SURAKARTA 2012 - digilib.uns.ac.id fileupaya peningkatan hasil belajar pasing menggunakan...
-
Upload
phungnguyet -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
Transcript of SURAKARTA 2012 - digilib.uns.ac.id fileupaya peningkatan hasil belajar pasing menggunakan...
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING MENGGUNAKAN
KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN
SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS V SDN TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH
KABUPATEN BATANG
SKRIPSI
Oleh:
EDY WINARSO
X4710032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING MENGGUNAKAN
KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN
SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA
KELAS V SDN TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH
KABUPATEN BATANG
SKRIPSI
Oleh:
EDY WINARSO
X4710032
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Edy Winarso
Nim : X4710032
Jurusan / Program Studi : Pendidikan Olah Raga dan Kesehatan /
Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi
Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR PASING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN
PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN
PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN
TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN
BATANGTAHUN PELAJARAN 2011/2012“ ini benar – benar merupakan
hasil karya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.
Batang, Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
Edy Winarso
ii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING MENGGUNAKAN
KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN
SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN
PADA SISWA KELAS V SDN TENGGULANGHARJO
KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG
Skripsi
Oleh:
EdyWinarso
X4710032
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi,
Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2012
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, Juli 2012
Pembimbing I
Drs. BambangWijanarko, M.Kes
NIP. 19620518 198702 1 001
Pembimbing II
DjokoNugroho, S.Pd. M.Or
NIP. 19730305 200501 1 001
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Hari :
Tanggal : Juli 2012
Tim Penguji Skripsi
Nama Terang, Tanda Tangan
Ketua :Waluyo, S.Pd. M.Or ………………...
Sekretaris :DeddyWhinata K, S.Or. M.Pd ………………...
Anggota 1 : Drs. BambangWijanarko, M. Kes …………………
Anggota 2 : DjokoNugroho, S.Pd. M.Or …………………
Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
a.n PembantuDekan I,
Prof. Dr. rer.nat Sajidan, M.Si
NIP19600415 199103 1 002
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
EdyWinarso.UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR PASING
MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN PUNGGUNG KAKI DALAM
PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN PENDEKATAN BERMAIN PADA
SISWA KELAS V SDN TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH
KABUPATEN BATANG TAHUN PELAJARAN2011/2012. Skripsi, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2012.
Tujuan penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
passing bawah dalam perrmainan sepak bola melalui pendekatan bermain pada
siswa kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan subah Kabupaten Batang Tahun
Pelajaran 2011/2012
Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas (PTK).
Subjek Penelitian adalah siswa kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan Subah
Tahun Pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 34 orang, terdiri dari 18 orang siswa
laki-laki dan16 orang siswa perempuan. Teknik pengumpulan data adalah teknik
tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk mendapatkan skor unjuk kerja yang
ditunjukkan siswa pada pratindakan, siklus I, dan siklus II. Teknik non tes
dilakukan dengan menggunakan observasi/pengamatan, dan wawancara.
Observasi/ pengamatan dilakukan terhadap aktivitas belaja rsiswa pada saat
proses pembelajaran berlangsung, aktivitas guru pada saat mengelola
pembelajaran. Analisis yang digunakan adalah analisis daskriptif, yaitu data
kuantitatif dianalisis/diolah menggunakan desktiptif persentase. Nilai hasil belajar
siswa dirata-rata untuk ditemukan keberhasilan individu dan keberhasilan klasikal
sesuai dengan target yang telah ditetapakan. Data kualitatif yang berasal dari hasil
observasi/pengamatan yang diklasifikasikan berdasarkan aspek-aspek yang
diljadikan fokuspenelitian. Data antar siklus maupun dengan indicator kinerja,
dan pada akhirnya dibuat deskripsi keberhasilan pelaksanaan pembelajaran
dengan ditandai semakin meningkatkan keterampilan siswa melakukan teknik
dasar sepak bola.
vi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Berdasarkan data-data hasil penelitian dapat disimpulkan: penerapan
pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing bawah dalam
sepak bola pada siswa kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan Subah
Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/2012. Peningkatan keterampilan siswa
ditunjukan dengan meningkatkan hasil belajar siswa pada setiap akhir
pembelajaran dalam dua siklus. Pada akhir siklus I mengalami peningkatan
sebesar 29,41 %, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 63,97
menjadi 74,04. Pada akhir siklus II hasil belajar siswa mengalami kenaikan
sebesar 38,23 %, yaitu dari nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 63,97
menjadi 77,27. Pada akhir siklus II sebanyak 32 orang (94%) dapat menuntaskan
kompetensi dasar yang dipelajari. Artinya siswa tersebut nilai ulangan harian pada
akhir pembelajaran adalah sama dengan atau lebih dari kriteria ketuntasan
minimal (KKM) yang di tetapkan, yaitu 70.
Kata kunci: pendekatan bermain, hasil belajar passing bawah, permainan sepak
bola
vii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Edy Winarso. PASING IMPROVEMENT EFFORTS OF LEARNING IN
PART BY USING THE LEG AND FOOT BACK IN THE GAME TO PLAY
SOCCER WITH THE APPROACH TO THE STUDENT CLASS V SDN
TENGGULANGHARJO SUBAH SUB DISTRICT STUDY OF STEM
2011/2012. Thesis, Faculty of Education and Pedagogy University of Surakarta of
March. July 2012.
The purpose of this action research is to improve learning outcomes
perrmainan passing under the approach to playing football through the fifth grade
students of SDN Tenggulangharjo Batang District Subah Lessons Year 2011/2012
This study uses Action Research class (PTK). The study subjects were
students in grade V SDN Tenggulangharjo Subah district Lessons Year 2011/2012
which amounted to 34 people, consisting of 18 male students and 16 female
students. Data collection technique is the technique of test and non test. Test
techniques used to obtain performance scores indicated students in pratindakan,
cycle I, and II cycles. Mechanical tests were performed using non-observation /
observation, and interviews. Observation / observation made to the learning
activities of students during the learning process progresses, the activity of
teachers in learning to manage time. The analysis used is daskriptif analysis, the
quantitative data analyzed / processed using desktiptif percentage. The value of
student learning outcomes were averaged for individual success and success is
found in accordance with the classical ditetapakan targets. Qualitative data
derived from observations / observations that are classified based on the
diljadikan aspects of research focus. Data associated with the qualitative data
between cycles and the performance indicators, and ultimately made a description
of the successful implementation of a marked increase learning skills of students
to the basic techniques of soccer.
Based on these data we can conclude the results of research: application
of approaches to improve learning outcomes play passing football down in the
fifth grade students of SDN Tenggulangharjo Batang District Subah Lessons Year
2011/2012.
viii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Improvement of student skills demonstrated by improving student
learning outcomes at each end of the lesson in two cycles. At the end of the cycle
I had an increase of 29.41% from the average value prasiklus class, amounting to
63.97 to 74.04. At the end of the second cycle learning outcomes of students has
increased by 38.23% from the average value prasiklus class, amounting to 63.97
to 77.27. At the end of the second cycle as many as 32 people (94%) could
complete the basic competencies learned. This means that students at the end of
the daily tests of learning is equal to or more than minimal completeness criteria
(KKM) is the set of 70.
Keywords: approaches to play, learn the results of passing down a football game
ix
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
MOTTO
Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakanlah hal
yang bermanfaat untuk dirisendiri dan orang lain, karena hidup hanyalah sekali.
Ingat hanya pada Allah apapun dan dimanapun kita berada kepada Dia-lah tempat
meminta dan memohon.
x
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Skripsi ini untuk :
» PardandanDaryunah, bapak dan ibuku dalam memori perjalanan
sambungan jiwaku.
» Agus Efiyanti, istrit ercinta yang selalu memberikan motivasi dan
semangat belajar.
» Akhmad Faisal Huda dan Jihan Hasna Hanifa – anak-anakku tercinta,
keberadaanmu memacuku menyelesaikan Skripsi ini.
» H.Masrur –NgasriSuswiyadi – Hrlin Tri Koraeni – Suprianto –
Sustianingsih –– ,Kakak dan Adik-adik tersayang – teman-teman tercinta,
Bersamamu, sharing di antara kita sungguh memperkaya hati, spiritualitas,
intelektualitas.
» FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, tercinta kampus tempat
kutimba aneka ilmu untuk kiprah pada bidang Olahraga dan Kesehatan
yang penuh Edukasi.
xi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rakhmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan Skripsi dimana kegiatan penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri
Tenggulangharjo, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan Skripsi ini tidak
terlepas dari bantuan berbagai pihak baik langsung maupun tidak langsung.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ketua Program Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta
4. Drs. Bambang Wijanarko, M. Kes, sebagai pembimbing I yang telah
memberikan motivasi dan arahan dalam penyusunan skripsi.
5. Djoko Nugroho, S.Pd. M.Or, sebagai pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi.
6. Bapak dan Ibu Dosen FKIP JPOK Surakarta yang secara tulus memberikan
ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
7. Bapak H. Masrur, S.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Tenggulangharjo,
Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, yang telah memberikan izin untuk
mengadakan PKM di sekolah yang dipimpin.
8. Dasuki, Guru Penjasorkes SD Negeri Wonotunggal 01, Kecamatan
Wonotunggal, Kabupaten Batang yang telah menjadi kolabolator
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
saran, dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis
berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
Batang, Juli 2012
Penulis
xii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL …………………………………………………….....................
PERNYATAAN ………………………………………….....................ii
PENGAJUAN ……………………………………………...................... iii
PERSETUJUAN …………………………………………...................... iv
PENGESAHAN …………………………………………...................... v
ABSTRAK ………………………………………………....................... vi
MOTTO …………………………………………………........................ x
PERSEMBAHAN ………………………………………....................... xi
KATA PENGANTAR ………………………………………………....xii
DAFTAR ISI …………………………………………………………..xiv
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………….....xvi
DAFTAR TABEL ……………………………………………………...xvii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………..... 1
A. LatarBelakangMasalah ……………………………..…........
B. PerumusanMasalah ……………………………………….... 3
C. TujuanPenelitian ………………………………………….... 3
D. ManfaatPenelitian …………………………………………... 4
BAB II LANDASAN TEORI …………………………………………. 5
A. KajianPustaka ……………………………………………….. 5
B. KerangkaBerfikir …………………………………………....
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………….. 22
A. TempatdanWaktuPenelitian ………………………………..
B. BentukdanStrategiPenelitian………………………………...
C. Sumber Data ……………………………………………….....
D. TeknikPengumpulan Data …………………………………...
xiii
1
1
23 3
23 3
23 4
23
5
1
23
23
5
23 20
23
22
23
22
23 22
23 22
23
23
23
xviii
xvii
xvi
Xiv
xii
xi
x
vi
v
iv
iii
ii
i
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Halaman
E. Validitas Data ……………………………………………… 23
F. TeknikAnalisis Data ………………………………………. 24
G. ProsedurPenelitian ………………………………………… 25
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………33
A. DeskripsiPratindakan ……………………………………… 33
B. DeskripsiHasilPenelitian …………………………………. 34
1. Siklus I …………………………………………………. 34
2. Siklus II………………………………………………… 37
3. AntarSiklus ……………………………………………. 40
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ………………….. 45
A. Kesimpulan ………………………………………………… 45
B. Implikasi ……………………………………………………. 45
C. Saran ………………………………………………………... 45
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………... 47
LAMPIRAN ……………………………………………………………. 49
xiv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar : Halaman.
1. Macam-macamTeknikDasarshort passing ………...…………
2. Teknik Go Passing.......................................................................
3. Skema Kerangka Berfikir.............................................................
4. Grafik Target Pencapaian.............................................................
5. Grafik Hasil Belajar Kondisi Awal Siklus I.................................
7
7
24
29
36
xv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel: Halaman.
1. RincianKegiatanWaktudanJenisPenelitian ………...…………
2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data..............................................
3. Indikator Kinerja Penelitian...........................................................
4. Data Hasil Pra Siklus......................................................................
5. Data Hasil Siklus 1.........................................................................
6. Data Hasil Siklus 2 ........................................................................
7. Data Perbandingan Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2....................
25
27
33
34
35
39
42
xvi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. RPP Siklus 1……………………………………………............
2. RPP Siklus 2…………………………………………….............
3. Daftar Presensi Siswa...................................................................
4. DaftarNilaiAwalSiswa ……………………...……….............
DaftarNilaiKognitifSiklus 1……………..……………..................
Daftar Nilai Kognitif Siklus 2………………………..…………..…….…......................
DaftarNilaiAfektifSiklus 1 danSiklus 2………………..................
DaftarNilaiPsikomotorSiklus 1 danSiklus 2……………...............
Daftar Nilai Produk/Hasil……………….…………………..............
Daftar Nilai Siklus 1 dan Siklus 2…………………………..............
Lembar Observasi...............…………………………………............
Alokasi Waktu Siklus 1 dan Siklus 2.................................................
Format Observasi Pembelajaran Siklus 1 dan Siklus 2..……............
Foto Kegiatan Pembelajaran ………………………….....….............
Surat Ijin Penyusunan Skripsi……………...…..……………………
Surat Permohonan IjinPenelitian .......................................................
Surat Keterangan Dekan FKIP Tentang Ijin Penyusunan Skripsi .....
Surat Permohonan Ijin Observasi.......................................................
49
60
70
71
72
73
74
76
78
80
82
86
88
90
95
96
97
98
xvii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat (PP No.19 tahun
2005). Salah satu perwujudannya melalui pendidikan bermutu pada setiap satuan
pendidikan di Indonesia.Undang-undang Republik Indonesia nomor 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bab 1 pasal 1 ayat 1 menyatakan
bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, masyarakat,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pembelajaran yang berhasil ditunjukkan adanya perubahan sikap pada
diri siswa dan dikuasainya materi pembelajaran sesuai dengan indikator yang
telah ditetapkan oleh guru dalam rencana pembelajaran. Tingkat penguasaan
siswa dinyatakan dengan nilai.Penjaskes merupakan bagian integral dari
pendidikan secara keseluruhan yang bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan
sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat
dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan
kesehatan.
Sepak bola merupakan suatu permainan yang membutuhkan komponen
kondisi fisik dan juga keterampilan teknik yang baik dari setiap individu di
samping kemampuan taktik dan mental. Hal ini didasari dengan setiap
keberhasilan atau prestasi yang dicapai setiap atlet dalam permainan ini tidak
terlepas dari kemampuan baik atau tidaknya komponen tersebut di atas.Sepak
bola sebagai salah satu olahraga yangbanyak digemari masyarakat maupun siswa
pada pelaksanaanya baru pada tataran permainan yang menyenangkan, belum ke
tataran prestasi. Kenyataan tersabut perlu ada kajian yang mendalam pada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
perhatian yang serius dari pihak-pihak yang terkait, terutama dalam pemerintah.
Kajian dan perhatian tersebut dapat dimulai dari sektor yang terkecil yakni pada
pembelajaran di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan sederajat.
Aspek komponen kondisi fisik yang dibutuhkan oleh seorang pemain sepakbola
di antaranya adalah kelincahan. Kelincahan dibutuhkan oleh atlet pada permainan
sepak bola karena untuk merubah gerakan ke segala arah dengan cepat dan tepat
dalam mengisi ruang dan menempati ruang yang kosong di lapangan, sehingga
pemain lawan akan mudah untuk dilewati pada setiap segala pergerakan dan
menjaga pemain dalam setiap penguasaan bola pada permainan.Berdasarkan
pengamatan hasil belajar siswa kelas V SDNTenggulangharjo diketahui bahwa
pencapaian nilai pasing permainan sepak bola masih rendah. Nilai rerata yang
diperoleh 63,97sedangkan KKM yang harus dicapai adalah 70. Hasil nilai
belajarnya yang tuntas hanya 10 anak atau 29%, perolehan nilai belajarnya sangat
memprihatinkan.Penyebab rendahnya hasil belajar siswa terkait dengan faktor
intern dan ekstern. Faktor intern muncul dari dalam individu sendiri atau interen,
misalnya seperti:motivasi dan antusiasme siswa terhadap materi pembelajaran.
Sedangkan faktor ekternal mencangkup masalah keluarga dan lingkugan sekitar,
seperti: guru, ligkungan, materi, mediadan metode serta pendekatan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru kurangnya partisipasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran akan menurunkan tingkat keberhasilan siswa dalam belajar.
Fenomena hasil pra pembelajaran diatas, faktor-faktor yang diduga sebagai
penyebab rendahnya hasil pembelajaran tersebut. adalah: (1) kurang kreatif pada
pembelajaran, (2) guru masih menjadi pusat atau sebagai agen pembelajaran, (3)
kurangnya guru dalam menerapkan model pembelajaran, (4) gaya mengajar yang
monoton dan kurang, memodifikasi media pembelajaran,(5) rendahnya
penggunaan media pembelajaran. Dugaan sementara ini diperkuat oleh hasil
wawancara dengan beberapa teman guru dan pernyataan dari beberapa siswa
SDNTenggulangharjo terkait dengan rendahnya perolehan hasil belajar passing
bawah dalam permainan sepak bola. Berdasarkan latar belakang masalah maka
rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : Bagaimanakah melalui penerapan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
modifikasi bermain dapat meningkatkan prestasi siswa dalam pembelajaran
penjasorkes materi permainan sepak bola di kelas V SDNTenggulangharjo?
Dalam memilih pendekatan pembelajaran pasing bawah siswa, pengajar harus
menyesuaikan dengan karakteristik siswa yang dihadapi dan materi penjas orkes
yang diajarkan sehingga hasil dari penerapan pendekatan bermain penjas orkes
yang ditentukan dapat lebih optimal sehingga harapan akan prestasi pada mata
pelajaran penjasorkes bagus dan seimbang dibandingkan dengan prestasi pada
mata pelajaran lainnya dapat terwujud. Salah satu pendekatan dalam
pembelajaranyang dapat digunakan dalam permasalah passing bawah adalah
pendekatan pembelajaran bermain, bermain ini sebagai upaya optimis dalam
pendekatan untuk membantu siswa mempelajari ketrampilan dan teknik dasar
permainan sepak bola.Model pembelajaran dan pendekatan bermain tersebut
dirancang secara khusus untuk mengembangkan belajar dan pengetahuan sepak
bola secara prosedural dan terstruktur dengan baikserta selangkah demi
selangkah.Dari uraian latar belakang masalah tersebut maka peneliti ingin
melakukan penelitian kelas dengan judul ; “UPAYA PENINGKATAN HASIL
BELAJAR PASING MENGGUNAKAN KAKI BAGIAN DALAM DAN
PUNGGUNG KAKI DALAM PERMAINAN SEPAK BOLA DENGAN
PENDEKATAN BERMAIN PADA SISWA KELAS V SDN
TENGGULANGHARJO KECAMATAN SUBAH KABUPATEN BATANG
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang permasalahan di atas, disusun rumusan
masalah sebagai berikut:Bagaimanakah upaya penerapan pendekatan bermain
dapat meningkatkan hasil belajarpassing bawah dalam permainan sepak
bolapada siswa kelas VSDNTenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten
Batang Tahun Pelajaran 2011/2012?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian tindakan
kelas ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar pasing menggunakan kaki
bagian dalam dan punggung kaki permainan sepak bola melalui penerapan
pendekatan bermain pada siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan
Subah Kabupaten Batang.
1. IndikatorPenelitian
Pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar pasing
menggunakan kaki bagian dalam dan punggung kaki pada siswa kelas
VSDNTenggulangharjoKecamatan Subah Kabupaten Batangdengan indikator
sebagai berikut:
a) Aktivitas siswa dalam pembelajaran pasing bawah permainan sepak bola
menggunakan pendekatanbermain dapat meningkat minimal baik
b) Aktivitas guru dalam pembelajaran pasing bawahpermainan sepak bola
menggunakanpendekatan bermain meningkat dengan baik.
c) 94 % siswa kelas VSDN TenggulangharjoKecamatan Subah Kabupaten
Batang dalam pembelajaran pasing bawah permainan sepak bola
mengalami ketuntasan belajar individual sebesar ≥ 70
D. Manfaat Penelitian
Diharapkan penelitian di SD Negeri Tenggulangharjo Kecamatan Subah
Kabupaten Batang Tahun Pelajaran 2011/ 2012 memberi manfaatbagiguru, siswa,
sekolah dan peneliti.
1. Manfaat bagi siswa
a. Menumbuhkan minat belajar siswa pada pembelajaran sepak bola, sehingga
sepak bola menjadi mata pelajaran yang menarik bagi siswa.
b. Meningkatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran.
c. Melatih siswa untuk dapat memecahkan masalah dengan menggunakan
pemikiran logis dan sistematis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2. Manfaatbagiguru
a. Dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengevaluasiterhadap
pembelajaranyang sudah berlangsung.
b. Membantu guru untuk menyelesaikanmasalah-masalah pembelajaran.
c. Membuat guru lebih kreatif dalam pelaksanaanproses pembelajaran.
3, Manfaat bagi SD
a.Menumbuhkan kerja sama antar guru yang berdampak posififpada kualitas
pembelajaran disekolah.
b.Menambah khasanah keilmuan tentang pendekatan bermain dalam
pembelajaran penjasorkes.
c. Menambah Khasanah Perpustakaan di SD Negeri Tenggulangharjo,
Kecamatan Subah Kabupaten Batang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
a. Pengertian sepak bola
Sepak bola merupakan permainan beregu, dan masing-masing regu terdiri dari
sebelas pemain yang lazim disebut sebagai kesebelasan, dan salah satunya adalah
penjaga gawang.Permainan sepak bola lebih dominan dimainkan dengan
menggunakan tungkai dan tidak boleh menggunakan lengannya kecuali penjaga
gawang yang diperbolehkan di daerah tendangan hukuman.Tujuan utama dari
permainan sepak bola adalah masing-masing regu berusaha memasukkan bola
atau mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan dan mempertahanakan
gawang sendiri agar tidak kemasukan. Satu regu dinyatakan menang apabila regu
tersebut memasukkan bola terbanyak ke gawang lawan, apabila sama dalam
perolehan gol maka dinyatakan seri.
Permainan sepak bola adalah salah satu cabang olahraga permainan yang
dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 11 pemain, dan
untuk itu biasanya satu tim disebut juga kesebelasan. Dalam permainan sepak
bola masing-masing regu harus mempunyai pemain yang memiliki kemampuan
fisik dan kemampuan teknik untuk bermain selama 90 menit, agar dapat
menampilkan permainan tim yang menyeluruh dan terpadu serta konsisten
Permainan sepak bola dimainkan dalam dua babak dalam durasi 2 x 45 menit, di
antara babak pertama dan kedua diberikan selingan waktu istirahat 10 menit,
apabila pada babak penentuan (final atau system gugur) terjadi seri atau draw
akan dilanjutkan dengan babak perpanjangan waktu. Pada babak perpanjangan
waktu tersebut juga dibagi menjadi dua babak, tetapi di antara babak pertama dan
babak kedua tanpa ada waktu istirahat dan hanya berganti atau berpindah tempat
saja, masing-masing babak perpanjangan waktu 15 menit, jadi permainan sepak
bola dimainkan dalam waktu minimal 90 menit sampai 120 menit. Dalam waktu
tersebut, pemain sepak bola dituntut untuk selalu bergerak, baik berlari dengan
cepat maupun lambat, dengan bola maupun tanpa bola. Pergerakan tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
dimaksudkan agar setiap pemain mampu membuka kesempatan bagi dirinya
maupun kawannya untuk mencetak gol sebanyak-banyaknya ke gawang lawan,
karena dalam permainan futsal itu sama halnya dengan permainan sepak bola
yaitu mampu mencetak gol ke gawang lawan merupakan bagian terpenting dalam
setiap pertandingan. Hal ini seperti ditegaskan bahwa tujuan utama dalam
permainan sepak bola adalah mencetak gol ke gawang lawan sebanyak-
banyaknya (Batty, 2003:1). Dalam mencetak gol ke gawang lawan, maka jelaslah
bahwa pemain sepak bola dituntut untuk menguasai beberapa teknik, taktik, dan
mempunyai semangat bertanding yang tinggi dan tidak kalah pentingnya adalah
memiliki kesegaran jasmani atau kondisi fisik yang prima, karena seorang
pemain sepak bola tidak dapat bermain sampai puncak prestasi, apabila tidak
didukung dengan kondisi fisik yang diperlukan untuk bermain selam jangka
waktu pertandingan atau lebih (Soekarman, 1987:27).
b. Teknik Sepak Bola
Teknik dasar bermain sepak bola menurut Soekatamsi (2001:24) adalah semua
gerakan-gerakan tanpa bola dan gerakan-gerakan dengan bola yang diperlukan
untuk bermain sepak bola, jadi teknik dasar bermain sepak bola adalah
merupakan kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan atau mengerjakan
sesuatu yang terlepas sama sekali dari permainan sepak bola. Pengertian di atas
mempunya maksud bahwa seorang pemain sepak bola yang professional harus
bisa menguasai teknik dasar bermain sepak bola terlebih dahulu sebelum bermain
dalam bermain sepak bola. Jadi intinya bahwa ketrampilan teknik bermain sepak
bola (skill) adalah menerapkan teknik-teknik dasar dalam bermain sepak bola,
contoh gerakan tanpa bola yaitu: lari secapt-cepatnya mencari posisi yang kosong
dari lawan untuk menerima operan atau umpan dari teman yang menguasai bola,
melompat setinggi tingginya untuk berebut bola dengan pemain lawan, lari zig
zag dan gerak tipu badan mencari posisi kosong menghindari hadangan pemain
lawan. Contoh gerakan dengan bola yaitu keterampilan menendang bola dengan
kura-kura kaki bagian luar untuk melakukan tendangan ke sasaran (gawang).
Keterampilan menyundul bola kea rah kaki kawan yang sedang berlari, atau
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
menyundul bola kea rah mulut gawang untuk mencatak gol. Untuk dapat bermain
sepak bola dengan baik, seorang pemain perlu menguasai teknik yang baik pula,
tanpa menguasai teknik yang baik, seorang pemain tidak akan mungkin dapat
menguasai atau mengontrol bola dengan baik. Dan tanpa kemampuan menguasai
bola dengan baik, tidak mungkin seorang pemain dapat melakukan kerjasama
dengan pemain lain, sedangkan kerja sama adalah merupakan inti dari permainan
sepak bola.Adapun beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki dan dikuasai oleh
pemain sepak bola adalah:
1)Teknik badan:
a) Cara berlari
b) Cara melompat
c) Gerak tipu badan
2) Teknik Sepak bola :
a)Teknik menendang bolae) Teknik merebut bola.
b)Teknik menahan bola f) Teknik lemparan ke dalam
c)Teknik menggiring bola.g) Teknik menjaga gawang(Muchtar, 1992:28)
d) Teknik menyundul bola.
.
Gambar 1.1 Macam-Macam Teknik Dasar Sepak Bola
Dari teknik dasar di atas, salah satu teknik dasar penting dan harus dimiliki
dengan tingkat keterampilan yang tinggi oleh setiap pemain sepak bola adalah
teknik menendang bola ke gawang lawan (shooting) merupakan suatu bagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
penting dari permainan sepak bola yang bertujuan untuk menghasilkan suatu
prestasi. Menendang bola merupakan suatu usaha untuk memindahkan bola dari
suatu tempat ke tempat yang lain dengan menggunakan kaki atau bagian kaki
(Sarumpaet, 1992:20)
c. Passing bawah
Passing bawah dalam permainan sepak bola merupakan suatu teknik memainkan
bola dengan bola tetap menggelinding di atas permukaan lapanganyang
dilakukan oleh seorang pemain dengan tujuan untuk mengarahkan bola ke suatu
tempat atau teman satu team untuk selanjutnya dimainkan kembali. Istilah lain
yang dipakai dalam permainan sepak bola adalah operan atau bahasa Indonesia
disebut umpan. Jika umpan dimaksud adalah sajian yang diberikan kepada teman
team untuk diterima dengan tujuan melakukan serangan ke petak permainan,
sedangkan passing tujuannya agar bola dimainkan selanjutnya untuk mengatur
serangan.Passing dapat dilakukan, seperti: (1) passing bawah: sikap permulaan,
gerakan pelaksanaan, gerakan lanjutan.(2) passing atas: sikap permulaan,
gerakan pelaksanaan, gerakan lanjutan.
Gambar 1.2. Teknik Dasar Passing Bawah
Pemain yang memiliki teknik menendang bola dengan baik, akan dapat bermain
secara efisien. Menendang bola dapat dilakukan dalam keadaan bola diam,
menggelinding maupun melayang ke udara. Dilihat perkenaan bola, menendang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
dibedakan beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki bagian dalam (inside),
kaki bagian luar (outside), punggung kaki (instep), dan punggung kaki bagian
dalam (inside of the instep).
1. Menendang dengan kaki bagian dalam: Pada umumnya teknik menendang
dengan kaki bagian dalam digunakan untuk mengumpan jarak pendek (Short
passing)
2. Menendang dengan kaki bagian luar: Pada umumnya teknik menendang
dengan teknik bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek (short
passing)
3. Menendang dengan punggung kaki: Pada umumnya menendang dengan
punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang (shooting of the
goal)
4. Menendang dengan punggung kaki bagian dalam: Pada umumnya digunakan
untuk umpan jarak jauh (long passing) (Sucipto, 200:17-21).
Teknik menendang bola yang digunakan untuk parameter untuk mengetahui
kemampuan menendang adalah menggunakan teknik menendang dengan
menggunakan kaki bagian dalam ( short passing )
Analisis menendang dengan menggunakan kaki bagian dalam adalahsebagai
berikut:
1) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan ujung kaki menghadap ke sasaran dengan lutut sedikit
ditekuk
2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan kaki bagian dalam
menghadap ke depan
3) Kaki tendang ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan sehingga mengenai
bola
4) Perkenakan kaki dengan bola tepat pada kaki bagian dalam penuh dan tepat
pada tengah-tengah bola dan pada saat mengenai bola pergelangan kaki
ditegakkan
5) Gerak kaki lanjut tendang diarahkan dan diangkat ke sasaran.
6) Pandangan mengikuti jalannya bola dan diangkat kea rah sasaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1. HakekatPembelajaran
Pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang (guru atau yang
lain) untuk membelajarkan siswa yang belajar. Pada pendidikan formal (sekolah),
pembelajaran pembelajaran merupakan tugas yang dibebankan kepada guru,
karena guru merupakan tenaga profesional yang dipersiapkan untuk itu.
Menurut Winatapura dkk, (2007), pembelajaran merupakan kegiatan untuk
menginisiasi, memfasilitasi dan meningkatkan intesitas dan kualitas belajar pada
diri peserta didik. Menurut pasal 1 butir 20 Butir Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sisdiknas yakni, “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.” Dalam konsep
tersebut terkandung 5 konsep, yaitu interaksi peserta didik, pendidik, sumber
belajar dan lingkungan belajar.
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilakukan melalui usaha-usaha
yang terencana dalam memanipulasi sumber-sumber belajar agar terjadi proses-
proses belajar. Pembelajaran pada intinya merupakan suatu proses menciptakan
kondidi yang konduktif agar terjadi interaksi pembelajaran. Konsep pembelajaran
pada dasarnya terbagi kedalam dua konsep yang berlangsung secara bersamaan,
yaitu proses belajar yang dilakukan oleh siswa dan proses mengajar yang
dilakukan oleh guru.Beberapa pengertia di atas dapat disatukan bahwa hakekat
pembelajaran adalah suatu kegiatan dalam proses belajar dan mengajar dimana
terjadi komunikasi yang berarti antara siswa dengan guru yang didukung oleh
sumber belajar dalam mempelajari suatu ilmu pengetahuan.
2. PengertianPembelajaranPenjasorkes
Arti Pendidikan Jasmani:Pendidikan jasmani terdiri dari kata pendidikan dan
jasmani, pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau
kelompok orang dalam usaha mendewasakan sesorang atau kelompok orang
dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan
(KBBI, 1989), jasmani adalah tubuh atau badan (fisik). Namun yang dimaksud
jasmani di sini bukan hanya badan saja tetapi keseluruhan (manusia seutuhnya),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
karena antara jasmani dan rohani tidak dapat dipisah-pisahkan. Jasmani dan
rohanai merupakan satu kesatuan yang utuh yang selalu berhubungan dan selalu
saling berpengaruah.Pengertian Pendidikan JasmaniPendidikan Jasamani adalah
suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan maupun angota
masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan
jasmani dalam rangka memperoleh peningkatan kemampuan dan ketrampilan
jasmani, pertumbuhan kecerdasan dan pembentukan watak.
Pengertian Olahraga: Olahraga adalah suatu bentuk kegiatan jasmani yang
terdapat di dalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka
memperoleh relevansi kemenangan dan prestasi optimal.PengertianOlahraga
mencakup segala kegiatan manusia yang ditujukan untuk melaksanakan misi
hidupnya dan cita-cita hidupnya, cita-cita nasional politik, sosial, ekonomi,
kultural dan sebagainya.Olahraga rekreasi adalah jenis kegiatan olahraga yang
dilakukan pada waktu senggang atau waktu-waktu luang.
Pendidikan jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang
memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam
kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan
jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total,
daripada hanya menganggapnya sebagai seseorang yang terpisah kualitas fisik
dan mentalnya.
Pada kenyataannya, pendidikan jasmani adalah suatu bidang kajian yang
sungguh luas.Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia. Lebih khusus
lagi, penjas berkaitan dengan hubungan antara gerak manusia dan wilayah
pendidikan lainnya: hubungan dari perkembangan tubuh-fisik dengan pikiran dan
jiwanya. Fokusnya pada pengaruh perkembangan fisik terhadap wilayah
pertumbuhan dan perkembangan aspek lain dari manusia itulah yang
menjadikannya unik. Tidak ada bidang tunggal lainnya seperti pendidikan
jasmani yang berkepentingan dengan perkembangan total manusia.
Pendidikan jasmani diartikan dengan berbagai ungkapan dan kalimat.
Namun esensinya sama, yang jika disimpulkan bermakna jelas, bahwa
pendidikan jasmani memanfaatkan alat fisik untuk mengembangan keutuhan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
manusia. Dalam kaitan ini diartikan bahwa melalui fisik, aspek mental dan
emosional pun turut terkembangkan, bahkan dengan penekanan yang cukup
dalam. Berbeda dengan bidang lain, misalnya pendidikan moral, yang
penekanannya benar-benar pada perkembangan moral, tetapi aspek fisik tidak
turut terkembangkan, baik langsung maupun secara tidak langsung.Karena hasil-
hasil kependidikan dari pendidikan jasmani tidak hanya terbatas pada manfaat
penyempurnaan fisik atau tubuh semata, definisi penjas tidak hanya menunjuk
pada pengertian tradisional dari aktivitas fisik. Kita harus melihat istilah
pendidikan jasmani pada bidang yang lebih luas dan lebih abstrak, sebagai satu
proses pembentukan kualitas pikiran dan juga tubuh
3. TujuanPembelajaranPenjas orkes diSekolah Dasar
Secara sederhana, pendidikan jasmani memberikan kesempatan
kepada siswa untuk:
a. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan
aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial.
b. Mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai
keterampilan gerak dasar yang akan mendorong partisipasinya dalam aneka
aktivitas jasmani.
c. Memperoleh dan mempertahankan derajat kebugaran jasmani yang optimal
untuk melaksanakan tugas sehari-hari secara efisien dan terkendali.
d. Mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas
jasmani baik secara kelompok maupun perorangan.
e. Berpartisipasi dalam aktivitas jasmani yang dapat mengembangkan
keterampilan sosial yang memungkinkan siswa berfungsi secara efektif
dalam hubungan antar orang.
f. Menikmati kesenangan dan keriangan melalui aktivitas jasmani, termasuk
permainan olahraga.
Diringkaskan dalam terminologi yang populer, maka tujuan pembelajaran
pendidikan jasmani itu harus mencakup tujuan dalam domain psikomotorik,
domain kognitif, dan tak kalah pentingnya dalam domain afektif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Pengembangan domain psikomotorik secara umum dapat diarahkan pada
dua tujuan utama, pertama mencapai perkembangan aspek kebugaran jasmani,
dan kedua, mencapai perkembangan aspek perseptual motorik.Ini menegaskan
bahwa pembelajaran pendidikan jasmani harus melibatkan aktivitas fisik yang
mampu merangsang kemampuan kebugaran jasmani serta sekaligus bersifat
pembentukan penguasaan gerak keterampilan itu sendiri.
Kebugaran jasmani merupakan aspek penting dari domain psikomotorik,
yang bertumpu pada perkembangan kemampuan biologis organ
tubuh.Konsentrasinya lebih banyak pada persoalan peningkatan efisiensi fungsi
faal tubuh dengan segala aspeknya sebagai sebuah sistem (misalnya sistem
peredaran darah, sistem pernapasan, sistem metabolisme, dll.)
Dalam pengertian yang lebih resmi, sering dibedakan konsep kebugaran
jasmani ini dengan konsep kebugaran motorik. Keduanya dibedakan dalam hal:
kebugaran jasmani menunjuk pada aspek kualitas tubuh dan organ-organnya,
seperti kekuatan (otot), daya tahan (jantung-paru), kelentukan (otot dan
persendian); sedangkan kebugaran motorik menekankan aspek penampilan yang
melibatkan kualitas gerak sendiri seperti kecepatan, kelincahan, koordinasi,
power, keseimbangan, dll. Namun dalam naskah ini, penulis akan menggunakan
konsep kebugaran jasmani tersebut untuk menunjuk pada keseluruhan aspek di
atas.
Pengembangan keterampilan gerak merujuk pada proses penguasaan suatu
keterampilan atau tugas gerak yang melibatkan proses mempersepsi rangsangan
dari luar, kemudian rangsangan itu diolah dan diprogramkan sampai terjadinya
respons berupa tindakan yang sesuai dengan rangsangan itu.
Penekanan proses pembelajarannya lebih banyak ditujukan pada proses
perangsangan yang bervariasi, sehingga setiap kali anak selalu mengerahkan
kemampuannya dalam mengolah informasi, ketika akan menghasilkan gerak.
Dengan cara itu, kepekaan sistem saraf anak semakin dikembangkan.
Domain kognitif mencakup pengetahuan tentang fakta, konsep, dan lebih
penting lagi adalah penalaran dan kemampuan memecahkan masalah.Aspek
kognitif dalam pendidikan jasmani, tidak saja menyangkut penguasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
pengetahuan faktual semata-mata, tetapi meliputi pula pemahaman terhadap
gejala gerak dan prinsipnya, termasuk yang berkaitan dengan landasan ilmiah
pendidikan jasmani dan olahraga serta manfaat pengisian waktu luang.
Domain afektif mencakup sifat-sifat psikologis yang menjadi unsur
kepribadian yang kukuh.Tidak hanya tentang sikap sebagai kesiapan berbuat
yang perlu dikembangkan, tetapi yang lebih penting adalah konsep diri dan
komponen kepribadian lainnya, seperti intelegensia emosional dan watak.Konsep
diri menyangkut persepsi diri atau penilaian seseorang tentang
kelebihannya.Konsep diri merupakan fondasi kepribadian anak dan sangat
diyakini ada kaitannya dengan pertumbuhan dan perkembangan mereka setelah
dewasa kelak.
Intelegensia emosional mencakup beberapa sifat penting, yakni
pengendalian diri, kemampuan memotivasi diri, ketekunan, dan kemampuan
untuk berempati.Pengendalian diri merupakan kualitas pribadi yang mampu
menyelaraskan pertimbangan akal dan emosi yang menjadi sifat penting dalam
kehidupan sosial dan pencapaiannya untuk sukses hidup di masyarakat.Demikian
juga dengan ketekunan; tidak ada pekerjaan yang dapat dicapai dengan baik
tanpa ada ketekunan. Ini juga berlaku sama dengan kemampuan memotivasi diri,
kemandirian untuk tidak selalu diawasi dalam menyelesaikan tugas apapun.
Adapun tujuan lain dari pembelajaran penjasorkes adalah :
a. Mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat
melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
b. Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik
c. Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
d. Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilai-
nilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
e. Mengembangkan sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
f. Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri,
orang lain dan lingkungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
g. Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih
sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola
hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
4. Ruang LingkupPendidikan Jasmani Olah raga dan Kesehatan
a. Permainan dan olahraga meliputi: olahraga tradisional, permainan.
Eksplorasigerak, keterampilan lokomotor non-lokomotor,danmanipulatif,atletik,
kasti, rounders, kippers, sepak bola, bolabasket, bola voli, tenis meja,tenis
lapangan, bulu tangkis, danbeladiri, serta aktivitas lainnya.
b. Aktivitas pengembangan meliputi: mekanika sikap tubuh,komponen
kebugaran jasmani, dan bentuk postur tubuh sertaaktivitas lainnya
c. Aktivitas senam meliputi: ketangkasan sederhana, ketangkasantanpa alat,
ketangkasandengan alat, dan senam lantai, sertaaktivitas lainnya
d. Aktivitas ritmik meliputi: gerak bebas, senam pagi, SKJ, dansenam aerobic
sertaaktivitas lainnya
e. Aktivitas air meliputi: permainan di air, keselamatan air,keterampilan
bergerakdi air, dan renang serta aktivitas lainnya
f. Pendidikan luar kelas, meliputi: piknik/karyawisata, pengenalanlingkungan,
berkemah, menjelajah, dan mendaki gunung
g. Kesehatan, meliputi penanaman budaya hidup sehat dalamkehidupan sehari-
hari,khususnya yang terkait dengan perawatantubuh agar tetap sehat,
merawat lingkungan yang sehat, memilihmakanan dan minuman yang sehat,
mencegahdan merawat cidera,mengatur waktu istirahat yang tepatdan
berperan aktif dalamkegiatan P3K dan UKS. Aspek kesehatan merupakan
aspektersendiri, dan secara implisit masuk ke dalam semua aspek
5. PengertianPrestasiBelajar
Untuk mengetahui tingkat pemahaman terhadap materiyang diberikan guru
dan untuk mengetahui tingkat ketercapaian kurikulum digunakan alat ukur yang
dikenal dengan istilah “prestasi belajar”. Menurut Slameto (2006:12), prestasi
belajar adalah pernyataan khusus tentang apa yang diketahui dan dapat dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
oleh siswa, sebagai hasil kegiatan belajar, biasanya berupa pengetahuan
(knowlegde), keterampilan (skill), atau sikap (attitude) atau pencapaian
kompetensi siswa.
Menurut Slameto (2006), prestasi belajar menunjuk pada kecakapan dan
unjuk kerja siswa yang multi dimensi, terkait dengan perkembangan manusia :
kognitif, emosi, sosial, dan fisik yang merefleksikan keutuhan siswa. Lebih
lanjut, batasan tentang prestasi belajar sebagai hasil pengukuran tentang apa yang
diketahui atau yang dapat dilakukan seseorang setelah belajar. Pengukuran yang
dimaksud adalah sebagai alat yang dipakai untuk menyediakan balikan bagi
siswa dan pihak lainnya, untuk menentukan posisi siswa dalam hubungannya
dengan tujuan yang telah ditetapkan.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, menyimpulkan bahwa
prestasi belajar siswa adalah pernyataan tentang tingkat keberhasilan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan sekolah, setelah usai satu satuan
program pengalaman pembelajaran, dalam satu periode waktu tertentu (semester
atau tahun ajaran). Tujuan pembelajaran dapat berupa penguasaan pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, dan sikap akademik. Pencapaian tujuan pembelajaran
sering diukur dengan skor tes/ulangan/ujian standar atau buatan guru, dan tugas-
tugas lain, termasuk pekerjaan rumah (PR) atau mata pelajaran tertentu. Skor tes,
tugas, dan PR mencerminkan perilaku hasil pengalaman, berkaitan dengan
konsep, topik, atau masalah tertentu dalam mata pelajaran yang diikuti.
Pengalaman yang memungkinkan terbentuknya hasil belajar siswa tersebut dapat
berupa pengetahuan siswa dan apa yang ingin diketahuinya, apa yang telah
dipelajari, serta apa yang benar-benar dapat dilakukan, dari apa yang telah
diketahuinya. Selain itu, dapat juga berupa kepercayaan diri dan motivasinya
dalam mendemonstrasikan apa yang dapat dilakukannya. Pada akhirnya, ciri hasil
belajar tersebut bersifat baru, menetap, positif, disadari, dan fungsional.
Prestasi belajar adalah aktivitas psikis yang berlangsung dalam lingkungan
untuk menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan
dan sikap yang akan diperoleh hasil yang baru atau penyempunaan dari hasil
yang diperoleh sebelumnya. Prestasi belajar siswa berhubungan dengan kinerja
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
akademik yang dalam Bahasa Inggris disebut Academic Performance berupa
hasil belajar siswa. Prestasi belajar adalah hasil dari usaha, kemampuan dan sikap
siswa dalam menyelesaikan kegiatan dalam bidang pendidikan. Menurut
Arikunto (2008 : 238), prestasi belajar juga diartikan sebagai hasil hasil yang
mencerminkan sejauh mana siswa dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan
pada setiap jenjang studi. Gambaran prestasi siswa dinatakan dengan angka 0
sampai dengan 10. Prestasi belajar adalah bukti usaha yang dapat dicapai atau
perubahan yang terjadi pada siswa dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan
sikap sebagai hasil proses belajar. Prestasi belajar merupakan hasil-hasil
kemampuan nyata sebagai akibat keaktifannya dalam kegiatan belajar yang
dinyatakan dengan simbol angka atau huruf. Dengan kata lain, prestasi belajar
merupakan bukti dari hasil yang telah dicapai.
Dari definisi-definisi prestasi belajar di atas maka dapat disimpulkan bahwa
prestasi belajar merupakan pernyataan tentang tingkat keberhasilan siswa sebagai
hasil kegiatan belajar, biasanya berupa pengetahuan (knowlegde), keterampilan
(skill), atau sikap (attitude) atau pencapaian kompetensi siswa. Prestasi belajar
dapat diwujudkan dengan angka atau huruf. Kata hasil belajar sering disebut
prestasi belajar. Kata prestasi berasal dari Belanda yaitu “ prestatie”kemudian
dalam bahasa Indonesia disebut prestasi yang artinya hasil usaha. Kata prestasi
juga bararti kemampuan ketrampilan, sikap seseorang dalam menyelesaikan
sesuatu.Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh setelah
mengalami aktifitas belajar).
6. PengertianMetodePembelajaran
Guru yang profesional tidak hanya menguasai sejumlah materi
pembelajaran, tetapi juga terampil dalam menggunakan metode pembelajaran
yang tepat dan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran serta situasi pada saat
materi tersebut harus disajiakan. Selain itu, guru juga harus memilih metode yang
tepat agar pembelajaran menjadi aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan. Metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran. Atau
metode pembelajaran dapat dikatakan sebagai cara menyajikan isi pembelajaran
kepada peserta didik untuk mencapai kompetensi.
Metode mengajar merupakan prosedur/cara yang harus dilakukan oleh
seorang pendidik dalam menyampaikan materi pelajaran sehingga proses belajar
berjalan baik dalam arti kompetensi atau tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Agar tujuan pengajaran tercapai sesuai dengan yang telah dirumuskan oleh
pendidik, maka perlu mengetahui,dan mempelajari beberapa metode mengajar,
serta dipraktekkan pada saat mengajar. Dalam proses belajar mengajar (PBM)
peranan metode dalam strategi pembelajaran sangat menentukan berhasil atau
tidaknya seorang guru menyampaikan pesan kepada peserta didiknya. Memilih
metode yang tepat untuk menciptakan suasana proses belajar mengajar yang
menarik. Penilaian metode dari segi penerapannya sangat tergantung kepada
jumlah peserta didik yang besar atau kecil. Beberapa metode mengajar yang
dapat divariasikan oleh pendidik diantaranya.
Beberapa metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk
mengimplementasikan strategi pembelajaran Penjasorkes diantaranya: (1)
ceramah; (2) demonstrasi; (3) eksperimen (4) diskusi (5) kerja kelompok (6)
simulasi (7) permainan. Pada pelaksanaannya metode ini dapat dipilih guru
sesuai dengan topik-topik dalam pembelajaran Penjas orkes di SD. Metode yang
dipilih harus mempermudah para peserta didik menyerap materi ajar dan
mempermudah guru menyajikan bahan ajar tersebut. Masing-masing metode
mempunyai ciri, keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan
7. Pendekatan Bermain
Menurut Wahjoedi (1999: 121) bahwa ”pendekatan bermain adalah
pembelajaran yang diberikan dalam bentuk atau situasi permainan”. Sedangkan
Yoyo Bahagia dan Adang Suherman (1999/2000: 35) berpendapat,”strategi
pembelajaran permainan berbeda dengan strategi pembelajaran skill, namun bisa
dipastikan bahwa keduanya harus melibatkan modifikasi atau pengembangan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
agar sesuai dengan prinsip DAP (developmentally Appropiate Pactice) dan body
scalling (ukuran fisik termasuk kemampuan fisik)”.
Berdasarkan pendapat dari ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa,
pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang dikonsep dalam
bentuk permainan. Dalam pelaksanaan pembelajaran bermain menerapkan suatu
teknik cabang olahraga ke dalam bentuk permainan. Melalui permainan,
diharapkan akan meningkatkan motifasi dan minat siswa untuk belajar menjadi
lebih tinggi, sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal.
Pendekatan bermain merupakan bentuk pembelajaran yang
mengaplikasikan teknik ke dalam suatu permainan. Tidak menutup kemungkinan
teknik yang buruk atau rendah mengakibatkan permainan kurang menarik. Untuk
itu seorang guru harus mampu mengatasinya. Rusli Lutan dan Adang Suherman
(2000: 35-36) menyatakan, manakala guru menyadari bahwa rendahnya kualitas
permainan disebabkan oleh rendahnya kemampuan skill, maka guru mempunyai
beberapa pilihan sebagai berikut:
1) Guru dapat terus melanjutkan aktivitas permainan untuk beberapa lama
sehingga siswa menangkap gagasan umum permainan yang dilakukannya.
2) Guru dapat kembali pada tahapan belajar yang lebih rendah dan membiarkan
siswa berlatih mengkombinasikan keterampilan tanpa tekanan
untuk menguasai strategi.
3) Guru dapat merubah keterampilan pada level yang lebih simpel dan lebih
dikuasai sehingga siswa dapat konsentrasi belajar strategi bermain.
Petunjuk seperti di atas harus dipahami dan dimengerti oleh seorang guru. Jika
dalam pelaksanaan permainan kurang menarik karena teknik yang masih
rendah, maka seorang guru harus dengan segera mampu mengatasinya.
Selama pembelajaran berlangsung seorang guru harus mencermati kegiatan
pembelajaran sebaik mungkin. Kesalahan-kesalahan yang dibiarkan selama
pembelajaran berlangsung akan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak
tercapai.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
PendekatanBermain adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan
permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian
anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009 : 26) menurutkan bahwa permainan ada
dua pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni
mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan
diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari
kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah. Menurut
Kapraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009:26) mengatakan bahwa definisi
permainan adalah usaha olah diri, olah pikiran dan olah fisik yang sangat
bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi
dalam melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik.
Pendekatan permainan adalah cara mengajar yang dilaksanakan dalam bentuk
permainan. Sedangkan metode permainan dalam pembelajaran matematika
adalah cara untuk menyampaikan pelajaran matematika dengan sarana
bermain.Pendekatanbermain dalam pembelajaran dapat memberikan kesempatan
bagi siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran dan membuat siswa
merasa senang terhadap matematika.
Bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar penjasorkes, tidak
berminat, dan tidak mudah untuk menguasai penjasorkes dengan metode
permainan dapat membantu proses kegiatan belajar penjasorkes. Berdasarkan
alasan di atas maka dilakukan penelitian mengenai penggunaan metode
pendekatan bermain dalam pembelajaran sepak bola di kelas V SD
Tenggulangharjo agar siswa dapat menguasai materi dengan baik. Pembelajaran
penjas orkes dengan pendekatan bermain dilakukan dengan menggunakan benda-
benda di sekitar anak sehingga lebih mudah untuk dikenali. Jenis penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk mengetahui
penerapan pendekatan bermain dalam pembelajaran sepak bola di kelas V SD
Tenggulangharjo yang dilaksanakan dalam 2 siklus, masing-masing siklus terdiri
dari 2 kegiatan pembelajaran. Adapun uraian hasil penelitian akan disajikan
dalam 3 sub bab yaitu tindakan, deskripsi pelaksanaan dan refleksi serta
pembahasan. Pada setiap kegiatan siswa melakukan permainan, dan evaluasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
formatif untuk mengetahui adanya peningkatan pemahaman siswa dilihat dari
hasil prestasinya.
B. Kerangka Berfikir
Tidak ada pendekatan pembelajaran yang lebih baik dari pendekatan
pembelajaran yang lain. Tiap-tiap pendekatanpembelajaran memiliki kelebihan
dan kekurangan. Ada yang tepat saat digunakan pada pembelajaran bidang studi
tertentu, ada yang tepat digunakan saat di dalam maupun di luar kelas dan
sebagainya.
Guru dalam memilih pendekatam pembelajaran yang tepat terkait dengan
efektifitas pengajaran harus memperhatikan faktor-faktor dalam penetapan
pendekatan pembelajaran. Faktor-faktor tersebut yaitu : tujuan yang hendak
dicapai, keadaan siswa, materi pembelajaran, situasi dan kondisi sekolah, serta
kemampuan guru itu sendiri.
Dengan mengkaji faktor-faktor di atas yang dikaitkan dengan kondisi yang
ada di kelas V SDN Tenggulangharjo Kecamatan Subah, Kabupaten Batang,
maka penulis menetapkan pendekatan bermain digunakan penulis untuk
meningkatkan hasil belajar passing bawah dan control bola siswa dalam materi
permainan sepak bola. Dengan demikian diharapkan penggunaan pendekatan
bermain dalam materi permainan sepak bola, dapat memecahkan permasalahan
yang ada dalam pembelajaran penjasorkes
Optimalisasi kegiatan pembelajaran dipengaruhi oleh berbagai faktor,
diantaranya faktor metode atau teknik dan model mengajar guru. Guru dapat
menggunakan pendekatan dan media pembelajaran yang bervariasi sehingga
siswa tidak jenuh dalam kegiatan pembelajaran. Guru dapat mengaitkan materi
yang terdapat dalam kurikulum dengan kondisi lingkungan atau sesuai dengan
dunia nyata sehingga siswa merasa pembelajaran menjadi lebih bermakna atau
memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari.Dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, siswa dibantu oleh guru melibatkan diri dalam proses
pembelajaran. Proses ini mencangkup kegiatan untuk menyiapkan fasilitas atau
alat bantu pembelajaran, menerima informasi tentang materi/bahan belajar dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
prosedur pembelajaran, membahas materi/bahan belajar dan melakukan saling
tukar pengalaman dan pendapat dalam membahas materi atau memecahkan
masalah.
Pembelajaran yang baik adalah pembelajaran yang mampu melibatkan
keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.Siswa diarahkan untuk
menyelesaikan masalah yang sesuai dengan konsep pembelajaran yang sesuai
dengan konsep yang dipelajari. Permasalahan yang sering dihadapi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani,khususnya pada model atau cara guru
menyampaikan materi pelajaran. Sering kali materi yang diajarkan oleh guru
kurang tertanam kuat dalam benak siswa. Khususnya dalam praktek
pembelajaran passing bawah permainan sepak bola. Siswa kurang mampu
menganalisis gerakan yang diajarkan oleh guru, sebab guru hanya
menyampaikan secara verbal, adapun memberikan informasi kurang ditangkap
oleh siswa secara optimal.
Penerapan pendekatan bermain yang menyenangkandan secara langsung
dapat dilakukan oleh siswa memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam
kegiatan belajar.Pendekatan bermain dengan macam-macam permainan yang
menyenangkan sebagai sarana untuk membantu guru dalam menjelaskan teknik
dasar passing bawah pada siswa. Melalui alat bantu sederhana tersebut guru
dapat memperlihatkan dan memberikan penjelasan teknik dasar passing bawah.
Dari penjelasan di atas, secara sederhana kerangka pemikiran dalam
penelitian inidapat digambarkan sebagai berikut:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Gambar 3:
Skema Kerangka Berfikir
Kondisi
Awal
Guru kurang
kreatif dan inovatif
dalam proses
pembelajaran
penjas
a) Siswa kurang tertarik dan
cepat bosan terhadap
mapel penjasorkes
b) Tingkat motivasi belajar
rendah
c) Hasil belajar tehnik passig
bawah tdk spt yg
diharapkan.
Tindakan
Menerapkan
pendekatan
pembelajaran dengan
permainan yang
menyenangkan
Siklus 1: guru dan peneliti
menyusun bentuk pengajaran
untuk meningkatkan
kemampuan dan ketrampilan
dasar passing bawah melalui
pendekatan bermain.
Kondisi
Akhir
Melalui penerapan
pendekatan bermain (
berburu kijang, 4-2 )
dapat meningkatkan
kesegaran jasmani siswa
(siswa lebih
bersemangat dan
prestasi belajar
meningkat) serta
partisipasi siswa dalam
mengikuti pembelajaran
meningkat
Siklus II : perbaiakan dari
siklus I untuk meningkat
kemampuan dan
ketrampilan dasar teknik
passing bawah melalui
penerapan pendekatan
bermain .
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SD Tenggulangharjo Kecamatan Subah
Kabupaten Batang.
2. Waktu Penelitian.
Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan dari bulan April 2012 sampai
dengan bulan Juni 2012.
Tabel 1. Rincian Kegiatan Waktu dan Jenis Penelitian
No Rencana Kegiatan Tahun 2011 – 2012
Pebr Mart Aprl Mei Juni Juli Agst
1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi Masalah
c. Penentuan Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan Proposal
f. Pengajuan Ijin
Penelitian
2 Pelaksanaan
a. Seminar Proposal
b. Pengumpulan Data
3 Penyusunan Laporan
a. Pemulisan Laporan
b. Ujian Skripsi
B. Subyek Penelitian
Siswa yang diteliti adalah para siswa kelasV SD Negeri
TenggulangharjoKecamatan Subah Kabupaten Batangsejumlah 34 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Subyek penelitian terdiri dari anak laki-laki18 siswa dan perempuan 16
siswa.
C. Sumber Data
a. Siswa
Sumber data siswa diperoleh dari hasil observasi yang diperoleh secara
sistematik selama pelaksanaan siklus pertama sampai siklus kedua,
hasil evaluasi dan hasil wawancara guru pengamat (observer).
b. Guru
Sumber data guru berasal dari lembar observasi aktivitas guru oleh
observer.
c. Data dokumen
Sumber data dokumen berasal dari data awal hasil tes, hasil pengamatan,
dan catatan lapangan selama proses pembelajaran dan hasil foto.
d. Catatan lapangan
Sumber data yang berupa catatan lapangan berasal dari catatan selama
proses pembelajaran.
2. Jenis Data
a. Data Kuantitatif
Data kuantitatif diwujudkan dengan hasil belajar penjasorkes yang
diperoleh siswa.
b. Data Kualitatif
Diperoleh dari lembar pengamatan aktivitas siswa, keterampilan guru,
wawancara serta catatan lapangan dengan menerapkan pendekatan
dengan menggunakan pendekatan bermain.
D.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah metode
observasi, metode tes dan dokumentasi.
Variabel atau Faktor yang Diselidiki
Faktor-faktor yang diselidiki dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
a. Aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran penjasorkes dengan penerapan
pendekatan bermain.
b. Keterampilan guru dalam pembelajaranpenjasorkes dengan penerapan
pendekatan bermain.
c. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran penjasorkes dengan
penerapanpendekatan bermain.
E. ValiditasData
Teknik pengumpulan data dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini
terdiri dari : tes dan observasi
1. Tes : dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil pembelajaran
siswa dalam passing bawah dan control bola yang dilakukan siswa.
2. Observasi : dipergunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data tentang
aktivitas siswa dan guru selama kegiatan pembelajaran pada penerapan
modifikasi bermain dapat meningkatkan hasil belajar passing bawahdan
control bola pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Tenggulangharjo,
Kecamatan Subah, Kabupaten Batang Tahun Ajaran 2011 / 2012
Sedangkan alat pengumpul data yang digunakan penelitian adalah sebagai berikut
:
Tabel 2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data
N
o
Sumber
Data Jenis Data
Teknik
Pengumpulan Instrumen
1 Siswa
Hasil pembelajaran passing
bawahdan control bola melalui
pendekatan bermain
Tes Praktik Tes
ketrampila
n gerak
2 Siswa
Kemampuan melakukan
gerakan rangkaian macam-
macam kegiatan bermain
Praktik dan
unjuk kerja
Melalui
lembar
observasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
F. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah:
a) Data berupa hasil belajar penjas orkes yang dianalisis dngan menggunakan
teknik analisis deskriptif dengan menentukan mean atau rerata. Adapun
penyajian data kuantitatif dipaparkan dalam bentuk presentase. Rumus
presentase tersebut sebagai berikut:
= ∑n x 100%
N
Keterangan:
∑n = jumlah frekuensi yang muncul.
N = jumlah total siswa
= presentase frekuensi
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar
siswa yang dikelompokkan ke dalam dua kategori tuntas dan tidak tuntas,
dengan kriteria sebagai berikut:
Kriteria Ketuntasan Kualifikasi
70 Tuntas
< 70 Tidak Tuntas
b) Data kualitatif berupa data hasil observasi aktifitas guru dalam
pembelajaran kontekstual, serta hasil catatan lapangan dan angket dianalisis
dengan analisis deskriptif kualitatif. Data kualitatif dipaparkan dalam
kalimat yang dipisah-pisahkan menurut kategori untuk memperoleh
kesimpulan.
G. Prosedur Penelitian
Untukmenentukan ketercapaian tujuan perludirumuskan indicator
keberhasilantindakan yang disusun secara realistis (mempertimbangkan kondisi
sebelum dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dan dapat diukur.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Hasil pembelajaran diobservasi tentang kognitif, afektif dan psikomotor dalam
melakukan gerakan menendang bola saat passing bawah, dan serta bermain
sederhana dengan peraturan yang dimodifikasi.
Indikator keberhasilan tindakan
Aspek yang diukur
Prosentase target capaian
Cara mengukur Kondisi
awal
Siklus
I
Siklus
II
1.Kemampuan
melakukan passing
bawah dan kontrol
bola
2. Hasil belajar passing
bawah dan kontrol
bola
50% 60% 77% diamati saat guru
memberikan materi
passing bawah dan
kontrol bolapermainan
sepak bola
Grafik Hasil Belajar Kondisi Awal atau Prasiklus
H. Prosedur Penelitian
Rancangan yang ditetapkan dalam penelitianiniadalah
penelitiantindakankelas. Tahapan penelitian ini adalah sebagai berikut :
0
10
20
30
40
50
60
70
Category 1 Category 2 Category 3 Category 4
Series 1
Series 2
Series 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
1. Perencanaan
Pada bagian rencana tindakan ini digambarkan rencana tindakan yang akan
dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran, yaitu sebagai berikut :
a. Siklus 1 dan siklus 2
1) Siklus 1 dan 2 dilaksanakan selama 2 kali pertemuan (6 x 35 menit) dengan
tahapanPersiapan
a) Mempelajari dan mengkaji teori-teori yang mendukung/ kepustakaan.
b) Menyusun penyusunan Proposal Pembelajaran (RPP untuk kegiatan belajar
mengajar, LKS, instrumen penelitian, dan menyiapkan media/alat/bahan
praktikum).
c) Menyusun pertanyaan-pertanyaan bimbingan
d) Menyusun instrumen penelitian
e) Mendiskusikan dengan rekan guru sejawat yang akan diminta menjadi
observer.
2). Dalam tahap perencanaan ini peneliti membuat perencanaan sebagai berikut
a) Menelaah materi pembelajaran penjasorkes kelas V semester 2 yang akan
dilakukan tindakan penelitian dengan menelaah indikator-indikator
pelajaran.
b) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai indikator yang
telah ditetapkan.
c) Menyiapkan alat peraga yang digunakan dalam penelitian.
d) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
e) Menyiapkan alat evaluasi yang berupa pre test dan post test.
3) Pelaksanaan Tindakan
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran penjas orkes siklus I
peneliti menggunakan metode demonstrasi dan kerja kelompok dengan
melibatkan siswa secara langsung dalam pembelajaran penjas orkes di kelas
V dengan mengacu pada rencana pelaksanaaan perbaikan yang telah disusun
bersama teman sejawat melalui tahapan berikut :
1) Siswa diajak mengingat pelajaran yang telah lalu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
2) Guru memperagakan media untuk menjelaskan materidengan alat peraga
bola menggunakan metode demonstrasi
3) Tanya jawab guru dan siswa tentang permainan sepak bola
4) Guru menyuruh beberapa siswa untuk maju mendemonstrasikan seperti
contoh
5) Siswa dibagi beberapa kelompok untuk bekerja kelompok
6) Siswa dibimbing untuk bekerja kelompok
7) Guru mengoreksi hasilbekerja kelompok dan memberikan komentar
tentang hasil kerja kelompok.
8) Guru dan siswa membahas hasil kerja kelompok
Penelitian ini dilaksanakan dengan melaksanakan perencanaan yang telah
dibuat sebelumnya yakni melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan
metode demonstrasi dan kerja kelompok.
Pelaksanaan tindakan penelitian ini direncanakan dalam dua siklus. Siklus
pertama dilaksanakan pembelajaran dengan penggunaan metode demonstrasi dan
kerja kelompok. Siklus kedua dilaksanakan untuk memperbaiki segala sesuatu
yang belum baik.
2. Observasi
Tahap pengamatan dilakukan bersama dengan tahapan tindakan, guru peneliti
sebagai penyampai materi. Dalam tahap ini dilakukan pula pengumpulan data-
data. Setiap tindakan-tindakan yang dilakukan guru dan siswa akan diamati oleh
guru sebagai peneliti dan teman sejawat dengan menggunakan pedoman
pengamatan. Pengamatan juga dilakukan ketika siswa mengerjakan latihan
permainan sepakbola.
Kegiatan observasi dilaksanakan secara kolaboratif dengan guru pengamat untuk
mengamati tingkah laku siswa dan sikap siswa ketika mengikuti pembelajaran
penjas orkes yang menerapkan penggunaan metode demonstrasi dan kerja
kelompok. Observasi juga dilakukan terhadap guru yang menerapkan
penggunaan metode demonstrasi dan kerja kelompok.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Refleksi
Setelah melaksanakan pelaksanaan tindakan dan pengamatan peneliti kembali
mengadakan diskusi dengan teman sejawat. Tujuannya adalah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menyelesaikan tugas permainan sepak bola.
Dan jika hasil pembelajaran siklus I belum mencapai yang penulis targetkan
maka berdasarkan diskusi dengan rekan sejawat menyimpulkan bahwa perbaikan
pembelajaran perlu dilanjutkan pada siklus II.Setelah mengkaji hasil belajar
penjas orkes siswa dan hasil pengamatan aktivitas guru, serta melihat
ketercapaian indikator kinerja maka peneliti melakukan perbaikan pada siklus
dua agar pelaksanaannya lebih efektif.Peneliti juga melihat apakah indikator
kinerja yang telah diterapkan sebelumnya telah tercapai. Bila belum tercapai
maka peneliti melanjutkan siklus berikut sampai mencapai indikator kinerja.
5. Siklus Penelitian
a. Siklus Pertama
1) Perencanaan
a) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan materi
permaianan sepak bola
b) Menyiapkan sumber dan media pembelajaran berupa bola
c) Menyiapkan lembar observasi yang akan digunakan dalam penelitian.
d) Menyiapkan lembar evaluasi yang berupa post tes.
2) Pelaksanaan Tindakan
Pada siklus ini peneliti menggunakan konsep belajar secara kelompok
melalui penggunaan metode demonstrasi dan kerja kelompok.
Pelaksanaannya dilakukan selama satu pertemuan. Prosedur pelaksanaannya
adalah :
a) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai
b) Guru (peneliti) mendemonstrasikan cara permainan sepak bola
c) Siswa mengamati demonstrasi cara cara permainan sepak bola
d) Tanya jawab tentang cara permainan sepak bola
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
e) Siswa dibentuk kelompok untuk melakukan percobaan.Satu kelas dibagi
menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 10 anak.
f) Tiap kelompok melakukan percobaan tentang cara permainan sepak bola
g) Guru membimbing siswa dalam kegiatan cara permainan sepak bola
h) Siswa melaporkan hasil kerja kelompok tentang cara permainan sepak bola
i) Kelompok yang lain memberikan tanggapan hasil percobaan kelompok lain.
j) Guru membimbing peserta didik untuk membuat kesimpulan dari hasil kerja
kelompok.
k) Refleksi tindakan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
l) Melaksanakan post test.
3) Observasi
a) Mengamati aktivitas siswa saat pembelajaran (dilakukan oleh observer)
b) Memantau diskusi/kerjasama antar siswa
c) Mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran (dilakukan oleh observer)
4) Refleksi
a) Mengevaluasi hasil observasi
b) Menganalisis hasil pembelajaran
c) Memperbaiki kelemahan untuk siklus berikutnya.
b. Siklus Kedua
1) Perencanaan
Setelah pelaksanaan pembelajaran siklus I ditemukan beberapa
masalah yang timbul dalam kegiatan belajar mengajar. Untuk itu maka
perencanaan pembelajaran pada siklus II tetap mengacu pada pelaksanaan
siklus I.
2. Pelaksanaan
Pada dasarnya pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini
sama dengan pelaksanaan pada siklus I dengan melaksanakan Rancangan
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP terlampir) namun dalam pelaksanaan
menitik beratkan untuk memahami konsep-konsep permainan sepakbola
dengan menggunakan metode demonstrasi dan kerja kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
3. Pengamatan (Observasi)
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat yang lebih memfokuskan
pada setiap perilaku yang dialami siswa. Kecuali itu penulis juga membuat
catatan penting yang dapat mengacu pada pencapaian kemampuan siswanya
dengan cara mengisi angket tanggapan siswa.
4. Analisis dan Refleksi
Setelah dilakukan tindakan, kita menganalisis dari data yang telah kita
peroleh baik data kuantitatif maupun kualitatif. Hasil analisis beserta
kelebihan dan kekurangan yang ada dipakai untuk merumuskan dan
menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya.Analisis data
difokuskan pada satu aktivitas siswa dalam pengamatan dan diskusi dalam
proses pembelajaran. Dan data hasil belajar siswa dianalisis presentasi
pencapaian KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) baik secara individual
maupun secara klasikal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB IV
HASIL PENELITIANDAN PEMBAHASAN
A. DESKRIPSI DATA
1. Deskripsi Data PraSiklus
Data hasil pengamatan awal berupa hasil belajar siswa kelas V SD Negeri
Tenggulangharjo dengan KD : 6.1 Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu
permainan olahraga bola besar yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat,
percaya diri, dan kejujuran. Namun pemahaman siswa masih kurang, dengan
hasil nilai masih banyak yang dibawah KKM. Dengan demikian akan berdampak
pada penguasaan Kompetensi Dasar berikutnya. Nilai diperoleh dari ulangan
harian yang dilakukan dalam bentuk praktik, diperoleh data-data seperti diuraikan
pada tabel dan grafik berikut:
Tabel 4. Data hasil Pra siklus
No. Rentang nilai Kategori Frekwensi %
1. 0-59 Kurang 9 26
2. 60-69 Cukup 15 44
3. 70-79 Baik 10 29
4. 80-89 Amat Baik 0 0
5. 90-100 Istimewa 0 0
Jumlah nilai 2.175
Rata-rata nilai pra siklus 63,97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 34 anak, sebanyak 17 siswa ( 50%) belum
dapat menuntaskan kompetensi yang diujikan, artinya siswa-siswa tersebut pada
akhir pembelajaran mendapatkan nilai di bawah KKM yang telah ditetapkan
yaitu 70. Sedangkan rata-rata nilai adalah 63,97 berarti masuk kategori cukup.
Dengan kondisi hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan pada tabel,
diketahui bahwa penguasaan siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo
Kecamatan Subah Kabupaten Batang terhadap Kompetensi Dasar :
Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan olahraga bola besar
yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat, percaya diri, dan kejujuran pada
materi pelajaran ketrampilan bermain sepak bola dikategorikan cukup, maka
perlu diadakan perbaikan lewat pembelajaran siklus 1.
2. Deskripsi Siklus 1
a. Perencanaan
Kegiatan pada tahap ini meliputi :
1) Tes diagnostik sebagai evaluasi awal
2) Membuat RPP
3) Pengadaan sarana
4) Membuat instrumen penilaian
5) Membuat alat evaluasi
b. Implementasi tindakan
02468
10121416
0-59 60-69 70-79 80-89 90-100
jumlah anak
nilai anak
nilai pra siklus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Kegiatan siklus 1 dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada
tanggal 10 Mei 2012 sebagai pertemuan 1 dan tanggal 24 Mei 2012 sebagai
pertemuan 2.
c. Observasi dan interpretasi
Selama kegiatan praktik pembelajaran berlangsung dilakukan
pengamatan. Pengamatan dilakukan oleh kepala sekolah dan observer.
Observasi dan dokumentasi melalui catatan kejadian, kamera video, dan
kamera digital untuk keperluan analisis data lebih lanjut. Data hasil
implementasi tindakan siklus 1 diperoleh data sebagai berikut. Nilai
diperoleh dari ulangan harian yang dilakukan dalam bentuk praktik,
diperoleh data-data seperti diuraikan pada tabel dan grafik berikut:
Tabel 5. Data hasil siklus 1
No. Rentang nilai Kategori Frekwensi %
1. 0-59 Kurang 1 3
2. 60-69 Cukup 7 20
3. 70-79 Baik 21 62
4. 80-89 Amat Baik 5 15
5. 90-100 Istimewa 0 0
Jumlah nilai 2.518
Rata-rata nilai siklus 1 74,06
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Grafik Siklus 1
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 34 anak, sebanyak 14 siswa ( 40%)
belum dapat menuntaskan kompetensi yang diujikan, artinya siswa-siswa tersebut
pada ulangan harian pada akhir pembelajaran mendapatkan nilai di bawah KKM
yang telah ditetapkan yaitu 70. Sedangkan rata-rata nilai adalah 74,06 berarti
masuk kategori baik.
Dengan kondisi hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan pada tabel
siklus 1 di atas, diketahui bahwa penguasaan siswa kelas V SD Negeri
Tenggulangharjo Kecamatan Subah Kabupaten Batang terhadap Kompetensi
Dasar : Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan olahraga bola
besar yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat, percaya diri, keseriusan dan
kejujuran pada materi pelajaran ketrampilan bermain sepak bola dikategorikan
baik, maka untuk memantapkan peningkatan hasil belajar, maka lebih perlu
diadakan perbaikan lewat pembelajaran siklus 2
d. Refleksi siklus 1
Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh selama pengamatan, maka diperoleh
hasil pembelajaran siklus 1 sebagai berikut:
i. Proses pembelajaran masih agak kaku
ii. Pembelajaran telah sesuai dengan RPP, namun alokasi waktu untuk
pemanasan kurang
0
5
10
15
20
25
0-59 60-69 70-79 80-89 90-100
jumlah anak
nilai anak
nilai siklus 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
iii. Jenis pemanasan perlu ditambah
iv. Materi pembelajaran perlu dikembangkan untuk revisi RPP berikutnya.
v. Peran aktif anak supaya ditingkatkan.
3. DeskripsiSiklus 2
a.Perencanaan
Perencanaan meliputi :
1) Identifikasi permasalahan pembelajaran :
a) Pada kegiatan siklus 1 untuk proses pembelajaran yang masih dominan
menggunakan metode ceramah.
b) Siswa jarang dengan kegiatan permainan dan kerja kelompok.
c) Hasil belajar subyek penelitiankurang memuaskan.
2) Identifikasi kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh guru
Setiap guru tentunya menghendaki siswa-siswanya berprestasi,namun guru
merasa kesulitan dalam menentukan pendekatan pembelajaran yang cocok
dan sesuai dengan materi yang diajarkan.
3) Membahas cara-cara untuk mengatasi kesulitan yang dialami oleh guru
pada siklus 1 tentang perluasan materi dan pendekatan pembelajaran.
Kegiatan perencanaan menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, di mana,
oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut akan dilakukan. Rancangan
harus dilakukan bersama antara guru yang akan melakukan tindakan dan
pengamat yang akan mengamati proses jalannya tindakan. Kegiatan yang
dilakukan pada tahap perencanaan tindakan meliputi:
a) MembuatRencana Pelaksanaan Pembelajaran tentang materi yang akan
diajarkan sesuai dengan model/pendekatan pembelajaran yang digunakan.
b) Menyusun dan menyiapkan lembar observasi mengenai kemandirian
belajar siswa.
c) Menyusun pedoman wawancara dan lembar angket untuk siswa dan
pengamat.
d) Menyiapkan sarana pembelajaran yang akan digunakan.
e) Menyusun Lembar Soal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
f) Menyusun soal tes hasil belajar untuk siswa.
b. Implementasi tindakan
Pada tahap ini dilaksanakan hal-hal yang telah direncanakan pada tahap
sebelumnya, yaitu pelaaksanaan pembelajaran, kegiatan sesuai RPP yang telah
dirancang dan diupayakan dapat berlangsung secara alamiah. Kegiatan
dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pertemuan I tanggal 31 Mei 2012 dan
pertemuan ke dua tanggal 7 Juni 2012.
Selama kegiatan praktik pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan.
Pengamatan dilakukan oleh kepala sekolah dan observer. Observasi dan
dokumentasi melalui catatan kejadian, kamera video, dan kamera digital untuk
keperluan analisis data lebih lanjut. Data hasil implementasi tindakan siklus 2
diperoleh data sebagai berikut. Nilai diperoleh dari ulangan harian yang
dilakukan dalam bentuk praktik, diperoleh data-data seperti diuraikan pada tabel
dan grafik berikut:
Tabel 6 . Data hasil siklus 2
No. Rentang nilai Kategori Frekwensi %
1. 0-59 Kurang 0 0
2. 60-69 Cukup 2 6
3. 70-79 Baik 24 71
4. 80-89 Amat Baik 8 23
5. 90-100 Istimewa 0 0
Jumlah nilai2,627
Rata-rata nilai siklus 277,27 100%
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Dari tabel di atas diketahui bahwa dari 34 anak, sebanyak 8 siswa ( 23%) belum
dapat menuntaskan kompetensi yang diujikan, artinya siswa-siswa tersebut pada
ulangan harian pada akhir pembelajaran mendapatkan nilai di bawah KKM yang
telah ditetapkan yaitu 70. Sedangkan rata-rata nilai adalah 77,27 berarti masuk
kategori baik. Perolehan nilai dengan kriteria baik sekali juga meningkat.
Dengan kondisi hasil belajar siswa seperti yang dipaparkan pada tabel siklus 2 di
atas, diketahui bahwa penguasaan siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo
Kecamatan Subah Kabupaten Batang terhadap Kompetensi Dasar :
Mempraktekkan variasi teknik dasar salah satu permainan olahraga bola besar
yang dimodifikasi serta nilai-nilai semangat, percaya diri, dan kejujuran pada
materi pelajaran ketrampilan bermain sepak bola dikategorikan baik, dan tidak
perlu diadakan perbaikan lewat pembelajaran siklus 3.
c. Observasi dan interpretasi
Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan kelas dengan lembar
observasi yang telah disiapkan. Observasi pelaksanaan pembelajaran dilakukan
oleh guru lain sebagai guru pengamat. Dalam melakukan pengamatan, tentang
keaktifan siswa dalam pendekatan permainan, juga mengamati kegiatan guru
dalam menerangkan dan bimbingan pada tugas individu maupun kelompok. Hasil
0
5
10
15
20
25
30
0-59 60-69 70-79 80-89 90-100
jumlah anak
nilai anak
nilai siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
pengamatan dimasukkan dalam lembar observasi sebagai bahan pertimbangan
untuk perbaikan proses pembelajaran selanjutnya. Observasi merupakan upaya
mengamati pelaksanaan tindakan. Observasi dilaksanakan secara kolaboratif
antara peneliti dan seorang pengamat lain. Observasi dilakukan selama
pembelajaran berlangsung. Kegiatan observasi bertujuan untuk mengamati
kemandirian belajar siswa saat proses pembelajaran.
d. Refleksi siklus 2
Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang
telah dilakukan. Data yang diperoleh pada tahap observasi dianalisis, kemudian
dilakukan refleksi untuk melakukan penilaian proses yang terjadi, masalah yang
muncul, dan segala hal yang berkaitan dengan tindakan yang dilakukan.
Berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna
menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi bertujuan untuk mengetahui
tingkat keberhasilan baik secara proses maupun hasil. Proses berkaitan dengan
melihat kemandirian belajar siswa, sedangkan hasil penugasan konsep lewat soal
dan dan hasil tes pada tiap akhir siklus. Analisis dari proses dan hasil ini
kemudian didiskusikan dengan guru sehingga menghasilkan masukan-masukan
yang digunakan untuk perbaikan pembelajaran.Dari hasil observasi tersebut di
atas, guru merefleksi diri apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa atau belum.Dari hasil post tes
pada siklus pertama sampai siklus kedua dianalisis berapa nilai rata-rata kelas
yang diperoleh siswa pada kelas tersebut. Refleksi direncanakan pada akhir siklus
kedua tahap kedua. Pada penelitian ini ditentukan indikator yang akan diraih
adalah nilai rata-rata kelas 70.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
B. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklusberupaya memperbaiki proses
dan hasil belajar.Pengambilan data dilakukan dengan observasi untuk
memperoleh gambaran tentang proses pelaksanaan perbaikan dan proses formatif
untuk mengetahui sejauh mana prestasi belajar yang dicapai siswa. Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan pada proses pembelajaran sebelum dilakukan
tindakan dan sesudah dilakukan tindakan-tindakan (siklus I dan siklus II)
menunjukkan adanya peningkatan. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada
tabel berikut:
Tabel 7. Data Perbandingan Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
No. Kategori Rentang
nilai
Pra siklus Siklus 1 Siklus 2
frekwensi % frekwensi % frekwensi %
1. 0-59 Kurang 9 26 1 3 0 0
2. 60-69 Cukup 15 44 7 20 2 6
3. 70-79 Baik 10 29 21 62 24 71
4. 80-89 Amat Baik 0 0 5 15 8 23
5. 90-100 Istimewa 0 0 0 0 0 0
Jumlah nilai 2.175 2.518 2,627
Rata-rata 63,97 74,06 77,27
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Tabel perbandingan nilai prasiklus, siklus 1 dan siklus 2 dapat disajikan
dalam grafik berikut ini:
Setelah diadakan perbaikan pembelajaran sampai dengan siklus II, dari 34 siswa
kelas V SD Negeri Tenggulangharjo tahun pelajaran 2011/2012 Kecamatan
Subah Kabupaten Batang diperoleh rata-rata nilai sebagai berikut dari kondisi
awal sampai dua kali perbaikan :
Tahap awal : 50 %
Siklus I : 60 %
Siklus II : 77 %
Ternyata dengan memberikan contoh-contoh yang bervariasi dan menggunakan
modifikasi bermain dan kerja kelompokyang tepat dapat meningkatkan hasil
pembelajaran. Dari hasil prosentase secara klasikal juga mengalami peningkatan,
yaitu :
Tahap awal = Nilai lebih dari 70 ada 10 anak = 29 %
= Nilai kurang dari 70 ada 24 anak = 70 %
Pada kondisi ini dari 34 siswa diperoleh data bahwa terdapat 24 anak atau
70% anak yang memperoleh nilai kurang dari KKM dan 10 anak (29%) anak
yang nilainya lebih dari KKM, sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran.
Siklus I = Nilai lebih dari 70 ada 26 anak = 77%
Nilai kurang dari 70 ada 8 anak = 23%
0
5
10
15
20
25
30
0-59 60-69 70-79 80-89 90-100
jumlah anak
nilai anak
pra siklus
siklus 1
siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Pada kondisi ini dari 34 siswa diperoleh data bahwa terdapat 8 atau 23 %
anak yang memperoleh nilai kurang dari KKM dan 26 anak atau 77 % anak yang
nilainya lebih dari KKM, sehingga diperlukan perbaikan pembelajaran untuk
memantapkannya.
Siklus II = Nilai lebih dari 70 ada 32 anak = 94%
= Nilai kurang dari 70 ada 2 anak = 6 %
Pada kondisi ini dari 34 siswa diperoleh data bahwa terdapat 2 anak yang
memperoleh nilai kurang dari KKM dan 32 anak yang nilainya lebih dari KKM,
sehingga tidak diperlukan perbaikan pembelajaran.
Setelah dilaksanakan 2 siklus pembelajaran, diperoleh hasil sebagai berikut: (1)
dengan penggunaan pendekatan permainan dalam pembelajaran penjasorkes
dapat membantu siswa lebih menguasai materi sepakbola, (2) alat permainan
yang ada dapat membantu siswa dalam menggunakan media tersebut dengan
baik, (3) model permainan dibuat secara bervariasi sehingga mampu menarik
minat siswa, tidak menimbulkan kejenuhan dan siswa semakin tertantang dalam
mengikut pembelajaran penjasorkes, (4) penjelasan aturan permainan disertai
dengan peragaan terlebih dahulu oleh guru dan dalam penjelasannya
menggunakan bahasa yang jelas dan sederhana, (5) memberi bimbingan bagi
siswa yang mempunyai kemampuan berfikir kurang dan memberi pujian terhadap
siswa yang berani untuk menjawab atau melaksanakan tugas dengan baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan
Data hasil penelitian menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa.
Peningkatan hasil belajar siswa ditunjukkan terjadinya peningkatan keterampilan
teknik dasar sepak bola pada setiap akhir pembelajaran yang dilaksanakan dalam
2 (dua) siklus. Pada akhir Siklus I mengalami peningkatan sebesar48%, yaitu dari
nilai rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 63,97 menjadi 74,06. Pada akhir
Siklus II hasil belajar siswa mengalami kenaikan sebesar 65,00%, yaitu dari nilai
rata-rata kelas prasiklus, yaitu sebesar 66 menjadi 77,27. Hasil penelitian
menunjukkan peningkatan ketuntasan belajar siswa, pada Prasiklus sebanyak 10
orang siswa (29 %) dapat menuntaskan materi pelajaran. Pada Siklus I sebanyak
26 orang (77 %) tuntas belajar,dan pada akhir Siklus II sebanyak 32 orang (94 %)
dapat menuntaskan kompetensi dasar yang dipelajari.
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
pendekatan bermain dapat meningkatkan keterampilan teknik dasar pasing bawah
permainan sepak bola pada siswa kelas V SD Negeri Tenggulangharjo
Kecamatan Subah, KabupatenBatang, Tahun Pelajaran 2011/2012
B. Implikasi
Pendekatan bermain sepak bola, yaitu permainan sepak bola yang
dilaksanakan ke dalam permainan kecil sesuai dengan tujuan pembelajaran yang
akan dicapainya. Pendekatan permainan terbukti efektif meningkatkan
keterampilan teknik dasar sepak bola, sehingga dapat dikembangkan pada materi
pelajaran yang lain, karena siswa tidak merasa terpaksa dan lebih menikmati
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
C. Saran
Berdasarkan hasil Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan , dalam
pembelajaran permainan sepak bola pada kelas V diharapkanuntuk
menerapkan modifikasi bermain yang menarik.
Berikutsaran-saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan
untuk meningkatkan pembelajaran pasing bawah dalam hal ini untuk permainan
sepak bola, antaralain :
1. Bagi SD Negeri Tenggulangharjo
Alat dan fasilitas yang digunakan untuk pembelajaran ditambah atau
dilengkapi, sehingga guru dalam hal ini dapat mengajar dengan baik dan siswa
dapat menerima materi dengan optimal.
2.Bagi Guru SD Negeri Tenggulangharjo
Sebaiknya pembelajaran permainan sepak bola dalam penyampaian
materinya ditambah dengan permainan, yaitu permainan yang mengarah pada
teknik dasar atau materi yang akan dilaksanakan.
3.Bagi Siswa SD Negeri Tenggulangharjo
Bersikap aktif dalam mengkuti pembelajaran, sehingga pembelajaran
yang diikuti akan lebih bermanfaat.