Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua...

14
Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/07/2015 Hari, tanggal Jumat, 10 Juli 2015 Sumber Berita http://linkis.com/www.ko mpasiana.com/b/anjtw Hal. Kol. Copy dikirim kepada Yth.: 1. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir 2. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir 3. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir Jakarta, Juli 2015 Bagian Humas, Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama 4. Sekretariat Utama 5. BGAC-melalui PAIR Thorium : Sebuah Revolusi Energi

Transcript of Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua...

Page 1: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Badan Tenaga Nuklir Nasional J A K A R T A

Yth.: Bp. Kepala BadanTenaga Nuklir Nasional

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/07/2015

Hari, tanggal Jumat, 10 Juli 2015

Sumber Berita http://linkis.com/www.kompasiana.com/b/anjtw

Hal. Kol.

Copy dikirim kepada Yth.: 1. Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir 2. Deputi Bidang Teknologi Energi Nuklir 3. Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir

Jakarta, Juli 2015 Bagian Humas,

Biro Hukum, Humas, dan Kerja Sama

4. Sekretariat Utama 5. BGAC-melalui PAIR

Thorium : Sebuah Revolusi Energi

Page 2: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Bayangkan bola dalam genggaman tangan seperti gambar di atas dapat memberikan listrik untuk rumah

anda selama 100 tahun lebih atau sebesar bola basket dapat mengaliri Listrik sebuah Kota selama

setahun atau bahkan sebuah mobil Listrik yang tidak perlu mengisi Listrik seumur Hidup anda memilki

mobil tersebut. Ini semua bukanlah bagian dari fantasi sebuah film Hollywood tetapi akan menjadi

kenyataan dalam 5 – 10 tahun lagi.

Bahan bakar yang kami maksud adalah Thorium yang memilki densitas energi terpadat sehingga 1 ton

Thorium yang hanya sebesar bola basket dapat menjadi bahan bakar pembangkit listrik berdaya 1000

MW selama 1 tahun. Bandingkan dengan uranium yang membutuhkan 200 ton atau batubara yang

membutuhkan 3,5 juta ton. - dan yang lebih menggembirakan bahwa indonesia memilki Cadangan

Thorium untuk 1000 tahun.

Revolusi energi berikutnya adalah Thorium, sebuah sumber energi yang bersih, tidak mengeluarkan emisi

apapun dan karena densitas energi yang sangat tinggi maka energi yang dihasilkan sangat murah.

Thorium akan mengakhiri pengunaan bahan bakar minyak selamanya karena di masa depan kendaraan,

kapal laut bahkan pesawat terbang dapat memakai Thorium sebagai bahan bakar.

Berakhir sudah tarif listrik PLN yang setiap tahun naik terus, karena tarif listrik dapat turun lebih dari 30%

dan tidak akan naik selama anda hidup.

Ini semua bukan fantasi tapi akan menjadi kenyataan dalam waktu kurang dari 10 tahun dari sekarang.

Apakah Thorium ?

Thorium adalah sebuah unsur kimia dengan no 90 yang mempunyai sifat radioaktif yang dapat dipakai

sebagai bahan bakar reaktor nuklir. Tidak seperti Uranium yang terbilang langka, Thorium terdapat dalam

jumlah cukup banyak di dalam bumi di banding emas, perak, dan timah hampir di setiap negara di dunia

terdapat Thorium.

Di Indonesia, Thorium dapat di temukan di Bangka Belitung sebagai ikutan timah dan menurut Badan

Tenaga Atom Nasional (BATAN) ada sekitar 121.500 ton cadangan Thorium di Babel (hanya Babel belum

seluruh Indonesia) yang dapat memberikan daya 121 Gigawatt selama 1000 tahun (saat ini total produksi

listrik Indonesia masih di bawah 40 Gigawatt). – Bicara tentang kemandirian energi dan ketahanan energi

inilah jawabannya bukan batubara yang akan habis dalam 20 tahun atau gas yang akan habis dalam 38

tahun.

Sejarah Thorium

Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air

atau yang disebut Light Water Reactor (LWR) yang memiliki 3 variant yang disebut : Pressurised Water

Reactor (PWR), Boiling Water Reactor (BWR) dan Super Critical Water Reactor (SCWR) – PWR dan

BWR adalah yang terbanyak di pakai di dunia.

Sejak awal penelitian Nuklir selalu di danai oleh militer, sejak Manhattan Project yang menciptakan bom

atom Hiroshima-Nagasaki, karenakan kebutuhan untuk menciptakan bom nuklir yang lebih dahsyat dan

unsur terpenting adalah Plutonium yang tidak di dapat di alam hanya didapat melalui proses fisi nuklir --

jadi sesungguhnya reaktor LWR hanyalah sebuah pabrik plutonium terselubung. Sebagai contoh 1000

MW reaktor PWR menghasilkan sekitar 230 kg/tahun Plutonium yang cukup untuk membuat 30 bom

atom skala Hiroshima.

Page 3: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Adalah Dr Alvin Weinberger, salah satu anggota Manhattan Projectyang mengusulkan

mempergunakan Thorium sebagai bahan bakar reaktor daya sipil (PLTN) yang memiliki efisiensi lebih

dari 90% dibanding uranium yang hanya dibawah 3% ditambah reaksi fisi thorium tidak menghasilkan

Plutonium sehingga lebih aman tetapi ternyata hal ini justru yang tidak membuat Thorium menarik bagi

pihak militer yang masih membiayai riset nuklir saat itu sehingga penelitian Thorium di hentikan pada

tahun 1969.

Pada saat riset thorium di hentikan, Weinberger telah menciptakan sebuah reaktor khusus sipil yang

bukan LWR yang telah beroperasi selama 20,000 jam tanpa masalah. Reaktor ini disebut Molten Salt

Reactor(MSR) karena mempergunakan pendingin garam cair dan bahan bakar cair yang sangat cocok

untuk thorium.

Page 4: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Sejak itu berkakhirlah pamor Thorium/MSR sampai tidak pernah lagi ada pembahasan MSR

dalam dunia fisika nuklir sampai kejadian setelah Fukushima pada tahun 2011 para ahli nuklir

mulai mengkaji ulang desain reaktor pendingin air dan berbahan bakar padat. Pemikiran untuk

memakai bahan bakar cair mulai muncul kembali dan tentunya salah satu yang sudah terbukti

adalah MSR.

Beberapa keunggulan TMSR vs LWR

Walaupun desain MSR selama lebih dari 50 tahun tidak ada yang melirik tetapi ketika pada tahun

2000 berbagai ahli dan pelaku industri nuklir berkumpul untuk membahas desain reaktor nuklir

generasi ke IV dan MSR terpilih sebagai salah satu dari 6 reaktor yang di setujui sebagai reactor

generasi ke IV yang handal dan satu-satunya yang sudah terbukti.

Page 5: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Beberapa keunggulan MSR dengan bahan bakar thorium dan garam cair (TMSR) dibanding reaktor

LWR pada umumnya antara lain :

Reaksi fisi TMSR terjadi dalam tekanan normal (1 ATM) sehingga tidak membutuhkan struktur

pelindung yang berat sehingga tidak akan menimbulkan ledakan bila terjadi kebocoran seperti pada

LWR - Bandingkan dengan tekanan pada reaktor LWR yang pada tekanan 144 ATM atau setara

seperti kedalam 1,5 km di dalam laut. Beton pelindungnya saja setebal 1,5 meter.

TMSR mengkonsumsi lebih dari 90% bahan bakar dibanding LWR yang hanya 3% sehingga sisa

limbah radioaktif sangat kecil dengan tingkat radioaktif jauh lebih kecil di banding Uranium dan

Plutonium dan limbah tersebut dapat di campur lagi sebagai bahan bakar TSMR – Sebagai

perbandingan 1000 MW PLTN LWR menghasilkan limbah 35 ton sementara TSMR hanya 170 Kg.

Menghasilkan panas yang lebih tinggi di banding LWR sehingga menghasilkan efisiensi konversi

energi dari panas ke listrik yang jauh lebih baik dari batubara, gas ataupun LWR.

Reaksi fisi dapat berhenti dalam sekejap (dalam hitungan menit) tanpa adanya decay heat yang

berkepanjangan tidak seperti LWR bahkan setelah control rod dimasukan untuk menghentikan

reaksi fisi tetapi decay heat pada tempratur 900 C masih tetap berlangsung yang menyebabkan

akumulasi gas Hidrogen dapat menyebabkan terjadi meltdown dan ledakan yang meruntuhkan

struktur pelindung -- seperti kasus Fukushima.

Ketika terjadi hilangnya listrik atau bencana lainnya maka garam cair akan meluncur ke tempat

penampungan di bawah tanah secara otomatis tanpa bantuan listrik atau manusia secara gravitasi

dan karena tidak adanya pemanasan maka dalam waktu singkat garam cair akan mengeras menjadi

kristal sehingga aman. – TMSR dapat dikatakan Anti-Meltdown -- hal inilah yang di sebut “passive

safety” atau “walk away safety” yang hampir menjadi kriteria utama semua jenis reaktor generasi ke

IV, tentunya bagi jenis LWR hal ini sangat sulit di laksanakan dengan mudah, karena prinsip LWR

adalah pendingin air, maka untuk melaksanakan fungsinya pompa air harus bekerja.

TMSR memilki desain reaktor paling sederhana dengan bahan bakar cair membuat reaktor dapat di

buat kecil dengan daya kecil seperti 25 MW yang tidak mungkin di lakukan oleh reaktor LWR

konvensional. Hal ini membuat TSMR sangat ideal untuk negara-negara berkembang yang

konsumsi listrik masih rendah atau di Indonesia bagian Timur yang konsumsi listrik tidak terlalu

tinggi. Karena TSMR tidak memakai air sebagai pendingin maka TMSR tidak harus di bangun di

pinggir laut atau sungai karena tidak membutuhkan air dalam jumlah besar, sehingga dapat di

posisikan di tengah daratan seperti wilayah Kalimantan Tengah atau di perbatasan Kalimantan.

Mungkin salah satu keunggulan TMSR yang pastinya akan di sukai oleh PLN adalah Load

Following karena bahan bakarnya cair maka daya yang di hasilkan dapat di naikan dan di turunkan

dalam waktu cepat. Hal ini berguna khususnya pada waktu-waktu beban puncak yang biasanya hanya

berlangsung tidak lebih dari 2 jam. Sebagian besar pembangkit listrik PLN adalah base load (PLTU

dan PLTA) dimana sulit untuk menaikan dan menurunkan daya dengan cepat sehingga PLN harus

memakai pembangkit listrik seperti Genset diesel atau Gas yang biayanya mahal untuk mensuplai

daya pada beban puncak – Artinya TMSR memiliki kemapuan base load dan load following yang tidak

di miliki oleh jenis reaktor bahan bakar pada seperti LWR dan HTGR.

Salah satu keunggulan yang terpenting adalah keekonomisan yang tinggi. Karena desain TMSR

adalah desain reaktor yang paling sederhana sehingga kontruksi dapat di lakukan secara fabrikasi di

pabrik dan di rakit dilokasi membuat biaya pembangunan menjadi murah bahkan lebih murah dari

PLTU di perkirakan rata-rata dibawah USD 2,5 Juta per MW bandingkan dengan LWR yang di kisaran

7 – 8 Juta per MW . Di karenakan harga thorium sangat murah dan efisiensi yang tinggi maka biaya

produksi listrik TMSR tidak akan lebih dari USD 3 sen/kwh, sementara rata-rata biaya produksi listrik

PLN saat ini di atas 10 – 12 sen dan tarif listrik di kisaran 9 sen maka dari tahun ke tahun subsidi listrik

naik terus dan mungkin dapat membuat PLN menjadi untung karena selama rugi terus – Bayangkan

pemerintah tidak perlu lagi mensubsidi PLN bahkan tarif listrik mungkin dapat turun.

Page 6: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Walaupun perusahaan Nuklir besar yang membangun PLTN saat ini mencoba mendesain generasi

berikut reaktor jenis PWR dengan beberapa fitur pasive safety, modularity dan keekonomisan yang

lebih tinggi seperti , AP1000 (Westinghouse), Areva EPR (Areva), ACP 100 (CNNC china), Korea

SMART, NuSclae (NuScale), M-Power (Babcock & Wilcox), dan banyak lagi, tetapi tetap pada akhirnya

tidak dapat menandingi TMSR dari sisi keselamatan dan keekonomisan - TMSR akan menjadi reaktor

yang termurah biayanya.

Analoginya adalah ketika tahun 80'an pertama muncul Personal Computer dan saat itu ada berbagai

jenis operating sistem yang meniru Microsoft DOS dan ada yang lain sama sekali seperti Apple, bahkan

ketika Microsoft merelis windows pada tahun 1985 banyak yang mencemooh termasuk Apple tapi 10

tahun kemudian Windows menguasai 90% pasar operating system termasuk apple akhirnya menyerah

dan membiarkan aplikasi Windows dapat di pakai di Mac OS. -- Saya yakin hal yang sama akan terjadi

dengan reaktor nuklir. Paska beroperasinya TMSR pada 2020 tidak akan ada lagi pihak yang akan

membangun reaktor yang bukan TMSR dan tidak ada lagi yang akan memakai Uranium sebagai bahan

bakar hanya akan ada 2 pilihan : Thorium atau Limbah Nuklir.

Perkembangan TMSR saat ini

Sejak terjadinya Fukushima pembahasan tentang TMSR mulai hidup kembali bahkan sebuah forum

International, International Thorium Energy Organisation sudah di bentuk dan melakukan konprensi

internasional, International Thorium Energy Confenrences (IThEC) setiap tahun sejak 2010. Bahkan

Sekjen Badan Dunia Energi Nuklir, IAEA,Hans Blix dan Carlo Rubbia, pemenang Hadiah Nobel Fisika

dan juga menjabat Direktur CERN yang keduanya hadir sebagai pembicara pada IThEC 2013 untuk

memberikan dukungan terhadap Thorium yang di sampaikan sebagai sumber energi masa depan --

Hadirnya kedua tokoh Nuklir yang terpandang tersebut menunjukan bahwa Thorium Energy bukanlah

lagi sebuah wacana tetapi merupakan sebuah realita yang akan terjadi dalam waktu dekat. (interview

Hans Blix tentang Thorium Energy dan Presentasi Carlo Rubbia pada IThEO 2013 dapat di lihat dengan

mengklik namanya di atas)

Page 7: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

China dan India menjadikan TMSR menjadi program energi nasional danberlomba untuk menjadi yang

pertama. China telah menunjuk Chinese Acedemy of Scince (CAS) sebagai pimpinan proyek TMSR.

Ambisi China menjadi negara pertama yang mengoperasikan TSMR secara komersial, target mereka

pada tahun 2020 TSMR dengan daya listrik 100 MW sudah dapat beroperasi dan 1000 MW pada 2030.

Komitmen China untuk merealisasikan ambisi tersebut jelas terlihat. Pada tahun 2011 CAS di berikan

anggaran USD 350 Juta sebagai anggaran tahap awal dengan komitmen USD 1 Milyar selama 5 tahun

dan CAS sampai saat ini telah merekrut lebih dari 300 Sarjana S3 dalam berbagai bidang. CAS juga telah

melakukan kerjasama dengan Oak Ridge National Laboratory tempat di mana MSR pertama di buat dan

Fakultas Tehnik Nuklir MIT. – Jelas dengan komitmen yang tinggi seperti ini Kami yakin China akan

berhasil mengoperasikan TMSR pertama sebelum 2020.

Ada sekitar 25 perusahaan 12 negara di Dunia yang saat ini melakukan pengembangan TMSR termasuk

China dan India tetapi sebagian besar adalah dibiayai oleh Swasta, hanya China dan India yang menjadi

program Nasional. Salah satunya adalah Terrapower yang biayai oleh Bill Gates, pendiri Microsoft.

Gates menghabiskan lebih dari 10 tahun dan hampir USD 10 Milyar untuk membiayai berbagai teknologi

energi bersih mulai dari teknologi baterai, Photovoltaic sampai Reaktor Nuklir dengan tujuan untuk

membantu negara-negara terkebelakang seperti di Afrika untuk mendapatkan listrik murah dan bersih

untuk mengangkat negara tersebut dari kemiskinan.

Ketika pada akhirnya ia memilih Reaktor Nuklir variant MSR yang diberi nama Travelling Wave Reactor

(TWR) yang mempergunakan bahan bakar limbah nuklir cair – Hal ini membuktikan bahwa TSMR adalah

sumber energi masa depan -- Tentunya sebagai seorang derwawan dan pendukung gerakan hijau Gates

pastinya sudah mempertimbangkannya dengan matang sampai akhirnya memilih TMSR.

Page 8: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Pola bisnis mempergunakan limbah nuklir yang menjadi masalah bagi negara-negara nuklir sebagai

bahan bakar MSR bukan hanya di lakukan oleh Terrapower tetapi berapa perusahaan lainnya. –

Sehinggga MSR dapat menjadi solusi bagi industri Nuklir yang selama ini tidak ada jalan keluar selain

di simpan dalam bunker di dalam tanah.

Ketika China pada tahun 2020 mengoperasikan TSMR maka saat itu adalah hari kematian energi

fossil, seperti batubara, minyak bumi, gas bumi bahkan Jenis reaktor turunan LWR lainnya tidak akan

ada yang memakai lagi. Karena dari sisi keekonomisan jelas tidak akan tertandingi dari jenis

pembangkitan energi lainnya sampai mungkin teknologi Cold Fusion muncul.

Bagaimana dengan Indonesia ?

Di Indonesia, tidak banyak ahli Nuklir yang menyadari tentang TMSR. Bahkan ESDM dan BATAN

dalam Buku Putih PLTN 5000 MW, menargetkan Indonesia akan mengoperasikan PLTN pertama

pada 2030 dengan pilihan Pressurised Water Reactor (PWR) -- yang harus di ingat adalah Buku Putih

tersbut adalah perencanaan 15 tahun dari sekarang yang mana saat itu PWR sudah menjadi teknologi

usang (apalagi isu proliferasi yang bertambah kuat - PWR menghasilkan Plutonium) yang tidak akan

lagi dipakai setelah kemunculan MSR atau reaktor generasi ke IV lainnya.

Page 9: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Seharus sebuah perencanaan jangka panjang di atas 5 tahun tidak saja melihat teknologi apa yang

ada sekarang tetapi mempertimbangkan apa yang sedang dalam pengembangan. -- Ingat hanya di

butuhkan waktu 10 tahun untuk teknologi seluler menggantikan dominasi fixed line telephone dan 5

tahun kemudian seluler dapat mengakses internet -- Bila saja pihak Telkom berpikir seperti ESDM dan

BATAN dan tidak mendirikan PT Telkomsel pada tahun 1995 ketika seluler baru saja muncul, sangat

mungkin saat ini PT Telkom sudah bangkrut. Karena faktanya Income terbesar PT Telkom adalah dari

Telkomsel.

Dari sisi bahan bakar menurut data BATAN sendiri dalam Buku Putih PLTN, Indonesia hanya memiliki

Cadangan Uranium 63.000 ton yang hanya cukup untuk 7 PLTN berdaya 1000 MW selama 40 tahun –

sementara di buku yang sama BATAN menulis bahawa cadangan Thorium ada sekitar 121.500 (1

ton/tahun untuk 1000 MW) artinya cukup untuk 121 PLTN TMSR berdaya 1000 MW selama 1000

tahun. – Jelas thorium adalah pilihan yang rasional di banding Uranium.

Dari sisi keekonomisan BATAN dan ESDM masih menghitung biaya pembangunan PLTN pada

kisaran USD 7 Juta/ MW padahal dalam dokumen IAEA tentang Small-Modular-Reactor (SMR), di

perkirankan reaktor generasi IV SMR akan di desain dengan target biaya di kisaran USD 3 juta / MW.

Karena ketidaktahuan tentang adanya teknologi Nukir yang jauh lebih aman dibanding LWR maka

Dewan Energi Nasional (DEN) dalam dokumen Kebijakan Energi Nasional menempatkan Nuklir

sebagai opsi terakhir. – Hal ini karena kekuatiran terhadap : Kecelakan (meltdown) dan radiasi yang

sesungguhnya lebih banyak isu daripada faktanya, seperti pernah saya tulis dalam tulisan saya

sebelumnya PLTN antara isu dan fakta. Tapi sayang dari pihak BATAN maupun ESDM tidak ada

yang memberikan keterangan pembelaan terhadap PLTN sehingga kalimat "opsi terakhir" masuk

dalam dokumen Kebijakan Energi Nasional.

Pada tahun 2030 China dan India sudah mulai akan mengoperasikan TMSR 1000 MW dan pada saat

itu sangat mungkin China akan sudah akan menjual TSMR ke Indonesia dengan harga murah -- Bila

Indonesia ingin memiliki kemandirian energi melalui penguasaan teknologi nuklir inilah saatnya

sebagaimana di amanatkan oleh Presiden Soekarno ketika meresmikan reaktor nuklir pertama di

Bandung pada tahun 1965, satu tahun sebelum Jepang memiliki reaktor Nuklir. Tetapi 57 tahun

kemudian setelah memiliki 3 reaktor eksperimen, 2 lembaga Nuklir (BATAN dan BAPETEN) dan 2

fakultas nuklir (ITB, UGM) Indonesia masih bermimpi memiliki PLTN.

Page 10: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Masalah ini sebenarnya sangat sederhana saja. Perintahkan BUMN yang begerak dalam bidang

Nuklir, PT INUKI (Industri Nuklir Indonesia) untuk bekerjasama dengan salah satu perusahaan yang

sedang melakukan pengembangan MSR yang sebagian besar adalah startup dan membutuhkan

suntikan dana -- sama seperti yang di lakukan oleh Nurtanio yang bekerjasama dengan CASA ketika

membuat pesawat pertamanya CN-212 yang berhasil melambungkan Nurtanio dalam waktu singkat

menjadi Industri Pesawat Terbang kelas Dunia. Maka bila hal ini dilakukan dalam masa pemerintahan

ini, saya yakin sebelum 2025 Indonesia sudah akan memiliki PLTN MSR skala 50 - 100 MW yang

patennya di miliki bersama oleh Indonesia.

Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi dan masukan bagi para pengambil keputusan di Indonesia

untuk dapat mengkaji ulang perencanaan energi masa depan Indonesia, khususnya Nuklir.

Gallery :

Page 11: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Gambar diatas memperlihatkan berita di koran ketika reaktor MSR menjadi Critical pada 2 Juni 1965.

Salah satu kalimat yang menarik adalah :

"The MSRE will now be operated at gradually increasing power levels. Then it will be shutdown for

examination. Then it will be started up again..."

kalimat ini sangat signifikan bagi ahli nuklir menceritakan bagaiman dengan mudah daya reaktor dapat

di naikan dan reaktor dapat di berhentikan dengan mudah kemudian di start kembali sesuatu yang tidak

dapat dilakukan dengan mudah oleh reaktor LWR.

Page 12: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Bill Gates ingin bekerjasama dengan China untuk mengembangkan Reaktor Nuklir MSR

dikarenkan proses licensing di Amerika yang cukup rumit dan memakan waktu lama. Sementara

Gates ingin mengoperasikan reaktor sebelum 2020.

Page 13: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Untuk mendorong pengembangan, penelitian dan promosi Thorium, berbagai pihak dari multisektor

membentuk Thorium Working Group Indonesia, yang terdiri dari personil PT INUKI, UGM, Bapeten dan

BATAN. (penulis : no 2 dari kanan)

PT INUKI telah bekerjasama dengan ThorCon Power dalam pengembangan MSR yang rencananya

akan di bangun di Indonesia. Pemilihan ThorCon adalah karena pemanfaatan galangan kapal sebagai

fabrikasi reaktor yang dapat mendorong industri maritim.

Desain reaktor MSR milik ThorCon yang dibuat secara modular dengan teknologi galangan kapal

sehingga dapat dibuat secara cepat dan dapat meningkatkan kapasitas kemampuan galangan kapal

Indonesia - Reaktor 1000 MW di desain untuk dapat masuk kedalam kapal ukuran ULCC (550,000 DWT)

sehingga reaktor secara utuh dapat di angkut dengan kapal ke lokasi.

Page 14: Sumber Berita Hal. Kol. mpasiana ...drive.batan.go.id/gunber/2015/2015-07-10 www...Hampir semua bahan bakar PLTN di dunia adalah Uranium dalam bentuk padat dengan pendingin air atau

Bob S. Effendi

/bob911

Pelaku industri migas dan energi terbarukan,

konsultan ICT, pemerhati pertahanan, trainer &

motivator, aktifis sosial dan konservasi

keanekaragaman hayati

Selengkapnya...