SURVEY MODEL

KELOMPOK AI

NAMA-NAMA ANGGOTA KELOMPOK I

1. MARIATUL KIPTIA 1006000012. POPPY YOANDA 1006000023. DEA PHILIA SWASTIKA1006000034. MAYRIDA VITA 1006000045. ATIKA PUTRI 1006000056. ZERI WINDA AYU 1006000067. M. IKHWAN ZULMI 1006000088. IQBAL SIRAIT 1006000099. PUPUT ROZA DEWI 100600010

Pendahuluan

• Dalam pemakaian gigi tiruan diharapkan protesa dapat beradaptasi dengan baik dengan jaringan-jaringan di rongga mulut, sehingga dokter gigi harus melakukan desain yang baik dalam pembuatannya. Dalam menentukan desain gigi tiruan sebagian lepasan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :– Gigi penyangga– Desain cangkolan– Survei model

Survey model

Survey adalah prosedur penentuan lokasi dan garis luar (out line) dari kontur dan posisi geligi dan jaringan sekitarnya pada model rahang, sebelum kita membuat desain geligi tiruan.

Kegunaan survey model

• Menentukan arah pemasangan terbaik, sehingga hambatan pada saat pemasangan dan pengeluaran protesa menjadi minim.

• Menemukan permukaan proksimal yang bisa disejajarkan, sehingga bisa dipakai sebagai bidang bimbing.

• Menentukan arah pemasangan paling sesuai, sehingga penempatan pencengkraman memenuhi faktor estetik.

• Menentukan dan mengukur daerah yang dapat dimanfaatkan sebagia retensi.

• Menggambar garis kontur terbesar pada gigi pendukung dan menentukan gerong yag tak diharapkan yang perlu ditutupi, dihindari atau d buang.

surveyor

• Adalah alat yang digunakan untuk menentukan kesejajaran relatif antara dua atau lebih permukaan gigi dan atau bagian lain pada suatu model rahang.

Kegunaan surveyor• Menguji paralelisasi pada preparasi-preparasi gigi.• Membuat dignosa surveying. Satu kegunaan utama dari surveyor

adalah meneliti pembuatan dignosa.• Pola kontur wax (lilin) untuk mahkota. Pola wax untuk mahkota dapat

dikontur dengan potongan khusus menggunakan surveyor gigi.• Kontur mahkota. Proses pemotongan mahkota secara paralel

menggunakan bur yang disebut MILLING.G• Ketika menggunakan alat presision dan semi presision. Surveyor gigi

dapat digunakan untuk meluruskan presision dan semipresision.• Model kerangka RPD pada tuangan utamasurveyor gigi digunakan

untuk menandai batas survey dan undercut pada master cast prior untuk kerangka outlining RPD.

• Menghalangi master cast. Surveyor digunakan untuk menghalangi udesirable undercut pada master cast sebagai langka dalam produksi kerangka RPD.

Tipe-tipe surveyor

Ada dua tipe surveyor gigi :• Elektronik – Lengkap dan mahal

• Mekanik– Tidak mahal dan mudah digunakan

SURVEYOR

Bagian- bagian surveyor

surveyor terdiri dari 3 bagian utama, yaitu surveyor, cast holder dan berbagai alat-alat survey.

• Surveyor terdiri dari:

1. PLATFORM yang memegang cast duduk.

2. COLOM VERTICAL yang medukung lengan lurus.

3. LENGAN LURUS dari spindle vertical dalah suspend.

4. SPINDLE VERTICAL dengan cekaman dari akhir inferior.

5. CHUCK (CEKAMAN) pada akhir inferior dari spindle.

• Cast holder terdiri dari:

1. CAST CLAMP sebagai pengaman casp untuk cast holder.

2. BASE yang didukung casp clamp dan sandaran pada flatform dari surveyor

3. BALL JOINT yang disediakan casp clamp utuk merotasi berbagai posisi dengan base.

Berbagai alat-alat survey :

ANALIZING ROD adalah sisi paralel rod. Digunakan untuk menganalisa paralelisasi relatif dari dua atau lebih permukaan pada cast dan menandai batas survey pada pola wax.

UNDERCUT GAUGES adalah sisi paralel rod dengan bibir atau kepala dari ukuran khusus dan digunakan untuk ukuran dari undercut.

PISAU PEMOTONG WAX adalah alat pemotong tepi yang diguakan untuk mengkontur pola wax.

A CARBON MARKER adalah sisi carbon rod paralel untuk menandai batas survey pada cast atau mahkota pada cast

THE PROTEVTIVE SHEATH adalah metal sheath digunakan dengan carbon marker untuk melindungi dari fraktur.

BLOCKOUT TOOLS pada rod dengan sisi khusus dari teper digunakan untuk membuat tingkat khusu dari blockout pada undercut ketika menghalangi atau mengurangipembuatan cast untuk pembuatan denture.

Istilah-istilah dalam survey

• Garis surveygaris yang dihasilkan oleh surveyor tergambar di sekeliling gigi melalui pensil pencatat.

• Undercut aredaerah yang berada di bawah garis survey, pada gigi dan pada jaringan lunak

• Non undercut areadaerah yang berada diatas garis survey

Prosedur survey dan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan

survey dilakukan pada model studi maupun model kerja. Model dipasang pada meja basis dengan bidang oklusal hampir sejajar dengan basis datar surveyor. Arah pasang di tentukan oleh operator dan tergantung pada faktor:

1. Evaluasi bidang bimbing (guiding plane)

permukaan-permukaan proksimal gigi yang sejajar satu sama lain harus dicari, atau bila tak ada, sengaja dibuat sehinnga dapat digunakan sebagai bidang bimbing. Permukaan bidang ini idealnya antara 2-4 mm dalam arah oklusoginggival dan berkontak dengan bagian kaku rangka geligi tiruan

2. Evaluasi daerah retensi

bagian ini dibutuhkan untuk memberikan retensi kepada cengkeram. Retensi dinilai memuaskan bila tidak menyebabkan perubahan bentuk kepada logam cengkeram.

3. Evaluasi masalah hambatan (interverence)

hambatan dapat berupa gigi yang malposisi atau tonjolan tulang yang timbul. Interverensi dapat dikurangi aatau dihilangkan dengan jalan pembedahan, ekstraksi, mengikis permukaan atau mengubah kontur gigi dengan pemasangan restorasi tuang.

4. Evaluasi faktor estetik.

arah pemasangan terpilih harus dipertimbangkan lagi dari segi estetik, baik mengenai penempatan lengan cengkeram maupun menyusun elemennya.

Hubungan survey model dengan penentuan arah pasang dan lepas gigi tiruan

A. Pemiringan model rahang– Pemiringan anterior

tepi anterior dimiringkan kebawah dan digunakan untuk kasus berujung bebas yang lebih posterior untuk gigi premolar, berikan arah pemasangan posterior ke anterior. Dengan memanfaatkan gerong dibagian distal premolar.

– Pemiringan posterior

pada kehilangan banyak gigi yang anterior, dsini gerong mesial dari premolar dan molar yang dimanfaatkan.

– Pemiringan lateral

pada kasus dengan posisi pada salah satu gigi penyangga abnormal seperti pada gigi molar kiri bawah sangat miring kelingual serta gerong jaringan tertentu seperti tuberositas yang menonjol.

B. Pengukuran retensi

dengan mempergunakan alat undercut gauge yang besarnya 0,01-0,03 inci.

C. Pemilihan final arah pemasangan

harus memenuhi 4 syarat yaitu aspek bidang dinding, retensi, hambatan, estetik

D. Penutupan bagian model kerja

setiap gerong yang akan dilewati bagian kaku kerangka protesa harus ditutupi dengan cara blockingout dengan menggunakan malam.

E. Rilif bagian model kerjarilif dianjurkan untuk keadaan tertentu seperti lereng jaringa yang miring dan pada semua bagian gingiva yang harus dilindungi dari kemungkinan penekana berlebihan kerangka protesa. Rilif dilakukan dengan pemasangan selapis tipis malam pada permukaan model kerja diatas malam baru dipasang konektor.

F. Rekaman model kerja dengan surveyor (recording)

1. Tripoding (tripodization)

2. Pemeberian tanda garis pada 3 sisi berlainan pada model.

3. Pemeberian tanda goresan pada tiga sisi berlainan pada model.

4. Pemasangan pin yang di semen

DAFTAR PUSTAKA

1. Gunadi H.A, dkk. 1991. Ilmu Gigi Tiruan Sebagian Lepasan. Jakarta: Hipokrates. Hal: 151-238

2. Thu, Feb 21, 2013. scrib.com/doc/87987986/survey-model-rahang