Syair para mujahid

6
Puisi Syaikhul Mujahid Usamah bin Ladin raahimahullaah... Aku telah bermigrasi ke barat..... Ke negeri di mana Sungai Nil mengalir.... Untuk Khartoum yang kusukai tabiatnya.... Tapi aku tidak diizinkan untuk tinggal... Maka kemudian aku pergi ke arah timur.... Dimana disana ada orang-orang dengan alis bercahaya..... Kabul mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.... Meskipun kesulitan dan bahaya..... Kabul, dengan wajah yang tersenyum... Menawarkan tempat tinggal tuk semua pendatang dan membantu..... “Kenapa, ayah, mereka mengirimkan Rudal ini, lebat seperti hujan.... Tiada ampun walaupun pada anak kecil.... Atau untuk seorang pria yang musnah dimakan usia tua....???? Ayah....apa yang telah terjadi.... Hingga engkau laksana piala....??? Apakah penyelamatanmu untuk sebuah rumah kuno... Sebuah kejahatan yang tidak terampuni...??? “ “Ini adalah dunia kejahatan, anakku... Dimana anak-anak, seperti ternak, dibantai.... Sion membantai saudara-saudaraku... Dan bangsa Arab mengadakan kongres..!!! Mereka adalah antek Amerika... Buta dan tanpa pandangan hidup...” Ini, demi Rabbmu, adalah pertanda besar Akan aib yang terekam... Sebuah pengkhianatan yang disatukan... Apakah pertahanan kami datang dari pengkhianat... Aku bersumpah Demi Alloh Yang Maha Besar... Bahwa Aku akan melawan kaum kafir itu...!!! Sesungguhnya bila mana seseorang sudah mengerti arti dari Marifat kepada Allah maka di antara dirinya tidak di dapatkan lagi kegusaran dan ketakutan selain kepada Allah.Swt karena hakikatnya diri

Transcript of Syair para mujahid

Page 1: Syair para mujahid

Puisi Syaikhul Mujahid Usamah bin Ladin

raahimahullaah...

Aku telah bermigrasi ke barat..... Ke negeri di mana Sungai Nil mengalir.... Untuk Khartoum yang kusukai tabiatnya.... Tapi aku tidak diizinkan untuk tinggal... Maka kemudian aku pergi ke arah timur.... Dimana disana ada orang-orang dengan alis bercahaya..... Kabul mengangkat kepalanya tinggi-tinggi.... Meskipun kesulitan dan bahaya..... Kabul, dengan wajah yang tersenyum... Menawarkan tempat tinggal tuk semua pendatang dan membantu.....

“Kenapa, ayah, mereka mengirimkan Rudal ini, lebat seperti hujan.... Tiada ampun walaupun pada anak kecil.... Atau untuk seorang pria yang musnah dimakan usia tua....???? Ayah....apa yang telah terjadi.... Hingga engkau laksana piala....??? Apakah penyelamatanmu untuk sebuah rumah kuno... Sebuah kejahatan yang tidak terampuni...??? “

“Ini adalah dunia kejahatan, anakku... Dimana anak-anak, seperti ternak, dibantai.... Sion membantai saudara-saudaraku... Dan bangsa Arab mengadakan kongres..!!! Mereka adalah antek Amerika... Buta dan tanpa pandangan hidup...”

Ini, demi Rabbmu, adalah pertanda besar Akan aib yang terekam... Sebuah pengkhianatan yang disatukan... Apakah pertahanan kami datang dari pengkhianat... Aku bersumpah Demi Alloh Yang Maha Besar... Bahwa Aku akan melawan kaum kafir itu...!!!

Sesungguhnya bila mana seseorang sudah mengerti arti dari Marifat kepada Allah maka di antara

dirinya tidak di dapatkan lagi kegusaran dan ketakutan selain kepada Allah.Swt karena hakikatnya diri

Page 2: Syair para mujahid

kita semua adalah sebagian dari perwujudan sifat-sifatnya ? Allah.Swt maka berbahagialah para

muslimin yang sudah Syahid di jalan yang benar yang Allah.Swt kehendaki...

MANUSIA SELALU HIDUP DALAM KERAGUAN, KERAGUAN ADALAH BAGIAN DARI KEHIDUPAN, JANGAN

PERNAH BERHENTI UNTUK MENCARI KEBENARAN, SAMPAI KAPANPUN TERUSLAH BERLARI JANGAN

PERNAH BERHENTI....

TEMUKANLAH KEBENARAN DAN DENGAR BISIKAN HATI KECILMU, JANGAN INGKARI APA YANG SUDAH

MENJADI KEBENARANMU, WALAUPUN HARUS HIDUP MENANGGUNG MALU

Syair Untuk Amir Mujahidin

Kudekati napas dalam detak

Kuusap lembut kain putih yang membungkus jasad

Kutatap penuh lekat-lekat sesosok wajah nan teduh

Walau garis-garis ketuaan kian tergurat

Nampak jelas kulihat ketegaran

Nampak jelas kulihat ketenangan

Masih tetap tertancap kuat keteguhan

Masih lekat senyum kedamaian

Ustadz…………. Haruskah kita pedulikan pepohonan yang kini mulai bergoyang

Haruskah kita luruskan dahan-dahan yang mulai berserakan

Ingin rasanya Abdullah ini menemanimu setiap waktu

Ingin rasanya Abdullah ini mengunjungimu setiap kepulan debu

Meski sekedar tuntunkanmu usapkan hati pada air wudhu

Meski sekedar papahkanmu sujudkan wajah pada Rabb-mu \

Ustadz…………. Nampak jelas keteguhan itu

Nampak tegas keberanian itu

Janji Rabb sudah kita hunjamkan Pada seluruh alur darah kita dalam-dalam

Hingga tiada lagi celah kemusyrikan Pada setiap detak napas yang meski tertahan

Ustadz…………. Ingin rasanya Abdullah ini terus bersamamu

Meski sekadar berikanmu semangkuk susu

Atau mengganti kain yang mulai basah oleh linangan air mata tasbihmu

Ustadz…………. Ingin rasanya Abdullah ini terus lekat dalam dekapanmu

Page 3: Syair para mujahid

Ingin rasanya Abdullah ini kembali bercerita lewati hari-hari bersamamu

Tentang masyarakat jahiliyah yang kini dilanda kepanikan

Tentang sebuah peradaban yang mulai tunjukkan kerapuhan

Tentang ketidakmampuan mengurusi fithrah umat dalam genggaman

Tentang sebuah negeri yang centang perentang

Tentang kezaliman penguasa tiran

Tentang kapitalisme yang tumbang

Tentang demokrasi yang telah usang Dan Islam yang kini mulai bersinar terang

Ustadz…………. Jika takdir itu sudah pasti

Jika syahidmu sudah dicatatkan oleh Rabbi Esok pagi

untuk yang terakhir kali Kuantarkan engkau menuju pertemuan dengan Ilaahi

Pada lembutnya sekeping peluru tirani

Yang menembus ulu hati Abdullah ini

Sebelum melesat ke dalam nuranimu yang suci

Dan Ramadhan ini „kan kita lalui Indahnya malam seribu bulan

Bersama gemericik Salsabila Dan senyuman bidadari di surga Bumi Allah

Ramadhan 1431 H Allahumma Fukka asro ustadzina Abu Bakar Ba’asyir

Ya Allah bebaskan guru kami Ustadz Abu Bakar Ba’asyir dari segala kezaliman penguasa tiran

REVOLT NEVER AND NEVER DIE

Kau teriakkan Takbir

yang membakar jiwa

dan mengguncang dunia

membuka dan mengupas

Semua fikiran-fikiran Dzalim

Di tengah teriakkan Kuda bermesin

Suaramu Kian lantang

Jeritanmu memecahkan kesunyian

ditengah-tengah keramaian dan kenistaan dunia

Setiap hembusan katamu adalah nasaihat

Kepada orang-orang yang Fasiq

Setiap hembusan nafasmu

adalah hembusan nafas mujahid

Setiap titis darahmu

adalah darah-darah pejuang Khilafah

Yang Senantiasa Mulia dijalan Allah

Wahai Pejuang Khilafah

Wahai para Pejuang allah

Page 4: Syair para mujahid

Keridhaan allah Senantiasa Mengiringimu

Teruslah berjuang

Wahai engkau para mujahid

Setiap langkahmu adalah mulia

Setuap Perjuanganmu adalah Doa

Allahu Akbar!!

Hancurkan mereka

Kami takkan pernah terima bencana Andalusia terulang sekali lagi di Palestina. Lebih baik dan

lebih ringan bagi kami jika umat ini mengikuti jejak nenek moyang mereka, daripada kami

melihat Masjidil Aqsha dihancurkan dan melihat palestina digadaikan dan diusir penduduknya…

(Ayman Azh-Zhawahiri)

Hancurkanlah mereka … Usirlah mereka … di mana saja berada… dan sembelihlah mereka…

Dan usirlah mereka dari bumi tempat isra‟ Nabi, semuanya… dan singkirkan mereka…

Dan usirlah mereka, jadikanlah bumi(dunia) itu sempit bagi mereka… dan kuasailah mereka…

Sesungguhnya mereka adalah kaum yang menyebar kezhaliman di muka bumi… maka

kepunglah mereka…

Sesungguhnya mereka adalah saudara-saudara babi dan kera… maka campakkanlah mereka…

Hancurkan orang-orang zionis para pelaku perbuatan hina… dan binasakanlah mereka…

Jangan kalian menjalin gencatan senjata dan berdamai dengan mereka… hancurkan mereka…

Al-Aqsha dan anak-anaknya mengatakan, “tolonglah aku.”… maka tolonglah mereka…

Selamatkan mereka dari bangsa zionis, ayolah… selamatkan mereka…

Dan bukalah telinga kalian untuk mereka dengan lemah lembut… dan dengarkanlah mereka…

Sungguh telah kusampaikan suara mereka, janganlah… kalian biarkan mereka…

Maka bangkitlah untuk menuntut balas kepada musuh-musuhmu… dan bunuhlah mereka…

Hancurkan mereka, pecah-belahkan mereka dan tawanlah mereka… sembelihlah mereka…

SYAIR UNTUK SANG MUJAHID CILIK

Bocah-bocah mungil itu… Berlari, melompat dan menyerbu… Lihat sahabat… Beradu dengan tank dan peluru, Hanya dengan segenggam batu, yang tak lebih besar dari tangannya …

Page 5: Syair para mujahid

Desingan peluru yang termuntahkan… Dentuman bom yang menggelegar… Meluluh lantahkan kota indah mereka, bayi-bayi tanpa kepala, Yang terus memanggilnya tanpa lengan. Seolah menjadi pedang tumpul penyayat hati… Di sana-sini mayat ayah, ibu bergelimpangan, Semerbak wangi, bercampur mesiu menggelitik penciuman.. Menguap dari danau darah yang seketika terbentuk. Ghiroh terlecut, semangat terbakar… Bocah-bocah mungil itu, Menerjang tiada gentar, Memburu tiada ragu, Membalas, atas apa yang terhampar di hadapan matanya. Tak ada paksaan tuk maju memburu, Tak ada pula hadiah pengganti luka, Mereka hanya inginkan surga… Dan bumi Al Quds yang suci merdeka.. Jangan berharap ia kan berhenti, Jangan tunggu ia tuk mengeluh, Karna darah yang tertumpah, Kan tetap terbalas dengan darah, Karna kepala yang terpenggal, Akan terbalas dengan kepala yang terpenggal. Mereka kan selalu kembali… Tuk bebaskan tanah suci, Karna kan selalu terdengar lemparan batu, Dan teriakan Takbir… ALLOHUAKBAR!!! Siapa bilang mereka kalah? Apa kau tak melihat? Lawan berlari ketakutan… Siapa bilang mereka salah? Bukankah langit bertasbih untuknya? Kan selalu ada Alloh bersamanya, Menemani perjuangan dan pengorbanannya, Di setiap desah napasnya, Di relung hatinya…

Page 6: Syair para mujahid

Kami saudara-saudaramu, Di sini… Kan selalu mendoakanmu,… Walau raga tak sampai menginjak tanah suci Tapi do’a kan tetap sampai di Arsy-Nya… Percayalah saudaraku, Alloh besama kalian… Melihat setiap jengkal langkah jihad kalian, Dan percayalah… Dengan senyuman Ia kan menyambutmu di surga kelak…