Sulfa Diaz In

27
Nama : DERI REINALDO MARTIADI NPM : A 0101 0006 Sulfadiazin I. Nama zat & Jumlah Tablet yang Akan Dibuat Sulfadiazin II. Monografi Zat Aktif C10h10N4O2S BM : 250,27 Pemerian : serbuk, putih sampai agak kuning ; tidak berbau atau hampir tidak berbau ; stabil di udara tetapi pada pemaparan terhadap cahaya perlahan-lahan menjadi hitam Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air ; mudah larut dalam asam mineral encer, dalam larutan kalium hidroksida, dalam larutan natrium hidroksida dan dalam amonium hidroksida; agak sukar larut dalam etanol dan dalam aseton; sukar larut dalam serum manusia pada suhu 37°C. Baku pembanding : Lakukan pengeringan pada suhu 105° C selama 2 jam sebelum digunakan Kestabilan : stabil Inkompatibilitas : pada antibiotik lainnya seperti golongan aminoglikosida

description

solid

Transcript of Sulfa Diaz In

Nama : DERI REINALDO MARTIADINPM : A 0101 0006

Sulfadiazin

I. Nama zat & Jumlah Tablet yang Akan DibuatSulfadiazin

II. Monografi Zat Aktif

C10h10N4O2SBM : 250,27

Pemerian: serbuk, putih sampai agak kuning ; tidak berbau atau hampir tidak berbau ; stabil di udara tetapi pada pemaparan terhadap cahaya perlahan-lahan menjadi hitam Kelarutan: Praktis tidak larut dalam air ; mudah larut dalam asam mineral encer, dalam larutan kalium hidroksida, dalam larutan natrium hidroksida dan dalam amonium hidroksida; agak sukar larut dalam etanol dan dalam aseton; sukar larut dalam serum manusia pada suhu 37C. Baku pembanding: Lakukan pengeringan pada suhu 105 C selama 2 jam sebelum digunakan Kestabilan: stabil Inkompatibilitas: pada antibiotik lainnya seperti golongan aminoglikosida Ph: Susut pengeringan: tidak lebih dari 0,5 % pada suhu 105 C selama 2jam Titik lebur:+255 C Khasiat: pengunaan antibakteri Penyimpanan: dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya

III. Formula & Metode Pembuatan

1. FormulationSulfadiazin ...........................................465.0 mgLactose monohydrate D 20 ....................93.0 mgKollidon 30 .... ........................................14.0 mgWater.....................................................200.0 mgKollidon CL ............................................23.4 mgTalc ...... ....................................................1.8 mgAerosil 200 .... ...........................................0.2 mgCalcium arachinate ... ...............................0.2 mg

Bobot tablet 602 mg( generic formulation )

2. Manufacturing Pembuatan dengan metode granulasi basah

3. Usulan formulaSulfadiazin300 mgLactosa monohidrate67 mgAmylum50 mgTalkum11 mgIsopropanolol45 mgKollidon Cl25 mgMg-stearat2 mg

Bobot tablet500 mg

IV. Monografi zat tambahan

1. Laktosa monohidrat

Pemerian : pertikkel kristal berwarna putih, mudah terpaapr cahaya. -laktosa terdiri dari sukrosa 20% dan -laktosa 40%.Kelarutan : Praktis tidak laru dalam kloroform, etanol, eter. Larut pada 5,24 bagian air, 3,05 bagian air suhu 400C, 2,30 bagian air suhu 500C, 1,71 bagian air suhu 600C, 0,96 bagian air suhu 800C.Kegunaan : sebagai pengisi, peningkat kompresibilitas dan laju alirpH : TL : 2010C-2020CDensitas : 1,545g/m3Incompatibility : asama amino, amfetamin, dan lisinoprilKstabilan : laktosa dapat berubah menjadi warna coklat apabila terkena panasPenyimpanan : Tempat tertutup rapat, dingin, dan kering(HOPE, 347)

2. Kolidon ClSinonim : PovidonePovidon (PVP)1-Ethenyl-2-pyrrolidinone homopolymer.(C6H9NO)n BM = 2500 3 juta.Pemerian : serbuk sangat halus, berwarna putih sampai krem, tidak atau hampir tidak berbau, higroskopik.Kegunaan : Srbagai disintegranAplikasi dalam Teknologi atau Formulasi Farmaseutikal : biasa digunakan pada sediaan padat.Pemakaian : Pembawa obat : 10 25 % Pendispersi : sampai 5% Suspending agent : sampai 5% Pengikat, pengisi, atau penyalut tablet : 0,5 5% pH : 3,0 7,0 untuk larutan 5% b/vDensitas : 1,17-1,18 g/cm3Higroskopisitas : sangat higroskopis, sejumlah lembab yang nyata terabsobsi pada kelembaban relatif yang rendah.Titik leleh: melembur pada 150C.Indeks refraksi : nD = 1,54 1,59Kelarutan : larut dalam asam, kloroform, etanol, keton, metanol, dan air. Praktis tidak larut dalam eter, hidrokarbon dan minyak mineral.Stabilitas : Povidone stabil dalam siklus pemanasan yang pendek sekitar 110 -130C.Penyimpanan : disimpan dalam wadah tertutup, sejuk, dan kering.Inkompatibilitas : dengan senyawa amonium kuarterner.Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd ed, 1994, hal.519.

3. Amylum (C6H10O5)n , dengan n = 300-1000Pemerian: tidak berbau dan berasa, serbuk berwarna putih berupa granul-granul kecil berbentuk sferik atau oval dengan ukuran dan bentuk yang berbeda untuk setiap varietas tanaman.Kegunaan: glidan; pengisi tablet dan kapsul; penghancur tablet dan kapsul; pengikat tablet.Kelarutan : Praktis tidak larut dalam etanol dingin (95%) dan air dingin. Amilum mengembang dalam air dengan konsentrasi 5-10 % pada 37C.Aplikasi dalam Teknologi atau Formulasi Farmaseutikal: sebagai bahan tambahan untuk sediaan oral padat denan kegunaannya sebagai pengikat, pengisi, dan penghancur. Pada formulasi tablet, pasta amilum segar dengan konsentrasi 50-25% b/b digunakan pada granulasi tablet sebagai pengikat.Sebagai penghancur, digunakan amilum dengan konsentrasi 3-15% b/b. pH: 5,5 6,5 Densitas: 1,478 g/cm30Suhu gelatinasi: 73 C untuk pati jagung.Aliran : 10,8-11,7 g/detKelembaban: 11% untuk pati jagung.Distribusi ukuran partikel : 2-32 m untuk pati jagung.Suhu pengembangan: 65 untuk pati jagung.Stabilitas : Pati kering dan tanpa pemanasan stabil jika dilindungi dari kelembaban yang tinggi. Jika digunakan sebagai penghancur pada tablet dibawah kondisi normal pati biasanya inert. Larutan pati panas atau pasta secara fisik tidak stabil dan mudah ditumbuhi mikroorganisme sehingga menghasilkan turunan pati dan modifikasinya yang berbentuk unik, Sumber: Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd ed, 1994, hal.483-487

4. Isopropanolol Synonim = propil alkoholRumus kimia : C3H8OBM= 60,1Pemerian : cairan berwarna, mudah menguap, biasa dikombinasikan dengan aetanol dan aseton, berasa tajam. Kelarutan : bercampur dengan etanol 95%, eter dan airTL : 97,20CpH :Stabilitas dan Penyimpanan : Stabil di tampat yang kering dan dinginInkompatibilities : agen pengoksidasi seperti hidrogen perolsida, asam nitrat. Dapat menjadi garamnya bila tercampur dengan sodium chloride, sodium sulfate, dan garam lain, ataw dengan sodium hidroksida.Kegunaan : sebagai pelarut(HOPE,347 )

5. Mg-StearatC36H70MgO4 BM = 591,27Pemerian : hablur sangat halus, putih, berbau khas dan berasa.Kegunaan : lubrikan untuk tablet dan kapsul.Aplikasi dalam Teknologi atau Formulasi Farmaseutikal : digunakan untuk kosmetik, makanan, dan formulasi obat. Biasanya digunakan sebagai lubrikan pada pembuatan kapsul dan tablet dengan jumlah antara 0,25 5,0 %.Kelarutan : praktis tidak larut dalam etanol, etanol (95%), eter, dan air. Sedikit larut dalam benzen hangat dan etanol (95%) hangat. Densitas : 1,03 1,08 g/cm3.Sifat aliran : sulit mengalir, bubuk kohesif.Polimorfisme : trihidrat, bentuk asikular dan dihidrat, bentuk lamellar Titik leleh : 88,5 C.Stabilitas : stabil.Inkompatibilitas : dengan asam kuat,alkali, dan garam besi. Penyimpanan : disimpan pada wadah sejuk, kering, tertutup.Sumber : Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2nd ed, 1994, hal.280-282

V. Alasan pemilihan metode dan zat tambahan

sulfadiazin mempunyai titik leleh yang tinggi, relatif stabil terhadap pemanasan serta tidak terhidrolisis oleh air namun untuk menjaga agar kadarnya tetap, maka diadakan penambahan 2 mg. dengan menggunakan Granulasi Basah diharapkan agar aliran sulfadiazin dapat meningkat dan homogenitas sulfadiazin dalam granul lebih terjamin Laktosa monohidrat dipilih sebagai bahan pengisi karena selain sebagai pengisi untuk menggenapkan massa tablet, laktosa monohidrat juga dapat meningkatkan kompresibilitas dan sifat alir dari serbuk. Amilum digunakan sebagai penghancur dalam. Berfungsi untuk menghancurkan granul menjadi serbuk. Bobot amilum pada formula usulan diperoleh 10% dari massa tablet Kollidon 30 digunakan sebagai bahan pengikat yang berfungsi untuk membentuk granul Isopropanoloi berfungsi sebagai pelarut yang akan melarutkan kollidon 30 sehingga menjadi larutan pengikat. Kollidon Cl berfungsi sebagai disintegran atau penghancur luar, yang akan menghancurkan tablet menjadi granul saat kontak dengan cairan saluran cerna. Mg-Stearat Berfungsi sebagai lubrikan yang mengurangi gesekan atau friksi yang terjadi antara permukaan tablet dengan dinding die selama proses pengempaan dan penarikan tablet.

VI. Perhitungan dan penimbangan

PerhitunganBahanFormula yang akandibuat:Tiap tablet mengandungSulfadiazin 300mgBobot tablet yang akandibuat: 500 mgJumlah tablet Sulfadiazin yang akandibuat: 500.000 tabletUntuktiap tabletFasaDalam:Sulfadiazin: 300mgLactosa monohidrate: 67mgIsopropanolol: 45mgAmylum: 50mg 462mgFaseLuar:Mg-Stearat: 2mgTalkum: 11mgKollidon Cl: 25mg38mgPenimbanganuntuk 500.000 tabletBobotgranulteoritis:Sulfadiazin:300mg x 500.000=150 kgLactosa monohydrate: 67mg x 500.000=33.5kgIsopropanolol: 45mg x 500.000=22.5kgKollidonCl: 25mg x 500.000=12.5kg Mg-Stearat: 2mg x 500.000= 1kgKollidon 30: 11mg x 500.000= 5.5kgAmylum: 50mg x 500.000= 25kgJumlahbobotgranulteoritis= 250kgPenimbanganSulfadiazin:150 kgLactosa monohydrate:33.5kgIsopropanolol:22.5kgKollidonCl:12.5kg Mg-Stearat: 1kgKollidon 30: 5.5kgAmylum:25kg

VII. Prosedur Pembuatan

1. Sulfadiazin dan bahan pembantu ditimbang sesuai dengan yang dibutuhkan2. Sulfadiazin, laktosa monohidrat, dan amilum yang telah ditimbang, dicampur hingga homogen dalam waktu tertentu3. Larutan kollidon30 (kollidon 30 dilarutkan sempurna dalam isopropanolol ) ditambahkan sedikit-sedikit ke dalam campuran sulfadiazin,laktosa monohidrat, dan amilum hingga diperolehcampuran / massa yang baik (dapat dikepal namun dapat dihancurkan kembali )4. Campuran dibentuk menjadi granul dengan ukuran granul Granul 0,8 sieve5. dikeringkan dalam lemari pengering / oven pada suhu 50-600 C6. Tentukan kadar air dengan menggunakan moizture analyzer7. Jika granul telah memenuhi persyaratan kadar air ( 2 % ), granul diayak kembali 8. Lakukan evaluasi granul9. Granul dicampur dengan fasa luar yang telah ditimbang10. Lakukan pencetakan tablet11. Lakukan evaluasi tablet

VIII. Evaluasi

a. Massa siap cetak

Penetapan Kadar airSebanyak 2 g granul ditimbang, kemudian disimpan dalam piring dan ratakan, lalu masukkan ke dalam alat moisture balance. Diamkan beberapa waktu hingga skala menunjukkan angka yang tetap. Kadar air granul dapat dibaca pada skala tetap. Pemeriksaan daya alirPemeriksaan daya alir serbuk menggunakan alat corong gelas. Masing masing serbuk diukur kecepatan alirnya, kemudian diukur sudut diamnya dengan memakai corong gelas.Pemeriksaan daya alir serbuk dilakukan untuk mengukur kecepatan jatuh serbuk yang ditaruh pada corong. Selain itu, percobaan ini dapat sekaligus menentukan sudut istirahat serbuk, yang dibentuk antara lereng timbunan serbuk dengan bidang datar. Terdapat hubungan antara sudut istirahat dengan sifat alirannya, yang tersaji dalam tabel berikut:

SudutistirahatSifataliran

40Buruk

Pada tablet yang dicetak secara langung dibutuhkan kecepatan alir yang sangat baik hal ini untuk memudahkan proses pencetakan. a. Pengukuran kecepatan alirPengukuran kecepatan alir dilakukan dengan cara: Ditimbang 100g serbuk, dimasukkan dalam corong yang lubang corong bagian bawah ditutup sebelumnya. Waktu diamati dengan stopwatch dari mulai pada saat dibukanya lubang corong hingga seluruh granul melewati lubang corong. Kecepatan alir dinyatakan dalam gram / detik.b. Pengukuran sudut istirahatDiukur pada tinggi dan jari-jari lingkaran alas kerucut serbuk setelah serbuk mengalir bebas melalui corong. tg = h/rdimana : = sudut diamr = jari jari lingkaran alas kerucuth = tinggi kerucut granulpengukuran sudut istirahat ini dilakukan untuk mengetahui keruahan dari serbuk. Pengujian kompresibilitasa) Penetapan bobot jenis sejatiPenetapan ditentukan dalam piknometer 10 ml dengan menambahkan cairan pendisfersi yang tidak melarutkan serbuk. Penetapan ini dilakukan untuk mengetahui kelarutan zat aktif.

b) Penetapan Bobot Jenis Mampat, bobot jenis nyata , Kadar Pemampatan dan porositas.Sebanyak 100 g (B) granul atau serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 mL, catat volumenya (V0). Selanjutnya dilakukan pengetukan dengan alat. Volume pada ketukan ke 10, 50, dan 500 diukur, lalu dilakukan perhitungan sebagai berikut :

BJ nyata = B gr/ml VO

BJ mampat =g/mL

Kadar Pemampatan =Porositas = (1-BJmampat) x 100% BJ sejatiKompresibilitas (%) = [(volume cerah volume mampat)/volume curah] x 100%

Penafsiran nilai kompresibilitas terhadap sifat aliran serbuk :

Indekskonsolidasicarr(nilaikompressibilitas) %Sifataliran

5-12Sangatbaik

17-21Baik

33Cukup

22Buruk

34-38Sangatburuk

>38Sangatburuk

b. Tablet

In Proses Control (IPC )Proses yang dilakukan pada saat proses pencetekan tablet sedang berlangsung, agar pada saat terjadi kesalahan pada saat pencetakan bisa dilakukan penanggulangan.

Uji keseragaman Bentuk dan UkuranMenurut farmakope Indonesia III, tablet mempunyai keseragaman ukuran yang baik bila garis tengah tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 11/3 tebal tablet (Depkes RI, 1979). Alat yang digunakan adalah jangka sorong. Pemeriksaan keseragaman ukuran tablet dilakukan dengan cara: Diambil sebanyak 20 tablet secara acak, kemudian satu per satu diukur tebalnya dengan menggunakan jangka sorong. Untuk mendapatkan tablet yang seragam tebalnya selama produksi dan diantara produksi untuk formula yang sama, harus dilakukan pengawasan supaya volume bahan yang diisikan dan tekanan yang diberikan. Tablet diukur dengan jangka lengkung selama proses produksi, supaya yakin ketebalanya sudah selesai. Maka berbeda bedanya ketebalan tablet lebih dipengaruhi oleh ukuran cetakan dan bahan yang dapat dimasukan dari pada oleh tekanan yang diberikan.

Uji keseragaman Bobot Alat yang digunakan pada pemeriksaan keseragaman bobot tablet yaitu timbangan. Pemeriksaan keseragaman bobot tablet dilakukan dengan cara:Ditimbang bobot tablet satu per satu, kemudian dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu per satu tidak boleh lebih dari dua tablet yang masing-masingbobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih besar dari harga yang ditetapkankolom A dan tidak satu tablet yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanyalebih besar dari harga yang ditetapkan oleh kolom B.

Bobot rata rataPenyimpangan Bobot rata rata (%)

AB

25 mg atau kurang26 mg 150 mg151 mg 300 mgLebih dari 300 mg15 107,5530 201510

uji ini dilakukan agar bobot pada tablet rata sehingga zat aktif yang terkandung pun merata.Jumlahbahan yang diisikandidalamcetakan yang akandimasukanakanditekanmenentukanberat tablet yang dihasilkan. Volume bahan yang diisikan (granul/serbuk) yang mungkinmasukdalamcetakanharusdisesuaikanbeberapa tablet yang diharapkan.Sebenarnyaukuran tablet yang diproduksitidakhanyatergantung volume danberatbahan yang diisikantapijuga tergantungpadagaristengahcetakandantekananpadabahan yang diisikanwaktuditekan (kompresi). Uji keseragaman kadar aktif Uji ini menggunakan alat analisis volumetric atau spektrofotometri. Uji ini dilakukan untuk menetapkan konsistensi kandungan bahan aktif dari satu tablet dan tablet lainnya. Biasanya ada 2 pendekatan yang dilakukan, yaitu menentukan variasi bobot atau keseragaman kadar zat aktif pada tablet. Jika bahan aktif mewakili tidak kurang dari 50% dari bobot tablet dan lebih besar 50 mg, maka uji keseragaman kadar zat aktif dapat dilakukan menggunakan metode variasi bobot sampai dari 10 tablet ditimbang secara individual dan hasil penimbangan direkam.Dalam kasus menentukan keseragaman kadar zat aktif, sampel 10 tablet secara individual dianalisis dengan volumetric atau spektrofotometri adalah legal menggunakan uji keseragaman kadar zat aktif untuk tablet yang mengandung kurang dari 50 mg bahan aktif obat dan atau yang mengandung kurang dari 50% masa total tablet. Uji kekerasan tabletPemeriksaan kekerasan tablet dilakukan dengan cara: Diambil sebanyak 20 tablet secara acak, skala yang tertera pada alat dibuat nol dan tablet diletakan pada tempat yang tersedia pada posisi tegak, kemudian penekan diputar perlahan-lahan dan tepat pada saat pecah penekanan dihentikan, angka yang ditunjukan pada skala tersebut menunjukan kekerasan tablet dalam satuan kilogram. Menurut Parrot (1971), tablet yang mempunyai kekerasan 4 8 kg atau 3,5 7 kg (Dekay, 1955).Alat yang digunakan adalah hardnertaster.

Tujuan dari uji kekerasan ini :1) Menjamin agar tablet tidak hancur mulai dari pengemasan, pengangkutan, penyimpanan dan sampai ketangan konsumen.2) Menjamin agar tablet hancur pada saat pemakaian Kekerasan tablet dan ketebalannya berhubungan denagn isi die dan gaya kompresi yang diberikan. Bila tekanan ditambah, maka kekerasan tablet meningkat sedangkan ketebalan tablet berkurang. Selain itu, terdapat persyaratan apabola bobot tablet sampai 300 mg maka kekerasan 4-7 kg/cm2, dan apabila bobot tablet 400-700 mg maka kekerasan tablet 5-12 kg/cm2.Evaluasi Sediaan Tablet Friabilitas Friabilitas adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet bila dijatuhkan pada suatu ketinggian tertentu.Tujuannya : untuk mengukur ketahanan permukaan tablet terhadap gesekan yang dialaminya sewaktu pengemasan dan pengiriman. Pada prinsipnya, tablet sering terguling atau terbanting selama proses manufaktur, dedusting (menghilangkan debu), penyalutan, penanganan transfor dan pengemasan, dan barang tentu sudah ditangan pasien juga. Pemeriksaan friabilitas dilakukan dengan cara: Diambil sebanyak 20 tablet secara acak, dibersihkan dari serbuk yang menempel, kemudian ditimbang seluruhnya dengan seksama. Dimasukan ke dalam alat putar dengan kecepatan 25 rpm selama 4 menit. Setelah itu tablet dikeluarkan, dibersihkan dengan kuas dan ditimbang kembali. Selisih bobot yang diperoleh menyatakan nilai kerapuhan dari tablet yang dinyatakan dalam %. Kerapuhan tablet yang diperoleh sekitar 0,5 1 % atau kurang dari 0,8 % (Lachman dkk, 1986). Friksibilitas Friksibilitas adalah parameter untuk menguji ketahanan tablet bila tablet mengalami gesekan antar sesama.Pemeriksaan friksibilitas hampir sama dengan friabilitas, hanya saja alatnya yang berbeda.

Uji keseragaman sediaanKeseragaman sediaan dapat ditetapkan dengan salah satu dari dua metoda, yaitu keragaman bobot atau keragaman kandungan untuk sediaan mengandung zat aktif dan sediaan mengandung dua atau lebih zat aktif.Persyaratan keragaman bobot dapat diterapkan pada produk yang mengandung zat aktif 50 mg atau lebih yang merupakan 50% atau lebih, dari bobot, satuan sediaan. Keseragaman dari zat aktif lain, jika ada dalam jumlah lebih kecil, ditetapkan dengan persyaratan keseragaman kandungan. Prosedur penetapan keragaman bobot :Pilih tidak kurang 30 tablet, dari 30 tablet tersebut, timbang 10 tablet satu per satu dan hitung bobot rata-rata.Prosedur penetapan keseragaman kandungan : Pilih tidak kurang dari 30 tablet, dari 30 tablet tersebut, tetapkan kadar 10 tablet satu per satu dengan cara yang tertera pada monografi, kecuali dinyatakan lain.Uji ini dilakukan untuk menjamin bahwa setiap tablet mengandung jumlah zat aktif sesuai spesifikasi dengan variasi yang kecil dalam batch.Kriteria:kecuali dinyatakan lain dalam masing-masing monografi, persyaratan keseragaman dosis dipenuhi jika jumlah zat aktif dalam masing-masing 10 tablet terletak antara 85% hingga 115% dari yang tertera pada etiket dan simpangan baku relative (SDR) lebih kecil atau sama dengan 6%.

Dilakukan uji 20 tablet tambahan jika :a) 1 tablet terletak diluar rentang 85%-115% kadar dan tidak ada yang terletak antara 75%-125% kadar.b) SDR>6 %Persyaratan dipenuhi jika :a) Tidak lebih dari 1 tablet dari 30 tablet yang ada diluar rentang 85%-115% kadar dan tidak ada yang terletak antara 75%-125% kadarb) Tidak ada 1 tablet pun yang diluar rentang 75%-125%c) SDR tidak lebih besar dari 7,8%

Uji waktu hancur Ujiwaktuhancurdimaksudkanuntukmenetapkankesesuaianbataswaktuhancur yang terteradalammasing-masingmonografi, kecualipadaetiketdinyatakanbahwa tablet digunakansebagai tablet hisapataukunyahataulepaslambat. Serta untukkomponenobatsepenuhnyatersediauntuk di absorpsidalamsaluranpencernaan, maka tablet harushancurdanmelepaskanobatnyakedalamcairantubuhuntukdilarutkan. Dayahancur tablet jugapentinguntuk tablet yang mengandungbahanobat (sepertiantasidadanantidiare) yang dapatdimaksudkanuntuk di absorpsitetapilebihbanyakbekerjasetempatdalamsalurancerna, dalamhalinidayahancur tablet memungkinkanpartikelobatjadilebihluasuntukbekerjasecaralokaldidalamtubuh.Ujiwaktuhancurtidakmenyatakanjikazataktif /komponenlainharuslarutsempurna. Tablet dinyatakanhancursempurnabilasisayang tertinggalpadakasaalatujimerupakan masa lunak yang tidak mempunyai inti jelas.Prosedur uji waktu hancur adalah : Masukkan 1 tablet pada masing masing tabung dari keranjang, masukkan 1 cakram pada tiap tabung dan jalankan alat, gunakan air bersuhu 370 sebagai media kecuali dinyatakan menggunakan cairan lain dalam masing-masing monografi, angkat keranjang dan amati semua tablet : semua tablet harus hancur sempurna. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna, ulangi pegujian dengan 12 tablet lainnya : tidak kurang 16 dari 18 tablet yang di uji harus hancur sempurna.

Uji disolusi Uji ini dilakukan untuk menentukan kesesuaian persyaratan dengan persyaratan disolusi yang tertera pada masing-masing monografi. Dalam USP carapengujiandisolusi tablet dankapsuldinyatakandalammasingmasingmonografiobat. Pengujiaanmerupakanalat yang objektifdalammenentukansifatdisolusisuatuobat yang beradadalamsediaanpadat.Karenaabsoropsidankemampuanobatberadadalamtubuhdantergantungpadaadanyaobatdalamkeadaanmelarut, karakteristikdisolusibiasamerupakansifat yang pentingdariprodukobat yang memuaskan.Denganbertambahnyaperhatiandanpengujiannyadisolusidanpenetuanyabioavaibilitasdariobatdenganbentuksediaanpadatmenujupadapendahuluandarisistem yang sempurnabagianalisisdanpengujiandisolusi tablet.Prosedurpengerjaanujidisolusi :Masukkansejumlah volume media disolusiseperti yang terteradalammasing-masingmonografikedalamwadah, pasangalat, biarkan media disolusihinggasuhu 37 derajatdanangkat thermometer.Masukkansatu tablet kedalamalat, hilangkangelembungudaradaripermukaansediaan yang di ujidansegerajalankanalatpadalajukecepatanseperti yang terteradalammasing-masingmonografi. Dalam interval waktu yang ditetapkanataipadatiapwaktu yang dinyatakan, ambilcuplikanpadadaerahpertengahanantarapermukaan.Media disolusidanbagianatasdarikeranjangberputarataupundaundarialatdayung, tidakkurang 1 cm daridindingwadah.Lakukanpenetapanseperti yang terteradalammasing-masingmonografi.

IX. Aspek Farmakologi

Dosis : permulaan oral pada orang dewasa 2-4 g kemudian dilanjutkan dengan 2-4 g dalam 3-6 kali pemberian, lamanya pemberian tergantung dari keadaan penyakit. Anak berumur dua bulan dberikan dosis awal setengah dosis per hari kemudian dilanjutkan dgn 60-150 mg/kg BB (maksimum 6 g/hari) dalam 4-6 kali pemberian.

indikasi: Menghilangkan bakteri yang menyebabkan infeksi, dengan cara menghentikan produksi asam folat di dalam sel bakteri. Pada mumnya digunakan untuk mengobati infeksi saluran kemih (UTI).

kontraindikasi : Penderita dengan gangguan fungsi ginjal

efek samping : Mual, Sakit perut, Hilangnya nafsu makan, dan pusing. Selain ituKristaluria: Nefrotoksisitas berkembang karena adanya kristaluria. Hidrasi dan alkalinasi urin yang adekuat mencegah masalah tersebut dengan menurunkan konsentrasi obat dan menimbulkan ionisasinya.

ADME :

Absorbsi : Pemberian:kebanyakan obat sulfa diabsorpsi secara baik setelah pemberian oral. Karena resiko sensitasi sulfa biasanya tidak diberikan secara topikal. Distribusi: Gol. Sulfa didistribusikan ke seluruh cairan tubuh dan penetrasinya baik ke dalam cairan serebrospinal. Obat ini juga dapat melewati sawar plasenta dan masuk ke dalam ASI. Sulfa berikatan dengan albumin serum dalam sirkulasi. Metabolisme: Sulfa diasetilasi pada N4, terutama di hati. Produknya tanpa aktivitas antimikroba, tetapi masih bersifat potensial toksik pada PH netral atau asam yang menyebabkan kristaluria dan karena itu, dapat menimbulkan kerusakan ginjal. Ekskresi: Eliminasi sulfa yaitu melalui filtrasi glomerulus.

X. Etiketdankemasan:

XI. DaftarPustaka1. MIMS-Official Drug Referene for Indonesian Medical profession. 111 ed.2. Ganiswarna, Sulistia. 2007. Farmakoloi dan Terapi, edisi V. Jakarta : FK UI3. Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV .Jakarta :Departemen KesehatanRepublik Indonesia4. Vogel .1985. Vogel Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif makro dansemimikro edisi V. Diterjamahkan oleh Setiono dan Pudaatmaka. PT Kalman MediaPustaka, Jakarta5. http / www. google.com/ sulfadiazine6. http / www. google.com/ efek sulfadiazine