Syirkah

27
PRESENTASI AGAMA KELOMPOK 4 Andri Rizki Muthia Lintri Ismanto Nidya Milano Sannada Hafizah Wahyu Prima

description

Syirkah kelas X SMA semester I

Transcript of Syirkah

Page 1: Syirkah

PRESENTASI AGAMA

KELOMPOK 4

Andri RizkiMuthia Lintri Ismanto

Nidya MilanoSannada Hafizah

Wahyu Prima

Page 2: Syirkah

Yang akan membahas:

Kerja Sama Ekonomi dalam Islam

Page 3: Syirkah

Saat ini umat Islam Indonesia, demikian juga belahan dunia Islam lainnya telah menerapkan sistem perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan bisnis dan transaksi ekonomi umat. Keinginan ini didasari oleh kesadaran untuk menerapkan Islam secara utuh dan total seperti yang ditegaskan Allah SWT. dalam QS. Al-Baqarah:85

Kerja Sama Ekonomi dalam Islam

Page 4: Syirkah

Menurut bahasa berarti perseroan atau persekutuan, sedangkan menurut istilah yaitu persekutuan antara dua orang atau lebih yang bersepakat untuk kerjasama dalam suatu usaha yang keuntungannya untuk bersama (QS. Al-Maidah:2)

Landasan hukum dari Musyarakah ini: QS. An-Nisa:12, HR Abu Daud.

Musyarakah / Syirkah

Page 5: Syirkah

Hadis Qudsi tersebut menunjukkan kecintaan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang melakukan perkongsian atau kerja sama selama pihak-pihak yang bekerja sama tersebut saling menjunjung tinggi amanat kebersamaan dan menjauhi pengkhianatan.

Syarat-syarat Musyarakah:1) Benda (harta dinilai dengan uang)2) Harta-harta itu sesuai dalam jenis dan macamnya3) Harta-harta dicampur4) Satu sama lain membolehkan untuk

membelanjakan harta itu5) Untung rugi diterima dengan ukuran harta

masing-masing

Page 6: Syirkah

Jenis-jenis Musyarakah:1) Musyarakah pemilikan, tercipta karena warisan,

wasiat, atau kondisi lainnya yang mengakibatkan pemilikan satu aset oleh dua orang atau lebih. Dalam musyarakah ini, kepemilikan dua orang atau lebih, berbagi dalam sebuah aset nyata dan berbagai pula keuntungan yang dihasilkan oleh aset tersebut.

2) Musyarakah akad, tercipta dengan cara kesepakatan di mana dua orang atau lebih setuju bahwa tiap orang dari mereka memberikan modal musyarakah. Mereka pun sepakat berbagi keuntungan dan kerugian. Musyarakah akad terbagi menjadi ‘inan, mufawadah, a’mal, wujuh, dan mudarabah

Page 7: Syirkah

a) Syirkah ‘Inan: kontrak antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan suatu porsi dari keseluruhan dana dan berpartisipasi dalam kerja, keuntungan dan kerugian yang dibagi sesuai dengan kesepakatan di antara mereka b) Syirkah Mufawadah: kontrak kerjasama antara dua orang atau lebih. Setiap pihak memberikan dana yang jumlahnya sama dan berpartisipasi dalam kerja, keuntungan, dan kerugian yang dibagi secara sama besar. c) Syirkah A’mal: kontak kerjasama dua orang seprofesi untuk menerima pekerjaan secara bersama dan berbagi keuntungan dari pekerjaan itu. Misal dua orang arsitek menggarap sebuah proyek

Page 8: Syirkah

d) Syirkah Wujuh: kontrak antara dua orang atau lebih yang memiliki reputasi dan prestise baik dalam bisnis. Mereka membeli barang secara kredit dari suatu perusahaan dan menjual barang tersebut secara tunai. Keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan jaminan yang disediakan masing-masing.

Page 9: Syirkah

Mudarabah adalah akad kerjasama usaha antara dua pihak di mana pihak pertama (sahibul mal) menyediakan seluruh 100% modal, sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola. Keuntungan usaha secara mudarabah dibagi menurut kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas kerugian tersebut.

Mudarabah

Page 10: Syirkah

Hukum mudarabah adalah mubah karena ada unsur tolong-menolong, dapat mewujudkan persaudaraan dan mengurangi pengangguran.Rukun mudarabah:a. Muqrib (pemilik modal) dan muqrarid (menjalankan

modal)Syarat: baligh, berakal sehat, jujur/amanah

b. Uang/barang yang dijadikan modalSyarat: harus jelas/diketahui jumlahnya dan tunai

c. Jenis usaha dan tempatnyaSyarat: telah disepakati bersama sebelumnya

d. KeuntunganSyarat: besar keuntungan yang diterima masing-masing

pihak sesuai dengan kesepakatan waktu akad

Page 11: Syirkah

e. Muqtarid harus bersikap jujur, tidak boleh menggunakan modal untuk kepentingan sendiri tanpa izin muqrid

Hikmah dari Mudarabah:a. Mewujudkan persaudaraan dan persatuan

antara si kaya dan si miskinb. Mengurangi pengangguranc. Memberikan pertolongan kepada fakir miskin

untuk hidup mandiri

Page 12: Syirkah

Secara umum, mudarabah terbagi menjadi dua jenis, yaitu:a. Mudarabah mutlaqah: bentuk kerjasama antara

pemilik modal (sahibul mal) dan pengelola (mudarib) yang cakupannya sangat luas dan tidak dibatasi oleh spesifikasi jenis usaha, waktu, dan daerah bisnis.

b. Mudarabah Muqayyadah: kebalikan dari mudarabah mutlaqah. Si mudarib dibatasi dengan batasan jenis usaha, waktu, ataup tempat usaha. Adanya pembatasan ini sering kali mencerminkan kecendrungan umum si pemilik modal dalam memasuki jenis dunia usaha atau kebobolan.

Page 13: Syirkah

Muzara’ah adalah perubahan hasil sawah atau laang antara pemilik dengan penggarap dan benihnya berasal dari pemilik.

Mukhabarah adalah perubahan hasil sawah atau ladang antara pemilik dengan penggarap dan benihnya berasal dari penggarap.

Musaqah adalah perubahan hasil kebun antara pemilik dan penggarap yang besar bagian masing-masingnya ditentukan waktu akad.

Musaqah, Muzara’ah, Mukhabarah

Page 14: Syirkah

Rukun Musaqah, Muzara’ah, dan mukhabarah, diantaranya:1) Pemilik dan penggarap Syarat: baligh berakal, jujur2) Sawah atau ladang yang digarap Syarat: milik pribadi orang yang menyerahkan sawah/ladangnya untuk digarap3) Lama masa penggarapan Syarat: ditentukan 1 tahun atau 2 kali masa panen/ 4 kali masa panen4) Perubahan hasil sawah/ladang Syarat: ditentukan berdasarkan musyawarah yang diliputi oleh rasa kekeluargaan dan keadilan

Page 15: Syirkah

Manfaat dari Musaqah, Muzara’ah, dan Mukhabarah:a. Mewujudkan persatuan dan kesatuanb. Mengurangi pengangguranc. Mencegah terjadinya lahan-lahan kritisd. Memelihara, meningkatkan dan melestarikan

keindahan alam

Page 16: Syirkah

Lahirnya ekonomi Islam di zaman modern ini cukup unik dalam sejarah perkembangan ekonomi. Ekonomi Islam berbeda dengan ekonomi-ekonomi yang lain karena lahir atau berasal dari ajaran Islam yang mengharamkan riba dan menganjurkan sedekah. Kesadarana tentang larangan riba telah menimbulkan gagasan pembentukan suatu bank Islam pada dasawarsa kedua abad ke-20 di antaranya melalui pendirian institusi berikut.

Sistem Perbankan Islam

Page 17: Syirkah

a. Bank Pedesaan dan Bank Mir-Ghammar di Mesir

b. Dubai Islamic Bankc. Islamic Development Bankd. Faisal Islamic Banke. Kuwait House of Financef. Jordan Islamic Bank

Page 18: Syirkah

Riba terbagi atas 4 macam:a. Riba Fadhal: tukar menukar 2 barang yang

sama jenisnya tapi tidak sama ukurannyab. Riba Nasiah: tukar-menukar 2 barang yang

sejenis yang pembayarannya disyaratkan lebih oleh penjual dengan waktu yang dilibatkan

c. Riba Qardi: meminjamkan sesuatu dengan syarat ada tambahan dari orang yang meminjami

d. Riba yad: berpisah dari tempat akad jual beli sebelum serah terima

Page 19: Syirkah

Bank Islam adalah sebuah lembaga keuangan yang menjalankan operasinya menurut hukum Islam dan tidak memakai sistem bunga karena sistem bunga dianggap riba yang diharamkan oleh Islam (QS. Al-Baqarah:275-279)

Page 20: Syirkah

Sebagai pengganti sistem bunga, bank Islam menggunakan berbagai cara yang bersih dari unsur riba:1. Wadiah: titipan barang, uang dan surat berharga

atau deposito.2. Mudarabah: kerja sama antar pemilik modal dengan

pelaksana atas dasar perjanjian profit and loss sharing. Dengan mudarabah ini, bank Islam dapat memberikan tambahan modal kepada pengusaha untuk perusahaannya dengan perjanjian bagi hasil dan rugi yang perbandingannya sesuai dengan perjanjian. Misalnya, fifty-fifty

3. Syirkah: pemilik modal dan pihak bank mempunyai andil pada usaha patungan dengan menanggung untuk rugi ditanggung bersama

Page 21: Syirkah

4. Murabahah: jual beli barang dengan tambahan harga atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur. Dengan murabahah ini, pada hakikatnya suatu pihak ingin mengubah bentuk bisnisnya dari kegiatan pinjam-meminjam menjadi transaksi jual-beli5. Qard Hasan: Memberikan pinjaman tanpa bunga kepada para nasabah yang baik terutama nasabah yang punya deposito di bank tersebut sebagai bentuk pelayanan dan penghargaan bank kepada para deposan karena mereka tidak menerima bunga atau depositonya dari bank Islam

Page 22: Syirkah

Menurut bahasa asuransi adalah pertanggungan, sedangkan menurut istilah, asuransi adalah perjanjian antara perusahaan asuransi dengan peserta asuransi, di mana peserta asuransi wajib membayar premi dalam periode tertentu yang besarnya sesuai dengan perjanjian.

Ada empat pendapat tentang hukum asuransi:a. Mengharamkan segala macam bentuk asuransi dan

bentuknya, termasuk asuransi jiwab. Membolehkan semua asuransi dalam prakteknya sekarang inic. Membolehkan asuransi bersifat sosial dan mengharamkan

asuransi semata-mata bersifat komersiald. Menganggap syubhat

Sistem Asuransi yang Islami

Page 23: Syirkah

Secara operasional, sistem asuransi yang Islami memiliki hal-hal berikut.a. Mempunyai akad takafulli (tolong-menolong)b. Dana yang terkumpul menjadi amanah pengelola

danac. Premi memiliki unsur tabaruq atau mortalitad. Pembayaran operasional ditanggung pemegang

polit (peserta asuransi)e. Keuntungan dibagi atas prinsip bagi hasil dengan

memberikan hadiah kepada peserta dan upah kepada pengelola

f. Mempunyai misi akidah, sosial serta mengangkat perekonomian umat Islam

Page 24: Syirkah

Khiyar adalah hak memilih bagi si penjual dan si pembeli untuk meneruskan jual-beli atau membatalkan karena adanya sesuatu hal, seperti terdapat cacat pada orang.

Islam membolehkan hak khiyar disebabkan agar tidak terjadi penyesalan bagi si penjual dan si pembeli karena merasa tertipu.

Bila terjadi penyesalan dalam jual beli, baik kepada si penjual atau si pembeli, maka hukumnya Sunnah untuk membatalkan jual-beli dengan cara pembeli menyerahkan barang yang dibelinya kepada penjual dengan ikhlas sedangkan penjual menyerahkan uang kepada pembeli dengan ikhlas pula. Rasulullah saw. bersabda...

Khiyar

Page 25: Syirkah

Macam-macam khiyara. Khiyar majelis: si pembeli dan si penjual boleh

memilih antara meneruskan akad jual beli atau mengurungkannya selama keduanya masih tetap di tempat jual-beli

b. Khiyar Syarat: Suatu pilihan antara meneruskan maupun mengurangkan jual-beli setelah mempertimbangkan dalam satu atau dua hari. Maka khiyar ini syaratnya selambat-lambatnya 3 hari

c. Khiyar aib: si pembeli boleh mengembalikan barang yang dibelinya, apabila barang tersebut diketahui adanya cacat atau tidaknya. Hadis nabi Muhammad..

Page 26: Syirkah

The End...............

Page 27: Syirkah

Pertanyaan

• Ummi : apa saja contoh praktek riba pada masa jahiliah ? Apakah org tersebut berdosa atau tidak ?