Svt

38
BAB II PEMBAHASAN Asuhan Keperawatn Disritmia 2.1.Pengertian Disritmia adalah gangguan irama jantung akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokard yang pada akhirnya mengakibatkan gangguan irama, frekuensi,dan konduksi. 2.2 Faktor Predisposisi Faktor-faktor predisposisi yang bertanggung jawab terhadap kejadian disritmia meliputi hal-hal berikut ini. 2.2.1 Ateriosklerosis koroner(iskemia/injuri jaringan miokard). 2.2.2 Hipoksemia. 2.2.3 Pengaruh sistem syaraf otonom(simpatis dan parasimpatis). 2.2.4 Gangguan metabolisme(asidosis laktat karena gangguan perfusi jaringan). 2.2.5 Kelainan hemodinamik. 2.2.6 Obat-obatan(keracunan digitalis atau keracuna quinidine). 2.2.7 Ketidakseimbangan elektrolit(hipokalemia,hiperkalemia,hipokalsemia,dan hiperkalsemia).

Transcript of Svt

BAB IIPEMBAHASANAsuhan Keperawatn Disritmia

2.1.PengertianDisritmia adalah gangguan irama jantung akibat perubahan elektrofisiologi sel-sel miokard yang pada akhirnya mengakibatkan gangguan irama, frekuensi,dan konduksi.2.2 Faktor PredisposisiFaktor-faktor predisposisi yang bertanggung jawab terhadap kejadian disritmia meliputi hal-hal berikut ini.

2.2.1 Ateriosklerosis koroner(iskemia/injuri jaringan miokard).

2.2.2 Hipoksemia.

2.2.3 Pengaruh sistem syaraf otonom(simpatis dan parasimpatis).

2.2.4 Gangguan metabolisme(asidosis laktat karena gangguan perfusi jaringan).

2.2.5 Kelainan hemodinamik.

2.2.6 Obat-obatan(keracunan digitalis atau keracuna quinidine).

2.2.7 Ketidakseimbangan elektrolit(hipokalemia,hiperkalemia,hipokalsemia,dan hiperkalsemia).

Disritmiadiklasifikasikan kedalamdua kelompokutama yaitugangguan pembentukan impuls (otomatisasi) dan penghantaran impuls(konduksi).2.3 Gangguan Dalam Pembentukan Impuls(Otomatisasi)Dalam kondisi normal,SA Node berperan sebagaipacemakerutama jantung dalam menginisiasi impuls secara reguler antara 60-100 beat per menit(bpm).Jika terjadi gangguan karena SA Node melepaskan impuls secara abnormal atau karena suatupacemakerdari bagian lain (ectopic pacemaker) lebih berperan dalam mengontrol denyut jantung, maka akan mengakibatkan gangguan pembentukan impuls(Disturbances in impulse Formation).

Disritmia dalam kategori ini terbagi berdasarkan bagian yang mengalami gangguan pembentukan impuls.

1.SA node (sinus disritmia).

2.Atria(atrial disritmia).

3.Area AV node (Nodal atau Junctional dysrhithmia).

4.Ventrikel(Ventrikular disritmia).

Gangguan pembentukan impuls ini selanjutnya terbagi berdasarkan mekanisme disritmia.Ada6 mekanismeutama disritmia yaitu sebagai berikut.

1.Takikardi.

2.Bradikardi.

3.prematur/ectopic beats.

4.Escape beats.5.Flutter.

6.Fibrilasi.

Klasifikasi disritmia berdasarkan karenagangguan pembentukan impulsmeliputi hal-hal berikut ini.

1.SA node atau sinus disritmia.

a.Sinus takikardi.

b.Sinus bradikarti.

c.Sinus disritmia.

d.Wandering Pacemaker.e.Sinoatria Arrest.2.Atrial Disritmia.

a.Prematur Atrial Contraction(PAC).

b. Atrial Takikardi.

c.Paroxysmal Supra Ventricular Tachikardia(PSVT).

d.Atrial Flutter.

e.Atrial Fibrilasi.

f.Atrial Standstill.

3.AV node area (Junctional)disritmia.

a.Premature Junctional Contraction.

b.Passive Junctional Rhythm(eschape beats).

c.Paroxysmal Junctional Tachycardia.

d. Non-Paroxysmal Junctional Tachycardia.

4.Ventricular disritmia.a.Premature ventricular Contraction(PVC).

b.Ventricular Tachycardia(VT).

c.Ventricular Fibrilation(VF).

a.Sinus takikardiNodus sinus dipercepat dan menghasilkan impuls denganfrekuensi 100 bpm,dengan batas sampai 160-180bpm.Penyebab sinus takikardi adalah faktor yang meningkatkan stimulasi simpatis yaitu stres,aktivitas,efek obat ventolin dan stimulan(kafein,nikotin),demam,anemia,hipertiroidisme,CHF,serta syok.Pemberian obat atropin (menghambat tonus vegal) dan katekolamin dapat menimbulkan takikardi.Takikardi persisten(menetap) memperburuk kondisi patologis yang mendasari pada klien dengan iskemia miokard karena memendeknya fase diastolik(waktu pengusian ventrikel)dan meningkatkan kebutuhan oksigen miokard.

Site of Origin: SA Node

Frekuensi: 101-150 beat per menit (bpm)

Irama: Regular

Gelombang P: Selalu ada sebelum QRS, ukuran dan bentuk sama

Interval PR: 0,12-0,20 detik

Kompleks QRS: < 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama

b.Sinus BradikardiNodus sinus menghasilkan impuls denganfrekuensi0,12detik.Keadaan ini dapat terjadi setelah peningkatan tonus vegal(pemberian digitalis atau morphin).

d.Wandering Pacemakere.Sinoatria ArrestNodus sinus gagal membawa 1 atau lebih impuls,mengakibatkanpauseyang bervariasi durasinya karena tidak ada depolarisasi atrial.Pause berakhir jika fungsipacemakerdiambil alih oleh junction,ventrikel atau pulihnya fungsi nodus.Penyebabsinotrial arrest adalah infark miokard,serabut fibrotik,serta efek digitalis,-bloker,dan calcium chanel bloker.

f.Prematur Atrial Contraction(PAC)PAC terjadi saat impuls ektopik atrial muncul lebih dinisebelum SA node dan impuls ini dikonduksi dengan pola normal melalui AV node ke ventrikel.Pola EKG menggambarkan gelombang P yang tampak premature(sangat dekat dengan gelombang T) atau tenggelam dalam gelombang T terdahulu. Penyebab PAC pada umumnya adalah kafein,alkohol,stres,hipoksia,hipokalemia,iskemia miokard,dan keracunan digoxin.PAC dapat terjadi sebagai respons terhadap iskemia dan normalnya tidak berbahaya. Namun, PAC dapat mengawali atau mempercepat terjadinya atrial flutter atau atrial fibrilasi(AF).

Site of Origin: Atria

Frekuensi: Bervariasi tergantung irama yang mendasari

Irama: Denyutan prematur (PAC) muncul lebih dini dibandingwaktu dari denyutan normal. Setelah PAC didapatkan masa pause sebelum muncul denyutan normal berikutnya.

Gelombang P: Mungkin bentuknya abnormal atau inversi; berbeda darigel P lainnya.

Interval PR: 0,12-0,20 detik

Kompleks QRS: < 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama

g.Paroxysmal Supra Ventricular Tachikardia(PSVT)Menggambarkan irama atrium denganfrekuensi 150-250denyut/menit yang disebabkan oleh pelepasan impuls yang cepat(rapid)oleh fokus ektopik di atrium.Biasanya muncul dan hilang secara tiba-tiba,seringkali didahului PAC.Pola EKG menggambarkan gelombang P tersembunyi dalam kompleks QRS atau mendahului gelombang T.Gelombang T negatif di lead II,III,aVF akibatretrograde conductiondari AV node ke atrium.

Site of Origin: Di atas Bundle of His. Tachycardia timbul dari atria -paroxysmal atrial tachycardi (PAT) atau AV Junction - paroxysmal junction tachycardi (PJT).

Frekuensi: 151-250 bpm

Irama: Regular

Gelombang P: Sulit diidentifikasi, tersembunyi atau tenggelam dalam gelombang T

Interval PR: Tidak dapat diukur

Kompleks QRS: < 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama

Onset: Mulai dan berhenti mendadak

h.Atrial FlutterAtrial flutter adalah irama ektopik atrial yang cepat dengan frekuensi 250-350 denyut/menit.Gambaran pola EKG berupa bentuk gigi gergaji(picket fence)dari gelombang P,kompleks QRS biasanya normal.Penyebab Atrial flutter antara lain gagal jantung,peningkatan sekresi katekolamin,dan injuri pada SA node.

Site of Origin: Satu sisi atrial

Frekuensi: a. Frekuensi atrial: 250-350 bpm

b. Frekuensi ventrikular biasanya 60-100 bpm tergantung pada blok. AV node tidak mampu mengkonduksikan semua impuls atria dan memblok setiap impuls ke 2, 3, 4.

Irama: Regular

Gelombang P: Tidak tampak, ditempati gelombang flutter yang berbentuk seperti gigi gergaji di antara QRS kompleks

Interval PR: Tidak dapat diukur

Kompleks QRS: < 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama

i.Atrial FibrilasiAtrial fibrilasi merupakanirama ektopik atrial yang cepat denga frekuensi 400-650 denyut/menit.Atrial flutter biasanya disebabkan olehpeningkatan sekresikatekolamin, injuri SA node, gagal jantung,dan penyebab lainya.Arial flutter/fibrilasi baik akut maupun kronik biasanya menyertai RHD,kerusakan katup jantung,cor pulmonale,sertacoronary artery deseaseyang mungkin bersifat patologis maupun non-patologis.Rapit atrial flutter/fibrilasi menurunkan curah jantung sebagai akibat dari tidak sempurnanya pengisian ventrikel(short cardiac cycle) dan peningkatan kebutuhan oksigen miokard.

Site of Origin: Atria (lebih dari satu fokus ektopik)

Frekuensi: a. Frekuensi atrial 350-500 atau lebih

b. Frekuensi ventrikular.

1. 150 bpm (AF tidak terkontrol)

Irama: Iregular

Gelombang P: Tidak tampak, ditempati oleh gelombang fibrilasi di antara kompleks QRS

Interval PR: Tidak dapat diukur

Kompleks QRS: < 0,12 detik; bentuk dan ukuran sama

j.Premature Junctional ContractionImpuls ektopik dari suatu fokus ektopik di pertemun AV,terjadi secara prematursebelum impuls sinus berikutnya.Pola EKG menggambarkan QRS kompleks menyempit( 0,12 detik karena rangsangan berasal dari ventrikel.

Unifokal PVC (PVC Unifocal)Site of origin: Fokus ektopik di satu sisi ventikel.

Kompleks QRS: Ukuran dan bentuk sama.

Multifokal PVC (PVC Multifocal)Site of origin: Dua atau lebih fokus ektopik di ventikel.

Kompleks QRS: Bervariasi ukuran dan bentuknya.

PVC CoupletSite of origin: Satu atau lebih fokus ektopik di ventikel.

Kompleks QRS: Unifokal atau multifokal.

Kejadian: 2 PVC berjajar dalam satu baris.

R pada T Phenomenon PVC

Kompleks QRS: Satu atau lebih fokus ektopik di ventikel.

Kejadian: Unifokal atau multifokal.

Komentar: Gelombang R dari PVC jatuh pada gelombang T yang mendahului QRS.

Jika hal ini terjadi, maka merupakan risiko tinggi pencetus serangan takikardi ventrikel (VT) atau fibrilasi ventrikel (VF).

PVC BigeminiSite of origin: Satu atau lebih fokus ektopik di ventrikel.

Kejadian: Setiap kompleks QRS normal diikuti munculnya 1 PVC.

Komentar: Jika hal ini terjadi, maka merupakan risiko tinggi pencetus serangan takikardi ventrikel VT) atau fibrilasi ventrikel (VF).

PVC TrigeminiSite of Origin: 1 atau lebih fokus ektopik di ventikel

Kejadian: Setiap QRS kompleks ketiga adalah PVC

PVC QuadrigeminiSite of Origin: 1 atau lebih fokus ektopik di ventikel

Kejadian: Setiap kompleks QRS keempat adalah PVC

l.Ventricular Tachycardia(VT)Pola EKG menggambarkan munculnya 3 PVC dalam satu baris,kompleks QRS melebar dan aneh,denganfrekuensi>100 denyut/menit.

Site of Origin: Satu atau lebih fokus ektopik di ventrikel

Frekuensi: Biasanya 140-250 bpm

Irama: Biasanya regular

Gelombang P: Tidak ada

Kompleks QRS: Bentuk aneh dan ukuran sama, melebar atau > 0,12 detik

Gelombang T: Tidak ada

Kejadian: Tiga atau lebih PVC yang berjajar dalam satu baris, timbul mendadak

m.Ventricular Fibrilation(VF)Depolarisasi ventrikel yang tidak efektif,cepat dan tidak teratur (inkoordinatif). Pola EKG menggambarkan oscilasiyang tidak teratur.

Site of Origin: Banyak fokus ektopik di ventrikel

Frekuensi: > 400 bpm atau sulit ditentukan

Irama: Tidak ada interval R-R

Gelombang P: Tidak ada

Kompleks QRS: Tidak ada, hanya garis gelombang tidak beraturan

Gelombang T: Tidak ada

Amplitudo gelombang: Kasar atau halus

2.4 Gangguan dalaam Penghantaran ImpulsSuatu gangguan konduksi menunjukan adanya block/hambatan atau tertundanyapenghantaran impuls jantung yang abnormal dari SA node,melalui bundle branch kiri atau kanan ke sistem Purkinje ke ventrikel.Block dapat terjadi pada beberapa titik sepanjang jalur sistem konduksi.

Heart block menggambarkan perubahan penghantaran melalui jalur konduksi normal(lambat atau terhambat)dan mungkin sebagai akibat infark miokard yang disertaipenurunan aliran darah yang menyuplai SA node dan/atau AV node;keracunan obat dan pembedahan jantung.Perkembanganheart blockdihubungkan dengan lambatnyafrekuensi ventrikel,penurunan curah jantung,dan meningkatkan peluang terjadinya disritmiaventrikel lethal/ventrikuler standstill(henti ventrikel).

Klasifikasi gangguan ini meliputi tiga bagiananatomik utama dengan subdivisi sebagai berikut.

1.Block pada SA node atau Atria (Sinoatrial Blocks)

Frekuensi: Biasanya lambat antara 40-70 bpm

Irama: Reguler, kecuali pada pause sinus antara kompleks QRS

Gelombang P: Tidak ada pada denyut yang hilang, gel P lainnya normal

Interval PR: Tidak ada PR interval selama SA block, PR interval lainnya normal

Kompleks: Tidak ada pada denyut yang hilang sebab SA node gagal

QRS: Melepaskan impuls, yang lainnya normal (0,20 detik

Kompleks QRS: Bentuk dan ukuran sama, 0,20 detik secara progresif sampai impuls sinus terblokir dan sebuah kompleks QRS tidak muncul. Setelah itu, interval PR memendek. Hal ini terjadi berulang-ulang.

Kompleks QRS: Bentuk dan ukuran sama,