Surabi Ceban_Lomba Essay IPB_Ayu Fatimah Zahra

9
SURABI CEBAN Ada yang tahu maksud judul di atas? Surabi yang harganya sepuluh ribu? Salah! Terus apa dong? Penasaran? Kita bahas yuk! Kita tahu bahwa salah satu permasalahan di Indonesia yang tak kunjung selesai permasalahannya adalah banjir. Daerah yang seringkali dilanda banjir, bahkan memiliki sebutan “daerah langganan banjir” adalah DKI Jakarta. Sebagai ibukota negara, Jakarta harus mampu menyediakan berbagai sarana dan prasarana guna menunjang kebutuhan hidup penduduknya. Luas wilayah DKI Jakarta tercatat 66.152 ha. Berdasarkan karakteristik kondisi fisik bentang alamnya, tercatat ± 43,53% (28.796 ha) yang dinilai efektif sebagai daerah resapan air. Wilayah ini memiliki kisaran curah hujan antara 2.000-2.500 mm/tahun, porositas dan 1 Nama : Ayu Fatimah Zahra Asal Perguruan Tinggi : Universitas

Transcript of Surabi Ceban_Lomba Essay IPB_Ayu Fatimah Zahra

Page 1: Surabi Ceban_Lomba Essay IPB_Ayu Fatimah Zahra

SURABI CEBAN

Ada yang tahu maksud judul di atas?

Surabi yang harganya sepuluh ribu?

Salah!

Terus apa dong?

Penasaran?

Kita bahas yuk!

Kita tahu bahwa salah satu permasalahan di Indonesia yang tak kunjung

selesai permasalahannya adalah banjir. Daerah yang seringkali dilanda banjir,

bahkan memiliki sebutan “daerah langganan banjir” adalah DKI Jakarta. Sebagai

ibukota negara, Jakarta harus mampu menyediakan berbagai sarana dan prasarana

guna menunjang kebutuhan hidup penduduknya. Luas wilayah DKI Jakarta

tercatat 66.152 ha. Berdasarkan karakteristik kondisi fisik bentang alamnya,

tercatat ± 43,53% (28.796 ha) yang dinilai efektif sebagai daerah resapan air.

Wilayah ini memiliki kisaran curah hujan antara 2.000-2.500 mm/tahun, porositas

dan permeabilitas tanahnya mampu mendukung terhadap distribusi air ke dalam

tanah (infiltrasi), serta mampu mendukung kebutuhan air tanah dangkal lebih dari

5 juta penduduk.

Hamparan kawasan resapan air merupakan hamparan bentuk medan

mulai dari Bogor-Depok hingga sebagian wilayah DKI Jakarta. Menurut Waryono

(2000), wilayah resapan potensial di wilayah DKI Jakarta meliputi wilayah

kotamadya Jakarta Selatan (87,72%), Jakarta Timur (64,34%), Jakarta Barat

(23,78%) dan Jakarta Pusat (7,21%). Kita bisa menyimpulkan bahwa sebagian

1

Nama : Ayu Fatimah Zahra

Asal Perguruan Tinggi : Universitas Gunadarma

Email : [email protected]

Page 2: Surabi Ceban_Lomba Essay IPB_Ayu Fatimah Zahra

besar wilayah DKI Jakarta merupakan daerah resapan air. Lalu, apa yang

membuat Jakarta menjadi daerah langganan banjir?

Menurut Walhi, sekitar 30% lahan sebuah kota idealnya merupakan

lahan serapan air yang bisa berbentuk taman kota atau telaga. Namun untuk kota

Jakarta, lahan yang tersisa untuk lahan serapan tinggal 6%. Kota Jakarta yang

memiliki luas 66.152 ha, dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2000-

2010 hanya mematok target 13,94% lahannya untuk daerah resapan air. Dulu,

Jakarta pernah memiliki sekurangnya 49 telaga atau situ dengan luas total 341 ha,

namun kini seluruhnya telah mengering dan berubah menjadi pemukiman,

perkantoran ataupun pasar. Inilah sebab yang menimbulkan kota Jakarta menjadi

daerah langganan banjir.

Berkurangnya luas Ruang Terbuka Hijau (RTH) mengakibatkan ruang

resapan air berkurang. Berkurangnya ruang resapan air ini dipengaruhi oleh

banyaknya pembangunan infrastruktur. Tanah-tanah yang seharusnya jadi lokasi

resapan air berubah fungsi menjadi perkerasan, sehingga air hujan langsung

mengalir ke saluran pembuangan. Saya sadar bahwa negara Indonesia sedang

gencar-gencarnya melakukan pembangunan di segala aspeknya, namun yang saya

perhatikan, masyarakat dan pemerintah kurang memperhatikan fungsi dari resapan

air. Menurut saya, banyak gedung-gedung pencakar langit yang tidak membuat

lahan resapan air. Boleh-boleh saja melakukan pembangunan, asal jangan

melupakan fungsi dari resapan air itu sendiri. Artinya, untuk menciptakan

pembangunan yang berkelanjutan, pembangunan tersebut haruslah berwawasan

lingkungan.

Daerah resapan air yang seharusnya berfungsi meresapkan air ke dalam

tanah, kini berubah fungsi menjadi beton-beton kuat dengan menyisakan sedikit

sekali lahan resapan. Jelas saja jika DKI Jakarta dan sekitarnya menjadi daerah

langganan banjir. Lalu, jika sudah seperti ini, apa yang seharusnya dilakukan?

Apakah kita harus membongkar gedung-gedung tersebut untuk mengembalikan

fungsi daerah resapan seperti dahulu? Sayangnya, tidak semudah itu. Menurut

saya, kita harus memanfaatkan lahan resapan yang tinggal sedikit untuk

menyelamatkan ibukota negara kita ini. Caranya, bisa kita lihat pada pembahasan

di bawah ini.

2

Page 3: Surabi Ceban_Lomba Essay IPB_Ayu Fatimah Zahra

Mengapa tulisan ini saya beri judul SURABI CEBAN?

Pertama, SURA. SURA itu singkatan dari sumur resapan air. Sumur

resapan air merupakan rekayasa teknik air dalam bentuk bangunan yang dibuat

sedemikian rupa, sehingga menyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman

tertentu. Sumur resapan air ini digunakan sebagai tempat penampungan air hujan

dari atas atap rumah lalu meresapkannya ke dalam tanah. Konstruksi sumur

resapan air merupakan alternatif pilihan dalam mengatasi banjir dan menurunnya

permukaan air tanah pada kawasan perumahan, karena konstruksi sumur resapan

air tidak memerlukan biaya yang besar, tidak memerlukan lahan yang luas, serta

bentuk konstruksi sumur resapan air yang sederhana.

Manfaat yang dapat diperoleh dengan pembuatan sumur resapan air yaitu

pertama, mengurangi aliran permukaan dan mencegah terjadinya genangan air,

sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya banjir dan erosi. Kedua,

mempertahankan tinggi muka air tanah dan menambah persediaan air tanah.

Ketiga, mengurangi atau menahan terjadinya intrusi air laut1 bagi daerah yang

berdekatan dengan wilayah pantai. Keempat, mencegah penurunan atau amblasan

lahan sebagai akibat dari pengambilan air tanah yang berlebihan dan yang kelima

adalah mengurangi konsentrasi pencemaran air tanah (Dephut, 1995).

Cara pembuatan sumur resapan yaitu yang pertama kita membuat talang

air yang terbuat dari PVC atau bahan apa saja dengan ukuran tertentu. Talang air

tersebut berfungsi sebagai tempat penampungan air yang jatuh dari genting atap

rumah. Lalu, kita membuat saluran dari pipa PVC berdiameter ± 110 mm yang

berfungsi meyalurkan air dari talang air ke sumur resapan. Kemudian, buat sumur

dengan diameter 80-100 cm dan kedalaman 1,5 m, namun tidak melebihi muka air

tanah. Air yang berasal dari talang air tersebut akan mengalir ke sumur resapan

ini. Nantinya, air yang berada pada sumur resapan digunakan sebagai cadangan air

di musim kemarau. Dinding sumur resapan ini bisa dipakai batu bata merah atau

batako. Untuk pengisi sumur, kita dapat memilih material berupa batu pecah

ukuran 10-20 cm. Tutup bagian atas sumur resapan air dengan pelat beton setebal

10 cm. Di atas pelat beton ini dapat diurug dengan tanah.

1 Intrusi air laut adalah masuk atau menyusupnya air laut ke dalam pori-pori batuan dan mencemari air tanah

yang terkandung didalamnya.

3

Page 4: Surabi Ceban_Lomba Essay IPB_Ayu Fatimah Zahra

Nah, inilah yang dinamakan sumur resapan. Namun, dalam pembuatan

sumur resapan ini, ada beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi

berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) Nomor 06-2459-2002 tentang

Spesifikasi Sumur Resapan Air Hujan untuk Lahan Pekarangan, yaitu:

1. Sumur resapan harus berada pada lahan yang datar, tidak pada tanah

berlereng, curam atau labil.

2. Sumur resapan harus dijauhkan dari tempat penimbunan sampah, jauh dari

septic tank (minimum lima meter diukur dari tepi) dan berjarak minimum

satu meter dari pondasi bangunan.

3. Penggalian sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua

meter di bawah permukaan air tanah. Kedalaman muka air (water table)

tanah minimum 1,50 meter pada musim hujan.

4. Struktur tanah harus mempunyai permeabilitas tanah (kemampuan tanah

menyerap air) lebih besar atau sama dengan 2,0 cm per jam (artinya,

genagan air setinggi 2 cm akan teresap habis dalam 1 jam) dengan tiga

klasifikasi, yaitu:

Permeabilitas sedang, yaitu 2,0-3,6 cm per jam.

Permeabilitas tanah agak cepat (pasir halus), yaitu 3,6-36 cm per jam.

Permeabilitas tanah cepat (pasir kasar), yaitu lebih besar dari 36 cm

per jam.

Kedua, BI. BI adalah singkatan dari biopori. Pastinya pembaca sudah

tahu tentang biopori. Biopori adalah salah satu metode resapan air yang ditujukan

untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resap air pada tanah.

Secara alami, biopori merupakan lubang-lubang kecil pada tanah yang terbentuk

akibat aktivitas organisme dalam tanah. Lubang tersebut akan menjadi jalur

mengalirnya air. Jadi, air hujan tidak langsung masuk ke saluran pembuangan air,

tetapi meresap ke dalam tanah melalui lubang biopori ini.

Ketika saya SMA, saya dan teman-teman pernah membuat biopori di

lingkungan sekolah, ternyata sangat sederhana sekali. Pembuatan biopori ini kami

lakukan karena di halaman depan ruang guru sering sekali tergenang air ketika

hujan. Akhirnya, kami membuat beberapa lubang biopori yang hasilnya adalah

ketika hujan, air hujan sudah tidak tergenang lagi di halaman depan ruang guru.

4

Page 5: Surabi Ceban_Lomba Essay IPB_Ayu Fatimah Zahra

Tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak dan tenaga yang besar untuk

membuat biopori. Jadi, sangat ekonomis dan sederhana sekali pembuatannya.

Tapi, manfaatnya besar, lho!

Cara pembuatan biopori yang pernah saya dan teman-teman lakukan

yaitu yang pertama, kita buat lubang silindris dengan diameter 10-30 cm dan

kedalaman 80-100 cm. Jarak antar lubangnya berkisar 50-100 cm. Lalu, kita

masukkan sampah organik ke dalam lubang. Kemudian, kita tutup lubang tersebut

menggunakan saringan floor drain2 agar air hujan bisa masuk ke dalam lubang.

Beberapa hari sekali, kita tambahkan sampah organik ke dalam lubang yang

isinya sudah menyusut akibat pelapukan. Sampah organik tersebut akan terbentuk

menjadi kompos yang bisa kita ambil di akhir musim. Pembuatan biopori ini

sangat mudah dan ekonomis, kan? Selain bisa mencegah banjir, ternyata biopori

juga bisa menghasilkan kompos. Wow, multifungsi, ya?

Ketiga, CEBAN. Ceban disini bukan sepuluh ribu, ya! Ceban disini

adalah singkatan dari cegah banjir. Jika kita satukan, kepanjangan dari surabi

ceban adalah sumur resapan air dan biopori untuk cegah banjir. Sebagaimana

petuah yang sejak dahulu diungkapkan bahwa mencegah itu lebih baik daripada

mengobati. Saya berharap agar pembuatan sumur resapan dan biopori ini bisa

mencegah banjir yang sering melanda negeri tercinta kita.

Saya pikir, sumur resapan air dan biopori ini merupakan metode yang

tepat untuk mencegah banjir di wilayah DKI Jakarta yang sudah sangat sedikit

ruang terbuka hijau (RTH) dan daerah resapan airnya. Alasannya adalah

pembuatan sumur resapan dan biopori yang mudah dan ekonomis. Selain itu, kita

tidak memerlukan lahan yang luas untuk pembuatannya. Jadi, bisa dilakukan oleh

siapa saja, dimana saja, dan kapan saja, ya! Dua metode ini bisa juga dipakai di

daerah-daerah lain yang kasusnya sama seperti Jakarta. Untuk wilayah yang ruang

terbuka hijau (RTH) dan daerah resapan airnya masih banyak, manfaatkanlah

daerah tersebut dengan sebaik-baiknya, dengan cara pemanfaatan RTH

sebagaimana mestinya dan juga pembuatan resapan-resapan air. Satu langkah

kecil kita, bisa menyelamatkan bumi kita ini, lho!

2 Floor drain merupakan saringan air yang biasa dipakai di lantai kamar mandi.

5