SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL...

12
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. MANAJEMEN USAHA TANI Rizka Novi Sesanti KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Transcript of SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL...

Page 1: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN

AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA

BAB XIII. MANAJEMEN USAHA TANI

Rizka Novi Sesanti

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

1

BAB XIII. MANAJEMEN USAHA TANI

A. Kompetensi Inti: Menguasai materi, struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang

mendukung mata pelajaran yang diampu

B. Kompetensi Dasar: Merencanakan kegiatan agribisnis tanaman pangan dan hortikultura

C. Uraian Materi

1. Merancang Jenis Usaha Tani

Usaha tani merupakan segala bentuk pengorganisasian dan pengelolaan aset serta

tatacara yang dilakukan dalam bidang pertanian dengan tujuan untuk menambah

kesejahteraan dan memperbaiki taraf hidup petani. usaha tani tidak hanya memiliki lingkup

yang sempit dan berhubungan dengan kegiatan bercocok tanam saja, melainkan seluruh

aspek yang ada di dalam pertanian sendiri juga menjadi bagian dalam usaha tani.

Untuk dapat menerapkan usaha tani yang baik sehingga dapat menambah

kesejahteraan dan memperbaiki taraf hidup petani, maka penerapan usaha tani

memerlukan perencanaan yang baik. Perencanaan usaha tani merupakan langkah awal

yang menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari

faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan yang

akan dihadapi dalam menjalankan usaha.

Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan merupakan titik awal dari suatu

kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam

pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang

sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya

sehingga tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala dan

resiko usaha.

Page 3: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

2

Beberapa teknik perencanaan akan sangat membantu petani dalam mengambil

keputusan untuk waktu yang akan datang disertai dengan pertimbangan atas hasil-hasil di

masa lalu. Beberapa catatan dan analisis masa lalu tentang keberhasilan atau kegagalan

merupakan informasi yang sangat penting untuk perencanaan agribisnis selanjutnya. Dari

catatan dan analisis tersebut dapat dibuat beberapa modifikasi dan peruhahan agar

agribisnis yang akan datang jauh leih baik.

Perencanaan usahatani bermanfaat untuk memperoleh petunjuk tentang apa yang

akan dilakukan, mengurangi penyimpangan dan kesalahan, adanya jaminan untuk

mendekati kebenaran, sebagai alat evaluasi, serta terjaminnya kontonuitas usaha tani.

Perencanaan usahatani mempunyai krieteria-kriteria yang baik jika sesuai dengan hal-hal

berikut ini.

a. Rasional, yaitu sesuai dengan situasi yang nyata, misalnya untuk meningkatkan

produktifitas diperlukan pupuk urea pada pertanaman padi sawah sehingga tingkat

produksi tersebut benar-benar dicapai.

b. Fleksibel, yaitu disesuaikan dengan situasi, misainya untuk peningkatan produktivitas

padi tersebut ternyata pupuk urea yang dibutuhkan tidak ada maka dapat diganti

dengan pupuk ZA, tetapi tentu dengan dosis yang berbeda karena kandungan N

pada urea dan ZA berbeda. Pada urea kandungan N rnencapai 46%, sedangkan pada

ZA hanya 20%.

c. Dapat dinilai dan dengan dapat diambil tindakan yang tepat.

d. Menjamin kontinuitas usahatani.

Penyusunan rencana usaha tani dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu pre-

determined, self-determined plant, dan join plant. Predetermined, merupakansuatu

perencanaan usahatani yang disusun dan ditentukan oleh pemerintah (instansi yang terkait)

karena memang ada tujuan tertentu pemerintah sehingga merupakan kebutuhan

pemerintah Self-determined plant, merupakan suatu perencanaan usahatani yang, disusun

dan ditentukan sendiri oleh petani sesuai dengan keinginan dan menjadi keburuhan petani

sendiri. Sedangkan join plant, yaitu suatu perencanan usahatani yang disusun dan

ditentukan oleh petani dengan pemerintah dalam hal ini instansi yang berwenang bersama

dengan petani. Sebagai contoh tanam serempak. Cara tanam serempak direncanakan

Page 4: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

3

bersama antara para kelompok tani (para petani) dengan dinas pertanian (PPL), dinas

pekerjaan umum (pengairan), koperasi (penyediaan pupuk), perbankan (penyediaan modal),

dan pemerintah desa (menyangankut areal yang luas).

Perencanaan pada dasarnya dapat menjawab pertanyaan 5W dan 1 H, What (apa),

Where (dimana), When (kapan), Who (siapa), Why (mengapa), How (bagaimana) yakni:

a. Apa yang akan dilakukan ? merujuk pada satu jenis kegiatan (usaha atau bagian dari

usaha) dan hasil yang ingin dicapai/dilaksanakan

b. Dimana kegiatan dilakukan? Merujuk pada lokasi /tempat kegiatan produksi/

pemasaran / pembelian saprodi atau sapronak

c. Kapan kegiatan tersebut dijalankan? Merujuk pada waktu mulai usaha, panen,

kebutuhan pembiayaan.

d. Siapa yang melaksanakan? Merujuk pada siapa yang akan melaksanakan atau

bertanggung jawab terhadap pengadaan faktor produksi, melakukan proses produksi

primer (on farm) dan pengolahan/pemberian nilai tambah serta pemasaran.

e. Mengapa usaha tersebut dilaksanakan? Merujuk pada keberadaan peluang, misal

peluang pasar, ketersediaan faktor produksi (murah atau tidak dibeli atau

maksimisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki), fasilitas kredit produksi dari

suatu lembaga pembiayaan/keuangan. Dapat juga mengapa sub kegiatan dari suatu

kegiatan tersebut dilakukan? Merujuk pada keberadaan gangguan teknis yang

berakibat pada keuntungan (misalnya : kegiatan melakukan culling pada agribisnis

broiler, pemangkasan pada daun tanaman apel)

f. Bagaimana usaha tersebut dilaksanakan? Merujuk pada langkah-langkah

pengorganisasian suatu kegiatan agribisnis dalam kelompok, kombinasi penggunaan

input-input produksi, sehingga diperoleh hasil optimal.

Perencanaan agribisnis meliputi 3 tahapan yaitu mencari alternatif-alternatif,

menghitung rendabilitas dan melakukan analisis saldo usaha, dan membendingkan situasi

baru dengan situasi saat ini. Mencari alternatif-alternatif merupakan suatu usaha untuk

menentukan alternatif-alternatif usaha atau kegiatan yang dapat dilakukan dalam

mengembangkan agribisnis. Dalam proses penyuluhan agribisnis, penentuan kemungkinan-

kemungkinan usaha ini dilakukan, dialami, dan ditemukan sendiri oleh petani

Page 5: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

4

nelayan. Menghitung rendabilitas dan melakukan analisis saldo usaha merupakan kegiatan

pencatatan data agribisnis atau pembukuan agribisnis sehingga petani nelayan dapat

menghitung biaya dan hasil, serta dapat menganalisa saldo usaha dari alternatif-alternatif

yang ditemukan. Sedangkan membandingkan situasi baru dengan situasi saat ini dilakukan

dalam usaha menentukan pilihan dari alternatif yang memberikan harapan kenaikan

pendapatan dan keuntungan usaha yang paling tinggi.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam kegiatan perencanaan agribisnis

meliputi identifikasi kebutuhan pasar, identifikasi kebutuhan industri hilir, identifikasi

jaringan ketersediaan agro input, identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha,

penyusunan pola usahatani yang memiliki keunggulan komparatif komoditi, perencanaan

modal dan pengajuan kredit, dan perencanaan tenaga kerja.

Identifikasi kebutuhan pasar dilakukan dengan mencari informasi pasar yang

dibutuhkan untuk bahan perencanaan agribisnis. Informasi yang dapat dikumpulkan

tersebut diantaranya adalah komoditas apa yang diminta pasar, berapa jumlahnya yang

diminta, bagaimana kualitas yang diminta, dimana komoditi tersebut dikonsumsi, berapakah

harga per satuan yang akan diperoleh, dan apakah harga tersebut sudah layak. Sumber

iformasi pasar tersebut dapat diperoleh dari grosir, warung kecil, konsumen akhir dan

lembaga keuangan, baik pemerintah atau swasta (bank, dan lain-lain). Adanya informasi

pasar tersebut sangat membantu dalam menyusun rencana usaha tani.

Identifikasi kebutuhan industri hilir merupakan kegiatan agroindustri yang menjadi

salah satu sub sistem atau mata rantai agribisnis. Agroindustri bertujuan untuk meraih nilai

tambah dan diversifikasi vertikal untuk tambahan kegiatan atau perlakuan komoditi setelah

panen Bentuk kegiatan agroindustri dapat berupa penyimpanan, pengeringan, pengolahan

dan pengangkutan (transportasi). Implementasi agroindustri di pedesaan merupakan

pilihan yang tepat karena mendekatkan produsen primer dengan industri, sehingga dapat

meminimalkan biaya transportasi, menciptakan peluang dan kesempatan kerja baru di

pedesaan, membentuk dan mendorong timbulnya nilai baru dalam keseluruhan rangkaian

proses agribisnis, memberikan nilai tambah pada produk primer, mendorong proses

komersialisasi agribisnis di pedesaan

Page 6: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

5

Identifikasi jaringan ketersediaan agroinput dapat dilakukan melalui berbagai

lembaga penyedia agroinpu, dapat berupa produsen bibit, pupuk, pestisida, dan alsintan

beserta grosir dan pengecernya, seperti KUD, Kios, dansebagainya. Informasi jaringan

ketersediaan agroinput yang perlu dikumpulkan untuk bahan merencanakan agribisnis

meliputi jenis lembaga penyedia (industri hulu), mutu, jumlah/ volume, harga, dan waktu

ketersediaan.

Identifikasi jaringan ketersediaan modal usaha adalah dengan mengumpulkan

informasi jaringan ketersediaan modal usaha sebagai bahan merencanakan agribisnis yang

meliputi cara mendapatkan uang tunai, pihak yang meminjamkan uang untuk modal usaha,

dan cara pengambilan pinjaman dan besarnya bunga. Pada umumnya para petani nelayan

mendapatkan uang tunai dengan berbagai cara, diantaranya adalah melalui penjualan harta

kekayaan, meminjam, mengambil tabungan, menggadaikan barang, dan lainnya.

Setelah selesai melakukan identifikasi jaringan ketersediaan modal langkah

selanjutnya adalah penyusunan pola usaha tani. Penyusunan pola usahatani yang memiliki

keunggulan komparatif komoditi dilakukan setelah memperhitungkan faktor kebutuhan

pasar, kebutuhan agroindustri, ketersediaan agroinput, dan ketersediaan modal.

Perencanaan modal agribisnis mencakup keseluruhan sarana produksi yang habis

pakai, alat produksi tahan lama, dan tanah yang dikuasai. Jangka waktu berputarnya modal

adalah sebagai berikut:

Dalam tanah kekal atau lama sekali

Dalam bangunan 10 – 50 tahun

Dalam alat 5 – 10 tahun

Dalam tanaman tahunan lebih dari 1 tahun

Dalam tanaman semusim 1 tahun atau kurang

Kebutuhan modal usaha dalam jangka waktu yang berbeda-beda, yaitu kebutuhan

modal permanen untuk tanah, alat produksi tahan lama, dan habis pakai yang permanen,

kebutuhan modal jangka panjang (10 tahun) untuk bangunan, dan tanaman tahunan yang

berumur panjang, kebutuhan modal jangka sedang (1 – 10 tahun) untuk alat, ternak dan

Page 7: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

6

tanaman keras yang berumur kurang dari 10 tahun, dan kebutuhan modal jangka pendek (

sampai 1 tahun) untuk tanaman semusim, ikan dan sarana produksi.

Perencanaan tenaga kerja dilakukan dengan membagikan kebutuhan tenaga kerja

per bulan dengan tersedianya tenaga kerja keluarga tani. Apabila kebutuhan tenaga kerja

lebih besar, maka diperlukan untuk merubah pola agribisnis sehingga dapat diselenggarakan

oleh tenaga kerja keluarga atau merencanakan mengambil tenaga kerja lepas. Apabila

penyediaan tenaga kerja lebih besar, maka dicari jalan untuk memanfaatkannya.

2. Analisis Usaha Tani

Suatu jenis usaha dalam hal ini akan dinilai apakah pantas atau layak dilaksanakan

didasarkan kepada beberapa kriteria tertentu yang ada. Layak bagi suatu

usaha artinya menguntungkan dari berbagai aspek. Analisis kelayakan usaha agribinis

adalah upaya untuk mengetahui tingkat kelayakan atau kepantasan untuk dikerjakan dari

suatu jenis usaha, dengan melihat beberapa parameter atau kriteria kelayakan

tertentu. Dengan demikian suatu usaha dikatakan layak kalau keuntungan yang diperoleh

dapat menutup seluruh biaya yang dikeluarkan, baik biaya yang langsung maupun yang

tidak langsung.

Kelayakan, merupakan kata kunci yang harus dipegang oleh para pengelola lembaga

keuangan dan merupakan kriteria yang paling pokok dalam membiayai suatu jenis

usaha. Jadi, jangan sampai terjadi suatu pembiayaan diluncurkan tanpa ada analisis

kelayakan. Maka dari itu, jika suatu usaha tidak layak, khususnya ditinjau dan segi ekonomi

tetapi tetap dibiayai, maka resiko yang akan timbul adalah kemacetan usaha akibat dari

kerugian. Bila modal usaha merupakan pinjaman dari suatu lembaga keuangan, maka akan

terjadi kemacetan atau tunggakan pengembalian. Oleh karena itu kemampuan menilai

kelayakan suatu usaha bagi pengelola usaha merupakan kemampuan yang sangat pokok

dan sangat menentukan bagi kelangsungan dan perkembangan usaha.

Analisis kelayakan usaha sangat penting dilakukan oleh pelaku usaha (produsen)

dengan tujuan untuk menetapkan rencana usaha dari segi lokasi usaha, skala atau volume

usaha, jumlah kebutuhan modal dan sarana usaha, teknologi dan segi pemasaran,

Page 8: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

7

menetapkan strategi pengelolaan usaha yang berorientasi kepada keuntungan dengan

memperhitungkan resiko atau hambatan yang dihadapi dalam proses produksi, sehingga

dapat dilakukan antisipasi untuk menghindari kerugian, dan untuk memperoleh persetujuan

dan realisasi pinjaman pembiayaan sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku

dari penyedia dana.

Dalam melakukan analisis kelayakan suatu usaha agribisnis, ada banyak aspek yang

perlu dianalisis. Jenis aspek apa saja dan seberapa dalam atau detail tingkat

analisis, tergantung pada kebutuhan yang berkaitan dengan bidaang usaha. Semakin besar

dan komplek suatu usaha maka aspek analisis kelayakan usaha jua semakin luas dan

komplek. Secara garis besar aspek analisis kelayakan usaha dikelompokan kedalam 3 (tiga)

aspek, yaitu :

a. Aspek teknis, yang menganalisis unsur teknologi dan cara (prosedur) suatu usaha

dilaksanakan. Misalnya, secara taknis suatu usaha dapat dilakukan oleh pelaku

karena telah tersedianya dan dikuasainya teknologi yang diperlukan.

b. Aspek ekonomi, yang menganalisis unsur keuangan dan perekonomian serta

perdagangan. Orientasi analisis ekonomi yaitu keuntungan finansial yang akan

diperoleh suatu usaha.

c. Aspek sosial budaya, yang membahas unsur adat istiadat, sosial dan budaya

masyarakat yang langsung maupun tidak langsung terkait dengan suatu

usaha. Misalnya suatu usaha tidak bertentangan dengan adat istiadat dan sosia-

budaya masyarakat.

Namun demikian sesuai dengan keperluan pihak pelaku usaha (produsen) maka

aspek dan kriteria kelayakan usaha dapat dikembangkan dengan tujuan untuk

meningkatkan ketajaman dan keakuratan analisis kelayakan usaha, sehingga dapat

menghindari resiko usaha yang membawa dampak kepada tumbuh dan berkembangnya

usaha agribisnis. Pengembangan kriteria analisis kelayakan usaha meliputi :

a. Aspek pasar meliputi analisi terhadap penawaran-permintaan (analisis supplay-

demand) suatu produk atau barang dan sistem pasar.

Page 9: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

8

b. Aspek ekonomi dan keuanganAnalisis kelayakan dari segi ekonomi dan keuangan

meliputi penilaian seperti terhadap tingkat resiko, tingkat keuntungan, modal kerja

dengan parameter yang biasa dipakai, seperti :

1) B/C ratio, yaitu perbandingan antara keuntungan dengan biaya usaha.

2) R/C ratio, yaitu perbandingan antara penerimaan dengan biaya usaha.

3) Titik Pulang Pokok (Break Event Point/BEP), yaitu kondisi dimana suatu usaha

tidak menghasilkan keuntungan maupun tidak menderita kerugian.

4) Parameter lain sesuai dengan kebutuhan seperti Payback Period, Return of

Investmen (ROI),

c. Aspek budaya dan mentalitas meliputi penilaian terhadap kejujuran, tahan uji,

keinginan untuk terus berkembang, tekun, suka menabung, pengalaman, keadaan

rumah tangga, gaya hidupnya, kebiasaan dan sikapnya terhadap uang, dll.

d. Aspek teknis diantaranya meliputi penilaian terhadap pengalaman dan penguasaan

teknologi, ketersediaan teknologi, dan akses terhadap teknologi.

e. Aspek yuridis (hukum) meliputi kebijajakan dan program pemerintah, kedudukan

hukum suatu komoditas atau barang, perizinan usaha, dll.

Dalam implementasinya analisis terhadap aspek-aspek kelayakan usaha seperti

tersebut di atas merupakan satu kesatuan, dimana aspek-aspek kelayakan saling

berhubungan satu dengan lainnya.

3. Pemasaran Hasil

Pemasaran adalah Suatu kegiatan usaha/bisnis untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan konsumen melalui pendistribusian suatu produk. Pemasaran Hasil Pertanian atau

Tata niaga Pertanian merupakan serangkaian kegiatan ekonomi berturut-turut yang terjadi

selama perjalanan komoditas hasil-hasil pertanian mulai dari produsen primer sampai ke

tangan konsumen (FAO pada tahun 1958).

Pemasaran hasil pertanian berarti kegiatan bisnis dimana menjual produk berupa

komoditas pertanian sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan harapan

konsumen akan puas dengan mengkonsumsi komoditas tersebut. Pemasaran hasil pertanian

Page 10: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

9

dapat mencakup perpindahan barang atau produk pertanian dari produsen kepada

konsumen akhir, baik input ataupun produk pertanian itu sendiri.

Pemasaran hasil dilakukan untuk mencari keuntungan dengan memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen sehingga dapat memuaskan konsumen itu sendiri.Kepuasan

konsumen akan tercapai apabila produk berkualitas dan memenuhi kebutuhan konsumen,

harga dapat terjangkau oleh konsumen target, pelayanan kepada konsumen memuaskan

dan citra produk baik dari sudut pandang konsumen.

Dalam memasarkan hasil pertanian petani hendaknya memahami konsep

segmentasi pasar agar produknya dapat diterima oleh konsumen. Segmentasi pasar adalah

kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke dalam satuan-

satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen. Dengan kata lain, segmentasi pasar

adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan dengan

kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk

atau bauran pemasaran terpisah. Segmentasi pasar biasanya dibedakan berdasarkan

variabel geografik, domografik, psikografik, dan tingkah laku tertentu.

Dengan memahami segmentasi pasar maka petani dapat menjual hasil pertaniannya

dengan segmen yang dikehendaki, dengan demikian produk yang ditawarkan akan mudah

diterima oleh konsumen. Dalam menentukan segmentasi pasar dapat dilakukan

berdasarkan produk yang telah dimiliki atau dengan memperoleh segmentasi pasar terlebih

dahulu baru kemudian menentukan produk yang akan dipasarkan.

Dalam melakukan pemasaran terdapat beberapa unsur, diantaranya adalah produk,

harga, tempat, promosi, orang, sarana fisik dan proses.

a. Produk-(Product) merupakan barang fisik, jasa ataupun kombinasi keduanya, yang

ditawarkan kepada pasar sasaran. Produk merupakan elemen marketing mix yang

pertama yang perlu kita ketahui, untuk dapat menyusun bauran pemasaran

selanjutnya yang sesuai dengan jenis produk tersebut.

b. Harga/tarif (Price) merupakan sejumlah uang yang harus dikeluarkan pelanggan

untuk memperoleh produk hasil perusahaan. Dalam mempertimbangkan harga

Page 11: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

10

harus diperhatikan tingkat permintaan produk, perkiraan biaya produksi, harga

produk pesaing, situasi dan kondisi persaingan serta pasar sasaran.

c. Tempat(Place) merupakan perencanaaan dan pelaksanaan program penyaluran

produk melalui lokasi pelayanan yang tepat, sehingga produk berada pada tempat

yang tepat, pada waktu yang tepat dengan jumlah yang tepat sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan konsumen. Untuk produk industri manufaktur place

diartikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two level channels, dan multilevel

channels ) sedangkan untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat

pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada

pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai lokasi

pelayanan yang akan digunakan melibatkan pertimbangan bagaimana penyerahan

jasa kepada pelanggan dan dimana itu akan berlangsung.

d. Promosi(Promotion) merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan,

penjualan tatap muka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan perusahaan

dalam upaya mengkomunikasikan produk kepada para pelanggan (konsumen),

sehingga para pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong untuk melakukan

pembelian.

e. Orang (People); adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan

segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting

bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya

memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi

juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku

orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu

jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.

f. Sarana Fisik (Physical Evidence) merupakan suatu hal yang secara nyata turut

mempengaruhi keputusan konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa

yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain

lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo,

warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan

seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan

yang menunjang seperti visual, aroma, suara, tata ruang,dll.

Page 12: SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA …sertifikasi.fkip.uns.ac.id/file_public/2017/MODUL 2017/Agribisnis... · AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA BAB XIII. ... dan realisasi

11

g. Proses(Process) mempunyai arti suatu upaya perusahaan dalam menjalankan dan

melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara marketing dan operasional

sangat penting dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala

kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat.