Sulfida ppt

22
SULFIDA Oleh Kelompok VII NURAMANIYAH TAUFIQ FATHUR RAHMAN M NASIR LA HASAN

description

sulfida ppt

Transcript of Sulfida ppt

Page 1: Sulfida ppt

SULFIDA

Oleh Kelompok VII

NURAMANIYAH TAUFIQFATHUR RAHMAN M

NASIR LA HASAN

Page 2: Sulfida ppt

PENDAHULUANSulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang

memiliki lambang S dan nomor atom 16. Bentuk sulfur adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau dan multivalent. Sulfur dalam bentuk aslinya merupakan sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam belerang atau sulfur ini dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral (Rezqi Velyan S.K. 2009)

Beberapa bentuk sulfur di perairan adalah sulfida (S2-), hidrogen sulfida (H2S), ferro sulfida (FeS), sulfur dioksida (SO2), sulfit (SO3

2-), dan sulfat (SO42-) (Effendi, 2003)

Page 3: Sulfida ppt

Hidrogen SulfidaHidrogen sulfida (H2S) merupakan gas yang tidak

berwarna, toksik dengan bau yang sangat busuk. H2S terjadi karena dekomposisi bahan organik dalam keadaan anaerob. Reduksi anion sulfat menjadi hidrogen sulfida dalam proses dekomposisi bahan organik, menimbulkan bau yang kurang sedap dan meningkatkan korosivitas logam

SO42- + Bahan organik S2- + H2O + CO2

S2- + 2H+ H2S

Bakteri

Anaerob

Page 4: Sulfida ppt

Pada kondisi aerob, hidrogen sulfida akan dioksidasi oleh bakteri Thiobacillus menjadi sulfat. Beberapa bakteri, misalnya Chlorobactriaceae dan Thiorhordaceae dapat mengoksidasi hidrogen sulfida menjadi sulfur.

Perubahan hidrogen sulfida menjadi sulfur juga dapat terjadi dalam proses sintesis karbohidrat.

CO2 + 2H2S CH2O + H2O + 2S

Dalam reaksi tersebut , hidrogen sulfida digunakan sebagai sumber hidrogen donor untuk membentuk kembali unsur sulfur, sebagai hasil samping dari sintesis karbohidrat (Effendi, 2003)

Cahaya

Karbohidrat

Page 5: Sulfida ppt

Toksisitas H2S akan meningkat seiring dengan penurunan kadar oksigen terlarut. Selain itu, H2S juga berdisosiasi ke dalam suatu kesetimbangan campuran dari HS- dan H+, proporsinya ditentukan oleh pH, suhu, dan salinitas.

Kadar sulfida total kurang dari 0,002 mg/liter dianggap tidak membahayakan kelangsungan hidup organisme akuatik (Rezqi Velyan S.K. 2009)

Page 7: Sulfida ppt

Jalur-jalur reaksi yang terlibat dalam siklus sulfur mikrobial

Sumber: Lens, et.al., 2004 dalam Hermayani 2010

Page 8: Sulfida ppt

Perilaku senyawa-senyawa sulfur di perairan dipengaruhi oleh sejumlah organisme terutama mikroba. Jalur I, II, III, dan V, melibatkan mikroba autotrof yang menggunakan CO2 anorganik sebagai sumber karbon Sedangkan jalur IV dan VI melibatkan mikroba heterotrof yang menggunakan senyawa organik sebagai sumber karbon. (Hermayani, 2010)

Reaksi oksidasi senyawa sulfur terjadi pada jalur I, II, dan III, sedangkan reaksi reduksi terjadi pada jalur IV dan VI.

Page 9: Sulfida ppt

Kualitas air laut berdasarkan parameter fisika, kimia dan logam terlarut

Page 10: Sulfida ppt
Page 11: Sulfida ppt

Adanya sulfida dalam air terutama berasal dari hasil dekomposisi senyawa-senyawa organik dan juga reduksi SO4 oleh bakteri (Husin 1998).

Jadi tingginya sulfida merupakan indikator adanya pencemaran yang paling penting untuk menentukan kekuatan atau daya cemar air.

Page 12: Sulfida ppt

Metode Analisa

Metode yang digunakan untuk penentuan total sulfida (S2-) dalam air dan air limbah dengan biru metilen secara Spektrofotometri pada kisaran kadar 0,02 mg/L sampai dengan 1,0 mg/L, sesuai dengan standar SNI 6989.70:2009. Prinsipnya Sulfida bereaksi dengan ferri klorida dan dimetil-p-fenilendiamina membentuk senyawa berwarna biru metilen, kemudian diukur pada panjang gelombang 664 nm menggunakan spektrofotometer UV-Vis

Page 13: Sulfida ppt

Reaksi pembentukan warnanya

Page 14: Sulfida ppt

Langkah-langkah analisis

1. Menyiapkan bahan dan peralatan yang digunakan untuk analisis

2. Preparasi sampel dan pembuatan larutan standar

3. Pembuatan kurva kalibrasi dan pengujian contoh uji

Page 15: Sulfida ppt

Kajian Penelitian Sulfida 1. Studi Kualitas Perairan Pantai di Kawasan Industri

Perikanan, Desa Pengambengan, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Sampel air laut diambil di 11 lokasi. dari hasil analisis, selanjutnya dihitung indeks pencemarannya dan dibandingkan dengan baku mutu

Berdasarkan hasil perhitungan pada masing-masing titik pengambilan sampel, nilai indeks pencemaran cukup beragam yaitu tergolong dalam kategori cemar ringan, sedang dan cemar berat.

Page 16: Sulfida ppt

Hasil Analisis Air Limbah Industri Pengalengan dan Penepungan Ikan di Desa Pengambengan

Page 17: Sulfida ppt

2. Pengaruh Aktivitas Bakteri Sulfur Terhadap Aspek Geomikrobiologi di Perairan

Penelitian dilakukan dengan menggunakan isolat bakteri fotosintetik anoksigenik (BFA) dari kelompok bakteri ungu sulfur koleksi Laboratorium Mikrobiologi, Puslit Limnologi LIPI Cibinong.

Sebanyak 500 mL isolat berumur empat hari diinokulasikan dalam akuarium berisi sedimen tambak udang dan air payau (salinitas 2%). Pemantauan terhadap pH, oksigen terlarut, sulfida, sulfat, fosfat, dan kepadatan sel BFA dilakukan selama empat hari dalam selang waktu 24 jam.

Page 18: Sulfida ppt

Profil sulfat terlarut dan sulfida

Page 19: Sulfida ppt

3. Penentuan Batas Deteksi Metode (Method Detection Level) dan Batas Kuantifikasi (Limit Of Quantitation) Pengujian Sulfida dalam Air dan Air Limbah dengan Biru Metilen Secara Spektrofotometri

Batas deteksi metode didefnisikan sebagai konsentrasi analit yang ditentukan sesuai tahapan metode pengujian secara menyeluruh sehingga menghasilkan signal dengan probabilitas 99% bahwa signal tersebut berbeda dengan blanko.

Sedangkan batas kuentifkasi adalah konsentrasi analit yang menghasilkan signal lebih besar dari blanko pada kondisi kegiatan rutin laboratorium.

Penentuan batas deteksi metode pengujian parameter sulfida dalam air dan air limbah dengan biru metilen secara spektrofotometri sesuai SNI 6989.70: 2009 diperoleh 0,01 mg/L sedangkan batas kuantifkasi adalah 0,02 mg/L. Bila hal ini dibandingkan dengan rentang metode pengujian yang tercantum dalam SNI 6989.70-2009 yaitu 0,02 mg S2-/L – 1,0 mg S2-/L maka dapat disimpulkan bahwa penentuan batas deteksi metode (MDL) dan batas kuantifkasi (LoQ) sulfida dalam air dan air limbah dengan biru metilen secara spektrofotometri memenuhi batas keberterimaan

Page 20: Sulfida ppt

Hasil pengujian sulfda

Page 21: Sulfida ppt

KESIMPULAN

1. Keberadaan sulfida di perairan sebagai salah satu parameter pencemaran air laut.

2. Peningkatan kadar H2S tergantung pada banyaknya zat organik masuk ke perairan laut.

3. Salah satu metode yang digunakan untuk pengujian sulfida (S2-) yaitu dengan menggunakan biru metilen secara Spektrofotometri

Page 22: Sulfida ppt

Terima Kasih