SUPERVISI PEMBELAJARAN Dr . Darwis 081395031663 dws66551@yahoo

52
SUPERVISI PEMBELAJARAN Dr. Darwis 081395031663 [email protected] DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2014

description

SUPERVISI PEMBELAJARAN Dr . Darwis 081395031663 [email protected]. DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 20 1 4. TUJUAN BIMTEK. Setelah mengikuti kegiatan Bimtek peserta mampu : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SUPERVISI PEMBELAJARAN Dr . Darwis 081395031663 dws66551@yahoo

SUPERVISI KLINIS

SUPERVISI PEMBELAJARANDr. Darwis [email protected]

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2014

1Darwis-S3/PK-UPI 2009Kurikulum Satuan Pendidikan TUJUAN BIMTEKSetelah mengikuti kegiatan Bimtek peserta mampu: Memahami konsep dan model supervisi pembelajaranMenyusun rancangan model supervisi pembelajaran yang relevan dengan tuntutan kurikulum 2013Melaksanakan model supervisi pembelajaran klinis sesuai tuntutan kurikulum 2013Memberikan balikan supervisi pembelajaran dengan coaching moel GROW ME

Indikator PencapaianMenjelaskan konsep supervisi pembelajaran Mendeskripsikan tahapan model supervisi pembelajaran secara klinis Mempraktikkan supervisi pembelajaran dengan menggunakan instrumen.Melakukan simulasi umpan balik dengan teknik coaching model GROW ME.

Cakupan Materi Bimtek Supervisi Pembelajaran

Definisi UmumSupervisi pembelajaran (instructional supervision):bantuan yang diberikan kepada guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaranTujuan Supervisi PembelajaranZepeda (2007) defined the aim of instructional supervision is: promoting teachers growth and learning, ultimately leading to students growth and learning.

The intents of instructional supervision are formative, concerned with ongoing, developmental, and differentiated approaches that enable teachers to learn from analyzing and reflecting on their classroom practices with the assistance of another professional (Glathorn, 1984, 1990; Glickman, 1990).

6PENDEKATANMODEL TEKNIKDIREKTIFKOLABORATIFNONDIREKTIFSCIENTIFICCLINICARTISTICINDIVIDUALKELOMPOKdi dalam/ di luar kelasBagaimana cara Supervisor bersama guru melakukan perbaikan/ peningkatan.SIAPA YG DOMINAN?Bagaimana cara memahami/ memastikan masalah?Datanya diperoleh dg cara bagaimana?Perbaikannya bagaimana?Bentuk-bentuk kegiatan yang dilakukan supervisor dengan guruKurikulum Satuan Pendidikan Darwis-S3/PK-UPI 20097Pendekatan Supervisi (Diadaptasi dari: Glickman, C. D., 1981. Developmental Supervision. Alexandria: ASCD)OrientasiSupervisiNondirectiveCollaborat-iveDirectiveTanggung jawabSuperviseeTinggiSedangRendahTanggung jawabSupervisorRendahSedangTinggi MetodeSupervisiSelf Assess- mentMutual contractDelineated standarsPendekatan Non-Direktif (Oliva, 1984)Asumsi Dasar:pengawasan terhadap situasi tergantung pada tuntutan masalah; keahlian pada dasarnya didasarkan pada ilmu dan pengalaman, bukan pada jabatan; hasil karya guru merupakan alat evaluasi terbaik bagi pengukuran performansi; penghargaan instrinsik adalah penting, di samping penghargaan ekstrinsik; belajar yang terbaik adalah dengan dihadapkan pada situasi dan dibantu menemukan cara pemecahannya sendiri; guru harus didengar dan dipahami oleh supervisor; ekerja tidak hanya rasional tetapi juga emosional;perlu menyelesaikan masalah secara kolaboratif; dan mengajar itu suatu proses yang kompleks, berbeda dengan orang yang satu dengan lainnya se-hingga sifatnya eksperimental.

Pendekatan Direktif (Oliva, 1984)Asumsi Dasar: pengawasan dilakukan oleh atau atas dasar kewenangan seseorang yang memiliki posisi dalam hirakhi organisasi; pengawasan dilakukan oleh orang yang berpangkat lebih tinggi dan lebih ahli, orang yang pangkatnya lebih rendah mestinya divaluasi oleh orang yang pangkatnya lebih tinggi; bekerja itu sifatnya rasional, sehingga dalam supervisi tidak perlu membicarakan perasaan dan hubungan pribadi; untuk menolong guru tidak perlu mendengarkan/memperhatikan; penghargaan yang penting adalah eksternal, terutama dari atasan; pada prinsipnya mengajar merupakan keterampilan yang dapat dika-takan salah atau benar; dan belajar yang terbaik adalah mendengarkan apa yang seharusnya dikerjakan.MODEL SUPERVISI

SCIENTIFICARTISTICCLINICDidasarkan atas data (hasil pengamatan dan pencatatan yang teliti, obyektif dan valid) baru diambil langkah perbaikan yang diperlukan

Dilakukan secara tidak to the point, pengawas menggunakan seni tertentu.

Didasarkan atas diagnose kekurangan (kelemahan= penyakit) baru diberikan perbaikan.

METODE SUPERVISI

LANGSUNGTIDAK LANGSUNGcara yang ditempuh seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas langsung berhadapan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individual maupun kelompok.

Contoh: observasi proses pembelajaran, ruang guru, guru; pertemuan individual, dan rapat guru.

suatu cara di mana seorang supervisor baik secara pribadi maupun dinas menggunakan berbagai media komunikasi dalam berhubungan dengan orang yang akan disupervisi baik secara individu maupun kelompok.

Contoh:Internet, email, surat, dan papan pengumuman.

PENGERTIANSKIstilah SUPERVISI (pengawasan); KLINIS (pengobatan);

Proses bimbingan profesional yang diberikan oleh pengawas (supervisor) kepada guru melalui siklus yang sistematis.

Suatu bentuk supervisi yang difokuskan pada perbaikan pembelajaran yang dilakukan guru melalui siklus yang sistematis.

Suatu proses untuk membantu guru memperkecil jurang pemisah antara perilaku mengajar nyata dan perilaku mengajar ideal.

Pemberian bantuan profesioanl yang didasarkan pada kebutuhan guru dan bersumber dari hasil observasi dan analisis yang sistematis atas perilaku nyata guru di dalam kelas.

13TUJUANSKUMUM: Memperbaiki dan meningkatkan keterampilan mengajar guru (kemampuan profesional guru).

KHUSUS: 1. Membantu mendiagnosis dan mencari solusi permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru.

2. Membantu guru mengembangkan keterampilan mengajar dan menggunakan strategi pembelajaran yang efektif.

3. Memberikan balikan yang objektif dalam mengembangkan sikap positif tentang karis dan profesi guru dan keterampilan dasar mengajar yang diperlukan oleh guru.

14INDIKATOR KEBERHASILAN SKKemampuan guru meningkat, khususnya dalam kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran. Kualitas pembelajaran menjadi lebih baik, khususnya berkenaan dengan kemampuan guru mengajar. (Pembelajaran yang berkualitas diharapkan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang tinggi)Terjalin hubungan yang kolegial antara pengawas dan guru dalam memecahkan permasalahan-permasalahan pembelajaran yang dihadapi guru di lapangan.

15PRINSIP-PRINSIP SKHubungan pengawas dan guru bersifat kolegial dan interaktif (intim, sederajat dan terbuka)Mengutamakan prakarsa dan tanggung jawab guru, dan pengawas lebih bertindak sebagai fasilitator. Diskusi yang dilakukan bersifat demokratis dan keputusan ditetapkan atas persetujuan bersama.Sasaran supervisi terfokus pada kebutuhan dan aspirasi guru pada perilaku mengajar aktual.Balikan dilakukan berdasarkan hasil observasi yang cermat, sesuai dengan kontrak, dan dilaksanakan segera serta tindaklanjutnya.16KARAKTERISTIKASPEKSUPERVISI KLINISSUPERVISI NON KLINIS (SUPERVISI KELAS)PrakarsaDatang dari kebutuhan guru.Datang dari kebutuhan pengawasHubunganKolegial, sederajat, dan interaktif.Atasan-bawahan, tidak setara.SifatDemokratif, fasilitatif.Cenderung direktif, otokratif.Sasaran Sesuai dengan kebutuhan/ yang diajukan guru.Sesuai dengan keinginan pengawas.Ruang lingkupTerbatas, spesifik.Luas, umum.TujuanBimbingan, analitis, deskriptif.Cenderung evaluatif.PeranBertanya untuk analisis dan pengembangan diri.Memberikan instruksi, mengarahkan, dan memberitahu.BalikanKesimpulan bersama sesuai dengan hasil observasi.Kesimpulan sepihak dari pengawas.17PROSEDUR DAN TEKNIK SUPERVISI KLINISPertemuan awal/perencanaan (planning conference)Observasi kelas (classroom observation)Pertemuan balikan (feedback conference)13218PERTEMUAN AWALMengidentifikasi konteks pembelajaran yang menjadi fokus perhatian guru dan menerjemahkan ke dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati.Menetapkan tujuan dan prosedur perbaikan pembelajaran.Memilih instrumen dan menetapkan perilaku mengajar yang akan diobservasi/ direkam.Membuat jadwal observasi mengajar.19Triknya:Ciptakan suasana intim dengan guru sebelum membicarakan langkah-langkah yang akan dilakukan selanjutnya.Kaji ulang secara bersama-sama tentang rancangan pembelajaran dan keterampilan yang akan diamati/ di-kliniskan.Kembangkan instrumen observasi yang sesuai dengan fokus pada keterampialn yang akan diamati.Sepakati kontrak dengan guru tentang berbagai hal yang terkait dengan kemampuan yang akan ditingkatkan.

20OBSERVASI MENGAJARMelaksanakan kegiatan mengajar sesuai dengan kesepakatan awal (guru).Melakukan observasi/ perekaman kegiatan mengajara secara lengkap (pengawas).Mengamati hasil observasi/ rekaman (pengawas dan guru)Mencermati hasil observasi dengan memfokuskan pada tujuan dan permasalahan klinis yang telah disepakati. 21Triknya:Ciptakan suasana yang wajar, tidak menjadi pusat perhatian (berbaur dengan kondisi kelas), tidak mencampuri guru yang sedang mengajar.Bedakan mana yang perlu dicatat dan mana yang tidak perlu dicatat (ingat kontrak!).Fokuskan pada upaya perbaikan dari kelemahan yang ada.Perhatikan reaksi siswa terhadap pembelajaran yang dilakukan.22PERTEMUAN LANJUTANMenganalisis hasil observasi/ rekaman.Interpretasi terhadap data hasil observasi.Membuat keputusan tentang perubahan perilaku mengajar yang harus dilakukan.Membuat kesimpulan tentang upaya peningkatan kualitas pembelajaran yang harus dilakukan.Memberikan pertimbangan tentang praktek pembelajaran yang akan dilakukan.

23Triknya:Hati-hati dalam membuat keputusan, pelajari dan pahami data hasil observasi secara seksama.Ungkapkan secara objektif dan profesional tentang hasil analisis terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.Ajaklah guru untuk memetakan fokus masalah, analisis data, dan solusi yang menjadi peluang perbaikan kemampuan yang menjadi kontrak.Bersama guru lakukan tindak lanjut yang disepakati, ingat siklus.

24Tahap Pertemuan Awal Menganalisa rencana pelajaran. Menetapkan bersama guru aspek-aspek yang akan diobservasi dalam mengajar.Tahap Observasi Mengajar Mencatat peristiwa selama pengajaran.Catatan harus objektif dan selektif.Tahap Pertemuan Balikan Menganalisis hasil observasi bersama guru.Menganalisis perilaku mengajarBersama menetapkan aspek-aspek yang harus dilakukan untuk membantu perkembangan keterampilan mengajar berikutnyaSIKLUS SUPERVISI KLINIS25Supervisi Klinik:A. Tahap Pertemuan Awal Menciptakan suasana kolegialitas. Membicarakan rencana pengajaran yang telah dibuat guru. Memilih jenis keterampilan tertentu yang akan dilatihkan. Mengembangkan instrumen yang akan digunakan untuk mengobservasi keterampilan mengajar guru dan menyepakatinya. 26B. Tahap Observasi Kelas Supervisor mengadakan pengamatan terhadap guru yang sedang mengajar dengan menggunakan lembar observasi yang telah disepakati Aktivitas yang dilakukan pada tahap ini: memasuki ruang kelas bersama dengan guru yang akan mengajar, guru menjelaskan pada siswa maksud kedatangan supervisor ke ruang kelas, guru mempersilahkan supervisor untuk menempati tempat duduk yang telah disediakan, supervisor mengobservasi penampilan mengajar guru dengan mempergunakan format observasi yang telah disepakati, setelah selesai proses belajar mengajar, guru bersama-sama supervisor meninggalkan ruang kelas dan pindah ke ruangan khusus untuk melaksanakan aktivitas pembinaan 27Aktivitas yang dilakukan:supervisor memberikan penguatan kepada guru yang baru saja mengajar dalam suasana yang akrab, supervisor bersama guru membicarakan kembali kontrak yang pernah dilakukan mulai dari tujuan pengajaran sampai evaluasi pengajaran, supervisor menunjukkan hasil observasi yang telah dilakukan berdasarkan format yang disepakati, supervisor berdiskusi dengan guru tentang hasil observasi yang telah dilakukan, dan bersama-sama guru membuat kesimpulan tentang hasil pencapaian latihan pengajaran yang telah dilakukan yang diakhiri dengan pembuatan rencana latihan berikutnya. C. Pertemuan Balikan28COACHING:GROW ME MODELBrainstormingKita tidak dapat mengajarkan orang lain tentang sesuatu hal. Kita hanya dapat membantu mereka menemukannya sendiri. (Galileo)

Saya tidak pernah mengajar siswa saya. Saya hanya berusaha menyediakan kondisi dimana siswa saya bisa belajar. (Albert Einstein)

Pengertian coaching...suatu filosofi pengembangan yang professional dan merupakan suatu alat untuk mendorong pembelajaran dan meningkatkan capaian berdasarkan peningkatan kesadaran diri dan tanggung-jawab pribadi.Ng Pak Tee (2005)

PRINSIP-PRINSIP COACHINGMemacu kerjasama (pada team coaching).Memfasilitasi pembelajar untuk mendapatkan keterampilan baru.Membuat setiap orang untuk saling berbagi pengetahuan, keterampilan dan pengalaman (team coaching).Menjembatani gap antara teori dan praktekDapat disampaikan dengan cara formal (terstruktur) atau informal.

PRINSIP-PRINSIP COACHINGAdanya interaksi dua arah. Hubungan antara coach dan pembelajar adalah kemitraan (partnership). Fokus pada bagaimana bekerja dengan lebih baik.Hubungan antara coach dengan coachee berlandaskan kepercayaan dan rasa hormat.

Prinsip prinsip yang harus dipegang oleh seorang coach ketika melaksanakan proses coaching:

Semua orang mau belajar dan majuSetiap pembelajar mempunyai potensi untuk meningkatkan kinerjanya.Pertanyaan yang baik lebih kuat dan berguna daripada perintah.Setiap masalah merupakan kesempatan untuk belajar.Tujuan dan motivasi yang menantang dapat memberikan hasil terbaik bagi pembelajar.

COACH YANG BAIK :Selalu terencanaDapat melihat potensi dalam diri pembelajar3. Merupakan sumber motivasi bagi kliennya (pembelajar)COACH YANG BAIK :Mengetahui pembelajardengan baik2. Seorang pembelajar yang unggul Terampil berkomunikasi efektifKUNCI KETRAMPILAN MENGCOACHING

KUNCI DALAM COACHING:Mengajak learner untuk berdialog secara seriusSuara: tanyakanlah pertanyaan yang baik, berikanlah umpan balikDengar: dengarkan penuturannya dengan hati dan fikiranHormat: Berusahalah meminimalisir pendekatan top-down.Jangan men-judge.Mengapa perlu Umpan Balik?Penguatan terhadap perilaku positifFokus perhatian diarahkan pada perilaku untuk kita.Langsung ditujukan untuk sesuatu yang dikerjakan atau tidakMenambah kepedulianMembangun motivasi yang dibangun di atas kekuatan dan kelemahanMembantu orang untuk mengetahui kapan diperbaiki.

Feedback yang disampaikan dengan baik > Motivasi > Penguatan > Dukungan > Memberikan energi > Performance yang lebih baik

Efektivitas Pemberian Umpan Balik

B. Feedback yang disampaikan kurang baik atau tidak ada feedback :

Kurang motivasi, tidak ada dukungan, tidak ada penyelesaianMembingungkanMembuang energi dengan percumaCenderung mengurangi kualitas kinerja

Efektivitas Pemberian Umpan Balik

Kapan Umpan Balik diberikan?Kinerja nyata tidak sesuai harapanTindakan atau ide tidak ajeg/tidak stabilKinerja cenderung menurun

Pendekatan Pemberian Umpan BalikTerus terang dan khusus Terbuka dan jujurFokus pada masalah dan bukan pada orangCara memberikan Umpan BalikBerikan feedback atas dasar informasi yang telah disepakati atau pada hal yang menjadi perhatian bersamaDeskripsikan, dan tidak menghakimi.Utarakan kekurangan dan kelebihanBekerja sama untuk mencari cara memperbaiki.POLA PEMBERIAN UMPAN BALIK YANG EFEKTIF Keep (menyatakan prilaku posirif yang akan dipelihara)Stop (menyatakan prilaku negatif yang akan dihentikan)Start (memulai sesuatu untuk perubahan)Same (membicarakan prilaku yang sama)Less (membicarakan prilaku yang hilang)More (membicarakan ide peningkatan)Coaching GROW ME modelW HATS NEXT? G OAL O PTIONS R EALITYE valuationM onitoring

Langkah-langkah CoachingNytakan/gambarkan masalah dan harapan harapan (G)Mendapatkan persetujuan terhadap masalah (R)Kembangkan/mencari solusi bersama-sama (O)Menyetujui sebuah action plan (W)Tindaklanjut yang meyakinkan bahwa situasi telah diperbaiki (ME)

GoalPeserta pelatihanKemana tujuan saya?Pelatihan Apakah yang anda selesaikan?Bagaimana pandangan anda tentang suatu keberhasilan?Bagaimana anda tahu telah mencapai tujuanReality (selidiki akar masalah)Peserta pelatihanDarimana saya akan mulai?Pelatih bertanyaBerdasarkan pada tujuan bagaimana situasi saat ini?. Mengapa demikian?Apakah ada kendala yang menghalangi anda untuk mencapai sesuatu yang diinginkan?Apakah yang telah dilakukan sejauh ini?Option (Menjajaki kemungkinan-kemungkinan)Peserta pelatihanApakah ada kendala antara kenyataan dengan tujuan?Pelatih bertanya:Apakah ada alternatif yang lain untuk mencapai tujuan?Apa saja keunggulan dan hambatan terhadap setiap pilihan?Jika uang, waktu, dan bahan atau sumber tersedia, apakah yang akan anda pilih? Mengapa?What next?(Pengembangan action plan)Peserta Pelatihan bertanya:Cara apakah yang saya pilih? Bagaimana saya mencapai tujuan? Pelatih bertanya:Apakah yang akan anda lakukan untuk menjembatani kesenjangan antara kenyataan sekarang dan tujuan?Apa yang akan terjadi?Dukungan apa yang dibutuhkan?Apakah ada waktu yang ditetapkan untuk action? Dan tahapan-tahapannya?Monitoring (Mengecek kemajuan)Peserta pelatihan:Apakah ada kemajuan terhadap tujuan yang telah direncankan?Pelatih bertanya:Apakah anda masih bekerja terhadap tujuan yang akan dicapai?Sudah sejauhmana?Apa yang telah dipelajari sejauh ini?Apakah rencana selanjutnya? Perlu suatu perubahan? Perlu penyesuaian dengan waktu yang direncanakan?Dukungan apa yang diperlukan sekarang? Evaluasi (Penilaian Pembelajaran dan Pelaksanaan)Peserta pelatihan bertanya:Sudahkah saya mencapai tujuan yang telah saya tetapkan?Pelatih bertanya:Sudahkah anda mencapai tujuan? Mengapa demikian?Hal-hal mana yang paling penting untuk dipelajari?Ini pendapat saya, bagaimana hal itu dilakukan, apakah ada saran?Lanjutan EvaluasiHal yang perlu dilakukan pelatih:Merayakan keberhasilan, penegasan terhadap usaha yang dilakukanMemberi umpanbalik dengan jujur dan ikhlas tanpa adanya paksaanMeletakan dasar untuk target berikutnya dan tahapan selanjutnya (GROW ME)