Sumber Bukti Taksonomi
-
Upload
agustin-dian-kartikasari -
Category
Education
-
view
1.543 -
download
2
Transcript of Sumber Bukti Taksonomi
Pencirian, Konsep Sifat & Sumber Bukti Taksonomi
Presented by : Kelompok 51. Mahendra Noor Febriyanto
(4411413019)2. Rahmadyan Tefarani
(4411413036)3. Agustin Dian Kartikasari
(4411413022)4. Afrin Nur Aisyah
(4411413028)5. Fitta Permata Putri
(4411413035)
PENCIRIANHampir semua kegiatan botani sistematik melibatkan sifat dan ciri tumbuhan beserta variasinya. Sifat dan ciri inilah yang memungkinkan orang menggambarkan konsep dan mengenal sesuatu takson. Sifat secara umum dapat diartikan sebagai petanda yang mengacu pada bentuk, susunan atau kelakuan tumbuhan yang dapat digunakan untuk membandingkan, mendeterminasi, menginterpretasi atau memisahkan suatu tumbuhan dari yang lainnya.
Pernyataan atau keadaan variasi sifat disebut ciri suatu sifat. Contoh sifat: tinggi pohon, pinggir daun. Tinggi pohon 5m, pinggir daun rata, beringgit, merupakan ciri daripada sifat tinggi pohon dan pinggir daun itu.
MACAM SIFAT TAKSONOMI1. Sifat kuantitatif
2. Sifat kualitatif
Sifat taksonomi juga dapat digolongkan atas sifat yang baik dan sifat yang jelek. Sifat yang baik untuk keperluan botani sistematik adalah tidak mudah terpengaruh faktor lingkungan, variasinya konsisten atau relatif stabil dalam populasi taksa itu.
Sifat taksonomi kuantitatif
sifat yang cirinya yang dapat dinilai secara langsung dengan cara menghitung atau mengukur, dan dinyatakan dalam angka. Contohnya: lebar daun, panjang perbungaan yang dinyatakan dalam cm atau jumlah benang sari, jumlah lembar mahkota bunga yang dinyatakan dalam angka. Sifat kualitatif digambarkan dengan bentuk dan dideskripsikan bukan dalam angka. Contohnya: duduk daun berhadapan, berseling, buah buni atau buah kotak.
Sifat kualitatif
mempunyai nilai yang lebih penting daripada sifat kuantitatif, sebab sifat kuantitatif kadang-kadang mempunyai kisaran yang luas terutama pada sifat yang berasal dari bagian vegetatif yang seringkali dipengaruhi faktor-faktor lingkungan.
Sumber bukti taksonomi
Mendeterminasikan, mencirikan, dan menggolongkan jenis tumbuhan
Morfologi Embriologi Anatomi palinologiSitologi Fisiologi Fitokimia Penyebaran Geografis
Beberapa sumber bukti
taksonomi
Morfologi
Morfologi bentuk & susunan tubuh tumbuhan.Data morfologi sering menunjukkan cara-cara tumbuhan tersebut mengadaptasikan diri dengan lingkungannya dan evolusinya.
Data Vegetatif
Perawakan ukuran, percabangan, bentuk
dsb.
Organ bawah tanah.
Daun
Embriologi Embriologi pembentukan, pertumbuhan pada tingkat permulaan & perkembangan embrio.Data berkaitan dengan struktur maupun proses.
Gymnospermae
Angiospermae
Dikotil Monokotil
Anatomi Anatomi ciri morfologi dalamMisalnya:Susunan
sel pelindun
g stomata
Ikatan pembulu
hEpidermi
s
Anomositik
Anisositik
Pada suku poaceae
Palinologi Palinologi studi tentang serbuk sari
dan spora.Bentuk ukiran eksin
Bentuk umum
dan ukuran
Letak alur dan
lubang serbuk
sari
Bentuk pollen
SITOLOGI Sitologi adalah ilmu yang
mempelajari seluk-beluk sel. Dalam konteks taksonomi,
pendekatan sitologi diperuntukkan pada bahan-bahan inti sel khususnya bentuk, jumlah, panjang, letak sentromer, jumlah satelit dan perilaku kromosom pada saat pembelahan (kariotipe).
Baru sekitar 10 % dari jumlah tumbuhan yang ada yang sudah diteliti secara sitologi
Ukuran kromosom ternyata mantap untuk setiap jenis. Secara umum, kromosom tumbuhan monokotil mempunyai ukuran kromosom yang lebih besar jika dibandingkan dengan tumbuhan dikotil.
Tumbuhan berkayu kebanyakan mempunyai ukuran kromosom lebih kecil jika dibandingkan dengan tumbuhan herba yang sekerabat
Jumlah kromosom semua individu yang tergolong satu jenis umumnya sama sehingga ciri ini mempunyai nilai penting
Kepentingan nilai jumlah kromosom sebagai bukti taksonomi disebabkan karena kemantapannya dalam berkorelasi dengan penggolongan alamiah makhluk
Manfaat jumlah kromosom dalam penggolongan takson amat terasa jika diterapkan pada takson dibawah suku/familia
Secara garis besar terdapat tiga macam jumlah kromosom:
Sama untuk seluruh anggota golongan, misalnya Pinus seluruh jenisnya mempunyai n = 12
Kelipatan jumlah kromosom sehingga terjadi deret poliploidi pada anggota suatugolongan tumbuhan, misalnya Taraxacum (Compositae): 2n = 16, 24, 32, 40, 48,. Dalam deret ini 8 merupakan jumlah dasar.
Jumlah kromosom tidak beraturan disebut aneuploid, misalnya Brassica: n = 6, 7, 8, 9,atau 10
FISIOLOGI Data-data fisiologi tidak dipakai secara
langsung untuk keperluan bukti-bukti taksonomi.
Musim berbunga, keperluan cahaya, pola perkawinan, penyebaran geografis penting untuk mempertegas perbedaan jenis-jenis tumbuhan.
Tumbuhan yang tergolong dalam satu jenis dianggap menunjukkan sifat fisiologi yang sama pula. Tumbuhan yang menunjukkan sifat morfologi yang sama mungkin sifat fisiologisnya berbeda.
Solanum melongena
Solanum lycopersicum
FITOKIMIA Ciri ini merupakan ciri-ciri yang berkaitan
dengan proses biokimia tubuh yang bersifat fisiologis. Sebagian besar sulit diawetkan dan agak sulit diamati. Produknya dapat berupa hasil-hasil metabolisme tubuh.
Teknik analisis dengan kromatografi (GC, HPLC, TLC, VLC) sangat membantu dalam mengungkapkan data-data biokimia sebagai bukti taksonomi
FITOKIMIA Penggolongan ganggang didasarkan pada
pigmen dalam plastidanya serta susunan kimia senyawa cadangan makanan.
Adanya kandungan morfin dalam Papaver Cadangan pati, bukti penguat anggota
Gramineae Kristal kalsium oksalat (rapid): membantu
dalam penyusunan klasifikasi Rubiaceae, Liliaceae dan Compositae serta kekerabatan antara cactaceae dengan anggotaCentrosperma
Penggolongan ganggang berdasarkan pigmen
plastida
Pigmen fikosianin
Pigmen klorofil
Pigmen fikoeritrin
Adanya cadangan pati
Oryza sativa
Rumput-rumputan
Adanya Kristal oksalat
Rubiaceae
Kristal berbentuk rafida
Liliaceae
Kristal berbentuk prisma
FITOKIMIA Ciri kimiawi dapat mempunyai nilai taksonomi
yang tinggi jika dapat menunjukkan konstan, tidak menyebar pada seluruh takson secara sama, tidak mudah terpengaruh satu dengan yang lainnya. Ciri kimiawi dapat digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu :
Secara langsung dapat dilihat seperti butiran pati dan rafid
Berupa hasil tumbuhan seperti alkaloid, flavonoid dan terpenoid
Serologi dan elektroforesis protein
FITOKIMIASubstansi kimiawi yang secara langsung dapat dilihat : Butiran-butiran pati
Butiran-butiran pati terdapat di dalam plastida-plastida. Butiran-butiran dapat tunggal atau majemuk, mereka bervariasi dalam bentuk dan sering menunjukkan lapisan.
RafidMerupakan tungkalan-tungkalan kristal kalsium yang terkandung dalam sel-sel besar dalam tumbuhan. Tukalan-tukalan kristal kalsium oksalat ini terbatas pada kelompok tumbuhan tertentu dan mempunyai nilai sebagai bukti hubungan kekerabatan.
PENYEBARAN GEOGRAFIS Memegang peranan penting dalam menentukan
apakah suatu kelompok populasi perlu diperlakukan sebagai jenis tersendiri atau cukup sebagai sub spesies, varietas atau forma.
Erat hubungannya dengan factor ekologi yang menentukan beberapa sifat biologi
Mempelajari asal usul, sejarah perkembangan dan evolusi takson
Dengan peta penyebaran, setiap jenis dapat diselidiki daerah paling banyak jumlah jenis dan paling besar variasi ciri-cirinya yang dianggap sebagai pusat keanekaragaman dan sering dianggap tempat asal evolusi takson itu.
KESIMPULAN Sumber bukti taksonomi dapat berasal dari
cabang-cabang biologi antara lain: Morfologi, Embriologi, Anatomi, Palinologi, Sitologi, Fisiologi, Fitokimia dan Penyebaran Geografis
Sifat dan ciri taksonomi sangat penting sebagai sumber bukti taksonomi untuk memecahkan berbagai permasalahan taksonomi.
Sifat-sifat yang dipakai sebagai bukti taksonomi dalam mendeterminasi, mencirikan dan menggolongkan jenis-jenis tumbuhan dapat berasal dari seluruh bagian dan dari semua fase serta proses pertumbuhan tumbuhan itu.