SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG - Sistem...
Transcript of SURVEI PENYEDIAAN DAN PENGGUNAAN BARANG - Sistem...
SURVEI PENYEDIAAN
DAN PENGGUNAAN BARANG
BADAN PUSAT STATISTIK
S P
P
B
i
KATA PENGANTAR
Implementasi System of National Account (SNA) 2008 dalam penyusunan Neraca
Nasional merekomendasikan penyusunan Supply and Use Table (SUT). Pentingnya SUT
dalam implementasi SNA 2008 menuntun pada pentingnya data dasar yang dapat membentuk
struktur demand-supply dalam perekonomian. Struktur yang mampu menggambarkan
keseimbangan dari demand-supply baik pada tingkat komoditi maupun pada tingkat industri
(kelompok industri) akan menuntun pada konsistensi Produk Domestik Bruto (PDB) dan
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Untuk menuju ke tahap tersebut, perlu suatu
survei yang dapat diandalkan dalam menggambarkan struktur demand-supply.
Survei Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB) 2014 menyasar pada struktur
demand-supply untuk komoditi barang. Diharapkan kegiatan SPPB 2014 dapat berjalan
sesuai dengan jadwal sehingga hasilnya dapat digunakan secara maksimal dalam
penyusunan SUT Indonesia.
Jakarta, Maret 2014
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................................. i
Daftar Isi .......................................................................................................................... ii
1. Pendahuluan ............................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
1.2. Tujuan .............................................................................................................. 2
1.3. Cakupan Sampel ............................................................................................... 2
1.4. Referensi Waktu ............................................................................................... 4
1.5. Pelaksanaan ...................................................................................................... 5
2. Metodologi ............................................................................................................... 5
2.1. Organisasi ......................................................................................................... 7
2.2. Jadwal Pelaksanaan Lapangan .......................................................................... 8
3. Kuesioner ............................................................................................................... 10
3.1. Keterangan yang Dikumpulkan ....................................................................... 10
3.2. Tata Cara Pengisian Kuesioner ....................................................................... 10
4. Penjelasan .............................................................................................................. 21
4.1. Konsep dan Definisi ........................................................................................ 21
4.2. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan ..................................................................... 21
Lampiran ...................................................................................................................... 23
iii
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tabel penyediaan dan penggunaan atau Supply and Use Table (SUT) dalam
Sistem Neraca Nasional (The System of National Accounts) 2008 merupakan alat untuk
membandingkan dan mengkontraskan data dari berbagai sumber, serta mengingkatkan
koherensi sistem informasi ekonomi. SUT menjadi kerangka kerja (framework) yang
menggambarkan tentang penyediaan (supply) barang dan jasa serta sekaligus
menginformasikan penggunaan (use) barang dan jasa tersebut dalam perekonomian.
Penyajian SUT adalah dalam bentuk matrik dimana kolom menampilkan industri (lapangan
usaha) dan baris menampilkan produk (komoditi).
Tabel penyediaan (supply) memberikan informasi tentang produksi barang dan
jasa yang dihasilkan oleh masing- masing industri menurut produk. Barang dan jasa
tersebut berasal dari produksi domestik atau didatangkan dari luar wilayah (impor).
Sementara tabel penggunaan (use) memberikan gambaran tentang penggunaan produk
barang dan jasa oleh masing-masing industri. Penggunaan produk tersebut dirinci
menurut jenis industri yang menggunakan atau sebagai konsumsi antara dan sebagai
konsumsi akhir (konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, inventori, PMTB, dan
ekspor).
SUT selain sebagai alat efektif untuk menganalisis perekonomian dalam perencanaan
pembangunan, juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk menguji konsistensi data dari
berbagai sumber data. Uji konsistensi tersebut dapat menjadi dasar dalam
memahami dan menilai berbagai kelemahan sumber data. Neraca nasional yang dalam
penyusunannya menggunakan berbagai sumber data menjadi dasar utama dalam melihat
pentingnya peranan SUT.
Dalam penyediaan neraca nasional, saat ini BPS secara bertahap sedang memulai
untuk mengimplementasikan The System of National Accounts (SNA) 2008. Salah satu
rekomendasi SNA 2008 adalah penyusunan Supply and Use Table. Rekomendasi
tersebut menjadi dasar BPS melakukan penyusunan SUT Indonesia setiap tahun.
Implementasi SUT akan menuju pada terwujudnya pangkalan data (data base) yang akan
mendukung perbaikan mutu data neraca nasional yang lebih terjamin konsistensinya baik antar
waktu maupun antar daerah, bahkan antar berbagai sumber data. Dalam penyusunan SUT,
1
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 2
BPS akan menggunakan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009
sebagai dasar penentuan industri (kolom) dan menggunakan Klasifikasi Baku Komoditi
Indonesia (KBKI) 2010 sebagai dasar penentuan produk/komoditi (baris).
Data yang digunakan dalam menyusun SUT adalah data internal BPS dan luar BPS.
Untuk melengkapi data yang belum tersedia secara rutin di BPS perlu dilakukan suatu
survei. Selain melengkapi sumber data, survei juga diperlukan untuk menghasilkan
informasi-informasi yang mampu mendukung kualitas SUT yang nantinya akan berimbas
pada terbentuknya neraca nasional yang konsisten dan akurat dalam menggambarkan
perekonomian Indonesia. Survei khusus tersebut dilakukan dalam kegiatan Survei
Penyediaan dan Penggunaan Barang (SPPB 2014).
1.2 Tujuan
SPPB 2014 bertujuan untuk mengetahui struktur pendapatan dan pengeluaran dari
perusahaan/usaha dalam perekonomian. Struktur tersebut menjadi parameter yang akan
digunakan dalam penyusunan SUT. Kegiatan yang menjadi fokus utama SPPB tahun 2014
adalah kegiatan-kegiatan di sektor barang yang ketersediaan datanya belum lengkap di BPS
maupun diluar BPS.
1.3 Cakupan Sampel
Dasar klasifikasi produk atau usaha yang menjadi cakupan SPPB 2014 mengikuti
konsep standar BPS. Klasifikasi yang digunakan adalah Klasifikasi Baku Lapangan Usaha
Indonesia (KBLI). KBLI yang terakhir diterbitkan adalah KBLI 2009 sesuai dengan
Keputusan Kepala BPS No. 57 Tahun 2009. Sampel perusahaan/usaha dikelompokkan
menurut kelompok KBLI yaitu sebagai berikut :
A. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan
Kategori ini mencakup semua kegiatan ekonomi/lapangan usaha, yang
meliputi pertanian tanaman pangan, tanaman perkebunan, hortikultura, peternakan,
pengambilan dan penanaman hasil hutan serta penangkapan dan budidaya ikan/biota
air. Kategori ini juga mencakup jasa penunjang masing-masing kegiatan ekonomi
tersebut
B. Pertambangan dan Penggalian
Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi/lapangan usaha pengambilan
mineral dalam bentuk alami, yaitu padat (batu bara dan bijih logam), cair (minyak
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 3
bumi) atau gas (gas alam). Kegiatan ini dapat dilakukan dengan metode yang berbeda
seperti penambangan dan penggalian di permukaan tanah atau dibawah tanah,
pengoperasian sumur pertambangan, penambangan di dasar laut dan lain-lain.
Kategori ini juga mencakup kegiatan tambahan untuk penyiapan barang tambang dan
galian mentah untuk dipasarkan seperti pemecahan, pengasahan, pembersihan,
pengeringan, sortasi, pemurnian bijih logam, pencairan gas alam dan aglomerasi
bahan bakar padat.
C. Industri Pengolahan
Golongan pokok ini mencakup pengolahan produk pertanian, kehutanan dan
perikanan menjadi makanan dan juga mencakup produk setengah jadi yang tidak
secara langsung menjadi produk makanan tetapi nilainya dapat lebih besar atau lebih
kecil. Golongan pokok ini terdiri dari kegiatan yang berhubungan dengan berbagai
macam produk makanan. Produksi dapat dilakukan atas usaha sendiri atau oleh pihak
lain. Beberapa kegiatan dianggap sebagai industri pengolahan walaupun kegiatannya
adalah perdagangan eceran dari produk yang dihasilkan sendiri. Tetapi ketika
pengolahan yang dilakukan adalah minimal dan tidak menyebabkan suatu perubahan
nyata, unit tersebut diklasifikasikan dalam perdagangan besar dan eceran (Kategori
G).
E. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
Golongan pokok ini mencakup kegiatan pengumpulan, pengolahan dan
pendistribusian air untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Pengumpulan air
berasal dari berbagai sumber, seperti halnya pendistribusian melalui berbagai saluran
pipa, tercakup di sini.
F. Konstruksi
Golongan pokok ini mencakup kegiatan konstruksi umum berbagai macam
gedung/bangunan, termasuk pembangunan gedung baru, perbaikan gedung,
penambahan dan renovasi bangunan, pendirian bangunan atau struktur prefabrikasi
pada lokasi dan konstruksi yang bersifat sementara. Golongan pokok ini mencakup
konstruksi bangunan tempat tinggal, gedung perkantoran, pertokoan, sarana dan
prasarana umum lainnya, termasuk bangunan pertanian dan lain-lain. Kegiatan
konstruksi bangunan dimungkinkan untuk disubkontrakkan sebagian atau
keseluruhan.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 4
1.4 Referensi Waktu
Data yang akan dikumpulkan dalam kegiatan SPPB 2014 yaitu data pendapatan dan
pengeluaran adalah data yang merujuk pada waktu yang telah ditentukan yaitu selama tahun
2012 dan 2013. Pentingnya mendapatkan data selama dua tahun (2012 dan 2013) yaitu untuk
mengetahui pergeseran struktur dan keterbandingan kondisi perusahaan/usaha selama
berjalan dua tahun tersebut.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 5
PELAKSANAAN
2.1 Metodologi
Unit statistik dalam SPPB 2014 adalah establishment dengan sasaran variabel yang
diteliti yaitu pendapatan dan pengeluaran. Agar keterwakilan dari berbagai karakteristik
perkembangan variabel untuk setiap jenis kegiatan dapat teridentifikasi maka pengalokasian
sampel dilakukan dengan memerhatikan basis wilayah jenis usaha dan profil provinsi yang
terpilih. Pengalokasian sampel SPPB 2014 dilakukan pada 11 provinsi berdasarkan
purposive sampling atau non-probability sampling. Penentuan responden
(perusahaan/usaha) yang akan disurvei melihat pada :
1. Potensi perusahaan/usaha yang berpengaruh terhadap perekonomian wilayah;
2. Memiliki skala usaha yang besar sehingga mampu mewakili populasi;
3. Data dari jenis kegiatan perusahaan/usaha belum tersedia di BPS.
Sampel SPPB 2014 menurut provinsi dialokasikan oleh Subdirektorat Neraca Barang,
Direktorat Neraca Produksi BPS. Sedangkan alokasi sampel per kabupaten/kota dilakukan
oleh Bidang Neraca Wilayah dan Analisis (Nerwilis) BPS Provinsi terpilih. Jumlah sampel per
provinsi adalah 85 sampel yang akan dialokasikan menurut komoditi. Tabel 2.1 memberikan
gambaran rinci tentang alokasi sasaran komoditi sampel SPPB 2014. Untuk melihat alokasi
sampel menurut provinsi dan komoditi dapat dilihat pada Lampiran 3.
Selain jumlah sampel dan alokasi per provinsi, metode penelitian di lapangan juga
menjadi tahapan yang penting dalam mencapai tujuan dilaksanakannya SPPB 2014. Metode
tersebut adalah sebagai berikut :
a. Merancang kuesioner sebagai bahan perolehan informasi kuantitatif dari sumber
data.
b. Pengumpulan data di lapangan dengan rancangan kuesioner yang disusun
sebagai panduan perolehan data aktual.
c. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara langsung dengan cara
mengisi kuesioner.
d. Penggantian sampel dilakukan jika responden yang dituju pindah atau tidak dapat
ditemui hingga batas akhir waktu pencacahan.
2
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 6
Tabel 2.1
Tabel Sasaran Komoditi Sampel SPPB Menurut KBLI 2009
KBLI 2009 Deskripsi KBLI 2009 / Sasaran Komoditi (1) (2)
01131 Kubis/Kol
01133 Tomat
01134 Kentang
01132 Semangka
01132 Melon
01132 Blewah
01220 Nanas
01220 Salak
01622 Pemacekan Ternak
01623 Penetasan Telur
08930 Ekstraksi Garam
0899 Penggalian
3600 Pengadaan Air Bersih
37000 Pengelolaan Limbah
3800 Pengelolaan Sampah dan Daur Ulang
4101 Konstruksi Gedung
10421 Industri Kopra
10710 Industri Produk Roti & Kue
10723 Industri Sirop
10762 Industri Pengolahan Herbal (Herb Infusion)
10774 Industri Pengolahan Garam
10801 Industri Ransum Makanan Hewan
11040 Industri Minuman Ringan
11050 Industri Air Minum & Air Mineral
12011 Industri Rokok Kretek
13912 Industri Kain Sulaman/Bordir
13941 Industri Tali
14131 Industri Perlengkapan Pakaian Dari Tekstil
14302 Industri Pakaian Jadi Sulaman/Bordir
15112 Industri Penyamakan Kulit
16292 Industri Barang Anyaman dari Tanaman Bukan Rotan & Bambu
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 7
Dalam ha l penggantian sampel, ha l-ha l yang harus diperhat ikan adalah
sebagai ber ikut :
a. Sampel pengganti memiliki skala usaha yang relatif sama dengan sampel utama
b. Sampel pengganti memiliki kategori yang sama dengan sampel utama
c. Sampel pengganti memiliki kategori terdekat dalam satu kelompok Pertanian,
Penggalian, Konstruksi atau Industri
d. Untuk kegiatan pengelolaan sampah, dan pengadaan air tidak boleh diganti
sampelnya
e. Penggantian sampel dilakukan atas persetujuan Kepala Bidang Neraca dan Analisis
Statistik
f. Setiap penggantian sampel harus dicatat di dalam form Penggantian Sampel SPPB
2014 (tersedia di Lampiran)
2.2 Organisasi
2.2.1 Organisasi Teknis
1. Direktur Neraca Produksi sebagai penanggung jawab
2. Kepala Subdirektorat di Lingkungan Direktorat Neraca Produksi (DNP) sebagai
penanggung jawab teknis
2.2.2 Organisasi Lapangan
1. Kepala BPS Provinsi sebagai penanggung jawab kegiatan di Provinsi
2. Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di BPS Provinsi
sebagai penanggung jawab lapangan
3. Kasi Neraca Produksi di BPS Provinsi sebagai penanggung jawab harian
teknis pelaksanaan, pengawasan, dan entri data serta pengiriman data ke BPS-RI.
4. Staf teknis BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau Koordinator Statistik Kecamatan
(KSK)/ Mitra Statistik sebagai tenaga pencacah.
2.2.3 Petugas Lapangan
Koordinator : Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik di
BPS Provinsi
Pengawas : Kasi Neraca Produksi
Petugas Pencacah : Staf BPS Provinsi/Kabupaten/Kota atau KSK/Mitra Statistik
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 8
Petugas Entri Data : Staf BPS Provinsi
2.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan SPPB 2014 dimulai dengan persiapan kegiatan oleh DNP. Tahapan
persiapan meliputi perumusan kuesioner dan pedoman, penyusunan kuesioner dan pedoman,
penentuan dan alokasi sampel, pencetakan kues ioner dan buku pedoman, persiapan paket
entri data, pelatihan instruktur dan pengolahan (tabulasi).
Gambar 2.1
Alur Tahapan Pelaksanaan Kegiatan SPPB 2014
Setelah tahap persiapan, tahap berikutnya dilakukan oleh BPS Provinsi sebagai inti
dari pelaksanaan SPPB 2014 yaitu tahapan pelaksanaan. Tahapan pelaksanaan meliputi
pelatihan petugas lapangan, pelaksanaan lapangan, entri data dan pengiriman hasil entri data
ke pusat. Tahap akhir yaitu tahap penyelesaian yang dilakukan oleh DNP. Tahapan
penyelesaian meliputi pengolahan (tabulasi) dan penyusunan laporan akhir. Laporan akhir
antara lain berisi rekapitulasi pemasukan dokumen, tabulasi data dan analisis hasil
tabulasi data.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 9
Tabel 2.2
Jadwal Pelaksanaan Lapangan Kegiatan SPPB 2014
Kegiatan Keterangan Waktu
(1) (2) (3)
Persiapan
Penyusunan Kuesioner dan
Buku Pedoman Februari 2014
Pelatihan Petugas Minggu IV Maret – Minggu I April 2014
Pelaksanaan
Pelaksanaan Lapangan Mei – Juni 2014
Pemeriksaan Hasil Pencacahan Juli 2014
Pengiriman hasil ke BPS-RI Agustus 2014
Data entry dan pengolahan September – Oktober 2014
Penyelesaian Penyusunan Laporan November 2014
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 10
KUESIONER
3.1 Keterangan yang Dikumpulkan
Keterangan yang dikumpulkan dirinci atas delapan blok, yaitu:
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
BLOK III. KETERANGAN USAHA
BLOK IV. TENAGA KERJA
BLOK V. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN
BLOK VI. NILAI PENGELUARAN
BLOK VII. CATATAN
BLOK VIII. KETERANGAN PENGESAHAN
3.2 Tata Cara Pengisian Kuesioner
Blok I. Pengenalan Tempat
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas dan lokasi kegiatan usaha.
Rincian 1. Tuliskan nama propinsi beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 2. Tuliskan nama kabupaten/kota beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 3. Tuliskan nama kecamatan beserta kode dengan jelas dan benar.
Rincian 4. Tuliskan nama kelurahan/desa beserta kode dengan jelas dan benar.
Blok II. Keterangan Petugas
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat identitas pencacah dan pemeriksa.
Rincian 1. Tuliskan nama petugas pencacah dan pemeriksa dengan jelas dan lengkap.
Rincian 2. Tuliskan tanggal pelaksanaan kegiatan pencacahan dan pemeriksaan dengan
format yang sesuai yaitu tanggal-bulan-tahun, contoh : 12-01-2014.
Rincian 3. Bubuhkan tanda tangan pencacah dan pemeriksa dengan benar.
Blok III. Keterangan Usaha
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai keterangan usaha secara
lengkap dan jelas selama tahun 2013, termasuk status badan hukum, kegiatan utama yang
3
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 11
dilakukan perusahaan sehingga secara unik dapat diberikan kode KBLI 5 digit, dan jenis
lapangan usahanya (menurut kategori KBLI 2009).
Rincian 1. Tuliskan nama perusahaan/pengusaha dengan lengkap dan jelas. Jika tidak
memiliki nama perusahaan maka tuliskan nama pengusahanya. Contoh : “Usaha
Roti dan Kue Rosmalina” .
Rincian 2. Tuliskan alamat perusahaan/usaha dengan lengkap dan jelas.
Rincian 3. Tuliskan nomor telepon/fax perusahaan/usaha dengan benar.
Rincian 4. Lingkari salah satu kode status badan usaha perusahaan. Status badan hukum
tersebut harus sesuai dengan akte notaris yang dimiliki oleh perusahaan.
Badan Usaha adalah kesatuan yuridis (hukum), teknis, dan ekonomis yang
bertujuan mencari laba atau keuntungan.
Badan Usaha yang berbadan hukum adalah badan usaha yang memiliki harta
kekayaan tersendiri, terpisah dengan harta kekayaan para pemegang saham.
Badan usaha yang berbadan hukum merupakan subjek hukum yang dapat
dituntut atau melakukan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha.
Contohnya: Persero, Perseroan Terbatas (PT), Koperasi, dan Yayasan.
Badan Usaha yang tidak berbadan hukum adalah badan usaha yang harta
kekayaan pendirinya tidak terpisah dengan harta kekayaan badan usaha
tersebut. Badan usaha yang tidak berbadan hukum tidak dapat dituntut atau
melakukan kumpulan penuntutan di muka pengadilan atas nama badan usaha
tersebut, kecuali atas nama pendiri dari badan usaha tersebut. Contohnya: CV,
Firma, UD, dan PD.
Perorangan adalah usaha yang dilakukan tanpa membentuk jenis badan usaha
tertentu, misalnya usaha bordir tanpa membentuk CV atau UD.
Rincian 5. Lingkari salah satu kode jaringan perusahaan ini.
Perusahaan/Usaha Tunggal adalah perusahaan yang berdiri sendiri, tidak
mempunyai cabang di tempat lain dan pengelolaan seluruh kegiatan perusahaan
dilakukan oleh perusahaan yang bersangkutan. Perusahaan tunggal disebut juga
perusahaan tanpa cabang.
Kantor Cabang/Perwakilan adalah perusahaan/usaha yang merupakan
cabang/perwakilan dari perusahaan induknya, yang secara administratif
kegiatannya dikelola dan diawasi oleh perusahaan induk tersebut.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 12
Rincian 6. Tuliskan jenis kegiatan usaha perusahaan yang dilakukan selengkap-lengkapnya
dan tuliskan kode KBLI 2009 5 digitnya.
Contoh : usaha membuat kain sulaman atau bordir, kode KBLI 13912
Rincian 7. Lingkari salah satu jenis lapangan usaha menurut kategori sesuai dengan
kegiatan utama perusahaan/pengusaha. Kategori usaha yang digunakan sesuai
dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) tahun 2009.
Rincian 8. Tahun mulai kegiatan perusahaan/usaha
Tahun mulai kegiatan adalah tahun pertama kali perusahaan menghasilkan
barang/jasa secara komersil
Blok IV. Tenaga Kerja
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah tenaga kerja tahun
2012 dan 2013 yang dirinci menurut tenaga kerja dibayar dan tidak dibayar
Rincian 1. Jumlah tenaga kerja dibayar.
Tenaga kerja dibayar adalah tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan/usaha
dengan mendapat upah/gaji dan tunjangan lainnya dari perusahaan/usaha
tersebut, baik berupa uang maupun barang.
Rincian 2. Jumlah tenaga kerja tidak dibayar.
Tenaga kerja tidak dibayar adalah tenaga kerja pemilik dan atau tenaga kerja
keluarga yang biasanya aktif dalam kegiatan perusahaan/usaha, tetapi tidak
mendapat upah/gaji. Bagi pekerja tidak dibayar yang bekerja kurang dari 1/3
(sepertiga) jam kerja yang biasa berlaku (dalam satu minggu) di
perusahaan/usaha tidak termasuk sebagai tenaga kerja.
Rincian 3. Jumlah tenaga kerja (Rincian 1 s/d 2).
Total dari seluruh jumlah tenaga kerja dibayar dan yang tidak dibayar.
Blok V. Nilai Produksi/Pendapatan
Blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan nilai produksi/pendapatan yang
dihasilkan selama tahun 2012 dan 2013 dengan lengkap dan jelas. Satuan nilai dalam rupiah.
A. Nilai produksi/pendapatan utama
Tabel 1 dan Tabel 2. Khusus untuk kegiatan/usaha bangunan (konstruksi) tahun 2012 dan
2013
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 13
Sub blok ini digunakan untuk mengetahui keterangan yang berhubungan dengan
indikator produksi sektor bangunan yaitu proyek/pekerjaan yang diselesaikan perusahaan
selama tahun 2012 dan 2013.
Kolom 1. Isikan nama proyek atau jenis pekerjaan bangunan yang dikerjakan perusahaan ini
di tahun 2012 atau 2013 (sesuai tabel) dengan jelas. Contoh: pembangunan
sekolah, pembangunan rumah, pemasangan ubin dll.
Kolom 2. Tuliskan kode KBKI dari kegiatan konstruksi yang dilakukan.
Kolom 3. Isikan besarnya nilai kontrak (rupiah) dari masing-masing proyek/pekerjaan. Nilai
kontrak yang diisikan sesuai dengan harga kontrak yang ditandatangani.
Khususnya untuk proyek/pekerjaan untuk keperluan sendiri atau untuk dijual, nilai
kontraknya tidak termasuk harga tanah.
Kolom 4. Isikan lamanya pengerjaan pekerjaan/proyek (bulan) selama tahun 2012 atau 2013
(sesuai tabel).
Kolom 5. Isikan persentase pekerjaan (%) yang diselesaikan oleh perusahaan selama tahun
2012 atau 2013 (sesuai tabel).
Kolom 6. Isikan nilai pekerjaan yang diselesaikan tahun 2012 atau 2013 (sesuai tabel).
Contoh Ilustrasi :
a. Perusahaan A melakukan pembangunan gedung dengan nilai kontrak 50 juta rupiah
(Kolom 3 terisi Rp 50.000.000). Pembangunan dimulai pada bulan Januari 2013
namun hingga akhir Desember tahun 2013 pembangunan belum selesai dilaksanakan
melainkan baru mencapai 80% dari keseluruhan pembangunan (Kolom 4 terisi 12
bulan). Sehingga, nilai pekerjaan yang diselesaikan pada tahun 2013 sebesar 80% dari
nilai kontrak yaitu sebesar 40 juta rupiah (Kolom 5 terisi 80% sedangkan Kolom 6
terisi Rp 40.000.000).
b. Perusahaan B melakukan pembangunan jembatan dengan nilai kontrak 500 juta rupiah
(Kolom 3 terisi Rp 500.000.000) yang dimulai pada tahun 2012 dan pada akhir tahun,
pembangunan jembatan tersebut baru mencapai 50%. Selama tahun 2013
pembangunan jembatan tersebut dilanjutkan kembali sampai selesai (Kolom 4 terisi 12
bulan). Berarti nilai pekerjaan yang diselesaikan pada tahun 2013 sebesar 50% dari
nilai kontrak yaitu sebesar 250 juta rupiah (Kolom 5 terisi 50%, sedangkan Kolom 6
terisi Rp 250.000.000).
c. Perusahaan C melakukan pembangunan jalan dengan nilai kontrak 750 juta rupiah
yang dimulai pada tahun 2011 (Kolom 3 terisi Rp 750.000.000). Selama tahun 2011,
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 14
penyelesaian pekerjaan baru mencapai 40% kemudian terhenti. Pada tahun 2013,
pembangunan jalan tersebut tidak dilanjutkan. Namun pada triwulan II hingga
triwulan IV tahun 2013, pembangunan dilanjutkan kembali sampai selesai (Kolom 4
terisi 9 bulan). Sehingga pada tahun 2013, nilai pekerjaan yang diselesaikan adalah
sebesar 60% dari nilai kontrak yaitu sebesar 480 juta rupiah (Kolom 5 terisi 60%
sedangkan Kolom 6 terisi Rp 480.000.000).
d. Perusahaan D melakukan pembangunan pabrik pada tahun 2012 dengan nilai kontrak
500 juta rupiah (Kolom 3 terisi Rp 500.000.000). Sampai akhir tahun, pembangunan
tersebut telah mencapai 30% dari keseluruhan. Pembangunan terhenti pada tahun 2012
dan akan direncanakan berjalan kembali pada tahun 2013 (Kolom 4 terisi 0 bulan).
Sehingga, nilai pekerjaan yang diselesaikan pada tahun 2013 adalah 0% dari nilai
kontrak yaitu sebesar 0 rupiah (Kolom 5 terisi 0%, sedangkan Kolom 6 terisi Rp 0).
Tabel 3. Khusus untuk kegiatan/usaha selain konstruksi
Sub blok ini digunakan untuk mendapatkan keterangan nilai produksi atau pendapatan
utama selama tahun 2012 - 2013 dalam satuan nilai rupiah. Dalam laporan keuangan
perusahaan, pendapatan utama biasa disebut dengan pendapatan usaha atau pendapatan
operasional.
Kolom 2. Tuliskan rincian produksi yang dihasilkan selama tahun 2012 - 2013.
Kolom 3. Tuliskan satuan produksi yang dihasilkan selama tahun 2012 - 2013
Kolom 4. Kode KBKI 2012 diisi oleh pemeriksa.
Kolom 5. Isikan kuantitas (volume) produksi pada tahun 2012 untuk setiap produk
yang sesuai dengan kolom (2). Satuan kuantitas produksi sesuai dengan
kolom (3).
Kolom 6. Isikan nilai produksi/pendapatan pada tahun 2012 untuk setiap produk yang
sesuai dengan kolom (2). Satuan nilai produksi adalah rupiah.
Kolom 7. Isikan kuantitas (volume) produksi pada tahun 2013 untuk setiap produk
yang sesuai dengan kolom (2). Satuan kuantitas produksi sesuai dengan
kolom (3).
Kolom 8. Isikan nilai produksi/pendapatan pada tahun 2013 untuk setiap produk yang
sesuai dengan kolom (2). Satuan nilai produksi adalah rupiah.
Rincian 1 s/d 10. Isikan jenis produk dan nilai produksi/pendapatan yang dihasilkan selama
tahun 2012 dan 2013
Rincian 11. Isikan jumlah nilai produksi/pendapatan utama (rincian A.3.1 s.d A.3.10)
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 15
B. Pendapatan Lainnya
Isikan pendapatan lain dari perusahaan pada tahun 2012 dan 2013. Pendapatan
tersebut adalah pendapatan neto, yaitu pendapatan setelah dikurangi biaya-biaya. Pendapatan
lain hanya yang berkaitan langsung/tidak dapat dipisahkan administrasinya dari kegiatan
utama. Satuan nilai dalam rupiah.
Rincian 1. Isikan nilai jasa dari usaha menyewakan gedung/ruangan, baik untuk
kantor maupun resepsi
Rincian 2. Isikan nilai penjualan barang modal bekas
Rincian 3. Isikan nilai penerimaan dari bunga
Rincian 4. Isikan nilai royalti/dividen
Rincian 5. Isikan nilai dari jasa pertanian/penggalian/industri yang dikerjakan
Rincian 6. Isikan nilai bahan bangunan yang disediakan oleh pemilik (bouheer)
khusus untuk kegiatan usaha konstruksi
Rincian 7. Isikan nilai sewa alat dan perlengkapan tanpa operator
Rincian 8 s/d 11. Isikan pendapatan lainnya yang diperoleh perusahaan selain dari Rincian 1
s/d 7
Rincian 12. Isikan jumlah pendapatan lainnya yang merupakan penjumlahan (rincian
B.1 s.d B.11)
C1. Total Pendapatan Khusus Konstruksi Tahun 2012
Isikan total nilai produksi/pendapatan perusahaan/usaha khusus konstruksi pada tahun
2012. Total nilai produksi/pendapatan merupakan penjumlahan rincian A.1.6 Kolom (6),
A.3.11 Kolom (6) dan B.12 Kolom (3). Satuan nilai dalam rupiah.
C2. Total Pendapatan Khusus Konstruksi Tahun 2013
Isikan total nilai produksi/pendapatan perusahaan/usaha khusus konstruksi pada tahun
2013. Total nilai produksi/pendapatan merupakan penjumlahan rincian A.2.6 Kolom (6),
A.3.11 Kolom (8) dan B.12 Kolom (4). Satuan nilai dalam rupiah.
C3. Total Pendapatan Selain Konstruksi Tahun 2012 atau 2013
Isikan total nilai produksi/pendapatan perusahaan/usaha selain kostruksi pada tahun
2012 dan 2013. Total nilai produksi/pendapatan merupakan penjumlahan rincian A.3.11
dan B.12. Satuan nilai dalam rupiah.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 16
Blok VI. Nilai Pengeluaran
Blok ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai biaya yang dikeluarkan
perusahaan/usaha selama tahun 2012 dan 2013. Satuan nilai pengeluaran dalam rupiah.
Rincian 1. Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai
Upah Gaji dan Tunjangan Pegawai terdiri dari gaji dan lainnya (upah lembur,
tunjangan, bonus, asuransi kecelakaan di tempat kerja, jaminan sosial dan
pembayaran pensiun).
Upah/gaji adalah balas jasa perusahaan untuk pekerja/karyawan, sebelum
dikurangi pajak baik dalam bentuk uang maupun barang. Perkiraan sewa rumah
dinas, fasilitas kendaraan dan sejenisnya dimasukkan dalam upah dan gaji,
walaupun tidak tertulis dalam neraca (catatan) perusahaan.
Upah lembur dan tunjangan adalah upah yang diberikan/dibayarkan kepada
pekerja/karyawan diluar upah/gaji. Asuransi kecelakaan di tempat kerja, Jaminan
sosial, dan pembayaran pensiun adalah biaya perusahaan yang dibayarkan secara
teratur kepada yayasan/badan yang menangani masalah jaminan sosial dan
pembayaran pensiun pekerja/karyawan.
Rincian 2 Bahan bakar
Biaya bahan bakar adalah biaya seluruh pemakaian segala bahan bakar, baik cair
maupun padat yang digunakan sebagai pembakar untuk menjalankan mesin,
memasak dan lainnya yang dipakai untuk usaha, termasuk biaya bakar minyak
(BBM), elpiji, gas kota dan bahan bakar lainnya seperti kayu/arang dan lainnya.
Rincian 3 Pelumas
Biaya pelumas adalah biaya seluruh pemakaian segala zat cair yang mempunyai
kekentalan tertentu dipakai untuk melancarkan jalannya mesin agar dapat
berfungsi sebagaimana mestinya.
Rincian 4 Listrik
Biaya listrik adalah biaya pembelian listrik oleh perusahaan/usaha, baik yang
bersumber dari PLN maupun non-PLN
Rincian 5 Air Bersih
Biaya air adalah biaya seluruh pemakaian air untuk keperluan perusahaan/usaha,
seperti pembelian air bersih dari perusahaan air minum/badan pengelola air
minum ataupun dari pihak lain.
Rincian 6 Angkutan
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 17
Biaya pengangkutan adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan pemindahan
orang/penumpang dan atau barang/ternak dari satu tempat ke tempat yang lain
melalui darat, air, maupun udara dengan menggunakan alat angkutan bermotor
maupun tidak bermotor.
Rincian 7 Pos dan jasa kurir
Biaya pos dan jasa kurir adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan/usaha atas
penggunaan pos dan jasa kurir.
Rincian 8 Telepon dan komunikasi lainnya
Biaya Telepon dan komunikasi lainnya adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan/usaha atas penggunaan telepon dan komunikasi lainnya, yaitu
pembayaran kepada penyedia jasa telekomunikasi atas tagihan telepon dan atau
jasa telekomunikasi.
Rincian 9 Keperluan Kantor dan Kemasan
Pengeluaran Alat tulis kantor adalah biaya pembelian alat tulis dan keperluan
kantor yang habis dipakai seperti: kertas, spidol, pensil, tinta, tinta komputer,
karbon, pita mesin tik, map, kapur.
Pengeluaran untuk Pengepakan/Kemasan meliputi biaya yang dikeluaran
untuk mengemas hasil produksi, baik kemasannya berupa kertas/karton, plastik,
gelas/kaca, logam, kayu dan lainnya.
Rincian 10 Sewa
Biaya sewa meliputi biaya sewa bangunan/gedung/ruangan, gudang, inventaris
kantor, kendaraan, dan mesin/alat-alat/perlengkapan. Jika jangka waktu sewa
lebih dari satu tahun, misalnya 2 tahun, maka nilai sewanya dibagi dua,
sedangkan jika jangka waktu sewa kurang dari satu tahun nilai sewanya dicatat
sesuai yang dikeluarkan.
Rincian 11 Pemeliharaan dan perbaikan kecil
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya pemeliharaan barang
modal (seperti bangunan, gedung, kendaraan, mesin dan barang inventaris kantor
lainnya) agar menjamin kelancaran kegiatan produksi tanpa menambah
kapasitas/umur barang modal tersebut.
Rincian 12 Perjalanan Dinas
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan keterangan biaya uang saku dan
harian, akomodasi, dan transportasi yang digunakan oleh perusahaan.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 18
Biaya akomodasi/penginapan adalah biaya yang dikeluarkan untuk penginapan di
suatu tempat, dalam rangka pelaksanaan tugas yang dilakukan oleh karyawan
perusahaan tersebut. Biaya transportasi yang dicatat adalah biaya transportasi
karyawan yang melakukan perjalanan dinas.
Rincian 13 Pendidikan dan pelatihan
Biaya pendidikan dan pelatihan adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan/usaha untuk meningkatkan kualitas/keterampilan karyawan
perusahaan/usaha.
Rincian 14 Penelitian dan pengembangan
Biaya penelitian dan pengembangan dirinci menjadi dilakukan sendiri
(mempunyai litbang sendiri) dan dilakukan pihak lain (konsultan jasa penelitian
dan pengembangan).
Penelitian dan pengembangan adalah usaha kreatif yang dilakukan secara
sistematis untuk meningkatkan stok pengetahuan dan menggunakan stok
pengetahuan tersebut untuk tujuan penemuan dan pengembangan produk baru,
termasuk menambah versi atau kualitas produk yang sudah ada. Termasuk pula
penemuan dan pengembangan proses produksi baru atau proses produksi yang
lebih efisien.
Biaya penelitian dan pengembangan adalah biaya-biaya yang dikeluarkan
untuk pengembangan produksi dan peningkatan efisiensi perusahaan.
Rincian 15 Jasa-jasa
Biaya jasa-jasa meliputi pengeluaran untuk tenaga ahli/profesi (konsultan, notaris,
akuntan, dan lainnya), asuransi kerugian, promosi/iklan, dan jasa perusahaan
lainnya
Biaya konsultan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada konsultan
(komputer/software/database, SDM dll), engineering dan arsitek, seperti
pembuatan gambar, biaya pengukuran dan biaya perencanaan dalam rangka
pembuatan bangunan/konstruksi.
Biaya akuntan/lembaga hukum adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan kepada
akuntan/notaris seperti biaya jasa penyusunan sistem dan pelaksanaan
pembukuan, biaya jasa pemeriksaan pembukuan dan penyusunan laporan, biaya
jasa dalam pembuatan surat perjanjian dan akte.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 19
Biaya asuransi kerugian adalah premi yang dibayarkan oleh perusahaan kepada
perusahaan asuransi atas barang yang diasuransikan, seperti asuransi kebakaran,
asuransi kendaraan dan asuransi barang modal lainnya
Biaya promosi/iklan adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan atas promosi/iklan
yang dilakukan oleh pihak lain.
Rincian 16 Biaya Penyusutan dan Amortisasi
Biaya penyusutan terdiri dari biaya penyusutan bangunan, kendaraan, mesin dan
peralatan, inventaris kantor lainnya.
Amortisasi adalah penyusutan atas aktiva tidak berwujud seperti paten, lisensi,
copy right, dan biaya-biaya/pengeluaran yang ditangguhkan.
Rincian 17 Pajak
Pajak yang dicakup meliputi pajak bumi dan bangunan, pajak kendaraan
bermotor, bea balik nama, dan pajak lainnya (seperti pajak reklame/iklan,
BPHTB). Pajak disini TIDAK TERMASUK Pajak Penghasilan (PPh) dan Pajak
Pertambahan Nilai (PPN), baik untuk perusahaan maupun pegawai.
Rincian 18 Biaya Khusus
Tuliskan biaya khusus yang disertai dengan konversi KBKI 2012 yang sesuai.
Rincian 19 Pengeluaran Lainnya
Biaya pengeluaran produksi lainnya antara lain: jasa kebersihan, jasa keamanan,
iuran anggota organisasi, sumbangan, langganan majalah dan surat kabar, serta
lainnya.
Rincian f s/d m mencakup biaya khusus/biaya langsung yang terkait dengan
kegiatan utama perusahaan/usaha (seperti biaya bahan baku untuk industri
pengolahan, konstruksi, pembelian benih, pupuk dan pestisida dan lain-lain).
Rincian 20 Total Pengeluaran (Rincian 1 s/d 19)
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan jumlah dari semua pengeluaran. Total
pengeluaran diperoleh dari penjumlahan rincian 1 s.d 19.
Rincian 21 Laba/Rugi (Blok V.C1/V.C2/V.C3 - Blok VI.R.20)
Rincian ini digunakan untuk mendapatkan laba/rugi perusahaan selama tahun
2012 dan 2013.
LABA/RUGI = BLOK V RINCIAN C1/C2/C3 - BLOK VI RINCIAN 20
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 20
Blok VII. Catatan
Tujuan blok ini adalah untuk mencatat keterangan tambahan yang perlu
disampaikan untuk memperjelas isian di daftar, ataupun mencatat kesulitan dan
permasalahan yang timbul selama melakukan tugas pencacahan di lapangan, seperti adanya
kejadian yang ekstrim yang dijumpai dilapangan dan sebagainya.
Blok VIII. Keterangan Pengesahan
Blok ini digunakan untuk mencatat keterangan mengenai nama, jabatan, dan tanda
tangan yang bertanggung jawab dalam pengisian kuesioner ini dari pihak perusahaan/usaha
serta stempel/cap perusahaan/usaha.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 21
PENJELASAN
4.1 Konsep dan Definisi
Konsep dan definisi adalah hal penting dalam memahami variabel yang ingin ditangkap
dan dipahami dalam suatu kegiatan. Beberapa konsep dan definisi penting dalam SPPB 2014
adalah sebagai berikut :
a. Perusahaan atau Usaha Industri adalah suatu unit (kesatuan) usaha yang melakukan
kegiatan ekonomi, bertujuan menghasilkan barang atau jasa terletak pada suatu
bangunan atau lokasi tertentu, dan mempunyai catatan administrasi tersendiri mengenai
produksi dan struktur biaya serta ada seorang atau lebih yang bertangggung jawab atas
usaha tersebut.
b. Kegiatan utama adalah salah satu kegiatan dari perusahaan yang menghasilkan output
paling besar.
c. Jumlah tenaga kerja adalah banyaknya pekerja/karyawan rata-rata perhari kerja baik
pekerja yang dibayar maupun pekerja yang tidak dibayar. Tenaga kerja terdiri dari
pekerja produksi dan pekerja lainnya. Pekerja produksi adalah pekerja yang langsung
bekerja dalam proses produksi atau berhubungan dengan itu, termasuk pekerja yang
langsung mengawasi proses produksi, mengoperasikan mesin, mencatat bahan baku
yang digunakan dan barang yang dihasilkan. Pekerja lainnya adalah pekerja yang tidak
berhubungan langsung dengan proses produksi, pekerja ini biasanya sebagai pekerja
pendukung perusahaan, seperti manager (bukan produksi), kepala personalia,
sekretaris, tukang ketik, penjaga malam, sopir perusahaan, dan lainnya.
d. Pendapatan meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan yang telah
diselesaikan, upah lembur, semua bonus dan tunjangan, perhitungan waktu-waktu
tidak bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan, dan nilai pembayaran
sejenisnya. Terdapat dua komponen, yaitu:
1. untuk jam kerja biasa atau untuk pekrjaan yang telah diselesaikan, dan
2. untuk lembur semua komponen pendapatan lainnya dikumpulkan secara agregat.
4.2 Hal-hal yang Perlu Diperhatikan
Pengisian kuesioner SPPB 2014 haruslah sesuai dengan tata cara yang telah dijelaskan
di bab sebelumnya. Selain itu, ada beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan yaitu :
4
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 22
1. Perhatikan pengisian KBLI 2009. Pemeriksa harus memastikan KBLI 2009 yang
dicantumkan adalah 5 digit. Misalkan untuk usaha membuat kain sulaman atau border
ditulis KBLI 2009 yaitu 13912.
2. Perhatikan pengisian Jenis Lapangan Usaha. Jenis Lapangan Usaha diisikan kode satu
huruf sesuai dengan yang tertera di kuesioner SPPB 2014.
3. Perhatikan pengisian tahun mulai kegiatan. Tahun mulai kegiatan usaha minimal tahun
2011.
4. Perhatikan pengisian satuan produksi. Satuan produksi di Blok V Rincian A tabel 3
harus menggunakan satuan kuantitas standar seperti kg (untuk berat), m3 (untuk
volume). Jika menggunakan satuan kuantitas khas daerah, maka harus dikonversikan ke
ukuran standar.
5. Jika isian Rincian Laba/Rugi menghasilkan nilai Rugi, maka petugas harus menuliskan
konfirmasi ataupun penjelasan untuk menghindari salah penghitungan.
6. Penggantian sampel harus atas persetujuan koordinator survei. Sampel yang akan
diganti harus memerhatikan ketentuan penggantian sampel. Sampel pengganti tidak
diperkenankan diluar KBLI 2009 yang telah ditentukan dalam alokasi sampel kecuali
sudah ada konfirmasi sebelumnya dengan BPS-RI.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 23
LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner SPPB 2014
Perhatian :
1. Provinsi : ……………………………………………………………........................
2. Kabupaten/Kota*) : ……………………………………………………………........................
: ……………………………………………………………........................: ……………………………………………………………........................3. Kecamatan : ……………………………………………………………........................
: ……………………………………………………………........................: ……………………………………………………………........................4. Kelurahan/Desa*) : ……………………………………………………………........................
*)coret yang tidak sesuai
1.
2. Tanggal pelaksanaan kegiatan
3. Tanda tangan
BLOK I. PENGENALAN TEMPAT
(1) (2)
BLOK II. KETERANGAN PETUGAS
Rincian Pencacah Pemeriksa
(1) (2) (3)
Nama petugas
5. Survei ini tidak ada hubungannya dengan pemungutan pajak, dan tidak dipungut biaya.
RAHASIA SPPB 2014
REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK
SURVEI PENYEDIAAN
DAN PENGGUNAAN BARANG
1. Tujuan survei ini adalah untuk mengetahui struktur pendapatan dan pengeluaran dari perusahaan/usaha
dalam perekonomian
2. Hasil survei ini akan digunakan untuk bahan penyusunan Supply and Use Table (SUT)
3. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
4. Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 24
Lanjutan
1. Nama Perusahaan/Pengusaha : ……………………………………………………………................
2. A l a m a t : ……………………………………………………………................
……………………………………………………………................
3. No Telp /Fax : ……………………………………………………………................
4. Status Badan Usaha (lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai)
Badan usaha yang ber-Badan Hukum (Misal: Pesero, PT, Koperasi, Yayasan) - 1
Badan usaha yang tidak ber-Badan Hukum (Misal: CV, Firma, UD, PD) - 2
Perorangan - 3
5. Jaringan Perusahaan (lingkari salah satu kode jawaban yang sesuai)
Tunggal - 1 Cabang / Perwakilan - 2
6. Jenis Kegiatan Usaha yang Dilakukan Perusahaan:
(Tuliskan selengkap-lengkapnya )
………………………………………………………………………………………………..
7. Jenis Lapangan Usaha:
Pertanian, kehutanan & perikanan - A
Pertambangan & penggalian - B
Industri pengolahan - C
Pengadaan air, pengelolaan sampah & daur ulang - E
Konstruksi - F
8. Tahun Mulai Kegiatan : …………………………………………………………….
1. Tenaga kerja dibayar
2. Tenaga kerja tidak dibayar
3. Jumlah tenaga kerja (Rincian 1 s/d 2)
(1) (2) (3)
KBLI 5 Digit
(diisi oleh pemeriksa)
BLOK IV. TENAGA KERJA (ORANG)
Rincian Tahun 2012 Tahun 2013
BLOK III. KETERANGAN USAHA
(1) (2)
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 25
Lanjutan
A. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA
1 Khusus untuk kegiatan/usaha bangunan (konstruksi) tahun 2012
1.
2.
3.
4.
5.
6. J U M L A H
2 Khusus untuk kegiatan/usaha bangunan (konstruksi) tahun 2013
1.
2.
3.
4.
5.
6. J U M L A H
**) Kode KBKI diisikan di BPS RI
Nilai Pekerjaan yang
Diselesaikan Thn 2013 (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3) x (5)
Nama Proyek
(Jenis Pekerjaan Bangunan)Kode KBKI **) Nilai Kontrak (Rp)
Lama
Pengerjaan
Selama 2013
(Bulan)
(%) Pekerjaan
yg Diselesaikan
Selama Thn
2013
(6) = (3) x (5)
Nama Proyek
(Jenis Pekerjaan Bangunan)Kode KBKI **) Nilai Kontrak (Rp)
Lama
Pengerjaan
Selama 2012
(Bulan)
(1) (2) (3) (4) (5)
(%) Pekerjaan
yg Diselesaikan
Selama Thn
2012
Nilai Pekerjaan yang
Diselesaikan Thn 2012 (Rp)
BLOK V. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN (RUPIAH)
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 26
Lanjutan
(1)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
B.
No
(1)
1. Menyewakan gedung/ruangan
2. Penjualan barang modal bekas
3. Penerimaan dari Bunga
4. Royalti/Dividen
5. Jasa Pertanian/Penggalian/Industri
6. Bahan bangunan yang disediakan oleh pemilik (bouheer)
7. Sewa alat dan perlengkapan (tanpa operator)
8. ……….......................................………….……
9. ……….......................................………….……
10. ……….......................................………….……
11. ……….......................................………….……
12. Jumlah pendapatan lainnya (Rincian B.1 s/d B.11)
C.1
C.2
C.3
**) diisi oleh pemeriksa
Jumlah nilai produksi/pendapatan utama (Rincian A.3.1 s/d A.3.10)
TOTAL PENDAPATAN KHUSUS KONSTRUKSI TAHUN 2012 (Rincian
A.1.6 Kolom (6) + A.3.11 Kolom (6) + B.12 Kolom (3))
TOTAL PENDAPATAN KHUSUS KONSTRUKSI TAHUN 2013 (Rincian
A.2.6 Kolom (6) + A.3.11 Kolom (8) + B.12 Kolom (4))
TOTAL PENDAPATAN SELAIN KONSTRUKSI (Rincian A.3.11 +
B.12)
Rincian Tahun 2012 Tahun 2013
(2) (3) (4)
PENDAPATAN LAINNYA
Tahun 2013
Kuantitas Nilai (Rp)
(5) (6)
Kuantitas
(7)
Nilai (Rp)
(8)
Tahun 2012Satuan
(3)
Kode KBKI*)
(4)
......
......
......
......
......
......
......
………......................................
………......................................
………......................................
………......................................
………......................................
......
......
......
………......................................
………......................................
………......................................
………......................................
………......................................
Rincian Produk yang DihasilkanNo
(2)
BLOK V. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN (RUPIAH)
A. NILAI PRODUKSI/PENDAPATAN UTAMA
3. Khusus untuk kegiatan/usaha selain konstruksi
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 27
Lanjutan
1. UPAH GAJI DAN TUNJANGAN PEGAWAI
a. Upah dan gaji
b. Upah lembur dan tunjangan
c. Bonus akhir tahun
d. Asuransi kecelakaan di tempat kerja
e. Jaminan sosial dan pembayaran pensiun
f. Lainnya
2. BAHAN BAKAR
a. Bahan bakar minyak (BBM)
b. Elpiji
c. Gas kota
d. Bahan bakar lainnya
3. PELUMAS
4. LISTRIK
5. AIR BERSIH
6. ANGKUTAN
a. Rel
b. Jalan raya
c. Udara
d. Laut
e. Sungai, danau dan penyeberangan
7. POS DAN JASA KURIR
8. TELEPON DAN KOMUNIKASI LAINNYA
9. KEPERLUAN KANTOR DAN KEMASAN
a. Alat tulis kantor
b. Percetakan
c. Fotocopy
d. Pengepakan/Kemasan
Rincian Pengeluaran Tahun 2012 Tahun 2013
(1)
BLOK VI. NILAI PENGELUARAN (RUPIAH)
(2) (3)
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 28
Lanjutan
10. SEWA
a. Bangunan/Gedung
b. Gudang
c. Kendaraan (tanpa operator)
d. Mesin dan peralatan (tanpa operator)
e. Lainnya: …………….
11. PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN KECIL
a. Bangunan
b. Kendaraan
c. Mesin dan peralatan
d. Lainnya: …………….
12. PERJALANAN DINAS
a. Uang saku dan harian
b. Akomodasi/penginapan
c. Transportasi
13. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
14. PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
15. JASA-JASA
a. Tenaga ahli/profesi (konsultan, notaris, akuntan, dll)
b. Asuransi kerugian (premi asuransi)
c. Promosi/iklan
d. Jasa perusahaan lainnya
16. BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI
a. Bangunan
b. Kendaraan
c. Mesin dan peralatan
d. Lainnya: …………….
(3)(2)(1)
BLOK VI. NILAI PENGELUARAN (RUPIAH)
Rincian Pengeluaran Tahun 2012 Tahun 2013
Survei Penggunaan dan Penyediaan Barang 2014 29
Lanjutan
17. PAJAK
a. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
b. Pajak Kendaraan Bermotor (PKB)
c. Bea Balik Nama (BBN)
d. ............................................
e. ............................................
18. BIAYA KHUSUS
a. …………………………………… (KBKI: ……………….)
b. …………………………………… (KBKI: ……………….)
c. …………………………………… (KBKI: ……………….)
d. …………………………………… (KBKI: ……………….)
e …………………………………… (KBKI: ……………….)
19. PENGELUARAN LAINNYA
a. Bunga pinjaman
b. Jasa kebersihan
c. Jasa keamanan
d. Iuran anggota organisasi
e. Sumbangan
f …………………………………… (KBKI: ……………….)
g …………………………………… (KBKI: ……………….)
20. TOTAL PENGELUARAN (Rincian 1 s/d 19)
21. LABA/RUGI (Blok V.C.1./C.2/C.3 - Blok VI.20)
Diketahui oleh yang bertanggung jawab di perusahaan/usaha:
Nama :
Jabatan :
Tahun 2013
(1) (2) (3)
……………………………….., 2014
Jenis bahan yang digunakan Tahun 2012
BLOK VI. NILAI PENGELUARAN (RUPIAH)
BLOK VIII. KETERANGAN PENGESAHAN
(………………………………………….)
Nama, Tanda tangan dan Cap Perusahaan
BLOK VII. CATATAN(Keterangan tambahan yang perlu disampaikan)
Daftar ini diisi dengan sebenarnya dan menurut keadaan yang sesungguhnya
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 30
Lampiran 2. Form Penggantian Sampel
FORM PENGGANTIAN SAMPEL
SPPB 2014
Provinsi :
Kode Kabupaten/Kota KBLI 2009
Lama
Keterangan KBLI 2009 KBLI 2009
Baru
Keterangan KBLI 2009 Penjelasan
..........................,........2014
Kabid Nerwilis
Provinsi .........
.................................
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 31
Lampiran 3. Tabel Alokasi Sampel Kegiatan SPPB 2014 Menurut Komoditi dan Provinsi
Komoditi KBLI 2009 Aceh Riau Sumsel Kep. Babel
Jawa Tengah
Banten NTT Kalsel Sulteng Sultra Maluku
Utara Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Kubis/Kol 01131
4
4
5
13
Tomat 01133 7
4 5 4 4 7 5 6 5 5 52
Kentang 01134 5
4
4
5
18
Semangka 01132 7 7 4 10 4 7 5 6 5 5 5 65
Melon 01132
5
4 4
5
18
Blewah 01132
4 4
8
Nanas 01220 5 10 4 5 4 4 5 5 5 5 5 57
Salak 01220
4 5 4 4 5 5 5 5 5 42
Pemacekan Ternak 01622 2 2 2 1 3 1 2 1 1 1 1 17
Penetasan Telur 01623 2 3 3 2 2 2 1 2 1 1 1 20
Ekstraksi Garam
9
13
13
8
43
Penggalian
10 7 10
8
9
10 8 62
Air Bersih
4 6 8 3 7 7 4 5 2 2 5 53
TPA
2 3 3 2 2 5 2 4 2 2 4 31
Konstruksi
14 10 10 6 10 8 9 9 10 10 10 106
Ind. Kopra 10421 2 4 3 0 1 2 4 0 5 6 5 32
Ind. Produk Roti & Kue 10710 2 3 3 5 1 2 3 2 4 4 11 40
Ind. Sirop 10723 2 0 0 2 1 1 0 2 0 0
8
Ind. Pengolahan Herbal (Herb Infusion)
10762 2 2 3 2 1 2
1 2 2 0 17
Ind. Pengolahan Garam 10774 2 3 2 7 1 2 5 2 2 5 2 33
Ind. Ransum Makanan Hewan
10801 2 2 0 0 1 2 0 2 0 0 0 9
Ind. Minuman Ringan 11040 0 2 2 2 1 2 0 2 0 2 2 15
Ind. Air Minum & Air Mineral
11050 2 2 0 0 1 0 2 2 2 0 0 11
Ind. Rokok Kretek 12011 1 1 1 0 1 0 2 1 0 0 0 7
Survei Khusus Triwulanan Neraca Produksi Sektor Barang 32
Komoditi KBLI 2009 Aceh Riau Sumsel Kep. Babel
Jawa Tengah
Banten NTT Kalsel Sulteng Sultra Maluku
Utara Total
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)
Ind. Tali 13941 2 0 2 2 1 2 2 2 2 2 2 19
Ind. Perlengkapan Pakaian Dari Tekstil
14131 2 2 4 7 2 3 5 2 3 4 2 36
Ind. Pakaian Jadi Sulaman/Bordir
14302 3 2 2 2 1 2 2 3 2 2 2 23
Ind. Penyamakan Kulit 15112 0 0 0 0 1 1 0 1 2 2 0 7
Ind. brg Anyaman Dr Tanaman Bkn Rotan & Bambu
16292 3 4 4 5 1 4 5 4 4 8 8 50
Total
85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 85 935