Syok Dan Penatalaksanaannya

10
Definisi Syok adalah kegagalan sirkulasi perifer yang menyebabkan ketidakmampuan perfusi jaringan memberikan zat gizi ke sel melakukan pembuangan sisa-sisa metabolisme. Syok terbagi atas beberapa tipe yaitu syok hipovolemik, septic, kardiogenik, neurogenik, anafilaktik, dan syok yang disebabkan oleh sebab lain. Berdasarkan penyebab syok dibagi menjadi: 1. Syok hipovolemik 2. Syok kardiogenik 3. Syok septik 4. Syok anafilaksis 5. Syok neurogenik Selain itu ada yang membagi syok menjadi: 1. Syok hipovolemik 2. Syok kardiogenik 3. Syok distributif. Contohnya: syok septik, syok anafilaksis dan syok neurogenik. 4. Syok obstruktif. Contohnya: Tension pneumothorax dan tamponade jantung. 1. Syok hipovolemik Terjadi akibat penurunan volume darah, plasma atau cairan tubuh elektrolit. Syok ini disebabkan oleh perdarahan, luka bakar, obstruksi usus, peritonitis.Tanda-tandanya adalah penurunan tekanan vena, peningkatan tahanan perifer, takikardi. Disamping itu terdapat faktor-faktor yang meningkatkan kepekaan terhadap syok seperti usia, penyakit kronis, anastesi (kelumpuhan saraf vasomotor), kekurangan

Transcript of Syok Dan Penatalaksanaannya

Page 1: Syok Dan Penatalaksanaannya

Definisi

Syok adalah kegagalan sirkulasi perifer yang menyebabkan ketidakmampuan perfusi

jaringan memberikan zat gizi ke sel melakukan pembuangan sisa-sisa metabolisme. Syok

terbagi atas beberapa tipe yaitu syok hipovolemik, septic, kardiogenik, neurogenik,

anafilaktik, dan syok yang disebabkan oleh sebab lain. Berdasarkan penyebab syok dibagi

menjadi:

1. Syok hipovolemik

2. Syok kardiogenik

3. Syok septik

4. Syok anafilaksis

5. Syok neurogenik

Selain itu ada yang membagi syok menjadi:

1. Syok hipovolemik

2. Syok kardiogenik

3. Syok distributif. Contohnya: syok septik, syok anafilaksis dan syok neurogenik.

4. Syok obstruktif. Contohnya: Tension pneumothorax dan tamponade jantung.

1. Syok hipovolemik

Terjadi akibat penurunan volume darah, plasma atau cairan tubuh elektrolit. Syok ini

disebabkan oleh perdarahan, luka bakar, obstruksi usus, peritonitis.Tanda-tandanya adalah

penurunan tekanan vena, peningkatan tahanan perifer, takikardi. Disamping itu terdapat

faktor-faktor yang meningkatkan kepekaan terhadap syok seperti usia, penyakit kronis,

anastesi (kelumpuhan saraf vasomotor), kekurangan adrenalin. Penafsiran klinis syok

hipovolemik adalah menggolongkan syok hipovolemik atas ringan, sedang dan berat.

Misalnya pada syok hipovolemik perdarahan :

1. Kehilangan darah sebanyak < 20% dari volume darah dalam tubuh menyebabkan

syok ringan.

2. Kehilangan darah 20-40% dari volume darah dalam tubuh menyebabkan syok sedang.

3. Kehilangan darah 40% dari volume dalam tubuh menyebabkan syok berat.

Pada awal syok akan terjadi mekanisme kompensasi tubuh, dengan suplai darah diutamakan

pada organ vital (terutama jantung dan otak), tanpa memperdulikan organ tubuh lainnya.

Page 2: Syok Dan Penatalaksanaannya

Dengan demikian pada syok berat terjadi penurunan cairan pada organ tubuh lain. Hal ini

terlihat, misalnya mata menjadi cekung, turgor menurun dan sebagainya.

Etiologi

Terjadi akbiat penurunan volume darah, plasma atau cairan tubuh elektrolit.

Gejala klinis

Tanda-tandanya adalah : penurunan tekanan vena, peningkatan tahanan perifer,

takikardi.

Tabel 1. Perkiraan Kehilangan Cairan dan Darah Berdasarkan Presentasi

Penderita Semula

KELAS I KELAS II KELAS

III

KELAS

IV

Kehilangan

darah (mL)

Sampai

750

750-1500 1500-2000 >2000

Kehilangan

darah

(% volume

darah)

Sampai

15%

15%-30% 30%-40% >40%

Denyut nadi <100 >100 >120 >140

Tekanan darah Normal Normal Menurun Menurun

Tekanan nadi Normal

atau naik

Menurun Menurun Menurun

Frekuensi

pernafasan

14-20 20-30 30-40 >35

Produksi urin >30 20-30 5-15 Tidak

berarti

CNS/status

mental

Sedikit

cemas

Agak

cemas

Cemas,

bingung

Bingung,

lesu

(lethargic)

Penggantian

cairan

(hukum 3:1)

Kristaloid Kristaloid Kristaloid

dan darah

Kristaloid

dan darah

Page 3: Syok Dan Penatalaksanaannya

Penggolongan klinis

Tabel 2. Pembagian Syok Hipovolemi

Ringan

(<20% volume

darah)

Sedang

(20-40% volume

darah)

Berat

(>40% volume darah)

Ekstremitas dingin

Waktu pengisian

kapiler meningkat

Diaporesis

Vena Kolaps

Cemas

Sama seperti syok

hipovolemi ringan

ditambah dengan:

Takikardi

Takipnea

Oliguria

Hipotensi ortostatik

Sama seperti syok

hipovolemi sedang

ditambah dengan:

Hemodinamika tak

stabil

Takikardia bergejala

Hipotensi

Perubahan kesadaran

Laboratorium

a. Hemoglobin dan hematokrit. Setelah perdarahan biasanya hemoglobin dan

hematokrit tidak langsung turun sampai terjadinya gangguan kompensasi atau

terjadi penggantian cairan dari luar. Jadi kadar hematokrit diawal tidak

menjadi pegangan sebagai adanya perdarahan.

b. Hemokonsentrasi. Syok hipovolemi akibat kehilangan plasma ditandai dengan

hemokonsentrasi.

c. Hiponatremia. Hiponatremia menandakan terjadinya kehilangan cairan bebas.

Pengobatan

Syok merupakan keadaan akut, lakukan tindakan :

1. Baringkan pasien pada posisi terlentang, bila memungkinkan kepala lebih rendah.

2. Bebaskan jalan napas.

3. Berikan cairan infuse dengan golongan kristaloid seperti larutan NaCl 0,9%

(isotonis) atau NaCl hipertonis atau Ringer Laktat, Noromosol : golongan koloid

seperti darah, plasma darah dan kompenennya, pengganti plasma (ekspander

plasma) misalnya dextran L.

4. Carilah sebab utama syok.

5. Lakukan evaluasi pasien.

Page 4: Syok Dan Penatalaksanaannya

6. Tindakan dengan melakukan pemasangan kateter urin untuk memantau

pengeluaran urin, makin banyak urin keluar, perkembangannya makin baik. Juga

lakukan pemeriksaan Hb secara berseri, dan pemeriksaan tekanan darah.

2. Syok septic

Seringkali septicemia disebabkan oleh bakteri gram negative, meskipun sesekali dapat

disebabkan oleh bakteri gram positif. Faktor yang meningkatkan kepekean terhadap infeksi

bakteri akan mempermudah timbulnya syok septic, misalnya traumuya, diabetes mellitus,

penyaki-penyakit hematologis, pengobatan dengan kortikosteroid. Ada beberapa keaddan

yang mempercepat syok septic seperti keadaan pasca operasi saluran kemih, pasca operasi

saluran empedu, pasca operasi kebidanan (ginekologi)

Patofisiologi

Bakteri gram positif kadang-kadang menyebabkan hipovolemi, tetapi kehilangan

cairan dari ruang vaskuler biasanya terbatas pada daerah infeksi.

Gejala

Infeksi yang timbul mungkin tidak begitu jelas.Pasien menjadi bingung dan gelisah

pada stadium awal.Timbul demaam, hipertensi pulmonal, hiperventilasi dan oliguria

hingga anuria. Pada pemeriksaan laboratorium terdapat glikosuria, hiperglikemi,

alkalosis respirasi, hemokonsentrasi (pemekatan darah)

Pengobatan

Perlu pemberian cairan per infuse dan antibiotika dengan dosis setinggi mungkin,

spectrum luas, dan tergantung hasil biaskan dan tes sensitivitas. Disamping itu juga

diberikan perawatan suportif denagn memperbaiki pernapasan.Kortikosteroid tidak

dianjurkan sebab efek dan mekanisme kerjanya tidak jelas.

3. Syok neurogenik

Disebabkan oleh kegagalan resistensi arteri, sehingga darah tertimbun pada pembuluh darah

yang berdilatasi, akibat perangsangan saraf atau psikis (misalnya nyeri, ketakutan hebat,

anastesi spinal, trauma spinal).

Gejala klinis

Gejala prodormalnya adalah pucat, berkeringat dingin, lemas, badan terasa melayang,

kadang-kadang mual.Penderita jatuh pingsan diikuti hipotensi dan bradikardi.

Page 5: Syok Dan Penatalaksanaannya

Pengobatan

Syok neurogenik dapat sembuh secara spontan, kecuali anastesi spinal dan trauma

spinal.Pasien diistirahatkan dengan posisi kepala lebih rendah dari kaki. Bila pasien

duduk dan tidak mungkin tidur, bungkukan sambil meletakan kepala di antara kedua

lututnya. Bila pasien masih pingsan, carilah penyebab lainnya. Pada anastesi spinal,

berikan vasokonstriktor (biasanya efedrin) dan cairan infuse tetes cepat serta posisi

kepala lebih rendah dari kaki. Pada trauma spinal berikan terapi sesuai keadaan.

4. Syok kardiogenik

Pada syok ini masalah utamanya kegagalan daya pompa jantung, sehingga curah jantung

menurun, darah menumpuk pada system vena, sehingga tekanan vena meningkat,

mengakibatkan tahanan perifer meningkat pula.Penyebabnya adalah infark miokardium,

aritmia jantung, dan gagal jantung kongestif.

Gejala klinis

Gejalanya yaitu dispnoe (sesak napas), ronkhi, diastolic gallop, suara P II mengeras,

dan hipotensi.

Pengobatan

Tergantung penyebabnya.Pada penyakit jantung kongestif, terapi ditujukan untuk

mengurangi beban jantung.

5. Syok anafilaktik

Reaksi alergi membahayakan ini dapat terjadi dalam beberapa detik atau menit sesudah

suntikan serum atau obat-obatan.Jarang sekali setelah pemberian obat per oral.Syok

(renjatan) anafilaktik adalah suatu reaksi kepekaan yang berlebihan terhadap masuknya

protein/zat asing kedalam tubuh.

Gejala klinis

Gambaran yang paling nyata adalah adanya edema laring, bronkospasme dan kolaps

vascular.Gejala dan tanda lainnya berupa urtikaria, cemas, edema umum, perasaan

tercekik, terengah-engah, status asmatikus.Pada kasus yang berat timbul hipotensi,

kehilangan kesadaran, midriasis, inkontinensia, kejang dan kematian mendadak.

Pengobatan

Page 6: Syok Dan Penatalaksanaannya

Tindakan dibawah ini harus dilakukan secepat mungkin dengan urutan sebagai berikut

:

1. Letakan pasien dalam posisi tredelenburg (kepala lebih rendah dari kaki),

sebaiknya di atas alas yang keras untuk memungkinkan resusitasi jantung, bila

diperlukan.

2. Suntikan segera adrenalin 1:1000 (preparat yang tersedia di pasaran dalam

konsentrasi 1:1000). Suntikan 0,3-0,4 cc IM, sebaiknya dipilih otot deltoid (pada

lengan atas) agar obat segera mencapai jantung. Tempat suntikan di pijat.

Suntikan sebanyak 1cc sekaligus tidak boleh dilakukan karena dapat

menyebabkan takikardi berlebihan dan vasodilatasi pembuluh darah otot rangka,

sehingg memperburuk tekanan darah .penumpukan darah pada otot rangka

menyebabkan tekanan darah semakin menurun (hipotensi).

3. Pantau tekanan darah dan nadi

4. Ulangi pemberian 0,3-04 cc IM adrenalin tiap 5-10 menit hingga tekanan sistolik

mencapai 90-100mmHg dan denyut jantung/nadi tidak melebihi 120x/menit.

Umumnya diperlukan 1-4x suntikan adrenalin 1:1000 0,3-0,4 cc IM.

5. Bila terjadi henti napas, usahakan pernapasan buatan, kepala ditarik kebelakang

dengan rahang ke atas dan berikan pernapasan buatan (mulut ke mulut), atau

dengan reservoir bag dengan atau tanpa oksigen.

6. Bila terjadi henti jantung, maka lakukan pijetan jantung luar dengan cara :

a. Baringkan penderita di atas alas yang keras.

b. Letakan pangkal telapak tangan penolong pada separuh bagian bawah sternum

penderita, tangan yang lain diatas tangan lain pada posisi lurus.

c. Tekan sternum penderita menggunakan berat badan penolong. Bila berat

badan penderita kurang dari 40kg, cukup menggunakan 1 tangan menekan

pertengahan sternum penderita dengan kedalaman penekanan 2-3 cm

d. Bila bantuan pernapasan buatan dan pijatan jantung luar diberikan oleh

seorang penolong, maka lakukan 2x ventilasi diselingi 15x kompresi dengan

kecepatan 80x/menit.

Bila bantuan dilakukan oleh dua orang, maka diberikan 1x ventilasi tiap 5x

kompresi dengan kecepatan 60x/menit. Tindakan resusitasi harus dilakukan terus

hingg pernapasan spontan atau denyut jantung spontan timbul kembali hingga

tanda kematian pasti terjadi.

Page 7: Syok Dan Penatalaksanaannya

7. Bersamaan dengan pemberian adrenalin, pernapasan buatan dan kompresi jantung

luar, tetapi diusahakan kristaloid (NaCl, Ringer Laktat). Tetesan diberikan secara

cepat (guyur). Bila tak mungkin melalui vena biasa, lakukan venaseksi (vena

section).

8. Selama resusitasi berikan 1. Antihistamin, misalnya difenhidramin (delladry)

25mg IV. 2. Kortikosteroid, misalnuya hidrokortison natrium suksinat 100-200

mg IV, deksametason (pradexon) 8-20 mg IV, natrium bikarbonat (meylon) 1-2

mEq/kgBB IV, kalsium klorida (CaCL) 10% 10 mg/kgBB IV.

9. Pengiriman penderita ke rumah sakit sebaiknya tidak dilakukan sewaktu penderita

dalam keadaan gawat, karena dapat meninggal di perjalanan. Lakukan resusitasi

dengan tenang dan tepat. Bila pengiriman dilakukan juga, maka ia harus ditemani

oleh dokter, tersedia adrenalin dan resusitasi dilakukan terus menerus.

10. Hidrokortison atau deksametason diberikan, terutama bila penderita mengalami

syok berat dan lama. Deksametason per oral dapat diberikan, bila penderita

dipulangkan untuk mengurang/mengatasi efek jangka panjang (delayed reaction)

syok.

11. Penderita yang sembuh jangan langsung dipulangkan, tetapi harus di observasi

dengan seksama.