Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

10
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Adanya pengembangan teknologi tentang proses pengolahan makanan tradisional yang bersifat modern memicu para produsen untuk mengembangkan lagi produk pangan tradisional agar lebih dikenal oleh masyarakat. Produsen mulai mengembangkan metode pengolahan yang dapat mengubah produk pangan tradisional yang awalnya bersifat kurang tahan lama, menjadi lebih tahan lama dan menjadi pangan fungsional yang baik bagi kesehatan. Hal ini perlu dilakukan karena masyarakat bersifat konsumtif terhadap produk pangan dimana selain untuk memenuhi kebutuhan energi, makanan yang dibeli juga harus memberi efek kesehatan atau efek kenyamanan terhadap masyarakat. Keinginan konsumen yang berbeda-beda terhadap suatu produk, harus bisa dipenuhi oleh produsen agar konsumen mau membeli produk yang diproduksi oleh produsen. Produk pangan yang akan diproduksi oleh produsen terutama produk pangan baru sebaiknya disesuaikan dengan target pasar yang akan dituju oleh produsen, karena target pasar yang tepat dapat menentukan produk pangan tersebut dapat diterima atau tidak. Selain rasa, aroma dan warna dari produk yang penting, diperlukan juga kemasan dan desain kemasan yang menarik juga untuk menarik minat konsumen. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengembangan produk pangan baru oleh produsen, produsen selalu melakukan survei terhadap konsumen untuk mencari tahu produk pangan yang seperti apa yang diinginkan oleh konsumen. 2. Tujuan - Untuk mengetahui daya konsumsi masyarakat terhadap makanan tradisional - Untuk mengetahi produk tradisional yang diinginkan oleh masyarakat - Untuk mengetahui daya beli masyarakat terhadap produk pangan tradisional. - Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap produk fungsional. - Untuk mengetahui komentar konsumen terhadap produk pangan yang difortifikasi. B. METODE RISET Metode riset merupakan cara atau prosedur yang bertujuan mendapatkan data terhadap pertanyaan yang diajukan, menyelidiki dan

description

Mini Research Consumen

Transcript of Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

Page 1: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

A. PENDAHULUAN1. Latar Belakang

Adanya pengembangan teknologi tentang proses pengolahan makanan tradisional yang bersifat modern memicu para produsen untuk mengembangkan lagi produk pangan tradisional agar lebih dikenal oleh masyarakat. Produsen mulai mengembangkan metode pengolahan yang dapat mengubah produk pangan tradisional yang awalnya bersifat kurang tahan lama, menjadi lebih tahan lama dan menjadi pangan fungsional yang baik bagi kesehatan. Hal ini perlu dilakukan karena masyarakat bersifat konsumtif terhadap produk pangan dimana selain untuk memenuhi kebutuhan energi, makanan yang dibeli juga harus memberi efek kesehatan atau efek kenyamanan terhadap masyarakat. Keinginan konsumen yang berbeda-beda terhadap suatu produk, harus bisa dipenuhi oleh produsen agar konsumen mau membeli produk yang diproduksi oleh produsen.

Produk pangan yang akan diproduksi oleh produsen terutama produk pangan baru sebaiknya disesuaikan dengan target pasar yang akan dituju oleh produsen, karena target pasar yang tepat dapat menentukan produk pangan tersebut dapat diterima atau tidak. Selain rasa, aroma dan warna dari produk yang penting, diperlukan juga kemasan dan desain kemasan yang menarik juga untuk menarik minat konsumen. Oleh karena itu, sebelum dilakukan pengembangan produk pangan baru oleh produsen, produsen selalu melakukan survei terhadap konsumen untuk mencari tahu produk pangan yang seperti apa yang diinginkan oleh konsumen.2. Tujuan

- Untuk mengetahui daya konsumsi masyarakat terhadap makanan tradisional- Untuk mengetahi produk tradisional yang diinginkan oleh masyarakat- Untuk mengetahui daya beli masyarakat terhadap produk pangan tradisional.- Untuk mengetahui respon masyarakat terhadap produk fungsional.- Untuk mengetahui komentar konsumen terhadap produk pangan yang difortifikasi.

B. METODE RISETMetode riset merupakan cara atau prosedur yang bertujuan mendapatkan data terhadap

pertanyaan yang diajukan, menyelidiki dan menganalisisnya sehingga diperoleh informasi (fakta) tentang jawaban pertanyaan tersebut. Fakta digunakan untuk pemecahan masalah daripada menggunakan pengujian hipotesis. Metode riset yang kami gunakan untuk memperoleh data tentang keinginan dan kebutuhan konsumen pada produk rengginang yaitu metode survei. Menurut Zikmund (1997), metode penelitian survei adalah salah satu teknik penelitian dimana informasi dikumpulkan dari sejumlah orang (responden), melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis (kuisioner) ataupun lisan.

Responden pada survei kami, kami khususkan pada kalangan dewasa berkisar 18-52 tahun yaitu kalangan mahasiswa (Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Malang, Politeknik Negeri Malang), tenaga pembantu/Office Boy (OB) asrama UB, penjual di kantin asrama UB, PNS, pegawai swasta, guru TK/PAUD dan ibu rumah tangga. Pertanyaan dalam survei tersebut dimulai dari umum ke khusus mengenai produk rengginang, misalnya dari bentuk produk, bentuk kemasan, penampakan warna dari produk.

Setelah penyebaran kuesioner dilakukan, kemudian data dikumpulkan dan dilakukan persentase. Selanjutnya dilakukan pembahasan dan penyimpulan dari hasil survei. Dengan

Page 2: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

demikian, dapat diperoleh kesimpulan terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen mengenai produk rengginang yang dapat diterima konsumen dan dapat bersaing dengan produk rengginang yang sudah ada di pasaran.

C. PEMBAHASANRengginang adalah makanan tradisional dengan bahan baku utama beras ketan putih.

Kebanyakan orang mengatakan rengginang adalah makanan kampung, sehingga masyarakat kota jarang mengkonsumsi bahkan tidak sedikit dari mereka tidak pernah mengkonsumsi dan tidak tau rengginang. Kelebihan rengginang yaitu memiliki daya simpan yang panjang karena sifatnya yang kering. Hal seperti itu menyebabkan produsen ingin kembali mengenalkan rengginang ke masyarakat, khususnya masyarakat perkotaan. Namun produsen ingin mengenalkan rengginang dengan sesuatu yang baru dan unik serta dapat bersaing di pasaran nantinya. Untuk mengetahui pendapat konsumen tentang gagasan ini, produsen melakukan survei lapangan yang menjangkit semua elemen masyarakat. Upaya yang dilakukan ialah dengan menyebarkan kuesioner kepada masyarakat. Hal yang diinginkan ialah melihat respon dan pendapat dari masyarakat serta karakteristik produk yang diinginkan masyarakat agar produsen mengetahui target pasar dan keinginan pasar, sehingga produk dapat laku di pasaran.

Dalam surveinya, produsen memberi 25 pertanyaan umum ke khusus tentang kebiasaan masyarakat, karakteristik produk rengginang, brand produk, hingga kemasan produk. Dari survei ini kami mendapatkan hasil seperti dibawah ini:

1. Pertanyaan Umum

86.67%

13.33%

Kesukaan Mengemil

IyaTidak

78.33%

21.67%

Jenis Camilan

Snack/Makanan Ringan Roti/Biskuit

Dari hasil survei untuk pertanyaan umum yang pertama menunjukkan bahwa 86,67% (52 orang) orang gemar mengemil, sedangkan sisanya 13,33% (8 orang) orang tidak suka mengemil.

Jenis camilan yang banyak dipilih ialah makanan ringan/snack yaitu sebanyak 78,33% (47 orang), sedangkan 21,67% (13 orang) orang memilih roti/biskuit sebagai cemilan yang disukai. Dari hasil tersebut sebagian besar masyarakat menginginkan adanya produk baru dengan jenis makanan ringan/snack.

Page 3: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

40%

11.67%

48.33%

Kesukaan Membeli Produk Baru dengan Nama dan Kemasan Menarik

IyaTidakKadang-kadang

38%

1.67%

36.67%

23.33%

Kesukaan Membeli Produk Baru dengan Manfaat Kesehatan

Iya

Tidak

Tergantung Manfaatnya

Tergantung Harganya

2. Rengginang

93%

7%

Pengetahuan Rengginang

TahuTidak Tahu

90%

10%

Konsumsi Rengginang

Pernah Tidak Pernah

Sebesar 48.33% (29 orang) masyarakat kadang-kadang menyukai membeli produk dengan nama dan kemasan menarik, sedangkan 40% (24 orang) mengatakan suka dan sisanya sebesar 11,67% (7 orang) mengatakan tidak suka. Dari hasil ini dapat dikatakan bahwa sebagian masyarakat berminat untuk membeli produk baru dengan nama dan kemasan menarik.

Saat ditawarkan produk baru dengan manfaat kesehatan, 38% (23 orang) menjawab iya, 36,67% (22 orang) mengatakan tergantung manfaatnya, 23,33% (14 orang) menjawab tergantung harganya, dan sisanya 1,67% (1 orang) menjawab tidak suka membeli produk baru dengan manfaat kesehatan. Maka dari itu dapat dikatakan bahwa masyarakat menginginkan produk baru dengan manfaat kesehatan.

Hasil survei tentang pengetahuan produk renggiang terhadap 60 orang menyatakan bahwa 93,33 % (56 orang) mengetahui makanan rengginang dan 7 % (4 orang) tidak mengetahuinya.

Berdasarkan hasil survei terkait konsumsi rengginang, mayoritas responden pernah mengkonsumsi rengginang yang menunjukkan jumlah sebanyak 90% (54 orang) sedangkan sisanya sebanyak 10% (6 orang) tidak pernah mengkonsumsinya.

Page 4: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

43,44%

51,67%

21,67%

Seringnya Mengkonsumsi Rengginang

Sering

Kadang-Kadang

Tidak Pernah

44%

5%6%

29%

16%

Yang Diharapkan dari Rengginang

Rasa Warna

Aroma Kerenyahan

Kandungan nutrisi

68%

7%

15%10%

Rasa Rengginang

GurihManisBawangPedasTanpa Rasa

43%

53%

2% 2%

Tekstur Rengginang

Sangat RenyahRenyahAgak RenyahTidak Renyah

Bagi responden yang sering mengkonsumsi rengginang jumlahnya hanya 43,33% (26 orang), lebih sedikit daripada responden yang menyatakan kadang-kadang mengkonsumsinya yaitu 51,67% (31 orang). Adapun jumlah paling sedikit ditunjukkan oleh responden yang tidak pernah mengkonsumsi rengginang yaitu sebesar 21,67% (13 orang).

Masyarakat mengatakan bahwa rasa adalah yang terpenting dari suatu produk rengginang, dimana 46,67% (28 orang) menjawab bagian dari rengginang yang penting ialah dari rasanya. Sisanya menjawab kerenyahan (30%) atau 18 orang, kandungan nutrisi rengginang (16,67%) atau 10 orang, sedangkan aroma rengginang (6,67%) atau 4 orang dan warna rengginang (5%) atau 3 orang tidak terlalu mempengaruhi.

Rasa rengginang yang paling diminati oleh masyarakat adalah gurih dimana 68,33% (41 orang) memilihnya sedangkan 15% (9 orang) memilih rasa bawang, 6,67% (4 orang) menyukai rasa manis, sisanya memilih rasa pedas (10%) atau 6 orang.

Tekstur rengginang yang diinginkan oleh masyarakat yaitu renyah dan sangat renyah dimana hasil survei berturut-turut adalah 53,33% (32 orang) dan 43,33% (26 orang) memilihnya, sisanya 1,67% (1 orang) memilih agak renyah dan tidak renyah untuk tekstur rengginang.

Page 5: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

32%

50%

3%15%

Bentuk Rengginang

Bulat Besar-BesarBulat Kecil-KecilKotak Besar-BesarKotak Kecil-Kecil

5%

95%

Pengetahuan Rengginang dengan fortifikasi kalsium

TahuTidak Tahu

97%

3%

Kemauan mengkonsumsi Rengginang yang tinggi kalsium

IyaTidak

90%

10%

Kemauan membeli Rengginang yang tinggi kalsium

IyaTidak

Rengginang biasanya berbentuk bulat dan berukuran besar, namun setengah dari total responden 50% (30 orang) menyatakan lebih memilih rengginang dengan bentuk bulat kecil-kecil. Sedangkan responden lainnya memilih bulat besar besar sebanyak 31,67% (19 orang), kotak kecil-kecil 15% (9 orang), dan kotak besar-besar 3,33% (2 orang).

Apabila masyarakat (responden) diperkenalkan dengan rengginang dengan fortifikasi kalsium, maka 95% (57orang) mengatakan tidak mengetahuinya sedangkan 5% (3 orang) telah mengetahuinya.

Berdasarkan hasil survei tentang produk fungsional yang baru , menyebabkan 95,67%(58orang )memiliki keinginan untuk mengkonsumsinya sedangkan 3,33% (2orang) mengatakan tidak ingin mengkonsumsinya.

Hasil survei menunjukkan keinginan konsumen untuk membeli rengginang tinggi kalsium juga besar yaitu 90% (54 orang)orang mengatakan ingin membeli, sedangkan 10% (6 orang) tidak ingin membelinya.

Page 6: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

13% 5%

82%

Target pasar yang cocok untuk Rengginang tinggi kalsium

Anak

Remaja

Dewasa

Semua kalangan

Penderita osteoporosis saja

3. Brand produk

62%

10%

28%

Pentingnya "Brand"

PentingTidak PentingBiasa Saja

95%

5%

Waktu simpan produk Rengginang

PentingTidak Penting

Dari hasil survei ini, dapat ditarik suatu pendapat bahwa target pasar yang cocok untuk rengginang tinggi kalsium yaitu dikonsumsi oleh semua kalangan 85% (51 orang), 13,33% (8 orang) memilih remaja dan 5% (3 orang) memilih dewasa.

Berdasarkan hasil survei tentang waktu simpan produk rengginanang, mayoritas responden menganggap waktu simpan produk rengginang itu penting dengan prosentase sebesar 95% (57 orang) dan yang mengganggap tidak penting sebanyak 5% (3 orang).

Berdasarkan survei yang telah dilakukan maka dapat diketahui bahwa suatu brand makanan berpengaruh penting terhadap keinginan membeli dari konsumen. Dimana responden sebanyak 61,67%(37 orang) menganggap brand itu penting, sedangkan responden yang lain menganggap brand itu tidak penting yaitu sebanyak 10%(6 orang) dan responden yang berpendapat brand itu biasa saja yaitu sebesar 28,33%(17 orang).

Page 7: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

26,67%

41,67%

23,33%

8,33%

"Brand" yang Disukai

Sesuai Nama Produk

Dibuat brand yang Mudah Diingat

Dibuat brand yang Menjelaskan Manfaat Produk

Dibuat brand yang Menjelaskan Bahan Baku/Fortifikasi

4. Kemasan

100%

Pentingnya Kemasan

IyaTidak

73%

22% 5%

Kemasan yang Disukai

Lucu (Berbentuk Unik)

Sederhana (Kotak atau Persegi Pan-jang)

Biasa saja (Hanya diplastik Biasa)

Nama brand yang digunakan dapat mempengaruhi minat beli konsumen, dimana hasil survey menunjukkan hasil yang bervariasi. Dapat diketahui bahwa responden paling menyukai brand yang mudah diingat yaitu sebesar 41,67%(25 orang), sedangkan responden yang menyukai brand produk sesuai dengan nama produk yaitu sebesar 26,67%(16 orang). Responden yang menyukai brand yang menjelaskan manfaat produk yaitu sebesar 23,33% (14 orang), sedangkan responden yang menyukai brand yang menjelaskan bahan baku/ fortifikasi yaitu sebesar 8,33% (5 orang). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa konsumen menyukai brand produk yang mudah diingat.

Produk pangan yang diproduksi bagus dan layak jual, tetapi kemasan yang digunakan seadanya (biasa saja) dan tidak sesuai dengan spesifikasi produk, maka produk yang dijual tersebut menjadi tidak layak untuk dijual. Hal ini terbukti, karena hasil survei kami dari 100% responden atau sebanyak 60 orang responden memberi jawaban bahwa kemasan itu penting dan membuktikan konsumen juga memperhatikan kemasan pada produk yang ditawarkan.

Hasil survei menunjukkan responden sebanyak sebanyak 73,33% (44 orang) memilih bentuk kemasan yang lucu atau berbentuk unik, responden sebanyak 21,67% (13 orang) memilih bentuk kemasan yang sederhana atau standar seperti bentuk kotak, sedangkan responden yang memilih bentuk kemasan yang biasa saja seperti di plastik saja yaitu sebanyak 5% (3 orang). Berdasarkan hasil survei tersebut dapat diketahui bahwa konsumen menyukai produk yang dikemas dengan kemasan yang lucu atau unik karena biasanya memiliki daya pikat tersendiri bagi konsumen, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan omset penjualan sehingga keuntungannya besar.

Page 8: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

28%

18%12%12%

30%

Kemasan Yang Diinginkan untuk Rengginang Tinggi Kalsium

Hanya menggunakan kemasan primer "Plastik"

Hanya menggunakan kemasan primer "Alu-munium foil"

Hanya menggunakan kemasan sekunder "Kar-ton"

Menggunakan kemasan primer "Plastik" dan kemasan sekunder "Karton"

Menggunkan kemasan primer "Alumunium foil" dan kemasan sekunder "Karton"

68%

32%

Kemauan Membeli Rengginang untuk Os-teoporosis dengan Harga yang Lebih Mahal

dari Rengginang di Pasaran

IyaTidak

D. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil survei dari 60 orang atau responden melalui pertanyaan-pertanyaan tertulis (kuisioner) diperoleh hasil sebagai berikut: Mayoritas responden gemar mengemil terutama makanan ringan/snack dan menerima produk baru dengan nama dan kemasan menarik. Adanya rengginang yang merupakan jenis camilan tradisional terbuat dari bahan dasar beras ketan dengan rasa gurih dan sangat renyah serta berbentuk bulat kecil-kecil telah

Berdasarkan survei yang telah dilakukan terhadap 60 orang responden dapat dianalisa bahwa kemasan yang diinginkan untuk rengginang tinggi kalsium diperoleh hasil yang sangat beragam, dimana sebanyak 28,33% (17 orang) responden memilih rengginang dikemas dengan kemasan primer yaitu dengan kemasan plastik. Sebanyak 18,33% (11 orang) responden memilih produk rengginang dikemas dengan kemasan primer yaitu dengan kemasan alumunium foil. Sebanyak 11,67% (7 orang) responden memilih produk rengginang hanya dikemas dengan kemasan sekunder yaitu dikemas dengan kemasan karton. Sebanyak 11,67% (7 orang) responden memilih produk rengginang dikemas dengan kemasan primer menggunakan plastik dan menggunakan kemasan sekunder yaitu dengan kemasan karton. Sedangkan sebanyak 30% (18 orang) responden memilih produk rengginang dikemas dengan menggunakan kemasan primer yaitu alumunium foil dan menggunakan kemasan sekunder yaitu menggunakan kemasan karton. Berdasarkan hasil survei tersebut diketahui bahwa konsumen lebih memilih produk rengginang dikemas dengan kemasan primer yaitu alumunium foil dan kemasan sekunder yaitu karton.

Hasil dari survei diperoleh 68,33% (41 orang) responden memilih setuju dan mau membeli produk rengginang tinggi kalsium walaupun harganya lebih mahal, sedangkan sebanyak 31,67% (19 orang) responden memilih tidak setuju dan tidak mau membeli produk rengginang tinggi kalsium karena harganya mahal. Walaupun demikian >50% responden setuju dan bersedia membeli produk rengginang tinggi kalsium walaupun harganya lebih mahal.

Page 9: Survei Respon Masyarakat Terhadap Produk Baru “Rengginang Fortifikasi”

banyak diketahui. Berbeda dengan rengginang tinggi kalsium yang belum banyak diketahui, namun banyak responden ingin mengkonsumsi dan membelinya. Rengginang dengan waktu simpan lama serta warna dan aroma yang menarik tanpa bahan tambahan makanan sintetik lebih disukai responden. Selain itu, brand produk penting bagi responden terutama brand dengan nama yang mudah diingat. Menurut responden, adanya kemasan untuk produk sangat penting terutama yang lucu dan unik, dimana kemasan yang cocok untuk rengginang adalah kemasan primer alumunium foil dan kemasan sekunder karton. Adanya rengginang yang tinggi kalsium untuk osteoporosis, lebih dari 50% responden setuju dan bersedia membeli produk rengginang tinggi kalsium walaupun harganya lebih mahal.

E. DAFTAR PUSTAKA

Labuza, T. P. 1982. Shelf Life Dating of Foods. Foods & Nutr. Press Inc. Westport. Connecticut.

Zikmund, William G. 1997. Business Research Methods. Dryden Press. Hill : New York.