Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

27
ARTIKEL GOLONGAN MINERAL SILIKA, OKSIDA, DAN SULFIDA OLEH : IRA HAPSARI 111.130.086 8 LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

description

kristalografi mineralogigeologi

Transcript of Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Page 1: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

ARTIKEL

GOLONGAN MINERAL SILIKA, OKSIDA, DAN SULFIDA

OLEH :

IRA HAPSARI

111.130.086

8

LABORATORIUM KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”

YOGYAKARTA

2013

Page 2: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

MINERAL SILIKA

Hampir 90 % mineral pembentuk batuan adalah dari kelompok ini, yang

merupakan persenyawaan antara silikon dan oksigen dengan beberapa unsur

metal. Karena jumlahnya yang besar, maka hampir 90 % dari berat kerak-Bumi

terdiri dari mineral silikat, dan hampir 100 % dari mantel Bumi (sampai

kedalaman 2900 Km dari kerak Bumi). Silikat merupakan bagian utama yang

membentuk batuan baik itu sedimen, batuan beku maupun batuan malihan. Silikat

pembentuk batuan yang umum adalah dibagi menjadi dua kelompok, yaitu

kelompok ferromagnesium dan non-ferromagnesium.

Olivin, (Mg,Fe)2SiO4

Tempat Ditemukan : Cipanas, Garut, Jawa Barat

Kelas :  silikat

Sistem Cristal : Ortorombik.

Warna : Biasanya hijau-pudar (olive-green), dapat juga

putih dan cokelat sampai hitam.

Goresan : Putih atau abu-abu.

Belahan dan pecahan : {010} tak jelas ; konkoidal.

Kekerasan : 6,5-7

Berat jenis : 3,27-4,37

Genesis : Terbentuk pada lingkungan batuan beku,

N a m a : I r a H a p s a r i 1N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 3: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

khususnya dalam lingkungan batuan beku basa dan

ultrabasa.Dapat menjadi penyusun utama dalam

batuan beku ultrapasa, yaitu dunit.

Manfaat : Dibuat batupermata, khususnya varitas hijau

cerah- disebut juga peridot, dan dibuat pasir

refraktori yang dipakai dalam industri pengecoran.

Piroksen (Mg,Fe,Ca,Na)(Mg,Fe,Al)Si2O6

Warna : putih

kilap             : kaca

cerat             : putih

kekerasan         : 5 - 6,5 

bentuk         : kristalin

struktur         : prismatic pendek

belahan         : 2 arah

pecahan         : kolom

kemagnetan     : paramagnetic

sifat dalam         : brittle

transparasi         : translucent – opaque

rumus kimianya     : (Ca,Na)(Mg,Fe,Al)(Si,Al)2O6

Golongannya     : silikat

Genesa batuan : Intrusif 

Amphibole (Na,Ca)2(Mg,Fe,Al)3(Si,Al)8O22(OH)

N a m a : I r a H a p s a r i 2N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 4: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Warna segar : hitam sampai hijau gelap.

Warna lapuk : hitam putih

Golongan/klas :  Silikat 

Subclass : Inosilicates

Group                                      : amphibole

kilap : kaca

derajat ketransparanan : umumnya opaque mineral tapi jika dalam

bentuk lembaran tipis atau pada mineral tertentu

dapat tembus cahaya/ transparant mineral.

Sistem kristal : monoklin

perawakan Kristal : Granular (membutir), masif (agregat

besar) dan kadang-kadang acicular (menjarum).

Belahan : imperfect (tidak sempurna) dalam dua

arah pada 560 dan 1240.

Pecahan : tidak merata (uneven).

Kekerasan : 5 – 6 Skala Mohs.

Berat Jenis : 2,9-3,4 gr/cm3 (agak di atas rata-rata untuk

mineral tembus)

Goresan : coklat sampai abu-abu

Genesa : Terbentuk karena proses pembekuan magma

pada suhu sekitar 7000C-6000C. Merupakan

mineral penting dan penyebarannya luas dan

mineral pembentuk batuan pada batuan beku

N a m a : I r a H a p s a r i 3N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 5: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

seperti diorit,gabbro,basalt,pada betuan metamorf

seperti pada hornblendite.

Biotit K2(Mg,Fe)6 Si3O10(OH)2

Warna : hitam hijau gelap,coklat tua

Kilap : seperti kaca diaphaneity

Kekerasan : 2,5 – 3

Cerat : kuning emas

Sistem kristal : monoklinik

Belahan : sempurna

Kerapatan : -

Komposisi kimia : k, (mg, fe) 3 (si3al) o10 (oh, f) 2

Sifat lainnya : Semua mineral mika berbentuk pipih, bentuk Kristal

berlembar menyerupai buku dan merupakan bidang

belahan (cleavage) dari mineral biotite. Mineral biotite

umumnya berwarna gelap, hitam atau coklat sedangkan

muscovite berwarna terang, abu-abu terang. Mineral mika

mempunyai kekerasan yang lunak dan bisa digores dengan

kuku.

Keterangan : Biotit adalah mineral silikat pembentuk batuan

N a m a : I r a H a p s a r i 4N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 6: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

umum. Mika merupakan contoh dari mineral ini ditemukan

di berbagai jenis batuan beku dan dalam beberapa batuan

metamorf. Hal ini mudah dikenal karena pembelahan yang

sempurna yang memungkinkan untuk terpisah menjadi

tipis, hitam, lembaran fleksibel.Dalam dunia komersil

penggunaannya sangat terbatas. Partikel biotit kadang-

kadang digunakan sebagai perawatan permukaan pada

beton dekoratif, plester dan bahan konstruksi lainnya. Hal

ini juga digunakan dalam metode kalium-argon kencan

batuan beku.

Kegunaan :Isolator kalor untuk tujuan-tujuan yang industri.

Muskovit KAl2(AlSi3O10)(OH)2

Tempat Ditemukan : Sulawesi Selatan

Sistem Cristal : Monoklin .

Warna : tak berwarna, atau hijau pucat, abu-abu, atau

coklat pada lembaran tipis.

Goresan : Putih.

Belahan dan pecahan : {001} sempurna.

Kekerasan : 2-2,5

Berat jenis : 2,8-2,9

N a m a : I r a H a p s a r i 5N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 7: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit

( dalam pegmatit granit ), lingkungan metamorfik

berderajat rendah dan menengah ( dalam sekis dan genes ),

ata upada lingkungan redimen.

Manfaat : Dipakai dalam pembuatan alat-alat listrik, yertas dinding,

bahan isian (filter), minyak pelumas dan material tahan

panas.

Kuarsa, SiO2

Tempat Ditemukan : Sampit, Kalimantan Tengah

Sistem Cristal : Trigonal.

Warna : Tak-berwarna sampai putih, kadang-kadang berwarna

karena pengotoran.

Goresan : Putih.

Belahan dan pecahan : Tak-ada ; konkoidal.

Kekerasan : 7

Berat jenis : 2,65

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku, pegmatit,

hidrotermal, metamorfik dan sedimen.

Manfaat : Dipakai dalam industri konstruksi, sebagai flux dalam

industri metalurgi, pembuatan gelas, keramik, refraktori,

amplas, filter, batupermata dan optik.

N a m a : I r a H a p s a r i 6N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 8: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

MINERAL OKSIDA

Mineral oksida Terbentuk sebagai akibat perseyawaan langsung antara

oksigen dan unsur tertentu. Susunannya lebih sederhana dibanding silikat. Mineral

oksida umumnya lebih keras dibanding mineral lainnya kecuali silikat. Mereka

juga lebih berat kecuali sulfida. Unsur yang paling utama dalam oksida adalah

besi, Chroom, mangan, timah dan aluminium. Beberapa mineral oksida yang

paling umum adalah korondum (Al2O3), hematit (Fe2O3) dan kassiterit (SnO2).

Hematit, Fe2O3

Tempat Ditemukan : Ciater, Jawa Barat

Sistem Cristal : Heksagonal.

Warna : Abu-abu baja, atau coklat kemerahan sampai hitam.

Goresan : Merah atau coklat kemerahan

Belahan dan pecahan : Tak ada; tidak rata.

Kekerasan : 5,5 – 6,5

Berat jenis : 5,26 

Genesis : Dapat terbentuk pada lingkungan batuan beku,hidrotermal

temperatur tinggi dan metamorfisme kontak; juga dalam

lingkungan sedimen.

N a m a : I r a H a p s a r i 7N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 9: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Manfaat : sumber logam besi, juga digunakan sebagai bubuk

pigmen, oker merah dan bubuk pengilap. Kristalnya yang

berwarna hitam dapat dibuat batupermata.

Kasiterit, SnO2

Tempat Ditemukan : Bangka

Sistem Cristal : Tetragonal .

Warna : Kuning, atau coklat, kemerahan sampai hitam kecoklatan,

dapat juga putih (jarang).

Goresan : Putih, keabuan, atau kecoklatan.

Belahan dan pecahan : {100} sempurna, {110} tidak sempurna ; konkoidal.

Kekerasan : 6 – 7

Berat jenis : 6,8 – 7,1

Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal temperatur tinggi

dan terdapat dalam urat-urat, atau proses metamorfisme

yang secara genetic berhubungan dengan batuan silica.

Kasiterit sering berasosiasi dengan wolframit, turmalin,

topas, kuarsa, fluorit, arsenopirit, muskovit, mika-Li,

bismulinit, bismut dan molibdenit. Dapat juga terbentuk

pada retas pegmatit, dan pada lingkungan sedimen sebagai

mineral alluvial.

N a m a : I r a H a p s a r i 8N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 10: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Manfaat : sumber logam timah ( putih )

Korundum, Al2O3

Tempat Ditemuka : Peeks Hill, New York

Sistem Cristal : Heksagonal 

Warna : Biru (safir, merah muda sampai merah-darah (rubi), juga

kuning, coklat-kuning, hijau, merah lembayung sampai

lembayung ; dapat juga tak berwarna. 

Goresan : Putih.

Belahan dan pecahan : tak ada

Kekerasan : 9

Berat jenis : 4,0 – 4,1

Genesis : Terbentuk pada batuan metamorf, yaitu sebagai mineral

asesori dalam batugamping kristalin, sekis-moka dan

genes. Dapat juga dalam lingkungan batuan beku,

khususnya sienit dan sienit nefelin; dalam pegmatit, retas

lamprofir, dan pada lingkungan sedimen yaitu dalam pasir,

kerikil-kerakal di sungai. Sering berasosiasi dengan

khlorit, mika, olivin, serpentin, magnetit, spinel, kianit,

dan diaspor.

Manfaat : Dibuat batu permata dan pengasah.

N a m a : I r a H a p s a r i 9N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 11: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

MINERAL SULFIDA

Kelompok ini dicirikan dengan adanya anion S2- . Kelas mineral

sulfida atau dikenal juga dengan nama sulfosalt ini terbentuk dari

kombinasi antara unsur tertentu dengan sulfur (belerang). Pada

umumnya unsure utamanya adalah logam (metal). Biasanya

terbentuk pada urat batuan atau dari larutan hidrotermal. Mineral ini juga

memiliki kilap logam karena unsur utamanya umumnya logam, berat jenis yang

tinggi dan memiliki tingkat atau nilai kekerasan yang rendah. Mineral kelas

sulfida ini juga termasuk mineral-mineral pembentuk bijih (ores).

Mineral sulfida dapat dijumpai pada tiga jenis utama batuan, yaitu pada batuan

beku, sedimen maupun malihan.

Contoh mineral sulfida:

Argentite (Ag2S) Kalkosit (Cu2S)               Bornite (Cu5FeS4)

Galena (PbS) Alabandite (MnS)             Sphalerite (ZnS)

Kalkopirit (CuFeS2) Cinnabar (HgS)                Stibnite (Sb2S3)

Pyrite (FeS2) Arsenopyrite (FeAsS)       Molybdenite (MoS)

Niccolite (NiAs) Realgar (AsS)    

Galena (PbS)

N a m a : I r a H a p s a r i 10N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 12: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Tempat Ditemukan : S.Tuboh, Palembang

Sistem Cristal : Isometrik .

Warna : abu – abu timbal

Goresan : abu – abu timbal

Belahan dan pecahan : ( 001 ) Sempurna.

Kekerasan : 2,5

Berat jenis : 7,58

Genesis : Terbentuk dalam batuan sedimen, urat-urat hidrotermal

dan juga pegmatit. Dalam urat-urat hidrotermal berasosiasi

dengan mineral-mineral perak, sfalerit, pirit, markasit,

khalkopirit, serusit, anglesit, dolomit, kalsit, kuarsa, baris,

dan fluorit. Dapat pula ditemukan dalam deposit

metamorfisme kontak. 

Manfaat : sumber logam timbal atau timah hitam ( Pb ).             

Bornit Cu5FeS5

N a m a : I r a H a p s a r i 11N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 13: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Tempat Ditemuka : Irian Jaya

Sistem Cristal : Isometrik.

Warna : Merah-tembaga sampai kecoklatan bila

permukaannya segar, yang cepat berubah menjadi

pudar sampai keunguan.

Goresan : Hitam keabuan.

Belahan dan pecahan : ( 111 ) tidak jelas ; konkoidal sampai tidak jelas.

Kekerasan : 3

Berat jenis : 5,06 – 5,08

Genesis : Ternentuk secara proses hidrotermal, dan

berasosiasi dengan mineral-mineral sulfida yang

lain ( Khalkosit, Khalkopirit, kovelit, pirotit, dan

pirit) dalam deposit hidrogen. Bornit juga

dijumpai dalam retas (dike), tubuh intrusi batuan

basa, tersebar dalam batuan basa, deposit

metamorfik kontak, dalam pegmatit dan urat-urat

kuarsa.

Manfaat : Mineral bijih sumber logam tembaga.

Khalkopirit (CuFeS2)

Tempat Ditemukan : Pegunungan tengah, Irian Jaya

Sistem Cristal : Tetragonal .

Warna : kuning - kuningan

Goresan : hitam kehijauan

N a m a : I r a H a p s a r i 12N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 14: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Belahan dan pecahan : {001} kadang-kadang jelas ; tak rata

Kekerasan : 3,5 - 4

Berat jenis : 4,1 – 4,3

Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal,terutama terdapat

dalam deposit mesotermal dan hipotermal. Dalam deposit

hipotermal, khalkopirit terdapat bersama pirit, turmalin,

kuarsa dan kasiterit. Dijumpai juga dalam batuan beku,

retas pegmatit dan dalam deposit metamorfisme kontak.

Manfaat : mineral bijih sumber logam tembaga.

Realgar AsS

Tempat Ditemukan : Salapa, TasikMalaya Jawa Barat

Sistem Cristal : Monoklin.

Warna : Merah-ungu

Goresan : Merah sampai jingga

Belahan dan pecahan : {010}baik ; {101},{100} dan {120} miskin

Kekerasan : 1,5 - 2

Berat jenis : 3,56

Genesis : Terbentuk secara proses hidrotermal, dan terdapat dalam

urat-urat sulfida bersama orpiment dan mineral arsenik

lainnya, juga dengan stibnit, bijih timbal, perak, atau bijih

emas. Kadang-kadang dijumpai pula dalam batugamping,

N a m a : I r a H a p s a r i 13N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 15: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

dolomit, atau batuan lempungan, juga sebagai hasil

sublimasi dari emanasi volkanik, atau sebagai deposit

mata air panas. 

Manfaat : Sumber logam arsen.

Stibnit, Sb2S3

Tempat Ditemukan : Sambas, Kalimantan Barat

Sistem Cristal : Ortorombik.

Warna : Abu-abu timbal sampai kehitaman

Goresan : Abu-abu timbal sampai kehitaman

Belahan dan pecahan : {010} sempurna

Kekerasan : 2

Berat jenis : 4,52 – 4,63

Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur

rendah, terdapat dalam urat-urat atau deposit pengganti ;

dapat juga terbentuk di lingkungan mata air panas. Sering

berasosiasi dengan realgar, orpiment, galena, markasit,

pirit, sinabar, kalsit, ankerit, barit, kalsedon, atau kuarsa

Manfaat : Sumber logam antimon

Arsenopirit, FeAsS

N a m a : I r a H a p s a r i 14N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 16: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Tempat Ditemukan : Jerman

Sistem Cristal : Monoklin .

Warna : Putih-perak sampai abu-abu baja

Goresan : Hitam keabuan

Belahan dan pecahan : {101} tidak sempurna ; tidak rata

Kekerasan : 5,5, - 6

Berat jenis : 6,07

Genesis : Terbentuk melalui proses hidrotermal bertemperatur tinggi

sampai menengah ; dan berasosiasi dengan bijih timah

dan tungsten (pada deposit hidrotermal bertemperatur

tinggi), bijih perak dan tembaga, galena ,sfalerit, pirit, dan

khalkopirit. Dijumpai juga dalam urat-urat kuarsa-emas,

urat-urat kasiterit, pada deposit metamorfisme kontak,

pegmatite, dan tersebar dalam batugamping kristalin.

Manfaat : Sumber utama logam arsen

Pyrite (FeS2)

N a m a : I r a H a p s a r i 15N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 17: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

Sistem Kristal : Isometrik

Kilap : Metalik

Belahan : Indistinct

Warna : Kuning Pucat

Berat Jenis : 5,1

Pecahan : Concoidal

Kekerasan : 6 – 6,5

Gores : Hitam

Derajat Ketransparanan : Opaque

Magnetik : Magnet setelah pemanasan

Manfaat : Produksi dioksida belerang, untuk industri kertas,

dan di dalam pembuatan asam belerang, meskipun

demikian .

Argentite Ag2S

Sistem kristal : isometrik

Belahan : tidak jelas {001} dan{011}

Kekerasan : 2-2,5

Berat jenis (BJ) : 7,04

Kilap : logam

Warna : hitam sampai abu-abu gelap

Gores : hitam

Optik : opak, anisotrop , abu-abu sampai

N a m a : I r a H a p s a r i 16N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 18: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

putih

Terdapatnya : banyak banyak terdapat di bijih perak

primer. Terjadi dalam epitermal

sepanjang endapan urat-urat sulfida

dengan perak merah delima (pirargirit

dan polibasit)

N a m a : I r a H a p s a r i 17N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 19: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

N a m a : I r a H a p s a r i 18N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8

Page 20: Artikel Mineral Silika, Oksida, Sulfida

Laboratorium Kristalografi dan Mineralogi 2013

N a m a : I r a H a p s a r i 19N I M : 1 1 1 . 1 3 0 . 0 8 6 P l u g : 8