SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g....

34
SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi Dan Antropologi MI/SD Dosen Pengampu : Dita Hendriani, M.A Disusun Oleh: Miftakul Mala (17205163203) PGMI-4E JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN ) TULUNGAGUNG MEI 2018

Transcript of SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g....

Page 1: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

SUKU BADUY

MAKALAH ETNOGRAFI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Sosiologi Dan Antropologi MI/SD

Dosen Pengampu :

Dita Hendriani, M.A

Disusun Oleh:

Miftakul Mala (17205163203)

PGMI-4E

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN ) TULUNGAGUNG

MEI 2018

Page 2: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

2

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT, atas rahmat,

taufik, serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam tidak lupa kepada junjungan kita

Rasulullah Muhammad SAW, sehingga penyusunan makalah etnografi yang

berjudul “Suku Baduy” dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu.

Kiranya dalam penulisan ini, penulis menghadapi cukup banyak rintangan

dan selesainya makalah ini tak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu tak

lupa penulis ucapkan terima kasih pada pihak-pihak yang telah membantu yaitu:

1. Ibu Dita Hendriani, M.A. , selaku dosen mata kuliah Sosiologi dan

Antropologi MI/SD Institut Agama Islam Negeri Tulungagung dalam

membimbing dan mengarahkan dalam pembuatan makalah ini sehingga

dapat selesai tepat waktu.

2. Kedua orangtua penulis yang telah memberikan dukungan moral dan

material.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar

makalah ini menjadi lebih baik lagi. Penulis berharap makalah ini dapat memberi

manfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tulungagung, 03 Mei 2018

Penulis

Page 3: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

3

DAFTAR ISI

Halaman Sampul ............................................................................................................ i

Kata Pengantar ............................................................................................................... ii

Daftar Isi......................................................................................................................... iii

PEMBAHASAN

A. Letak Geografis dan Pemukiman Suku Baduy ....................................... 4

B. Asal Mula dan sejarah Suku Baduy........................................................ 7

C. Bahasa Suku Baduy ................................................................................ 8

D. Struktur Masyarakat Suku Baduy ........................................................... 9

E. Kelompok Masyarakat Suku Baduy ....................................................... 10

F. Mata Pencaharian Suku Baduy ............................................................... 13

G. Keadaan Sosial-Budaya Masyarakat Suku Baduy ................................. 16

H. Rumah adat Suku Baduy ........................................................................ 18

I. Cara Berpakaian Masyarakat Suku Baduy ............................................. 21

J. Kesenian Khas Suku Baduy ................................................................... 24

K. Sistem Religi Suku Baduy ...................................................................... 24

L. Sistem Pengetahuan Suku Baduy ........................................................... 27

M. Senjata Khas Suku Baduy ...................................................................... 27

N. Proses Pernikahan Suku Baduy .............................................................. 29

O. Keadaan dan Sikap Masyarakat terhadap Hukum Adat yang

Berlaku ................................................................................................... 30

DAFTAR RUJUKAN .................................................................................................. 34

Page 4: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

4

PEMBAHASAN

A. Letak Geografis dan Pemukiman Suku Baduy

Orang Baduy menempati wilayah Desa Kanekes. Wilayah ini dijadikan

Desa Definitif (ditetapkan menjadi sebuah Desa) pada tanggal 10 April

1986. Secara administratif, kini wilayah Desa Kanekes termasuk dalam

Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Propinsi Banten dengan luas

mencapai 5.136,58 hektar yang terbagi menjadi dua bagian seluas ± 3.000

hektar berupa hutan tutupan (hutan Lindung), selebihnya merupakan tanah

garapan dan pemukiman.

Topografi wilayah ini pun umumnya berbukit dan memiliki ketinggian

800-1200 meter diatas permukaan laut dengan kemiringan lereng rata-rata

49,1% kemiringan lereng paling datar sekitar 0% dan yang paling curam.

Curah hujan rata-rata pertahun di wilayah Baduy mencapai 3000

mm/tahun hingga 4000 mm/tahun dengan suhu yang mencapai 20˚ sampai

dengan 22˚. Curah hujan di wilayah ini pun tertinggi jika dibanding

wilayah lainnya yang berada di Kecamatan Lewidamar.

Batas khusus serta batas alam Wilayah Baduy, sebagaimana yang

tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 32 tahun 2001

tentang perlindungan atas Hak Ulayat (adat) Masyarakat Adat Baduy,

Desa Kanekes ini berbatasan dan diapit oleh 11 Desa dari 6 Kecamatan.

Page 5: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

5

Sedangkan batas-batas alam yang membedakan tanah ulayat (adat)

Masyarakat Adat Baduy yaitu:

Utara: Sungai Ciujung, Cimangsari, dan Cisimeut.

Timur: Sungai Cibayantung, Cipangasahan, Cirawing, Cidikit, dan

Cibitung.

Selatan: Tanah Kehutanan.

Barat: Sungai Cibarani.

Jumlah penduduk dan jumlah kampung di Desa Kanekes dari masa ke

masa terus mengalami pertumbuhan dan terlihat semakin terus

berkembang. Data demografi tentang Orang Baduy ini pertama kali

tercatat pada tahun 1888 seperti yang diungkapkan oleh Jacobs dan Meijer.

Jumlah penduduk Baduy mencapai 291 jiwa yang menempati 10 buah

kampung. Kini penduduk Baduy sudah mencapai 7.317 jiwa (data tahun

2000).

Desa Kanekes terdiri atas beberapa kampung yang terbagi menjadi dua

kelompok besar: Baduy Dalam (Tangtu) dan Baduy Luar (Panamping

ditambah dengan Dangka). Kampung Baduy Dalam yang menempati

Kampung Cibeo, Cikeusik, dan Cikertawarna berada pada wilayah sebelah

Selatan, sedangkan kampung-kampung Baduy Luar terletak di sebelah

Timur, Barat, dan Utara.1

1 http://tibaduyeuy.blogspot.co.id/2017/03/geografis-demografi-wilayah-kanekes.html ,

diakses pada 30 Maret 2018, Pukul 21.19 WIB.

Page 6: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

6

B. Asal Mula Suku Baduy

Orang Kanekes atau orang Baduy adalah suatu kelompok masyarakat

adat Sunda di wilayah Kabupaten Lebak, Banten. Sebutan "Baduy"

merupakan sebutan yang diberikan oleh penduduk luar kepada kelompok

masyarakat tersebut, berawal dari sebutan para peneliti Belanda yang

agaknya mempersamakan mereka dengan kelompok Arab Badawi yang

merupakan masyarakat yang berpindah-pindah (nomaden). Kemungkinan

lain adalah karena adanya Sungai Baduy dan Gunung Baduy yang ada di

bagian utara dari wilayah tersebut. Mereka sendiri lebih suka menyebut

diri sebagai “Urang Kanekes” atau “Orang Kanekes” sesuai dengan nama

wilayah mereka, atau sebutan yang mengacu kepada nama kampung

mereka seperti Urang Cibeo.

Bahasa yang mereka gunakan adalah Bahasa Sunda dialek a–Banten.

Untuk berkomunikasi dengan penduduk luar mereka lancar menggunakan

Bahasa Indonesia, walaupun mereka tidak mendapatkan pengetahuan

tersebut dari sekolah. Orang “Kanekes Dalam” tidak mengenal budaya

tulis, sehingga adat istiadat, kepercayaan/agama, dan cerita nenek moyang

hanya tersimpan di dalam tuturan lisan saja. Menurut kepercayaan yang

mereka anut, orang Kanekes mengaku keturunan dari Batara Cikal, salah

Page 7: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

7

satu dari tujuh dewa atau batara yang diutus ke bumi. Asal usul tersebut

sering pula dihubungkan dengan Nabi Adam sebagai nenek moyang

pertama. Menurut kepercayaan mereka, Adam dan keturunannya,

termasuk warga Kanekes mempunyai tugas bertapa atau asketik (mandita)

untuk menjaga harmoni dunia.

Pendapat mengenai asal-usul orang Kanekes berbeda dengan pendapat

para ahli sejarah, yang mendasarkan pendapatnya dengan cara sintesis dari

beberapa bukti sejarah berupa prasasti, catatan perjalanan pelaut Portugis

dan Tiongkok, serta cerita rakyat mengenai “Tatar Sunda” yang cukup

minim keberadaannya. Masyarakat Kanekes dikaitkan dengan Kerajaan

Sunda yang sebelum keruntuhannya pada abad ke-16 berpusat di Pakuan

Pajajaran (sekitar Bogor sekarang).

Sebelum berdirinya Kesultanan Banten, wilayah ujung barat pulau

Jawa ini merupakan bagian penting dari Kerajaan Sunda. Banten

merupakan pelabuhan dagang yang cukup besar. Sungai Ciujung dapat

dilayari berbagai jenis perahu, dan ramai digunakan untuk pengangkutan

hasil bumi dari wilayah pedalaman. Dengan demikian penguasa wilayah

tersebut, yang disebut sebagai Pangeran Pucuk Umum menganggap bahwa

kelestarian sungai perlu dipertahankan. Untuk itu diperintahkanlah

sepasukan tentara kerajaan yang sangat terlatih untuk menjaga dan

mengelola kawasan berhutan lebat dan berbukit di wilayah Gunung

Kendeng tersebut.

Keberadaan pasukan dengan tugasnya yang khusus tersebut tampaknya

menjadi cikal bakal Masyarakat Baduy yang sampai sekarang masih

mendiami wilayah hulu Sungai Ciujung di Gunung Kendeng tersebut.

Perbedaan pendapat tersebut membawa kepada dugaan bahwa pada masa

yang lalu, identitas dan kesejarahan mereka sengaja ditutup, yang mungkin

adalah untuk melindungi komunitas Baduy sendiri dari serangan musuh-

musuh Padjajaran.2

2 http://www.alambudaya.com/2010/07/asal-usul-suku-baduykanekes-banten.html ,

diakses pada 30 Maret 2018, Pukul 21.26 WIB.

Page 8: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

8

C. Bahasa Suku Baduy

Dalam percakapan sehari-hari, suku Baduy memakai bahasa Sunda

dialek Banten. Tapi untuk masyarakat Baduy luar sudah banyak yang

mampu berbicara bahasa Indonesia dengan baik. Hanya saja, mereka

memperoleh kemampuan tersebut bukan melalui sekolah atau pendidikan

formal. Sampai saat ini, baik masyarakat Baduy dalam dan Baduy luar

tidak mengenal tulisan. Segala macam adat istiadat dan peraturan hanya

disampaikan dari mulut ke mulut saja. Hal ini sudah berlangsung sejak

zaman nenek moyang mereka dan hingga sekarang.

Masyarakat Baduy jero atau Dalam sebagian besar tidak mau

berhubungan dengan orang lain, terutama di luar suku Baduy. Sangat

berbeda dengan komunitas Baduy luar yang masyarakat atau warganya

sudah mau bergaul dengan warga lain. Selain itu, mereka juga

mempelajari cara pemakaian Bahasa Indonesia meski hanya sebatas

lisannya saja.

Tata bahasa yang dimiliki Suku Baduy tidak kenal tingkatan atauundah

usuk seperti bahasa Sunda atau Bahasa Jawa, yang jumlah tingkatannya

tergolong banyak. Jadi, bisa dikatakan jika bahasa Sunda yang dipakai

oleh masyarakat Baduy adalah bahasa yang sangat demokratis. Misalnya

ketika berbicara dengan siapa saja yang termasuk orang yang lebih tua,

mereka hanya menggunakan “Aing” saja yang artinya aku. Sementara

untuk menyebut “Kamu” juga hanya menggunakan kata “Sia”.3

3 Pembagian Masyarakat dan Bahasa yang dimiliki Suku Baduy,

http://www.bimbie.com/bahasa-yang-dimiliki-suku-baduy.htm, diakses pada hari Kamis 26 April

2018, pukul. 16.13 WIB

Page 9: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

9

D. Struktur Masyarakat Suku Baduy

Pemimpin adat tertinggi dalam masyarakat Kanekes adalah “Pu'un”

yang ada di tiga kampung tangtu. Jabatan tersebut berlangsung turun-

temurun, namun tidak otomatis dari bapak ke anak, melainkan dapat juga

Page 10: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

10

kerabat lainnya. Jangka waktu jabatan Pu'un tidak ditentukan, hanya

berdasarkan pada kemampuan seseorang memegang jabatan tersebut.

Pelaksana sehari-hari pemerintahan adat kapu'unan (kepu'unan)

dilaksanakan oleh jaro, yang dibagi ke dalam empat jabatan, yaitu jaro

tangtu, jaro dangka, jaro tanggungan, dan jaro pamarentah. Jaro tangtu

bertanggung jawab pada pelaksanaan hukum adat pada warga tangtu

dan berbagai macam urusan lainnya. Jaro dangka bertugas menjaga,

mengurus, dan memelihara tanah titipan leluhur yang ada di dalam dan di

luar Kanekes. Jaro dangka berjumlah 9 orang, yang apabila ditambah

dengan 3 orang jaro tangtu disebut sebagai jaro dua belas. Pimpinan dari

jaro dua belas ini disebut sebagai jaro tanggungan. Adapun jaro

pamarentah secara adat bertugas sebagai penghubung antara masyarakat

adat Kanekes dengan pemerintah nasional,yang dalam tugasnya dibantu

oleh pangiwa, carik, dan kokolot lembur atau tetua kampung

E. Kelompok Masyarakat Suku Baduy

Penampilan fisik dan bahasa mereka mirip dengan orang-orang Sunda

pada umumnya yang membedakan adalah sistem kepercayaan dan cara

hidup mereka. Orang Kanekes menutup diri dari pengaruh dunia luar dan

secara ketat menjaga cara hidup mereka yang tradisional, sedangkan orang

Sunda lebih terbuka kepada pengaruh asing dan mayoritas memeluk Islam.

Masyarakat Kanekes secara umum terbagi menjadi tiga kelompok yaitu:

Tangtu, Panamping, dan Dangka.4

4 http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2015/03/penjelasan-singkat-asal-usul-kebudayaan-

baduy.html , diakses pada 30 Maret, Pukul 21.55 WIB.

Page 11: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

11

1. Kelompok Tangtu

Kelompok ini yang dikenal sebagai Kanekes Dalam (Baduy

Dalam), yang paling ketat mengikuti adat, yaitu warga yang tinggal di

tiga kampung: Cibeo, Cikertawana, dan Cikeusik.

Ciri khas Orang Kanekes Dalam adalah:

a. Pakaiannya berwarna putih alami dan biru tua serta memakai ikat

kepala putih.

b. Mereka dilarang secara adat untuk bertemu dengan orang asing.

c. Kanekes Dalam adalah bagian dari keseluruhan orang Kanekes.

Tidak seperti Kanekes Luar, warga Kanekes Dalam masih

memegang teguh adat-istiadat nenek moyang mereka.

d. Sebagian peraturan yang dianut oleh suku Kanekes Dalam antara

lain:

Tidak diperkenankan menggunakan kendaraan untuk sarana

transportasi.

Tidak diperkenankan menggunakan alas kaki.

Pintu rumah harus menghadap ke utara/selatan (kecuali

rumah sang Pu'un atau ketua adat).

Larangan menggunakan alat elektronik (teknologi).

Page 12: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

12

Menggunakan kain berwarna hitam/putih sebagai pakaian

yang ditenun dan dijahit sendiri serta tidak diperbolehkan

menggunakan pakaian modern.

2. Kelompok Panamping

Mereka yang dikenal sebagai Kanekes Luar (Baduy Luar), yang

tinggal di berbagai kampung yang tersebar mengelilingi wilayah

Kanekes Dalam, seperti Cikadu, Kaduketuk, Kadukolot, Gajeboh,

Cisagu, dan lain sebagainya. Masyarakat Kanekes Luar berciri khas:

a. Mengenakan pakaian dan ikat kepala berwarna hitam.

b. Kanekes Luar merupakan orang-orang yang telah keluar

dari adat dan wilayah Kanekes Dalam. Ada beberapa hal yang

menyebabkan dikeluarkannya warga Kanekes Dalam ke Kanekes

Luar:

Mereka telah melanggar adat masyarakat Kanekes Dalam.

Berkeinginan untuk keluar dari Kanekes Dalam

Menikah dengan anggota Kanekes Luar

c. Mereka telah mengenal teknologi, seperti peralatan elektronik.

d. Proses pembangunan rumah penduduk Kanekes Luar telah

menggunakan alat-alat bantu, seperti gergaji, palu, paku, dll, yang

sebelumnya dilarang oleh adat Kanekes Dalam.

Page 13: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

13

e. Menggunakan pakaian adat dengan warna hitam atau biru tua

(untuk laki-laki), yang menandakan bahwa mereka tidak suci.

Kadang menggunakan pakaian modern seperti kaos oblong dan

celana jeans.

f. Menggunakan peralatan rumah tangga modern, seperti kasur,

bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik.

g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam.

h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh dan berpindah agama

menjadi seorang muslim dalam jumlah cukup signifikan.

3. Kelompok Dangka

Kelompok Kanekes Dangka tinggal di luar wilayah Kanekes, dan

pada saat ini tinggal 2 kampung yang tersisa, yaitu Padawaras

(Cibengkung) dan Sirahdayeuh (Cihandam). Kampung Dangka

tersebut berfungsi sebagai semacam buffer zone atas pengaruh dari

luar.

F. Mata Pencaharian Suku Baduy

Mata pencaharian masyarakat Baduy adalah bertani dan menjual buah-

buahan yang mereka dapatkan dari hutan. Selain itu Sebagai tanda

kepatuhan atau pengakuan kepada penguasa, masyarakat Kanekes secara

rutin melaksanakan seba yang masih rutin diadakan setahun sekali dengan

mengantarkan hasil bumi kepada penguasa setempat yaitu Gubernur

Banten. Dari hal tersebut terciptanya interaksi yang erat antara masyarakat

Baduy dan penduduk luar.

Ketika pekerjaan mereka diladang tidak mencukupi, orang Baduy

biasanya berkelana ke kota besar sekitar wilayah mereka dengan berjalan

kaki, umumnya mereka berangkat dengan jumlah yang kecil antara 3

sampai 5 orang untuk mejual madu dan kerajinan tangan mereka untuk

mencukupi kebutuhan hidupnya. Perdagangan yang semula hanya

dilakukan dengan barter kini sudah menggunakan mata uang rupiah.

Orang baduy menjual hasil pertaniannya dan buah-buahan melalui para

tengkulak.

Page 14: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

14

Mereka juga membeli kebutuhan hidup yang tidak diproduksi sendiri

di pasar. Pasar bagi orang Kanekes terletak di luar wilayah Kanekes

seperti pasar Kroya, Cibengkung, dan Ciboleger. Peraturan adat sangat

menentukan dalam sikap hidup suku Baduy, baik untuk keseimbangan

hidup antar sesama maupun kelestarian kehidupan alamnya. Kehidupan

sehari-harinya bersahaja. Barang-barang “Modern” seperti sabun,

kosmetik, piring, gelas dan peralatan pabrik dilarang dipakai. Tak ada

listrik, radio dan televisi. Semuanya itu tabu (pamali). Dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya sehari-hari, masyarakat yang memiliki konsep inti

kesederhanaan ini belum pernah mengharapkan bantuan dari luar. Mereka

mampu secara mandiri dengan cara bercocok tanam dan berladang

(ngahuma), menjual hasil kerajinan tangan khas Baduy, seperti Koja dan

Jarog (tas yang terbuat dari kulit kayu Teureup); tenunan berupa

selendang, baju, celana, ikat kepala, sarung serta golok/parang, juga

berburu.

Page 15: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

15

Page 16: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

16

G. Keadaan Sosial-Budaya Masyarakat Baduy

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Baduy

menurut kepercayaan sunda wiwitan:5

1. Upacara Kawalu yaitu upacara yang dilakukan dalam rangka

menyambut bulan kawalu yang dianggap suci dimana pada bulan

kawalu masyarakat baduy melaksanakan ibadah puasa selama 3

bulan yaitu bulan Kasa, Karo, dan Katiga.

5 http://nenkless.blogspot.co.id/2014/01/hukum-adat-baduy.html , diakses pada 30 Maret

2018, Pukul 22.08 WIB.

Page 17: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

17

2. Upacara Ngalaksa yaitu upacara besar yang dilakukan sebagai

ucapan syukur atas terlewatinya bulan-bulan kawalu, setelah

melaksanakan puasa selama 3 bulan. Ngalaksa atau yang sering

disebut lebaran.

3. Seba yaitu berkunjung ke pemerintahan daerah atau pusat yang

bertujuan merapatkan tali silaturahmi antara masyarakat Baduy

dengan pemerintah, dan merupakan bentuk penghargaan dari

masyarakat Baduy.

Page 18: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

18

4. Upacara menanam padi dilakukan dengan diiringi angklung Buhun

sebagai penghormatan kepada Dewi Sri lambang kemakmuran.

5. Kelahiran yang dilakukan melalui urutan kegiatan yaitu:

Kendit yaitu upacara 7 bulanan ibu yang sedang

hamil.

Saat bayi itu lahir akan dibawa ke dukun atau paraji

untuk dijampi-jampi.

7 hari setelah kelahiran maka akan diadakan acara

perehan atau selametan.

Upacara Angiran yang dilakukan pada hari ke 40

setelah kelahiran.

Akikah yaitu dilakukannya cukuran, khitanan dan

pemberian nama oleh dukun (kokolot) yuang

didapat dari bermimpi dengan mengorbankan ayam.

Seperti yang telah diuraikan diatas, apabila ada masyarakat baduy

yang melanggar salah satu pantangan maka akan dikenai hukuman berupa

diasingkan ke hulu atau dipenjara oleh pihak polisi yang berwajib.

H. Rumah Adat Suku Baduy

Suku Baduy, suku asli masyarakat Banten yang memiliki rumah

adat Sulah Nyanda. Terletak di dalam pegunungan, Suku Baduy hidup di

dalam rumah adat yang terbuat dari kayu dan bambu ini. Pembuatan

Page 19: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

19

rumah adat Sulah Nyanda dilakukan dengan cara gotong royong

menggunakan bahan baku yang berasal dari alam. Bahan seperti kayu

digunakan untuk membangun pondasi, sedangkan pada bagian dasar

pondasi menggunakan batu kali atau umpak sebagai landasannya.

Hal yang unik dari pembangunan rumah ini adalah dibangun

dengan mengikuti kontur tanah. Hal ini berkaitan dengan aturan adat

yang mengharuskan setiap masyarakat yang ingin membangun rumah

tidak merusak alam sekitar demi membangun suatu bangunan.

Karenanya, tiang-tiang rumah adat Suku Baduy tidak memiliki

ketinggian yang sama. Sedangkan anyaman bambu digunakan dalam

pembuatan bilik dan lantai rumah. Untuk atap, rumah adat Suku baduy

menggunakan ijuk yang terbuat dari daun kelapa yang telah dikeringkan.

Rumah adat Sulah Nyanda dibagi dalam 3 ruangan yaitu bagian

sosoro (depan), tepas (tengah) dan ipah (belakang). Masing-masing

ruangan berfungsi sesuai dengan rencana pembuatan. Pada bagian depan

rumah atau yang biasa disebut sosoro berfungsi sebagai ruang penerima

tamu. Hal ini dikarenakan tamu tidak diperkenankan masuk ke dalam

rumah. Fungsi lainnya digunakan sebagai tempat bersantai dan menenun

bagi kaum perempuan. Bagian depan ini berbentuk melebar ke samping

dengan lubang di bagian lantainya.

Sedangkan bagian tengah atau biasa disebut tepas digunakan

untuk aktivitas tidur dan pertemuan keluarga. Sementara pada bagian

belakang rumah atau biasa disebut imah digunakan sebagai tempat untuk

memasak serta menyimpan hasil ladang dan beras. Tiap ruangan ini

dilengkapi dengan lubang pada bagian lantainya.

Lubang di lantai rumah Suku Baduy berfungsi sebagai sirkulasi

udara. Ini dikarenakan rumah adat Suku Baduy tidak dilengkapi dengan

jendela. Tujuan tidak dibangunnya jendela agar para penghuni rumah

Page 20: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

20

yang ingin melihat keluar diharuskan pergi untuk melihat sisi bagian

luar rumah.6

6 https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rumah-berkonsep-aturan-adat-

khas-suku-baduy , diakses pada 31 Maret 2018, Pukul 06.47

Page 21: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

21

I. Cara Berpakaikan Masyarakat Baduy

Dari segi berpakain, didalam suku baduy terdapat perbedaan dalam

berbusana yang didasarkan pada jenis kelamin dan tingkat kepatuhan pada

adat saja, yaitu Baduy Dalam dan Baduy Luar.Untuk Baduy Dalam, para

pria memakai baju lengan panjang yang disebut jamang sangsang,

Potongannya tidak memakai kerah, tidak pakai kancing dan tidak memakai

kantong baju. Warna busana mereka umunnya adalah serba putih. Untuk

bagian bawahnya menggunakan kain serupa sarung warna biru kehitaman,

yang hanya dililitkan pada bagian pinggang. Serta pada bagian kepala suku

baduy menggunakan ikat kepala berwarna putih.

Page 22: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

22

Bagi suku Baduy Luar, busana yang mereka pakai adalah baju

kampret berwarna hitam. Ikat kepalanya juga berwarna biru tua dengan

corak batik. Terlihat dari warna, model ataupun corak busana Baduy Luar,

menunjukan bahwa kehidupan mereka sudah terpengaruh oleh budaya

luar. Sedangkan, untuk busana yang dipakai di kalangan wanita Baduy

dalam maupun Baduy Luar tidak terlalu menampakkan perbedaan yang

mencolok. Mereka mengenakan busana semacam sarung warna biru

kehitam-hitaman dari tumit sampai dada. Bagi wanita yang sudah

menikah, biasanya membiarkan dadanya terbuka secara bebas, sedangkan

bagi para gadis buah dadanya harus tertutup.

Page 23: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

23

J. Kesenian Khas Suku Baduy

Kesenian di Suku Baduy dalam melaksanakan upacara tertentu, msyarakat

Baduy menggunakan kesenian untuk memeriahkannya. Adapun kesenian

yang terdapat di Suku Baduy:

1. Seni Musik (lagu daerah yaitu Cikarileu dan Kidung (pantun), yang

digunakan dalam acara pernikahan).

2. Alat Musik (Angklung Buhun dalam menanam padi dan alat Musik

kecapi).

3. Seni Ukir Batik.

Angklung Buhun salah satu kesenian masyarakat Baduy yang pertama kali

lahir, kesenian Tradisonal ini berbau magis dan mempunyai unsur sakral.

Angklung Buhun bukannya kesenian pagelaran yang setiap saat bisa

ditonton, tetapi Angklung Buhun dipentaskan pada satu tahun sekali,

dengan gaya dan versi yang sama. Semua ungkapan bertumpu pada

pakem, yang dijadikan keharusan, disamping tembang, tari, dan

tabuhannya harus bisa menyatu dengan seniman yang memainkannya.

Kesenian Angklung Buhun hadir bersama dengan orang Baduy, dan punya

arti penting sebagai penyambung amanat, kepada para ahli waris untuk

mempertahankan kelangsungan anak-keturunan Baduy. Unsur seninya

sebagai daya tarik yang mampu menyentuh rasa, pementasan merupakan

Page 24: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

24

jembatan sebagai alat komunikasi dalam menyampaikan, ajakan,

peringatan, larangan, dan penerangan.7

K. Sistem Religi Suku Baduy

Penduduk Baduy menganut agama khusus yang disebut Sunda wiwitan

atau Sunda Asli. Menurut krusemen agama sunda wiwitan itu pada

prinsipnya adalah agama budha yang dipengaruhi oleh hindu dan islam.

Agama Sunda Wiwitan juga disebut agama Islam Sunda atau agama

Adam, mereka mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa yang mereka

sebut "Batara Tunggal" dan mereka juga mengakui adanya Nabi Adam,

Nabi Muhammad SAW dan syahadat seperti dalam ajaran islam. Tetapi

7 Kesenian Masyarakat Baduy, http://unj-pariwisata.blogspot.co.id/2012/05/kesenian-

masyarakat-baduy.html, diakses pada hari Kamis 26 April 2018 pukul 16.35 WIB

Page 25: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

25

mereka tidak melaksanakan ibadah agamanya dengan apa yang orang

islam lakukan.

Kepercayaan mereka terhadap islam masih dicampur dengan

kepercayaan dan adat istiadat yang kuat. Dalam melaksanakan ibadahnya,

orang Baduy dibuktikan dengan membuka ladang atau bercocok tanam.

Bercocok tanam merupakan suatu keharusan bagi mereka dan harus

dijalankan, maka jika ada diantara mereka yang tidak melaksanakan

perintah agama disebut juga orang yang tidak beragama dan agama

mereka juga mengajarkan bahwa manusia di dunia ini tidak boleh mencari

kesenangan yang berlebih-lebihan dan harus merasa cukup dengan apa

yang telah diperolehnya. Berdasarkan agama mereka, mereka harus

menjalankan 3 hari dalam satu tahun yang disebut “Kawalu" yang terdiri

atas puasa kawalu kahaji, kawalu kadua dan kawalu tutug. Kehidupan

religi mereka selalu dipenuhi denagan aktivitas puasa adat yang rutin dan

teratur sesuai dengan waktu-waktu tertentu atau tanggal adat yang telah

ditentukan.8

L. Sistem Pengetahuan Suku Baduy

Sistem pengetahuan masyarakat Baduy adalah Pikukuh yang artinya

memegang teguh segala perangkat peraturan yang telah di turunkan oleh

leluhur. Kelompok masyarakat dalam kehidupan sehari-hari tidak

mengenal tulisan segala yang berhubungan dengan peraturan hokum, adat

istiadat, kiasah-kiasah nene moyang dan kepercayaan mereka diturunkan

dan diwariskan kepada anak cucu mereka. Dalam hal pengetahuan

masyarakat Suku Baduy memiliki sifat toleransi, tata karma, jiwa sosisal,

dan teknik bertani yang diwariskan oleh para leluhurnya. Dalam

pendidikan modern masyarakat Baduy masih tertinggal jauh, namaun

mereka belajar secara otodidak, jadi masyarakat Baduy sebetulnya sangat

informasional dan mengetahu informasi. Hal ini ditunjang kegemaran

8 Siti Syuhada, Religi Dan Sistem Kepercayaan Masyarakat Baduy, http://sitiparadise-

budaya-budaya.blogspot.co.id/2009/01/religi-dan-sistem-kepercayaan.html, diakses pada hari

Kamis 26 April 2018 pukul 16.27 WIB

Page 26: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

26

sebagai orang warayan atau disebut dengan pengembara. Ada beberapa

kemungkinan bahwa masyarakat Baduy telah lama banyak di gantikan

dengan budaya baru, hal itu menandakan sebetulnya budaya sangat relatif

dan adatif di kalangan masyarakat Suku Baduy.9

M. Senjata Khas Masyarakat Baduy

1. Golok/Bedog

Senjata yang biasa digunakan oleh masyarakat Baduy salah

satunya adalah Golok. Golok atau bedog menjadi atribut sehari-hari

lelaki Baduy. Ada dua macam Golok yang dibuat dan digunakan oleh

orang Baduy, yaitu golok polos dan golok pamor. Golok polos dibuat

dengan proses yang biasa, menggunakan besi baja bekas per pegas

kendaraan bermotor yang ditempa berulang-ulang. Proses

pembuatannya lebih lama dan memerlukan pencampuran besi dan baja

yang khusus. Kekuatan dan ketajaman golok pamor melebihi golok

polos biasa, disamping memiliki kharisma tersendiri bagi yang

menyandangnya. Dalam keseharian Suku Baduy golok ini digunakan

oleh orang Baduy untuk menebang pohon, mengambil bambu, dan

keperluan lainnya. Golok Baduy yang telah diyakini kekuatannya yaitu

golok yang berpamor. Golok pamor memiliki urat-urat atau motif

9 http://unj-pariwisata.blogspot.co.id/2012/05/sitem-pengetahuan.html, diakses pada hari

Kamis 26 April 2018 pukul 16.20 WIB

Page 27: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

27

gambar yang menyerupai urat kayu dari pangkal hingga ujung golok

pada kedua permukaannya. Proses pembuatannya lebih lama dan

memerlukan pencampuran besi dan bajayang khusus. Kekuatan dan

ketajaman golok pamor melebihi golok polos biasa, disamping

memiliki kharisma tersendiri bagi yang menyandangnya.

2. Kujang

Selain Golok ada juga alat yang biasa digunakan masyarakat

Baduy yaitu Kujang. Kujang adalah alat untuk keperluan bercocok

tanam dihuma, misalnya untuk nyacar, ngored, dan dibuat. Benda

seperti ini di daerah Sunda yang lain sering dinamakan arit. Kujang

dibuat dari bahan besi dan baja yang ditempa. Alat ini disebut kujang

karena berbentuk mirip kujang sebagai senjata khas Pajajaran dan kini

menjadi simbol daerah Jawa Barat. Istilah kujang ditujukan untuk

bentuk seperti kujang dengan bagian bawah (tangkai) seperti golok dan

alat ini banyak digunakan oleh orang Baduy Dalam Sedangkan bagi

orang Baduy Luar. Biasanya menggunakan istilah kored (alat untuk

pekerjaan ngored/membersihkan rerumputan di huma). Dalam hal ini

masyarakat Baduy sering menggunakan Kujang untuk memotong

rumput, ilalang dan lain sebagainya, untuk keseharian masyarakat

baduy.

Page 28: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

28

3. Kapak Beliung

Diantara peralatan lain seperti Golok/Bedog dan Kujang, ada satu

alat yang kiranya biasa digunakan oleh masyarakat Baduy untuk

menebang sesuatu yang lebih besar bukan hanya bambu tapi pohon

yaitu Kapak Beliung. Kapak Baliung adalah alat untuk menebang

pohon besar atau sebagai salah satu perkakas untuk membangun

rumah. Di daerah lain disebut juga kapak. Gagangnya terbuat dari kayu

yang agak panjang. Tenaga dan daya tekan Baliung harus lebih besar

daripada golok, dan karena itu dibuat dari besi baja yang lebih besar

dan tebal pada bagian pangkal (yang tumpulnya). Kapak beliung ini

digunakan ketika membutuhkan kayu bakar atau mungkin untuk

membuat rumah baru masyarakat Baduy.

Page 29: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

29

N. Proses Pernikahan Suku Baduy

Di dalam proses pernikahan pasangan yang akan menikah selalu

dijodohkan dan tidak ada yang namanya pacaran. Orang tua laki-laki akan

bersilaturahmi kepada orang tua perempuan dan memperkenalkan kedua

anak mereka masing-masing. Setelah mendapatkan kesepakatan, kemudian

dilanjutkan dengan proses 3 kali pelamaran. Tahap Pertama, orang tua

laki-laki harus melapor ke Jaro (Kepala Kampung) dengan membawa daun

sirih, buah pinang dan gambir secukupnya. Tahap kedua, selain membawa

sirih, pinang, dan gambir, pelamaran kali ini dilengkapi dengan cincin

yang terbuat dari baja putih sebagai mas kawinnya. Tahap ketiga,

mempersiapkan alat-alat kebutuhan rumah tangga, baju serta seserahan

pernikahan untuk pihak perempuan. Uniknya, dalam ketentuan adat, Orang

Baduy tidak mengenal poligami dan perceraian. Mereka hanya

diperbolehkan untuk menikah kembali jika salah satu dari mereka telah

meninggal.

Perkawinan, dilakukan berdasarkan perjodohan dan dilakukan oleh

dukun atau kokolot menurut lembaga adat (Tangkesan) sedangkan Naib

sebagai penghulunya. Adapun mengenai mahar atau seserahan yakni sirih,

uang semampunya, dan kain poleng. Dalam melaksanakan kegiatan sehari-

hari tentunya masyarakat baduy disesuaikan dengan penanggalan: Bulan

Kasa (1), Bulan Kapitu (7), Bulan Karo (2), Bulan Kadalapan (8), Bulan

Katilu (3), Bulan Kasalapan (9), Bulan Sapar (4) Bulan Kasapuluh (10),

Bulan Kalima (5), Bulan Hapid Lemah (11), Bulan Kaanem (6), Bulan

Hapid Kayu(12).

Page 30: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

30

O. Keadaan dan Sikap Masyarakat terhadap Hukum Adat yang Berlaku

Masyarakat Baduy sejak dahulu selalu berpegang teguh kepada

seluruh ketentuan maupun aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Kepala

Adat. Kepatuhan kepada ketentuan-ketentuan tersebut menjadi pegangan

mutlak untuk menjalani kehidupan bersama. Selain itu, didorong oleh

keyakinan yang kuat, hampir keseluruhan masyarakat Baduy Luar maupun

Baduy Dalam tidak pernah ada yang menentang atau menolak aturan yang

diterapkan sang Kepala Adat. Dengan menjalani kehidupan sesuai adat

dan aturan yang ditetapkan oleh Kepala Adat di sana, akan tercipta sebuah

komunitas dengan tatanan masyarakat yang amat damai dan sejahtera.

Mengamati kehidupan suku Baduy tampak seperti sebuah

kehidupan penuh dengan keselarasan dan ketenangan. Rumah-rumah yang

mempunyai model dan gaya arsitektur yang sama, mata pencaharian atau

kegiatan yang sama, dan berpakaian sama. Seperti tidak ada yang

membedakan mereka, tidak ada kaya miskin dalam kehidupan sosial

ekonomi mereka. Saling percaya dan menghormati kepunyaan masing-

masing. Jika mereka mempunyai uang lebih, uang tersebut mereka belikan

beras atau emas. Emas mereka kenakan setiap hari, tanpa ada pandangan

banyak emas banyak uang, emas hanya mereka gunakan sebagai hiasan

seorang wanita. Sedangkan padi atau beras mereka simpan di leuit (gubuk

tempat menyimpan padi) yang terletak di sebelah perkampungan. Tempat

Page 31: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

31

yang terpisah dari tempat tinggal mereka tidak membuat mereka was-was

atau kawatir jika dicuri orang, karena memang di sana tidak ada pencuri.

Mereka malu melakukan perbuatan tercela dan takut melanggar

hukum adat yang berlaku. Hukum adat Baduy dipatuhi oleh masyarakat

Baduy. Arsitektur dan bentuk rumah yang sama, warna pakaian Baduy

dalam dan luar yang berbeda sesuai dengan aturan, dan banyak hal yang

dapat dijumpai. Bahkan aturan adat yang menyatakan bahwa suku Baduy

dilarang menggunakan alas kaki dan menggunakan kendaraan untuk

bepergian kemanapun juga masih dipegang kuat. Terdapat bidang hukum

yang dibagi menjadi 3 sub bidang, yakni: (a) Materi Hukum; (b) Aparatur

Hukum; dan (c) Sarana dan Prasarana Hukum. Hal ini jelas memaparkan

tentang kefektifan sebuah hukum yang dipengaruhi oleh tiga sub bidang

tersebut. Perbaikan kualitas materi hukum dan tentunya didukung oleh

kualitas para penegak hukum adalah hal yang mutlak diwujudkan demi

mewujudkan ketertiban sosial. Masyarakat patuh dan sadar hukum,

merupakan salah satu potret yang dapat menggambarkan tingkat kecintaan

masyarakat terhadap negaranya.

Masyarakat mempunyai kesadaran penuh untuk menaati peraturan

adat, namun selain karena rasa cinta terhadap suku Baduy alasan lain

karena percaya kepada para pemerintah adat (dalam hal ini Pu’un). Pu’un

dianggap orang suci, dan merupakan manusia istimewa yang adil (pilihan).

Selain karena anggapan tersebut, Pu’un juga orang yang berintegritas yang

artinya tidak hanya sebuah anggapan positif dari masyarakat namun juga

kualitas kepu’unan yang baik. Kepu’unan yang baik tersebut memberikan

sebuah anggapan dan respon positif dari masyarakat untuk mematuhi baik

secara sadar maupun tidak sadar terhadap peraturan atau hukum adat

mereka.

Hukum Baduy tetap berlaku sampai saat ini karena hukum tersebut

adalah hukum yang membawa kebaikan, meskipun perubahan dan

perkembangan zaman terus berjalan. Dalam konteks masyarakat Baduy,

terbukti selama ratusan tahun dapat menjaga keharmonisan hubungan baik

sesama warganya ataupun terhadap alam lingkungannya. Hukum adat

Page 32: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

32

Baduy (termasuk didalamnya hukum pidana adat Baduy) terbukti dapat

terselenggara tanpa adanya kesewenang-wenangan. Jika ada pelanggaran

yang dilakukan masyarakat Baduy, sanksi adatnya telah jelas dipahami

oleh masyarakat Baduy dan menerima kepastian hukum yang akan

diterima sebagai konsekuensi dari pelanggaran yang dilakukan. Namun

demikian, hingga saat ini belum diketahui apakah Hukum Adat pada

umumnya tidak dikodifikasi (dihimpun dalam suatu atau beberapa kitab

undang-undang menurut sistem tertentu). Hal ini tidak berarti tidak ada

hukum adat yang ditulis atau dibuat menjadi buku. Namun sebagian besar

hukum adat itu memang tidak tertulis dan tidak pula dicatat-catat.

Berikut adalah beberapa larangan terlihat pada suku Baduy:

1. Dilarang membunuh orang.

2. Dilarang memarahi orang lain.

3. Dilarang menikah lebih dari satu orang.

4. Dilarang makan diwaktu malam.

5. Dilarang makan minum yang memabukan.

6. Dilarang berduaan berlainan jenis.

7. Dilarang berjinah.

8. Dilarang mencuri.

9. Dilarang berbohong.

10. Dilarang melanggar adat.

11. Dilarang meminta-minta atau mengemis.

12. Dilarang menyiksa binatang.

Pada dasarnya hukum Baduy tercipta untuk menjaga keseimbangan

alam dan bersikap bijak dengan alam. Seperti yang terkandung dari salah

satu kalimat pedoman Baduy yakni lojor teu meunang dipotong, pondok

teu meunang disambung (panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh

disambung). Hukuman disesuaikan dengan kategori pelanggaran, yang

terdiri atas pelanggaran berat dan pelanggaran ringan. Hukuman ringan

biasanya dalam bentuk pemanggilan sipelanggar aturan oleh Pu’un untuk

Page 33: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

33

diberikan peringatan. Yang termasuk ke dalam jenis pelanggaran ringan

antara lain cekcok atau beradu-mulut antara dua atau lebih warga Baduy.

Hukuman Berat diperuntukkan bagi mereka yang melakukan

pelanggaran berat. Pelaku pelanggaran yang mendapatkan hukuman ini

dipanggil oleh Jaro setempat dan diberi peringatan. Selain mendapat

peringatan berat, si terhukum juga akan dimasukan ke dalam lembaga

pemasyarakatan (LP) atau rumah tahanan adat selama 40 hari. Selain itu,

jika hampir bebas akan ditanya kembali apakah dirinya masih mau berada

di Baduy Dalam atau akan keluar dan menjadi warga Baduy Luar di

hadapan para Pu’un dan Jaro. Masyarakat Baduy Luar lebih longgar dalam

menerapkan aturan adat dan ketentuan Baduy. Menariknya, yang namanya

hukuman berat disini adalah jika ada seseorang warga yang sampai

mengeluarkan darah setetes pun sudah dianggap berat. Berzinah dan

berpakaian ala orang kota. Banyak larangan yang diatur dalam hukum adat

Baduy,di antaranya tidak boleh bersekolah, dilarang memelihara ternak

berkaki empat, tak dibenarkan bepergian dengan naik kendaraan, dilarang

memanfaatkan alat eletronik, alat rumah tangga mewah dan beristri lebih

dari satu. Selain itu adanya larangan warga untuk keluar daerah, jika

dilanggar mereka langsung di usir.

Page 34: SUKU BADUY MAKALAH ETNOGRAFI Disusun Untuk ......bantal, piring, gelas kaca ataupun plastik. g. Mereka tinggal di luar wilayah Kanekes Dalam. h. Sebagian di antara mereka telah terpengaruh

34

DAFTAR RUJUKAN

Kesenian Masyarakat Baduy, http://unj-

pariwisata.blogspot.co.id/2012/05/kesenian-masyarakat-baduy.html.

Siti Syuhada, Religi Dan Sistem Kepercayaan Masyarakat Baduy,

http://sitiparadise-budaya-budaya.blogspot.co.id/2009/01/religi-dan-

sistem-kepercayaan.html.

http://dunia-kesenian.blogspot.co.id/2015/03/penjelasan-singkat-asal-usul-

kebudayaan-baduy.html.

http://nenkless.blogspot.co.id/2014/01/hukum-adat-baduy.html.

http://tibaduyeuy.blogspot.co.id/2017/03/geografis-demografi-wilayah-

kanekes.html.

http://unj-pariwisata.blogspot.co.id/2012/05/sitem-pengetahuan.html.

http://www.alambudaya.com/2010/07/asal-usul-suku-baduykanekes-banten.html.

https://www.indonesiakaya.com/jelajah-indonesia/detail/rumah-berkonsep-aturan-

adat-khas-suku-baduy.