Surfaktan_ Ekstensi_ 2012
-
Upload
fitri-rosdiana -
Category
Documents
-
view
150 -
download
9
description
Transcript of Surfaktan_ Ekstensi_ 2012
Suatu Fenomena Antar Muka dalam Sistem Dispersi
Dwi Lestari P.
Laboratorium Farmasi Fisik
Departemen Teknologi Farmasi
1. Menjelaskan fenomena antarmuka cairan
2. Menjelaskan adsorpsi pada antarmuka cairan
3. Menjelaskan adsorpsi pada antarmuka padatan
4. Menjelaskan surfaktan
5. Menjelaskan misel
6. Menjelaskan solubilisasi
7. Menghitung HLB surfaktan
8. Menentukan jenis surfaktan yang digunakan dalam formulasi
Cleaning/detergent (~40%)
tekstile; kosmetika; farmasi; cat; makanan; dll.
Suatu sistem dimana suatu fase terdispersi dalam
bentuk partikel-partikel kecil dalam fase lainnya
yang menjadi fase pendispersi (fase kontinyu)
1. SISTEM DISPERSI
a
b
I
II
cairan bulk mula-mula Fase terdispersi/droplet
Fase pendispersi/kontinyu
Fenomena
Antar Muka :
Fenomena
yang terjadi
pada batas
antara dua
fase yang tidak
bercampur
PERMUKAAN
(surface):
Batas antara:
padatan/cairan
dengan gas
Cair – gas : air di
atmosfer
Padatan – gas :
bagian atas meja
ANTAR MUKA
(interfacial):
Batas antara dua
fase terkondensasi
Misal :
cair – cair : emulsi
Padat – Cair :
suspensi
Padat – padat :
partikel serbuk yg
saling melekat
2. FENOMENA ANTAR MUKA
Permukaan cairan
bersifat seperti
suatu membran
yang berkontraksi
Gaya per satuan
panjang yang harus
diberikan sejajar pada
permukaan untuk
mengimbangi tarikan
ke dalam
Satuan : dyne/cm (cgs) atau mN/m
l2
F
Untuk satu seri homolog surfaktan :
• Makin panjang rantai hidrokarbon (hidrofobik):
↗aktivitas permukaan ↙tegangan permukaan
•Makin panjang rantai etilen oksida (hidrofilik) dari
surfaktan non-ionik polioksietilasi ↙aktivitas permukaan
↗ tegangan permukaan
• Tegangan permukaan umumnya menurun jika suhu
meningkat
• ADALAH molekul/ion yang diadsorpsi pada antarmuka yang
memiliki gugus polar dan apolar (bersifat amfifil)
• Surfaktan selalu ditemukan dalam cairan (liquid solution), maka
sistem dispersi yang berlaku disini minimal mengandung satu
fase cair.
• Moreover, fase cair ini harus menjadi fase kontinyu agar molekul
surfaktan dapat bergerak untuk mencapai kondisi
kesetimbangan.
• As a consequence, sistem dispersi yang berlaku di sini adalah :
• foams (busa) : permukaan gas – cairan (a gas-liquid surface)
• emulsi : antarmuka cair – cair (liquid-liquid interfaces)
• suspensi padatan : antarmuka padatan-cairan
(solid-liquid interfaces)
Definisi
3. SURFAKTAN Surface active agent
English Indonesia Yunani Latin
Oil Minyak Lipo- Oleo-
Water Air Hydro- Aqua-
Solvent Solven Lyo- Solvo-
Both Kedua-duanya (both) Amphi-
Flow Aliran Rheo-
Affinity Afinitas -philic
Lack of affinity Tak ada afinitas -phobic
Nature Alam -pathic
science Ilmu -logy
1. Emulsifiers
Water In Oil - Low HLB
Oil In Water - High HLB
2. Menurunkan tegangan permukaan
3. Wetting Agents (zat pembasah)
4. Sebagai penglarut zat tak larut air (solubilizers)
5. Membersihkan kotoran Detergents (~40%)
5. Foam Stabilizers
6. Lipid Crystal Modifiers
7. Starch Complexers
8. Protein Modifiers
9. Bekerja sebagai Lubrikan
10. Pendispersi pigmen
Berdasarkan kegunaannya dan sistem dispersi tempat surfaktan
digunakan, surfaktan diberi label :
• emulsifier (emulgator)
• wetting agent (zat pembasah)
• solubilizer (zat penglarut)
• detergent
• soap (sabun)
• (de)foamer
• dispersant
• hydrophobant
• corrosion inhibitor
• lubricant
• dan seterusnya
Surfactant by any other name
• Membentuk agregat berukuran nanometer yang
disebut MISEL yang dapat mensolubilisasi zat tak
larut air
• SOLUBILISASI dan DETERGENSI
• Diadsorpsi di permukaan/antarmuka dan
menurunkan tegangan permukaan/antarmuka
• BUSA
• PeMBASAHAN (WETTING)
• EMULSIFIKASI
Golongan kimia Kegunaan
1. Anionik
Alkiaril sulfonat Deterjen, emulgator
Fatty alcohol sulfates Deterjen, emulgator
Lignosulfonates Dispersant
Alkali soaps of tall oil Emulgator anionik
Alkali soaps of rosin Emulgator anionik
Dialkylsulfosuccinates
Pembasah
2. Kationik
Alkil trimetilamonium klorida Emulgator, inhibitorkarat, pelembut tekstil, antibakteri,
deterjen
3. Nonionik
Alkanolamida Deterjen, penstabil busa
Ester gliseril Emulgator
Kondensat Etilen-oksida dari alkilfenol Emulgator
Alkilfenol teretoksilasi Deterjen, pembasah, emulgator, dispersan
Ester lemak teretoksilasi Emulgator makanan (O/W)
Ester lemak Emulgator makanan (W/O)
Polialkilsuksinimida, lesitin, sabun metal Dispersant larut minyak
Common surfactant
Udara/minyak/padatan
Air
Bagian hidrofobik
Bagian hidrofilik
Head group (kepala)
Tail group (ekor)
the polar interaction
(Debye or Keesom)
are typically ten times
stronger than the
apolar ones (London).
• Gugus polar :
• Hetereoatom seperti O, S, N, P, sebagai bagian dari gugus fungsi
karboksilat, sulfonat, sulfat, amonium, fosfat, dll.
• Gugus polar Nonionik -OH or -O- (ikatan eter) tidak terlalu polar, → polimerisasi → cukup polar,
misal : polialkohol, polieter.
• Gugus nonpolar :
• Radikal hidrokarbon dari alkil atau alkil-aril, dengan 12 - 20 atom
karbon.
Molekul yang memiliki gugus polar (hidrofilik/suka air)
DAN apolar (hidrofobik/tidak suka air)
bersifat amfifil/amfifatik)
Struktur surfaktan berpengaruh pada :
• Adsorpsi
• Stabilitas
• Solubilitas
• temperature dependence
• dll
• TUBUH MANUSIA : mensintesis surfaktan untuk digunakan di alveoli paru-paru, empedu hati, air mata, saliva, dll
• Berperan Penting
• Kebanyakan membran sel terbuat dari fosfolipid merupakan jenis surfaktan amfoterik
• INDUSTRI PRODUK KECANTIKAN DAN KESEHATAN :
menggunakan surfaktan sebagai bahan aktif dalam krim, losio, salep, susu, balsam, liposome atau niosome.
• INDUSTRI KEBERSIHAN DAN LAUNDRY :
berbagai jenis surfaktan dalam deterjen bubuk, sampai sampo kering untuk karpet maupun sabun kering (dry cleaning soap)
• INDUSTRI KERTAS DAN PULP:
banyak berhubungan dengan fenomena antarmuka mulai dari
proses dispersi serat, hingga pengkondisian permukaan pada
papan karton ataupun kertas.
Proses Daur Ulang Kertas bekas banyak meneliti dalam hal
pemisahan serat yang bertinta/tidak melibatkan fenomena
antarmuka seperti detergensi, kerja dispersi, dan pembasahan
terkontrol.
• TINTA dan CAT :
sistem kompleks yang mengandung tetesan minyak (resins) dan
partikel padat (pigments, opacifiers) emulsions and suspensions.
• AGROINDUSTRI:
menggunakan surfaktan untuk mengemulsikan atau mendispersikan zat aktif pembasmi seragga untuk disemprotkan.
• PRODUK MAKANAN:
banyak dalam bentuk emulsi (hot dog, mayonnaise), foams (ice cream, sandwich bread), atau dispersi (powered milk or chocolate).
• PROSES KIMIA DAN PETROKIMIA:
Fenomena antarmuka pada proses flotation, ekstraksi cair-cair, pengkondisian air, dll.
• INDUSTRI MINYAK:
Banyak menggunakan surfaktan dalam: enhanced oil recovery techniques hingga pemecahan emulsi dalam proses produksi.
Why is the melting point of unsaturated fatty acids lower?
Asam lemak (fatty acid) disintesis secara Saponifikasi : memanaskan lemak (ester
trigliserida dalam larutan alkali
Saponin
• gula yang berikatan dengan steroid
• Sabun non-alkali tradisional
Saponaria officinalis LINN
Soapwort
Shampoo !
Branched Alkylbenzene Sulfonate (BAS)
One of many possible isomers
Surfaktan Modern II
Cetyl pyridinium chloride (CPC)
Hydroxyethyl Quat (HEQ)
Washing powder
• Dodesil atau lauril sulfat (mis, foaming agent dlm shampoo)
• Sodium dodesil sulfat, C12H25SO4-Na+ (paling terkenal)
• Sangat larut dalam air pada suhu ruang
• Digunakan secara farmasetik sbg pencuci kulit pra-operasi dan medicated shampoo bersifat bakteriostatik melawan bakteri gram positif
• Merupakan komponen dari emulsifying wax
• Garam (Na/K) alkana karboksilat (sabun)
• Garam alkana sulfonat (deterjen)
• Garam alkil-aromatik sulfonat (mis. Alkil benzena sulfonat (zat aktif dlm deterjen berdaya kerja tinggi)
• Lainnya : garam-garam fosfat, fosfor
Umumnya diklasifikasikan berdasarkan sifat gugus hidrofilik dalam
larutan air
1. Anionik : bagian aktif permukaannya bermuatan negatif
~ 50% total produksi surfaktan
• Garam-garam amina
• Garam-garam amonium kuartener
• Surfaktan kationik amonium kuartener dan piridinium
penting dalam farmasetika baktrisid terhadap bakteri
gram positif dan beberapa organisme gram negatif
• Dapat digunakan di kulit, terutama untuk membersihkan
luka
• Larutan airnya : untuk membersihkan peralatan
• Garam-garam asam amino rantai panjang
• Betain
3. Zwitterionik : bagian aktif permukaannya bermuatan positif
dan negatif
4. Nonionik : bagian aktif permukaannya tidak bermuatan
• The most : alkohol teretoksilasi alkilfenol, dan ester
• Eter rantai panjang
• Ester asam lemak
• Amida
~ 40% total produksi surfaktan
TIDAK terlalu SENSITIF terhadap ELEKTROLIT dibandingkan dengan
surfaktan anionik
Pengganti anionik dalam aplikasi untuk laundry dan bodycare (terutama
pada kondisi air sadah)
• ESTER SORBITAN (Span): campuran ester parsial dari sorbitol dan mono-/di-anhidridanya dengan asamoleat.
• Secara umum tidak larut air (HLB rendah)
• Sebagai emulgator W/O dan Pembasah
• POLISORBAT (Tween): campuran kompleks dari ester parsial sorbitol dan mono-
/di-anhidridanya yang terkondensasi dengan sejumlah mol etilen oksida
• Bercampur dengan air (HLB tinggi)
• Sebagai emulgator O/W
Anionik
Kationik
Nonionik
Zwitterionik
Exercise: draw a picture showing a layer of adsorbed surfactant
molecules
Adsorpsi merupakan Fenomena SPONTAN oleh karena Energi
Permukaan (=Tegangan Permukaan)TURUN.
Penyebab Tegangan Permukaan Turun :
Oleh karena molekul surfaktan menggeser molekul air
dipermukaan dan gaya tarik-menarik surfaktan-molekul air <
gaya tarik menarik air-air
Adsorpsi : proses akumulasi zat pada antarmuka Absorpsi : penetrasi suatu komponen melalui tubuh dalam detik.
Antarmuka udara-cairan Antarmuka padatan-cairan
Menurunkan tegangan permukaan Menstabilkan dispersi
Bagian non polar ditolak air oleh karena gaya adesi yang dapat terjadi dengan air
Adalah kecil dibandingkan dengan gaya kohesi antar molekul air yang berdekatan
Surfaktan diadsorpsi pada antar muka spontan energi permukaan harus rendah
Pembasahan dan penyebaran
Emulsifikasi dan proses dispersi
Antarmuka udara-cairan Antarmuka padatan-cairan
Menurunkan tegangan
permukaan
Memberi muatan pada
partikel dan
Menstabilkan dispersi
Antarmuka udara-minyak Antarmuka padatan-minyak
Sedikit berpengaruh pada
tegangan permukaan
Menstabilkan dispersi
Surfaktan ionik menghasilkan
Permukaan yang bermuatan
Surfaktan nonionik
menghasilkan
lapisan pelindung
Adsorpsi kuat,
menurunkan
tegangan
permukaan
Adsorpsi rendah,
sedikit
menurunkan
tegangan
permukaan
Adsorpsi kuat,
menurunkan
tegangan
antarmuka
udara udara
permukaan udara-air permukaan udara-minyak antar muka minyak -air
Dua Tipe Adsorpsi :
• Adsorpsi Fisik : adsorbat berikatan dengan permukaan secara
lemah melalui ikatan van der Waals
• Adsorpsi Kimia /Kemisorpsi : melibatkan ikatan valensi yang
lebih kuat
• Surfaktan terkonsentrasi
pada antarmuka padat-
cair
• Contoh:
• Wetting (pembasahan)
• Dispersi
• Lubrikasi
Udara/air
minyak/air padat/air
minyak
Substrat padat
Setetes air pada permukaan yang bersifat hidrofobik:
Tanpa Surfaktan
Cairan tetap berbentuk
tetesan di permukaan
subsrat
Dengan Surfaktan
Tegangan permukaan
turun sehingga cairan
menyebar
• Kerja paling penting dari zat pembasah : MENURUNKAN
SUDUT KONTAK antara permukaan dan cairan pembasah
• Sudut kontak = sudut antara tetesan cairan dan permukaan ke
atas mana ia menyebar.
• Pemindahan udara dari permukaan sulfur, arang, dan serbuk
lain dengan tujuan mendispersikannya dalam pembawa cair
• Pemindahan udara dari matriks kapas dan perban penyerap
sehingga obat dapat diadsorpsi
• Pemindahan kotoran dengan deterjen dalam pencucian luka
• Pemakaian losio dan spray obat pada permukaan kulit dan
selaput lendir
Udara/air
padat/air minyak/air
minyak
Substrat padat
• Surfaktan
terkonsentrasi pada
antarmuka cair-cair
• Contoh:
• Emulsifikasi
• Detergensi
Surfaktan di permukaan larutan dan di dalam larutan selalu
berada dalam kesetimbangan, yang dinyatakan dalam :
= Konsentrasi permukaan berlebih
R = konstanta gas (8,314 J mol-1K-1); T= suhu (Kelvin); c =
konsentrasi (mol m-3)
• c < CMC, adsorpsi dapat dihitung dari kurva (c)
• c > CMC, tidak mungkin dilakukan. Oleh karena sifat-sifat kimia surfaktan adalah konstan
Adsorption Isotherms : plot volume yang diadsorpsi vs tekanan (pada temperatur konstan)
• Jumlah Mol yang diadsorpsi
adalah jumlah mol total yang
ditambahkan dikurangi oleh
konsentrasi dalam larutan setelah
adsorpsi dikalikan dengan volume
larutan
• Oleh karena adsorpsi
terjadispontan maka tegangan
permukaan harus lebih rendah
• Langmuir mengembangkan model sederhana untuk menerangkan adsorpsi secara
kuantitatif
• TEORI ADSORPSI MONOMOLEKULER (Langmuir): adsorpsi dapat terjadi jika suatu
partikel padatan menempati tapak adsorpsi yang seragam, yang masing-masing
hanya mengikat satu molekul gas.
• Adsorpsi : kontak partikel dalam periode waktu tertentu
• Untuk adsorpsi single layer kurva yang menggambarkan fraksi area permukaan
adsorben yang ditutupi solut, sebagai fungsi konsentrasi solut dalam fase cair.
• Asumsi :
• larutan ideal dan < CMC
• Permukaan ditutupi oleh tapak adsorpsi (seperti 2D latticce), tiap surfaktan
menempati dengan tepat satu sel permukaan dan tidak mempengaruhi adsorpsi
sel tetangganya
• Terjadi kesetimbangan kimia antara permukaan dan dalam larutan
Derivat Kinetik
Derivat Termodinamika
• nm = kapasitas monolayer
(mol/gram partikel padat)
• K = konstanta hukum Henry
= ukuran interaksi partikel padat –
adsorbat
cK
c
n
n
m
• SOLUBILITAS ADSORBAT • Tingkat adsorpsi solut proporsional secara terbalik dengan solubilitasnya
dalam pelarut (Lundelius’ rule)
• Seri homolog :
• adsorpsi ↗ dengan me ↗ seri homolog (molekul makin hidrofobik)
• pH • Secara umum:
• adsorpsi molekul sederhana ↗ dengan ↙ionisasi • Tingkat adsorpsi maksimum jika zat benar-benar tidak terionisasi
• SIFAT ADSORBEN • Sifat penting: LUAS PERMUKAAN adsorben:
• makin halus/berpori adsorben/padatan ↗kapasitas adsorpsi
• SUHU • Adsorpsi umumnya adalah proses eksotermik
• ↗suhu ↙adsorpsi
• Adsorpsi Racun • Antidot universal oral : karbon aktif (activated charcoal), MgO, dan asam tanat
• Digunakan dalam dialisis : karbon dll dilewatkan melalui membran hemodialisis untuk ↙dosis toksik obat
• Penutupan Rasa yang Tidak Enak • Obat2 seperti diazepam diadsorpsi oleh substrat padat untuk meminimalkan masalah
rasa (perhatian: jangan sampai desorpsi menjadi tahap penghalang proses absorpsi obat)
• Hemoperfusi • Hemoperfusi karbon: metode untuk mengatasi masalah overdosis berat perfusi darah
secara langsung melalui granul karbon
• Adsorpsi dalam Formulasi Obat • Stabilisasi suspensi
• Pembasahan obat: adsorpsi surfaktan pada padatan tak larut ↗ disolusi • Masalah :
• kesalahan penggunaan obat antasida bersama sediaan obat lain/dalam formulasi yang sama
• Adsorpsi obat pada dinding wadah mempengaruhi potensi dan stabilitas
Pada Konsentrasi Tinggi, Surfaktan mengalami “self-associate”
Tegangan Permukaan↓
tapi
ADA BATASNYA
……………………………
Banyak sifat
fisik
mengalami
diskontinyuita
s di dekat
CMC
Surfaktan dapat membentuk “permukaannya” sendiri MISEL
Adsorpsi dan Miselisasi
Proses yang berkompetisi
Misel berada dalam kondisi ekuilibrum
dengan surfaktan bebas (unimer)
Agregat surfaktan yang umumnya terdiri dari 60 –
100 molekul surfaktan yang terbentuk pada titik cmc
(critical micelle concentration)
• Misel merupakan struktur yang dinamis dan secara
kontinyu terbentuk dan pecah di dalam larutan (bukan bentuk bola yang padat)
• Umumnya berukuran 2-3 nm : tak tampak di bawah mikroskop cahaya biasa
• Terjadi kesetimbangan antara misel dan surfaktan bebas dalam larutan
• Jika konsentrasi surfaktan meningkat di atas cmc, jumlah misel meningkat, dan konsentrasi surfaktan bebas tetap.
• inti hidrofobik terdiri dari rantai hidrokarbon
• Stern layer di sekeliling inti, merupakan lapisan konsentris yang
tdd gugus kepala hidrofilik dengan (1-)N counterion.
• =derajat ionisasi, N= angka agregasi (jumlah molekul dalam misel).
• Umumnya antara 0,2 – 0,3, maka 70-80% counterion akan berikatan
dengan misel
• Gouy-Chapman electrical double layer mengelilingi stern layer:
merupakan lapisan difusi tdd N counterion yg dibutuhkan
untuk menetralisir muatan pada misel kinetik.
•Ketebalan double layer tergantung pada kekuatanionik, akan menurun
dengan adanya elektrolit
• Adalah lebih besar daripada
counterparts ioniknya dan
terkadang dapat diperpanjang
hingga membentuk elips atau
struktur seperti cerutu
• Memiliki inti hidrofobik yang
terbentuk dari rantai HK yang
dikelilingi oleh shell (lapisan
palisade) terdiri dari rantai
oksietilen yang sangat terhidrasi
• Memiliki inti yang terdiri dari
gugus hidrofilik yang dikeilingi
oleh shell rantai hidrokarbon
Banyak sifat fisik mengalami diskontinyuitas di dekat CMC
= Critical Micelle Concentration = Konsentrasi Misel Kritis
= KONSENTRASI SURFAKTAN SAAT
MISEL TERBENTUK
misel c < CMC : tidak ada misel
c> CMC : konsentrasi unimer relatif konstan
A. STRUKTUR RANTAI HIDROKARBON (HK):
• ↑ Panjang Rantai HK → ↓ CMC
• log [cmc] = A – Bm
m = jumlah atom karbon dlm rantai, A dan B konstan
untuk satu seri homolog
• makin kuat sifat hidrofobik(fluorinasi) ekor → ↓ CMC
• ↑ cabang HK → ↑ CMC
• HK tidak jenuh → ↑ CMC
B. SIFAT GUGUS HIDROFILIK:
• Berdasarkan Tipe Surfaktan
• Ionik : pengaruhnya kecil pada valensi yang sama
• Non-ionik: CMC lebih rendah, angka agregasi tinggi
• ↑ jumlah gugus hidrofilik →↑ CMC
• makin kuat daya tolak head-head →↑ CMC
• Ukuran misel ↗ untuk surfaktan kationik tertentu dengan berubahnya counterion berdasarkan seri Cl-<Br-<I- dan untuk surfaktan anionik : Na+<K+<Cs+
• Surfaktan ionik dengan counterion organik (misal maleat) : CMC lebih rendah dan angka agregasi lebih tinggi daripada surfaktan dengan counterion anorganik
• Penambahan elektrolit ke dalam larutan surfaktan ionik :
↙CMC dan ↗ ukuran misel. Oleh karena elektrolit mengurangi gaya tolekmenolak antara gugus kepala bermuatan pada permukaan misel
• Pada konsentrasi elktrolit tinggi, misel surfaktan ionik : menjadi non-sferis
• Larutan air dengan banyak surfaktan non-ionik
menjadi keruh pada suhu tertntu yang disebut
dengan CLOUD POINT
• Pada temperatur di atas cloud point : ukuran
misel ↗, cmc↙
• Suhu memiliki pengaruh kecil pada sifat misel dari surfaktan ionik
1. Elektrolit Sederhana Nonionik : tidak terpengaruh
Ionik →↓daya tolak menolak →↓CMC
2. Alkohol
↓ CMC Panjang rantai HK alkohol
Panjang rantai HK surfaktan
Konsentrasi alkohol
3. Hidrokarbon Solubilisasi →↓ daya tolak menolak →↓CMC
4. Suhu Nonionik : ↑ukuran miselar →↓CMC
• Kebanyakan surfaktan anionik :
CMC tak tergantung SUHU
• Surfaktan Nonionik:
CMC turun dengan meningkatnya suhu
(polietilen oksida hidrofilik menjadi tak larut pada suhu tinggi)
Kegunaan misel adalah sebagai solubilizing agent (zat penglarut):
Larutan misel dapat mensolubilisasi berbagai zat, dan kemampuannya
mensolubilisasi ini merupakan SIFAT PALING PENTING dari larutan
surfakatan
Tujuan :
membentuk larutan isotropik yang stabil secara termodinamika
dimana aktivitas termodinamika zat terlarut berkurang
the solubility is very low until the surfactant concentration reaches the cmc. At surfactant
concentrations above the cmc the solubility increases linearly with the concentration of
surfactant, indicating that solubilization is related to micellization.
• Jika molekul apolar yang kecil ditambahkan dalam larutan
surfaktan terakumulasi dalam inti hidrofobik dari misel
(=agregat amfifil)
proses penting dalam proses biologi dan industri :
polimerisasi emulsi, deterjensi,pengantaran obat, dll)
SATU_SATUNYA cara untuk mendispersikan molekul tak larut
air ke dalam lingkungan berair
• Zat-zat hidrofobik seperti minyak, dapat disolubilisasi dalam
inti misel terkadang berukuran besar larutan harus
memiliki jumlah misel yang besar dan mengembang tidak
lagi sferis, tapi bisa bentuk cerutu atau heksagonal yang
terkemas/terdegradasi menjadi kristal cair lamelar
cholate
glycocholate
TIPE OBAT yang disolubilisasi:
• Senyawa antibakteri
• Antibiotik
• Steroid
• Vitamin-vitamin lerut lemak
SURFAKTAN YANG UMUM DIGUNAKAN UNTUK SOLUBILISASI
OBAT :
• Anionik:
• Sodium Lauril sulfat, SDS,
• Sodium kaprat,
• AerosolOT (sodium sulfosuksinat
• Kationik:
• Tetradesil trimetil amonium bromida (untuk steroid),
• Heksadesil trimetil amonium bromida
• Anionik:
• Polisorbat (Tween), Span, Brij, Seri Triton, PEG stearat, PEG
Lauril Eter
• Solubilisasi senyawa fenolik (kresol, klorokresol,
kloroxilenol dan timol) dalam sabun untuk larutan
pembersih desinfeksi
• Larutan Iodine tersolubilisasi dalam misel surfaktan non-
ionik (iodofor) untuk sterilisasi alat
• Solubilisasi obat (steroid dan vitamin tak larut air) dan
minyak esensial dengan surfaktan non-ionik (polkisorbat
atau ester sorbitan polioksietilen)
Kemungkinan letak solubilisat tergantung pada hidrofobisitas zat
• Zat hidrofilik dapat diadsorpsi pada permukaan misel (1)
• Zat dengan kelarutan sedang biasanya terletak di tengah misel yaitu di antara kepala
hidrofilk (2) dan di lapisan palisade antara gugus hidrofilik dan atom karbon pertama
dari gugus hidrofobik (3)
• Zat yang praktis tidak larut : di inti dalam misel (4)
KARENA PEREDAAN SIFAT FISIK, seperti mikroviskositas, polaritas, dan tingkat hidrasi,
tidak sama di seluruh misel
• Solubilisat non-polar(misal HK alifatik) akan
terlarut dalam inti hidrofobik dari misel
surfaktan ionik dan non-ionik
• Senyawa tak larut air yg mengandung gugus
polar terorientasi ke gugus polar pada inti
Tergantung sifat kimia solubilisat
• STRUKTUR SURFAKTAN: • HLB, Muatan Gugus Kepala, Panjang rantai hidrofobik,, rantai samping,
karakter hidrofilik-hidrofobik
• STRUKTUR SOLUBILISAT: • Untuk seri homolog sederhana : solubilisasi menurun dengan meningkatnya
panjang rantai alkil
• Hubungan antara lipofilisitas solubilisat : dinyatakan oleh koefisien partisi antara oktanol dan air
• SUHU: Kraft and Cloud Point, Solvation, Mobilitas • Secara umum: jumlah yang tersolubilisasi meningkat dengan meningkatnya
suhu
• Ph: Pengaruh disosiasi gugus kepala dan stabilitas misel
• BAHAN ADITIF: alkohol, garam, ko-solubilizer (ko-surfaktan)
• RASIO UKURAN SURFAKTAN-SOLUBILISAT
• SYSTEM SURFAKTAN CAMPURAN YANG DIGUNAKAN: anionik-nonionik, kationik-nonionik
Untuk Surfaktan Ionik Untuk SurfaktanNonionik
• Kesetimbangan antara komponen hidrofil dan lipofil dalam molekul
• Seringkali digunakan dalam PEMILIHAN SURFAKTAN
• Angka HLB (0-20) menunjukkan kemampuan emulsifikasi surfaktan
• Kebutuhan HLB dari komponen minyak
• Limitations to reliability but a good tool
Aktivitas permukaan tanpa kehilangan solubilitas dalam air
membutuhkan KESEIMBANGAN YANG TEPAT antara
hidrofilisitas gugus polar dan hidrofobisitas gugus hidrokarbon
dari molekul amfifil (surfaktan)
HLB ester asam lemak alkoholpolihidrat seperti gliseril
monostearat dihitung dengan cara :
HLB= 20 (1- S/A)
S = angka saponifikasi ester
A = angka asam dari asam lemak
• Umumnya tidak memberikan data yang baik dengan angka
penyabunan.
• HLB dihitung dengan cara:
• HLB = (E+P)/5
• E= persen berat oksietilen
• P = persen berat alkohol polihidrik
• Jika gugusan hidrofilik hanya mengandung polietilen, maka :
• HLB = E/5
• Contoh : Hitung HLB
sodium lauril sulfat!
• HLB = 38,7 –
(0,475x12) + 7 = 40,0
Campuran Surfaktan biasa digunakan untuk mendapatkan nilai HLB
yang diinginkan untuk mendapatkan sifat emulgator yang sesuai
1. Berapa HLB dari campuran 40% Span 60 (HLB=4,7)
dan 60% Tween 60 (HLB=14,9)?
2. Bagaimana seharusnya proporsi Span 80 (HLB=4,3)
dan Tween 80 (HLB=15,0) untuk mendapatkan nilai
HLB 12,0?
• Surfaktan adalah molekul yang memiliki gugus polar
(hidrofil/suka air) dan non-polar (lipofil/suka minyak)
• Surfaktan terbagi dalam 4 jenis berdasarkan muatan
dari gugus polar
• Adsorpsi surfaktan pada antarmuka dapat
menurunkan tegangan permukaan, memperbaiki
proses pembasahan dan dapat menstabilkan emulsi
dan sistem dispersi
• Misel dapat mensolubilisasi minyak /zat hidrofob dan
berperan dalam proses detergensi.
Tugas :
Kuis
Kirim ke [email protected]
Subject: Ekstensi A/B_NIM_Nama
Paling lambat: 8 Oktober 2012,
Pukul 11:59:59 WIB
• Which part of the molecule is soluble in water?
• Which part of the molecule is insoluble in water?
• Which part of the molecule is interacts with dirt or oil?
• Explain how bile salts work to emulsify fats. Talk about the polar and non-polar parts
of the molecule.
• Drawing and explain general structure of surfactant.
• Explain two main functions of surfactant
• Explain purpose of surfactant in everyday life at home and manufacture
• Explain four types of surfactant
• Adsorption of surfactant on a surface will…………..surface force that is needed for
………..and……., also for……..and….
• Explain how surfactants can be used as wetting agent
• What is micelle?
• What is cmc?
• Explain how and when micelles are formed?
• Explain how surfactants can solubilize hydrofobic drug
• Explain HLB
• Re-explain the steps in 110th slide!