikan3. Siapkan service manual,diagram (skematik/wiring), protap

perbaikan, protap pengoperasian alat dan riwayat perbaikan alat4. Siapkan alat kerja dan alat ukur5. Siapkan bahan pemeliharaan dan material bantu6. Pemberitahuan kepada unit pelayanan pengguna alat

B. Pelaksanaan

1. Lakukan analisis kerusakan alat Tanyakan kepada pengguna alat, mengenai gejala kerusakan Lakukan trouble shooting untuk mengetahui penyebab

kerusakan, bagian alat/komponensuku cadang yang mengalami kerusakan. (perhatikan panduan analisis kerusakan, dan service manual)

Lakukan pendataan, bagian alat/komponen/suku cadang yang rusak, lengka dengan data teknis dan nomor catalog

Page 10: Syringe Pump

2. Siapkan suku cadang yang diperlukan3. Lakukan langkah perbaikan (dengan atau tanpa suku cadang)4. Lakukan penyetelan / adjustment, kalibrasi internal5. Lakukan uji kinerja dan pengukuran aspek keselamatan kerja

C. Pencatatan

1. Lakukan pengisian formulir lembar kerja perbaikan dan SPK2. Simpulkan hasil Perbaikan:

Alat layak difungsikan Alat tidak layak difungsikan

3. Pengguna alat menandatangani lembar kerja perbaikan dan SPK, sebagai bukti perbaikan alat setelah dilaksanakan.

D. Pengemasan1. Cek alat kerja dan alat ukur sesuai lembar kerja2. Cek dan rapihkan dokumen teknis penyerta3. Kembalikan alat kerja, alat ukur dan dokumen teknis penyerta

ke tempat semula4. Bersihkan alat anasthesi mesin dan lokasi perbaikan

E. Laporan1. Laporkan hasil perbaikan kepada unit pelayanan pengguna alat

dan serahkan kembali alat anasthesi mesin yang telah diperbaikiLaporkan hasil perbaikan alat kepada pemberi tugas

Unit terkait 1. Ruang 2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit

3.1.12 Fungsi Aktifitas Ruangan

Alat syringe pump umumnya terdapat disemua ruang perawatan atau bangsal serta dibeberapa ruangan lainnya seperti di poliklinik dimana syringe pump digunakan untuk memasukkan cairan obat kedalam tubuh pasien dalam jangka waktu tertentu secara teratur.

3.1.13 Persyaratan Teknis, Lingkungan

Berbagai persyaratan yang harus terpenuhi untuk penempatan syringe pump dalam ruang pelayanan adalah :

1. Suhu ruangan tidak kurang dari 25˚C2. Kelembapan ruangan berkisar antara 20-60%3. Kondisi ruangan memiliki isolasi yang baik.

Page 11: Syringe Pump

3.1.14 Perencanaan Penyimpanan Alat

Penyimpanan/pengemasan alat dilakukan dengan cara :

1. Setelah selesai digunakan, lepaskan syringe dari syringe clamp2. Matikan alat dengan menekan tombol ON/OFF keposisi OFF3. Lepaskan hubungan alat dari catu daya4. Lepaskan hubungan alat dari terminal pembumian

5. Bersihkan alat6. Pasang penutup debu7. Kembalikan ala ketempat semula8. Catat beban kerja alat