Supervisi pendidikan

12
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada dasarnya, supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan. Dengan kata lain, supervisi dipandang sebagai sub system dari system administrasi sekolah. Titik berat supervise adalah perbaikan dan pengembangan kinerja guru, yang langsung menangani peserta didik. B. Rumusan Masalah Jelaskan Pengertian Suvervisi ? Apa saja Tipe- Tipe kepengawasan ? Sebutkan Ciri-Ciri supervisor yang baik ? Jelaskan Tujuan dan fungsi supervise ? Apa saja Tugas-Tugas supervisor ? Sebutkan Prinsip-prisnsip Supervisi ? C. Tujuan Masalah Untuk memahami lebih jelas tentang Pengertian Suvervisi,Tipe- Tipe kepengawasan, Ciri-Ciri supervisor yang baik, Tujuan dan fungsi supervise, Tugas-Tugas supervisor, Prinsip-prisnsip Supervisi . 1

Transcript of Supervisi pendidikan

Page 1: Supervisi pendidikan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pada dasarnya, supervisi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

seluruh proses administrasi pendidikan yang ditujukan mengembangkan efektivitas kinerja personalia sekolah yang berhubungan dengan tugas-tugas utama pendidikan. Dengan kata lain, supervisi dipandang sebagai sub system dari system administrasi sekolah. Titik berat supervise adalah perbaikan dan pengembangan kinerja guru, yang langsung menangani peserta didik.

B. Rumusan Masalah Jelaskan Pengertian Suvervisi ? Apa saja Tipe- Tipe kepengawasan ? Sebutkan Ciri-Ciri supervisor yang baik ? Jelaskan Tujuan dan fungsi supervise ? Apa saja Tugas-Tugas supervisor ? Sebutkan Prinsip-prisnsip Supervisi ?

C. Tujuan Masalah

Untuk memahami lebih jelas tentang Pengertian Suvervisi,Tipe- Tipe kepengawasan, Ciri-Ciri supervisor yang baik, Tujuan dan fungsi supervise, Tugas-Tugas supervisor, Prinsip-prisnsip Supervisi .

1

Page 2: Supervisi pendidikan

BAB IIPEMBAHASAN

A. Pengertian Suvervisi Istilah supervise berasal dari bahasa latin “supervideo”, yang artinya mengawasi

atau menilai kinerja bawahan. Supervisi merupakan suatu proses yang dirancang secara khusus untuk membantu para guru dan supervisor agar dapat menggunakan pengetahuan dan keterampilannya dalam memberikan layanan kepada orang tua peserta didik dan sekolah.

Supervisi adalah aktivitas menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial, yang akan menjamin tercapainya tujuan pendidikan.

Supervisi dalam pengertian luas yaitu segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya didalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan , dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baikk, cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran dan sebagainya.

Suvpervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

Kegiatan atau usaha-usaha yang dapat dilakukan dalam rangka pelaksanaan suvervisi yaitu sebagai berikut.a. Membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai sekolah lainnya

dalam menjalankan tugasnya masing-masing dengan sebaik-baiknya. b. Berusaha mengadakan dan melengkapi alat-alat perlengkapan termasuk macam-

macam media instruksional yang diperlukan bagi kelancaran jalannya proses belajar-mengajar yang baik.

c. Membina kerja sama yang baik dan harmonis antara guru, murid dan pegawai sekolah lainnya.

d. Berusaha mempertinggi mutu pengetahuan guru-guru dan pegawai sekolah, antara lain dengan mengadakan workshop, seminar, inservice-training, atau up grading.

B. Tipe- Tipe kepengawasan 1. Supervisi sebagai inspeksi

Supervisi berarti inpeksi. Dalam bentuk inpeksi ini, supervisi semata-mata merupakan kegiatan menginfeksi pekerjaan-pekerjaan guru atau bawahan. Orang-orang yang bertugas/ mempunyai tanggung jawab tentang pekerjaan itu disebut

2

Page 3: Supervisi pendidikan

inspektur. Inpeksi dijalankan terutama dimaksud untuk meneliti/mengawasi apakah guru atau bawahan menjalankan apa-apa yang sudah diinstruksikan dan ditentukan oleh atasan atau tidak, sampai dimana guru-guru atau bawahan menjalanakan tugas-tugas yang diberikan. Jadi, inpeksi berarti kegiatan-kegiatan mencari kesalahan.

2. Laissez faire

Kepengawasan yang bertipe laissez faire sesungguhnya merupakan kepengawasan yang sama sekali tidak konstruktif. Kepengawasan laissez faire membiarkan guru-guru/bawahan bekerja sekehendaknya tanpa diberi petunjuk dan bimbingan. Guru-guru boleh menjalankan tugasnya menurut apa yang mereka sukai, boleh mengajar apa yang mereka ingini dan dengan cara yang mereka hendaki masing-masing.

3. Coercive supervision

Hampir sama dengan kepengawasan yang bersifat inspeksi, tipe kepengawasan ini bersifat otoriter. Dalam pengawasan ini pengawas bersifat memaksakan segala sesuatu yang dianggapnya benar dan baik menurut pendapatnya sendiri. Dalam hal ini pendapat dan inisiatif guru tidak dihiraukan atau tidak dipertimbangkan. Yang penting guru harus tunduk dan menuruti petunjuk-petunjuk yang dianggap baik oleh suvervisor itu sendiri.

4. Supervisi sebagai latihan bimbingan

Tipe supervise ini berlandaskan suatu pandangan bahwa pendidikan itu merupakan proses pertumbuhan bimbingan. Juga berdasarkan pandangan bahwa orang-orang yang diangkat sebagai guru pada umumnya telah mendapat pendidikan pre-service di sekolah guru. Oleh karena itu, supervise yang dilakukan selanjutnya ialah untuk melatih dan memberi bimbingan kepada guru-guru tersebut dalam tugas pekerjaannya sebagai guru.

5. Kepengawasan yang demokrasi

Dalam kepengawasan atau supervisi ini bersifat demokratis. Supervise merupakan kepemimpinan pendidikan secara kooperatif. Dalam tingakt ini, supervisi bukan lagi suatu pekerjaan yang dipegang oleh seorang petugas, melainkan merupakan pekerjaan-pekerjaan bersama yang dikoordinasikan. Tanggung jawab tidak dipegang oleh supervisor, melainkan dibagi-bagikan kepada para anggota sesuai dengan tingkat, keahlian, dan kecakapan masing-masing.

3

Page 4: Supervisi pendidikan

C. Ciri-Ciri supervisor yang baik

Seorang supervisor hendaknya memiliki cirri-ciri pribadi sebagai guru yang baik, memiliki pembawaan kecerdasan yang tinggi, pandangan yang luas mengenai proses pendidikan dalam masyarakat, kepribadian yang menyenangkan dan kecakapan melaksanakan human relation yang baik. Dia haruslah orang yang cinta pada anak-anak dan menaruh minat terhadap mereka dna masalah-masalah belajar mereka. Kecakapan dalam menggunakan proses kelompok sangat vital dan dia harus cakap memimpin kelompok menurut prinsip-prinsip demokratis, memiliki kecakapan dan keteguhan hati untuk mengambil tindakan cepat terhadap kesalahan-kesalahan yang telah diperbuatnya untuk segera diperbaiki.

Dengan singkat, disamping harus memiliki ilmu administrasi dan memahami fungsi-fungsi administrasi dengan sebaik-baiknya, untuk dapat menjalankan fungsinya dengan baik seorang supervisor harus memiliki ciri-ciri dan sifat-sifat seperti berikut :

1. Berpengetahuan luas tentang seluk-beluk semua pekerjaan yang berada dibawah pengawasannya.

2. Menguasai/memahami benar-benar rencana dan program yang telah digariskan yang akan dicapai oleh setiap lembaga atau bagian.

3. Berwibawa, dan memiliki kecakapan praktis tentang teknik-teknik kepengawasan, terutama human relation.

4. Memiliki sifat-sifat jujur, tegas, konsekuen, ramah, dan rendah hati.5. Berkemauan keras, rajin bekerja demi tercapainya tujuan atau program yang telah

digariskan/disusun.

D. Tujuan dan fungsi supervisia. Tujuan supervise

Tujuan supervise ialah memperkembangkan situasi belajar dan mengajar yang lebih baik. Yang dimaksud proses belajar mengajar yaitu situasi dimana terjadi proses interaksi antara guru dengan siswa dalam usaha mencapai tujuan pembelajaran .

b. Fungsi supervisiFungsi diartikan sebagai tugas aktif dari kegiatan supervise yang dilakukan oleh orang yang berkedudukan sebagai supervisor.Fungsinya :1. Sebagai penggerak perubahan.2. Sebagai program pelayanan untuk memajukan pengajaran.3. Meningkatkan kemampuan hubungan manusia untuk mencapai tujuan.4. Sebagai kepemimpinan kooperatif.

Fungsi-fungsi supervisi pendidikan yang sangat penting diketahui oleh para pimpinan pendidikan termasuk kepala sekolah, adalah sebagai berikut:

4

Page 5: Supervisi pendidikan

1. Dalam bidang pendidikan a. Menyususn rencana dan policy bersama.b. Mengikutsertakan anggota-anggota kelompok (guru-guru, pegawai) dalam

berbagai kegiatan. c. Memberikan bantuan kepada anggota kelompok dalam menghadapi dan

memecahkan persoalan-persoalan. d. Membangkitkan dan memupuk semangat kelompok, atau memupuk moral yang

tinggi kepada anggota kelompok. e. Mengikutsertakan semua anggota dalam menetapkan putusan-putusan.

2. Dalam bidang kemanusiaana. Memanfaatkan kekeliruan ataupun kesalahan-kesalahan yang dialaminya untuk

dijadikan pelajaran demi perbaikan selanjutnya.b. Membantu mengatasi kekurangan ataupun kesulitan yang di hadapi anggota

kelompok, seperti dalam hal kemalasan, merasa rendah diri, acuh tak acuh, pesimis,dsb.

c. Mengarahkan anggota kelompok kepada sikap-sikap yang demokratis.d. Memupuk rasa saling menghormati diantara sesama anggota kelompok dan

sesama manusia.e. Menghilangkan rasa curiga-mencurigai antara anggota kelompok.

3. Dalam pembinaan proses kelompok a. Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik kelemahan maupun

kemampuan masing-masing. b. Menimbulkan dan memelihara sikap percaya mempercayai antara sesama

anggota maupaun antara anggota dan pemimpin.c. Memupuk sikap dan kesediaan tolong menolong.d. Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok.e. Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau perselisihan

pendapat diantara anggota kelompok.f. Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan pertemuan lainnya.

4. Dalam bidang administrasi personela. Memilih personel yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang dieprlukan

untuk suatu pekerjaan.b. Menempatkan personel pada tempat dan tugas yang sesuai dengan kecakapan

dan kemampuan masing-masing.c. Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan meningkatkan daya

kerja serta hasil maksimal. 5. Dalam bidang evaluasi

a. Menguasai dan memahami tujuan-tujuan pendidikan secara khusus da terinci.b. Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang akan

digunakan sebagia kreteria penilaian.

5

Page 6: Supervisi pendidikan

c. Menguasai teknik-teknik pengumpulan data untuk memperoleh data yang benar, lengkap, dan dapat diolah menurut norma-norma yang ada.

E. Tugas-Tugas supervisorMacam-macam tugas supervisi pendidikan yang riel dan lebih terinci :1. Menghadiri rapat/pertemuan-pertemuan organisasi professional.2. Mendiskusikan tujuan-tujuan dan filsafat pendidikan dengan guru-guru.3. Mengadakan rapat-rapat kelompok untuk membicarakan masalah-masalah umum. 4. Melakukan classroom visitation atau class visit.5. Mengadakan pertemuan-pertemuan individual dengan guru-guru tentang masalah-

masalah yang mereka usulkan.6. Mendiskusikan metode-metode mengajar dengan guru-guru.7. Memilih dan menilai buku-buku yang diperlukan bagi murid-murid.8. Membimbing guru-guru dalam menyusun dan mengembangkan sumber-sumber

atau unit-unit pengajaran.9. Memberikan saran-saran atau intruksi tentang bagaimana melaksanakan suatu unit

pengajaran. 10. Mengorganisasikan dan bekerja dengan kelompok-kelompok guru-guru dalam

program revisi kurikulum. 11. Menginterpretasikan data tes kepada guru-guru dan membantu mereka bagaimana

menggunakannya bagi perbaikan pengajaran.12. Menilai dan menyeleksi buku-buku untuk perpustakaan guru-guru.13. Bertindak sebagai konsultan di dalam rapat/pertemuan-pertemuan kelompok local.14. Bekerja sama dengan konsultan-konsultan kurikulum dalam menganalisisdan

mengembangkan program kurikulum.15. Berwawancara dengan orang-orang tua murid tentang hal-hal mengenai pendidikan.16. Menulis dan mengembangkan materi-materi kurikulum.

Menurut keputusan Menteri P dan K RI No.0134/0/1977, tugas pengawas dalam pendidikan dirinci sebagai berikut :

1) Mengendalikan pelaksanaan kurikulum meliputi isi, metode penyajian, penggunaan alat perlengkapan dan penilaiannya agar berlangsung sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2) Pengendalian tenaga teknis sekolah agar terpenuhi persyaratan formal yang berlaku dan melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

3) Mengendalikan pengadaan, penggunaan dan pemeliharaan sarana sekolah sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjaga

6

Page 7: Supervisi pendidikan

agar kualitas dan kuantitas sarana sekolah memenuhi ketentuan dan persyaratan yang berlaku.

4) Mengendalikan tata usaha sekolah meliputi urusan kepegawaian, urusan keuangan, dan urusan perkantoran agar berjalan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

5) Mengendalikan hubungan kerja sama dengan masyarakat, antara lain dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan lain-lain.

6) Menilai proses dan hasil pelaksanaan kurikulum berdasarkan ketetapan dan waktu. 7) Menilai pelaksanaan kerja tenaga teknis sekolah.8) Menilai pemanfaatan sarana sekolah. 9) Menilai efisiensi dan keefektifan tata usaha sekolah.10) Menilai hubungan kerja sama dengan masyarakat, antara lain pemerintah daerah,

dunia usaha, dan lain-lain.11) Melaksanakan program supervisi sekolah serta memberikan petunjuk perbaikan

terhadap penyimpangan dalam pengelolaan sekolah .

F. Prinsip-prisnsip Supervisi Prinsip-prisnsip supervisi menurut depdiknas (1994) yaitu

1. Supervise hendaknya mulai dari hal-hal positif.2. Hubungan antara Pembina dan guru hendaknya didasarkan atas hubungan kerabat

kerja. 3. Supervise didasarkan atas pandangan yang obyektif4. Supervise hendaknya didasarkan pada tindakan yang manusiawi dan menghargai

hak-hak asasi manusia.5. Supervise hendaknya mendorong pengembangan potensi, inisiatif dan kreativitas

guru.6. Supervise yang dilakukan hendaknya sesuai dengan kebutuhan masing-masing

guru.7. Supervise hendaknya dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan serta

tidak mengganggu jam belajar efektif.

7

Page 8: Supervisi pendidikan

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan Supervisi dalam pengertian luas yaitu segala bantuan dari para pemimpin sekolah,

yang tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah lainnya didalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Ia berupa dorongan, bimbingan , dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran dan metode-metode mengajar yang lebih baikk, cara penilaian yang sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran dan sebagainya.

Suvpervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif.

8

Page 9: Supervisi pendidikan

DAFTAR PUSTAKAMuslim, Sri Banun. 2010. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Propesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta.Wahyudi. 2009. Kepemimpinan Kepala Sekolah. Bandung: Alfabeta. Purwanto, Ngalim. 2014. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

9