Suku
-
Upload
muhfarizaaudi -
Category
Documents
-
view
8 -
download
0
description
Transcript of Suku
1. Suku Batak
Suku Batak merupakan salah satu suku bangsa di Indonesia. Nama ini merupakan
sebuah tema kolektif untuk mengidentifikasikan beberapa suku bangsa yang bermukim
dan berasal dari Tapanuli dan Sumatera Timur, di Sumatera Utara. Suku bangsa yang
dikategorikan sebagai Batak adalah: Batak Toba, Batak Karo, Batak Pakpak, Batak
Simalungun, Batak Angkola, dan Batak Mandailing.
Orang Batak adalah penutur bahasa Austronesia namun tidak diketahui kapan
nenek moyang orang Batak pertama kali bermukim di Tapanuli dan Sumatera Timur.
Bahasa dan bukti-bukti arkeologi menunjukkan bahwa orang yang berbahasa Austronesia
dari Taiwantelah berpindah ke wilayah Filipina dan Indonesia sekitar 2.500 tahun lalu,
yaitu pada zaman batu muda (Neolitikum).Karena hingga sekarang belum ada
artefak Neolitikum (Zaman Batu Muda) yang ditemukan di wilayah Batak maka dapat
diduga bahwa nenek moyang Batak baru bermigrasi ke Sumatera Utara pada zaman
logam
2. Suku Baduy
Kanekes atau Baduy adalah suatu kelompok masyarakat adat sub-etnis Sunda di
wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Penampilan fisik dan bahasa mereka mirip dengan orang-
orang Sunda pada umumnya. Satu-satunya perbedaan adalah kepercayaan dan cara hidup
mereka. Orang Kanekes menutup diri dari pengaruh dunia luar dan secara ketat menjaga cara
hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing
dan mayoritas memeluk Islam.
Menurut kepercayaan yang mereka anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari
Batara Cikal, salah satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut
sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang pertama. Menurut
kepercayaan mereka, Adam dan keturunannya, termasuk warga Kanekes mempunyai tugas
bertapa atau asketik (mandita) untuk menjaga harmoni dunia.
3. Suku Asmat
Suku Asmat adalah nama dari sebuah suku terbesar dan paling terkenal di antara
sekian banyak suku yang ada di Papua, Irian Jaya, Indonesia. Salah satu hal yang
membuat suku asmat cukup dikenal adalah hasil ukiran kayu tradisional yang sangat
khas. Beberapa ornamen / motif yang seringkali digunakan dan menjadi tema utama
dalam proses pemahatan patung yang dilakukan oleh penduduk suku asmat adalah
mengambil tema nenek moyang dari suku mereka, yang biasa disebut mbis. Namun tak
berhenti sampai disitu, seringkali juga ditemui ornamen / motif lain yang menyerupai
perahu atau wuramon, yang mereka percayai sebagai simbol perahu arwah yang
membawa nenek moyang mereka di alam kematian. Bagi penduduk asli suku asmat, seni
ukir kayu lebih merupakan sebuah perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual
untuk mengenang arwah para leluhurnya.
4. Suku Gayo
Suku Gayo atau "urang gayo" adalah sebuah suku bangsa yang mendiami dataran
tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah. Masyarakat Gayo hidup dalam komuniti
kecil yang disebut kampong. Setiap kampong dikepalai oleh seorang gecik. Kumpulan
beberapa kampung disebut kemukiman, yang dipimpin oleh mukim. Sistem pemerintahan
tradisional berupa unsur kepemimpinan yang disebut sarak opat, terdiri
darireje (raja), petue (petua), imem (imam), dan rayat (rakyat).
Suatu unsur budaya yang tidak pernah lesu di kalangan masyarakat Gayo adalah
kesenian, yang hampir tidak pernah mengalami kemandekan bahkan cenderung
berkembang. Bentuk kesenian Gayo yang terkenal, antara lain tari Saman dan seni
bertutur yang disebut Didong.
5. Suku Dani
Dani adalah salah satu dari sekian banyak suku bangsa yang terdapat atau bermukim
atau mendiami wilayah Pegunungan Tengah,Papua, Indonesia dan mendiami keseluruhan
Kabupaten Jayawijaya serta sebagian kabupaten Puncak Jaya. Dasar religi masyarakat
Dani adalah menghormati roh nenek moyang dan juga diselenggarakannya upacara yang
dipusatkan pada pesta babi. Konsep kepercayaan yang terpenting adalah Atou, yaitu
kekuatan sakti para nenek moyang yang diturunkan secara patrilineal (diturunkan kepada
anak laki-laki).
Masyarakat Dani tidak mengenal konsep keluarga batih, di mana bapak, ibu, dan
anak tinggal dalam satu rumah. Mereka adalah masyarakat komunal. Maka jika rumah
dipandang sebagai suatu kesatuan fisik yang menampung aktivitas-aktivitas pribadi para
penghuninya, dalam masyarakat Dani unit rumah tersebut adalah sili. Kesenian
masyarakat suku Dani dapat dilihat dari cara membangun tempat kediaman, seperti
disebutkan di atas dalam satu silimo ada beberapa bangunan, seperti : Honai, Ebeai, dan
Wamai.
6. Suku Dayak
Suku Dayak adalah nama yang oleh penduduk pesisir pulau Borneo diberi kepada
penghuni pedalaman yang mendiami Pulau Kalimantan (Brunei, Malaysia yang terdiri
dari Sabah dan Sarawak, sertaIndonesia yang terdiri dari Kalimantan Barat, Kalimantan
Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan). Ada 5 suku atau 7 suku asli
Kalimantan yaitu Melayu, Dayak, Banjar, Kutai, Paser, Berau dan Tidung
Menurut sensus Badan Pusat Statistik Republik Indonesia tahun 2010, suku bangsa
yang terdapat di Kalimantan Indonesia dikelompokan menjadi tiga yaitu suku
Banjar, suku DayakIndonesia (268 suku bangsa) dan suku asal Kalimantan lainnya (non
Dayak dan non Banjar). Dahulu, budaya masyarakat Dayak adalah Budaya maritim atau
bahari. Hampir semua nama sebutan orang Dayak mempunyai arti sebagai sesuatu yang
berhubungan dengan "perhuluan" atau sungai, terutama pada nama-nama rumpun dan
nama kekeluargaannya.
7. Suku Minangkabau
Minangkabau atau disingkat Minang merujuk pada entitas kultural dan geografis
yang ditandai dengan penggunaan bahasa, adat yang menganut sistem kekerabatan
matrilineal, dan identitas agama Islam. Masyarakat Minangkabau memiliki berbagai
macam atraksi dan kesenian, seperti tari-tarian yang biasa ditampilkan dalam pesta adat
maupun perkawinan. Di antara tari-tarian tersebut misalnya tari pasambahan merupakan
tarian yang dimainkan bermaksud sebagai ucapan selamat datang ataupun ungkapan rasa
hormat kepada tamu istimewa yang baru saja sampai, selanjutnya tari piring merupakan
bentuk tarian dengan gerak cepat dari para penarinya sambil memegang piring pada
telapak tangan masing-masing, yang diiringi dengan lagu yang dimainkan
oleh talempong dan saluang.
Rumah adat Minangkabau disebut dengan Rumah Gadang, yang biasanya
dibangun di atas sebidang tanah milik keluarga induk dalam sukutersebut secara turun
temurun. Rumah adat ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua
bagian muka dan belakang.Umumnya berbahan kayu, dan sepintas kelihatan seperti
bentuk rumah panggung dengan atap yang khas, menonjol seperti tanduk kerbau yang
biasa disebut gonjong dan dahulunya atap ini berbahan ijuk sebelum berganti dengan
atap seng. Di halaman depan Rumah Gadang, biasanya didirikan dua sampai enam
buah Rangkiang yang digunakan sebagai tempat penyimpanan padi milik keluarga yang
menghuni Rumah Gadang tersebut.
8. Suku Kerinci
Suku Kerinci adalah suku bangsa yang mendiami wilayah Kabupaten Kerinci, Jambi.
Struktur kesatuan masyarakat Kerinci dari besar sampai yang kecil, yaitu kemendapoan,
dusun, kalbu, perut, pintu dan sikat. Dalam musyawarah adat mempunyai tingkatan
musyawarah adat, pertimbangan dan hukum adat, berjenjang naik, bertangga turun,
menurut sko yang tiga takah, yaitu sko Tengganai, sko Ninik Mamak dan sko Depati.
Perbedaan kelas dalam masyarakat Kerinci tidak begitu menyolok. Stratifikasi sosial
masyarakat Kerinci hanya berlaku dalam kesatuan dusun atau antara dusun pecahan
dusun induk. Kesatuan ulayat negeri atau dusun disebut parit bersudut empat. Segala
masalah yang terjadi baik masalah warisan, kriminal, tanah dan sebagainya selalu
disesuaikan menurut hukum adat yang berlaku.
9. Suku Jawa
Suku Jawa merupakan suku bangsa terbesar diIndonesia yang berasal dari Jawa
Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Orang Jawa terkenal dengan
budaya seninya yang terutama dipengaruhi oleh agama Hindu-Buddha, yaitu
pementasan wayang. Repertoar cerita wayang atau lakon sebagian besar
berdasarkan wiracarita Ramayana dan Mahabharata. Selain pengaruh India,
pengaruh Islam dan Dunia Barat ada pula. Seni batik dan keris merupakan dua bentuk
ekspresi masyarakat Jawa. Musik gamelan, yang juga dijumpai di Bali memegang
peranan penting dalam kehidupan budaya dan tradisi Jawa.
Budaya Jawa adalah budaya yang berasal dari Jawa dan dianut oleh masyarakat
Jawa khususnya di Jawa Tengah, DIY dan Jawa Timur. Budaya Jawa secara garis besar
dapat dibagi menjadi 3 yaitu budaya Banyumasan, budaya Jawa Tengah-DIY dan budaya
Jawa Timur. Budaya Jawa mengutamakan keseimbangan, keselarasan dan keserasian
dalam kehidupan sehari hari. Budaya Jawa menjunjung tinggi kesopanan dan
kesederhanaan.
10. Suku Melayu
Suku Melayu adalah sebuah kelompok etnis dari orang-orang Austronesia terutama
yang menghuni Semenanjung Malaya, Sumatra bagian timur, bagian selatan Thailand,
pantai selatan Burma, pulau Singapura, Borneo pesisir termasuk Brunei, Kalimantan
Barat, dan Sarawak dan Sabah pesisir, dan pulau-pulau kecil yang terletak antara lokasi
ini - yang secara kolektif dikenal sebagai Alam Melayu.
Secara ras atau rumpun bangsa, Melayu di Indonesia dibedakan menjadi dua
kelompok yaitu Melayu Deutero dan Melayu Proto. Melayu Deutero adalah rumpun
Melayu Muda yang datang setelah Melayu Proto pada Zaman Logam sekitar lebih kurang
500 SM. Rumpun yang masuk gelombang kedua ini meliputi suku
bangsa Melayu, Aceh, Minangkabau, Sunda, Jawa, Manado, yang bermukim di
pulau Sumatra, Jawa, Bali, Madura, dan Sulawesi.
Melayu Proto adalah rumpun Melayu Tua yang datang kali pertama pada masa lebih
kurang 1500 SM meliputi suku bangsa Dayak, Toraja, Sasak, Nias, Batak, Kubu dll. yang
bermukim di pulau Kalimantan, Sulawesi, Nias, Lombok, dan Sumatra.