Surat Ijin peminjaman Alat

9
Yth. Kepala Laboratorium Dasar – Dasar Proses Jurusan Teknik Kimia FT UGM Hal : Permohonan meminjam alat Lamp. : 1. Daftar alat yang dibutuhkan dan rencana jadwal penelitian Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi syarat lulus mengambil mata kuliah Penelitian yang merupakan salah satu kurikulum program pendidikan Strata-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, yaitu penelitian dengan judul “Pembuatan Cat Emulsi Berbahan Dasar Air dengan Minyak Sawit sebagai Bahan Utama Pembuatan Resin “, maka kami mahasiswa Strata-1 Teknik Kimia FT UGM : 1. Lembar Firdillah Kurniawan TK/36210 2. Ifkar Eggyfrian TK/36882 Memohon izin untuk meminjam alat Laboratorium Dasar – Dasar Proses Jurusan Teknik Kimia FT UGM. Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian tersebut, kami lampirkan daftar peminjaman alat. Demikian surat ini kami ajukan. Atas perhatian dan izin yang diberikan, kami ucapkan terima kasih. Yogyakarta, 12 Desember 2013

description

contoh surat untuk meminjam alat laboratorium

Transcript of Surat Ijin peminjaman Alat

Page 1: Surat Ijin peminjaman Alat

Yth. Kepala Laboratorium

Dasar – Dasar Proses

Jurusan Teknik Kimia FT UGM

Hal : Permohonan meminjam alat

Lamp. : 1. Daftar alat yang dibutuhkan dan rencana jadwal penelitian

Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi syarat lulus mengambil mata kuliah Penelitian yang merupakan

salah satu kurikulum program pendidikan Strata-1 Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas

Gadjah Mada, yaitu penelitian dengan judul “Pembuatan Cat Emulsi Berbahan Dasar Air dengan

Minyak Sawit sebagai Bahan Utama Pembuatan Resin “, maka kami mahasiswa Strata-1 Teknik

Kimia FT UGM :

1. Lembar Firdillah Kurniawan TK/36210

2. Ifkar Eggyfrian TK/36882

Memohon izin untuk meminjam alat Laboratorium Dasar – Dasar Proses Jurusan Teknik Kimia

FT UGM. Sehubungan dengan pelaksanaan penelitian tersebut, kami lampirkan daftar

peminjaman alat.

Demikian surat ini kami ajukan. Atas perhatian dan izin yang diberikan, kami ucapkan

terima kasih.

Yogyakarta, 12 Desember 2013

Mengetahui, Menyetujui,

Dosen Pembimbing Penelitian Kepala Laboratorium

Muslikhin Hidayat, S.T., M.T., Ph.D. Ir. Hary Sulistyo, SU., Ph.D. NIP. 132207706 NIP. 130935777

Page 2: Surat Ijin peminjaman Alat

Lampiran 1

DAFTAR ALAT YANG AKAN DIGUNAKAN

1. Pengaduk merkuri 2 buah

2. Motor pengaduk 2 set

3. Pemanas mantel 2 buah

Yogyakarta, 12 Desember 2013

Mengetahui, Menyetujui,

Dosen Pembimbing Penelitian Kepala Laboratorium

Muslikhin Hidayat, S.T., M.T., Ph.D. Ir. Hary Sulistyo, SU., Ph.D. NIP. 132207706 NIP. 130935777

Page 3: Surat Ijin peminjaman Alat

A. Bahan Baku :

1. Minyak sawit.

2. Gliserol.

3. Anhydride pthalic.

4. CaCO3.

5. Air ledeng.

6. Aquadest.

7. Turpentine.

8. Additive.

9. NaOH.

10. HCl.

11. Etanol 96%.

12. Phenolphtalein.

13. KOH teknis.

14. CaO

B. Alat :

1. Labu leher tiga 1000 ml 2 buah

2. Termometer raksa 360oC 2 buah

3. Pengaduk merkuri 2 buah

4. Motor pengaduk 2 set

5. Pendingin balik 2 set

6. Pemanas mantel 2 buah

7. Gelas beker 600 ml 3 buah

8. Gelas ukur 100 ml 1 buah

9. Gelas beker 100 ml 1 buah

10. Gelas pengaduk 2 buah

11. Pipet tetes 1 buah

12. Labu ukur 100 ml 2 buah

13. Erlenmeyer 125 ml 2 buah

14. Buret 1 set

15. Gelas beker 250 ml 1 buah

16. Erlenmeyer 250 ml 1 buah

17. Pipet volume 25 ml 1 buah

18. Neraca analitis digital 1 set

Page 4: Surat Ijin peminjaman Alat

C. Deskripsi Proses

Pada penelitian ini, variable yang diteliti yaitu pengaruh jumlah resin yang digunakan

terhadap kualitas cat yang dihasilkan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

i. Tahap Penyiapan Alkyd Resin

4 sampel alkyd resin akan dibuat dengan pencampuran gliserol, phtalic anhydride,

dan ekstrak minyak dari biji dengan komposisi yang disiapkan pada awal tahap

percobaan yaitu minyak sawit 40%, phtalic anhydride 35%, dan gliserol 25%. Persen

diatas merupakan persen berat campuran. Monogliserida di tiap sampel dibuat dengan

cara memanaskan minyak, gliserol dan sedikit penambahan katalis CaO dengan

menggunakan alat seperti pada gambar 1. Campuran ini pertama dipanaskan hingga

200oC dan dijaga suhunya hingga 2 jam ke depan dan di cek kelarutannya dengan

methanol yang menandakan terbentuknya monogliserida.

Pada awal tahap kedua, suhu operasi diturunkan menjadi 180oC lalu phtalic

anhydride ditambahkan ke dalam larutan. Suhu operasi kemudian dinaikkan kembali

hingga mencapai 230-250oC. sedikit larutan yang ada diambil setiap 30 menit untuk

melihat penurunan bilangan asam dan kenaikan volume air pada larutan. Reaksi

kemudian dihentikan ketika nilai bilangan asam pada larutan bernilai sekitar 10

mgKOH/gr dan alkyd resin yang telah terbentuk didinginkan.

Kemudian percobaan diulang dengan menggunakan komposisi yaitu (minyak

sawit 50%, phtalic anhydride 30%, dan gliserol 20%), (minyak sawit 60%, phtalic

anhydride 25%, dan gliserol 15%), dan (minyak sawit 70%, phtalic anhydride 15%,

dan gliserol 15%).

II. Standarisasi Larutan NaOH 0,1 N dengan Larutan HCl 0,1 N

HCl 1 N dengan pipet volume 10 ml dan memasukkannya ke dalam labu ukur 100

ml dan menambahkan aquadest hingga tanda batas kemudian digojog hingga

homogen, kemudian 10 ml larutan NaOH 0,1 N diambil dan dimasukkan ke dalam

Erlenmeyer 125 ml lalu ditambahkan 3 tetes indicator phenolphthalein, setelah itu

dilakukan titrasi antara larutan NaOH 0,1 N dengan larutan HCl 0,1 N hingga terjadi

perubahan warna dari ungu menjadi bening, volume HCl yang dibutuhkan kemudian

dicatat. Langkah ini kemudian diulangi sekali lagi sehingga didapat 2 data.

III. Penentuan Asam Lemak Bebas

Larutan etanol netral dibuat dengan cara mengambil 20 ml etanol 96% dengan

menggunakan gelas ukur 100 ml dan memasukkannya ke dalam gelas beker 250 ml,

kemudian 3 tetes indikator phenolphthalein ditambahkan, setelah itu dilakukan titrasi

Page 5: Surat Ijin peminjaman Alat

antara larutan NaOH 0,1 N hingga titik ekivalen menggunakan pipet tetes.

Selanjutnya, 3 gram alkyd resin ditimbang dengan neraca analisis digital dan

dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml, lalu 50 ml larutan etanol netral diambil

dengan pipet volume 25 ml dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer yang berisi minyak

dan 3 tetes indicator phenolphtalein ditambahkan, larutan kemudian dipanaskan di

atas kompor listrik selama 15 menit terhitung sejak larutan mendidih, setelah itu

larutan didinginkan tanpa melepas pendingin bola. Setelah itu dilakukan titrasi antara

campuran etanol plus minyak dengan NaOH 0,1 N hingga warna berubah dari keruh

menjadi merah muda keputihan, volume NaOH yang dibutuhkan dicatat.

IV. Pembuatan Emulsifier

Pembuatan emulsifier dilakukan dengan cara mencampurkan polisakarida, air,

alkyd resin (4 sampel yang telah dibuat) dan SMT. Percobaan dilakukan di wadah

penampung yang kemudian di mixing dengan menggunakan motor seperti pada

gambar 3. Komposisi yang disiapkan pada awal tahap percobaan yaitu air 40%,

polisakarida 5%, resin 20%, dan SMT 35%. Persen diatas merupakan persen berat

campuran. Kemudian percobaan diulang dengan menggunakan komposisi air dan

SMT yang berbeda yaitu (air 50%, polisakarida 5%, alkyd resin 20%, SMT 25%) dan

(air 60%, polisakarida 5%, alkyd resin 20%, SMT 15%).

V. Pembuatan Cat

Pembuatan cat dilakukan dengan cara mencampurakan emulsifier, SMT,

pigment, dan additive. Percobaan dilakukan di wadah penampung yang kemudian di

mixing dengan menggunakan motor seperti pada gambar 3. Percobaan dihentikan

setelah 30 menit. Percobaan diulang dengan menggunakan diameter wadah

penampung dan kecepatan putaran motor yang berbeda dan akhirnya didapat 9

sampel.

Page 6: Surat Ijin peminjaman Alat

KegiatanBulan

September Oktober November Desember Januari Februari

Persiapan            Pelaksanaan penelitian I (pembuatan alkyd resin)            Pelaksanaan penelitian II (pembuatan cat)            

Uji karakteristik            

Evaluasi dan pengolahan data            

Pembuatan laporan            

Page 7: Surat Ijin peminjaman Alat