Sumber Buku FK UI 2007

4
MILIARIA Definisi Miliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan adanya vesikel milier. Sinonim Biang keringat, keringat buntet, likan tropikus, prickle heat. Klasifikasi Ada tiga bentuk : 1. Miliaria kristalina; 2. Muliaria rubra; 3. Miliaria profunda. Gejala klinis A. Miliaria kristalina Gambar 1.1 Miliaria kristalina (Sumber A.D.A.M) Pada penyakit ini terlihat vesikel berukuran 1-2 mm terutama pada badan setelah banyak berkeringat, misalnya karena hawa panas. Vesikel bergerombol tanpa tanda radang 1

description

buku keren

Transcript of Sumber Buku FK UI 2007

Page 1: Sumber Buku FK UI 2007

MILIARIA

DefinisiMiliaria adalah kelainan kulit akibat retensi keringat, ditandai dengan

adanya vesikel milier.

SinonimBiang keringat, keringat buntet, likan tropikus, prickle heat.

KlasifikasiAda tiga bentuk :

1. Miliaria kristalina;2. Muliaria rubra;3. Miliaria profunda.

Gejala klinisA. Miliaria kristalina

Gambar 1.1 Miliaria kristalina (Sumber A.D.A.M)

Pada penyakit ini terlihat vesikel berukuran 1-2 mm terutama pada badan setelah banyak berkeringat, misalnya karena hawa panas. Vesikel bergerombol tanpa tanda radang pada bagian badan yang tertutup pakaian. Umumnya tidak memberi keluhan dan sembuh dengan sisik yang halus. Pada gambaran histopatologik terlihat gelembung intra/subkorneal. Pengobatan tidak diperlukan, cukup dengan menghindari panas yang berlebihan, mengusuhakan ventilasi yang baik, pakaian tipis, dan menyerap keringat.

1

Page 2: Sumber Buku FK UI 2007

B. Miliaria rubra

Gambar 1.2 Miliaria rubra (Sumber: A.D.A.M)

Penyakit ini lebih berat daripada miliaria kristalina, terdapat pada badan dan tempat-tempat tekanan atau gesekan pakaian. Terlihat papul merah atau papul vesicular ekstravolikular yang sangat gatal dan pedih. Miliaria jenis ini terdapat pada orang yang tidak biasa pada daerah tropik.

Patogenesisnya belum diketahui pasti, terdapat 2 pendapat. Pendapat pertaman mengatakan primer, banyak keringat dan perubahan kualitatif, penyebabnya adanya sumbatan keratin pada muara kelenjar keringat dan perporasi sekunder pada bendungan keringat di epidermis. Pendapat kedua mengatakan bahwa primer kadar garam yang tinggi pada kulit menyebabkan spongiosis dan sekunder terjadi pada muara kelenjar keringat (LOEWENIHOE 1961), staphylococcus diduga juga mempunyai peranan.

Pada gambaran histopatologik gelembung terjadi pada stratum spinosum sehingga menyebabkan peradangan pada kulit dan perifer kulit di epidermis.Terapi: pakaian yang tipis dan dapat menghisap keringat. Dapat diberikan bedak salisil 2% dibubuhi mentol ¼ - 2%. Losio faberi dapat pula digunakan, komposisinya sebagai berikut:R/ Acid. Salicylic. 1 Talc. Venet 10 Oxyd. Zinc. 10 Amyl. Oryzae 10 Spiritus ad. 200 cc

2

Page 3: Sumber Buku FK UI 2007

Untuk memberikan efek antipruritus dapat ditambahkan mentholum atau camphora pada losio Faberi.

C. Miliaria profunda

Gambar 1.3 Miliaria profunda (Sumber A.D.A.M)

Bentuk ini agak jarang kecuali di daerah tropis. Kelainan ini biasanya timbul setelah miliaria rubra, ditandai dengan papul putih, keras, berukuran 1-3 mm. terutama terdapat dibadan dan ekstremitas.

Karenan letak retensi keringat lebih dalam maka secara klinis lebih banyak berupa papul daripada vesikel. Tidak gatal dan tidak terdapat eritema.

Pada gambaran histopatologik tampak saluran kelenjar keringat yang pecah pada dermis bagian atas dengan atau tanpa infiltrasi sel radang.

Pengobatan dengan cara menghindari panas dan kelembaban yang berlebihan, mengusahakan regulasi suhu yang baik dan pakaian yang tipis. Dapat diberikan losio calamine dengan atau tanpa menthol 0,25%, dapat pula resorsin 3% dalam alcohol.

Sumber:Ilmu penyakit kulit dan kelamin edisi kelima, FK UI; Adhi Djuanda, Mochtar Hamzah, Siti Aisah, dkk. Jakarta 2007.

3