Susunan Telaahan Staf -
description
Transcript of Susunan Telaahan Staf -
TELAAHAN STAF
telaahan staf adalah bentuk uraian yang disampaikan oleh pejabat / staf yang memuat analisa singkat dan jelas mengenai suatu persoalan dengan menyampaikan saran tindak
susunan telaahan staf
>>> kepala laporan yang terdiri atas :1) kop naskah dinas;2) tulisan “telaahan staf” diletakkan ditengah lembar naskah;3) pejabat/alamat yang dituju;4) pejabat yang mengirim;5) tanggal, nomor, sifat, lampiran dan hal.
>>> isi telaahan staf yang terdiri dari :1#pokok persoalan yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang dipecahkan
2#pra anggapan yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data yang ada, saling berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian dimasa yang akan datang;
3# fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan pemecahan;
4# analisis, pengaruh pra anggapan dan fakta terhadap persoalan dan akibatnya hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau dapat dilakukan;
5#kesimpulan yang memuat intisari hasil analisis, yang merupakan pilihan cara bertindak atau jalan keluar;
6#saran tindak memuat secara ringkas dan jelas saran tindak yang disarankan
>>> bagian akhir laporan terdiri atas :1) nama jabatan pembuat telaahan staf;2) tanda tangan;3) nama lengkap, pangkat dan nip;4) tembusan (jika perlu).5) kolom pertimbangan dan keputusan
penandatanganantelaahan staf yang ditandatangani oleh pejabat skpd dibuat diatas kertas ukuran folio, dengan menggunakan kop naskah dinas skpd yang bersangkutan.
hal yang perlu diperhatikanuntuk telaahan staf yang disampaikan kepada bupati dan atau kepada sekretaris daerah pembuatan kolom pertimbangan disesuaikan dengan garis koordinasi dan kewenangan masing-masing skpd
Menulis Efektif (Telaahan Staf)
Sesuai dengan namanya, memang pada Telaahan Staf banyak digunakan oleh Perwira Staf
dalam menyampaikan saran yang lengkap kepada Komandan, tetapi hal ini tidak berarti
bahwa Telaahan Staf hanya digunakan oleh Perwira Staf. Komandan dan bahkan setiap
Perwira dapat menyampaikan pendapat dan saran secara tertulis dalam bentuk Telaahan
Staf. Telaahan Staf biasanya digunakan untuk pemecahan masalah yang kompleks atau
yang dapat menimbulkan pertikaian atau perbedaan. Oleh karena itu jangan
menggunakan Telaahan Staf secara berlebihan hanya untuk pemecahan persoalan yang
sudah jelas/sederhana, karena akan memboroskan waktu dan tenaga bagi yang membuat,
pihak-pihak yang terkait, maupun Komandan yang berwenang.
1. Manfaat prinsip penulisan telaahan staf adalah :
Agar Telaahan Staf mencapai tujuan dan bermanfaat maka dalam pembuatannya harus
memenuhi prinsip penulisan secara efektif yakni :
a. Jelas.
Tidak ada keraguan tentang maksud tiap-tiap kalimat, sehingga tidak ditafsirkan lain
oleh pembaca.
b. Singkat.
Langsung menyatakan pendapatnya secara singkat, tepat dan mudah ditangkap.
Tulisan hendaknya memberikan gambaran yang terang dan jelas dari analisis persoalan
dan pemecahan yang diusulkan/disarankan, namun tidak mengorbankan kejelasan
hanya untuk mencapai kesingkatan. Lazimnya panjang tubuh/inti tulisan tidak melebihi
dua halaman.
c. Teliti.
Tidak ada kesalahan dalam mekanisme telaahan, penulisan maupun data-data atau
keterangan yang disajikan. Periksa dan periksa kembali data dan keterangan
yang disajikan, sehingga Komandan dapat menerima dengan penuh kepercayaan.
d. Obyektif.
Analisis yang dibuat harus benar-benar obyektif dan dilandasi fakta/data yang obyektif.
e. Pertalian.
Gagasan disajikan dalam urutan yang logis dengan pertalian atau saling berhubungan
antara buah pikiran yang satu dengan yang lainnya secara terang dan jelas.
f. Utuh.
Tulisan harus membahas satu subyek secara keseluruhan dari persoalan yang dihadapi,
dengan demikian harus dihindari keterangan, data dan pengupasan yang tidak ada
sangkut pautnya.
g. Lengkap.
Mengupas atau membahas setiap segi atau sudut dari persoalan yang dihadapi,
termasuk semua cara bertindak yang mungkin dan beralasan. Demikian juga semua
hal yang penting untuk mewujudkan tindakan yang disarankan harus dicantumkan atau
dituliskan secara lengkap.
2. Penjelasan yang panjang dan luas agar memenuhi prinsip lengkap ,hal ini
sangat kontradiksi dengan prinsip singkat sebab :
Yang dimaksud dengan lengkap disini adalah mengupas atau membahas setiap segi atau
sudut dari persoalan yang dihadapi, termasuk semua cara bertindak yang mungkin dan
beralasan. Demikian juga semua hal yang penting untuk mewujudkan tindakan yang
disarankan harus dicantumkan atau dituliskan secara lengkap.Dan jelas disini berarti agar
tidak ada keraguan tentang maksud tiap-tiap kalimat, sehingga tidak ditafsirkan lain oleh
pembaca. Sedangkan singkat disini berarti langsung menyatakan pendapatnya secara
singkat, tepat dan mudah ditangkap. Tulisan hendaknya memberikan gambaran yang
terang dan jelas dari analisis persoalan dan pemecahan yang diusulkan/disarankan, namun
tidak mengorbankan kejelasan hanya untuk mencapai kesingkatan. Lazimnya panjang
tubuh/inti tulisan tidak melebihi dua halaman..Oleh karena itu dua pernyataan tersebut
terlihat sangat berlawanan/ kontradiktif ,akan tetapi apabila disatukan terlihat bahwa
saling ada keterkaitan antara kedua pernyataan tsb karena pembahasan yang lengkap akan
menghasilkan tindakan / cara bertindak yang tepat sehingga tidak terjadi dua kali kerja.
3. Kita perlu mengenali persoalan sebelum pembuatan telaahan staf sebab :
Mengenali persoalan merupakan langkah awal yang sangat menentukan dalam mengatasi
persoalan yang dihadapi. Pada langkah ini dilaksanakan penajaman persoalan yang
dihadapi untuk mengenali persoalan yang harus dipecahkan/diatasi. Menajamkan
persoalan bukan mempersempit atau memperluas persoalan, tetapi untuk menemukan
persoalan, tetapi untuk menemukan persoalan pokoknya. Dengan demikian akan dapat
diketahui data/fakta yang diperlukan dan beberapa cara bertindak yang dapat
dikembangkan, sehingga memungkinkan pembahasan dan penganalisaan yang logis dan
obyektif. Patut diingat, bahwa sering terjadi salah tindak maupun salah menjawab
sebagai akibat dari salah menganalisis, sedangkan salah menganalisis diakibatkan karena
salah tanggap atau salah mengerti terhadap persoalan pokok yang sebenarnya.
4. Dalam pembuatan telaahan staf harus didahului dengan pembuatan naskah
kasar/konsep yang isinya kurang sebab :
Konsep tulisan (naskah kasar), merupakan tulisan Telaahan Staf yang pada dasarnya sama
dengan Telaahan Staf, hanya isinya masih belum/kurang lengkap.Atas dasar konsep
tulisan (naskah kasar) tersebut, kemudian dilakukan Koordinasi tidak resmi dengan semua
pejabat/personil atau instansi yang terkait dengan persoalan dan pemecahan persoalan
yang dihadapi. Dalam koordinasi tidak resmi tersebut hal hal yang harus diperhatikan
sebagai berikut :
a) Koordinasi tidak resmi merupakan suatu usaha pengumpulan pendapat dari para
pejabat/personil dan instansi terkait, guna memastikan bahwa pemecahan yang dilakukan
adalah sehat, meliputi segala aspek dari persoalan serta telah dianalisis secara logis dan
obyektif
b) Jangan ragu-ragu untuk meminta pendapat para Perwira Staf lain atau
menggunakan gagasan mereka. Perwira Staf yang dimintai pendapat berkewajiban untuk
menyediakan segala data/fakta dan informasi yang diperlukan atau nasehat tentang
Telaahan Staf yang sedang disiapkan.
5. Manfaat telaahan staf adalah :
Telaahan Staf biasanya digunakan untuk pemecahan masalah yang kompleks atau yang
dapat menimbulkan pertikaian atau perbedaan. Dan juga telaahan staf digunakan untuk
menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh tingkat satuan besar cukup luas dan
kompleks. Dengan demikian pemecahannya harus mempertimbangkan berbagai
aspek yang saling berkaitan, dan berjangka panjang, sehingga cenderung bersifat
kebijaksanaan. Oleh karena itu penggunaan Telaahan Staf sebagai sarana dalam
pemecahan masalah yang dihadapi akan lebih menjamin terwadahinya semua aspek
yang terkait daripada penggunaan Kirka Staf bersifat taktis/strategis
6. Cara membuat / mengisi diskusi yang baik adalah :
Dalam membuat analisis diskusi yang baik hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai
berikut :
a) Analisis yang dibuat hendaknya logis dan obyektif serta membahas persoalan
dihadapkan kepada semua fakta dan praanggapan yang dibuat
b) Diskusi harus singkat , lengkap , jelas dan mudah dipahami.
c) Tidak ada yang disembunyikan atau terlewatkan tentang pengaruh, hambatan,
maupun keuntungan dan kerugian dari tiap cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan.
d) Jika diskusi terlalu panjang, maka pada pasal 4 ini hanya memuat ringkasannya saja,
sedangkan diskusinya secara lengkap dapat dibuat dalam lampiran. Namun demikian
hindari membuat ringkasan diskusi dalam pasal 4 ini, kalau tujuannya untuk
menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dari analisis pemecahan yang dibuat.
7. Yang dimaksud dg praanggapan adalah :
Praanggapan biasanya adalah dugaan yang beralasan sebagai landasan pemikiran, karena
seringkali tidak mungkin untuk mengetahui keadaan sesungguhnya akan berlangsung.
Ideal sekali apabila Telaahan Staf tidak memakai praanggapan.
a) Walaupun praanggapan bukan merupakan kenyataan atau fakta, tetapi
praanggapan harus berlandaskan atas kenyataan atau fakta. Praanggapan harus
berhubungan satu sama lain dengan aliran yang sedang berjalan dan kecenderungan
kejadian yang akan datang.
b) Dalam situasi tertentu praanggapan mungkin juga dibuat berdasarkan keuntungan
yang diharapkan untuk digunakan dalam suatu operasi yang akan datang.
c) Hindari praanggapan yang tidak relevan atau yang dapat menyesatkan, karena
sekali praanggapan diterima, ia mempunyai pengaruh yang sama seperti suatu fakta.
d) Jangan membingungkan diri dengan fakta dan praanggapan. Fakta dapat dibentuk
dengan menunjuk kepada sumber yang berkompeten. Jika mempunyai daftar
praanggapan yang panjang, periksa kembali barangkali praanggapan tersebut telah masuk
dalam fakta.
e) Jika tidak mempunyai pranggapan, maka hilangkanlah pasal ini
8. Langkah langkah yang baik dalam pembuatan telaahan staf :
a. Pembuatan Naskah Kasar/Konsep. Konsep tulisan (naskah kasar), merupakan
tulisan Telaahan Staf yang pada dasarnya sama dengan Telaahan Staf, hanya isinya
masih belum/kurang lengkap.
b. Koordinasi Tidak Resmi. Atas dasar konsep tulisan (naskah kasar) tersebut,
kemudian dilakukan Koordinasi tidak resmi dengan semua pejabat/personil atau instansi
yang terkait dengan persoalan dan pemecahan persoalan yang dihadapi. Dalam
koordinasi tidak resmi tersebut hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Koordinasi tidak resmi merupakan suatu usaha pengumpulan pendapat dari para
pejabat/personil dan instansi terkait, guna memastikan bahwa pemecahan yang dilakukan
adalah sehat, meliputi segala aspek dari persoalan serta telah dianalisis secara logis dan
obyektif
2) Jangan ragu-ragu untuk meminta pendapat para Perwira Staf lain atau menggunakan
gagasan mereka. Perwira Staf yang dimintai pendapat berkewajiban untuk menyediakan
segala data/fakta dan informasi yang diperlukan atau nasehat tentang Telaahan Staf yang
sedang disiapkan.
c. Penyempurnaan Tulisan. Setelah melalui langkah koordinasi tidak resmi, diadakan
penyempurnaan/perbaikan naskah kasar berdasarkan pemikiran-pemikiran yang diperoleh
selama koordinasi. Dengan demikian Telaahan Staf yang dibuat betul-betul telah
dianalisis, dipertimbangkan dan dikembangkan berdasarkan pemikiran yang logis dan
obyektif, serta telah ditinjau dari semua segi yang ada kaitannya dengan persoalan yang
dihadapi.
d. Pengedaran Naskah. Langkah ini merupakan koordinasi resmi kepada para
pejabat atau instansi yang ada sangkut pautnya dengan persoalan dan pemecahannya.
Diharapkan dari para pejabat dan instansi yang terkait, dapat memberikan tanggapan,
komentar maupun saran tentang Telaahan Staf yang diedarkan tersebut.
e. Tanggapan Ulang. Dari hasil pengedaran Telaahan Staf kepada para
pejabat/instansi yang terkait kemungkinan tanggapan atau komentar yang tidak
menyetujui sebagian/seluruh isi Telaahan Staf. Dalam hal ini, apa bila pembuat Telaahan
Staf sependapat, maka ia wajib merubah isi Telaahan Stafnya dan mengedarkan ulang.
Sebaliknya apabila ia tidak sependapat atau dipandang tidak prinsip, maka ia dapat
membuat tanggapan yang dimuat pada sub bagian “Tanggapan Terhadap yang Tidak
menyetujui”.
f. Pengajuan Kepada Komandan. Sebelum diajukan, Telaahan Staf telah dilengkapi
dengan komentar atau tanggapan ulang dari pembuat atau saran, komentar, tanggapan
atau ketidak setujuan dari para pejabat/instansi terkait. Dengan demikian komandan telah
memiliki bahan yang cukup tentang pemecahan masalah yang dihadapi, sehingga tinggal
menyetujui atau menolak
1. Yang dimaksud dengan koordinasi tidak resmi adalah ;
Koordinasi tidak resmi merupakan suatu usaha pengumpulan pendapat dari para
pejabat/personil dan instansi terkait, guna memastikan bahwa pemecahan yang dilakukan
adalah sehat, meliputi segala aspek dari persoalan serta telah dianalisis secara logis dan
obyektif.Dan dalam pembuatan telaahan staf perlu adanya koordinasi tidak resmi krn untuk
penyempurnaan telaahan staf yang dibuat tersebut sehingga pada saat telaahan staf
diajukan ke komandan dalam kondisi siap.
1. Cara mengisi pasal 1 sampai pasal 5 dari telaahan staf :
1) Persoalan (pasal I).
a) Memuat pernyataan singkat dan jelas dari persoalan yang akan dipecahkan.
b) Persoalan ini dianggap sama atau diperlakukan seperti Tugas Pokok, dengan
demikian harus mencakup semua unsur penting dari persoalan.
c) Jika persoalan tersebut merupakan suatu penugasan atau yang telah ditentukan
oleh komandan atau atasan, maka dipastikan bahwa rumusan persoalan sesuai dengan
yang dikehendaki oleh komandan/atasan yang bersangkutan. Jika terdapat keraguan,
mintakan keterangan tambahan atau penjelasan pejabat yang memberi tugas tersebut,
apalagi bila tidak terdapat kebijaksanaan sebelumnya sebagai petunjuk.
d) Bila persoalannya kompleks, maka penulisannya dapat dipecah-pecahkan menjadi
beberapa sub pasal.
2) Praanggapan (pasal 2). Praanggapan biasanya adalah dugaan yang beralasan
sebagai landasan pemikiran, karena seringkali tidak mungkin untuk mengetahui keadaan
sesungguhnya akan berlangsung. Ideal sekali apabila Telaahan Staf tidak memakai
praanggapan. Untuk mengisi pasal ini perlu dipahami beberapa kriteria sebagai berikut :
a) Walaupun praanggapan bukan merupakan kenyataan atau fakta, tetapi
praanggapan harus berlandaskan atas kenyataan atau fakta. Praanggapan harus
berhubungan satu sama lain dengan aliran yang sedang berjalan dan kecenderungan
kejadian yang akan datang.
b) Dalam situasi tertentu praanggapan mungkin juga dibuat berdasarkan
keuntungan yang diharapkan untuk digunakan dalam suatu operasi yang akan datang.
c) Hindari praanggapan yang tidak relevan atau yang dapat menyesatkan, karena
sekali praanggapan diterima, ia mempunyai pengaruh yang sama seperti suatu fakta.
d) Jangan membingungkan diri dengan fakta dan praanggapan. Fakta dapat
dibentuk dengan menunjuk kepada sumber yang berkompeten. Jika mempunyai daftar
praanggapan yang panjang, periksa kembali barangkali praanggapan tersebut telah masuk
dalam fakta.
e) Jika tidak mempunyai pranggapan, maka hilangkanlah pasal ini (pasal yang
berikutnya menjadi pasal 2).
3) Fakta Yang Mempengaruhi (pasal 3). Memuat fakta-fakta sebagai landasan dalam
analisis dan pemecahan persoalan. Untuk mengisi pasal ini perlu dipahami beberapa hal
sebagai berikut ;
a) Hanya memuat fakta-fakta yang penting dan bertalian dengan pemecahan-
pemecahan. Fakta-fakta yang membingungkan dan akan mengaburkan pemikiran harus
dikesampingkan.
b) Fakta bukanlah pendapat, spekulasi, terkaan atau kesimpulan.
c) Hindari memasukkan fakta yang sangat mutlak dan tidak dapat disangkal atau
dirubah lagi, karena akan berakibat kehilangan pengembangan dalam pemecahan
persoalan.
d) Apabila uraian suatu fakta terlalu panjang maka dapat dibuat dalam lampiran
tersendiri. Dalam hal ini penulisan pada pasal ini cukup rangkuman uraian tersebut.
4) Diskusi (pasal 4). Mengupas dan menganalisis pengaruh praanggapan dan fakta
terhadap persoalan dan menimbang akibat, hambatan serta keuntungan maupun kerugian
dari berbagai kemungkinan pemecahan atau cara bertindak. Dalam membuat analisis
hendaknya diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Analisis yang dibuat hendaknya logis dan obyektif serta membahas persoalan
dihadapkan kepada semua fakta dan praanggapan yang dibuat pada pasal 2 dan 3.
b) Diskusi harus singkat, lengkap, jelas dan mudah dipahami.
c) Tidak ada yang disembunyikan atau terlewatkan tentang pengaruh, hambatan,
maupun keuntungan dan kerugian dari tiap cara bertindak yang mungkin atau dapat
dilakukan.
d) Jika diskusi terlalu panjang, maka pada pasal 4 ini hanya memuat ringkasannya
saja, sedangkan diskusinya secara lengkap dapat dibuat dalam lampiran. Namun
demikian hindari membuat ringkasan diskusi dalam pasal 4 ini, kalau tujuannya untuk
menyembunyikan kekurangan atau kelemahan dari analisis pemecahan yang dibuat.
5) Kesimpulan (pasal 5). Membuat intisari hasil pembahasan yang dikembangkan
dalam pasal 4 dan memuat semua cara bertindak yang mungkin dilaksanakan dalam
pemecahan persoalan yang dihadapi. Dalam membuat kesimpulan, hendaknya
diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a) Kesimpulan bukanlah rangkuman atau ringkasan dari pasal 4, tetapi merupakan
kelanjutan dari analisis.
b) Harus merupakan hasil yang langsung dan wajar dari analisis.
c) Harus menjawab tiap bagian dari persoalan dan bertalian dengan praanggapan
dan fakta-fakta.
d) Alternatif pemecahan yang disajikan harus lengkap dan dapat dilakukan.
e) Jangan sekali-kali menambahkan hal baru atau diluar dari yang terdapat pada
pasal-pasal sebelumnya.