Syarat rumah sehat

9
Syarat-syarat rumah sehat 1. Lantai Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin, keramik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit. 2. Atap Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbia atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah. 3. Ventilasi Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban

description

Rumah sehat

Transcript of Syarat rumah sehat

Page 1: Syarat rumah sehat

Syarat-syarat rumah sehat

1. Lantai

Saat ini, ada berbagai jenis lantai rumah. Lantai rumah dari semen atau ubin, keramik, atau cukup tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang penting disini adalah tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak becek pada musim hujan. Lantai yang basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.

2. Atap

Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan maupun di pedesaan. Di samping atap genteng adalah cocok untuk daerah tropis juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat membuatnya sendiri. Namun demikian banyak masyarakat pedesaan yang tidak mampu untuk itu maka atap daun rumbia atau daun kelapa pun dapat dipertahankan. Atap seng maupun asbes tidak cocok untuk rumah pedesaan, disamping mahal juga menimbulkan suhu panas di dalam rumah.

3. Ventilasi

Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga. Kurangnya ventilasi akan menyebabkan kurangnya O2 di dalam rumah yang berarti kadar CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat. Di samping itu tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara di dalam ruangan naik karena terjadi proses penguapan cairan dari kulit dan penyerapan.

Kelembaban akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit). Fungsi kedua daripada ventilasi adalah membebaskan udara ruangan dari bakteri-bakteri terutama bakteri patogen karena disitu selalu terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan selalu mengalir. Fungsi lainnya adalah untuk menjaga agar ruangan rumah selalu tetap di dalam kelembaban (humidity) yang optimum.

Ada 2 macam ventilasi, yakni :

Page 2: Syarat rumah sehat

Ventilasi alamiah, di mana aliran udara di dalam ruangan tersebut terjadi secara alamiah melalui jendela, pintu, lubang angin, lubang-lubang pada dinding dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak menguntungkan karena juga merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga lainnya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk melindungi kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.

Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk mengalirkan udara terebut, misalnya kipas angin dan mesin pengisap udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan. Perlu diperhatikan disini bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga agar udara tidak mandeg atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.

4. Cahaya

Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk ke dalam ruangan rumah, terutama cahaya matahari disamping kurang nyaman, juga merupakan media atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit. Sebaliknya terlalu banyak cahaya di dalam rumah akan menyebabkan silau dan akhirnya dapat merusakkan mata.

Cahaya dapat dibedakan menjadi 2, yakni:

Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya ini sangat penting karena dapat membunuh bakteri-bakteri patogen didalam rumah, misalnya baksil TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya sekurang-kurangnya 15-20 % dari luas lantai yang terdapat dalam ruangan rumah.

Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan, tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela di sini disamping sebagai ventilasi juga sebagai jalan masuk cahaya. Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan diusahakan agar sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Jalan masuknya cahaya alamiah juga diusahakan dengan genteng kaca.

Cahaya buatan yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah, seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.

5. Luas Bangunan Rumah

Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di dalamnya, artinya luas lantai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini berdampak kurang baik terhadap kesehaan penghuninya, sebab disamping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah satu anggota keluarga terkena penyakit infeksi, akan mudah menular kepada anggota keluarga yang lain.

Page 3: Syarat rumah sehat

6. Fasilitas-fasilitas di dalam Rumah Sehat

Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:

Penyediaan air bersih yang cukup, Pembuangan tinja, Pembuangan air limbah (air bekas), Pembuangan sampah, Fasilitas dapur, Ruang berkumpul keluarga, Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau belakang).

Di samping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan adalah kandang ternak. Oleh karena ternak adalah merupakan bagian hidup para petani, maka kadang-kadang ternak tersebut ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat karena ternak kadang-kadang merupakan sumber penyakit pula. Maka sebaiknya, demi kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal atau dibuatkan kandang tersendiri.

HATINYA PKK

Page 4: Syarat rumah sehat

masyarakat supaya memanfaatkan halaman pekarangan yang kosong. “Jadi, masyarakat kita dorong agar memanfaatkan halaman pekarangan di rumahnya dengan menanam sayur-sayuran maupun buah-buahan sehingga hasilnya juga untuk mereka sendiri. Selain menambah pendapatan sekaligus mencukupi kebutuhan rumah tangga dalam memenuhi lauk pauknya,”

KESEHATAN

A. Pemberdayaan keluarga dalam menunjang penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita  (AKBAL) melalui antara lain :

1. Gerakan Sayang Ibu  (GSI)2. Ambulan Desa.3. Mensosialisasikan kesadaran donor darah di Nagari dan Jorong.4. Imunisasi5. Pencatatan kelahiran dan kematian di kelompok kelompok Dasawisma

B. Upaya perbaikan gizi keluarga melalui sosialisasi dan fasilitasi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) antara lain :

 1. Gizi seimbang kepada Ibu Hamil  (BUMIL), Ibu Menyusui (BUSUI), Balita dan Lansia.

 2. Pemberian Makanan Tambahan bagi Anak Sekolah (PMT-AS) :

1.1. Upaya kecukupan nutrisi (Protein, Karbohidrat, Lemak, Vitamin, Mineral, Air)

dengan kalori rendah dan kecukupan pertumbuhan, bermitra dengan petugas, guru, Puskesmas dan Bidan di Desa

2. Kebersihan pribadi maupun lingkungan3. Usaha Kesehatan Sekolah

3. Kepedulian keluarga terhadp perilaku hidup bersih dan sehat serta pola makan sehat  dan gizi seimbang.

4. Kualitas gizi pada BUMIL yang Kekurangan Energi Kronis (KEK) dengan mengukur Lingkar  Lengan Atas (LILA)

5. Penanggulangan gangguan Akibat Kekurangan Garam Yodium (GAKY)

6. Suplementasi zat gizi

7. Pemberian ASI eksklusif selama 6 (enam) bulan.

8. Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP – ASI)

9. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi Balita, Lansia di Posyandu

Page 5: Syarat rumah sehat

C. Optimalisi / revitalisasi Posyandu

1. Pelatihan, penyegaran dan pembinaan kader Posyandu  secara berkesinambungan.

2. Penyempurnaan dan sosialisasi modul pelatihan kader Posyandu yang diintegrasikan dengaan PAUD dan BKB bekerja sama dengan Pokja  II.

3. Penyempurnaan  dan sosialisasi Buku Pegangan Kader Gizi.

4. Penyempurnaan Sistim Informasi Posyandu  (SIP) dan sosialisasinya.

5. Mengadakan Jambore Nasional Kader Posyandu 5 tahun sekali sebagai penghargaan kepada kader dan upaya peningatan kinerja kader.

6. Lomba Posyandu  sebagai upaya untuk meningkatkan mutu dan jumlah  Posyandu agar berkembang  menjadi Posyandu Mandiri atau Posyandu Plus.

7. Temu konsultasi  pengelola Posyandu tingkat daerah/nasional.

8. Optimalisasi kegiatan PAUD terintegrasi dengan Posyandu dan BKB bekerja sama dengan Pokja  II.

9. Mengembangkan Posyandu Lansia.

D. Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan keluarga dalam :

1. Mengenal tanda tanda kegemukan (Obesitas) dan kekurangan  gizi.

2. Mengenal tanda tanda bahaya kehamilan, melahirkan dan nifas.

3. Mengenal tanda tanda bahaya NARKOBA  dan upaya pencegahan.

4. Mengenal tanda tanda bahaya kehamilan secara dini.

5. Mengenal bahaya penyakit dan dampak kurang  bersihnya lingkungan.

6. Orientasi peningkatan  kepemimpinan  PKK dalam  upaya mewujudkkan Indonesia Sehat tahun 2010.

7. Pemanfaatan hasil tanaman TOGA bekerja sama dengan Pokja III.

8. Peningkatan penyuluhan pencegahan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, penykit DBD, Malaria, Osteoporosis, Gondok, Endemis, Anemia Ibu Hamil, Penyakit Degeneratif Jantung, Diabetes, Penyakit Infeksi, Stroke, TBC dan lain lain.

9. KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Page 6: Syarat rumah sehat

Meningkatkan Perilaku  Hidup Bersih dan Sehat ( PHBS) meliputi :

1. Kebersihan lingkungan dan diri pribadi

2. Penanaman kesadaran tentang kebersihan pengelolaan kamar mandi dan  jamban keluarga, Saluran Pembuangan Air Limbah  (SPAL)

3. Kebiasaan membuang sampah di tempat yang benar, cuci tangan dengan sabun setelah buang air besar / kecil dan sebelum makan, minum, mengolah makanan.

4. Menggunting dan memelihara kebersihan kuku.

5. Pembudayaan dan pemanfaatan sanitasi rumah dan lingkungan (jamban, SPAL dan lain lain) sesuai dengan PHBS.

6.Peningkatan pengetahuan tentang pemakaian dan pemeliharaan air bersih dan sehat dalam keluarga.

7. Meningkatkan pengetahuan kesadaran keluarga tentang pentingnya budaya hidup bersih dan sehat agar terhindar dari penyakit degeneratif atau penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC, PARU, ISPA, Demam berdarah Dengue, Malaria, Filariasis, Frambosia, Cacingan, Typhus, Diare dan lain lain.

8. Kemampuan untuk memelihara dan meningkatkan kualitas Gizi keluarga dan masyarakat.

9. Pengembangan kualitas lingkungan dan pemukiman, kebersihan dan kesehatan, pada pemukiman yang padat, dalam rangka terwujudnya kota bersih dan sehat (Healty Citys)

10. Pencegahan banjir dengan tidak memotong pohon sembarangan.

11. Program sejuta pohon sebagai paru-paru kota dan pencegahan polusi udara.

12. Pemanfaatan jamban dan air bersih dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.

13. Pengelolaan sampah rumah tangga dan kebersihan perorangan.

10. PERENCANAAN SEHAT

Meningkatkan kegiatan dalam program perencanaan sehat antara lain :

1. Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya pemahaman dan kesertaan dalam program keluarga berencana menuju keluarga berkualitas.

2. Meningkatkan kemampuan perencanaan kehidupan keluarga sehari hari dengan berorientasi pada masa depan dengan cara membiasakan menabung.

Page 7: Syarat rumah sehat

3. Kegiatan Kesatuan Gerak PKK – KB – KES dalam upaya meningkatkan cakupan hasil pelayanan KB – KES.

4. Peringatan Hari Keluarga Nasional dalam upaya meningkatkan ketahanan keluarga mewujudkan keluarga berkualitas.

5. Meningkatkan penyuluhan kesehatan reproduksi bagi remaja dan calon penganten.

6. Mengatur keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran

Dalam pelaksanaan kegiatan PENERAPAN 10 PROGRAM POKOK PKK disamping dilakukan dengan penyuluhan, orientasi dan pelatihan serta  penggerakan masyarakat juga diperlukan kemitraan dengan berbagaii instansi / dinas terkait antara lain Puskesmas, UPT.PMKB, KUA, Diknaker, Pertanian, Danramil, Kapolsek dan lain-lain.