Surabaya safer access c

34
16.12.2011 1 Bid.Yan PMI Prov.Jatim

Transcript of Surabaya safer access c

Page 1: Surabaya safer access c

16.12.2011 1Bid.Yan PMI Prov.Jatim

Page 2: Surabaya safer access c

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Palang Merah Indonesia (PMI) adalah organisasi perhimpunan nasional yang disahkan oleh pemerintah melalui Keputusan Presiden, untuk menjalankan tugas-tugas kepalangmerahan di Indonesia ;Sebagai PN, PMI menjalankan tugas dengan semangat kenetralan dan tidak memihak berdasarkan Prinsip2 Dasar Gerakan PM&BSMI (Kemanusiaan, Kesamaan, Kenetralan, Kemandirian, Kesukarelaan, Kesatuan, Kesemestaan).

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 2

Page 3: Surabaya safer access c

PENDAHULUANPENDAHULUAN

Banyaknya bencana dan potensi konflik di beberapa wilayah di Indonesia, membuat PMI dituntut untuk berperan aktif memberikan bantuan kemanusiaan ;Bertugas di daerah bencana dan rawan konflik menuntut semua anggota PMI diharuskan mengetahui bagaimana caranya mendapatkan akses yang lebih aman dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada para penerima bantuan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 3

Page 4: Surabaya safer access c

PENGERTIAN UMUMPENGERTIAN UMUM

• Panduan keselamatan adalah elemen-elemen penting bagi Perhimpunan Nasional untuk melakukan tindakan dimana mereka bisa meningkatkan keselamatan dan membuka akses untuk bekerja guna memberi bantuan kemanusiaan kepada penerima bantuan sesuai dengan mandat yang telah diberikan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 4

Page 5: Surabaya safer access c

DISKUSIDISKUSIMENURUT ANDA, MENURUT ANDA,

PERSYARATAN APA SAJA PERSYARATAN APA SAJA

YANG HARUS DIMILIKI OLEH PMI YANG HARUS DIMILIKI OLEH PMI

(ORGANISASI PEMBERI BANTUAN) (ORGANISASI PEMBERI BANTUAN)

AGAR MENDAPATKAN AKSES AGAR MENDAPATKAN AKSES

KETIKA AKAN MEMBERIKAN KETIKA AKAN MEMBERIKAN

PELAYANAN BAGI KORBAN ??PELAYANAN BAGI KORBAN ??

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 5

Page 6: Surabaya safer access c

7 PILAR7 PILAR

1.1. Penerimaan Terhadap Organisasi ;Penerimaan Terhadap Organisasi ;

2.2. Penerimaan Terhadap Individu ;Penerimaan Terhadap Individu ;

3.3. Identifikasi ;Identifikasi ;

4.4. Komunikasi Internal ;Komunikasi Internal ;

5.5. Komunikasi Eksternal ;Komunikasi Eksternal ;

6.6. Aturan Keselamatan & Keamanan ;Aturan Keselamatan & Keamanan ;

7.7. Tindakan Perlindungan.Tindakan Perlindungan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 6

Page 7: Surabaya safer access c

1. PENERIMAAN THD 1. PENERIMAAN THD ORGANISASIORGANISASI

Adalah situasi awal yang paling menentukan agar PMI memiliki akses yang terbuka luas, sehingga dapat bekerja di seluruh wilayah dalam berbagai situasi dan kondisi :

Sosialisasi & Diseminasi mengenai Gerakan Palang Merah & Bulan Sabit Merah Internasional ;Koordinasi dengan pihak terkait ; Menjaga Prinsip Dasar Gerakan ;

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 7

Page 8: Surabaya safer access c

2. PENERIMAAN THD 2. PENERIMAAN THD INDIVIDUINDIVIDU

Setiap anggota PMI harus menjaga perilaku pribadinya, krn dpt mempengaruhi keberhasilan organisasi dlm melakukan tugas2 kemanusiaan.

Mengenali kemampuan diri sendiri ; Mampu beradaptasi ;Mematuhi aturan hukum setempat ; Menerapkan 7 Prinsip Dasar ;Mngdepankn etika/moral & gaya hdp sehat ; Memiliki tanggung-jawab dan solidaritas.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 8

Page 9: Surabaya safer access c

3. IDENTIFIKASI3. IDENTIFIKASI

Logo atau lambang identik dengan organisasi. Identitas organisasi tercermin melalui logo atau lambang yang digunakan. Demikian juga dengan sarana dan prasarana, dapat diidentifikasikan sebagai sesuatu yang terkait dengan organisasi, jika terdapat logo atau lambang yg digunakan tsb

Setiap anggota PMI harus memahami dan hrs dapat melakukan sosialisasi atau diseminasi mengenai penggunaan lambang yang benar.16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 9

Page 10: Surabaya safer access c

3. IDENTIFIKASI3. IDENTIFIKASI

Semua barang bantuan, kendaraan dan kantor PMI harus mempunyai identitas PMI.Setiap anggota PMI yang bertugas harus menggunakan atribut PMI dan membawa kartu identitas (KTA/KTP/SIM) serta ST.Setelah bertugas, atribut PMI yang digunakan harus dikembalikan ke markas / penanggung jawab operasi (kecuali jika milik pribadi maka harus dapat menggunakannya secara tepat dan benar).

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 10

Page 11: Surabaya safer access c

4. KOMUNIKASI INTERNAL4. KOMUNIKASI INTERNAL

Cepat dan tepatnya sebuah operasi bantuan dilaksanakan, antara lain ditentukan dari cepat dan tepatnya sebuah keputusan diambil. Keputusan itu ditentukan berdasarkan pada informasi yang didapat. Oleh sebab itu, arus informasi antar anggota PMI yang sedang bertugas harus berjalan lancar. Terutama pada kondisi darurat, komunikasi antar anggota harus simultan dilakukan timbal balik secara vertikal maupun horizontal, melalui :16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 11

Page 12: Surabaya safer access c

Pengarahan mengenai situasi lokasi kejadian Penyelenggaraan rapat koordinasi rutin Pelaporan setiap insiden bencana Menjaga komunikasi timbal balik antar tim dan posko Menjaga kerahasiaan informasi Membuat laporan sesuai dengan lingkup dan jenjang penugasan Menggunakan alat komunikasi sesuai dengan standar komunikasi PMI Setelah bertugas, alat komunikasi PMI harus dikembalikan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 12

Page 13: Surabaya safer access c

5. KOMUNIKASI EKSTERNAL5. KOMUNIKASI EKSTERNAL

Masyarakat memiliki hak untuk mengetahui tentang perkembangan kejadian atau bencana yang ad, tentang apa yang telah dilakukan oleh pihak-pihak yang memberi bantuan. Pemberian informasi harus menjaga agar tidak menjadi alat provokasi atau menimbulkan kepanikan.

Katakan apa yang kita kerjakan dan bukan yang disaksikan, didengar, atau dirasakan.

Informasi kebijakan oleh Pengurus ; informasi ops humas atau unit pelaksana yang ditunjuk ;

Rapat koordinasi atas sepengetahuan Pengurus.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 13

Page 14: Surabaya safer access c

6. ATURAN KESELAMATAN 6. ATURAN KESELAMATAN & KAM& KAM

PMI memiliki mandat untuk memberikan bantuan pada korban bencana alam maupun konflik bersenjata. Untuk itu resiko yang dihadapi oleh anggota PMI terdapat pada kedua kondisi tersebut. Resiko terhadap keselamatan tugas di lapangan tentunya menjadi resiko yang dihadapi oleh masing-masing anggota PMI secara individu. Agar setiap anggota PMI dapat bekerja dengan selamat dan aman dalam setiap kondisi, maka setiap anggota harus memperhatikan hal2 sbb :

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 14

Page 15: Surabaya safer access c

a. Pelaksanaan Operasia. Pelaksanaan Operasi

Pengurus/penanggung-jawab ops memastikan situasi keselamatan & keamanan di lapangan ;Buatlah rencana keamanan dalam beberapa alternatif resiko sesuai dengan kondisi lapangan ;Pembatasan waktu kerja di lapangan dibuat sesuai dengan kondisi lapangan ;Apabila melalui Pos Pemeriksaan kurangi kecpatan, lampu mobil dinyalakan dan kontrol emosi ;Dilarang menggunakan pengawalan bersenjata, kecuali pada situasi khusus tertentu dan harus mendapatkan izin dari Pengurus PMI.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 15

Page 16: Surabaya safer access c

a. Pelaksanaan Operasia. Pelaksanaan Operasi

Apabila terjadi pemberhentian paksa/ancaman bersenjata, maka patuhilah instruksi dari pihak yang memberhentikan/mengancam, bersikap tenang dan berusaha untuk bernegosiasi. Tekankan sikap dan posisi anda pada netralitas ;Apabila terjadi penculikan, maka ikuti instruksi dari pihak yang memberhentikan/mengancam, bersikap tenang dan berusaha untuk bernegosiasi, serta tidak melakukan tindakan yang mengancam keselamatan diri. Mengamankan pelepasan seorang tawanan adl tgg jawab pihak luar, bukan tawanan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 16

Page 17: Surabaya safer access c

b. Personil b. Personil

Anggota PMI harus mengetahui standar pelaksanaan operasi tanggap darurat bencana dan prosedur operasi lainnya terkait dengan bidang penugasan masingmasing ;Anggota PMI harus mengetahui dan mengikuti aturan-aturan yang dibuat oleh otoritas setempat ;Anggota PMI dilarang membawa senjata tajam/api, dikecualikan untuk mendukung penugasan (sebagai pelengkap peralatan tanggap darurat) ;Anggota PMI dilarang mengangkut siapapun yang bersenjata termasuk personil keamanan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 17

Page 18: Surabaya safer access c

c. Sarana Prasaranac. Sarana Prasarana

Kendaraan yang digunakan harus dilengkapi dengan dokumen kendaraan (STNK, BPKB), Lambang PMI dan perlengkapan Pertolongan Pertama serta Peralatan emergensi kendaraan). Pengemudi harus memiliki SIM dan mematuhi aturan lalu lintas yang berlaku ;Sebelum menggunakan kendaraan PMI pastikan pemeriksaan penting seperti kondisi bahan bakar, oli, kondisi dan tekanan ban telah dilakukan. Pastikan penyimpanan kunci kendaraan yang mudah diakses ;

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 18

Page 19: Surabaya safer access c

c. Sarana Prasaranac. Sarana Prasarana

Kendaraan PMI hanya dapat digunakan oleh Anggota PMI dan hanya untuk kepentingan PMI ;Tim yang bertugas harus membawa kebutuhan operasional dan logistik tim ;Apabila terjadi perampokan barang, jgn mengambil resiko untuk membela barang atau uang ;Berusahalah untuk bernegosiasi dan tekankan bahwa barang yang anda bawa adalah untuk kemanusiaan ;Setelah terjadi perampokan tim melaporkan secara resmi kepada petugas keamanan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 19

Page 20: Surabaya safer access c

7. TINDAKAN 7. TINDAKAN PERLINDUNGANPERLINDUNGAN

Setiap anggota harus selalu mempersiapkan diri menghadapi segala resiko yang mungkin terjadi.

Anggota PMI wajib mengenakan perlengkapan keamanan standar sesuai dengan kebutuhan ;

Setiap Anggota PMI memiliki renc perlindungan diri pribadi atau tim ;

Anggota PMI selalu menjaga keamanan barang2 pribadi dan barang-barang operasional ;

Anggota PMI wajib diberikan jaminan asuransi saat bertugas ;

Anggota PMI memilih tempat berlindung yang tidak beresiko / netral.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 20

Page 21: Surabaya safer access c

16.12.2011 21Bid.Yan PMI Prov.Jatim

Page 22: Surabaya safer access c

DISKUSIDISKUSI

SUSUNLAH SUSUNLAH

POTONGAN - POTONGAN KERTAS POTONGAN - POTONGAN KERTAS

MENJADI SEBUAH KALIMAT, MENJADI SEBUAH KALIMAT,

DAN JELASKAN APA MAKNA DAN JELASKAN APA MAKNA

YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA YANG TERKANDUNG DIDALAMNYA

??????

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 22

Page 23: Surabaya safer access c

KODE PERILAKUKODE PERILAKU1. Kewajiban kemanusiaan adalah prioritas

utama ; mendapat bant kemanusiaan merupakan prinsip kemanusiaan dasar ;

2. Bantuan diberikan tanpa pertimbangan ras, kepercayaan, ataupun kebangsaan dari penerima bantuan ;

3. Bantuan tidak boleh digunakan untuk kepentingan politik dan agama ;

4. Kita hendaknya tidak menjadi alat kebijakan luar negeri pemerintah ;

5. Kita harus menghormati budaya dan kebiasaan / adat istiadat ;

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 23

Page 24: Surabaya safer access c

KODE PERILAKUKODE PERILAKU6. Kita harus berusaha membangun respons

bencana sesuai kemampuan setempat ;7. Kita harus berusaha melibatkan penerima

bantuan dalam proses manajemen bencana ;8. Bantuan yang diberikan hendaknya ditujukan untuk

mengurangi kerentanan di kemudian hari ;9. Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita

bantu dan yang memberi kita bantuan ;10.Dalam kegiatan informasi, publikasi, dan promosi,

kita harus memandang korban bencana sebagai manusia bermartabat.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 24

Page 25: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 1KODE PERILAKU 1Kewajiban Kewajiban KKemanusiaan emanusiaan AAdalah dalah PPrioritas rioritas

UUtamatama

Sebagai bagian dari masyarakat internasional, kita mengakui kewajiban kita untuk memberikan bangtuan kemanusiaan dimanapun diperlukan ;Motivasi utama dari tindakan kita memberikan response terhadap bencana adalah untuk mengurangi penderitaan yang dialami oleh kelompok-kelompok yang paling tidak mampu mengatasi bencana

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 25

Page 26: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 2KODE PERILAKU 2Bantuan diberikan tanpa pertimbangan ras, Bantuan diberikan tanpa pertimbangan ras, kepercayaankepercayaan atau kebangsaan penerima atau kebangsaan penerima bantuanbantuan,, dan tanpa membedakan yg dan tanpa membedakan yg merugikan dalam bentuk apapun. Prioritas merugikan dalam bentuk apapun. Prioritas bantuan ditentukan semata-mata bantuan ditentukan semata-mata berdsarkan kebutuhan.berdsarkan kebutuhan.

Ditentukan berdsrkn assessmen komprehensif ;Mempertimbangkan asas proporsionalitas ;Melibatkan kaum perempuan ;Bersifat universal dan independen ;Akses yang sama terhadap semua korban ;

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 26

Page 27: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 3KODE PERILAKU 3Bantuan tdk boleh digunakan utk Bantuan tdk boleh digunakan utk kepentingan politik kepentingan politik maupunmaupun agama agama..

Bantuan kemanusiaan harus diberikan berdasarkan kebutuhan individu, keluarga, dan masyarakat ;

Tidak boleh mengaitkan janji, penyerahan, ataupun distribusi bantuan dengan keyakinan, agama, atau keyakinan politik penerima bantuan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 27

Page 28: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 4KODE PERILAKU 4Kita hendaknya Kita hendaknya berusaha untuk berusaha untuk tidak tidak menjadi alat kebijakan luar negeri menjadi alat kebijakan luar negeri pemerintahpemerintah..

Kita merumuskan kebijakan sendiri beserta strateginya ;

Bisa menjalankan kebijakan pemerintah manapun jika sejalan dengan kebijakan kita ;

Menghindari ketergantungan hanya dari satu sumber dana / donor saja ;

Tidak boleh berperan sebagai alat kebijakan pemerintah luar negeri dari pemerintah donor ;

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 28

Page 29: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 5KODE PERILAKU 5Kita harus menghormati budaya dan Kita harus menghormati budaya dan kebiasaankebiasaan // adat istiadatadat istiadat setempat. setempat.

Kita harus berusaha menghargai budaya, tatanan, dan adat-istiadat yang berlaku di masyarakat dan negara tempat kita bekerja.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 29

Page 30: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 6KODE PERILAKU 6Kita hrs berusaha membangun respons Kita hrs berusaha membangun respons bencana sesuai kemampuan setempabencana sesuai kemampuan setempat.t.

Setiap org / masyarakat memiliki kemampuan dan kerentanan ;

Mempekerjakan staf lokal, membeli barang lokal, dan berbisnis dg pengusaha lokal ;

Bermitra dg pemerintah dan badan lokal bila kebijakan dan perencanaan sesuai ;

Membangun koordinasi yang tepat sebagai prioritas respons.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 30

Page 31: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 7KODE PERILAKU 7Perlu dicari cara untuk melibatkan para Perlu dicari cara untuk melibatkan para penerima bantuan dalam proses penerima bantuan dalam proses manajemen bantuan.manajemen bantuan.

Bantuan bencana jgn dipaksakan oleh penerima bantuan ;

Bantuan harus efektif dan berkesinambungan menuju kondisi rehabilitasi ;

Melibatkan penerima bantuan mulai tahap perencanaan s/d pelaksanaan.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 31

Page 32: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 8KODE PERILAKU 8PPemberian bantuan harus bertujuan emberian bantuan harus bertujuan untuk mengurangi kerentanan terhadap untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana di kemudian hari, selain untuk bencana di kemudian hari, selain untuk memenuhi kebutuhan pokok.memenuhi kebutuhan pokok.

Setiap bantuan berpengaruh terhadap prospek pembangunan jangka panjang (+/-) ;

Mempertimbangkan peningkatan kapasitas untuk perubahan gaya hidup ;

Memperhatikan masalah lingkungan ;Menghindari ketergantungan masyarakat.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 32

Page 33: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 9KODE PERILAKU 9Kita bertanggung jawab kepada pihak Kita bertanggung jawab kepada pihak yang kita bantu myang kita bantu maupun kepada pihak aupun kepada pihak yang memberikan kita sumber daya.yang memberikan kita sumber daya.

Sebagai institusi penghubung hrs bertanggung jawab kepada kedua belah pihak ;

Menjaga keterbukaan dan transparansi ;Menjaga efisiensi dan efektivitas ;Monitoring dan pelaporan berkelanjutan ;Menjamin profesionalitas dan keahlian.

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 33

Page 34: Surabaya safer access c

KODE PERILAKU 10KODE PERILAKU 10Dalam kegiatan informasi, publikasiDalam kegiatan informasi, publikasi,, dan dan promosi, kita harus memandang korban promosi, kita harus memandang korban bencana sebagai manusia bermartabatbencana sebagai manusia bermartabat..

Menjaga respek terhadap korban bencana sebagai mitra sejajar ;

Memberikan informasi objektif kepada publik (seimbang antara hal +/-) ;

Menghindari kompetensi antar lembaga bantuan ;

16.12.2011 Bid.Yan PMI Prov.Jatim 34