Surat Keterangan Kematian

9
1. Surat Keterangan Kematian Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah meninggal dunia. Surat keterangan kematian ini berisi identitas, saat kematian, dan sebab kematian. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter yang telah diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan praktik kedokteran. 1,2 Surat keterangan kematian merupakan suatu keterangan tentang kematian yang dibuat oleh dokter. Hal ini penting sehingga dokter harus bertanggungjawab sepenuhnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan surat keterangan kematian. 2 Surat keterangan kematian biasa/ alamiah ini penting dibuat untuk kepentingan berbagai kalangan seperti pihak ahli waris (asuransi), statistic/ sensus penduduk dan instansi tempat korban bekerja serta untuk penguburan. 2 Pada waktu menuliskan surat keterangan kematian, maka keadaan orang tersebut sebelum meninggal dapat diperoleh dari keluarga yang meninggal sebelum jenazahnya dikuburkan atau dikremasi. 2 Peran dokter dalam hal ini adalah: 1 Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti secara permanen: sirkulasi, respirasi dan neurologi) 1 Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification. 2 Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Padang : FK Unand.

description

Surat Keterangan Kematian

Transcript of Surat Keterangan Kematian

1. Surat Keterangan Kematian

Surat keterangan kematian adalah surat yang menerangkan bahwa seseorang telah meninggal dunia. Surat keterangan kematian ini berisi identitas, saat kematian, dan sebab kematian. Kewenangan penerbitan surat keterangan kematian ini adalah dokter yang telah diambil sumpahnya dan memenuhi syarat administratif untuk menjalankan praktik kedokteran.,

Surat keterangan kematian merupakan suatu keterangan tentang kematian yang dibuat oleh dokter. Hal ini penting sehingga dokter harus bertanggungjawab sepenuhnya terhadap hal-hal yang berhubungan dengan surat keterangan kematian.2

Surat keterangan kematian biasa/ alamiah ini penting dibuat untuk kepentingan berbagai kalangan seperti pihak ahli waris (asuransi), statistic/ sensus penduduk dan instansi tempat korban bekerja serta untuk penguburan.2

Pada waktu menuliskan surat keterangan kematian, maka keadaan orang tersebut sebelum meninggal dapat diperoleh dari keluarga yang meninggal sebelum jenazahnya dikuburkan atau dikremasi.2

Peran dokter dalam hal ini adalah:1

Menentukan seseorang telah meninggal dunia (berhenti secara permanen: sirkulasi, respirasi dan neurologi)

Melengkapi surat keterangan kematian bagian medis (menuliskan sebab kematian, jika diperlukan otopsi)

Jika jenazah tidak dikenal, membantu identifikasi.

2. Kegunaan Surat Keterangan Kematian

Manusia hidup di dunia ini selalu tercatat. Manusia lahir tercatat dalam bentuk akta kelahiran atau surat keterangan kelahiran. Jika suatu saat meninggal, manusia juga seharusnya tercatat dalam surat keterangan kematian. Banyak kegunaan mengapa surat keterangan kematian ini perlu untuk diterbitkan/dibuat yaitu diantaranya adalah :

Untuk kepentingan pemakaman jenazah

Kepentingan pengurusan asuransi

Kepentingan pengurusan warisan

Pengurusan pensiunan janda/duda

Persyaratan menikah lagi

Pengurusan hutang piutang

Untuk tujuan hukum, pengembangan kasus kematian tidak wajar

Kepentingan statistik

Dalam dunia kesehatan, pencatatan atau pembuatan surat kematian penting dilakukan sebagai salah satu cara pengumpulan data statistik penentuan tren penyakit dan tren penyebab kematian pada masyarakat. Hal ini perlu sebagai bagian dari system surveillance guna menentukan tindakan dan intervensi apa yang bisa dilakukan. Selain itu, data bisa juga dipakai sebagai upaya monitoring jalannya suatu program sekaligus sebagai bahan evaluasi program yang telah berjalan. Dalam hal penelitian, data ini dapat menjadi sumber data untuk penelitian biomedis maupun sosiomedis.33. Landasan Hukum Surat Keterangan Kematian

Peraturan bersama Mendagri dan Menkes No.15 tahun 2010, nomor 162/MENKES/PB/I/2010, tentang Pelaporan Kematian dan Penyebab Kematian.

Dasar hukum surat keterangan kematian :

Bab I pasal 7 KODEKI, Setiap dokter hanya memberikan keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya

Bab II pasal 12 KODEKI, Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien bahkan juga setelah pasien meninggal dunia

Pasal 267 KUHP : Ancaman pidana untuk surat keterangan palsu

Pasal 179 KUHAP: Wajib memberikan keterangan ahli demi pengadilan, keterangan yang akan diberikan didahului dengan sumpah jabatan atau janji.

4. Macam-macam Surat Keterangan Kematian

Surat Keterangan Kematian ada 2 macam, yaitu:

a. Surat Keterangan Kematian Biasa (Ordinary Death Certificate)

Surat ini mencatat kematian individu yang mati secara alamiah, yang tidak berhubungan dengan suatu kekerasan, tetapi dibawah pengawasan dokter. Dimana dokter harus mengawasi selama waktu tertentu sebelum mati dan telah mengadakan kunjungan professional dalam waktu 24 jam di saat kritis penyakit penderita.

b. Surat Keterangan Kematian yang dikeluarkan oleh dokter forensic (Medical Examiners Death Certificate)

Jika dokter tidak dapat menentukan kematian ini disebabkan karena alamiah atau tidak alamiah maka dapat disarankan sebelum memberi surat keterangan kematian dibuat dapat menanyakan pada penyidik yang akan memberikan petunjuk yang terbaik untuk diikuti.55. Syarat Surat Keterangan Kematian

Kematian sebaiknya dilaporkan kepada penyidik dengan benar. Dokter dinasehatkan untuk memberikan keterangan kepada penyidik secepat mungkin pada kasus kematian mendadak, kematian dengan abortus, kematian yang disebabkan oleh penyebab tidak alamiah, kecelakaan yang fatal, alkoholisme, kematian yang disebabkan oleh anastesi atau operasi atau obat-obatan. Keracunan yang fatal termasuk keracunan makan juga harus dilaporkan dan kematian akibat pekerjaan. Setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter maka dapat dibuatkan surat keterangan kematian.5Surat keterangan kematian alamiah harus dihadiri oleh dokter sebelum surat tersebut dikeluarkan. Pada surat keterangan kematian ini juga harus dicantumkan penyebab kematian. Dokter yang membuat surat keterangan kematian tersebut harus yakin bahwa orang tersebut benar-benar meninggal dan atautidak dalam mati suri serta yakin penyebab kematian satu-satunya alamiah.

6. Instruksi Pengisian Surat Keterangan Kematian

Dalam melengkapi surat keterangan kematian, perlu dilakukan sesuai guideline :

Menggunakan formulir ter-update yang diterbitkan pemerintah

Isi semua item, ikuti petunjuk pengisian setiap item

Buat surat dengan jelas dengan tinta hitam

Jangan gunakan singkatan kecuali ada instruksi khusus pada pengisian item

Konfirmasikan ejaan penulisan nama terutama nama yang homofon (beda ejaan penulisan tapi sama pengucapannya) seperti : Edi, Edy, Eddie dsb

Dapatkan semua tanda tangan yang diperlukan. Tidak boleh menggunakan tanda tangan cap atau print

Jangan mengubah formulir

Jangan menduplikasi/membuat 2 surat keterangan kematian yang sama. Jika diperlukan, bisa dicopy yang selanjutnya di sahkan bahwa hasil copy tersebut sesuai dengan aslinya7. Isi Surat Keterangan Kematian

Keterangan yang diberikan pada surat keterangan kematian adalah:6 Yang berhubungan dengan kematian dan adanya keterangan dokter secara terperinci, yaitu nama, umur, tempat, dan tanggal kematian.

Bagian ini melaporkan tentang penyebab kematian, yaitu:

Sebab primer

Immediate cause of death (Sebab kematian segera)

Countributery cause of Death (sebab kematian tambahan)

Surat kematian primer adalah sebab yang utama yang menyebabkan kematian. Sebab kematian segera adalah komplikasi fatal yang dapat membunuh penderita yang berasal dari sebab utama. Sedangkan Countributery cause of Death adalah proses yang tidak ada hubungannya dengan sebab utama dan sebab segera dari kematian tetapi mempunyai tambahan resiko menyebabkan kematian

Bagian terakhir dari surat keterangan kematian berisi tentang:

Kehadiran dokter saat melihat kritis penyakit penderita

Penyebab kematian tersebut ditulis dengan benar berdasarkan keyakinan dan keilmuannya.

8. Format Surat Keterangan Kematian

Contoh surat keterangan kematian dari rumah sakit (terlampir)

Contoh surat keterangan kematian dari kelurahan (terlampir) DAFTAR PUSTAKA

1. Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification.

2. Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Padang : FK Unand.3. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kementrian Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010

Lampiran1

Lampiran2

Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification.

Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Padang : FK Unand.

Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification.

Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Kementrian Kesehatan Nomor 15 Tahun 2010 Nomor 162/MENKES/PB/I/2010

Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Padang : FK Unand.

Gani, M. Husni. 1997. Ilmu Kedokteran Forensik. Padang : FK Unand.

Suciningtyas, Martiana. 2008. Death Certification.